Anda di halaman 1dari 3

Fase-Fase Arsitektur Gothic

1. Gothic awal (early gothic) 1120 – 1200

Gambar d.1 Notre Dme,

Seperti sudah disebutkan pada paragraph sebelumnya, bangunan bergaya gothic pertama muncul
di bangunan Chuch Of Saint Denis yang dibangun di Perancis pada tahun 1140. Setelah gereja
tersebut terbangun, mulai muncul gereja-gereja lain dengan gaya yang serupa, contohnya Notre
Dame de Paris (1163 - 1345) dan Laon Cathedral (1125-1215). Kolom yang pada awalya tebal,
besar, dan hanya berfungsi sebagai penyalur beban. berubah menjadi lebih ramping,dan
bersambung ke langit-langit, menjadikannya bagian dari dekorasi interior bangunan. Hiasan pada
dinding dekat langit-langit yang memisahkan jendela satu dengan yang lainnya (window tracery)
juga mulai berkembang pada masa ini.

Bangunan pada early gothic memiliki ciri khas yaitu mulainya penggunaan flying buttresses, dan
juga mulainya mendirikan dua menara tinggi yang dilekatan di bagian barat (tempat dimana pintu
masuk gereja biasanya berada). Ciri lainnya adalah altar yang berbentuk setengah lingkaran yang
ditempatkan lebih tinggi dari lantai gereja, dan dikelilingi oleh tempat berjalan. Gaya gothic ini
menyebar tidak hanya di Perancis, namun sampai ke Jerman, Italia, Spanyol, Portugal, bahkan
Inggris. Di Inggris sendiri terdapat dua gereja yang menggunakan gaya early gothic, yaitu
Canterbury Cathedral dan Westminster Abbey.
Rayonnant gothic (high gothic) 1200-1280

Gambar d.3 strasborough cathedral

http://cdnassets.hw.net/40/0a/a25ec86d46cdb2bddc1eaf607f1 3/strasbourg-cathedral-al-hero.jpg

Rayonnant gothic merupakan gaya dimana para seniman dan arsitek mulai lebih focus terhadap
keindahan bangunan dibandingkan dengan struktur penopang bangunann. Struktur tidak benar-
benar dikesampingkan, namun lebih banyak inovasi dalam bidang desain dibandingkan dengan
bidang struktur pada masa ini. Beberapa contoh inovasi desain pada gereja adalah mulai
merebaknya penggunaan jendela mawar (rose window), yang terutama diletakkan di bagian barat
(bagian depan) dari gereja, munculnya pinnacles atau bagianbagian di langit-langit yang
cenderung lebih tuncing dari bagian lain, dan juga window tracery yang semakin bergam dan
bervariasi. Dalam gaya rayonnant juga, kolom-kolom menjadi lebih ramping lagi. Stained glass
juga menjadi cukup popular pada era ini. Salah satu contoh katedral yang menggunkan gaya ini
adalah Strasborough Cathedral.

Flamboyant gothic (late gothic) 1280-1500


Gambar d.4 church of saint maclou

Flamboyant gothic merupakan gaya gothic yang bertahan paling lama, dan gaya paling dekoratif
dari semua gaya gothic yang ada sebelumnya. Kata flamboyant diambil dari kata “flambe”, sebuah
kata dalam Bahasa perancis yang berarti “api” dalam Bahasa Indonesia. Kata tersebut merujuk
pada hiasan-hiasan berbentuk seperti api, yang ada di window tracery, langit-langit, bahkan hiasan
pada kolom. Flamboyant gothic benar-benar berfokus pada hiasan dibandingkan dengan struktur.
Haya ini juga merupakan gaya yang paling tersebar di eropa. Hal tersebut disebabkan karena
kondisi politik yang cukup memanas dan mengakibatkan perang, yang berujung pada
pembangunan gereja bukan menjadi focus utama dibandingkan pembangunan kota, dan
menyebabkan bangunan-bangunan publik yang dibangun pada masa itu menggunakan gaya
arsitektur flamboyant gothic. Salah satu contoh bangunan flamboyant gothic yang masih bertahan
adalah Church of Saint Maclou.

Anda mungkin juga menyukai