Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan Ke-3

PENGERTIAN
PANCASILA DALAM
ETIMOLOGIS,
HISTORIS DAN
TERMINOLOGI
WARSIMAN , SH.,M.H
PENGERTIAN PANCASILA
PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS, HISTORIS, &
TERMINOLOGIS.
Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana dikaji secara ilmiah
memliki pengertian pengertian yang luas, baik dalam
kedudukannya sebagai dasar Negara, sebagai pandangan hidup
bangsa, sebagai ideologi bangsa dan Negara, sabagai kepribadian
bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat berbagai
macam terminologi yang harus dideskripsikan secara objektif.
Selain itu, pancasila secara kedudukan dan fungsinya juga harus
dipahami secara kronologis.
Oleh karena itu, untuk memahami Pancasila secara
kronologis baik menyangkut rumusannya maupun
peristilahannya maka pengertian Pancasila tersebut meliputi
lingkup pengertian sebagai berikut:
PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta
dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa
adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam
bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam
arti secara leksikal yaitu : “panca” artinya “lima” “syila” vokal I
pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar” “syiila” vokal i
pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau yang senonoh” Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa
Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila “ yang
memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara
etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah
istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna
leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf
Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.
PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar
negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan
(tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno
atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya,
kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang
Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi
rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama
Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan
istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah
“Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah
disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis
terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara
spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
PENGERTIAN PANCASILA SECARA TERMINOLOGIS
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan
negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam
sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas
dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37
pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan
terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan PKeadilan ancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 inilah yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
ERA PRA KEMERDEKAAN
Dr. Radjiman Wedyodiningrat, selaku Ketua Badan dan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), pada tanggal 29 Mei 1945, meminta kepada
sidang untuk mengemukakan dasar (negara) Indonesia merdeka, permintaan itu
menimbulkan rangsangan memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke
belakang; hal ini mendorong mereka untuk menggali kekayaan kerohanian,
kepribadian dan wawasan kebangsaan yang terpendam lumpur sejarah
Begitu lamanya penjajahan menyebabkan bangsa Indonesia hilang arah dalam
menentukan dasar negaranya. Atas permintaan Dr. Radjiman inilah, figur-figur
negarawan bangsa Indonesia berpikir keras untuk menemukan kembali jati diri
bangsanya. Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan dari tanggal 29 Mei - 1
Juni 1945, tampil berturut-turut untuk berpidato menyampaikan usulannya tentang
dasar negara. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengusulkan calon
rumusan dasar Negara Indonesiasebagai berikut:
1) Peri Kebangsaan,
2) Peri Kemanusiaan,
3) Peri Ketuhanan,
4) Peri Kerakyatan dan
5) Kesejahteraan Rakyat.
Kemudian Prof. Dr. Soepomo pada tanggal 30
Mei 1945 mengemukakan teori-teori Negara, yaitu:
1) Teori negara perseorangan (individualis),
2) Paham negara kelas dan
3) Paham negara integralistik.
Selanjutnya oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni
1945 yang mengusulkan lima dasar negara yang
terdiri dari:
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia),
2) Internasionalisme (perikemanusiaan),
3) Mufakat (demokrasi),
4) Kesejahteraan sosial, dan
5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan)
ERA KEMERDEKAAN
Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota
Hiroshima oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral
semangat tentara Jepang. Sehari kemudian BPUPKI berganti nama
menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan mencapai
kemerdekaan Indonesia. Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki
yang membuat Jepang menyerah kepada Amerika dan sekutunya.
Peristiwa ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
Kemudian teks proklamasi Indonesia tersebut diketik oleh Sayuti
Melik. Isi Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945
sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta
tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini berisi garis-garis pemberontakan
melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme serta memuat
dasar pembentukan Negara Republik Indonesia.
Piagam Jakarta yang lebih tua dari Piagam Perjanjian San
Francisco (26 Juni 1945) dan Kapitulasi Tokyo (15 Agustus
1945) itu ialah sumber berdaulat yang memancarkan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Piagam Jakarta ini kemudian disahkan oleh sidang PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945 menjadi pembentukan UUD 1945,
setelah terlebih dahulu dihapus 7 (tujuh) kata dari kalimat
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemelukpemeluknya”, diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Pada tahun 1950-an muncul inisiatif dari sejumlah tokoh yang
hendak melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila.
Saat itu muncul perbedaan perspektif yang dikelompokkan
dalam dua kubu. Pertama, beberapa tokoh berusaha
menempatkan Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik
atau kontrak sosial.
Mereka memandang Pancasila tidak hanya
kompromi politik melainkan sebuah filsafat sosial
atau weltanschauung bangsa. Kedua, mereka yang
menempatkan Pancasila sebagai sebuah
kompromi politik. Dasar argumentasinya adalah
fakta yang muncul dalam sidang-sidang BPUPKI
dan PPKI.
Pancasila pada saat itu benar-benar
merupakan kompromi politik di antara golongan
nasionalis netral agama (Sidik Djojosukarto dan
Sutan takdir Alisyahbana dkk) dan nasionalis Islam
(Hamka, Syaifuddin Zuhri sampai Muhammad
Natsir dkk) mengenai dasar negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai