Anda di halaman 1dari 12

POTENSI KONFLIK DALAM

L I N TA S B U D AYA
( Psikologi Lintas Budaya)
KELOMPOK 4 :
——
- Rizky Ananda (1986000150)
- Annisa Asyari’ah (198600032)
PRASANGKA TERHADAP BUDAYA TERTENTU

Kata prasangka pertama kali diperkenalkan


oleh dikemukakan oleh Gordon Allport yang
berasal dari praejuducium yang berarti
pernyataan atau kesimpulan tentang sesuai
berdasarkan perasaan atau pengalaman yang
dangkal terhadap seseorang atau
sekelompok orang tetentu. Prasangka dapat
berarti sikap, emosi, atau perilaku negatif
terhadap seseorang atau sekelompok orang
karena keanggotaannya dalam kelompok
tertentu
Sentuhan antaretnis sangat rentan dengan konflik,
baik secara terang – terangan maupun secara
tersembunyi. Hal ini disebabkan ikatan emosional
dalam etnis membentuk entitas yang sangat kuat.

Prasangka etnis kerap terjadi di tanah air


bahkan tak jarang berakibat fatal. Serangkaian
kerusuhan sosial yang terjadi di Indonesia
seperti kerusuhan Sambas dan Sanggau
Ledo , Ambon , Poso , Sampit tidak terlepas
dari dimensi etnis dan agama, walaupun
terdapat faktor-faktor seperti kesenjangan
.
03

struktural dan ketidakadilan sistem.


PERSEPSI TERHADAP BUDAYA LAIN
Persepsi adalah tindakan menyusun,
mengenali dan menafsirkan sebuah informasi
sensoris untuk memberikan pemahaman serta
gambaran tentang suatu lingkungan

Menurut Kamus besar bahasa indonesia kata


‘budaya’ utamanya didefinisikan sebagai akal
budi,Dengan demikian, kebudayaan berarti
hal-hal yang berkaitan dengan akal.
Budaya memiliki pengaruh besar pada
cara pandang dan persepsi seseorang
pada hal-hal yang dia lihat, rasakan dan
alami.
Melalui nilai-nilai budaya itulah seseorang akan
menilai dan mempersepsikan sesuatu sebagai
sesuatu yang salah atau sebagai sesuatu yang
benar menurut budaya yang ia yakini.

Setiap kultur juga memiliki standar yang


berbeda mengenai intonasi, volume suara,
cara merespon dan kecepatan penyampaian
yang tidak jarang menimbulkan salah
paham dalam pembicaraan yang melibatkan
orang-orang dari kultur yang berbeda.
Begitu juga dengan cara seseorang menyapa, bersentuhan,
makan, dan berpakaian dari suatu daerah bisa diartikan lain oleh
orang yang berasal dari budaya yang berbeda.Suatu hal mungkin
dianggap positif disuatu budaya, namun juga bisa dianggap
negatif
suatu hal bisa dianggap sepele oleh
seseorang, tapi bisa juga menjadi
masalah yang sangat diperhatikan
oleh adat kebiasaan lain
Pada dasarnya apapun yang kita
lakukan pasti akan mengundang orang
lain untuk melakukan penilaian kepada
kita.
PERBEDAAN KOGNISI ANTAR
BUDAYA
Kognisi adalah istilah umum yang mencakup seluruh proses
mental yang mengubah masukan-masukan dari indera menjadi
pengetahuan . Contohnya, adalah kesepakatan dalam semua
budaya akan masalah kategorisasi warna-warna apa yang
digolongkan warna-warna apa yang digolongkan warna primer
dan warna sekunder.
Penemuan dalam lintas budaya ini membuktikan
bagaimana factor psikologis mempengaruhi pada
bagaimana manusia melakukan kategorisasi stimulus
dasar tertentu, dalam hal ini yang sudah terungkap
adalah dalam bentuk, warna, dan ekspresi muka .
Contoh sederhananya kita ambil dari kursi,
sekalipun apa yang disebut kursi tampaknya
semua budaya memiliki kesepakatan, bahwa
kursi untuk tempat duduk,
Namun demikian, kursi panjang dari
bamboo yang di Jawa disebut lincak
mungkin saja tidak dikategorikan oleh
budaya lain sebagai kursi tetapi sebagai
bentuk lain dari tempat tidur.
RESOLUSI KONFLIK LINTAS BUDAYA
Psikologi mempunyai peran besar dalam penyelesaian
konflik karena mampu membantu mengatasi
kepercayaan sosial dalam bentuk stereotip atau
prasangka yang ekstrim, kaku, dan terpolarisasi.
Empat pota dasar dari resolusi konflik, yaitu:

1. Akomodasi 3. Kompetensi
2. Penghindaran 4. Kolaborasi
Resolusi konflik yang panting dilakukan menurut
Mar'iyah adalah dengan pendekatan kepentingan.
Dialog dapat dilakukan pada tingkat first track
diplomacy yang resmi dengan dibentuk komite-komite
maupun track diplomacydengan dialog yang dilakukan
oleh masyarakat. Pendekatan ini memerlukan proses
yang panjang, namun layak untuk diikuti.

Adapun tahap-tahap pelaksanaan dari


pendekatan kepentingan adalah sebagai
berikut:
Kesimpulan
Negara yang memiliki banyak etnis dan
suku bangsa, hal ini menjadikan negara
yang kaya akan budaya tetapi di sisi lain
juga memiliki potensi konflik yang sangat
besar. Memiliki potensi konflik yang besar
tidak hanya karena memiliki beragam ras
dan etnis, tetapi juga karena banyaknya
perbedaan lain dalam hal kepercayaan dan
budaya.
Thank you
For your
——

Attention
😊😊😊

Anda mungkin juga menyukai