Anda di halaman 1dari 2

ORINA VANIOLA

189110033

KOMUNIKASI BUDAYA – 3E

Culture shock ini sering kali disebut sebagai hal yang sangat wajar terjadi kepada
seseorang yang melakukan perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain,sehingga ia
harus menyesuaikan diri kembali terhadap lingkungan barunya.Namun cukture shock ini
bisa juga terjadi kepada orang yang sudah berasal dari daerah itu juga terhadap lingkungan
barunya.

Gegar budaya (culture shock) ini sebenarnya sudah saya alami sendiri ketika saya
pertama memulai perkuliahan.Saya bisa juga disebut culture shock karena saya tidak
berasal dari daerah sini (Pekanbaru).Diawal saya memulai perkuliahan saya masih merasa
kurang cocok dengan budaya dan kebiasaan yang ada disini .Saya juga kurang paham
dengan bagaimana cara pergaulan anak-anak disini,kebanyakan kan anak UIR (Universitas
Islam Riau) ini adalah anak-anak yang tinggal dipekanbaru,jadi saya butuh waktu untuk
beradaptasi dan mencocokkan diri dengan lingkungan disini.

Seperti halnya gegar budaya yang dialami oleh teman saya M.Syahrizad,salah satu
mahasiswa semester tiga Fakultas Ilmu Komunikasi ini mengatakan bahwa pertama ia
masuk perkuliahan di UIR dari ospek sampai menjalani perkuliahan ternyata itu banyak
membutuhkan waktu lumayan banyak untuk mencocokan diri dengan lingkungan
diPekanbaru ini,karena teman saya ini bukan asli daerah sini.Gegar budaya yang dirasakan
oleh teman saya ini adalah seperti berpisah dengan orang tua,mencari jati diri baru lagi
didaerah lingkungan yang baru ditempatinya,menyesuaikan diri dengan orang-orang yang
ada dipekanbaru ini.Lumayan banyak yang dirasakan teman saya ini ketika ia pertama kali
pindah dan menyesuaikan diri dengan orang didaerah baru yang ia tempati ini,seperti
didaerah baru ini sudah tidak menggunakan bahasa daerah,gaya hidup yang sangat
berbeda dengan yang didaerah sebelumnya,style yang juga tidak sama dengan yang
didaerah sebelumnya.
Gegar budaya yang dialami oleh Syahrizad ini tidak membutuhkan waktu lama untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.Ia mencoba bergaul dengan teman-teman
kampus,mencari tau suatu tempat di Pekanbaru,menyesuaikan diri dengan tetangga,dan
lain-lain.Menurutnya,menyesuaikan diri dengan lingkungan baru ini tidak rumit,dan baginya
ini sangat diperlukan karena ini bisa untuk menambah teman didaerah baru,dan menikmati
perbedaan daerah baru dengan daerah lamanya.Ia juga mengatakan bahwa dirinya dan
teman-temannya mengalami culture shock ini baik dikampus maupun diluar kampus sering
bertukar pikiran,motivasi dan dukungan yang kuat untuk menjalani hidup di daerah baru ini.

Anda mungkin juga menyukai