A. Latar belakang
Dalam kehidupan berekonomi sehari-hari masyarakat memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan primer,
sekunder, maupun tersier. Terutama pada saat harga-harga kebutuhan
pokok naik banyak masyarakat yang tidak memiliki cukup dana untuk
memenuhi kebutuhan ekonominya. Sehingga mereka mencari pinjaman
dana ke lembaga keuangan bank ataupun non bank.
Sebagian dari mereka memilih menggadaiakan barang yang
mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya, selain itu juga
digunakan untuk mengembangkan usaha yang memiliki keterbatasan dana.
Lembaga yang biasa menawarkan jasa gadai yaitu lembaga
pegadaian, yang mana lembaga ini sudah dikenal oleh masyarakat sejak
zaman belanda. Pemerintah Belanda saat itu mendirikan Lembaga
Keuangan yang bekerja dengan sistem gadai, lembaga ini disebut Bank
Leening, yang didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
(Webekonomi 2017)
Dalam lembaga keuangan islam bank maupun non bank gadai juga
dikenal dengan sebutan rahn. Lembaga yang menyediakan jasa pembiayan
rahn salah satunya yaitu Pegadaian Syariah dimana lembaga ini
merupakan bagian dari PT Pegadaian yang dibawahi oleh BUMN. Sistem
gadai (rahn) pada Pegadaian Syariah hampir sama dengan sistem gadai
yang ada di Pegadaian konvensional, hanya saja dalam Pegadaian Syariah
gadai yang dilakukan harus sesuai dengan prinsip syariah. (Kusmanto
2014)
Pembiayaan rahn sendiri merupakan pembiayaan yang menjadi
primadona di Pegadaian Syariah dibandingkan dengan produk lainnya,
karena yang diketahui oleh masyarakat, lembaga pegadaian adalah
lembaga yang menyediakan jasa gadai untuk memperoleh pinjaman
begitupun juga mereka beranggapan tentang pegadaian syariah. Padahal
selain pembiayaan rahn banyak produk pembiayaan yang ditawarkan oleh
Pegdaian Syariah antara lain Amanah dan Mulia. Oleh karena itu jumlah
2
dana yang disalurkan untuk pembiayaan rahn lebih banyak dari pada
produk Amanah dan Mulia.
Produk Mulia adalah penjualan emas yang dilakukan pegadaian
kepada masyarakat secara tunai maupun angsuran sedangkan Amanah
yaitu pembiayaan berprinsip syariah karyawan tetap maupun pengusaha
mikro, untuk memiliki motor atau mobil secara angsuran.
Di Cirebon sendiri mempunyai satu CPS Pegadaian Syariah, yang
dikenal dengan Pegadaian Syariah Cabang Cipto kota Cirebon, yang
lokasinya sekarang di Jl. Dr Sudarsono No 277 yang membawahi enam
Unit Pembantu Syariah (UPS), yaitu Pegadaian Syariah unit Pekalipan,
unit Perjuangan, unit Cirebon Bisnis Centre, Unit Awirarangan, unit
Cikijing, unit Tukmudal. (Triyana, 2019)
Pada Pegadaian Syariah Cabang Cipto produk dan jasa yang
ditawarkan cukup beragam, lengkap, dan menjangkau semua kalangan
masyarakat diantaranya adalah pembiayaan Amanah, Mulia dan rahn.
Diantara ketiga produk tersebut pembiayaan rahn lah yang paling banyak
disalurkan hal ini diketahui karena peneliti melakukan Praktek
Pengalaman Lapangan selama satu bulan, dan didukung oleh data yang
sudah dikumpulkan mengenai jumlah dana dari setiap pembiayaan yang
disalurkan. Berikut adalah tabel mengenai besarnya jumlah penyaluran
pembiayaan pada PT Pegadaian Syariah Cabang Cipto kota Cirebon:
Tebel 1.1
Perkembangan Penyaluran Pembiayaan Rahn
PT Pegadaian Syariah Cabang Cipto (Juta Rupiah)
Tahun Rahn Mulia Amanah
2016 63.469.110 1.219.699,23 201.800
2017 62.849.710 255.288 294.800
2018 74.163.670 2.557.629,92 1.347.100
2019 54.237.250 1.171.494,43 1.016.800
Sumber: Omset perproduk Pegadaian Syariah Cabang Cipto
3
sebelumnya dan untuk tahun 2019 mengalami penurunan 37% dari tahun
sebelumnya.
Dapat dilihat pada tabel, setiap pendapatan pegadaian dan harga
emas mengalami kenaikan maka penyaluran pembiayaan rahn mengalami
peningkatan, kecuali pada tahun 2017 dan 2019 yang mengalami
penurunan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan apakah memang
pendapatan pegadaian dan harga emas berpengaruh terhadap penyaluran
pembiayaan rahn di Pegadaian Syariah cabang cipto? Berkaitan dengan
pengaruh pendapatan dan harga emas terhadap penyaluran pembiayaan
rahn ternyata sudah banyak dilakukan peneliti seperti hasil studi yang
dilakukan oleh Danny Febrian (2015) yang mana hasil dari penelitian Dani
yaitu secara parsial tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kredit rahn sedangkan untuk pendapatan pegaidaian dan harga
emas keduanya masing-masing bepengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan rahn pada PT Pegadaian Syariah. Di perkuat juga oleh hasil
studi yang dilakukan Vika Anggun Ratna Pratiwi (2017) yang mana hasil
dari studi ratna menyimpulan bahwa pendapatan pegadaian dan harga
emas berpengaruh terhadap pembiayaan rahn pada pegadaian syariah di
Indonesia.
Sementara hasil studi yang dilakukan oleh Anis Marlina (2018),
Yang mana hasil dari studi ini yaitu variabel pendapatan pegadaian dan
harga emas berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran
pembiayaan rahn. Dan diperkuat oleh studi yang dilakukan oleh Lusi
Jurianti (2019) yang menyimpulkan bahwa secara parsial harga emas tidak
bepengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan rahn sedangkan
tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan
rahn.
Dari pemaparan diatas terlihat adanya gap yang di indikasikan
bahwa ketika total pendapatan pegadaian serta harga emas mengalami
kenaikan maka penyaluran pembiayaan rahn pun akan mengalami
kenaikan sesuai dengan hasil studi yang telah dilakukan. Namun pada
6
tahun 2017 dan 2019 terjadi hal yang sebaliknya dimana ketika
pendapatan pegadaian dan harga emas naik penyaluran pembiyaan rahn
mengalami penurunan.
Berdasarkan fenomena dan data-data diatas maka dari itu penliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendapatan
Dan Harga Emas Terhadap Penyaluran Pembiayaan Rahn Pada Pegadaian
Syariah Cabang Cipto Periode Tahun 2014-2019”
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Wilayah Kajian
Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah manajemen
pembiayaan syariah.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dengan penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif.
c. Jenis Masalah
Jenis masalah yang akan diteliti yaitu tentang pengaruh pendapatan
pegadaian dan harga emas terhadap penyaluran pembiayaan rahn.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya masalah yang dibahas, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Hanya sampai pada bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian
dan harga emas terhadap penyaluran pembiayaan rahn.
b. Penelitian ini hanya terbatas pada data laporan laba rugi Pegadaian
Syariah Cabang Cipto tahun 2014-2019.
c. Penelitian ini hanya tebatas pada data omset perpoduk Pegadaian
Syariah Cabang Cipto tahun 2014-2019.
7
3. Pertanyaan Penelitian:
a. Bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian terhadap penyaluran
pembiayaan rahn Pegadaian Syariah Cabang Cipto periode tahun
2014-2019?
b. Bagaimana pengaruh harga emas terhadap penyaluran pembiayaan
rahn Pegadaian Syariah Cabang Cipto periode tahun 2014-2019?
c. Bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas secara
simultan terhadap penyaluran pembiayaan rahn Pegadaian Syariah
Cabang Cipto
periode tahun 2014-2019?
C. Tujuan Penelitian
Setelah memahami pemasalahan yang diteliti ini, ada beberapa tujuan
dalam penelitian ini yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan
antara lain:
1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan pegadaian terhadap
penyaluran pembiayaan rahn pada PT Pegadaian Syariah Cabang
Cipto kota Cirebon periode tahun 2014-2019.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga emas terhadap penyaluran
pembiayaan rahn PT Pegadaian Syariah Cabang Cipto kota Cirebon
periode tahun 2014-2019.
3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
secara simultan terhadap penyaluran pembiayaan rahn pada PT
Pegadaian Syariah Cabang Cipto kota Cirebon periode tahun 2014-
2019.
D. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian atau pembahasan suatu masalah yang
dilakukan tentunya diharapkan dapat memberi manfaat dan berguna bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dan tertarik dengan masalah-masalah
yang diteliti dan dibahas, diantaranya adalah:
8
1. Kegunaan teoritis
Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan pengaruh pendapatan
pegadaian dan harga emas terhadap penayaluran pembiayaan rahn.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi penulis, Penelitian ini dapat digunakakn untuk mengetahui
lebih jauh tentang bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan
harga emas terhadap penyaluran pembiayaan rahn.
b. Bagi mahasiswa, ikut serta menambah keilmuan mengenai
bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
terhadap penyaluran pembiayaan rahn.
c. Bagi lembaga, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
satu bahan pertimbangan ataupun referensi dalam menciptakan
karya-karya ilmiah bagi seuruh civitas akademika di IAIN Syekh
Nurjati Cirebon maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan.
E. Penelitin Terdahulu
Studi mengenai pengaruh pendapatan dan harga emas terhadap penyaluran
pembiayaan rahn ternyata sudah banyak dilakukan, berikut merupakan
penelitian terdahulu mengenai pengaruh pendapatan dan harga emas
terhadap penyaluran pembiayaan rahn:
No Nama / Variabel yang diteliti Hasil
Tahun
1 Aziz X1= Tingkat sewa Tingkat sewa modal dan
(2013) modal inflasi tidak mempunyai
X2= Jumlah Nasabah pengaruh yang signifikan
X3= Harga Emas terhadap penyaluran kredit
Y= Penyaluran kredit gadai golongan C.
gadai Sedangkan jumah nasabah
9
F. Landasan teori
1. Penyaluran Pembiayaan
a. Pengertian penyaluran pembiayaan
Pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Pembiayaan
juga dapat diartikan dengan penyediaan dana atau tagihan.
(Wangsawidjaja 2012, 78) Kegiatan pendanaan diadakan berdasar
kesepakatan antara lembaga keuangan dengan pihak peminjam
untuk mengembalikan utangnya setelah jatuh tempo dengan
imbalan atau bagi hasil. Secara umum fungsi pembiayaan adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan daya guna uang.
2) Meningkatkan daya guna barang.
3) Meningkatkan peredaran uang
4) Menimbulkan semangat berusaha
5) Stabilitas ekonomi.
6) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
b. Tujuan pembiayaan terdiri dari dua yaitu secara makro dan mikro:
1) Secara mikro adalah peningkatan ekonomi, tersedianya dana
bagi peningkatan usaha, meningkatkan produktifitas, membuka
lapangan kerja baru, dan terjadi distribusi pendapatan
2) Secara makro adalah upaya memaksimalkan laba, upaya
meminimalkan resiko, pendayagunaan sumber ekonomi,
penyaluran kelebihan dana. (Muhammad 2002, 35)
c. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pihak lembaga
keuangan syariah dalam menilai pengajuan pembiayaan didasarkan
pada rumus 5C, yaitu:
1) Character artinya sifat pribadi atau karakter anggota pengambil
pinjaman
13
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam suatu penelitian perlu dikemukakan
apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.
Apabila penelitiannya membahas sebuah variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi tehadap
variasi besaran variabel yang diteliti (Sugiyono 2012, 60).
Saat ini dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta
teknologi, maka kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula.
Begitupun dengan PT pegadaian syariah, agar tidak tertinggal oleh zaman,
pegadaian syariahpun menciptakan beberapa produk terbaru yang
ditawarkan, hanya saja sekalipun sudah ada produk pembiayaan baru yang
ditawarkan tetaplah pembiayaan rahn yang menjadi primadona. Sehingga
penyaluran pembiaayan rahn lebih banyak jumlahnya dari pada
pembiayaan yang lain.
Untuk segmentasi pasar pada pembiayan rahn menjangkau semua
kalangan masyarakat, baik menengah kebawah maupun menengah keatas.
Karena kebutuhan dari setiap orang itu tidak dapat ditebak sehingga
sekalipun dari kalangan menengah keatas jika membutuhkan uang untuk
keperluan mendadak akan melakukan pembiayaan (kredit) gadai.
Kebanyakan dari masyarakat menggadaikan emas yang dimilikinya,
karena emas merupakan barang yang berharga dan tahan dari inflasi jika
emas mengalami kenaikan maka jumlah taksiranpun akan besar begitupun
sebaliknya.
Disamping itu jumlah nasabah pada PT Pegadaian Syariah Cabang
Cipto terbilang banyak dan loyal sehingga memungkinkan diantara mereka
dapat mempengaruhi orang terdekat mereka untuk menggunakan jasa
pegadaian syariah. Kemudian dengan adanya jumlah nasabah yang kian
bertambah maka pendapatan usaha suatu perusahaanpun akan naik
khususnya Pegadaian Syariah cabang Cipto kota Cirebon.
17
Oleh karena itu pendapatan usaha dan harga emas menjadi hal
yang perlu dipertimbangkan bagi PT Pegadaian syariah dalam
menyalurkan pembiaayan rahn. Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan
kerangka pemikirannya dalam bentuk bagan berikut ini:
Pendapatan Pegadaian
(X1) (2)
Penyaluran Pembiayaan
Rahn (Y)
Harga Emas (X2) (1)
(2)
H. Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian dimana rumusn masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Sehingga
hipotesis dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, bukan jawaban yang empiris (Sugiyono 2010, 64)
Adapun perumusan hipotesis yaitu sebagai berikut:
1. H0: Diduga pendapatan pegadaian tidak berpengaruh terhadap
18
I. Metodologi Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dan jenis penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Karena pengukuran dari variabel di
simbolkan dengan angka, data. Dan data yang terkumpul kemudian di
analisis dengan pendekatan statistik untuk menarik sebuah kesimpulan
dari setiap variabel. (Afrizal 2015, 13)
2. Jenis dan sumber data
Jenis data yang penulis perlukan dalam penelitian ini yaitu jenis data
sekunder, dimana jenis data sekunder yaitu data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh penulis dari sumber yang telah ada seperti buku,
19
dokumen serta data dan tulisan lain yang berhubungan dengan topik
penelitian. Data sekunder ini merupakan data pendapatan pegadaian
dan harga emas serta data penyaluran pembiayaan rahn periode 2014-
2019. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini yaitu subjek
dari mana data dapat diperoleh. (Arikunto 2006, 129) Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan data sekunder yang bersumber dari:
a. Laporan periodik berupa data-data keuangan tentang pendapatan
tentang pendapatan pegadaian syariah cabang cipto dan jumlah
uang yang disalurkan untuk pembiayaan rahn yang diperoleh dari
laporan keuangan (Laba rugi) serta laporan omset perproduk
pegadaian syariah cabang cipto periode tahun 2014-2019. Yang
dapat diperoleh dari pihak PT pegadaian syariah cabang cipto
sendiri.
b. Gambaran umum PT pegadaian syariah cabang cipto.
c. Buku-buku yang berkaitan dengan pendapatan pegadaian, harga
emas serta penyaluran pembiayaan rahn.
3. Teknik pengumpulan data
Dalam mendapatkan data yang dibutuhkan teknik dan instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Metode kepustakaan
Data yang diambil penulis dalam metode kepustakaan ini berasal
dari jurnal yang berkaitan dengan topik yang dipilih oleh penulis,
buku-buku literatur mengenai pendapatan usaha, harga emas,
penyaluran pembiayaan serta penelitian yang sejenis.
b. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu penyelidikan yang ditujukan pada
penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-
sumber dokumen. Metode dokumentasi meliputi pengumpulan data
dengan cara menelaah lebih lanjut catatan-catatan dan dokumen-
dokumen yang ada di daerah penellitian. Dengan mengumpulkan
laporan keuangan berupa laporan laba/rugi serta omset perproduk
20
1) Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel independen, variabel
dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model yang baik adalah data normal atau
mendekati normal. (Ghazali 2011, 9)
Salah satu cara yang sederhana yaitu membuat grafik
distribusi frekuensi atas skor yang ada. Dasar pengambilan
keputusan dalam bentuk deteksi normalitas yaitu dengan
membandingkan X2tabel yaitu apabila nilai Jarque-Bera <
nilai X2tabel maka dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan berdistribusi normal. Sebaliknya apabila nilai
Jarque-Bera > X2tabel, maka data yang digunakan tidak
berditribusi normal. Apabila probabilitasnya > 0,05 maka
disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi
normal sedangkan apabila nilai probabilitasnya < 0,05
maka disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak
bersdistribusi normal.
2) Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variabel mempunayi hubungan yang linier atau tidak
secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat
dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dasar
pengambilan keputusan untuk mengetahui gejala linieritas
yaitu dengan melihat nilai Prob. F hitung > tingkat alpha
0,05 (5%) maka model regresi memenuhi asumsi linieritas
dan sebaliknya apabila nilai Prob. F hitung < tingkat alpha
0,05 (5%) maka model tidak memenuhi asusmsi linieritas.
24
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yaitu pengujian yang dilakukan
untuk mengetahui apakah pada model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. (Ghozali 2011, 139).
Dasar pengambilan keputusan terdapat heteroskedastisitas
atau tidak, dalam hasil estimasi model maka harus dulu
melalui derajat kebebasan dimana df sama dengan jumlah
variabel independen dalam model tidak termasuk
konstanta. Jika nilai X2hitung (niai R2 dikalikan jumlah data)
< X2tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas.
4) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas yaitu keadaan dimana terjadi hubungan
linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang
harus tepenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearita. (Sanusi 2011, 136) Pada penelitian ini
dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai
Indikator Value Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
Jika lebih besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai
persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
5) Uji Autokorelasi
Autokorelasi yaitu keadaan dimana terjadinya korelasi
antara residual pada suatu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regeresi. Uji autokorelasi
yaitu korelasi antara sesama urutan pengamatan dari
waktu ke waktu. Digunakan mengetahui ada atau tidaknya
korelasi yang terjadi antara residual pada suatu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
(Priyatno 2010, 87)
25
J. Sistematika Penulisan
BAB I Berisi pendahuluan pada bab ini membahas latar belakang
masalah, perumusan masalah ini merupakan inti dari permasalahan yang akan
di selesaikan melalui penelitian ini, tujuan harus sesuai dengan apa yang
menjadi latar belakang serta rumusan masalah, manfaat penelitian diperoleh
melalui manfaat-manfaat yang bersifat positif di dapat dari tujuan penelitian
yang tercapai.
BAB II Berisi tentang kajian pustaka yang membahas penelitian-
penelitian terdahulu yang mendukung dalam penelitian ini, landasan teori
dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan hal-hal yang akan diteliti mengenai pendapatan
pegadaian, dan harga emas, serta penyaluran pembiayaan rahn.
BAB III Berisi metodeologi penelitian, dalam bab ini diuraikan antara
lain lokasi serta objek penulisan, sumber data serta teknik analisis data.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatannya menggunakan
pendekatan metode deskriptif untuk mengkaji nilai rata-rata dari hasil uji
pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas terhadap penyaluran
pembiayaan rahn.
29
BAB IV Berisi hasil penelitian, pada bab ini juga membahas analisis
secara keseluruhan yang telah dilakukan oleh peneliti, kumpulan data yang
diperoleh di kaji dan di bahas secara mendalam kemudian di analisis dan di
deskripsikan variabel–variabel yang mempengaruhi terhadap penyaluran
pembiayaan rahn.
BAB V Berisi penutup, pada bab ini membahas kesimpulan dari hasil
penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah. Selain itu juga,
berisi saran dari penulis yang berhubungan dengan obyek dan tujuan penulisan
serta analisis yang telah dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Sugiyono. Metode penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.2012.
Kuncoro, Mudrajad. Metode kuantitatif teori dan aplikasi untuk bisnis dan
ekonomi. Jakarata: Erlangga, 2009.
Rais, Sasli. Pegadaian syariah: Konsep dan sistem kontemporer. Jakarta: UII
Pers, 2005.
Soemitra, Andri. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta: Prenada media
grup, 2009.
Suharto. Harga emas naik atau turun kita tetap untung. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013.
Jurnal
Aziz, M. A, “Analisis pengaruh tingkat sewa modal, jumlah nasabah dan tingkat
inflasi terhadap penyaluran kredit gadai golongan C stuudi kasus pada PT
Pegadaian Cabang Probolinggo” Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya Malang Vol. 2 No. 8 (2013).
Destriani, Puspita, I., & Sri, R, “Analisis pengaruh pendapatan, harga emas dan
tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit studi kasus perum pegadaian
cabang jombang tanggerang periode maret 2009 - september 2011” Jurnal
akuntansi dan keuangan Vol. II (2013): 149
Rosa, Y. D., Husni, E., & Idwar. (2017). Pengaruh Tingkat Inflasi Dan
Pendapatan Pegadaian Terhadap penyaluran Kredit Rahn Pada Pegadaian
Syariah di Indonesia tahun 2007-2015” Menara Ekonomi (2019).
Web
Webekonomi. Ilmudasar.com. 14 September 2017.
https://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian-sejarah-fungsi-tujuan-
rukun-dan-teknik-trnasaksi-pegadaian-syariah-adalah.html?m=1 (diakses
Oktober 10, 2019