TINJAUAN PUSTAKA
gegar budaya adalah sebuah penyakit yang diderita karena hidup di luar
dan simbol dalam interaksi sosial. Pada dasarnya culture shock adalah
6
akan lahir pengalaman baru yang menjadi potensi untuk mengembangkan
diri.
1. Honeymoon Stage
7
Dalam tahap ini rasa letih dari tahap sebelumnya mulai
4. Mastery Stage
1. Contact
8
sedikit dari budaya barunya. Dalam fase kontak ini ditandai dengan
2. Disintegration
yang berbeda, terisolasi, dan tidak cukup baik pun tumbuh karena
3. Reintegration
latar belakang budaya yang sama dengan dirinya. Hal ini tidak
9
kesadaran akan adanya perbedaan budaya. Fase ini adalah dimana
4. Autonomy
merasa lebih rileks dan mulai bisa memahami orang lain secara
baru tidak sedalam apa yang dia rasakan, tetapi orang lain
perbedaan budaya.
5. Independence
dalam hal sikap, emosi, dan perilaku, tetapi tetap bergantung pada
10
sangat dipengaruhi oleh budaya dan didikan yang dia terima.
pengalaman orang tersebut. Meskipun tidak banyak, ada juga orang yang
tidak bisa hidup di luar negaranya sendiri. Culture shock, tidak biasanya
akan terjadi pada orang yang hanya melakukan perjalanan sesaat atau
sedang berlibur, melainkan akan terjadi dengan orang yang harus tinggal
akan terjadi terhadap subjek yang terpapar kepada culture shock yaitu,
budaya barunya
3. Perubahan temperamen
tiba-tiba dia merasa bahwa dia adalah sosok orang yang tidak istimewa
sama dengannya
11
Stres ketika berada di tempat dengan perbedaan budaya juga bisa
itu sendiri. Reaksi itulah yang membuat individu semakin menarik diri dan
berasal. tetapi dari tempat dia tinggal sekarang. Proses ini didapatkan
melalui banyaknya trial and error dan observasi yang dilakukan oleh
individu.
orang lain. Dalam tahap ini individu bisa dikatakan sudah terbiasa dengan
hubungan dan interaksi yang lebih baik di budaya barunya, individu baru
bisa mengambil langkah maju dalam proses adaptasi dan mengurangi stres
12
2.4. Komunikasi Antar Budaya
adalah proses pertukaran simbolis antara individu dari dua atau lebih
Saat seorang individu bertemu dengan orang baru, dia pasti akan berpikir
pesan. Karena tidak semua orang memiliki latar belakang dan pengalaman
yaitu personal dan hubungan antar pribadi. Faktor personal erat kaitannya
13
seperti persepsi, memori, dan motivasi. Faktor ini muncul dari dalam diri
untuk ditampilkan sebagai respons terhadap interaksi dari luar diri. Faktor
hubungan antar pribadi dipengaruhi isi dan relasi komunikasi. Selain dari
isi pesan dalam komunikasi, relasi atau bagaimana pesan itu disampaikan
dan akulturasi budaya. Dalam proses ini, kebudayaan yang berbeda saling
mempengaruhi satu sama lain agar tercipta kepahaman oleh kedua belah
pihak.
antar budaya adalah untuk membuat orang mengerti bahwa perbedaan itu
yang tidak terlalu jelas. Adanya proses psikologis seperti persepsi yang
14
dapat ditarik garis yang membatasi kedua kajian ini. Dalam kajian
dihadapkan dengan budaya yang berbeda. Dalam kajian ini juga dicari
dimana pelaku komunikasi tidak bisa menebak sikap, perasaan, atau value
berdasar pada pengalaman, budaya, dan grup etnik sendiri. Ketika dasar
itu berbeda dengan apa yang diketahui selama ini, interpretasinya pun
cemas pada apa yang akan terjadi. Jika ketidakpastian adalah sebuah
15
fenomena kognitif, kecemasan adalah perilaku afektif atau emosional.
16
Sumber: Em Griffin (2015)
dia akan mendapatkan peningkatan dalam pengakuan dirinya, hal ini dapat
kecemasan
pengelolaan kecemasan
17
Kemampuan seseorang untuk memproses informasi kompleks yang dia
lawan bicara.
4. Kategori Sosial
Kesamaan personal antara individu dan orang asing yang semakin baik,
5. Proses Situasional
Interaksi yang baik atau etis, berhubungan dengan rasa hormat (respect)
dan harga diri (dignity). Ketika berinteraksi, kedua hal ini harus tetap
yang harus dihadapi demi mencapai komunikasi yang efektif. Kedua hal
antar budaya.
18
Dari ketujuh poin di atas, akan diambil empat poin yang akan
categorization of strangers.
berjumlah 47 poin. Untuk empat poin yang dibahas dalam penelitian ini,
A. Motivation to interact
B. Reaction to strangers
19
akan menurunkan kecemasan kita dan meningkatkan
secara akurat
secara akurat
perilaku
20
17. Meningkatnya kemampuan untuk mengkategorikan orang
secara akurat
21
28. Meningkatnya kuantitas dan kualitas interaksi kita terhadap
meneliti tentang culture shock yang dialami oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa
ditemukan beberapa gejala culture shock seperti merasa kaku dan tegang
22
kecemasannya dengan cara mengedepankan empati dan terus melakukan
budaya jawa. Dalam penelitian ini ditemukan juga bahwa cara mahasiswa
23