Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

“KETERKAITAN ERAT ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN KESEHATAN


MENTAL”

Dosen Pengampu:

Dr. Sudibyo, S.Sn., M.Sn.

Disusun Oleh:

Octavia Fitri Afriani (22230286)

2BA01

UTS AKMRTV 2023

ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS AKADEMI MEDIA RADIO DAN TV JAKARTA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………….…............................…............................ 1


BAB I …............................…............................…............................…................. 2
PENDAHULUAN …............................…............................…............................. 2
1.1 Latar Belakang …............................…............................…................. 2
1.2 Rumusan Masalah …............................…............................…............ 2
1.3 Tujuan Penulisan …............................…............................….............. 2
BAB II …............................…............................…............................…................ 3
PEMBAHASAN …............................…............................…................................. 3
2.1 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gegar Budaya ….................... 3
2.2 Dampak Gegar Budaya terhadap Kesehatan Mental …........................ 4 – 5
2.3 Hubungan Erat antara Gegar Budaya dan Kesehatan Mental …........... 5 – 7
2.4 Penanggulangan dalam menghadapi Gegar Budaya …………………. 7
BAB III …............................…............................…............................…............... 8
KESIMPULAN …............................…............................…............................…... 8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… . 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata "Budaya" berasal dari Bahasa Sansekerta, tepatnya "'Buddhayah," yang merupakan akar
kata untuk "Budhi" (akal). Ini berarti bahwa budaya mengacu pada seluruh aspek yang terkait
dengan akal manusia. Tambahan pula, konsep budaya juga mencangkup makna "budi dan
daya" atau daya kreatif yang berasal dari budi. Dalam konteks ini, budaya mencakup seluruh
kreativitas akal manusia, termasuk dalam proses mencipta, merasakan, dan berkarya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya didefinisikan sebagai pikiran, akal budi,
hasil, adat istiadat, atau sesuatu yang telah menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Budaya
merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang tertentu,
dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam berbagai budaya, seringkali
terdapat perbedaan signifikan, dan inilah sebabnya mengapa gegar budaya atau culture shock
seringkali terjadi. Gegar budaya mengacu pada fase awal ketika individu memasuki
lingkungan yang tidak familier dengan kehidupan sehari-hari mereka. Oberg (1960)
menjelaskan gegar budaya sebagai kondisi psikologis yang cenderung negatif dan merupakan
respons pasif individu terhadap perbedaan budaya yang mereka hadapi. Gegar budaya sering
dialami oleh individu yang baru mengalami budaya yang berbeda, dan ini dapat
menyebabkan perubahan sikap dan kondisi mental.
Kesehatan mental juga ikut andil dalam gegar budaya. Kesehatan mental juga dapat disebut
sebagai kesehatan jiwa yang dimana adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi,
kejiwaan dan psikis seseorang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya gegar budaya.


2. Dampak gegar budaya terhadap perubahan kesehatan mental.
3. Hubungan erat antara gegar budaya dan kesehatan mental.
1.3 Tujuan Penulisan
Bertujuan memberi informasi atas keterkaitan antara adanya culture shock dapat
mempengaruhi kesehatan mental.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gegar Budaya


Gegar budaya, atau culture shock, terjadi ketika terdapat perbedaan pandangan antara budaya
yang berbeda, sehingga individu yang datang ke budaya baru mungkin merasa kehilangan
harapan atau antisipasi tentang kesamaan. Gegar budaya juga dapat dijelaskan sebagai situasi
di mana seseorang tidak akrab dengan kebiasaan sosial dari budaya baru, sehingga individu
tersebut kesulitan dalam menampilkan perilaku yang sesuai dengan norma-norma di
lingkungan baru. Perbedaan dalam cara berkomunikasi dan kurangnya pemahaman tentang
budaya juga menjadi salah satu penyebab utama munculnya gegar budaya pada individu yang
baru saja pindah ke lingkungan baru. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya gegar
budaya antara lain:

1. Perbedaan dalam Nilai dan Norma Budaya: Perbedaan dalam nilai-nilai budaya, norma-
norma sosial, etika, dan moral seringkali menjadi pemicu utama gegar budaya. Ini mencakup
perbedaan dalam pandangan terhadap waktu, hierarki, individualisme versus kolektivisme,
dan sebagainya.

2. Perbedaan Bahasa dan Komunikasi: Bahasa merupakan elemen sentral dalam budaya.
Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi, termasuk bahasa tubuh dan
wajah, dapat menjadi hambatan yang signifikan dalam berinteraksi.

3. Perbedaan dalam Struktur Sosial dan Masyarakat: Perbedaan dalam struktur sosial, seperti
peran gender, hierarki keluarga, dan norma perilaku sosial, juga dapat memicu rasa
ketidaknyamanan dan gegar budaya.

4. Isolasi Sosial: Ketika individu merasa terisolasi atau kesulitan untuk memahami
lingkungan sosial yang baru, hal ini dapat memperparah perasaan gegar budaya.

5. Perubahan dalam Lingkungan Fisik: Perubahan yang drastis dalam lingkungan fisik,
seperti perubahan iklim, geografi, atau infrastruktur, juga dapat memengaruhi terjadinya
gegar budaya.
2.2 Dampak Gegar Budaya terhadap Kesehatan Mental

Perbedaan budaya yang dihadapi oleh individu yang baru saja berpindah tempat tinggal
ternyata bisa menyebabkan kecemasan dan memengaruhi kesehatan fisik mereka. Meskipun
beberapa orang dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut, banyak yang mengalami
kesulitan ketika mereka menghadapi culture shock atau gegar budaya.

Sesuai dengan namanya, culture shock menggambarkan reaksi mental yang terjadi ketika
seseorang menghadapi perubahan budaya yang asing bagi mereka. Culture shock sering
dialami oleh individu yang melakukan perjalanan ke luar negeri, baik untuk bekerja, belajar,
atau pindah tempat tinggal. Masalah ini bisa memengaruhi individu hingga tingkat tertentu
saat mereka berada di lingkungan baru.

Dampak dari gegar budaya atau culture shock sendiri sangat berpengaruh kepada kesehatan
mental sehingga dapat menimbulkan sejumlah efek negatif seperti:

Kesehatan mental individu sering terpengaruh akibat culture shock, yang dapat menimbulkan
sejumlah efek negatif seperti:

1. Rasa Cemas
Orang yang mengalami culture shock sering merasa gelisah dan khawatir, terutama
karena mereka berada di lingkungan yang asing dan mengalami perubahan budaya yang
signifikan.
2. Depresi
Individu dapat mengalami gejala depresi, seperti perasaan sedih, kehilangan minat, dan
perasaan putus asa akibat kesulitan beradaptasi dengan budaya yang berbeda.

3. Isolasi Sosial
Kurangnya pemahaman terhadap budaya baru dan hambatan komunikasi dapat
menyebabkan isolasi sosial yang berdampak pada kesejahteraan mental.

4. Stres
Perubahan budaya dan lingkungan yang drastis dapat menimbulkan stres yang
berdampak negatif pada kesehatan mental.

5. Ketidaknyamanan Emosional
Perasaan ketidaknyamanan emosional, seperti kebingungan dan frustrasi, sering muncul
saat individu berusaha beradaptasi dengan budaya yang berbeda.

6. Masalah Tidur
Culture shock juga dapat memengaruhi pola tidur individu, menyebabkan insomnia atau
perubahan dalam tidur.

7. Perubahan Mood
Individu mungkin mengalami fluktuasi mood yang signifikan, mulai dari kegembiraan
hingga rasa putus asa, karena perasaan yang tidak stabil selama proses penyesuaian.

8. Kesulitan dalam Belajar dan Berkonsentrasi


Kecemasan dan tekanan akibat culture shock dapat mengganggu kemampuan individu
untuk belajar dan berkonsentrasi.

2.3 Hubungan Erat Antara Gegar Budaya dan Kesehatan Mental

Gegar Budaya atau Culture Shock dapat dianggap sebagai gangguan kesehatan mental yang
muncul saat individu menghadapi lingkungan yang sama sekali baru tanpa pengalaman
sebelumnya. Saat pertama kali terjun ke dalam lingkungan yang asing ini, banyak individu
merasa kewalahan karena mereka dihadapkan pada tugas berat untuk beradaptasi dengan
kehidupan yang baru dan tak dikenal.

Kesehatan mental memiliki keterkaitan erat dengan gegar budaya karena perubahan budaya
dan lingkungan memengaruhi perubahan perilaku dan pikiran individu. Perubahan perilaku
ini didasari oleh perubahan pandangan dan pemahaman yang memerlukan penyesuaian dalam
lingkungan baru. Ini bukan hanya berdampak pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek mental.

Lingkungan yang berubah memaksa individu untuk merubah cara berpikir, berbicara,
berpakaian, serta cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Transformasi ini memerlukan
kesiapan fisik dan mental yang signifikan. Jika individu gagal beradaptasi dan mengatasi
perubahan ini, kesehatan mental mereka bisa terganggu.
Gegar budaya adalah tantangan yang memerlukan kesiapan individu secara fisik dan mental
untuk bertransformasi dan berintegrasi ke dalam budaya yang baru. Gagal dalam menghadapi
tantangan ini dapat berdampak pada kesehatan mental individu, termasuk gejala kecemasan,
depresi, dan isolasi sosial. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang culture shock
dan kemampuan untuk mengelolanya adalah penting dalam menjaga kesehatan mental saat
berada dalam lingkungan budaya yang baru.

Gegar budaya tidak selalu memiliki dampak negatif pada kesehatan mental; sebaliknya, itu
bisa menghadirkan efek positif. Ketika seseorang mengalami culture shock, itu bisa
membawa perasaan kebahagiaan karena merasakan pengalaman baru dalam lingkungan yang
berbeda. Selain itu, ini juga membuka peluang untuk bersosialisasi dengan orang-orang baru.

Perlu dicatat bahwa reaksi terhadap culture shock dapat bervariasi dari individu ke individu.
Beberapa orang mungkin merasa terbebani oleh perubahan lingkungan, sementara yang lain
mungkin melihatnya sebagai kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan pengayaan
pengalaman. Kunci utamanya adalah bagaimana individu mengelola dan beradaptasi dengan
tantangan yang muncul saat menghadapi budaya yang berbeda. Dengan pemahaman dan
keterbukaan untuk pengalaman baru, culture shock bisa menjadi peluang positif untuk
pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

2.4 Penanggulangan dalam menghadapi Gegar Budaya

Gegar budaya adalah fenomena yang alami dan sebaiknya tidak menjadi beban pikiran.
Meski demikian, bagi beberapa individu, hal tersebut menjadi sebuah hal yang menakutkan.
Persiapan pun sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari gegar budaya. Berikut
adalah hal yang harus diperhatikan untuk menghadapi adanya gegar budaya:

1. Menghindari perbandingan
Menahan diri dari kebiasaan membandingkan segala hal, antara daerah baru dengan
tempat asal, karena dapat membantu untuk terus berkembang.

2. Membuka pikiran
Mempertahankan pikiran yang terbuka dengan fleksibilitas tanpa harus memaksa diri
sehingga proses adaptasi terhadap perbedaan budaya akan terlewati dengan baik.

3. Memahami budaya daerah yang akan dituju


Menelusuri lebih dalam tentang aspek-aspek kultur negara atau daerah yang akan
dituju. Menggali informasi lebih dalam bagaimana masyarakat dan lingkungan sosial
di daerah tersebut bekerja, agar tidak menjadi kesalahpahaman dan juga mengurangi
Culture Shock.
BAB III

KESIMPULAN

budaya adalah aspek yang terhubung erat dengan akal manusia, mengacu pada kreativitas
dalam proses mencipta, merasakan, dan berkarya. Gegar budaya juga salah satu hal dari
budaya yang terjadi saat individu memasuki lingkungan yang tidak dikenal, memicu respons
negatif psikologis, termasuk perubahan sikap dan kondisi mental. Faktor-faktor yang
mempengaruhi gegar budaya mencakup perbedaan nilai budaya, bahasa, struktur sosial,
isolasi sosial, dan perubahan lingkungan fisik. Dampaknya terhadap kesehatan mental
meliputi kecemasan, depresi, isolasi sosial, stres, ketidaknyamanan emosional, masalah tidur,
fluktuasi mood, kesulitan belajar, dan konsentrasi. Keterkaitan erat antara gegar budaya dan
kesehatan mental didasari oleh perubahan perilaku dan pandangan yang memerlukan adaptasi
dalam lingkungan baru. Kegagalan dalam menghadapi tantangan ini bisa mengganggu
kesehatan mental, namun culture shock juga bisa membawa pengalaman positif seperti
kebahagiaan dan kesempatan bertemu orang baru. Penanganan gegar budaya melibatkan
menghindari perbandingan, menjaga pikiran terbuka, dan memahami budaya di tempat yang
baru. Sebagai kesimpulan, pemahaman dan kesiapan individu dalam mengelola tantangan
adaptasi budaya menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan mental saat berada di
lingkungan baru.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Ary H. (2000). Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai
Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 16.

Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi ke-
3. Jakarta: Balai Pustaka.

Basri, C. N., & Ridha, A. A. (2020). "Gegar Budaya dan Motivasi Belajar pada Mahasiswa
yang merantau di kota Makassar." Jurnal Pendidikan Makassar, 25(1), E-ISSN 2579-6518.

Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2020). Analytical Theory: Gegar Budaya
(Culture Shock). PSYCHO IDEA, Tahun 18(2), ISSN 1693-1076 (Print), ISSN 2654-3516
(Online).

Pramudiana, I. D., & Setyorini, T. D. (2019). Hubungan Antara Gegar Budaya Dengan
Penyesuaian Sosial Siswa Papua di Magelang. Jurnal PRAXIS, Volume 1(2).

Kumparan. (5 November, 2023). "5 Dampak Culture Shock bagi Kesehatan Mental yang
Tidak Boleh Disepelekan." Diakses dari: (https://m.kumparan.com/info-psikologi/5-dampak-
culture-shock-bagi-kesehatan-mental-yang-tidak-boleh-disepelekan-1zzl4Bdr7YW)

Tirto. (5 November, 2023). "Apa Dampak Buruk Culture Shock bagi Kesehatan Mental."
Diakses dari: (https://tirto.id/apa-dampak-buruk-culture-shock-bagi-kesehatan-mental-gbNz)

Tirto. (11 Desember, 2023). "Penjelasan Gegar Budaya atau Shock Culture dan Cara
Mengatasinya." Diakses dari: (https://tirto.id/penjelasan-gegar-budaya-atau-shock-culture-
dan-cara-mengatasi-f9qq)

Anda mungkin juga menyukai