A. Latar Belakang
tidak biasa atau mungkin aneh dan keanekaragaman budaya, baik dalam
berada dalam kondisi tidak nyaman baik secara fisik maupun emosional.
(Balmer, 2009).
budaya) bahwa Culture Shock merupakan hal yang selalu dan hampir pasti
merupakan rasa putus asa, ketakutan rumah. Hal ini disebabkan karena
nyamannya, maka seseorang itu akan mengalami hal tersebut. (rube &
Ruben, 2013).
jambi, maka penyesuaian diri pun harus di jalani dalam kehidupan sehari-
bahasa dan para masyarakat dalam hal kebudayaan. Semua itu harus
rasa makanan, dan lain-lain. Para dosen yang merantau secara otomatis
budaya yang berbeda dari daerah asal mereka yaitu Kabupaten Kerinci
bahwa Culture shock terjadi pada dirinya, yang berasal dari luar daerah
misalnya yang berasal dari Palembang, dia mengalami hal tersebut geger
budaya dimana saat itu beliau melihat bahwa di kerinci dan kota Sungai
penuh masih kental nya adat- istiadat dan juga masih percaya dengan
arwah para leluhur mereka terdahulu sebagai bukti kepercayaan nya ialah
di kerinci dan kota sungai penuh itu sendiri. sering melakukan upacar adat
atau ritual adat yang dinamakan dengan kenduri sko yang di lakukan oleh
hamper seluruh masyarkat kerinci dan kota sungai penuh itu adalah cara
mereka untuk menghormati arwah para leluhur nya dan dimana ditempat
dosen tersebut masyrakat sudah tidak percaya dan acuh dengan hal
yang asal daerah nya berbeda-beda dan juga latar belakang yang berbeda,
perbedaan antara daerah asal dosen tersebut dengan daerah Kerinci dan
Kota Sungai penuh. Oleh karena itu, para dosen tersebut harus beradabtasi
serta harus bisa membiasakan diri dengan adat-istiadat yang ada di
kerinci dan Kota Sungai Penuh dan tentunya jauh berbeda dengan adat
nilai-nilai budaya lain adalah sesuatu yang sangat sulit terlebih jika nilai-
nilai budaya tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai budaya yang kita
baru tidak jarang seorang pengajar atau dosen gagal untuk menyesuaikan
depresi. Maka dari itu, dalam menjalani proses adaptasi terhadap budaya
yang dialaminya.
yang berasal dari luar daerah, yaitu melalui beberapa tahapan atau
dia akhirnya bisa bertahan dan menerima budaya dan lingkungannya yang
baru. dosen yang berasal dari budaya yang berbeda biasanya rentan
terkena culture shock, karena dosen yang merantau daeri daerah asal ke
dan mengenal budaya baru. Dari segi teknis situasi demikian banyak
dengan lingkungan budaya lama tempat asal dosen itu berasal. Perbedaan
ini dapat meliputi dalam masalah bahasa, corak, dan iklim budaya, serta
B. Batasan masalah
pada dosen IAIN Kerinci yang mengalami culture shock di IAIN Kerinci
C. Rumusan masalah
1. Bagaiman culture shock dosen IAIN Kerinci yang berasal dari luar
daerah?
2. Apa saja upaya yang dilakukan dosen IAIN Kerinci untuk mengatasi
culture shock?
D. Tujuan penelitian
daerah.
E. Manfaat penelitian
yang terlibat didalam penelitian ini. Manfaat atau nilai guna yang bisa di
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
pada dosen iain kerinci dari luar daerah dengan adanya dukungan
sosial dari keluarga/kerabat, sehingga mampu menjadi alternatif
F. Kajian teori
1. Culture shock
& furnham,2001).
karna suatu hal pindah ke tempat lain yang memiliki budaya berbeda
Rakhmat,2005:174)
G. Metode penelitian
1. Jenis penelitian
2. Desain penelitian
a. Waktu penelitian
b. Lokasi penelitian
4. Informan penelitian
dilakukan.
untuk mendapatkan sebuah data yang akurat bias dilihat dari table
berikut ini:
Tabel informan penelitian
M.Pd
3.
1. Observasi (Pengamatan)
2. Interview (wawancara)
dengan telepon.
3. Dokumentasi
bentuk tulisan.
pada mahasiswa baru yang berasal dari luar jawa barat. Jurnal insan,14, 150-151.
1
4