I. PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan adalah upaya kesehatan meliputi kegiatan analisis dan
pengendalian resiko-resiko kesehatan sebagai akibat kurang terpenuhinya kebutuhan
kesehatan dasar seperti air bersih. Fasilitas sanitasi yag memadai dan tempat tinggal
yang layak serta penurunana tingkat resiko kesehatan yang disebabkan oleh
pencemarand an bahyaa-bahaya lingkungan. Dalam peraturan menteri kesehatan
republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas Upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan. Dimana pelayanan kesehatan lingkungan
termasuk ke dalam upaya kesehatan masyarakat esensial. Menurut undang-undang RI
no 36 tahun 2009 pasal 163 tentang kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan
terdiri dari lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan tempat dan
fsilitas umum. Program Penyehatan lignkungan ini dilaksanakan oleh satu petugas
sanitasi yang dibantu oleh para kader dan instansi terkait.
Pelatihan kader merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan menurut barthos 2001 : 94 adalah pemberian pengetahuan dan keterampilan
dalam rangka mengembangkan kemampuan, pengambilan keputusan, hubungan antar
pribadi, kepemimpinan, pelaksanaan pekerjaan dan organisasi. Dengan kata lain
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh kader adalah keterampilan teknis
kesehatan dan metode yang digunakan untuk menggerakan partisipasi masyarakat
(Depkes, 1996). Dilihat dari metode dasar pelaksanaannya pelatihan kader ini dapat
dikategorikan sebagai kursus singkat tetapi berkelanjutan denngan memadukan
berbagai system pembelajaran secara terpadu, seperti ceramah, studi kasus, praktek
lapangan dan lainlain. Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dapat
diterapkan dan dikembangkan sendiri oleh kader di lapangan dengan memperhatikan
kondisi – kondisi tertentu yang muncul di lapangan. Kondisi-kondisi yang dimaskud
terutama berkaitan dnegan kemampuan, kebutuhan dan kemauan masyarakat sendiri.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membentuk kader kesehatan lingkungan
2. Tujuan Khusus
Terbentuknya kader kesehatan lingkungan
Meningkatnya pengetahuan kader tentang kesehatan lingkungan
III. TATA NILAI
1. SOPAN
Bahwa didalam bertutur kata dan berperilaku harus dengan sopan, baik
terhadap sesama, petugas maupun masyarakat.
2. EFISIEN
Bahwa pelayanan yang dilakukan harus produktif dan tepat sehingga
mendapatkan hasil yang optimal.
3. HARMONIS
Bahwa sesama petugas harus saling menjaga kekompakan dan kebersamaan
dalam bekerja sehingga dapat menciptakan suasana yang harmonis.
4. AKTIF
Bahwa dalam melaksanakan kegiatan masyarakat dilibatkan secara aktif dalam
peningkatan mutu layanan yang berkelanjutan.
5. TELITI
Bahwa dalam bekerja dilaksanakan secara sistematis dan terencana
IV. KEGIATAN
1. Persiapan waktu dan tempat pertemuan
2. Koordinasi dengan tim di puskesmas
3. Pembuatan kerangka acuan dan jadwal pertemuan
4. Pembuatan surat dan pendistribuasian pada kader di tiap RW
5. Mempersiapkan materi, konsumsi dan peralatan utnuk orientasi ekder
kesling
6. Pelaksanaan kegiatan
7. Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
8. Melaporakan hasil kegiatan
VI. SASARAN
Sasaran kegiatan orientasi kader kesehatan lingkungan adalah satu orang pria/
wanita yang menjadi perwakilan setiap desa.
MUKHLIS