2. Fase Akulturasi
a. Fase Kontak (Contact)
Fase awal akulturasi di mana individu atau kelompok baru saja terpapar dengan budaya
1
baru. Pada fase ini, mereka mulai menyadari perbedaan budaya dan berada dalam tahap
pengenalan.
Fase ini muncul ketika individu mengalami ketegangan atau konflik akibat perbedaan
budaya. Tuntutan budaya baru dan budaya asli dapat menyebabkan stres dan
ketidaknyamanan.
Pada fase adaptasi, individu mulai beradaptasi dengan budaya baru dan menemukan cara-
cara untuk mengatasi ketegangan awal. Mereka dapat mengembangkan strategi dan
keterampilan baru untuk berinteraksi dalam lingkungan budaya yang berbeda.
Fase ini menunjukkan usaha untuk mencapai keseimbangan antara budaya asli dan
budaya baru. Individu atau kelompok pada tahap ini dapat mencari cara untuk
mengintegrasikan elemen-elemen dari kedua budaya ke dalam identitas mereka.
B. Copy Stress
Menurut Berry et al. (2002) stressor atau pemicu stres akulturatif biasanya muncul dalam
pengalaman hidup lintas-budaya meliputi stressor fisik (iklim, daerah), biologis (makanan,
penyakit), sosial (homesickness, isolasi), cultural (perbedaan nilai budaya, diskriminasi rasial), dan
fungsional (bahasa, pekerjaan/sekolah, keuangan, transportasi).
1. Stressor Fisik adalah suatu stimulus atau kondisi yang dapat memberikan tekanan atau beban fisik
pada tubuh, menyebabkan respon fisiologis yang merugikan.
2. Stressor Biologis meliputi faktor-faktor genetik, pengalaman hidup, ritme biologis, tidur, makanan,
postur tubuh, kelelahan, penyakit.
3. Stressor Sosial adalah faktor-faktor dalam lingkungan sosial yang dapat menyebabkan stres atau
tekanan psikologis pada individu atau kelompok. Stressor ini berkaitan dengan interaksi sosial,
hubungan interpersonal, dan dinamika kelompok.
4. Stressor Cultural mengacu pada faktor-faktor dalam konteks budaya yang dapat menyebabkan stres
atau ketegangan pada individu atau kelompok. Ini terkait dengan tantangan dan tekanan yang
timbul dari perbedaan budaya atau ketidakcocokan antara norma, nilai, dan praktik budaya.
5. Stressor Fungsional meliputi kekhawatiran tentang pekerjaan, pendidikan, atau stabilitas ekonomi
di lingkungan baru.
2
GUIDE WAWANCARA
A. Perceived Discrimination
1. Apakah Anda pernah merasa atau mengalami diskriminasi secara langsung ketika
pindah ke tempat yang baru?
2. Jika pernah, mengapa Anda menyebutnya sebagai bentuk diskriminasi? Bagaimana
ciri-cirinya?
3. Bagaimana perasaan Anda ketika mengalami hal tersebut?
4. Jika tidak pernah, bagaimana cara Anda dalam menghadapi orang-orang yang baru
Anda kenal?
B. Social Isolation
1. Apakah Anda pernah diperlakukan secara berbeda di lingkungan Anda yang baru?
2. Apakah Anda pernah dikucilkan oleh orang orang di lingkungan Anda yang baru?
3. Jika pernah, bagaimana perasaan Anda ketika mengalami hal tersebut?
4. Jika tidak pernah, bagaimana cara Anda memperkenalkan diri Anda agar cepat
diterima di lingkungan baru?
C. Threat to Cultural Identity
1. Apakah Anda masih mempertahankan nilai-nilai tradisi atau budaya dari tempat Anda
berasal? Mengapa?
2. Sejauh mana Anda menggunakan bahasa daerah tempat Anda berasal?
3. Apakah Anda mengikuti komunitas atau organisasi dari daerah tempat Anda berasal?
Mengapa alasannya?
D. Inferiority
1. Bagaimana perasaan Anda ketika sedang berkumpul dengan orang-orang di lingkungan
baru Anda?
2. Bagaimana Anda melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru?
E. Homesickness
1. Apakah Anda pernah merasa rindu untuk kembali ke tempat asal? Bagaimana Anda
mengelola perasaan tersebut?
2. Bagaimana perasaan Anda ketika meninggalkan tempat anda berasal?
F. Fear
1. Apakah Anda merasa insecure di lingkungan baru anda?
2. Apakah Anda pernah merasa takut saat berada di lingkungan baru sendirian? Kapan itu
terjadi dan bagaimana ceritanya?
G. Anger/Disappointments
1. Apakah Anda pernah mendengar stereotipe negatif terkait budaya Anda atau daerah
Anda? Bisa diceritakan bagaimana?
2. Bagaimana perasaan Anda saat mendengar hal tersebut?
H. Mistrust
1. Bagaimana cara Anda mencari teman baru di lingkungan baru?
2. Bagaimana cara Anda membangun kepercayaan pada teman-teman baru Anda?
3
I. Communication Problem
1. Apakah Anda mengalami kesulitan bahasa?
2. Apakah Anda pernah mengalami kesalahpahaman saat melakukan komunikasi dengan
orang-orang di lingkungan baru Anda?
3. Bagaimana cara Anda mengatasi kesulitan bahasa?
J. Culture Shock
1. Apakah Anda mengalami tekanan saat berada di lingkungan baru? Bagaimana anda
mengatasi hal tersebut?
2. Apakah Anda mengalami penyesuaian dengan makanan-makanan yang ada di
lingkungan baru?
K. Perceived Hatred
"Perceived hatred" merujuk pada persepsi seseorang bahwa ada rasa benci atau kebencian
yang ditujukan kepadanya. Ini mungkin muncul ketika seseorang merasa bahwa orang lain
memiliki sikap negatif atau sentimen benci terhadap mereka, meskipun sikap sebenarnya
mungkin tidak sesuai dengan interpretasi tersebut.
1. Apakah Anda pernah beranggapan bahwa ada orang-orang yang membenci Anda saat
berada di lingkungan baru? Bagaimana pengalaman itu memengaruhi keseharian
Anda?
2. Bagaimana pendapat Anda bahwa perbedaan budaya dapat mempengaruhi orang lain
dalam menjalin pertemanan?
L. Guilt
1. Apakah Anda pernah merasa menyesal karena memutuskan untuk pindah ke
lingkungan baru?
2. Bagaimana Anda menghadapi perasaan tersebut?
BIODATA RESPONDEN
4
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)
terlampir
ANALISA HASIL
KODE
5
Perlakuan-perlakuan yang baik sih,
setiap hari ini, banyak sih, dari mana
gitu. Banyak teman-teman yang
excited kan karena perbedaan itu tapi
kalau untuk perlakuan yang tidak baik
sejauh ini sih nggak ada sih lebih ke
karena kita toleran aja jadi nggak
ngerasa ada perlakuan buruk lah gitu
sejauh ini
6
maksudnya?
Mungkin kalau yang hampir-hampir
sama itu ya cara berbahasa sama orang
lain, terus juga bahasa ke orang tua
lebih halus lebih sopan, hormatnya ya
sama tapi ya karena banyakan disini
pakai Bahasa Indonesia ya, karena
beda bahasa kan ya mungkin jadi gak
terlalu kelihatan gitu tapi ya
sebenernya ya bisa bisa ya sama sih,
ya kalau di Jawa kan kita kalau ke
orang yang lebih tua harus lebih halus
biasanya kita nggak kayak kalau kita
ngomong sama orang yang seumuran
gitu kan, cuma karena aku kalau mau
bahas soal perbedaan soal komunikasi
gitu cuma karena disini masih pakai
Bahasa Indonesia ya, jadi mungkin
kurang kelihatan lah. padahal, Padahal
ya itu sebenarnya ya... Apa tradisi di
Jawa itu.
7
lingkungan baru Anda? mereka kita gak paham, kita gak
paham sama sekali mereka ngomongin
apa kita gak paham misal adab atau
etika kalau di sini tuh gimana sih gitu
kan gampang gitu, pasti banyak takut,
tapi ya...tapi ya harus belajar buat apa
ya, ya kita pun harus kasih pengertian
kan ke temen kita bahwa Oh, Z nggak
tau bahasanya nih, gitu jadi kita pun
ya harus open mind dan harus
ngomong biar sama-sama enak kan.
Itu sih sekarang mah udah enjoy aja,
jadi gimana biar menerimanya ya kita
harus memaklumi dulu memaklumi
dulu bahwa kita pernah datang ya
pasti kita banyak datangnya kita
banyak ketinggalannya perasaannya
ya apa-apa sih tapi ya dibikin santai
aja
8
lagi. Jadi kita pindah ke tempat yang
sekarang itu tujuannya apa? Ingat
tujuan awal aja.
9
Jawa, atau rekan kerja yang dari Jawa,
jadi emang satu depan teman itu
Sunda semua, terus depan teman yang
paling terdekat itu juga kan Sunda.
Jadi susah meratain benar-benar, susah
untuk nyari teman dekat, jadi sampai
mungkin kayak hampir satu bulan
walaupun udah sering komunikasi kita
udah coba ngajak hand roll gitu tetap
bahwa dalam sampai satu bulan, aku
belum punya teman dekat untuk bisa
cerita sesuatu yang mungkin kadang
kita butuh teman untuk meluapkan
kerjaan. Ada di satu-satu sana. Jadi,
karena emang merasa diri ini belum
diterima.
10
lain gitu Ada berita buruknya, ada
image buruknya di daerah yang lain.
11
dengan orang-orang di gak pernah nyimpulin sendiri, oh gini
lingkungan baru Anda? gitu kan. Tapi pasti habis itu Z
konfirmasi ulang, bener ini atau
enggak gitu. Tapi pasti harus di
komunikasi sama Z.
12
berasal dari beda-beda tiap daerah jadi
kalo emang ternyata di Karawang
ternyata kan bahasanya kayak gini so
udah umum, oh ya udah berarti ya kita
ya belajar untuk menerima aja oh
ternyata tau kalo bahasa Sunda di
daerah tuh beda-beda gitu
13
budaya Z yang ngomongnya jadi lebih
karena bahasa jawa atau bahasa
indonesia jadi masih alus-alus aja
didenger dengan mungkin yang punya
temen disini yang selalu ngomongnya
pake bahasa sunda apalagi sundanya
karawang yang kasar pasti itu ngaruh
karena apa ya kadang kita kan
dengernya temen aja, oh ini kasar gitu
pasti gak semua, jadi gak gampang
temenan lah gitu.
HASIL
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diidentifikasi beberapa makna yang muncul dari setiap poin:
1. Perceived Discrimination:
- Makna: Toleransi dan sikap terbuka terhadap perbedaan budaya serta upaya untuk beradaptasi
dapat mengurangi potensi diskriminasi. Pengalaman lebih banyak positif daripada negatif.
2. Social Isolation:
- Makna: Proses menyesuaikan diri dengan lingkungan baru melibatkan pemahaman terhadap
budaya setempat dan upaya berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
14
3. Threat to Cultural Identity:
- Makna: Menjaga identitas budaya di lingkungan baru merupakan tantangan, terutama dengan
perbedaan bahasa dan tradisi. Keterlibatan dalam organisasi budaya dapat membantu
mempertahankan identitas.
4. Inferiority:
- Makna: Penerimaan diri dan kemauan untuk belajar dari orang setempat memainkan peran
penting dalam mengatasi perasaan rendah diri dan untuk lebih mudah diterima.
5. Homesickness:
- Makna: Meskipun rasa kangen dan kesedihan terkait dengan meninggalkan rumah, mengingat
kembali tujuan awal merantau dapat membantu mempertahankan semangat.
6. Fear:
- Makna: Kesulitan mendapatkan teman dekat dan rasa takut tidak diterima adalah tantangan
umum. Belajar dan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya membuka peluang untuk
pertemanan.
7. Anger/Disappointments:
- Makna: Kekecewaan terhadap stereotip dan pengalaman bahasa kasar menggambarkan dampak
negatif dari persepsi atau pandangan buruk terhadap asal daerah.
8. Mistrust:
- Makna: Membangun kepercayaan dengan orang baru membutuhkan waktu dan upaya untuk
memahami karakter dan budaya mereka.
9. Communication Problem:
- Makna: Kesulitan dalam berkomunikasi, terutama terkait dengan bahasa kasar atau dialek,
menekankan pentingnya pemahaman dan kesediaan untuk belajar.
10. Culture Shock:
- Makna: Kesadaran akan perbedaan budaya memunculkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk
belajar. Proses penyesuaian termasuk memahami dan menerima perbedaan.
11. Perceived Hatred:
- Makna: Kesadaran terhadap potensi ketidaksetujuan atau ketidaknyamanan karena perbedaan
budaya membutuhkan pemahaman dan respons positif untuk menjaga hubungan yang baik.
12. Guilt:
- Makna: Tidak merasa menyesal atau bersalah karena merantau mencerminkan kesadaran akan
15
tujuan awal dan kesiapan menghadapi tantangan serta perubahan.
KESIMPULAN
Pengalaman merantau, seperti yang diungkapkan dalam wawancara, menyoroti
perjalanan yang penuh tantangan dan pengembangan diri. Dalam konteks ini, beberapa temuan
utama mencakup pentingnya toleransi terhadap perbedaan budaya dan kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan baru. Proses menyesuaikan diri melibatkan usaha memahami
budaya setempat dan menjalin komunikasi dengan individu dari latar belakang yang beragam,
yang dapat mengurangi rasa sosial isolasi.
Tantangan dalam menjaga identitas budaya muncul, terutama terkait dengan perbedaan
bahasa dan tradisi. Keterlibatan dalam organisasi budaya menjadi kunci untuk mempertahankan
identitas tersebut. Penerimaan diri dan kemauan untuk belajar dari orang-orang setempat
membantu dalam mengatasi perasaan rendah diri dan mendorong pertumbuhan pribadi.
Tantangan emosional, seperti rasa kangen dan kesedihan terkait dengan rumah, dapat
diatasi dengan mengingat kembali tujuan awal merantau dan fokus pada perubahan positif yang
telah terjadi. Kesulitan dalam membangun hubungan sosial dan rasa takut tidak diterima
mencerminkan tantangan sosial yang umum dihadapi oleh para perantau.
Kesadaran akan perbedaan budaya memunculkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk
belajar, memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Pentingnya
respons positif terhadap ketidaksetujuan atau ketidaknyamanan karena perbedaan budaya
menonjol, yang dapat membantu menjaga hubungan yang baik.
Beberapa responden merantau tanpa merasa menyesal atau bersalah, menunjukkan
kesadaran akan tujuan awal dan kesiapan untuk menghadapi tantangan serta perubahan.
Kesimpulannya, pengalaman merantau menciptakan dinamika yang kompleks, membutuhkan
keterampilan adaptasi dan pemahaman yang mendalam terhadap perbedaan budaya, namun
juga menawarkan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi yang berharga.
16
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)
Berkaitan dengan adanya tugas mata kuliah Psikologi Indigenous, Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, maka Saya yang bertanda-tangan di
bawah ini:
Nama : Zahro
Domisili : Karawang
menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses
wawancara yang diselenggarakan oleh:
Nama : Rizki Andika
NIM : 20416273201032
Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami, dan menerima bahwa:
1. Saya bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses wawancara berlangsung
2. Saya diminta untuk memberikan informasi yang jujur berkaitan dengan permasalahan yang
dihadapi
3. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan digunakan hanya
untuk keperluan data
4. Saya menyetujui adanya perekaman selama proses wawancara
5. Guna menunjang kelancaran proses yang akan dilaksanakan, maka segala hal yang terkait
dengan waktu dan tempat akan disepakati bersama
Dalam menandatangani lembar ini, saya TIDAK ADA PAKSAAN dari pihak manapun sehingga
saya bersedia untuk mengikuti proses wawancara dari awal hingga selesai, serta menerima segala
hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini.
Mengetahui,
Penyelenggara Partisipan