PENDAHULUAN
yang diselenggakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intektual maupun
Penderita Gangguan Jiwa (nomor 23 pasal 23 tahun 1992). Seseorang yang sehat jiwa
tercermin dalam karaktenstik identitas diri yang positif, memiliki integritas dan mampu
beradaptasi dalam tuntutan atau perubahan hidup. Salah satu gangguan mental yang sering
muncul adalah kecemasan. Diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan
(Gail, 2002). Sedangkan hasil dan penelitian kecemasan pada remaja rnenunjukan bahwa di
atau kekhawatiran disertai dengan sejumlah manifestasi otonom dan somatik. Kecemasan
merupakan respon normal, emosional, wajar dan respon yang diharapkan jika terjadi potensi
bahaya. Namun, jika gejala kecemasan yang berkepanjangan, tidak rasional, tidak
proporsional dan berat; terjadi karena tidak adanya peristiwa stres atau rangsangan; dan
smpai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka, ini disebut Anxiety Disorders (Shri, 2010).
Salah satu risiko terjadinya kecemasan yaitu pada mahasiswa keperawatan yang
sedang menghadapi ujian, baik ujian tulis maupun ujian praktik. Ujian praktik pada
mahasiswa keperawatan adalah OSCE (Objective Structured Clinical Examination) yang bisa
yang dikatakan Cornell (2007), kecemasan akademik adalah hasil dari proses biokimia dalam
tubuh dan otak yang meningkatkan dan membutuhkan perhatian, perubahan terjadi dalam
penilaian siswa di sekolah kedokteran pada tahun 1975, oleh Harden dan Gleeson, tujuan
pemeriksaan klinis terstruktur (OSCE) telah menjadi metode standar penilaian baik di jenjang
sarjana dan pascasarjana. Pada awalnya OSCE digambarkan sebagai ujian yang dibatasi oleh
berinteraksi dengan pasien di stasiun-stasiun yang telah disediakan yang mungkin melibatkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, konseling atau manajemen pasien. Ruang lingkup pemeriksaan
OSCE telah diperluas dan telah mengalami banyak modifikasi agar sesuai dengan keadaan
OSCE pada sebagian mahasiswa sering dirasakan sebagai stresor yang dapat
menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang timbul pada saat ujian keterampilan ujian
keperawatan diperkiakan dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan daya berpikir dan
bertidak saat ujian. Sehingga hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai
Padjadjaran dari semester 3 sampai dengan semester 7 yang berhasil kami wawancara
Tanda dan gejalanya seperti tremor saat melakukan OSCE, hilang konsentrasi, dan gugup.
Karena fenomena dan hasil wawancaran tersebut, maka kami tertarik untuk melakukan
1. Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi tenaga pengajar dan mahasiswa
2. Mahasiswa Keperawatan
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-
sampling.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Sampel akan di ambil selama periode waktu 5 hari, Senin sampai dengan
Jum’at pada minggu ketiga bulan November 2016
1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut
pada binatang besar.
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas
dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih,
perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.
7. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan
kedutan otot.
8. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat
serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak
jantung hilang sekejap.
10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas
panjang dan merasa napas pendek.
11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan
muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi
lemah atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri,
pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau
kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
Data yang terkumpul dari kuesioner akan dianalisa secara deskriptif. Setiap item
yang diobservasi dari tiap poin skala HARS diberi 5 tingakatan skor (skala LIKERT)
antara 0 sampai dengan 4.