Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PARENGGEAN

NOMOR : 179/RSUD-PRG/V/2022

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS
PADA RSUD PARENGGEAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RSUD PARENGGEAN,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Parenggean, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan rekam medis yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah
Parenggean dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur RSUD Parenggean sebagai landasan bagi penyelengaraan
pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Parenggean;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Parenggean.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 4 tahun 2012 tentang
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1438/Menkes/PER/IX/2010 Standar Pelayanan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 tahun 2013 tentang
penyelenggaraan Rekam Medis;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standart Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
12. Keputusan Dirjen Yanmed No. HK.00.05.1.400744 Tahun 1996
tentang Penggunaan ICD 10.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PARENGGEAN TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS

KESATU : Kebijakan pelayanan rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah


Parenggean sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan rekam medis


Rumah Sakit Umum Parenggean dilaksanakan oleh Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Parenggean;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Parenggean
Pada tanggal : / /
DIREKTUR RSUD Parenggean

dr. ACHMAD
YUSI

NIP. 19620527 201001 1 004

KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARENGGEAN

Kebijakan Umum

1. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat darurat, rawat jalan
dan rawat inap wajib dibuatkan dokumen rekam medis
2. Setiap pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan wajib dibuatkan identifikasi
selengkap mungkin dan pencatatan nama disesuaikan dengan bukti diri yang sah
seperti : KTP/KK/SIM/Paspor.
3. Identifikasi pasien dewasa harus dilakukan secara lengkap & memberikan Nomor
RM tunggal, NO.RM. tersebut digunakan selama menjalani proses pelayanan di Unit
Pelayanan (RJ, UGD maupun RI).
4. Setiap pasien yang pertama kali datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
wajib dibuatkan KIB (Kartu Indek Berobat).
5. Setiap pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan wajib identitasnya
disimpan dalam Data Base sebagai pengganti KIUP (Kartu Indek Utama Pasien).

Kebijakan Khusus

1. Setiap pasien Rumah Sakit Umum Daerah Parenggean memiliki satu nomor Rekam
Medis.
2. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan di dalam satu
tempat.
3. Setiap pasien yang pulang rawat inap dibuatkan Ringkasan Perawatan Pasien
(Resume).
4. Kegiatan pelayanan medis dilaksanakan dengan membuat sensus harian.
5. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan oleh petugas rekam medis.
6. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan pengobatan pasien
dan untuk kepentingan lain harus sesuai aturan dan pinjaman menggunakan bon
peminjaman.
7. Kepala Ruangan Rawat Inap bertanggung jawab atas kembalinya berkas rekam
medis pasien rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24
jam.
8. Pengembalian berkas rekam medis rawat jalan tidak lebih dari 1x24 jam.
9. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
diwajibkan menulis seluruh pelayanan yang diberikan pada lembar rekam medis
yang sudah ditentukan, dilengkapi dengan tanda tangan / paraf dan inisial nama.
10. Penanggung jawab berkas rekam medis bertanggung jawab atas pengembalian dan
pendistribusian berkas rekam medis.
11. Berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan yang telah dikembalikan ke unit
Rekam Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan
yang bersangkutan.
12. Unit rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah ditetapkan,
baik untuk kepentingan eksternal maupun internal.
13. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib ditempelkan pada lembar
rekam medis yang telah ditetapkan.
14. Unit Rekam Medis bertanggung jawab atas tersedianya informasi kegiatan
pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah ditetapkan.
15. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.
16. Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Parenggean menerima kegiatan
magang mahasiswa.
17. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan resume atau
ringkasan perawatan pasien, hasil pemeriksaan dan riwayat pelayanan telah
diberikan.
18. penulisan nama yang digunakan adalah nama lengkap pasien yang bersangkutan
sesuai identitas resmi (KTP/KK), didahului perkataan Nn (nona) untuk perempuan
berumur > 14 tahun yang belum menikah atau Ny (nyonya) untuk perempuan yang
sudah menikah. Kata Tn (tuan) untuk pasien laki-laki dewasa. Kata An (anak) untuk
pasien anak-anak 0 – 14 tahun.
19. Rekam medis pasien disimpan sekurang kurangnya 5 tahun dari tanggal terakhir
berobat atau dipulangkan, setelah itu dilakukan retensi dan pemusnahan.
20. Berkas rekam medis pasien yang sudah dikembalikan di unit rekam medis segera
dilakukan analysing reporting kemudian di assembling (perakitan dokumen)
21. Berkas rekam medis yang sudah di assembling kemudian dilakukan pengkodingan
(pemberian kode diagnose) dan indeksing.

Ditetapkan di : Parenggean
Pada tanggal : / /
DIREKTUR RSUD Parenggean

dr. ACHMAD
YUSI

NIP. 19620527 201001 1 004

Anda mungkin juga menyukai