Anda di halaman 1dari 10

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA

DI STASIUN SIMPANG

Nomor : ..............................

Tanggal : ..............................

DIVRE III PALEMBANG

SUMATERA SELATAN
No. SOP :

HALAMAN PENGESAHAN SOP Revisi : 1

Tanggal
:
berlaku
Halaman : 1 dari 9

Judul SOP : Bongkar dan Muat Batubara Swasta di Stasiun Simpang

Berlaku di : Stasiun Simpang

DAFTAR REVISI

Uraian Perubahan
No Tanggal Revisi Halaman yang diganti
Sebelum Sesudah

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh :


KUPT Terminal
Unit Safety Standard CFT CF
Kertapati

MUHAMMAD FRANSEPTARIKO REIN WIRAWAN


ALBAS TOMI
MUCHLIS ARVIANTORO GAZALBA
NIPP. 61630
NIPP. 40843 NIPP. 48639 NIPP. 50591

Distribusi :

1. Unit Safety Standard


2. Unit Operasi
3.
4.
5.

1
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 2 dari 9

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 3


1. Ruang Lingkup ..................................................................................................................... 3
2. Definisi ................................................................................................................................. 3
3. Tujuan .................................................................................................................................. 4
4. Dasar .................................................................................................................................... 4
5. Peralatan yang digunakan ................................................................................................... 5
BAB II PROSEDUR PEMBONGKARAN BATU BARA .................................................................................... 6
1. PPKA..................................................................................................................................... 6
2. PLR ....................................................................................................................................... 6
3. Petugas Sarana (PUG) .......................................................................................................... 6
4. Petugas terminal.................................................................................................................. 7
5. Checker pihak ketiga (RMK) ................................................................................................ 7
6. Pengawas pihak ketiga (RMK) ............................................................................................. 7
DIAGRAM ALUR BONGKAR DAN MUAT BATUBARA ................................................................................ 9

2
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN BANJARSARI Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 4 dari 9

BAB I
PENDAHULUAN

1. Ruang Lingkup
Untuk mewujudkan kegiatan bongkar batubara swasta di Stasiun Simpang Divre III
Palembang dengan mengacu Peraturan Dinas yang berlaku di PT Kereta Api Indonesia
(Persero). Perlu dibuat petunjuk pelaksanaan kegiatan bongkar dan muat batubara yang
dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) bongkar dan muat batubara di
Stasiun Simpang Divre III Palembang. SOP ini digunakan sebagai pedoman kerja pihak-
pihak yang terkait kegiatan bongkar dan muat batubara swasta di Stasiun Simpang.

2. Definisi
a) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah Naskah Dinas yang memuat
serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan tentang cara dan urutan kegiatan
tertentu;
b) Langsir adalah pekerjaan menyusun rangkaian Kereta Api atau memisah-misahkan
rangkaian Kereta Api, memindahkan sarana Kereta Api dari suatu tempat ke tempat
lain di emplasemen atau tempat lainnya;
c) Petugas adalah pekerja atau seseorang yang memenuhi kualifikasi kompetensi dan
ditugasi oleh Perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu;
d) Pengatur Perjalanan Kereta Api, yang selanjutnya disingkat PPKA adalah petugas
yang ditugasi untuk mengatur dan melakukan segala tindakan untuk menjamin
keselamatan dan ketertiban berikut segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan
perjalanan Kereta Api dan urusan Langsir dalam batas Stasiunnya untuk wilayah
pengaturan setempat;
e) Petugas Langsir, yang selanjutnya disebut PLR adalah seorang petugas yang
ditugasi memandu langsiran di suatu emplasemen tertentu atas perintah pengatur
kegiatan di emplasemen yang bersangkutan;
f) Operator, adalah petugas yang ditugasi untuk mengoperasikan alat angkat angkut
dan telah tersertifikasi sesuai dengan alat angkat angkut yang dioperasikan;
g) Berat Muat adalah berat muatan yang boleh dimuat dalam gerbong ;
h) Muatan adalah komoditi yang diangkut, dalam standard ini muatan berupa batubara
yang diangkut menggunakan container di atas gerbong datar;
i) Kontainer adalah tempat/wadah yang digunakan untuk memuat batu bara yang
diletakkan di atas Gerbong Datar yang sudah dilakukan Penimbangan Berat Kosong
dan bersertifikat ISO atau dibuktikan telah lulus uji kontruksi oleh Lembaga yang
berwenang;
j) Masinis adalah awak sarana perkeretaapian yang bertugas mengoperasikan kereta
api dan Langsir serta bertanggung jawab sebagai pemimpin selama dalam
perjalanan kereta api;
k) Asisten Masinis adalah awak sarana perkeretaapian yang ditugaskan untuk
membantu Masinis dalam mengoperasikan kereta api dan Langsir;
l) Petugas Terminal adalah;

3
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 4 dari 9

m) Checker adalah pegawai yang ditempatkan di stasiun/tempat muat barang yang


melakukan pemeriksaan, penimbangan, pencatatan, dan pengawasan langsung
terhadap kegiatan muat angkutan barang;
n) Pengawas Urusan Sarana yang selanjutnya disingkat PUS adalah unit Sarana yang
bertanggung jawab terhadap kesiapan Sarana;
o) Pengawas Urusan Gerbong yang selanjutnya disingkat PUG adalah sub unit di
bawah pelaksana teknis dipo gerbong yang mempunyai tugas melaksanakan
pemeriksaan harian dan perbaikan gerbong, menyiapkan dan memeriksa rangkaian
gerbong untuk dinas kereta api atau pemeriksaan rangkaian kereta api di stasiun
pemeriksa tertentu;

3. Tujuan
Tujuan disusunnya SOP Bongkar dan Muat Batubata Swasta di Stasiun Banjarsari Divre
III adalah sebagai berikut :
a) Sebagai dasar dan petunjuk pelaksanaan kegiatan tata cara pembongkaran
kontainer isi dan pengangkutan kontainer kosong batu bara swasta di Stasiun
Simpang Divre III;
b) Untuk memudahkan proses pengawasaan dan pemantauan kondisi kegiatan
pembongkaran kontainer isi dan pengangkutan kontainer kosong batu bara swasta
sehingga terwujudnya keselamatan pada saat bongkar dan muat batu bara;
c) Standardisasi tatacara pelaksanaan pembongkaran kontainer isi dan pengangkutan
kontainer kosong batu bara swasta;
d) Sebagai standarisasi kinerja dan dokumentasi dalam pelaksanaan kegiatan
angkutan muatan batu bara Swasta di Stasiun Banjarsari;
e) Mengontrol dan mengendalikan berat batu bara yang diangkut agar tidak melebihi
syarat berat muat maksimum yang diijinkan;
f) Memastikan muatan Batu bara merata di dalam kontainer;
g) Memperjelas tugas dan tanggung jawab pihak-pihak terkait dalam proses muat
angkutan batu bara sehingga terjalin koordinasi yang baik;
h) Untuk memastikan adanya dokumentasi dalam proses kegiatan pembongkaran
kontainer isi dan pengangkutan kontainer kosong batu bara swasta.

4. Dasar
Dasar yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan SOP Langsir adalah
a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4722);
b) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048);
c) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086);
d) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 48 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pemuatan, Penyusunan, Pengangkutan dan Pembongkaran Barang dengan Kereta

4
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 5 dari 9

Api sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.
52 tahun 2016;
e) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 24 Tahun 2015 tentang Standar
Keselamatan Perkeretaapian;
f) Peraturan Dinas 3 tentang Semboyan;
g) Peraturan Dinas 8A tentang Penggunaan Sarana Pada Lintas Dengan Lebar Jalan
Rel 1.067;
h) Peraturan Dinas 12 jilid II tentang Awak Sarana Perkeretaapian;
i) Peraturan Dinas 16A jilid I tentang Dinas Lokomotif Diesel Elektrik dan Diesel
Hidrolik;
j) Peraturan Dinas 19 jilid I tentang Urusan Perjalanan Kereta Api Dan Urusan Langsir;
k) Peraturan Dinas 19 jilid II tentang Kereta Api Kerja Dan Kereta Api Perawatan Jalan
Rel, Kereta Api Inspeksi, Lori;
l) Peraturan Dinas 22 jilid I tentang Penguasaan Stasiun;
m) Peraturan Dinas 23 tentang Gangguan Operasional Kereta Api;
n) Peraturan Dinas 26 tentang Keselamatan;
o) Surat keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) no.
KEP.U/LL.507/VI/1/KA-2012 tentang alat pelindung diri (APD);
p) Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KS.102/VIII/1/KA-2016 tentang Pedoman
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja;
q) Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KS.101/XII/1/KA-2016 tentang Operator Dan
Petugas Pesawat Angkat Angkut;
r) Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KS.103/XII/1/KA-2016 tentang Penyelenggaraan
Pesawat Angkat Angkut;
s) Berita Acara Panduan Pelaksanaan Muatan Gerbong Datar (PPCW) 50 Ton Nomor
HK.230/IV/2/KA-2015.
5. Peralatan yang digunakan dalam kegiatan angkutan batu bara dengan menggunakan
Gerbong Datar antara lain:
a) Sarana yang disiapkan adalah Gerbong Datar (GD) BM 54 Ton;
b) Reachstacker kapasitas 60 (enam puluh) ton;
c) Gantry Crane kapasitas 500 (lima ratus) ton
d) Forklip kapasitas 10 (sepuluh) ton;
e) Kontainer ukuran 20 ft terbuka bagian atas sebanyak 2 (dua) buah untuk setiap
Gerbong Datar, yang telah tersertifikasi ISO ataupun lolos uji oleh lembaga uji yang
berkompeten dan terakreditasi KAN.;
f) Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas pemuatan (masker, safety glass, sarung
tangan, safety vest, helm, safety shoes dan lain-lain) sesuai Standar Nasional
Indonesia atau sesuai standar yang berlaku;
g) Stop block sebanyak minimal 4 (empat) buah;
h) Alat komunikasi 2 (dua) arah.

5
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 6 dari 9

BAB II
PROSEDUR PEMBONGKARAN BATU BARA

Petugas yang terkait proses bongkar dan muat batubara

1. PPKA
Kegiatan yang dilakukan oleh PPKA adalah sebagai berikut:
a. PPKA bersama PLR, Petugas Sarana, Cecker pihak ketiga (RMK) dan petugas terminal
melaksanakan briefing;
b. PPKA memasukkan KA sesuai daftar jalur dan peraturan yang berlaku;
c. PPKA menerima Surat Angkut dari awak sarana perkeretaapian;
d. PPKA memerintahkan Plr untuk melaksanakan kegiatan langsir ke jalur bongkar dan
berkordinasi dengan awak sarana perkeretaapian dalam kegiatan langsir melepas
lokomotif
e. PPKA berkordinasi dengan Petugas Sarana dalam melayani rem parkir setelah langsiran.
f. PPKA menerima informasi dari Plr bahwa lokomotif telah dilepas dan menuju Depo.
g. PPKA menerima info dari Petugas sarana bahwa rem parkir telah terikat
h. PPKA menerima informasi dari Pengawas dan Cecker pihak ketiga (RMK) bahwa
rangkaian telah siap untuk proses bongkar dan muat;
i. Kegiatan selesai bongkar dan muat:
i. PPKA berkordinasi dengan KUPT Crew KA untuk menyiapkan Crew KA dan KUPT Depo
Kertapati untuk menyiapkan lokomotif.
ii. PPKA menerima informasi dari pengawas pihak ketiga (RMK), bahwa rangkaian telah
selesai bongkar dan muat.
iii. PPKA bersama petugas terminal menerima Berita Acara Muat (BAB) dari Pengawas
pihak ketiga (RMK) dan ditandatangani bersama;
iv. PPKA berkordinasi dengan petugas sarana untuk pemeriksaan rangkaian.
v. PPKA menerima informasi dari Petugas Sarana, bahwa rangkaian dalam kondisi baik;
vi. PPKA memberangkatkan KA sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. PLR
Kegiatan yang dilakukan oleh PLR adalah sebagai berikut:
a. PLR bersama PPKA, Petugas sarana, Cecker pihak ketiga (RMK) dan petugas terminal
melaksanakan briefing
b. PLR melaksanakan langsiran sesuai dengan SOP Langsir berdasarkan perintah PPKA;
c. PLR menginformasikan kegiatan langsir sesuai dengan SOP Langsir kepada PPKA;
d. PLR memastikan stopblok telah terpasang saat selesai kegiatan langsir;
e. PLR memastikan stopblok telah tercabut saat mulai kegiatan langsir.

3. Petugas Sarana (PUG)


Kegiatan yang dilakukan oleh PLR adalah sebagai berikut:
a. Petugas sarana bersama PPKA, PLR, Cecker pihak ketiga (RMK) dan petugas terminal
melaksanakan briefing;
b. Petugas sarana melaksanakan pemeriksaan pada sarana GD;

6
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 7 dari 9

c. Petugas sarana mengikat rem parkir setelah selesai langsiran dan melepas rem parkir saat
sebelum memulai langsiran atau memberangkatkan KA;
d. Petugas sarana menginformasikan pada PPKA bahwa rangkaian dalam kondisi baik saat
sebelum mulai bongkar dan muat serta sebelum pemberangkatan KA.

4. Petugas terminal
Kegiatan yang dilakukan oleh Petugas terminal adalah sebagai berikut:
a. Petugas terminal bersama PPKA, PLR, Checker pihak ketiga (RMK) dan petugas sarana
melaksanakan briefing;
b. Petugas terminal menerima surat angkutan (SA) bersama PPKA dari awak sarana
perkeretaapian.
c. Petugas terminal memastikan bahwa berat muatan sesuai dengan Berita Acara Muat
(BAM);
d. Petugas terminal menandatangani Berita Acara Bongkar (BAB) bersama PPKA dan
Pengawas pihak ketiga (RMK);
e. Petugas terminal memasukkan data di dalam software Sibarka sesuai dengan BAB

5. Checker pihak ketiga (RMK)


Kegiatan yang dilakukan oleh Checker pihak ketiga (RMK) adalah sebagai berikut:
a. Checker pihak ketiga (RMK) bersama PPKA, PLR, Petugas sarana dan petugas terminal
melaksanakan briefing;
b. Checker pihak ketiga (RMK) mencatat nomor kontainer isi dan nomor GD;
c. Checker pihak ketiga (RMK) berkordinasi dengan Pengawas dan PPKA bahwa rangkaian
telah siap bongkar dan muat;
d. Checker pihak ketiga (RMK) membuka twistlock pada gerbong datar sebelum proses
bongkar dan muat;
e. Checker pihak ketiga (RMK) mengarahkan operator giantry crane atau reachtsteacker
untuk menurunkan kontainer isi dari GD ke tempat yang telah tersedia;
f. Checker pihak ketiga (RMK) mengawasi proses penurunan kontainer isi dari GD;
g. Checker pihak ketiga (RMK) mengarahkan operator giantry crane atau reachtsteacker
untuk mengangkat dan meletakkan kontainer kosong ke atas GD;
h. Checker pihak ketiga (RMK) mengawasi proses mengangkat dan meletakkan kontainer
kosong sesuai dudukan twistlock antara kontainer dan GD;
i. Checker pihak ketiga (RMK) mengunci twistlock pada GD dengan sempurna;
j. Checker pihak ketiga (RMK) memastikan pintu kontainer terkunci;
k. Checker pihak ketiga (RMK) mencatat nomor kontainer kosong dan nomor GD;
l. Checker pihak ketiga (RMK) menginformasikan kepada PPKA dan pengawas bahwa
proses bongkar dan muat telah selesai;
m. Checker pihak ketiga (RMK) membuat Berita Acara Bongkar (BAB) untuk diserahkan ke
pengawas, PPKA dan petugas terminal.

6. Pengawas pihak ketiga (RMK)


Kegiatan yang dilakukan oleh Pengawas pihak ketiga (RMK) adalah sebagai berikut:
a. Pengawas dan Checker pihak ketiga (RMK) bersama PPKA, PLR, Petugas sarana dan
petugas terminal melaksanakan briefing;

7
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 8 dari 9

b. Pengawas pihak ketiga (RMK) memastikan jalur bongkar dan muat tidak ada material
penghalang atau rintangan ;
c. Pengawas pihak ketiga (RMK) berkordinasi dengan PPKA saat rangkaian siap bongkar
dan muat serta selesai bongkar dan muat;
d. Pengawas pihak ketiga (RMK) bertanggung jawab atas kegiatan bongkar dan muat yang
dilaksanakan di area container yard (CY).

8
No. SOP :
SOP BONGKAR DAN MUAT BATUBARA SWASTA
DI STASIUN SIMPANG Revisi : 1

Tanggal
DIVRE III PALEMBANG berlaku
:

Halaman : 9 dari 9

DIAGRAM ALUR BONGKAR DAN MUAT BATUBARA


Pengawas Pihak Checker Pihak Petugas Petugas
No Kegiatan PPKA PLR
Ketiga Ketiga Sarana Terminal
1. Persiapan Bongkar.
a. PPKA, PetugasSarana, Checker RMK dan petugas Briefing Briefing Briefing Briefing Briefing
terminal melaksanakan breafing
b. PPKA memasukkan KA sesuai daftar jalur.
c. PPKA dan Petugas terminal menerima Surat
Angkutan dari awak sarana perkeretaapian
d. PPKA, petugas terminal dan Pengawas pihak ketiga
(RMK) menandatangani Berita Acara Bongkar Memasukan
(BAB) kemudian Petugas terminal memasukkan KA sesuai
data ke dalam software Sibarka sesuai dengan daftar jalur
BAB.
e. PPKA memerintahkan PLR untuk melaksanakan
kegiatan langsir ke jalur bongkar dan melepas
lokomotif, kemudian diinformasikan kepada PPKA
bahwa lokomotif telah dilepas dan menuju depo. Kan SA
Menerima Menerima SA
f. Petugas Sarana melayani rem parkir sarana setelah Pemeriksaan
dari awak dari awak
langsiran, dan kemudian melaporkan kepada PPKA sarana
GD sarana
bahwa rem parkir telah terikat.
g. Checker RMK memastikan twislock pada GD sudah
terbuka serta mencatat nomer GD.
h. Petugas Sarana dan Checker menginfokan pada Sarana siap
PPKA rangkaian telah siap untuk proses bongkar Kan
dilangsir Pelayan Kan
dan muat. dan dilepas an rem Arsip
i. PPKA berkordinasi dengan Pengawas PT RMK
lokomotif parkir
bahwa rangkaian telah siap untuk proses bongkar
dan muat sebelum
2. Proses Bongkar Kontainer isi dan Muat Kontainer langsir
kosong : Proses
a. Kontainer isi diturunkan menggunakan Giantry Langsir
Kan Langsir
Form Perintah
Crane / Reichstaker oleh operator. dan
b. Checker RMK mengawasi proses bongkar container pelepasan
kosong. lokomotif
c. Operator reichstaker menaikan container kosong ke selesai
atas GD.
d. Checker RMK mengawasi proses muat container
kosong. Informasi Pelayan
Rangkaian Memastikan
e. Checker RMK memastikan container kosong berada Twistlock GD terbuka an rem
dalam dudukan twislock GD. Siap serta mencatat nomor parkir
f. Checker RMK mengunci twislock pada GD dan bongkar GD setelah
memastikan terkunci dengan benar pada dudukan dan muat langsir
twislock container.
g. Checker RMK mencatat nomer container kosong
Informasi
dan nomer gerbong datar lalu menginformasikan Mengawasi proses
Rangkaian
kepada Pengawas RMK bahwa Proses Bongkar dan bongkar Kontainer isi
muat sudah selesai Kan Siap diturunkan oleh
3. Selesai Muat bongkar operator GC
a. Pengawas RMK menginfokan kepada PPKA dan muat
bahwa rangkaian telah selesai proses bongkar
b. Pengawas RMK membuat berita acara muat
(BAM) dan diserahkan kepada PPKA, Petugas
terminal dan ditandatangani bersama proses muat Kontainer
c. Petugas terminal membuat Surat angkut dan Kan
kosong ke atas GD oleh
menginput ke dalam Sibarka. operator reichtstacker
d. PPKA berkordinasi dengan Petugas Sarana
untuk melakukan pemeriksaan rangkaian
e. Petugas Sarana memastikan bahwa sarana
dalam kondisi baik.
f. PUS berkodinasi dengan PPKA bahwa
Informasi
rangkaian telah siap Memastikan Kontainer
proses kosong berada pada
bongkar dudukan twislock GD
dan muat lalu mengunci
dan sempurna lalu mencatat
nomor GD dan
dibuatkan Kontainer kosong
BAB

BAB BAB

Informasi
proses
Proses
bongkar dan input ke
muat selesai
Pemeriksaan software
dan Subarka
berkordinasi GD
dengan Dipo
Lokomotif
Kertapati

Kondisi Baik

KA
Diberangkat
kan sesuai
dengan SOP

Selesai

Anda mungkin juga menyukai