1 Konsep Dasar
Ilmu kesehatan kerja mendalami masalah hubungan dua arah antara pekerjaan dan
kesehatan. Ilmu tidak hanya menyangkut hubungan antara efek lingkungan kerja dengan
kesehatan pekerja, tetapi hubungan antara status kesehatan pekerja dengan kemampuan
untuk melakukan tugas yang harus dikerjakan.
Menurut International Labor Organization ( ILO) salah satu upaya dalam
menanggulangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja adalah dengan
penerapan peraturan perundangan antara lain melalui :
1. Adanya ketentuan dan syarat-ayarat K3 yang selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to date )
2. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap rekayasa.
3. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan-pemeriksaan
langsung di tempat kerja.
ILO dan WHO (1995) menyatakan kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan
dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi
pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja
dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan
psikologisnya.
Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia
kepada pekerjaan atau jabatannya. Selanjutnya dinyatakan bahwa fokus utama kesehatan
kerja , yaitu:
1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja
2. Perbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung keselamatan dan
kesehatan
3. Pengembangan organisasi kerja dan budaya kerja kearah yang mendukung
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja juga meningkatkan suasana sosial yang
positif dan operasi yang lancar serta meningkatkan produktivitas perusahaan.
2.1.2 Peran dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Kerja
Peran dan fungsi OHN pada awalnya hanya berfokus pada cara-cara mengatasi dan
menangani kegawatdaruratan dan kondisi akut dari para pekerja, akan tetapi menurut
Permatasai (2010) menjelaskan bahwa peran dari keperawatan kesehatan kerja
diklasifikasikan menjadi beberapa hal diantaranya yaitu care giver atau pemberi pelayanan
kesehatan, researcher atau peneliti, educator atau pemberi pendidikan kesehatan, serta
konselor atau konsultan. Sedangkan fungsi dari OHN terdiri dari beberapa fungsi, diantaranya
yaitu:
1. Melakukan supervise terhadap kesehatan kerja
3. Health Hazard
Health hazard yang dimaksud yaitu bahaya-bahaya dari lingkungan kerja berupa faktor fisika,
bilogi, ataupun kimia. Faktor fisika dapat berasal dari kebisingan, radiasi, getaran, gelombang
elektromagnetik sehingga dapat merusak organ tubuh dalam fungsi pendengaran, gangguan
sistem reproduksi, ataupun penyakit keganasan. Faktor biologi berasal dari bakteri pathogen,
jamur ataupun virus yang masuk dalam tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan
gangguan atau masalah dalam sistem-sistem tubuh manusia. Sedangkan faktor kimia dapat
berasal dari zat-zat kimia berbahaya seperti merkuri, abertos, debu atau yang lainnya.
2. Diagnosa Keperawatan
Contoh diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kesehatan kerja antara lain:
a. Gangguan tidur akibat banyak tekanan
b. Menurunnya moral kerja berhubungan dengan peningkatan tekanan dan stress dalam
area kerja
c. Risiko cedera berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja
3. Perencanaan
Perencanaan dalam keperawatan kesehatan kerja dapat berupa pencegahan dengan
3 level, diantaranya yaitu:
a. Pencegahan primer, meliputi promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan
b. Pencegahan sekunder, meliputi pemeriksaan (screening) pada pekerja, pemeriksaan
kesehatan secara berkala, dan penatalaksaan kasus.
c. Pencegahan tersier, meliputi pencegahan penyebaran penyakit, kekambuhan ataupun
komplikasi.