Anda di halaman 1dari 15

1. Jelaskan menurut pendapat anda dinamika dan pantangan Pancasila di era reformasi.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia
didirikan,dan hingga sekarang di era reformasi, Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada
pancasila sebagai dasar negara.Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi acuan Negara
dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang.

Di reformasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian
bangsa indonesia.

2. Jelaskan pengertian pancasila menurut historisnya dan juga definisi berfasarkan etimologis

Pancasila Secara Historis

Proses perumusan pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat.
Mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah
tentang suatu calon rumusan dasar negara indonesia yag akan dibentuk. Kemudian tampilan pada sidang
tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Pada tanggal 1 juni 1945 didalam sidang tersebut ir, Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks)
mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara
tersebut Soekarno memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas
saran dari seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.

Pada tanggal 17 agustus 1945 Indonesia memprolamirkan kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya
tanggal 18 agustus 1945 disahkan Undang – undang dasar 1945 termasuk pembukaan UUD 1945 dimana
termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama pancasila.
Sejak saat itulah perrkataan pancasila telah menjadi bahasa indonesia dan merrupakan istilah umum.
Walaupun dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah “pancasila” namun yang
dimaksudkan dasar negara republik indonesia adalah disebut dengan istilah “pancasila”. Hal ini
didasarkan atas inrprestasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara
yang kemudian secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

Demikianlah riwayat pancasila baik dari segi istilahnya maupun proses perumusannya, sampai menjadi
dasar negara yang sah sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Adapun secara termonologi
historis proses perumusan pancasila adalah sebagai berikut:

a. Soekarno (1 Juni 1945)

Pada tanggal 1 juni 1945 tersebut Soekarno mengucapkan pidatonya dihadapan sidang Badan Penyelidik.
Dalam pidato tersebut diajukan oleh Soekarno secara lisan usulan lima dasar sebagai dasar negara
indonesia yang akan dibentuknya, yang rumusannya adalah sebagai berikut:

Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia

Internasionalisme atau Perikemanusiaan

Mufakat atau Demokrasi

Kesejahteraan sosial

Ketuhanan yang berkebudayaan

Untuk usulan tentang rumusan dasar negara tersebut beliau mengajukan usul agar dasar negara
tersebut diberi nama “pancasila”, yang dikatakan oleh beliau istilah itu atas saran dari salah seorang ahli
bahasa, namun sayangnya tidak disebutkan nam seorang ahli bahasa tersebut. Usul mengenai nama
“Pancasila” bagi dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang BPUPKI.

Selanjutnya beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat di peras menjadi “Tri sila” yang
rumusannya:

Sosiol Nasional yaitu: “Nasionalisme dan Internasionalisme”

Sosio Demokrasi yaitu, “Demokrasi dengan kesejahteraan Rakyat”

Ketuhanan yang maha esa

Adapun “Tri Sila” tersebut masih diperas lagi menjadi “Eka Sil” atau satu sila yang intinya adalah “gotong
royong”

Pada tahun 1947 pidato Ir. Soekarno tersebut diterbitkan dan dipublikasikan dan diberi judul “lahirnya
Pancasila”, sehingga dahulu pernah populer bahwa tanggal 1 juni adalah hari lahirnya pancasila.

b. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh nasional yang juga tokoh Dokuriti Zyumbi
Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul usul mengenai dasar negara yang
telah dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik. Sembilan tokoh tersebut dikenal dengan “ Panitia
Sembilan”, yang setelah mengadakan sidang berhasil menyusun sebuah naskah piagam yang dikenal
dengan “Piagam Jakarta” yang didalamnya memuat Pancasila, sebagai buah hasil pertamakali disepakati
oleh sidang.

Adapun rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta, sebagai buah hasil pertamakali
disepakati oleh sidang.
Adapun rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam piagam jakarta adalah sebagai berikut:

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam pemeluk pemeluknya

Kemanusian yang adil dan beradab

Persatuan indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakan dalam permusyawaratan /perwakilan

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pancasila Sebagai Etimologis

Sebelum kita membahas isi arti dan fungsi pancasila sebagai dasar negara maka terlebih dahulu perlu
dibahas asal dan istilah “pancasila” beserta makna yang terkandung didalamnya. Secara Etimologis istilah
“pancasila” berasal dari sangsekerta dari india (Bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa
adalah Prakerta.

Menurut Muhammad Yamin , dalam bahasa sangsekerta perkataan pancasila memiliki dua macam arti
secara leksikal yaitu:

Panca ”artinya lima” “syla” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar” “syila” vokal i
panjang artinya “peraturan tingkah lakuyang baik, yang penting atau yang senonoh”

Kata kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama dalam bahasa jawa diartikan
“susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas, oleh karena itu secara etimologis kata “pancasila “
yang dimaksudkan adalah istilah “panca syilia” dengan pokal i pendek yang memiliki makna leksikal
“ berbatu sendi lima” , atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “panca
syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting (Yamin:1960:437).

Perkataan pancasila mula mula terdapat dalam kepustakaan Budha di india. Ajaran Budha bersumber
pada kitab suci Tri Pataka yang terdiri atas tiga macam buku besar yaitu: Sutha Pitaka, Abhidama Pilaka
dan Vinaya Pitaka. Dalam ajaran Budha terdapat ajaran moral untuk mencapai Nirwana dengan melalui
Samadhi, dan setiap golongan berbeda kewajiban moralnya. Ajaran ajaran moral tersebut adalah sebagai
berikut: Dasasyila, Saptasyila, Pancasyiila.

Ajaran pancasila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) atau five moral principles,
yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa atau awam. Pancasyiila yang berisi lima
larangan atau pantangan itu menurut isi lengkapnya adalah sebagai berikut:

Panatipada veramani sikhapadam samadiyani artinya “jangan mencabut nyawa mahkluk hidup” atau
dilarang membunuh.

Dinna dana veramani shikapadam samadfiyani artinya “janganlah mengambil barang yang tidak
diberikan”, maksudnya dilarang mencuri.

Kameshu micehara veramani shikapadam samadiyani artinya jangalah berhubungan kelamin, yang
dimaksudnya dilarang berzina.

Musawada veramani sikapadam samadiyani, artinya janganlah meminum-minuman yang


menghilangkan pikiran, yang maksudnya dilarang minum minuman keras (Zaenal abidin. 1958:361).

Dengan masuknya kebudayaan india ke indonesia melalui penyebaran agama Hindhu dan Budha, maka
ajaran “pancasila” Budhismepun masuk ke dalam kepustakaan jawa, terutama pada jaman majapahit.

Perkataan “pancasila” dalam khasanah kesusahteraan nenek moyang kita jaman keemasan keprabuan
Majapahit dibawah raja Hayam Wuruk dan Maha Patih Gadjah Mada, dapat ditemukan dalam
keropak negara kertagama, yang berupa kakawin (sair pujian) dalam pujangga istana bernama empu
Prapanca yang selesai ditulis pada tahun 1365, dimana dapat kita temui dalam sarga 53 bait ke yang
berbunyi sebagai berikut:

Yatnaggegwani pancasyiila kartasangkarbgisekata, yang artinya raja menjalankan dengan dengan setia
kelima pantangan (Pancasila), begitupula upacara – upacara ibadat dan penobatan-penobatan.

Bagitu perkataan pancasila dari bahasa Sansekerta menjadi bahasa jawa kuno yang artinya tetap sama
terdapat dalam zaman Majapahit. Demikian juga pada jaman Majapahit tersebut hidup berdampingan
secara damai kepercayaan tradisi agama Hindhu Syiwa dan agama Budha Mahayan dan campurannya
Tantrayana.

Dalam kehidupan tersebut setiap pemeluk agama beserta alirannya terdapat penghulunya (kepala
urusan agama). Kepala penghulu Budha tersebut “Dharmadyaksa ring kasyaiwan” (Slamet Mulyono,
1979:202)

Setalah Majapahit runtuh dan agama islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sia sia pangaruh
ajaran moral Budha (Pancasila) masih juga dikenal dalam masyarakat jawa, yang disebut dengan “Lima
larangan” atau “lima Pantangan” moralitas yaitu dilarang:

Mateni, artinya membunuh

Maliang, artnya mencuri

Madon, artinya berzina

Mabok, artinya minum minuman keras atau menghisap candu

Main, artinya berjudi


Semua huruf dalam ajaran moral tersebut diawal dengan huruf “M” atau dalam bahasa jawa disebut
“Ma”, oleh karena iut lima prinsip moral tersebut “Ma lima” atau “M 5” yaitu lima larangan (Ismaun,
1981:79).

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai pandangan hidup dan falsafah bangsa indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan sebuah petunjuk atau pedoman untuk mengatur
kehidupan bernegara, Pancasila di jadikan pedoman hidup karena mengandung nilai-nilai yang memuat
cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai falsafah adalah Pancasila berperan sebagai pandangan, nilai, dan isi pembentukan
ideologi Indonesia.

4. Jelaskan pengertian kesaksian pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober.

Hari kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia. Yaitu terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30
September yang lebih dikenal sebagai G30S/PKI, (yaitu insiden dimana Partai Komunis Indonesia
menginginkan Indonesia menjadi negara Komunis dan tentu saja bertentangan dengan Ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila). Diperingati setiap tanggal 1 Oktober karena peringatan Hari Kesaktian
Pancasila pertama kali dilakukan di Lubang Buaya.
5. jelaskan perbedaan pengamalan Pancasila di era orde lama orde baru dan reformasi

6. Jelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

Pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraartinya pancasila memiliki nilai-nilai yang menjadi
padangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia, hal ini dimaksudkan bahwa pancasila merupakan gagasan, ide-ide maupun
keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang meliputiberbagai bidang kehidupan. Ideologi suatu
negara menjadi dasar sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatnya dan juga bangsa tersebut.

7. Jelaskan unsur-unsur suatu negara dan penerapannya di Indonesia

Suatu negara baru bisa diakui kalau memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu:

1. Rakyat, yaitu orang yang diam dan berkumpul disuatu negara.

2. Wilayah, yaitu bagian atau tempat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari negara. Wilayah dalam
suatu negara terdiri dari daratan, lautan, udara dan wilayah ekstrateritorial (wilayah yang diakui
berdasarkan kesepakatan dunia)
3. Pemerintah yang berdaulat

Dalam arti sempit, pemerintah yang berdaulat adalah lembaga eksekutif (Presiden dan kabinetnya),
sementara dalam arti luas adalah semua badan yang berwenang mengelola negara, termasuk di
dalamnya legislatif (DPR), eksekutif (Presiden), yudikatif (MA), eksaminatif/kontrol (BPK) dan konstitutif
(MPR)

4. Pengakuan negara lain

Pengakuan negara lain sangat penting agar suatu negara bisa mendapatkan haknya di mata
internasional. Jenis pengakuan ini di antaranya:

a. De facto (fakta/fisik), yaitu kenyataan berdirinya suatu negara.

b. De jure (hukum), yaitu pengakuan secara tertulis dan resmi.

Sekarang Indonesia sudah punya semua unsur negara.

8. jelaskan peranan Pancasila terhadap kondisi bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman

Peran Pancasila dalam keberagaman bangsa

1. Kita memiliki dasar yang kuat sehingga akan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan demikian, kita tidak akan kehilangan kepribadian sebagai
bangsa.
2.Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Maka,
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara
Indonesia.

3.Pancasila merupakan ukuran dan pedoman nilai dan norma untuk menerima atau menolak pengaruh
globaslisasi dan perkembangan iptek. Pancasila merupakan pandangan hidup yang telah menyatu di
dalam kebudayaan bangsa Indonesia.

9. jelaskan menurut Anda apa yang dimaksud dengan kesejahteraan dan keadilan sebagai tujuan negara

Tujuan kesejahteraan

Tujuan kesejahteraan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu “untuk memajukan
kesejahteraan umum” Parameter kesejahteraan di Indonesia memiliki 3 unsur dan merupakan syarat
yang paling minimal dan subjektif.

Apabila ketiganya terpenuhi, maka masyarakat dapat dikatakan sejahtera. Unsur-unsur tersebut adalah
sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan (tempat tinggal).

Kesejahteraan umum juga tidak hanya mencakup tentang kesejahteraan ekonomi dan materi, namun
kesejahteraan lahir dan batin. kesejahteraan lahir dan batin antara lain adalah terciptanya rasa aman,
gotong royong, saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing individu,
masyarakat yang makmur,adil dan setara.

Selain itu, hal yang dapat dilakukan adalah terus selalu bersaing dalam perekonomian Nasional dan
Internasional. Indonesia yang saat ini telah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka dari itu,
Indonesia harus siap bersaing.
10. jelaskan hubungan antara Pancasila proklamasi pembukaan undang-undang dasar dan batang tubuh
undang-undang

Hubungan antara Panacasila, UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebagai berikut:

Pertama, kita harus melihat kaitan antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 terlebih dahulu.
Hubungan antara keduanya bersifat formal dan material:(a) Secara formal; bahwa rumusan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan kata lain, Pembukaan
UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain sebagai Mukadimah UUD 1945 juga sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya Pancasila tidak tergantung pada batang
tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya. Dengan demikian Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD
1945 mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup
Negara RI.(b) Secara Material, berupa proses perumusan Pancasila: sidang BPUPKI membahas dasar
filsafat Pancasila, disusul pembahasan Pembukaan UUD 1945; sidang berikutnya tersusun Piagam Jakarta
sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945.

UUD 1945 baru disusun sehari pasca Proklamasi, yakni 18 Agustus 1945. Namun perlu ditekankan bahwa
embrionya sudah ada sebelum Proklamasi itu dilakukan. Secara kronologi memang para pemuda
indonesia kala itu menentukan ideologi bangsa Indonesia terlebih dahulu, memproklamirkan
kemerdekaannya, lalu menentukan undang-undang dasarnya.

Lalu apa kaitan Pancasila/UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945? Kita lihat fungsi dari
Proklamasi, yaitu memalui Proklamasi bangsa indonesia memberitahukan kepada warga negara sendiri
serta kepada warga dunia, bahwa rakyat Indonesia telah menjadi satu bangsa yang merdeka. Undang-
Undang Dasar 1945 serta Pembukaannya dalam hal ini mengikat bangsa Indonesia kepada beberapa
prinsip sendiri, dan memberi tahu kepada seluruh dunia apa prinsip-prinsip kita itu. Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional
kita, untuk melaksanakan kenegaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan
kebangsaan kita, untuk setia kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita. Bila dihubungkan
antara inti isi pengertian Pembukaan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 maka kedua-duanya memiliki
hubungan azasi (prinsip) yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Seperti diketahui Proklamasi 17
Agustus 1945 memuat dua hal pokok, yaitu:

(1) Pernyataan pertama proklamasi dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan pada alinea pertama,
kedua, dan ketiga; dan

(2) Pernyataan kedua proklamasi dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan pada alinea keempat. Selain
itu pernyataan “pemindahan kekuasaan” kemudian diatur dalam Aturan Peralihan UUD 1945.

Oleh karena itu, wajar kalau Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia karena terlekat pada proklamasi 17 Agustus 1945, sehingga tidak
bisa dirubah baik secara formal maupun material.

Hubungan Undang-undang Dasar 1945 dengan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945

Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Apa
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 telah dijabarkan kedalam pasal-pasal yang ada dalam
Batang Tubuh UUD 1945. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan
dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu dapat pula disimpulkan bahwa
Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan pasal-pasal Undang-Undang
Dasar 1945. Meskipun Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan
Batang Tubuh UUD 1945, namun antara keduanya mempunyai kedudukan yang terpisah. Hal ini
dikarenakan bahwa Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah Negara yang mendasar
(staatsfundamentalnorm) yang tidak dapat dirubah oleh siapapun kecuali oleh pembentuk Negara.

Penjelasan UUD 1945 yang merupakan bagian dari keseluruhan UUD 1945 menyatakan Pembukaan UUD
1945 mengandung empat pokok pikiran, yaitu:

(1) bahwa Negara Indonesia adalah negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, serta mencakupi segala paham golongan dan paham perseorangan;

(2) bahwa Negara Indonesia hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warganya;
(3) bahwa Negara Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat. Negara dibentuk dan diselenggarakan
berdasarkan kedaulatan rakyat; dan

(4) bahwa Negara Indonesia adalah negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

Kemudian dinyatakan bahwa “Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (rechtsidee) yang
menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (Undang-Undang Dasar) maupun hukum yang
tidak tertulis. Undang-Undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya”.

Dari Penjelasan UUD 1945, penulis melihat ada hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan UUD
1945 sebagai berikut: Pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran dan UUD menciptakan
pokok-pokok pikiran itu dalam pasal-pasalnya. Ini berarti pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
merupakan penjabaran dari keempat pokok pikiran dalam pembukaan UUD’45 tersebut. Dengan
demikian, Pembukaan UUD 1945 sebagai satu kesatuan dengan pasal-pasalnya.

Satus Pembukaan UUD 1945 sebagai satu kesatuan dengan pasal-pasalnya, semakin jelas didasarkan
pada:

1. Proses penyusunan Pembukaan UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan dengan pembahasan
masalah lain dalam Undang-Undang Dasar oleh BPUPKI, yaitu masalah bentuk negara, daerah negara,
badan perwakilan rakyat, dan badan penasehat.

2. Pasal II Aturan Tambahan UUD 1945 yang berbunyi: “Dengan ditetapkannya perubahan Undang-
Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan
dan pasal-pasal.”

3. Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan suasana kebatinan Undang-Undang


Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang menguasai hukum dasar negara, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis dan pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasal UUD
1945
4. Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-
pasal di batang tubuh UUD 1945 tersebut

5. pokok-pokok pikiran tersebut tidak lain adalah pancaran dari pancasila yang telah mampu
memberikan semangat yang terpancang dengan hikmat dalam perangkat UUD 1945

11. jelaskan menurut pendapat anda mengenai adanya usaha untuk mengganti Pancasila dengan
ideologi lainnya

Adanya kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi mereka
merupakan salah satu fenomena yang belakangan muncul di negeri ini. Kelompok-kelompok tersebut,
yang tidak paham tentang Pancasila, menganggap Pancasila tidak layak menjadi ideologi negara kita.
Kemudian mereka mencoba menawarkan ideologi lain 'yang dianggap lebih baik' daripada Pancasila
sebagai ideologi negara kita. Nyatanya, hanya karena dipenuhi hasrat dan nafsu dunia, mereka memilih
untuk menutup mata terhadap seluruh kekayanan budaya, nilai, dan norma kehidupan yang terkandung
dalam Pancasila.

Oleh karena itu, jika soal ini menanyakan pendapat kita tentang kelompok-kelompok tertentu yang ingin
mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi mereka, maka tanggapan kita adalah hal ini sudah menjadi
kewajiban bagi seluruh komponen bangsa dan negara untuk melawan gerakan ini. Mengganti Pancasila
dengan ideologi lain sama artinya dengan menghancurkan seluruh bangsa dan negara Indonesia. Hal ini
karena selain sebagai salah satu dasar negara kita, Pancasila merupakan sari dari seluruh budaya, nilai,
dan norma kehidupan yang telah ada sejak dahulu kala di seluruh penjuru Nusantara. Rahmat Allah yang
begitu besar ini telah lama tertanam dan akan tetap tertanam dalam seluruh sanubari bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, mereka yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain sama artinya mereka tidak
bersyukur pada Tuhan serta segala karunia-Nya.
12. bagaimana tanggapan Anda mengenai fenomena demonstrasi mahasiswa beberapa waktu yang lalu
kaitkan jawaban anda dengan Pancasila sebagai dasar negara

Anda mungkin juga menyukai