Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA


Jl. Raya Padang Panjang Telp. (0739) 21118, 21012, Fax; 22870 Manna
BENGKULU SELATAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA


NOMOR : 445 / / RSUD-HD/ /2017

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI


DI RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Hasanuddin


Damrah Manna, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Farmasi yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Farmasi di RSUD Hasanuddin Damrah Manna dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan RSUD Hasanuddin Damrah
Manna sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Farmasi di RSUD
Hasanuddin Damrah Manna;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Hasanuddin Damrah
Manna.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;


2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Golongaan Psikotropika
4. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
5. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI
No. 5063);
6. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
7. Keputusan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012;
8. Kepmenkes No. 983/Menkes/SK/1992 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Kerja RSUD;
9. Kepmenkes No. 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi Rumah Sakit
10. Kepmenkes No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
11. Permenkes No. 159/menkes/SK/V/2014 tentang Formularium Nasional
12. Permenkes No. 1691/Menkes/Per/VII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
13. Permenkes No. 17 thn 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan
14. Permenkes No. 63 thn 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan e-Katalog
15. Permenkes No.HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban
Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Kesehatan Pemerintah
16. Permenkes No. 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
18. Peraturan Bupati Bengkulu Selatan No. 01 Tahun 2016 Tentang Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Manna
19. Peraturan Bupati Bengkulu Selatan No. 07 Tahun 2012 Tentang Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RSUD Hasanuddin Damrah Manna
20. Peraturan Bupati Bengkulu Selatan No. 24 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah Manna
21. Peraturan Bupati Bengkulu Selatan No.10 Tahun 2016 Tentang Pola Tarif
Layanan Kesehatan RSUD Hasanuddin Damrah Manna
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan No. 04 Tahun 2009 Tentang
Nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan

MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Pertama : Keputusan direktur RSUD Hasanuddin Damrah Manna tentang Kebijakan
Pelayanan Farmasi di RSUD Hasanuddin Damrah Manna
Kedua : Kebijakan Pelayanan Farmasi di RSUD Hasanuddin Damrah Manna sebagaimana
tercantum dalam Lapiran Keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan tentang Pedoman Pelayanan Farmasi dilaksanakan
oleh PPTK Pelayanan RSUD Hasanuddin Damrah Manna
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Manna
Tanggal :

Direktur
RSUD Hasanuddin Damrah Manna

drg. Adhe Ismunandar, Sp.BM


NIP : 19800204 200502 1 002

Tembusan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:


1. Kabag Tata Usaha RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
2. Kabid Keperawatan RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
3. Kabid Pelayanan RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
4. Kabid Sarpras RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
5. Ketua Komite Keperawatan RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
6. Ketua Komite Medis RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
7. Kepala Subag, Subid, Instalasi dan Unit RSUD Hasanuddin Damrah Manna di Manna.
8. Arsip
Lampiran I : Keputusan Direktur tentang
kebijakan pelayanan farmasi
RSUD Hasanuddin Damrah
Manna
Nomor : 445 / / RSUD-HD/ /2017
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI


RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA

1. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian meliputi seleksi, perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan,


distribusi atau penyaluran, pelayanan sediaan farmasi dan pemantauan.
2. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan farmasi yang beredar
di rumah sakit.
3. Pelayanan farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh
dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
4. Pelayanan farmasi dilaksanakan dengan sistem satu pintu.
5. Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker, berijazah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, yang telah memilliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan
Surat Izin Kerja.
6. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala peraturan-peraturan farmasi baik terhadap
administrasi sediaan farmasi dan pengawasan distribusi .
7. Sediaan farmasi / perbekalan farmasi terdiri dari obat, alat kesehatan, reagensia, radiofarmasi, dan gas
medis.
8. Mengenai pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi kepala
instalasi sebagai penanggung jawab dapat dibantu oleh apoteker pendamping dan / atau tenaga tehnis
kefarmasian.
9. Obat hanya dapat diberikan berdasarkan resep atau pesanan dari dokter, dan apoteker menganalisa
secara kefarmasian.
10. Lembaran resep dilayani apabila sudah memenuhi persyaratan administrasi, meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, berat badan pasien
Nama, nomor izin, alamat dan paraf dokter
Tanggal resep
Nama obat
Jumlah obat
Aturan pakai
11. Obat pasien rawat inap dikembalikan jika alergi atau pasien meninggal dunia atau hal lain dengan
persetujuan dokter.
12. Penyediaan obat didasarkan pada formularium rumah sakit
13. Setiap ruang rawat harus mempunyai penanggung jawab obat minimal 1 orang tiap ruangan.
14. Besarnya persediaan obat/ alkes di logistik farmasi ditentukan maksimum untuk pemakaian tiga bulan,
kecuali untuk obat-obat yang dikategorikan fast moving persediaan dapat ditingkatkan sampai dengan
maksimum untuk tiga bulan.
15. Formulir pemakaian obat pengganti resep harus ditandatangani oleh Kepala Instalasi farmasi.
16. Jumlah persediaan obat / alkes ditentukan maksimum untuk penjualan tiga minggu.
17. Penerimaan obat / alkes dari logistik farmasi dengan kadaluarsa paling lambat satu tahun hanya untuk
obat-obat yang digolongkan cito dan segera pakai.
18. Untuk menjaga kualitas, semua obat atau alkes dari pedagang besar farmasi (PBF) yang resmi.
19. Permintaan narkotika di tulis dokter atau dokter yang berwenang dengan mencantumkan nomor Surat Izin
Praktek (SIP) dan alamat lengkap.
20. Memberikan pelayanan selama 24 jam terus menerus ke seluruh unit kerja terkait seperti IGD, rawat inap,
rawat jalan, dan rawat intensif.
21. Kepala instalasi( Apoteker) berhak mengajukan klarifikasi terhadap pemakaian obat/ resep dokter kepada
DPJP.
22. Penulisan resep/permintaan obat harus dilakukan oleh dokter DPJP/ dokter lain /perawat yang diberi izin
oleh dokter DPJP
23. DPJP diharuskan meresepkan terlebih dahulu obat generik dan menggunakan obat untuk pasien BPJS
sesuai dengan obat yang tercantum dalam formularium Rumah Sakit
24. Instalasi farmasi diharuskan mengkonfirmasi ke dokter DPJD untuk penggantian obat sejenis sesuai yang
tersedia di instalasi farmasi dan memberikan informasi ketersediaan stok obat dengan jenis/nama
kandungan yang sama/sejenis
25. Untuk obat tertentu yang sangat dibutuhkan oleh dokter DPJP untuk pasien BPJS namun cost/ harga
yang mahal/ tinggi maka penggunaannya harus melalui protokol terafi dan persetujuan komite farmasi
dan terafi
26. Pelabelan khusus untuk obat-obat tertentu seperti golongan reagensia (bahan kimia),gas medis,High Alert
(Pemakaian yang mempunyai resiko tinggi), LASA (look alike sound alike),bahan kimia (reagensia),gas
medis

Ditetapkan di : Manna
Tanggal :

Direktur
RSUD Hasanuddin Damrah Manna

drg. Adhe Ismunandar, Sp.BM


NIP : 19800204 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai