Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017
tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil
mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018). Kondisi kesehatan calon ibu
pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan
kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih didalam
rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat
menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak
99% diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang,
pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran
hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018). AKI di Indonesia dalam data
Kemenkes pada tahun 2016 terdapat sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup
(Astuti, 2016). Di Jawa Tengah, Angka Kematian Ibu pada tahun 2016
mencapai 602 kasus atau 109,65 per 100.000 kelahiran hidup, yang mana
angka kematian tertinggi ada di Brebes dengan 52 kasus serta angka kematian
terendah ada di Temanggung dan Magelang dengan jumlah masing-masing 3
kasus (Dinkes Jawa Tengah, 2017).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kehamilan?
2. Apa saja tanda dan gejala kehamilan?
3. Apa perubahan psikologis pada ibu hamil?
4. Apa contoh kasus evidence based dan bagaimana analisa jurnal ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kehamilan.
2. Mengetahui tanda dan gejala kehamilan.
3. Mengetahui apa saja perubahan psikologis pada ibu hamil.
4. Menganalisa jurnal dengan kasus evidence based.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses perkembangan janin dalam rahim
seorang wanita, yang pada umumnya berlangsung sekitar 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari), yang dihitung saat awal periode menstruasi yang
terakhir hingga melahirkan. Selama proses perkembangan janin tersebut
seluruh sistem tubuh wanita mengalami banyak perubahan yang terjadi akibat
meningkatnya hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga
menimbulkan berbagai adaptasi pada tubuh wanita hamil.
Wanita hamil akan mengalami adaptasi atau perubahan secara fisiologis
dan psikologis. Ketika perubahan fisiologis dan psikologis dialami wanita
hamil maka seorang wanita hamil harus dapat beradaptasi terhadap berbagai
perubahan tersebut, jika wanita hamil tidak dapat beradaptasi dengan baik
maka akan timbul berbagai masalah psikologis. Salah satu aspek psikologis
yang berpengaruh pada kehamilan adalah kecemasan.

B. Tanda dan Gejala Kehamilan


1. Tanda tidak pasti (presumptive sign)
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
1) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi.
2) Mengetahui HPTH dengan rumus neagle dapat ditentukan
perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
1) Pengaruh estrogen dan progerteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan
2) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sicknes
3) Dalam keadaal fisiologis keadaan ini dapat diatasi
4) Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam
d. Syncope (pingsan)
1) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
2) Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16 minggu
e. Payudara tegang
1) Pengaruh estrogen dan progesterone serta somamatropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
2) Payudara membesar dan tegang
3) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama
f. Sering miksi
1) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi
2) Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk BAB
h. Pigmentasi kulit
1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum. Keluarnya melanopore
stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi
kulit pada kulit.
2) Dinding perut : strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam
3) Sekitar payudara :
a) hiperpigmentasi areola mamae
b) putting susu semakin menonjol
c) kelenjar Montgomery menonjol
d) pembulu darah menifes sekitar payudara
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
j. Varises
1) karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembulu darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat.
2) Penampakan pembulu itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki,
betis dan payudara
3) Penampakan pembulu darah ini dapat menghilang stelah persalinan
2. Tanda mungkin (probability sign)
a. Pembesaran perut
Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
b. Tanda hegar
Perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri
c. Tanda goodel
Perlunakan serviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Trejadi karena
ovum berimplantasi pada daerah yang dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat me ningkatnya actomyosin di
dalam ototr uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat
diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi
ini akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekeuatannya
sampai mendekati persalinan.
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diprouksi oleh sinsiotropoblastik
sel selama kehamilan.
3. Tanda pasti (positive sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
1) Terlihan alat / teraba gerakan janin
2) Terba bagian – bagian janin
b. Denyut jantung janin
1) Di dengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
2) Dilihat dengan USG

C. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


Segera setelah terjadi peningkatan hormone estrogen dan progesterone
dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual, muntah, keletihan, dan pembesaran pada
payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologis seperti berikut:
1. Trimester pertama
1) Ibu membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan, dan kesedihan
2) Mencari tahusecara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering memberitahukan
kepada orang lain apa yang dirahasiakan.
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda, ada yang menigkat ada yang
menurun.
4) Bagi seorang suami sebagai seorang ayah akan timbul kebanggaan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapa untuk mencari
nafkah bagi keluarganya.
2. Trimester kedua
1) Ibu merasa sehat dan sudah terbisa dengan kadar hormone yang
tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang.
2) Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energy dan pikirannya lebih konstruktif
3) Ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
1) Ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya
2) Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera lahir sewaktu – waktu
3) Ibu khawatir bayinya lahir tidak normal
4) Ibu bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari orang atau
benda yang di anggap membahayakan bayinya.
5) Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
saat melahirkan.
6) Tidak nyaman dengan kehamilannya, ibu meras dirinya jelek dan aneh

D. Contoh Kasus dan Analisa Jurnal


1. Contoh Kasus
a. Judul :
Pengaruh Belly Dance Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Primigravida Trimester III Di Bpm Ranting 3 Kota Semarang
b. Tahun : Januari-Februari 2016.
c. Penulis :
Bella Ami Ranita, Triana Sri Hardjanti, Hendri
d. Metode penelitian :
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Eksperiment dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group
Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik random (Probabilyty samples).
1) Variabel independen : Pengaruh Belly Dance
2) Variable dependen : Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III
2. Analisa Kasus Jurnal
a. Problem (P) :
Kecemasan pada ibu hamil akan bertambah besar ketika jadwal persalinan
semakin dekat yaitu memasuki trimester ke III, ibu mulai memikirkan proses
melahirkan serta kondisi bayi yang akan dilahirkan. Ibu yang menderita stres
dan cemas saat kehamilan usia trimester III akan mengalami peningkatan
lepasnya hormon-hormon stres sehingga menyebabkan gangguan aliran darah
di dalam rahim dan mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim.
b. Intervention (I) :
Cara dalam mengatasi kecemasan dapat dilakukan, salah satunya
dengan terapi nonfarmakologi. Tari dapat membebaskan seseorang
khususnya pada ibu hamil yang menderita gangguan psikologis. Sampai
saat ini masih sangat relatif sedikit penelitian yang berfokus pada efek
terapi/gerakan pada penderita gangguan psikologis. Namun, beberapa
penelitian menunjukkan hasil ke arah yang positif. Belly dance sangat
ideal di lakukan oleh seorang perempuan karena dapat memberikan
ketenangan, kelenturan dan kekuatan selama kehamilannya, selain itu
juga ibu hamil dapat menggunakan energinya secara seimbang dan
memiliki efek yang positif dalam menghadapi permasalahan atau
keluhan yang muncul saat hamil. Belly dance adalah gerakan tari perut
yang mempunyai perananan sebagai tarian untuk melahirkan. Tarian ini
aman, efektif dan mendukung wanita selama kehamilan dan persalinan.
Belly dance dapat membuat pikiran menjadi rileks dan mengatasi rasa
sakit
c. Comparation (C) : -
d. Outcome (O) :
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22 responden yang terbagi dalam
dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (11 responden) dan perlakuan (11
responden). da perbedaan bermakna kecemasan antara kelompok belly dance
dan kelompok ANC P value 0,012. Terlihat pengaruh belly dance pada
kelompok belly dance terlihat penurunan kecemasan yang lebih besar
dibandingkan dengan kelompok ANC.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa dan pengalaman penting dalam
kehidupan seorang wanita. Selama masa kehamilan sebagian besar ibu yang
sedang hamil akan mengalami kecemasan. Belly Dance merupakan salah satu
terapi nonfarmakologis untuk mengatasi kecemasan. Belly dance sangat ideal
di lakukan oleh seorang perempuan karena dapat memberikan ketenangan,
kelenturan dan kekuatan selama kehamilannya, selain itu juga ibu hamil dapat
menggunakan energinya secara seimbang dan memiliki efek yang positif
dalam menghadapi permasalahan atau keluhan yang muncul saat hamil. Belly
dance adalah gerakan tari perut yang mempunyai perananan sebagai tarian
untuk melahirkan. Tarian ini aman, efektif dan mendukung wanita selama
kehamilan dan persalinan. Belly dance dapat membuat pikiran menjadi
rileks dan mengatasi rasa sakit.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah atau paper ini penulis merasa pada makalah
atau ini banyak kekurangan, karena kurangnya referensi dan pengetahuan
pada saat pembuatan makalah atau paper ini, kami sebagai penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami
dapat membuat makalah atau paper yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, I. 2016. Angka Kematian Ibu Masih Tinggi. Diambil dari


http://news.metrotvnews.com/

Johnson, J.Y. (2016). Keperawatan Maternitas Buku Wajib Bagi Praktisi dan
Mahasiswa Keperawatan. Penerjemah: Diana Kurnia S. Yogyakarta : Rapha
Publishing.

Kuswanti, Ina.S. Si. T, M. Kes. 2014. Asuhan kehamilan. Yogyakarta : PT.


Pustaka Pelajar.

Muharyani, Putri W. Jaji. Sijabat, Ayu K. 2015. Pengaruh Terapi Warna Hijau
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trisemester III. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 2, No. 1, Januari 2015:105-114.

Novianti, tantri. 2011. Laporan Pendahuluan Kehamilan Normal. Jurusan


Kebidanan. Politeknik Kesehatan Malang.

WHO. (2018). Fact Sheet on Maternal Mortality : Key Fact, Where do Maternal
Death Occur?. Restrived from http://www.who.int/en/news-
room/factsheets/detail/maternal-mortality.

Anda mungkin juga menyukai