Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Stress Akulturatif dan Copy Stress Pada Mahasiswa Rantau di Karawang

Agnes S Safira Kusniawati Rizki Andika


20416273201041 20416273201044 20416273201032
PS20F PS20F PS20F
PENDAHULUAN
A. Stress Akulturatif
Stres akulturatif mengacu pada tekanan atau ketegangan psikologis yang timbul ketika
individu mengalami proses akulturasi, yaitu interaksi antara dua budaya atau lebih. Stres akulturatif
muncul sebagai respons terhadap tuntutan dan perubahan yang terkait dengan pengalaman
berpindah dari satu budaya ke budaya lainnya. Pada dasarnya, stres akulturatif merupakan hasil dari
ketidakcocokan antara tuntutan budaya baru dengan kemampuan atau sumber daya individu untuk
beradaptasi (Berry, et all., 2002).
Menurut Berry, et al (2002), faktor budaya dan psikologis dalam akulturasi akan
mempengaruhi kesehatan mental individu. Faktor-faktor tersebut antara lain: modus akulturasi
(integrasi, asimilasi, separasi, dan marjinalisasi), fase akulturasi (kontak, konflik, krisis, adaptasi),
jenis kelamin, usia, status, dan dukungan sosial.
1. Modus Akulturasi
a. Integrasi (Integration)
Individu atau kelompok mengadopsi elemen-elemen dari kedua budaya, yaitu budaya asli
dan budaya baru. Integrasi menunjukkan keseimbangan positif antara identitas budaya asli dan
budaya baru.
b. Asimilasi (Assimilation)
Individu atau kelompok meninggalkan elemen-elemen dari budaya asli mereka dan
sepenuhnya mengadopsi budaya baru. Proses asimilasi dapat menyebabkan kehilangan identitas
budaya asli.
c. Separasi (Separation)
Individu atau kelompok mempertahankan dan mengidentifikasi diri dengan budaya asli
mereka, sementara menolak untuk mengadopsi budaya baru. Ini menciptakan jarak antara
budaya asli dan budaya baru.
d. Marginalisasi (Marginalization)
Individu atau kelompok kehilangan kontak dengan kedua budaya. Marginalisasi terjadi
ketika seseorang atau kelompok merasa tidak diakui atau diterima oleh budaya asli maupun
budaya baru.

2. Fase Akulturasi
a. Fase Kontak (Contact)

Fase awal akulturasi di mana individu atau kelompok baru saja terpapar dengan budaya

1
baru. Pada fase ini, mereka mulai menyadari perbedaan budaya dan berada dalam tahap
pengenalan.

b. Fase Ketegangan (Strain)

Fase ini muncul ketika individu mengalami ketegangan atau konflik akibat perbedaan
budaya. Tuntutan budaya baru dan budaya asli dapat menyebabkan stres dan
ketidaknyamanan.

c. Fase Adaptasi (Adaptation)

Pada fase adaptasi, individu mulai beradaptasi dengan budaya baru dan menemukan cara-
cara untuk mengatasi ketegangan awal. Mereka dapat mengembangkan strategi dan
keterampilan baru untuk berinteraksi dalam lingkungan budaya yang berbeda.

d. Fase Pencarian Keseimbangan (Integration)

Fase ini menunjukkan usaha untuk mencapai keseimbangan antara budaya asli dan
budaya baru. Individu atau kelompok pada tahap ini dapat mencari cara untuk
mengintegrasikan elemen-elemen dari kedua budaya ke dalam identitas mereka.

B. Copy Stress
Menurut Berry et al. (2002) stressor atau pemicu stres akulturatif biasanya muncul dalam
pengalaman hidup lintas-budaya meliputi stressor fisik (iklim, daerah), biologis (makanan,
penyakit), sosial (homesickness, isolasi), cultural (perbedaan nilai budaya, diskriminasi rasial), dan
fungsional (bahasa, pekerjaan/sekolah, keuangan, transportasi).
1. Stressor Fisik adalah suatu stimulus atau kondisi yang dapat memberikan tekanan atau beban fisik
pada tubuh, menyebabkan respon fisiologis yang merugikan.
2. Stressor Biologis meliputi faktor-faktor genetik, pengalaman hidup, ritme biologis, tidur, makanan,
postur tubuh, kelelahan, penyakit.
3. Stressor Sosial adalah faktor-faktor dalam lingkungan sosial yang dapat menyebabkan stres atau
tekanan psikologis pada individu atau kelompok. Stressor ini berkaitan dengan interaksi sosial,
hubungan interpersonal, dan dinamika kelompok.
4. Stressor Cultural mengacu pada faktor-faktor dalam konteks budaya yang dapat menyebabkan stres
atau ketegangan pada individu atau kelompok. Ini terkait dengan tantangan dan tekanan yang
timbul dari perbedaan budaya atau ketidakcocokan antara norma, nilai, dan praktik budaya.
5. Stressor Fungsional meliputi kekhawatiran tentang pekerjaan, pendidikan, atau stabilitas ekonomi
di lingkungan baru.

2
GUIDE WAWANCARA
A. Perceived Discrimination
1. Apakah Anda pernah merasa atau mengalami diskriminasi secara langsung ketika
pindah ke tempat yang baru?
2. Jika pernah, mengapa Anda menyebutnya sebagai bentuk diskriminasi? Bagaimana
ciri-cirinya?
3. Bagaimana perasaan Anda ketika mengalami hal tersebut?
4. Jika tidak pernah, bagaimana cara Anda dalam menghadapi orang-orang yang baru
Anda kenal?
B. Social Isolation
1. Apakah Anda pernah diperlakukan secara berbeda di lingkungan Anda yang baru?
2. Apakah Anda pernah dikucilkan oleh orang orang di lingkungan Anda yang baru?
3. Jika pernah, bagaimana perasaan Anda ketika mengalami hal tersebut?
4. Jika tidak pernah, bagaimana cara Anda memperkenalkan diri Anda agar cepat
diterima di lingkungan baru?
C. Threat to Cultural Identity
1. Apakah Anda masih mempertahankan nilai-nilai tradisi atau budaya dari tempat Anda
berasal? Mengapa?
2. Sejauh mana Anda menggunakan bahasa daerah tempat Anda berasal?
3. Apakah Anda mengikuti komunitas atau organisasi dari daerah tempat Anda berasal?
Mengapa alasannya?
D. Inferiority
1. Bagaimana perasaan Anda ketika sedang berkumpul dengan orang-orang di lingkungan
baru Anda?
2. Bagaimana Anda melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru?
E. Homesickness
1. Apakah Anda pernah merasa rindu untuk kembali ke tempat asal? Bagaimana Anda
mengelola perasaan tersebut?
2. Bagaimana perasaan Anda ketika meninggalkan tempat anda berasal?
F. Fear
1. Apakah Anda merasa insecure di lingkungan baru anda?
2. Apakah Anda pernah merasa takut saat berada di lingkungan baru sendirian? Kapan itu
terjadi dan bagaimana ceritanya?
G. Anger/Disappointments
1. Apakah Anda pernah mendengar stereotipe negatif terkait budaya Anda atau daerah
Anda? Bisa diceritakan bagaimana?
2. Bagaimana perasaan Anda saat mendengar hal tersebut?
H. Mistrust
1. Bagaimana cara Anda mencari teman baru di lingkungan baru?
2. Bagaimana cara Anda membangun kepercayaan pada teman-teman baru Anda?

3
I. Communication Problem
1. Apakah Anda mengalami kesulitan bahasa?
2. Apakah Anda pernah mengalami kesalahpahaman saat melakukan komunikasi dengan
orang-orang di lingkungan baru Anda?
3. Bagaimana cara Anda mengatasi kesulitan bahasa?
J. Culture Shock
1. Apakah Anda mengalami tekanan saat berada di lingkungan baru? Bagaimana anda
mengatasi hal tersebut?
2. Apakah Anda mengalami penyesuaian dengan makanan-makanan yang ada di
lingkungan baru?
K. Perceived Hatred
"Perceived hatred" merujuk pada persepsi seseorang bahwa ada rasa benci atau kebencian
yang ditujukan kepadanya. Ini mungkin muncul ketika seseorang merasa bahwa orang lain
memiliki sikap negatif atau sentimen benci terhadap mereka, meskipun sikap sebenarnya
mungkin tidak sesuai dengan interpretasi tersebut.
1. Apakah Anda pernah beranggapan bahwa ada orang-orang yang membenci Anda saat
berada di lingkungan baru? Bagaimana pengalaman itu memengaruhi keseharian
Anda?
2. Bagaimana pendapat Anda bahwa perbedaan budaya dapat mempengaruhi orang lain
dalam menjalin pertemanan?
L. Guilt
1. Apakah Anda pernah merasa menyesal karena memutuskan untuk pindah ke
lingkungan baru?
2. Bagaimana Anda menghadapi perasaan tersebut?

BIODATA RESPONDEN

1. Nama Lengkap/Inisial : ZHR


2. Usia : 22
3. Asal Daerah : Cilacap
4. Domisili Saat Ini : Karawang
5. Universitas : Universitas Buana Perjuangan Karawang
6. Jurusan : Akuntansi
7. Semester :7
8. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 24 Desember 2023
9. Waktu Wawancara : 10:27 WIB
10. Lokasi Wawancara : Meeting Conference (Online)

4
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

terlampir

ANALISA HASIL

ANALISA HASIL WAWANCARA

KODE

PERTANYAAN RESPON KETERANGAN

Sepanjang ini sih enggak sih menurut


aku. Karena mungkin kebetulan dapat
Apakah Anda pernah
lingkungan ruang kerja atau
merasa atau mengalami
lingkungan kehidupan aku tuh ya Perceived
A.1 diskriminasi secara
orang ini enggak pada diskriminasi Discrimination
langsung ketika pindah
gitu. Toleran lah gitu, walaupun aku
ke tempat yang baru?
beda ya, bukan dari orang Karawang
asli

Yang pertama, pasti kita harus


Jika tidak pernah, Terbuka toleran ya, karena udah tahu
bagaimana cara Anda beda budaya, beda budaya bawaan,
Perceived
A.2 dalam menghadapi beda bahasa yang pasti kita ya harus
Discrimination
orang-orang yang baru toleran aja, jadi menghargai perbedaan
Anda kenal? itu Terus ya berusaha untuk bisa
adaptasi di lingkungannya sekarang.

Dapat perlakuan yang berbeda itu


lebih ke... Kalau mungkin untuk salah
satu hal yang kebaikan itu ya pernah
Pasti, Kalau mungkin untuk hal-hal
Apakah Anda pernah yang kebaikan, ya pernah. Tapi, tapi
diperlakukan secara kadang pas sampai di sini itu, jadi
B.1 Social Isolation
berbeda di lingkungan makin tahu, oh ini Z bukan dari
Anda yang baru? tempat asal nih. Jadi pasti, mungkin
orang-orang jadi lebih, kadang ada
yang lebih excited nih. Kayak, kayak
oh jadi tau kan, kalau di asal nih gitu
jadi pasti, kayak gimana, gitu.

5
Perlakuan-perlakuan yang baik sih,
setiap hari ini, banyak sih, dari mana
gitu. Banyak teman-teman yang
excited kan karena perbedaan itu tapi
kalau untuk perlakuan yang tidak baik
sejauh ini sih nggak ada sih lebih ke
karena kita toleran aja jadi nggak
ngerasa ada perlakuan buruk lah gitu
sejauh ini

Apakah Anda pernah


dikucilkan oleh orang Dikucilkan kalau Z ya? Kalau..kalau Z
B.2 Social Isolation
orang di lingkungan sih nggak pernah ya.
Anda yang baru?

Ya, sama kayak yang tadi, ya ki ya.


Gimana biar kita bisa diterima oleh
orang? Ya yang pertama, pasti kita
menyesuaikan dulu kan. Kita nyari
tahu, kita berusaha adaptif. nyari tahu
tempat yang kita tempatin itu. Punya
Jika tidak pernah, kebiasaan apa, budayanya gimana,
bagaimana cara Anda budaya lingkungan itu tersebut ya biar
memperkenalkan diri kita bisa disesuaikan lah itu terus ya,
B.3 Social Isolation
Anda agar cepat dengan orang pun ya, dengan
diterima di lingkungan perbedaan bisa dari perbedaan bahasa
baru? aja nih berarti bisa dari…dari Jawa, di
sini ada Sunda Berarti biar tetap enak
ya jadi ngomongnya pakai Bahasa
Indonesia gitu biar sama-sama
komunikasinya paham terus, dan ya
sedikit-sedikit ikut untuk belajar
bahasa sini.

Ya masih, maksudnya kan pasti ada


perbedaan budayanya ya dari Sunda
sama Jawa, oh ya mungkin lebih
Apakah Anda masih
kayak pamali sesuatu yang mungkin di
mempertahankan nilai-
Sunda biasa aja tapi menurut Jawa itu
nilai tradisi atau Threat to Cultural
C.1 pamali nih, gitu nggak baik, gitu tapi
budaya dari tempat Identity
ya sebenernya pamali itu bukan beda
Anda berasal?
antara Sunda Jawanya ya padahal itu
Mengapa?
emang istilah dari Jawa pamali ini
katanya nggak boleh jadi kebawa
sampai kemanapun gitu gitu bukan

6
maksudnya?
Mungkin kalau yang hampir-hampir
sama itu ya cara berbahasa sama orang
lain, terus juga bahasa ke orang tua
lebih halus lebih sopan, hormatnya ya
sama tapi ya karena banyakan disini
pakai Bahasa Indonesia ya, karena
beda bahasa kan ya mungkin jadi gak
terlalu kelihatan gitu tapi ya
sebenernya ya bisa bisa ya sama sih,
ya kalau di Jawa kan kita kalau ke
orang yang lebih tua harus lebih halus
biasanya kita nggak kayak kalau kita
ngomong sama orang yang seumuran
gitu kan, cuma karena aku kalau mau
bahas soal perbedaan soal komunikasi
gitu cuma karena disini masih pakai
Bahasa Indonesia ya, jadi mungkin
kurang kelihatan lah. padahal, Padahal
ya itu sebenarnya ya... Apa tradisi di
Jawa itu.

Kalau Z pakai bahasa Jawa ya pasti


yang pertama ya di keluarga Jawa di
sini pun kan pasti di lingkup kerjaan
Sejauh mana Anda
pasti juga sering ketemu orang-orang
menggunakan bahasa Threat to Cultural
C.2 yang bisa Jawa kan Itu biasanya, Z
daerah tempat Anda Identity
ngomongnya pun bahasa Jawa jadi
berasal?
walaupun udah di dalam bidang Jawa
Bahasa Jawanya biasanya dilakukan
dengan sesama orang Jawa aja.

Kalau organisasi yang resmi gitu


nggak ikutan sih nggak
Apakah Anda
paling….ikutan….nggak, nggak
mengikuti komunitas
ikutan paling cuma kayak apa sih,
atau organisasi dari Threat to Cultural
C.3 mungkin kayak sebatas punya grup-
daerah tempat Anda Identity
grup circle di grup WhatsApp yang
berasal? Mengapa
temen-temen orang Jawa tapi yang
alasannya?
satu kerjaan gitu, tapi gak ada nama
komunitas resminya.

Bagaimana perasaan Perasaan yang pertama pasti awalnya


Anda ketika sedang ada takut dulu takut? Kenapa? Ketemu Inferiority
D.1
berkumpul dengan dengan orang-orang yang kadang
orang-orang di langsung menggunakan bahasa daerah

7
lingkungan baru Anda? mereka kita gak paham, kita gak
paham sama sekali mereka ngomongin
apa kita gak paham misal adab atau
etika kalau di sini tuh gimana sih gitu
kan gampang gitu, pasti banyak takut,
tapi ya...tapi ya harus belajar buat apa
ya, ya kita pun harus kasih pengertian
kan ke temen kita bahwa Oh, Z nggak
tau bahasanya nih, gitu jadi kita pun
ya harus open mind dan harus
ngomong biar sama-sama enak kan.
Itu sih sekarang mah udah enjoy aja,
jadi gimana biar menerimanya ya kita
harus memaklumi dulu memaklumi
dulu bahwa kita pernah datang ya
pasti kita banyak datangnya kita
banyak ketinggalannya perasaannya
ya apa-apa sih tapi ya dibikin santai
aja

apa ya, yang gitu kayak yang tadi,


bahwa kita harus temenan sama siapa
aja walaupun kita punya game nih, Z
ketinggalan, maksudnya kita gak tau
apa yang ini kita selalu telat, tapi
semakin hari semakin kita sering
komunikasi sama orang yang beda
dengan rasa yang kita jadi, kita kan
Bagaimana Anda
pasti nanyain dulu artinya apa artinya
melakukan adaptasi Inferiority
D.2 apa, lama-lama kosa-katanya jadi
dengan lingkungan
menempelkan di kita jadi lama-lama
yang baru?
jadi tahu, sedikit-sedikit jadi tahu jadi
intinya emang jangan takut dan jangan
gak mau untuk belajar walaupun kita
punya gap, walaupun kita beda
bahasanya, beda intinya tapi ya, udah.
Kita harus itu terjalanin dan... Amin,
saya tetap tanya artinya apa gitu. Biar
kita pun lebih sedikit juga bisa.

Apakah Anda pernah Ya pasti pernah pasti pernah ya, kayak


merasa rindu untuk kadang pasti kan gitu kangen rumah,
kembali ke tempat gak biasa dengan tempat yang kita Homesickness
E.1
asal? Bagaimana Anda temui sekarang, kan tempat kita
mengelola perasaan asalnya. Gimana biar bisa menolak
tersebut? emosional kita ya, kita ingat-ingat

8
lagi. Jadi kita pindah ke tempat yang
sekarang itu tujuannya apa? Ingat
tujuan awal aja.

Yang pastinya sedih ya…ada pasti ada


yang ninggalin rumah dan ninggalin
Bagaimana perasaan keisi rumahnya. orangnya juga kan, ya
Anda ketika pasti sedih. Cuma…cuma kan ya balik
E.2 Homesickness
meninggalkan tempat lagi kita punya tujuan yang emang
anda berasal? jalan satu-satunya yang bisa diambil
adalah jalan tau ini jadi sedih tapi ya
harus tegar ya kan?

Pernah sih. Pernah dapet situasi di


mana kerja itu bener-bener gak ada
temen Jawanya satupun gitu jadi
bener-bener orang Sunda semua
dengan yang bahasanya pun pasnya
kita punya gap, ketinggalan terus
Apakah Anda merasa otomatis jadi, apa ya, susah punya
F.1 insecure di lingkungan temen deket ya...yang asli-asli disini Fear
baru anda? karena untuk komunikasi pun kita
terhalang jadi yang sebutnya lebih ke,
kok gak punya teman dekat gitu.
Susah untuk dapat teman dekat,
terutama sih kan kalau gak punya
teman di lingkungan kita ya Susah
kalau ada apa-apa gitu.

Ya sama sih lebih kayak takut, takut


gak bisa untuk walaupun kita..kita
harus mau temenan sama siapa aja,
takut gak diterima itu takut gak
diterima nah pasti ya mungkin dengan
yang tadi aku bahas soal gap talk
Apakah Anda pernah
bahasa aja dengan kita yang baru
merasa takut saat
ketinggalan ya pasti kan ya orang kan
berada di lingkungan
F.2 maunya pasti apa-apa yang setara itu Fear
baru sendirian? Kapan
kan sama temen-temen jadi takutnya
itu terjadi dan
rasa takut ngerepotin gitu, karena
bagaimana ceritanya?
banyak perbedaannya. Takut
ngerepotin, takut gak diterima. Soal
takut? Posisi pas... Tas. Tas. Di sini.
Ya adalah, tas itu tas kerja di salah
satu perusahaan kan. Dan ternyata Ya
sama sekali gak ada temannya dari

9
Jawa, atau rekan kerja yang dari Jawa,
jadi emang satu depan teman itu
Sunda semua, terus depan teman yang
paling terdekat itu juga kan Sunda.
Jadi susah meratain benar-benar, susah
untuk nyari teman dekat, jadi sampai
mungkin kayak hampir satu bulan
walaupun udah sering komunikasi kita
udah coba ngajak hand roll gitu tetap
bahwa dalam sampai satu bulan, aku
belum punya teman dekat untuk bisa
cerita sesuatu yang mungkin kadang
kita butuh teman untuk meluapkan
kerjaan. Ada di satu-satu sana. Jadi,
karena emang merasa diri ini belum
diterima.

Gini nih, contohnya biasanya ya, kalau


orang nanya, Z, asli mana? Asli
Cilacap. Oh di Cilacap itu bukannya
tempat, itu ya, rusak banget ya, tempat
apa, buat eksekusi orang mati oh
bukan disitu, buat tempat narapidana
ya gitu kelas kakap ya itu sih paling
Apakah Anda pernah
mungkin kadang mungkin ya di
mendengar stereotipe
instagram misalnya lagi ada kasus apa Anger/Disappointme
negatif terkait budaya
G.1 yang lagi viral, entah bisa kasus
Anda atau daerah nts
bullying, kayak mikir akhir-akhir
Anda? Bisa diceritakan
kemarin juga ada tuh kasus bullying di
bagaimana?
Cilacap kan ya pasti kemaren-kemaren
juga sempet dapet viral tuh kasus
bullying di Cilacap. Nah, jadi pas itu
pasti kan orang-orang jadi kayak, oh
ada di tempatnya Z tuh gitu gitu kan
contoh nya, pasti kayak gitu ya biasa,
oh di Jawa memang kayak gitu

Ada, kalau hal-hal yang buruk ya pasti


ya ada malu dan sedihnya sih malu
dan sedih karena ya pasti kita di sini
Bagaimana perasaan pun ya kita bawa nama daerah kita
Anger/Disappointme
G.2 Anda saat mendengar kan, nama daerah kita berasal gitu,
nts
hal tersebut? jadi kita sih lebih kemalu dan sedih,
sedih sama ternyata daerah aku ada
apa ya berita buruknya gitu ada image
buruknya lah untuk di daerah yang

10
lain gitu Ada berita buruknya, ada
image buruknya di daerah yang lain.

Yang pasti sih, kalau Z dulu


sebenernya selagi ada waktu, selagi
ada kesempatan untuk bisa ngobrol
sama orang, ngobrol. Jadi kalau
emang lagi beli sesuatu, beli ke
penjual. Terus, ya... ...Pernyataan
Bagaimana cara Anda
ekspresif, apa sih situasinya lagi baik, Mistrust
H.1 mencari teman baru di
ya... ...Kita berbicara-berbicara gitu,
lingkungan baru?
sama aja, enggak...Di tempat kerja
yang sama, di kuliah yang sama, gitu.
Ya di sebelah situ ada orang, ya kita
ngobrol gimana cara nyari temennya,
pasti dengan kita mau ngobrol-ngobrol
dulu kan

Ya pasti ya dengan ya kayak tadi


kalau udah ngomong pasti udah tau
karakternya nih gimana biar tetep bisa
temenan ya. Yang menjaga
Bagaimana cara Anda
komunikasinya aja dan yang pasti kita
membangun
berusaha kalau emang ada orang yang
H.2 kepercayaan pada Mistrust
minta bantuan kita ya kita kasih
teman-teman baru
bantuan. Lagi kita bisa bantu teman
Anda?
apa sih, apa yang dibutuhin teman, apa
yang dibutuhin orang lain ya dibantu
gitu itu juga cara biar dapat teman
kan.

Eee... Pernah pas Pernah merasa


Pernah perasaan, kayaknya harus bisa
merasa sendiri, karena pas itu punya
ibu pos yang udah tua, jadi agak susah
Apakah Anda Communication
untuk belajar Indonesia. Jadi, bener-
I.1 mengalami kesulitan
bener pake Bahasa Sunda, Sunda yang Problem
bahasa?
halus, jadi kayak makin wah, harus
bener-bener belajar, sedikit-sedikit nih
itu. Karena dapet ibu kos yang nggak
bisa belajar Indonesia. Oke, oke.

Apakah Anda pernah Kayaknya mungkin pernah, tapi pasti


mengalami Z kalau udah tahu, karena paham, Communication
I.2
kesalahpahaman saat karena Z nggak pasti sadar lah, sadar Problem
melakukan komunikasi bahwa Z bahasanya masih kurang, jadi

11
dengan orang-orang di gak pernah nyimpulin sendiri, oh gini
lingkungan baru Anda? gitu kan. Tapi pasti habis itu Z
konfirmasi ulang, bener ini atau
enggak gitu. Tapi pasti harus di
komunikasi sama Z.

ya, kalau kadang nanya ke orang lain


Bagaimana cara Anda kadang kan orang gak mau ngejelasin
Communication
I.3 mengatasi kesulitan ulang gitu kan jadi pasti, banyak
Problem
bahasa? orang, ini tadi apa ya temen aku yang
ngomong gini gitu.

Pernah, itu pernah Pernah, pernah


Hah? Kayak gimana tuh? Oh, pertama
itu kalau ga salah Eee Pas..Pas kerja
tuh pernah dapet orang-orang yang
bahasa Sundanya kasar ya jadi pas
Karena kan kalau orang ngobrol biasa
sama ini kan, karena masih ya, ya
dengerinnya masih biasa gitu ya.
Nah..Nah, kalau biasanya tuh agak
shock tuh kalau pas dengerin cowok-
cowoknya ngomong pakai bahasa
Sunda gitu. Itu tuh ya apa sih, dari
yang aku nggak paham sama
bahasanya aja tuh udah keliatan bahwa
Apakah Anda itu tuh kasar gitu Jadi kayak, soalnya
mengalami tekanan kan juga sebelumnya tuh aku ya
saat berada di sebenernya pernah denger bahasa
J.1 Culture Shock
lingkungan baru? Sunda kan karena emang punya
Bagaimana anda keluarga yang dapat orang Sunda gitu
mengatasi hal tersebut? tapi tuh halus gitu, nah pas ke
Karawang tuh ternyata agak kaget
karena bahasa Sundanya tuh kasar
banget gitu nggak kayak bahasa Sunda
yang biasa didengar. Ketika Pas itu
sih, aku pasti indah bahwa Ya udah,
kita nerima semua hal-hal yang kita
dengar bahasa-bahasa kasar yang kita
denger habis itu biasanya Zahro pasti
nanyain ke orang bahwa Ini bahasa
kasar atau bahasa biasa ya karena
Zahro mah maklum kan itu kasar,
setau Zahro itu Jadi tadi Zahro lagi ke
temen-temen arti ini tadi bahasa kasar
atau biasa gitu soalnya kan ternyata

12
berasal dari beda-beda tiap daerah jadi
kalo emang ternyata di Karawang
ternyata kan bahasanya kayak gini so
udah umum, oh ya udah berarti ya kita
ya belajar untuk menerima aja oh
ternyata tau kalo bahasa Sunda di
daerah tuh beda-beda gitu

Pernah sih pernah contoh? Lebih


kebiasanya nih, kalau di warteg ya,
biasa makanan Jawa tuh, ya biasa gitu
Apakah Anda kan, cuma awal-awal dari merantau
mengalami itu, banyakan tuh bumbu kuning gitu
penyesuaian dengan ya. Masakannya bumbu kuning. Itu
J.2 Culture Shock
makanan-makanan kayak, gak cocok dulu deh. Jadi
yang ada di lingkungan kayak, ah, sayur kok di bumbu kuning,
baru? lewat ini kok di bumbu kuning gitu
kayak gak cocok nih, berarti besoknya
ya nyari menu lain atau nyari rasa lain
yang memang ga cocok di lidah kan.

Ya gapapa kan ini bisa muncul bisa


engga kayaknya engga, maksudnya
Apakah Anda pernah tuh ngga suka ke Z nya itu bukan
beranggapan bahwa karena Z yang dari orang Jawa gitu lah
ada orang-orang yang ya pasti pernah tau bahwa ada orang
membenci Anda saat yang gak suka ke Z tapi biasanya itu
K.1 berada di lingkungan bukan karena Z itu beda suku, beda Perceived Hatred
baru? Bagaimana budaya, beda ini tapi mungkin dari
pengalaman itu sikap Z gitu atau yang mungkin gak
memengaruhi sesuai dengan namanya gitu. Tapi
keseharian Anda? bukan karena perbedaan itu mungkin
dalam faktor kebudayaan atau hal
yang lain gitu

berbeda-beda itu, baru dalam dalam


pertemanan? Jelasinya ngaruh kan?
Ngaruh dengan beda budayanya. Dari
Bagaimana pendapat
beda kebiasaan, beda tradisi aja pasti
Anda bahwa perbedaan
ngaruh kan?
budaya dapat
K.2 Ya, kan dari berbeda budaya itu, ya Perceived Hatred
mempengaruhi orang
pastinya mungkin, ya kayak
lain dalam menjalin
contohnya apa ya, ya misalnya, ya
pertemanan?
udah dibahas aja nih kita kan udah
ngomongin soal kelas, soal ini ya
kayak pasti dengan beda mungkin

13
budaya Z yang ngomongnya jadi lebih
karena bahasa jawa atau bahasa
indonesia jadi masih alus-alus aja
didenger dengan mungkin yang punya
temen disini yang selalu ngomongnya
pake bahasa sunda apalagi sundanya
karawang yang kasar pasti itu ngaruh
karena apa ya kadang kita kan
dengernya temen aja, oh ini kasar gitu
pasti gak semua, jadi gak gampang
temenan lah gitu.

gak pernah sih, soalnya setiap jalan


Apakah Anda pernah rantau itu pasti karena emang ada
merasa menyesal tujuannya pas ke Cikarang pun ya
L.1 karena memutuskan karena emang dapat kerja di Cikarang, Guilt
untuk pindah ke sekarang pun karena dapat kerja di
lingkungan baru? Karawang gak pernah ngerasa
menyesal.

Harus bisa muncul rasa nyesel karena


ngerantau. Saya sih nggak pernah
nyesel ya. Sama aja, pasti diingat aja
tujuan kita kesini, ngapain gitu, pasti
Bagaimana Anda karena ada tujuannya, udah tau, kan
L.1 menghadapi perasaan pasti sebelum pindah juga udah tau Guilt
tersebut? resikonya nanti gimana, nanti bakal
kangen, jadi jarang ketemu keluarga.
Terbiasa budaya sini, makanan sini
jadinya sama aja, inget-inget aja
tujuan awal kesini ngapain.

HASIL
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diidentifikasi beberapa makna yang muncul dari setiap poin:
1. Perceived Discrimination:
- Makna: Toleransi dan sikap terbuka terhadap perbedaan budaya serta upaya untuk beradaptasi
dapat mengurangi potensi diskriminasi. Pengalaman lebih banyak positif daripada negatif.
2. Social Isolation:
- Makna: Proses menyesuaikan diri dengan lingkungan baru melibatkan pemahaman terhadap
budaya setempat dan upaya berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

14
3. Threat to Cultural Identity:
- Makna: Menjaga identitas budaya di lingkungan baru merupakan tantangan, terutama dengan
perbedaan bahasa dan tradisi. Keterlibatan dalam organisasi budaya dapat membantu
mempertahankan identitas.
4. Inferiority:
- Makna: Penerimaan diri dan kemauan untuk belajar dari orang setempat memainkan peran
penting dalam mengatasi perasaan rendah diri dan untuk lebih mudah diterima.
5. Homesickness:
- Makna: Meskipun rasa kangen dan kesedihan terkait dengan meninggalkan rumah, mengingat
kembali tujuan awal merantau dapat membantu mempertahankan semangat.
6. Fear:
- Makna: Kesulitan mendapatkan teman dekat dan rasa takut tidak diterima adalah tantangan
umum. Belajar dan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya membuka peluang untuk
pertemanan.
7. Anger/Disappointments:
- Makna: Kekecewaan terhadap stereotip dan pengalaman bahasa kasar menggambarkan dampak
negatif dari persepsi atau pandangan buruk terhadap asal daerah.
8. Mistrust:
- Makna: Membangun kepercayaan dengan orang baru membutuhkan waktu dan upaya untuk
memahami karakter dan budaya mereka.
9. Communication Problem:
- Makna: Kesulitan dalam berkomunikasi, terutama terkait dengan bahasa kasar atau dialek,
menekankan pentingnya pemahaman dan kesediaan untuk belajar.
10. Culture Shock:
- Makna: Kesadaran akan perbedaan budaya memunculkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk
belajar. Proses penyesuaian termasuk memahami dan menerima perbedaan.
11. Perceived Hatred:
- Makna: Kesadaran terhadap potensi ketidaksetujuan atau ketidaknyamanan karena perbedaan
budaya membutuhkan pemahaman dan respons positif untuk menjaga hubungan yang baik.
12. Guilt:
- Makna: Tidak merasa menyesal atau bersalah karena merantau mencerminkan kesadaran akan

15
tujuan awal dan kesiapan menghadapi tantangan serta perubahan.

KESIMPULAN
Pengalaman merantau, seperti yang diungkapkan dalam wawancara, menyoroti
perjalanan yang penuh tantangan dan pengembangan diri. Dalam konteks ini, beberapa temuan
utama mencakup pentingnya toleransi terhadap perbedaan budaya dan kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan baru. Proses menyesuaikan diri melibatkan usaha memahami
budaya setempat dan menjalin komunikasi dengan individu dari latar belakang yang beragam,
yang dapat mengurangi rasa sosial isolasi.
Tantangan dalam menjaga identitas budaya muncul, terutama terkait dengan perbedaan
bahasa dan tradisi. Keterlibatan dalam organisasi budaya menjadi kunci untuk mempertahankan
identitas tersebut. Penerimaan diri dan kemauan untuk belajar dari orang-orang setempat
membantu dalam mengatasi perasaan rendah diri dan mendorong pertumbuhan pribadi.
Tantangan emosional, seperti rasa kangen dan kesedihan terkait dengan rumah, dapat
diatasi dengan mengingat kembali tujuan awal merantau dan fokus pada perubahan positif yang
telah terjadi. Kesulitan dalam membangun hubungan sosial dan rasa takut tidak diterima
mencerminkan tantangan sosial yang umum dihadapi oleh para perantau.
Kesadaran akan perbedaan budaya memunculkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk
belajar, memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Pentingnya
respons positif terhadap ketidaksetujuan atau ketidaknyamanan karena perbedaan budaya
menonjol, yang dapat membantu menjaga hubungan yang baik.
Beberapa responden merantau tanpa merasa menyesal atau bersalah, menunjukkan
kesadaran akan tujuan awal dan kesiapan untuk menghadapi tantangan serta perubahan.
Kesimpulannya, pengalaman merantau menciptakan dinamika yang kompleks, membutuhkan
keterampilan adaptasi dan pemahaman yang mendalam terhadap perbedaan budaya, namun
juga menawarkan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi yang berharga.

16
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Berkaitan dengan adanya tugas mata kuliah Psikologi Indigenous, Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, maka Saya yang bertanda-tangan di
bawah ini:
Nama : Zahro
Domisili : Karawang
menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses
wawancara yang diselenggarakan oleh:
Nama : Rizki Andika
NIM : 20416273201032
Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami, dan menerima bahwa:
1. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses wawancara berlangsung
2. Saya diminta untuk memberikan informasi yang jujur berkaitan dengan permasalahan yang
dihadapi
3. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan digunakan hanya
untuk keperluan data
4. Saya menyetujui adanya perekaman selama proses wawancara
5. Guna menunjang kelancaran proses yang akan dilaksanakan, maka segala hal yang terkait
dengan waktu dan tempat akan disepakati bersama
Dalam menandatangani lembar ini, saya TIDAK ADA PAKSAAN dari pihak manapun sehingga
saya bersedia untuk mengikuti proses wawancara dari awal hingga selesai, serta menerima segala
hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Karawang, 24 Desember 2023

Mengetahui,

Penyelenggara Partisipan

(Rizki Andika) (Zahro)

Anda mungkin juga menyukai