DI LINGKUNGAN BARU
(Studi Autoethnography tentang Proses Penyesuaian Diri ke Budaya Akademik
Universitas Brawijaya Malang)
SONNY KRISTIAN
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
Malang
sonny.kristian91@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah memahami dan menganalisa proses yang dialami peneliti
ketika mengalami perubahan dan penyesuaian budaya akademik ke budaya akademik
Universitas Brawijaya Malang dengan metode autoethnography, serta mengetahui
bentuk-bentuk perubahan-perubahan dan penyesuaian apa saja dalam ranah budaya
akademik yang terjadi pada saat peneliti mengalami perubahan dan penyesuaian budaya
akademik ketika harus melanjutkan pendidikan di Universitas Brawijaya Malang.
Dalam penelitian ini, penelitian selain mendapatkan data melalui refleksi diri juga
melalui wawancara mendalam pada significant others untuk mendukung data penelitian
agar bersifat obyektif. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan data penelitian
yang dianalisa disajikan dalam narasi subyektif berbentuk autoethnography yang
menuturkan refleksi diri peneliti terhadap dirinya maupun refleksi diri peneliti yang
berasal dari pendapat para significant others.
ABSTRACT
The purpose of this study is to understand and analyze the processes experienced by
researchers when subjected to changes and adjustment to the academic culture of UB's
academic culture with autoethnography method, and determine the forms changes and
any adjustments in the realm of academic culture that occurs when the researcher had
change when the academic and cultural adjustment must continue education at UB. In
this study, the research in addition to getting data through self-reflection as well as
through in-depth interviews with significant others to support research data that is
objective. The research is descriptive and qualitative research data analysis presented in
the form of a subjective narrative autoethnography researchers who said to her self-
reflection and self-reflection researchers from the opinions of significant others.
I. PENDAHULUAN Manusia dalam kehidupannya
Pada setiap kehidupan manusia sehari-hari memiliki dan menjalankan
terdapat kebiasaan-kebiasaan yang sebuah peran yang disesuaikan dengan
menggambarkan bagaimana dan seperti faktor-faktor eksternal yang ada
apa cara manusia tersebut berinteraksi disekitarnya (kebutuhan hidup,
dengan dunia. Kebiasaan tersebut pekerjaan, lingkungan sosial,
berbeda-beda pada setiap manusia yang pendidikan, dan lain-lain).
ada, karena manusia merupakan suatu Peran/roleplaying dalam kehidupan
individu yang unik dan bervariatif manusia sehari-hari terkadang
dalam berbagai segi. Terbentuknya bertolakbelakang dengan keinginan atau
sebuah kebiasaan dalam kehidupan selera si pelaku peran tersebut, namun
manusia dapat terjadi karena adanya karena adanya faktor penting yang
pengaruh dari luar seperti: tuntutan mempengaruhi pada akhirnya manusia
hidup, latar belakang budaya, keadaan tersebut merasa tetap harus melakukan
geografis habitat, perpindahan tempat, peran tersebut dikarenakan adanya
dan perkembangan zaman. Senada tuntutan serta motivasi yang terbentuk
dengan sifat dasar manusia yang dalam diri manusia tersebut. Manusia
dinamis, maka pola-pola kehidupan dalam melakukan setiap peran dalam
yang dijalaninya juga pada akhirnya hidupnya pada awalnya pasti
tidak bersifat mutlak, akan mengalami membutuhkan waktu untuk beradaptasi
perubahan karena beberapa faktor- sampai pada saatnya mampu merasa
faktor. nyaman dan terbiasa.
Joseph Luth dan Harrington Ingham Pada area tipe blind, individu tidak
kemudian memaparkan sebuah diagram mengetahui informasi mengenai dirinya
yang menjelaskan mengenai tipe-tipe sendiri, namun pihak lain baik kelompoj
pengungkapan diri seseorang baik bagi maupun individu mengetahui, ini terjadi
diri sendiri maupun orang lain, diagram pada saat individu berinteraksi dengan
ini pada akhirnya dikenal dengan nama pihak lain tersebut dan tanpa sadar
Johari Windows yang mengasosiasikan pihak lain memepelajari dan
pada akronim gabungan nama penemu mengentahui mengenai diri individu
nya. Johari Windows, memaparkan tersebut melalui pesan verbal yang
jenis-jenis self disclosure kedalam 4 tersampaikan pada proses interaksi dan
besar bagian kuadran, yakni (1) open, komunikasi yang terjadi, misalnya
(2) blind, (3) hidden, (4) unknown. seseorang individu yang tidak sadar
bahwa setiap berkomunikasi selalu tidak
Saya Tahu Saya Tidak melihat lawan bicara, namun pihak lain
Tahu
sadar akan hal tersebut (Yen, 1999).