Anda di halaman 1dari 10

PPE

EMME
ERRIIN
NTTA
AHHK
KAAB
BUUPPA
ATTE
ENND
DHHA
ARRM
MAASSR
RAAYYA
A
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI DAREH
Alamat : Jl. Lintas Sumatera Km.2 Pulau Punjung
Telp. (0754) 40053, 40347, 40118 Fax. (0754) 40347. Sungai Dareh - 27573

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI DAREH


NOMOR :189.1/ /KPTS-DIR/RSUD-2018

TENTANG

PEMBENTUKAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI OBAT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI DAREH KABUPATEN DHARMASRAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAI DAREH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah
Sungai Dareh perlu menjamin aksebilitas obat yang aman,
berkhasiat, bermutu dan terjangkau dalam jenis dan
jumlah yang cukup;
b. bahwa agar kebutuhan dan ketersediaan serta pengaturan
obat dalam pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan
efektif dan efesien sesuai peraturan yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur RSUD Sungai Dareh tentang
penunjukan Komite Farmasi Dan Terapi Obat RSUD Sungai
Daraeh Kabupaten Dharmasraya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1977 tentang Psikotropika;


2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pengkajian Kefarmasian;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02 / MENKES/
068/ I/ 2010 tentang Kewajiban menggunakan Obat
Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah;
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
28 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/ Menkes/
SK/XII/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1195/ Menkes/
SK/VIII/2010 tentang Lembaga Badan Akreditasi Rumah
Sakit Bertaraf Internasional;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 9 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Dharmasraya.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi Obat Pelayanan RSUD
Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya dengan komposisi
sebagaimana tercantum pada Lampiran Surat Keputusan ini;

KEDUA : Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi Obat sebagaimana


diktum KESATU mempunyai kewenangan melaksanakan
kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
secara lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai kebutuhan rumah
sakit;

KETIGA : Komite Farmasi dan Terapi Obat seba


gai pedoman pengelolaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit
mempunyai tugas untuk membuat perencanaan, pengadaan,
penyiapan, pendistribusian dan pemantauan obat yang
digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–
undangan;

KEEMPAT : Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi Obat berada dibawah


dan bertanggung jawab kepada direktur RSUD Sungai Dareh;

KELIMA : Membuat laporan hasil kerja setiap bulannya kepada Direktur;

KEENAM : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan


ketentuan bahwa dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pulau Punjung


pada tanggal, Januari 2018

DIREKTUR RSUD SUNGAI DAREH

drg. CHUSNUL CHOTIMAH SUBEKTI, MPH


NIP. 19730412 200312 2 005

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Ka.Tata Usaha RSUD Sungai Dareh.
2. Kabid. Keperawatan RSUD Sungai Dareh..
3. Kabid. Perencanaan RSUD Sungai Dareh.
4. Ketua Komite Medik di RSUD Sungai Dareh.
5. Ketua Komite Keperawatan di RSUD Sungai Dareh
6. Kepala Instalasi di RSUD Sungai Dareh.
7. Pegawai yang bersangkutan.
Lampiran I : Surat Keputusan Direktur RSUD Sungai Dareh
Nomor : 189.1/ /KPTS-DIR/RSUD-2018
Tanggal : Januari -2018
Perihal : Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi Obat
RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya

SUSUNAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI OBAT


RSUD SUNGAI DAREH

JABATAN
No NAMA
KEDINASAN DALAM TIM

1 drg. Chusnul Chotimah Subekti. MPH Direktur Penanggung Jawab

2 dr. Oktrinda Rossa Hasan, Sp. A Spesialis Anak Ketua

3 dr. Hendresta, Sp. Paru Spesialis Paru Wakil Ketua

4 Hj. Asmanelis, S.Si. Apt Ka. Instalasi Farmasi Sekretaris

5 Ns. Norawiza, S.Kep Kabid. Pelayanan Anggota


Kasi. Pelayanan
6 dr. Muhammad Fahriza, SA Anggota
Medik
Kasi. Penunjang
7 Mardawati, S.Sos Anggota
Medik
8 dr. Icuk Ilhamsyah Pakpahan, Sp. B Ketua Komite Medis Anggota

9 dr. Pom Harry Satria, Sp. OG Spesialis Obsgyn Anggota

10 dr. Yulfirstayuda, Sp. B Spesialis Bedah Anggota


Spesialis Penyakit
11 dr. Skandinoviar, Sp. PD Anggota
Dalam
12 dr. Sebrina Eka Sari, Sp. M Spesialis Mata Anggota

13 drg. Helfia Sari Dokter Gigi Anggota

14 dr. Harry Prima Syaputra, Sp. S Spesialis Syaraf Anggota

15 dr. Arsy Felicita Dausawati, Sp.An Spesialis Anestesi Anggota

16 dr. Hj. Husna Dokter Umum Anggota

17 dr. Nurafdaliza Dokter Umum Anggota

18 Keke Mahesna, S. Farm. Apt Staf Farmasi Anggota

Pulau Punjung, Januari 2018


DIREKTUR RSUD SUNGAI DAREH

Drg. CHUSNUL CHOTIMAH SUBEKTI, MPH


NIP. 19730412 200312 2 005
Lampiran II : Surat Keputusan Direktur RSUD Sungai Dareh
Nomor : 189.1/ /KPTS-DIR/RSUD-2018
Tanggal : Januari -2018
Perihal : Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi Obat
RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya

PEDOMAN TEKNIS KOMITE FARMASI DAN TERAPI OBAT


RSUD SUNGAI DAREH

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit
yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit, disebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada
pelayanan pasien, dan penyediaan obat yang bermutu,
Komite farmasi dan terapi obat rumah sakit adalah organisasi yang diperlukan
untuk menyokong berlangsungnya pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu,
berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan keprofesian yang universal.
Dengan adanya Komite Farmasi dan Terapi Obat di rumah sakit diharapkan akan
dapat dikembangkan formularium di Rumah Sakit dan Pemilihan Obat untuk
dimasukan dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi secara objektif
terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat dan juga harus meminimalkan
duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk obat yang sama.

B. Sasaran
1. Komite Farmasi dan Terapi Obat
2. Apoteker
3. Dokter Penanggung Jawab Pasien
4. Staf Keperawatan.
5. Struktur Manajerial RSUD Sungai Dareh

BAB II
PENGERTIAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI OBAT

A. Pengertian .
Komite Farmasi dan Terapi Obat RSUD Sungai Dareh adalah organisasi yang
mewakili hubungan komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi, dengan
anggota yang terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di
rumah sakit, apoteker wakil dari Farmasi , serta tenaga kesehatan lainnya yang ada di
rumah sakit.

B. Falsafah
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Komite Farmasi dan Terapi Obat RSUD
Sungai Dareh ikut bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar
di rumah sakit.

C. Tujuan keberadaan Komite Farmasi Farmasi dan Terapi Obat RSUD Sungai
Dareh
1. Menghasilkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat
serta monitoring dan evaluasi.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan staf professional di bidang
kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang berhubungan dengan obat dan
penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan.

BAB III
PENGORGANISASIAN

A. Struktur Organisasi
Untuk mencapai tujuan dan fungsi yang optimal dari panitia farmasi dan terapi
Sungai Dareh perlu ditata pengorganisasian kepanitiaan dengan tugas, tanggung
jawab dan hubungan kerja yang jelas sesuai dengan sarana dan prasarana serta
sumber daya manusia yang tersedia.

Struktur organisasi Panitia Farmasi dan Terapi Obat RSUD Sungai Dareh adalah ;
1. Komite Farmasi dan Terapi Obat RSUD Sungai Dareh terdiri dari dokter yang
mewakili kelompok staf medis, apoteker, dan Staf keperawatan.
2. Ketua Komite Farmasi dan Terapi Obat dipilih dari dokter yang ada di dalam
kepanitiaan dan jika rumah sakit tersebut mempunyai ahli farmakologi klinik, maka
sebagai ketua adalah Farmakologi. Sekretarisnya adalah Apoteker dari instalasi
farmasi atau apoteker yang ditunjuk
3. Sekretaris Komite Farmasi dan Terapi Obat dipilih dari Apoteker

B. Kewajiban Komite Farmasi dan Terapi Obat


1. Memberikan rekomendasi pada Pimpinan rumah sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional.
2. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah
sakit, pedoman penggunaan antibiotika dan lain-lain
3. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat
terhadap pihak-pihak yang terkait.
4. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan
umpan balik atas hasil pengkajian tersebut
5. Mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 1 (satu ) bulan sekali dan. Rapat
Komite Farmasi dan Terapi Obat dapat mengundang pakar-pakar dari dalam
maupun dari luar rumah sakit yang dapat memberikan masukan bagi
pengelolaan Komite Farmasi dan Terapi Obat.
6. Membina hubungan kerja dengan panitia di dalam rumah sakit yang sasarannya
berhubungan dengan penggunaan obat.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Farmasi dan Terapi Obat


1. Mengembangkan formularium di Rumah Sakit dan merevisinya setiap tahun
2. Memilih obat untuk dimasukan dalam formularium didasarkan pada evaluasi
secara objektif terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat dan menghindari
duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk obat yang sama.
3. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit dan yang termasuk
dalam kategori khusus.
4. Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan-
kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit
sesuai peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional.
5. Melakukan pengkajian untuk menyetujui atau menolak produk obat baru atau
dosis obat yang diusulkan oleh anggota staf medis.
6. Melakukan evaluasi terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan mengkaji
medical record dibandingkan dengan standar diagnosa dan terapi. Tinjauan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan secara terus menerus penggunaan obat
secara rasional.
7. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.
8. Menyebar luaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada kelompok
staf medis dan keperawatan.
D. Ketua Panitia
Tugas :
1. Mengoordinasi kegiatan kepanitiaan
2. Memimpin mengarahkan dan memutuskan rapat panitia.
3. Melakukan koordinasi dengan bagian / KSM / Instalasi terkait.

Tanggung jawab :
1. Menjamin terciptanya buku formularium rumah sakit, pedoman penggunaan
antibiotika dan pedoman lain yang berkaitan dengan penggunaan obat
2. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
kepanitian farmasi dan terapi secara berkesinambungan.
3. Menjamin terlaksananya kewajiban panitia farmasi dan terapi.

E. Sekretaris Panitia
Tugas
1. Menetapkan jadwal pertemuan
2. Mengajukan acara yang akan dibahas dalam pertemuan/
3. Menyiapkan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
pembahasan dalam pertemuan .
4. Segala sesuatu yang berhubungan dengan rapat KFT (Komite Farmasi dan
Terapi) diatur oleh sekretaris, termasuk persiapan dari hasil- hasil rapat

Kewajiban
1. Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan pada
pimpinan rumah sakit .
2. Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh pimpinan kepada
seluruh pihak yang terkait .
3. Melaksanakan keputusan-keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan
4. Menunjang pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, pedoman penggunaan
antibiotika dan pedoman penggunaan obat dalam kelas terapi lain Membuat
formularium rumah sakit berdasarkan hasil kesepakatan Komite Farmasi dan
Terapi
5. Melaksanakan umpan balik hasil pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat
pada pihak terkait.

F. Anggota ( Dokter yang mewakili Kelompok Staf Medis )


Peran dokter dalam panitia ini tidak kalah pentingnya, karena semua kebijakan
dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit
harus dilaksanakan oleh para dokter.
Peran ini harus dapat dilaksanakan oleh para dokter karena profesi inilah yang akan
memenuhi kebutuhan dasar pasien tentang obat. Dengan mengikut sertakan dokter
dalam kepanitiaan diharapkan pedoman serta kebijakan yang dihasilkan akan dapat
dipahami dan disosialisakan dengan lebih mudah.

Tugas
1. Menyiapkan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang keilmuannya untuk pembahasan dalam pertemuan kepada sekretaris.
2. Melaksanakan keputusan-keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan.
3. Bekerja sama dengan semua anggota dalam pembuatan pedoman diagnosis dan
terapi, pedoman penggunaan antibiotika dan pedoman penggunaan obat dalam
kelas terapi lain serta membuat formularium rumah sakit berdasarkan hasil
kesepakatan Komite Farmasi dan Terapi Obat
4. Melaksanakan pengkajian dan penggunaan obat.
Kewajiban
1. Menghadiri setiap rapat / pertemuan yang diadakan oleh Komite Farmasi dan
Terapi Obat.
2. Melaksanakan umpan balik hasil pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat
pada pihak terkait.
3. Mensosialisasikan hasil rapat / pertemuan / pedoman / kebijakan tentang obat
kepada kelompok staf medis masing-masing

G. Anggota ( Apoteker )
Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua
kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di
rumah sakit ditentukan dalam komite ini. Peran ini dapat dilaksanakan oleh para
apoteker karena apoteker memahami dan dibekali secara mendasar dan mendalam
dengan ilmu-ilmu farmakologi, farmakologi klinik, farmako epidemologi, dan
farmako ekonomi disamping ilmu-ilmu lain yang sangat dibutuhkan untuk
memperlancar hubungan profesionalnya dengan para petugas kesehatan lain di rumah
sakit.

Tugas
1. Menyiapkan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan
dalam pertemuan kepada sekretaris.
2. Melaksanakan keputusan-keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan.
3. Bekerja sama dengan semua anggota dalam pembuatan pedoman diagnosis dan
terapi, pedoman penggunaan antibiotika dan pedoman penggunaan obat dalam kelas
terapi lain serta membuat formularium rumah sakit berdasarkan hasil kesepakatan
Komite Farmasi dan Terapi
4. Melaksanakan pengkajian dan penggunaan obat.
5. Melaksanakan umpan balik hasil pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat pada
pihak terkait.

Kewajiban
Menghadiri setiap rapat / pertemuan yang diadakan oleh panitia.

BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

A. Pencatatan dan Pelaporan


Penyelenggaraan pelaporan kegiatan panitia farmasi dan farmasi di rumah sakit
dilaporkan secara berkala kepada direktur rumah sakit sekurang- kurangnya meliputi
hasil pertemuan / Rapat

B. Pengendalian Mutu
Kegiatan evaluasi terdiri dari :
1. Evaluasi internal :
Rapat berupa pertemuan tim yang membahas permasalahan layanan (termasuk
efisiensi dan efektifitas layanan).
2. Evaluasi eksternal :
Lulus akreditasi rumah sakit
1. Evaluasi Standar Prosedur Operasional Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan.
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Pedoman Teknis Komite Farmasi dan Terapi RSUD Sungai
Dareh tidaklah berarti semua permasalahan tentang kepanitiaan komite farmasi dan
terapi di RSUD Sungai Dareh menjadi mudah dan selesai.
Dalam pelaksanaan sehari hari di lapangan, tugas panitia ini sudah barang tentu
akan menghadapi bebagai kendala, antara lain sumber daya manusia / kompetensi
anggota panitia, kebijakan manajeman rumah sakit serta pihak-pihak terkait lainnya.
Untuk keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab panitia diperlukan
komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara Panitia dengan Instalasi Farmasi,
Kelompok Staf Medis dan Keperawatan, sehingga pelayanan rumah sakit pada
umumnya akan semakin optimal, dan khususnya pelayanan farmasi di rumah sakit
akan dirasakan oleh pasien/masyarakat.

Pulau Punjung, Januari 2018


DIREKTUR RSUD SUNGAI DAREH

Drg. CHUSNUL CHOTIMAH SUBEKTI, MPH


NIP. 19730412 200312 2 005
Lampiran III : Surat Keputusan Direktur RSUD Sungai Dareh
Nomor : 189.1/ /KPTS-DIR/RSUD-2018
Tanggal : Januari -2018
Perihal : Pembentukan Komite Farmasi dan Terapi Obat
RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya

KEGIATAN SUB KOMITE FARMASI DAN TERAPI


RSUD SUNGAI DAREH

1. Program Pengembangan dan revisi formularium


a. Melakukan analisa / justifikasi dan telaahan mengenai kebutuhan
pengembangan / revisi formualarium
b. Membuat rekapitulasi usulan obat dari masing-masing SMF berdasarkan
standard terapi / Clinical pathway / PPK
c. Mengelompokkan usulan obat berdaarkan kelas terapi
d. Mengajukan pembahasan usulan dalam rapat KFT
e. Mengembalikan hasil rancangan pembahasan kepada masing-masing SMF
untuk mendapatkan umpan balik
f. Membahas hasil umpan balik dari masing-masing SMF
g. Menetapkan daftar obat yang masuk ke dalam formularium
h. Menyusun kebiajakan dan pedoman untuk implementasi
i. Melakukan edukasi mengenai formularium kepada staf
j. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi formularium
secara berkesinambungan
k. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Ketua Komite Farmasi dan
Terapi
2. Program Evaluasi Penggunaan Obat
a. Menetapkan kriteria dalam evaluasi penggunaan obat
b. Melakukan pengkajian penggunaan dan efek terapi obat untuk menjamin
penggunaan obat yang aman dan cost effective
c. Melakukan pengkajian terhadap usulan penggunaan obat baru
d. Melakukan evaluasi terhadap penggunaan obat diluar formularium
e. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Ketua Komite Farmasi dan
Terapi
3. Program Pemberian Informasi Obat
a. Menetapkan tema/topic pembelajaran PIO
b. Menetapkan jadwal kegiatan PIO
c. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan PIO
d. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan PIO
e. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Ketua Komite Farmasi dan
Terapi
4. Program Monitoring Efek Samping Obat
a. Menerima laporan efek samping obat yang terjadi
b. Mengkaji kemungkinan penyebab terjadinya efek samping
c. Berkoordinasi dengan Instalasi Farmasi mengenai tindak lanjut hasil kajian
d. Membuat laporan dan rekapitulasi kejadian reaksi efek samping obat yang
terjadi
e. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Ketua Komite Farmasi dan
Terapi
Pulau Punjung, Januari 2018
DIREKTUR RSUD SUNGAI DAREH

Drg. CHUSNUL CHOTIMAH SUBEKTI, MPH


NIP. 19730412 200312 2 005

Anda mungkin juga menyukai