Dokumen - Tips PTK Matematika SD Kelas 2
Dokumen - Tips PTK Matematika SD Kelas 2
Oleh:
NAMA ANDA
NIP.
SDN RINGINSARI
KECAMATAN TEMPUREJO
KOTA Pasirian
JAWA TIMUR
2011
Dengan Judul :
NIP. NIP.
TANGGAL : .................................................
Pengelola Perpustakaan
NIP. -
tentang Nilai Tempat melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas II SDN
Laporan Hasil PTK ini disusun dalam rangka upaya penulis mencoba untuk
mendorong guru-guru di sekolah Dasar agar mau mengadakan penelitian (PTK) sehingga
dapat digunakan umpan balik (feed back) yang pada akhirnya dapat memperbaiki proses
pembelajaran.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan penyusunan laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas baik moral,
Tindakan Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, modal penulis
dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan
dalam Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil manfaatnya
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................... 5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 31
PENDAHULUAN
masalah yang timbul di masa yang akan datang. Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang baik kita akan
sikap mental tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan proses yang secara alami
munculnya suatu permasalahan yang baru dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam
penyampaian materi pelajaran dituntut untuk selalu menyesuaikan dengan kondisi anak
sekarang. Perlu diketahui bahwa pendidikan kemarin, sekarang dan yang akan datang
banyak perubahan. Guru yang selalu menggunakan metode monoton, artinya dari tahun
ke tahun tidak pernah mengalami perubahan karena adanya perubahan kondisi, mereka
akan mengalami permasalahan yang yang tidak mereka sadari. Oleh karena itu sebagai
seorang pendidik harus mau tahu akan kebutuhan anak didik, terutama dalam pelayanan
serba hebat, tetapi lebih menekankan pada pengembangan cara-cara baru belajar yang
lebih efektif dan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Pembelajaran akan efektif bila
dan menentukan factor-faktor yang diduga menjadi penyebab utama, yang selanjutnya
diinginkan atau diharapkan, karena antara petunjuk perlaksanaan yan sudah ada banyak
terdapat kendala bagi para pelaksana pendidikan utamanya guru terbukti dengan dampak
menghitung.
2. Tingkat pengetahuan dan prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika lebih
Permasalahan di atas disebabkan oleh dominasi guru masih tinggi, peran guru
dalam proses belajar mengajar sebagai penyebar ilmu krang berperan sebagai fasilitator,
guru masih banyak bergantung pada buku, guru masih dominan menggunakan ceramah
dan mencatat, guru kurang mengoptimalkan bekerja bersaman-sama dan siswa dianggap
lulus tes atau dapat mengerjakan tes tanpa memperhatikan aspek lain seperti kejujuran,
pengendalian diri, penghargaan kepada orang lain, dan kemampuan bekerja sama.
Demikian gambaran situasu pembelajaran saat ini yang terjadi di lapangan khususnya
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses pembelajaran dari segi hasil.
Dari segi peoses pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagaian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental
tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari
perilaku yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
(75%)
Metode mengajar banyak sekali jenisnya, disebabkan oleh karena metode ini
dipengaruhi oleh beberapa factor misalnya : tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya,
kemampuan professional yang berbeda-beda. Karena itu sulit untuk memberikan satu
klasifikasi yang jelas mengenai metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran.Namun
demikian ada sifat umum yang menjadi mungkin untuk mengadakan klasifikasi yang
jelas tetapi fleksibel.Di dalam kenyataan banyak factor yang menyebabkan tidak selalu
dapat dipergunakan metode yang paling sesuai dengan tujuan, situasi dan lain-lain. Guru
sering kali terpaksa menggunakan metode pilihan. Agar usaha pendidikan tidak sia-sia.
kompetensi dasar “Menentukan nilai tempat satuan, puluhan dan ratusan”, menunjukkan
mencapai tingkat penguasaaan materi sebesar 75% ke atas.Oleh karena itu, peneliti
pembelajaran.Dari hasil diskusi tersebut, maka terungkap masalah yang terjadi dalam
penulis menganalisa dengan melakukan diskusi dan tukar pendapat dengan teman sejawat
selaku pengamat, maka diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi
dirasakan oleh guru kelas, maka peneliti berupaya mencoba cara yang paling efektif
dalam memperkenalkan konsep kepada anak didik mencari yang paling mudah, dekat
dengan diri siswa sehingga pelajaran Matematika menjadi menyenangkan, maka dari itu
nilai tempat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II SDN Ringinsari Kecamatan
memerlukan pemecahan jawaban agar usaha pencapaian tujuan dimaksud dapat berhasil
dengan baik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “bagaimanakah
1. Bagi Siswa
Dapat menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan benar, serta dapat memanfaatkan
waktu dengan baik dan tepat, mampu menyelesaikan soal yang tak terbatas dalam waktu
2. Bagi Guru
- Hasil perbaikan ini dapat dijadikan bahan masukan dan perbandingan dalam
kegiatan guru lebih berkembang dan terarah dalam pengelolaan situasi dan kondisi siswa.
- Untuk bahan pertimbangan dalam peningkatan prestasi siswa di masa yang akan datang.
- Sebagai bahan masukan atau input untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengembangan.Perbaikan ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dan sumber
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Mengajar
Matematikan merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek anstrak dan
dibangun melalui proses penalaran dedukatif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh
sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan
penalaran induksi dapat dilakukan pada awal pembelajaran dan kemudian dilanjutkan
dengan proses penalaran dedukatif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki
oleh siswa.
malalui pola piker dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui symbol,
adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.
antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien
matematika.
kedalaman materi, serta sifat esensial materi, dan keterpakainya dalam kehidupan sehari-
1. Bilangan
Keberhasilan siswa dalam belajar matematika dipengaruhi banyak factor, baik itu
dalam diri siswa sendiri (intern) maupun dari luar (ekstern).Salah satu factor yang berasal
dari luar adalah metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Ditinjau dari fungsinya, metode mengajar matematika merupakan suatu cara tersendiri
yang dipergunakan oleh guru dalam menyapaikan materi pelajaran tertentu kepada siswa.
Apalagi materi pelajaran matematika merupakan perpaduan antara materi yang bersifat
abstrak dan konkrit atau benda nyata.Ketepatan atau efektifitas penggunaan metode
mengajar disamping dipengaruhi oleh karakter pribadi seorang guru itu sendiri, juga
dipengaruhi oleh jenis materi yang diajarkan. Jadi penggunaan metode mengajar, harus
disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Dan metode yang
karena itu, penggunaan metode harus disesuaikan pula dengan karakter pribadi guru itu
sendiri.
Seorang guru hanya menggunakan metode yang monoton (tida bervariasi) tanpa
Seorang guru yang mau memperhatikan perubahan jaman dewasa ini, dia akan
siswa pada jamannya dia akan dianggap sosok guru idola, hal ini memang penting.
metode pembelajaran metamatika meliputi metode (1) ceramah (2) expositori (3)
demonstrasi (4) latihan dan praktek (5) Tanya jawab (6) diskusi (7) permainan (8) karya
wisata (9) laboratorium (10) kegiatan lapangan (11) inkuiri (12) pemecahan masalah (13)
pemberian tugas/pekerjaan rumah (14) metode proyek (15) pengajaran beregu (16)
CBSA.
variasi (4) keterampilan menjelaskan (50 keterampilan membuka dan menutup pelajaran
matematika.”
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk
digunakan.Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pernyataan lisan (oral)
atau peragaan (visual) secara tepat 9dalam Canei, 1986:38).Dari batasan ini, Nampak
bahwa metode ini ditandai adanya kesengajaan untuk mempertunjukkan tindakan atau
penggunaan prosesur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan
maupun visual.
orang luar yang diminta, atau siswa memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas
bahwa untuk mendemonstrasikan atau memperagakan tidak harus dilakukan oleh guru
Cardille dan Winarno, maka dapat dikemukakan bahwa metode demonstrasi merupakan
tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh
siswa atau sebagian siswa. Dengan batasan metode demonstrasi ini, menunjukkan adanya
sesuatu benda akan dipelajari, ataupun untuk mengajar hal-hal yang bersifat rutin (Staton,
(i) Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan atau menggunakan
melakukannya.
(iii) Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur. (Canei, 1986:38)
adalah :
(i) Mengajarkan suatu proses, misalnya proses pengaturan, proses pembuatan, proses kerja.
(ii) Menginformasikan tentang bahan yang diperlukan untuk membuat produk tertentu.
dikemukakan oleh Staton, Cardille, dan Winarno, dapat diidentifikasi tujuan penerapan
(i) Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan-keterampilan
fisik/motoric.
secara bersama-sama.
(i) Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya membaca atau
(ii) Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan demonstrasi,
sehingga memberi kemungkinan yang besar bagi para siswa memperoleh pengalaman-
teman-temannya.
(iii) Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap penting,
sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus kepda hal tersebut.
Dengan kata lain, perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan
(iv) Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka
ketahui selama demonstrasi berjalan, jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan oleh
dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang sesuai dengan konsep tersebut,
Mengacu dari metode yang dipergunakan, maka selama proses kegiatan belajar
mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan
kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-
pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya
guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena langsung
metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok
kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara
keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas
jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai
jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan nilai tempat ratusan, puluhan
dan satuan.
hal ini untuk meningkatkan pemahaman pada pelajaran matematika pada pokok bahasan
5. Kesimpulan.
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 13 Oktober 2011 (Siklus 1) dan 20 Oktober 2011
(Siklus 2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Matematika dengan materi pembelajaran nilai
4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa SDN Ringinsari kelas II B berjumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa
5. Karakteristik Siswa
Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarba kurang
mampu, pendidikan orang tua pada umumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD),
hal ini mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada
guru (sekolah).
1. Siklus 1
1.1 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus pertama ini adalah:
3. Menyiapkan LKS
1.2 Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada siklus pertama ini adalah:
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada kesulitan dalam
1.3 Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan pada siklus pertama ini adalah:
1.4 Refleksi
2. Siklus 2
2.1 Perencanaan
2.2 Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada siklus kedua ini adalah:
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
2.3 Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan pada siklus 2 ini adalah:
2.4 Refleksi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi siklus kedua ini adalah:
4. Menyusun laporan
kemampuan mengajar pada guru dan peningkatan pemahaman nilai tempat melalui
metode demonstrasi pada siswa kelas II SDN Ringinsari Kecamatan Tempurejo Kota
1. Kebiasaan mengajar yang membiasakan guru aktif menjelaskan dan menerangkan mulai
2. Kebiasaan siswa yang biasa pasif, berubah menjadi aktif dalam mengidentifikasi
permasalahan.
3. Setiap akhir pelajaran, siswa memperoleh hasil belajar (produk) selama proses belajar
a. Perbedaan individu
b. Pengorganisasian kelas
c. Inisiatif siswa
e. Variasi pembelajaran
5. Guru lebih banyak mendorong siswa berkreatif dan menciptakan iklim belajar yang
kondusif.
Hasil penelitian dalam proses analisis data berupa peningkatan pemahaman nilai
tempat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II SDN Ringinsari Kecamatan
Tempurejo Kota Pasirian berupa tes tulis. Proses analisis data tersebut disajikan dalam 2
Berdasarkan hasil analisis data tersebut terhadap pemahaman nilai tempat, maka
Secara lengkap hasil analisis data terhadap pemahaman nilai tempat siswa kelas II
Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data pemahaman nilai tempat pada siklus 1,
NO NAMA NILAI
1 Nur Rahmat 50
2 Ari Hidayat 60
3 Budi Setiawan 70
4 Eka Febrianti 50
5 Filda Bilandari 60
6 Ifanida Restu Oktavia 70
7 Luluk Nafisah 70
8 Lisa Nanda Sari 70
9 Maulana Dwi Prasetyo 70
10 Mutiara Kusuma Alam 70
11 M. Ainul Yakin 80
12 M. Aliyudin 80
13 M. Angga Setiawan 50
14 M. Torik Firdani 70
15 Nurul Aini 60
16 Nafisah Icha Amalia 70
17 Shephia Navalya 60
18 Sakinah Maulana 60
19 Yazid Maulana Nur A. 70
20 Abdul Adif 80
Jumlah 2.490
Rata-rata 74,5
Prosentase 65%
dalam memahami materi nilai tempat masih belum maksimal.Oleh karena itu, penelitian
Daftar nilai tersebut jika disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
2. Siklus 2
melalui tes tulis. Berdasrkan hasil analisis data terhadap pemahaman nilai tempat, maka
ditentukan jumlah siswa yang mendapat nilai yang sama. Secara lengkap hasil analisis
data nilai siswa kelas II SDN Ringinsari Kecamatan Tempurejo Kota Pasirian diuraiakan
berikut ini:
Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data pemahaman nilai tempat pada siklus 2,
NO NAMA NILAI
1 Nur Rahmat 70
2 Ari Hidayat 80
3 Budi Setiawan 70
4 Eka Febrianti 60
5 Filda Bilandari 70
6 Ifanida Restu Oktavia 90
7 Luluk Nafisah 90
8 Lisa Nanda Sari 80
9 Maulana Dwi Prasetyo 80
10 Mutiara Kusuma Alam 80
11 M. Ainul Yakin 90
12 M. Aliyudin 80
13 M. Angga Setiawan 60
14 M. Torik Firdani 70
15 Nurul Aini 80
16 Nafisah Icha Amalia 70
17 Shephia Navalya 80
18 Sakinah Maulana 70
19 Yazid Maulana Nur A. 90
20 Abdul Adif 80
Jumlah 1.540
Rata-rata 77
Prosentase 90%
Interpretasi
dalam memahami materi nilai tempat sudah banyak mengalami pengingkatan yang
bermakna atau signifikan.Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini
sudah tercapai.
Daftar nilai tersebut jika disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
terlihat jelas ada peningkatan pemahaman materi nilai tempat melalui metode
Berdasarkan tabel di atas Nampak 18 siswa telah mampu memahami materi nilai
tempat melalui metode demonstrasi dan hampir seluruh siswa mengalami peningkatan
yang sangat signifikan dari siklus 1 ke siklus 2.Hal tersebut membuktikan bahwa
Berdasarkan grafik di atas terlihat peningkatan yang signifikan mulai dari pra
siklus (55%), kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 65% dan siklus 2 meningkat
menjadi 90%.
A. Kesimpulan
berikut:
2. Dengan meningkatnya pemahaman siswa kelas II SDN Ringinsari pada materi tentang
Agar penelitian tindakan kelas ini bisa bermanfaat untuk sesame, maka
2. Walaupun hasil penelitian tindakan kelas ini belum tentu cocok diterapkan di lembaga
pendidikan lain, peneliti tetap berharap agar hasil penelitian ini tetap dapat dilaksanakan
yaitu penggunaan metode yang tepat untuk meningkatkan pemahaman nilai tempat pada
siswa. Hal yang demikian perlu dilakukan, karena dengan penggunaan metode yang tepat
Bahri, Jamara Syaiful. (2000). Keunggulan Metode Demonstrasi. Jakarta: Bina Aksara.
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
C. INDIKATOR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menentukan nilai tempat sampai ratusan.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Mengaktifkan siswa
dengan memberi atau menjawab pertanyaan.
2. Meningkatkan
pemahaman siswa kelas II pada pelajaran matematika tentang nilai tempat.
F. MATERI POKOK
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
G. METODE
1. Ceramah
2. Penugasan
3. Demonstrasi
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan
mengkondisikan siswa.
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
3. Memotivasi siswa untuk dapat
menentukan nilai tempat bilangan sampai dengan ratusan.
4. Apersepsi
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
J. PENILAIAN
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala UPT SDN Ringinsari
NIP.
1. 153
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 5 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 3 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
2. 216
Angka 2 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 6 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
3. 179
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 7 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 9 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
4. 459
5. 912
234 2 3 4
125 1 2 5
678 6 7 8
986 9 8 6
324 3 2 4
457 4 5 7
512 5 1 2
726 7 2 6
868 8 6 8
985 9 8 5
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
C. INDIKATOR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menentukan nilai tempat sampai ratusan.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Mengaktifkan siswa dengan
memberi atau menjawab pertanyaan.
2. Meningkatkan pemahaman
siswa kelas II pada pelajaran matematika tentang nilai tempat.
F. MATERI POKOK
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
G. METODE
1. Ceramah
2. Penugasan
3. Demonstrasi
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan
mengkondisikan siswa.
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
3. Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan :
234 =
2 menempati ..................
3 menempati ..................
4 menempati ..................
. .
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala UPT SDN Ringinsari
.
NIP.
505 5 0 5
537 5 3 7
608 6 0 8
679 6 7 9
772 7 7 2
791 7 9 1
879 8 7 9
890 8 9 0
909 9 0 9
917 9 1 7
Kemuncula
Komentar
n
N Aspek yang
Tida
o diamati Cuk Kuran
Ada k Baik Respon Siswa
up g
Ada
1 Guru mendemos- Siswa semangat
. trasikan cara
mengukur besar
sudut
.
NIP.
Kemuncula
Komentar
n
N Aspek yang
Tida
o diamati Cuk Kuran
Ada k Baik Respon Siswa
up g
Ada
1 Guru mendemos- Siswa semangat
. trasikan cara
mengukur besar
sudut
.
NIP.
Siklus Siklus
No Nama Siswa Peningkatan Ketuntasan
1 2
1 Nur Rahmat 50 70 20 Tuntas
2 Ari Hidayat 60 80 20 Tuntas
3 Budi Setiawan 70 70 - Tuntas
4 Eka Febrianti 50 60 10 Belum Tuntas
5 Filda Bilandari 60 70 10 Tuntas
6 Ifanida Restu Oktavia 70 90 20 Tuntas
7 Luluk Nafisah 70 90 20 Tuntas
8 Lisa Nanda Sari 70 80 10 Tuntas
9 Maulana Dwi Prasetyo 70 80 10 Tuntas
10 Mutiara Kusuma Alam 70 80 10 Tuntas
11 M. Ainul Yakin 80 90 10 Tuntas
12 M. Aliyudin 80 80 - Tuntas
13 M. Angga Setiawan 50 60 10 Belum Tuntas
14 M. Torik Firdani 70 70 - Tuntas
15 Nurul Aini 60 80 20 Tuntas
16 Nafisah Icha Amalia 70 70 - Tuntas
17 Shephia Navalya 60 80 20 Tuntas
18 Sakinah Maulana 60 70 10 Tuntas
19 Yazid Maulana Nur A. 70 90 20 Tuntas
20 Abdul Adif 80 80 - Tuntas