Anda di halaman 1dari 11

CULTURE SHOCK

DISUSUN OLEH:

Gabby Ribkamawaty
Hanrois Saogo
Noak Yassai
Joel Pernandes
Pernando
Pengertian culture shock
Istilah culture shock pertama kali dikenalkan oleh Oberg pada tahun 1960. Culture shock
menggambarkan respon yang mendalam dan negatif dari depresi, frustasi, dan disorientasi yang
dialami oleh orang-orang yang hidup dalam suatu lingkungan budaya yang baru. Culture shock
menyebabkan seseorang menjadi seperti kehilangan arah, merasa tidak mengetahui harus
berbuat apa, atau bagaimana mengerjakan sesuatu di lingkungan yang baru, dan tidak
mengetahui apa yang tidak sesuai atau sesuai.
Culture shock merupakan suatu permasalahan yang melibatkan perasaan, cara
berpikir dan berperilaku pada diri individu saat menghadapi perbedaan pengalaman
maupun budaya ketika berada di daerah atau negara lain dari. Culture shock bukanlah
istilah klinis ataupun kondisi medis, culture shock hanya sebuah reaksi negatif yang
dirasakan seseorang, tetapi juga merupakan proses pembelajaran. 
Berikut definisi dan pengertian culture shock atau gegar budaya dari beberapa sumber buku: 

• Menurut Mulyana (2007), culture shock adalah efek stres ketika individu memasuki suatu
lingkungan baru, individu tersebut menghadapi situasi yang membuatnya mempertanyakan
kembali asumsi-asumsinya, tentang apa yang disebut kebenaran, moralitas, kebaikan,
kewajaran, kesopanan, kebijakan, dan sebagainya. 
• Menurut Ridwan (2016), culture shock adalah sebuah penyakit yang diderita karena hidup di
luar lingkungan budayanya, dan dalam proses untuk menyesuaikan diri di lingkungan barunya.
Culture shock merupakan sebuah rangkaian reaksi emosional yang diakibatkan hilangnya
penguatan dari budaya lama karena adanya kesalahpahaman pada pengalaman baru yang
berbeda. 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Culture Shock 

Menurut Parrillo (2008), beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi culture shock adalah
sebagai berikut: 

1. Faktor intrapersonal, diantaranya keterampilan komunikasi,


pengalaman dalam seting lintas budaya, personal (mandiri atau
torelansi), dan akses ke sumber daya. Karakteristik fisik seperti
penampilan, umur, kesehatan, kemampuan sosialisasi juga
mempengaruhi. Individu yang lebih muda cenderung mengalami
culture shock yang lebih tinggi dari pada individu yang lebih tua
dan
wanita lebih mengalami culture shock dari pada pria. 
2. Variasi budaya mempengaruhi transisi dari satu budaya ke
budaya lain. Culture shock terjadi lebih cepat jika budaya
tersebut semakin berbeda, hal ini meliputi sosial, perilaku, adat
istiadat, agama, pendidikan, norma dalam masyarakat dan
bahasa. Manifestasi sosial politik juga mempengaruhi gegar
budaya. Sikap dari masyarakat setempat dapat menimbulkan
prasangka, stereotip dan intimidasi.
Gejala Culture Shock
1. Mudah Bosan
Kondisi pertama yang bisa dijadikan sebagai
gejala culture shock adalah cepat merasa bosan.
Perasaan ini muncul akibat tidak ada lagi hal menarik
yang bisa ditemukan pada daerah baru tersebut.
Dengan kata lain, perasaan euphoria yang ia rasakan
telah berakhir.

2. Menarik Diri dari Lingkungan


Gejala seseorang mengalami culture shock selanjutnya
ialah menarik diri dari lingkungan barunya. Alasannya, tak
jarang mereka merasa frustasi dengan lingkungan barunya
dan tidak ingin menambah beban hidupnya.
Oleh karena itu, mereka akan beranggapan bahwa akan
lebih baik jika berdiam diri di tempat tinggalnya dan
menarik diri dari lingkungan.
3. Cepat Merasa Lelah
Hal lain yang bisa menjadi tanda bahwa kamu
mengalami culture shock adalah mudah lelah.
Kondisi lelah ini berakar dari kondisi mental
yang buruk dan sudah tidak bersemangat lagi
dalam menjalani keseharian.
Tak jarang, kamu akan terus-menerus
memikirkan sesuatu hal yang membuat
energimu terkuras habis. 

4. Sulit Tidur
Gejala selanjutnya adalah sulit tidur. Kamu akan
selalu merasa kekurangan waktu tidur meski
sudah tidur dalam waktu yang cukup lama. Hal
ini disebabkan oleh perasaan gelisah
atau overthinking. 
Cara Mengatasi Culture Shock
1. Kenali Budaya Setempat
Sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk
pindah ke daerah atau wilayah baru, pastikan
terlebih dulu bahwa kamu sudah terbiasa
dengan negara tersebut. Artinya, kamu sudah
kenal dan paham tentang budaya, bahasa,
peraturan, dan bahkan tradisinya. 

2. Hafalkan Hal-Hal Penting


Ketika tinggal di tempat baru, tentu kamu akan merasa bingung dan
bahkan merasa canggung jika harus bertanya langsung kepada
warga setempat. 
Oleh karena itu, kamu bisa mencatat dan menghafal beberapa hal
penting yang dapat membantu keseharianmu di sana. Pasalnya,
kamu tidak menempati daerah tersebut dalam waktu sebentar,
melainkan dalam waktu yang cukup lama.
Untuk itu, kamu bisa mulai perhatikan beberapa hal penting, seperti
bangunan, nama jalan, rumah sakit, dan juga kantor polisi.
3. Membangun Relasi 
Cara mengatasi culture shock selanjutnya adalah
dengan membangun relasi atau networking.
Memiliki sikap terbuka bisa membuatmu
mendapatkan bantuan dan bahkan mengenai
berbagai informasi terkait. Alhasil, kamu tidak akan
merasa sendiri dan tahu kepada siapa jika ingin
bertanya.
Namun, Sobat Shopee tetap harus berhati-hati
dalam menjalin relasi dengan orang baru, ya.
4. Berpikir Positif
Terkadang masalah utama yang terjadi ketika
tinggal di daerah baru adalah adanya
kesalahpahaman. Hal ini biasanya dipicu oleh
kurangnya pengetahuan dalam memahami
makna dari bahasa ataupun perilaku yang
dilakukan seseorang.
Oleh karena itu, berpikir positif bisa membuat
kamu lebih mudah memahami apa yang
dimaksud oleh orang lain. 
Dampak Negatif

Ada bebeberapa dampak negatif yang bisa kita lihat dengan


adanya gegar budaya, yaitu :

Pertama, dimana dapat menimbulkan berbagai kondisi yang


mempengaruhi fisik, mental, misalnya kelelahan, dan
disorientasi arah
Kedua, dapat menimbulkan semacam sressor yang
memerlukan penyesuaian. Stressor dapat berupa masalah
komunikasi, isolasi, kesulitan dalam penyesuaian diri
Ketiga, rasa cemas, depresi, dan perasaan akan tidak
berdaya menghadapi berbagai situasi gegar budaya tersebut
Keempat, adanya sikap psimis yang dihadapkan oleh
individu pada lingkungan baru tersebut
Kelima, dimana takut akan penolakan yang dihadapi
seseorang akan budaya baru
Keenam, bisa juga takut akan kehilangan rasa percaya diri
maupun berbagai status yang ada
Dampak Positif

Ada beberapa dampak positif yang bisa kita lihat dalam gegar
budaya di kehidupan masyarakat, yaitu :

Pertama, dapat melatih kemampuan individu atau masyarakat


untuk menjadi bagian dari masyarakat multikultural.

Kedua, individu akan mendapatkan kesempatan untuk


mempelajari lebih dalam lagi mengenai berbagai
kebudayaannya sendiri.

Ketiga, individu akan terlibat langsung dalam mempelajari


kebudayaan yang baru tersebut. Individu tidak akan
terperangkap dalam budaya yang dapat mengisolasi dirinya
sendiri dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai