Anda di halaman 1dari 68

S A H A B AT

Keluarga
EDISI 9 l TAHUN KETIGA l AGUSTUS 2018

MONA RATULIU

Sempat Bingung
Menjadi Orangtua
SMK TELKOM MALANG

Bikin Aplikasi dan


Libatkan Bapak-ibu Kos EFFENDI-TASMANIAR

Antar Putranya
yang Lumpuh Tempuh
S3 di Australia

ANAK MEMILIH JURUSAN KULIAH

Jangan Hanya
Menuruti
Orangtua
ING
ENT
PAR
A
I H MAS NG
A A
MER GEMIL
A N
DEP
SUKSES
SUKSES

1. KE
RJA K
Beker
ja
sungg secara ber
ERAS
uh, se sungg
pen uh s kua t tenauh-
panta emangat,
Sn
ga,

A
ng me dan
nyera
h.
D
R f d te i
a
ng gi
E
C k a nc ik
e
a
ati str apa .
A
re n

RJ rja s nap c untu hasil t


e c ara ara d k me erba

K E eke ge
2 . B se

3. KERJA TUNTAS
, sehingga
Bekerja secara tuntas
memberi manfaat se
suai
A S i juga
tujuan dari pekerjaan
.
H L , tetap
I K tugas untuk
J A emataibadahi.
E R kan s dari n Ilah
. K erja bubagianridhoa
4 Bekbagai pat ke
se nda
me

SEMOGA KITA
BISA MENJALANKAN...

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
SalamKeluarga

Video Ruang Sahabat Keluarga


untuk Seluruh Keluarga Indonesia

D
irektorat Pembinaan Pendidikan dan meningkatkan kemampuan pengasuhan
Keluarga melalui Subdit Kemitraan orangtua dalam mengembangkan minat membaca
Subdit kemitraan telah merancang, pada anak. Kegiatan ini terdiri dari beberapa
melaksanakan dan segera akan rangkaian kegiatan yang meliputi penyebarluasan
mempublikasikan Video Ruang Sahabat Keluarga. informasi tentang gerakan membaca, kelas
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya orangtua literasi dan gerakan serentak orangtua
mengembangkan sumber belajar bagi peningkatan membacakan buku kepada anak di PAUD.
pengetahuan orangtua tentang pengasuhan anak. Puncak acara Gernas Baku dilaksanakan
Video Ruang Sahabat Keluarga merupakan
video pembelajaran yang disampaikan oleh
narasumber yang berkompeten melalui video
pendek yang berisi tentang materi pengasuhan
anak sejak dalam kandungan sampai usia remaja.
Narasumbernya antara lain psikolog, pegiat dan
praktisi pendidikan, pegiat pendidikan keluarga,
pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan lain-lainnya. Durasinya berkisar
5-10 menit.
Video ini diharapkan dapat menjadi media
pendidikan orangtua secara massal yang dapat
dengan mudah diakses dan dipelajari oleh
masyarakat luas melalui Whats App, Facebook, pada 5 Mei 2018. Pada hari itu, seluruh orangtua
Instagram, YouTube, Twitter, dan lain-lain. Para membacakan buku kepada anak secara serentak di
narasumber memaparkan materi berupa tip-tip satuan PAUD, di rumah atau di komunitas literasi
praktis sehingga orangtua dapat dengan mudah di seluruh Indonesia, tepat pada pukul 08.00 waktu
memahami isi video. setempat.
Materi yang akan dikembangkan seputar Pelaksaan Gernas Baku dilakukan dengan
pengasuhan yang dilakukan sehari-hari oleh membacakan buku, berdiskusi dengan anak
orangtua seperti pengasuhan dan perawatan anak tentang isi bacaan atau melakukan aktivitas
pada 1000 hari pertama kehidupan, pendidikan yang terinspirasi dari buku yang dibacakannya
karakter, pengasuhan positif, dan lain sebagainya. seperti menggambar, melukis dengan jari dan lain
Video ini akan disebarkan melalui laman sebagainya.
sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id dan berbagai Setelah acara puncak Gernas Baku, pembiasaan
media sosial. membacakan buku pada anak diharapkan terus
Sepanjang Januari-Juli 2018, Subdit Kemitraan dilanjutkan di rumah. Orangtua menyiapkan bahan-
juga telah melaksanakan beragam kegiatan bahan bacaan untuk anak yang sesuai usianya
pendidikan keluarga. Salah satunya Gerakan serta menyiapkan pojok baca di rumah untuk
Nasional Orangtua Membacakan Buku kepada meningkatkan minat baca anak. Tumbuhkan minat
Anak (Gernas Baku). Kegiatan ini diharapkan dapat baca anak, Ayah-Bunda bacakan buku.
meningkatkan budaya membaca buku di keluarga
SapaRedaksi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
Saat Remaja Menapaki
Masa Depan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

SUSUNAN REDAKSI
Bagi siswa SMA, memilih jurusan di perguruan tinggi
PEMBINA sama halnya dengan memilih jalan hidupnya, bagaimana
Ir Harris Iskandar, Ph.D.
Direktur Jenderal PAUD dan DIKMAS dan kemana ia berkarier, dan bagaimana mengukir masa
harris.iskandar@kemdikbud.go.id
depannya. Bagaimana peran orangtua dalam membantu
PENANGGUNG JAWAB remaja menentukan jurusan yang akan diambil di perguruan
Dr.Sukiman, M.Pd.
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga tinggi? Apakah menyerahkan sepenuhnya pada si anak atau
sukiman@kemdikbud.go.id
sebaliknya orangtualah yang memutuskan dengan alasan
PENGARAH mereka yang membiayai dan merasa lebih tahu apa yang
Warisno, S.Sos., M.Pd.
warisno@kemdikbud.go.id terbaik bagi anak-anaknya?
Dra.Palupi Raraswati, MAP. Majalah Sahabat Keluarga mengulas hal itu sebagai
palupi.raraswati@kemdikbud.go.id
Nanik Suwaryani, Ph.D. Sajian Utama seiring dengan tibanya para siswa SMA kelas
suwaryani@kemdikbud.go.id. 12 menempuh jenjang perguruan tinggi. Masih terkait dengan
Eko Budi Hartono, SE., MM.
eko.budi@kemdikbud.go.id. hal itu, di rubrik Parenting juga dibahas bagaimana peran
orangtua dalam membimbing anak-anaknya meniti masa
PEMIMPIN REDAKSI
Edy, SS., depan, salah satunya dalam karier dan pekerjaan.
edy.bindikel@kemdikbud.go.id
Relevan dengan topik-topik itu, di edisi ini juga
PENULIS NASKAH
ditampilkan beberapa keluarga yang berhasil membimbing
Drs. Yanuar Jatnika
yanuarjat@gmail.com anak-anaknya menapaki jenjang kehidupan. Masih terkait
Sri Lestari Yuniati
lestariyuniardi@gmail.com
kehidupan remaja, di rubrik Ruang Keluarga kami ulas
tentang bagaimana orangtua dan orang dewasa menghadapi
EDITOR
HN Purwanto remaja yang galau dan menghadapi masalah melalui apa

DESAIN dan TATA LETAK


yang namanya Dukungan Psikologis Awal (DPA).
Dhoni Nurcahyo Edisi ke-9 ini banyak mengulas bagaimana orangtua
FOTOGRAFER menghadapi anak-anaknya yang beranjak dewasa.
Fuji Rachman Nugroho
Harapannya, edisi ini mengingatkan kembali, bahwa salah
SEKRETARIAT satu tugas orangtua adalah membina dan membimbing anak-
Meitina Ventini, SE., Diah Kas Budiarti, SS.,
Memet Casmat, MT., anaknya untuk mampu menapaki jenjang kehidupan, dan

PENERBIT
lepas dari ketergantungan pada orangtua.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Hal ini penting agar Indonesia mampu menangkap
Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan peluang bonus demografi, yakni komposisi penduduk yang
mayoritas berupa generasi produktif. Bonus demografi
itu akan mampu kita raih bila generasi muda Indonesia
ALAMAT REDAKSI mendatang mempunyai karakter mandiri, disiplin, tangguh,
Kompleks Kemdikbud, Gedung C. Lt. 13
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan
kolaboratif, dan religius. Peran orangtua sangat penting
Jakarta Pusat, 10270 untuk mewujudkan hal itu.
Telp. 021-5737930
Email : sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

2 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Daftar Isi
SAJIAN UTAMA KOMUNITAS
ANAK MEMILIH JURUSAN KULIAH Institut Ibu Profesional
Jangan Hanya Menuruti Orangtua 5 Mencetak Pilar Keluarga yang Tangguh 42
Mengenali dan Mengembangkan
Potensi Anak 8 PARENTING
Tanpa Minat, Bakat Tak Akan Terasah 11 Meraih Masa Depan Gemilang 47
Jangan Lupa, Siapkan Dana Pendidikan 50
ORANG TUA HEBAT
Effendi-Tasmaniar DONGENG
Antar Putranya yang Lumpuh Cita dan Tas Baru 52
Tempuh S3 di Australia 12
PEMDA PEDULI
Henry Ridho-Laila Sari Strategi Dinas Pendidikan
Orangtua Paling Tahu Karakter Kota Tanjung Pinang Sukseskan
dan Potensi Anak 18 Pelibatan Orangtua 54

Suharni APA dan SIAPA?


Menerobos Batasan Orangtua Tunggal Mona Ratuliu:
dan Guru Honorer 24 Sempat Bingung Menjadi Orangtua 56

SEKOLAH SAHABAT KELUARGA RUANG KELUARGA


SMK Telkom Malang Pelibatan Keluarga akan
Bikin Aplikasi dan Libatkan Jadi Acuan Akreditasi Sekolah 60
Bapak-ibu Kos 30 Dukungan Psikologis Awal
untuk Remaja yang Berkarakter 62
SD De Green Camp, Tanjung Pinang
Tempat Belajar Siswa, Guru,
dan Orangtua 36

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 3


SajianUtama

4 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


ANAK MEMILIH JURUSAN KULIAH

Jangan
Hanya
Menuruti
Orangtua

”R
ugi, kan? Waktu
empat tahunan ter-
buang dan anak ti-
dak happy! Akibat-
nya lagi anak tidak
BEBERAPA PENGUSAHA DAN perform dan mungkin malah mengganggu
ORANG TERNAMA SAAT KULIAH orang lain,” seru Guru Besar Ekonomi dan
MENEMPUH JURUSAN YANG Bisnis Universitas Indonesia Prof. Rhenald
’DIPAKSAKAN’ ORANGTUANYA. Kasali Ph.D.
SAAT WISUDA MEREKA Maka Rhenald menyarankan, saat anak
’MENYERAHKAN’ IJAZAHNYA, memasuki masa memilih jurusan kuliah
LANTAS BERPAMITAN MENGEJAR
orangtua tidak campur tangan terlalu jauh.
MIMPINYA, KULIAH LAGI DI
Cukup jadi fasilitator, memberikan pertim-
BIDANG YANG DISUKA.
bangan.
Misalnya dengan mengajak mengamati
sekitar, tentang bagaimana fenomena saat
ini dan kemungkinannya ke depan. Di an-
taranya, profesi-profesi yang mungkin dulu
tak terbayang ada, sekarang jadi rebutan.
Sebutlah chef atau yang baru-baru ini ber-
munculan social media consultant. Bahkan
tak sedikit yang memilih jadi pengusaha
start up.
Maka salah satu syarat orangtua menjadi
fasilitator adalah terbuka dan mengikuti
perkembangan zaman. Sebab seperti yang
ditulis Rhenald Kasali dalam bukunya Dis-
ruption: Menghadapi Lawan-lawan Tak Ke-

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 5


SajianUtama
lihatan dalam Peradaban Uber, men low-end melalui e-medical pat menerima tanggung jawab
dunia sedang berubah. center. ”Jangan kaget, suatu hari dan membuat pilihan.
Sedikit mengulik sejarah, nanti pemimpin dan pemilik ”Jadi setelah memberikan
Rhenald mencontohkan, pada klinik semacam ini bukan lagi pertimbangan-pertimbangan,­ se­
awal abad ke-20 ketika mobil dokter melainkan para ahli IT,” lanjutnya biarkan anak mengam­
bertenaga bensin mengganti- tulisnya. bil keputusan sendiri. Karena dia
kan kereta kuda, perlahan-lahan Maka tak heran jika dunia yang akan menjalani dan harus-
bengkel kereta kayu dan peter- juga tengah menyaksikan run- nya happy. Kalaupun nanti ga-
nakan kuda semakin pudar. Pada tuhnya perusahaan-perusahaan gal ya nggak masalah. Lebih baik
saat bersamaan hadir bengkel besar, para pemilik brand yang anak gagal satu kali daripada sela-
otomotif, perusahaan jasa asu- sepuluh hingga tiga puluh ta- manya,” saran Rhenald.
ransi, dan SPBU. hun lalu begitu memesona dan Masalahnya, banyak orangtua
Jelas ini mempengaruhi jenis berkibar. Seperti dialami Kodak ketakutan anaknya gagal satu
pekerjaan yang ada. Dari yang se- dan Nokia. kali. ”Akibatnya malah gagal sela-
belumnya sangat dekat dengan Keadaan lebih parah pada manya,” tandas Rhenald.
alam dan tanpa mesin, tanpa perusahaan atau institusi yang Agar orangtua tidak cemas
polusi, tanpa kursus, berubah tak pernah menjembatani lintas anaknya salah pilih jurusan dan
menjadi sangat mekanis, pollut- generasi. ”Bridging generations gagal, menurut Rhenald, harus
ed, dan berbasis keterampilan seharusnya menjadi salah satu dididik dari kecil. Antara lain di-
kursus. Saat itu di seluruh du- program penting perubahan mulai dengan memastikan anak
nia manusia menyaksikan suatu abad ini yang harus dilakukan memiliki kemampuan sesuai ta-
peralihan: masyarakat pertani- berkali-kali,” saran Rhenald. hap perkembangannya. Pastinya
an-peternakan menjadi masya- sembari dilatih membuat kepu-
rakat industri dan jasa. Biarkan Anak Ambil tusan-keputusan dalam berbagai
Kini dunia berubah lagi, ma- Keputusan hal.
syarakat tengah menyaksikan Dalam ilmu psikologi, anak yang ”Jangan semua diputuskan
perpindahan dari mobil bertena- sudah menjalani pendidikan
ga bensin ke self-driving car yang menengah atas, tepatnya
dikendalikan teknologi infor- berusia 18 tahun masuk
masi (internet) melalui smart- kategori dewasa awal.
phone. Petugas bengkel kelak Artinya dia mulai da-
bukan lagi seorang montir, me-
lainkan para ahli IT yang bekerja
dengan perangkat lunak.
Dunia juga sedang me-
nyaksikan teknik baru dalam
pengobatan yang kelak akan
mengubah wajah rumah sakit,
perusahaan asuransi, dan profesi
tertentu. Munculnya telemedika
dan wearable mengubah cara dan
tentu saja layanan kesehatan.
Rhenald mencontohkan di
Jakarta Selatan dan banyak ti-
tik lain muncul beberapa klinik
cuci darah yang melayani seg-

6 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


orangtua!” pesan Rhenald. ”Ka- ”Jangan bayangkan  anak kita acara off air, dan sukses dalam hal
lau anak dari kecil nggak bisa jadi yang hanya lima atau bah- finansial. Banyak yang kemudian
ambil keputusan, jadinya main- kan satu persen itu. Dia bisa jadi tergiur lantas ikut-ikutan. Pada-
main,” tambahnya. apa saja. Tapi tenanglah, dunia hal belum tentu dapur dan segala
Hal lain yang bisa diterapkan bukan hanya milik si jenius saja. printilannya adalah passion dia.
adalah memperhatikan minat Banyak pilihan untuk anak kita. Artinya, dorong anak untuk
dan bakat anak. ”Kalau dari ke- Maka jangan diatur berlebihan, mengambil jurusan yang bikin
cil kelihatan minat jadi dokter, biarkan dia berkembang,” tutur dia happy. ”Karena yang hap-
arsitek, bio technology atau sipil, Rhenald. py yang bikin sukses,” tandas
fokuslah di sana,” saran Rhenald.   Rhenald.
Meski begitu orangtua juga Gengsi atau Hanya Jangan pula anak memilih bi-
harus punya pemikiran yang Ikut-ikutan dang studi tertentu hanya karena
longgar. Sebab hanya sekitar 5 Hal lain yang perlu diingatkan gengsi. Misal karena jurusan ter-
persen bahkan kurang, maha- orangtua pada anak adalah jangan tentu terlihat mentereng dan
siswa yang ambil jurusan eko- sampai ambil jurusan tertentu isinya anak orang kaya semua.
nomi misalnya benar-benar hanya karena ikut-ikutan teman ”Menjadi masalah besar ka-
menjadi ekonom. Selebihnya ada atau kelompoknya. Bukannya tak lau orangtua dan anak hanya pu-
yang jadi akuntan, politikus, dan boleh sama, namun pastikan anak nya uang. Prinsipnya yang pen-
sebagainya. ”Angkatan Ibu Sri benar-benar menyukai jurusan ting gaya, kuliah di luar negeri
Mulyani, ya hanya dia yang jadi yang dia pilih dan serius me- atau pilih sekolah mahal yang
seperti itu,” sebut Rhenald. nekuninya. ”Banyak yang hanya isinya orang kaya semua. Setelah
Jadi banyak yang hanya ambil ikut-ikutan dan akhirnya gagal,” lulus tidak tahu mau ngapain,”
dasarnya. Tidak beda dengan ke- Rhenald mengingatkan. ujar Rhenald mengingatkan.
banyakan yang ambil filsafat dan Sebagai contoh profesi chef Rhenald kemudian mencon-
jurusan lainnya. Setelah lulus yang belakangan naik daun. Be- tohkan salah satu anak kenalannya
bahkan tidak menekuni bidang berapa orang menjadi ternama, yang kuliah di luar negeri. Namun
yang dia pelajari. muncul di televisi serta berbagai karena berbagai hal dikeluarkan
dari kampus dan dideportasi.
”Sampai Indonesia bingung.
Akhirnya ketika datang ke saya.
Saya bilang pilihlah sesuatu yang
kamu suka. Ternyata dia suka
game sehingga akhirnya menem-
”JANGAN KAGET, SUATU puh pendidikan penerbangan dan

HARI NANTI PEMIMPIN jadi pilot. Dia bisa perform tapi bu-
tuh waktu lama. Untunglah orang-
DAN PEMILIK KLINIK tuanya mampu kasih fasilitas.
SEMACAM INI BUKAN Kalau yang tidak?” kisah Rhenald
sembari mengajak merenung.
LAGI DOKTER MELAINKAN Sekali lagi Rhenald menekan-
PARA AHLI IT.” kan, hal di atas tak akan terjadi
kalau orangtua bisa mendidik
dari kecil. Membuat anak tahu
apa yang dia mau serta bagai-
Prof. Rhenald Kasali Ph.D., mana mencapainya. l
Guru Besar Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia Kristina Rahayu Lestari

DOKKUMENTASI PRIBADI

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 7


SajianUtama

1.Kecerdasan linguistik
Berkaitan dengan kemampuan anak
berbahasa atau berkomunikasi, baik dengan
berbicara maupun menulis.

7
2.Kecerdasan musikal
Cirinya anak suka bernyanyi, menggoyangkan
badan atau menari ketika mendengar musik,
atau suka memukul-mukul, dan bermain

NEW18.COM
benda tertentu layaknya alat musik.

KECERDASAN 3.Kecerdasan logika atau


PADA ANAK matematis
Bisa dilihat dari ketertarikan anak pada
MENURUT angka-angka, menyukai matematika dan
HOWARD GARDNER sains atau hal-hal yang berhubungan dengan
logika.

Mengenali dan
Mengembangkan
Potensi Anak

M
TEORI GARDNER engamati, mengidentifikasi dan me-
MENYEBUT, ANAK ngasah bakat anak tidak sulit. Na-
TERLAHIR DENGAN mun tidak juga berarti mudah. Di-
MEMBAWA SATU BAKAT butuhkan kepekaan, kesabaran, dan
ATAU LEBIH YANG DISEBUT kesadaran untuk memberikan ruang yang cukup
GEN. TUGAS ORANGTUA bagi anak untuk mengembangkan bakatnya.
UNTUK MENGAMATI,
Namun ada satu hal prinsip yang harus diperha-
MENGIDENTIFIKASI,
tikan orangtua, yaitu anak menyukai dan bahagia
LANTAS MENGASAHNYA.
PERSOALANNYA, menjalani proses tersebut. ”Jangan hanya orangtua
BAGAIMANA CARA yang happy. Kadang yang terjadi begitu, kan?” kata
MEMBACANYA SUPAYA Elisa Kasali, pemerhati masalah pendidikan yang
TEPAT? juga pendiri TK dan PAUD Kutilang.
Kunci selanjutnya adalah ’baca’ anak setiap
waktu. ”Sebab sering terjadi minat anak berubah
karena dia membaca dan melihat sekitarnya,” im-
buh Bunda Lisa, demikian sapaan akrabnya.

8 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


tinggi tanpa alat. Nah, sementara ayah saya suka
musik. Selanjutnya yang terjadi pada anak kami, Fin
4.Kecerdasan spasial yang sulung sangat kuat di seni. Sementara Adam,
Yakni kecerdasan membaca ruang. Pastikan dari lahir adiknya, tidak kuat baik secara akademis maupun
anak melewati seluruh tahap perkembangan, misal art,” cerita Bunda Lisa mencontohkan.
dari duduk, merangkak, dan seterusnya. Dia melanjutkan, saat Fin masih di play group,
Bunda Lisa dipanggil gurunya lantaran kemampuan
5.Kecerdasan kinetik putranya dalam menggambar melebihi anak-anak
Anak yang memiliki kecerdasan kinetik pada lainnya. ”Dia menggambar kapal Titanic di sebuah
umumnya sangat aktif. Suka menari, olahraga, dan kertas besar dengan detail. Bagaimana kapalnya
sebagainya. mulai miring, laut yang berminyak, orang-orang
tenggelam, dan sebagainya. Gurunya bilang suatu
6.Kecerdasan interpersonal saat dia akan menjadi seniman,” ungkapnya.
Ini menyangkut kemampuan anak bersosialisasi. ”Maka sedari kecil saya fasilitasi dan berikan dia
Misalnya anak suka bermain dengan banyak teman, ’panggung’ dengan kursus melukis hingga menye-
serta memiliki empati. diakan galeri dan mengikutkan pameran,” lanjut
Bunda Lisa.
7.Kecerdasan intrapersonal Apakah akhirnya Fin benar-benar menjadi pe-
Adalah kecerdasan memahami diri. lukis? Ternyata tidak. ”Tapi masih hobi melukis.
Sekarang dia memutuskan menjadi pengusaha kayu
(furniture, red) dan pastinya keahlian dia meng-
gambar sangat mendukung. Jadi kesimpulannya,
Mungkin kemudian ada orangtua yang berpikir: minat bisa berubah seiring waktu. Namun sekali
Jadi apa yang sudah dilakukan sebelumnya sia-sia lagi, tidak ada ruginya kita menstimulasi bakatnya,”
dong? ”Tidak ada yang sia-sia dan tidak ada ruginya jelas Bunda Lisa.
menstimulasi anak dengan banyak hal!” seru Bunda Bunda Lisa menggarisbawahi bahwa orangtua
Lisa. harus jeli melihat bakat dan minat anak. Lantas
Bunda Lisa lantas mencontohkan praktik dalam menstimulasi dan memberinya ’panggung’ yang
keluarganya. Dia dan suami, Guru Besar Universitas tepat.
Indonesia Rhenald Kasali, sepakat anak harus bela- Caranya? Ibu yang pada umumnya lebih banyak
jar banyak hal sehingga memiliki banyak referensi waktu bersama anak misalnya, dapat mengamati
pula dalam hidupnya. Hasil berikutnya, lebih man- kegiatan atau hal apa yang paling diminati buah hati
tap dalam memilih sesuatu. sejak lahir. Selanjutnya, beri stimulasi dengan ba-
nyak hal.
Amati Sejak Lahir Bunda Lisa kemudian mencontohkan kebiasaan
Howard Gardner, pakar pendidikan Universitas Ha- ibu-ibu di Israel. Sejak mengandung mereka sangat
vard menyebut setiap anak terlahir dengan memba- memperhatikan asupan makanan dan mengenal-
wa minimal satu bakat dalam gen-nya. Tidak harus kan anak pada musik. Kebiasaan ini terus berlanjut
dari orangtua, bisa dari nenek, kakek, paman, atau saat anak-anak lahir dan bertumbuh kembang. Me-
keluarga besar lainnya. Maka orangtua harus reka diwajibkan berlatih piano. Menurut mereka,
pandai melihat setiap anak dari jendela yang berbe- bermain musik dan memahami not dapat mening-
da-beda sejak lahir. katkan IQ, sehingga anak menjadi pintar.
”Di keluarga kami, saya tidak bisa menggambar Terbukti, rata-rata dari mereka cerdas. Bahkan
sama sekali. Sementara bapak (suami) bisa meng- sejak kecil mereka memahami tiga bahasa, yakni
gambar dengan sangat jelas. Padahal ayah beliau Hebrew, Arab, dan Inggris. l
kuat secara kognisi, bisa hitung cepat bilangan Kristina Rahayu Lestari

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 9


SajianUtama

1.FOKUS DAN KONTROL DIRI


Dengan memiliki fokus dan kontrol diri, anak akan dapat
mencapai tujuan mereka meski dihujani informasi yang
berlebih bahkan ada gangguan. Kemampuan ini antara
lain anak bisa memusatkan perhatian, mengingat aturan
tertentu, berpikir fleksibel, serta mengontrol diri.

2.PUNYA PERSPEKTIF
Termasuk di dalamnya adalah empati. Anak dapat
memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.
Dimulai dengan memahami lingkungan terdekat, yakni
orangtua dan guru. Anak yang dapat menempatkan diri
pada perspektif orang lain cenderung minim terlibat konflik.
DOKKUMENTASI PRIBADI

Membangun 3.KOMUNIKASI
7 Kemampuan Komunikasi tak sekadar kemampuan berbicara,
membaca, dan menulis. Namun bagaimana anak dapat
dalam Hidup membuat orang lain paham ketika dia menyampaikan
sesuatu yang dipikirkannya.
Memahami kecerdasan anak merupakan modal
awal untuk orangtua dalam membimbing anak 4.MEMBUAT JEJARING
dalam mengasah bakat dan minatnya. Langkah Tidak hanya pertemanan, namun bagaimana
berikutnya adalah membangun 7 kemampuan anak dapat menyambungkan sesuatu di masa
dalam hidup. Apa saja? lampau, sekarang, dan nanti. Misal melihat
pengalaman ke belakang dan bagaimana
Dalam membimbing buah hati mengasah kegunaannya untuk ke depan.
bakat dan minatnya, Elisa Kasali menyarakankan
untuk mengikuti teori Seven Essential Life 5.BERPIKIR KRITIS
Skill dari Ellen Galinsky. Jadi, setelah orangtua Anak harus dapat memadukan pengetahuan dan
memastikan anak memiliki 7 kecerdasan dasar keyakinannya dalam membuat sebuah keputusan.
seperti teori Howard Gardner, selanjutnya dapat
fokus mengembangkan 7 kecerdasan lain 6.BERANI MENGHADAPI
sebagai bekalnya dalam menjalani kehidupan. TANTANGAN
Kapan waktunya, akan berbeda-beda Hidup ini penuh tantangan dan sumber stres. Anak
pada setiap anak. Bisa dari taman kanak- yang berani mengambil tantangan ketimbang
kanak (TK) dengan tahapan masing- menghindarinya akan sukses dalam kehidupan.
masing. Akan lebih baik pula jika
ada kerjasama antara orangtua 7.MAMPU MENGARAHKAN DIRI DAN
dan sekolah di mana anak MEMBUAT PILIHAN
menghabiskan sebagian Begitu banyak pilihan dalam kehidupan sehingga anak
besar waktunya. harus memiliki kemampuan memilih sesuatu dengan yakin.
Pastinya dengan memahami kelebihan dan kekurangan
terhadap pilihannya.

10 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Tanpa Minat, Bakat
Tak Akan Terasah
MENGASAH BAKAT YANG tak masalah buat dia,” jelasnya.
MEMANG SUDAH ADA DALAM Lantas kapan waktu yang tepat untuk mengasah
DIRI MANUSIA SEJAK LAHIR LEBIH bakat dan minat anak dengan kursus terkait?
MUDAH DARIPADA MENGASAH ”Sebaiknya pada usia siap sekolah. Itupun seba-
MINAT. NAMUN UNTUK SUKSES, gai pengisi waktu untuk mengasah minatnya. Ka-
KEDUANYA TAK DAPAT rena bisa saja minat anak berubah ketika nanti ia
DIPISAHKAN. dewasa,” jawab Dita.
Boleh saja orangtua untuk mengasah bakat

”S
dan minat anak sedini mungkin. ”Namun kalau
ebab bakat tak akan ’jadi’ tanpa meng-kursuskan anak di bawah 5 tahun harus de-
adanya minat,” tegas Retno Hayu ngan prinsip fun, hanya untuk memancing bakat­
Setuti Anindita S.Psi, Praktisi Psi- nya keluar. Jadi jangan paksa anak harus bisa. Misal
kologi dan Perkembangan Anak kursus menari, ternyata anak lebih senang modern
dari Wiloka Representative. dance daripada tarian jawa, ya nari jawanya harus
Itulah sebabnya, menurut Dita, demikian sapa- distop,” Dita menyarankan.
nya, orangtua harus peka. ”Apakah kesukaan atau Apalagi pada usia balita minat dan bakat anak
kegiatan yang dilakukan seorang anak benar-benar pada umumnya masih abu-abu. ”Ada salah satu
karena minatnya atau hanya minat yang sekadar­ klien saya cerita, anaknya yang umur 4 tahun me-
nya,” lanjutnya. miliki minat di bidang musik lantas dileskan piano,
Bagaimana cara mengetahuinya? Kata Dita tak gitar, dan lain-lain. Namun akhirnya jenuh. Seka-
ada teknik khusus. Orangtua hanya perlu benar-be- rang minta les drum. Ibunya jadi bingung, semua
nar memahami anaknya beserta tahapan perkem- alat dipegang tapi kok tidak ada yang bertahan lama.
bangan pada umumnya. Ya karena usianya masih 4 tahun itu tadi, dia masih
Sebagai contoh, seorang anak saat menggambar dalam tahap eksplorasi,” jelas Dita.
hasilnya lebih real daripada anak seusianya, berarti Dita juga mengingatkan untuk tidak mudah tergo-
anak tersebut punya bakat menggambar. ”Nah ke- da pada iklan mengenai tes minat dan bakat anak yang
tika dia menggambarnya bisa tekun dan lama, arti- menyebutkan supaya masa depannya lebih terarah.
nya dia ada minat di situ,” jelas Dita. ”Untuk usia emas saya rasa tidak
Contoh lain lanjut Dita, di usia 3 tahun seorang perlu. Cukup dengan stimu-
anak sudah bisa menyanyi dengan nada yang sangat lus dari orangtua dan ling-
pas, tidak blero. ”Ini berarti dia ada bakat menyanyi. kungan terdekatnya supaya
Namun jika ketika diminta tampil masih malu-ma- anak merasa terdukung. Tes
lu, bisa jadi minatnya untuk menyanyi belum besar minat dan bakat itu diper-
atau terasah. Sementara ada anak yang suaranya ti- lukan saat anak sudah me-
dak seberapa tapi ketika diminta maju pede (per- masuki usia remaja akhir
caya diri red.) sekali. Ini bisa jadi karena minat namun belum tahu ingin
tampilnya lebih besar. Jadi suara blero pun apa ke depannya,” pung-
kasnya. l
Retno Hayu Setuti Anindita S.Psi, Kristina Rahayu
Praktisi Psikologi dan Perkembangan Anak
dari Wiloka Representative. Lestari
DOKKUMENTASI PRIBADI

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 11


KeluargaHebat

EFFENDI-TASMANIAR

Antar Putranya yang


Lumpuh Tempuh S3
di Australia
MEMILIKI ANAK LUMPUH SEJAK BAYI TAK MEMBUAT EFFENDI DAN
TASMANIAR LARUT DALAM KESEDIHAN. MEREKA BERTEKAD MEMBERIKAN
PENDIDIKAN TERBAIK MESKI SETIAP HARI HARUS MENDORONG KURSI
RODA PUTRANYA KE SEKOLAH.

12 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


R
asa bahagia pasangan Effendi-Tas­maniar mil Padang. Sebelum ke Padang, kami bawa juga ke
sempat terusik saat putra sulungnya, dokter spesialis anak, dr. S. Ginting di Bukittinggi.
Antoni Tsaputra berusia 1 tahun. Ketika Ternyata sama, dirujuk ke Rumah Sakit M.Djamil
mengajari berjalan, mereka baru menya- Padang untuk menjalani fisioterapi,” ungkap Effendi.
dari ternyata putranya mengalami kelumpuhan. Antoni harus menjalani fisioterapi setiap hari.
”Sebagai orangtua tentu saja kami sedih. Tapi Kemudian berkurang menjadi dua kali dalam se-
kami tidak kecewa karena anak titipan Allah SWT.
Sebagai orangtua, kami harus mampu dan sangat
ikhlas menerima Antoni apa adanya sebagai ben-
tuk kasih sayang kepada anak,” tutur Effendi dan
Tasmaniar yang sedang berada di Australia melalui
wawancara jarak jauh.
Ikhlas tak berarti menerima nasib begitu saja ”KAMI MENGAJARI
tanpa berusaha mencari kesembuhan untuk Anto-
ni. Effendi dan Tasmaniar menempuh beragam me-
ANTONI MENGHADAPI
tode pengobatan agar putra mereka terbebas dari SITUASI ITU. KITA HARUS
lumpuh.
Salah satunya berobat ke tukang ahli pijat di
BERSABAR DAN TERUS
Talago, Sicincin, Payakumbuh, Bukittinggi. Namun BERSYUKUR MENERIMA
hingga beberapa kali menjalani terapi tak ada per- KEADAAN PEMBERIAN
kembangan berarti.
”Pada usia 3 tahun kami bawa ke dokter anak
ALLAH SWT.”
di Rumah Sakit Imanuel di Bukittinggi. Setelah di-
periksa, dokter merujuk ke Rumah Sakit M ­ . Dja­ Tasmaniar

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 13


KeluargaHebat

pekan. ”Kami harus bolak-balik Bukitting-Padang. Mendorong Kursi Roda ke Sekolah


Kadang menginap,” ungkap Tasmaniar. Meski fisik putranya memiliki keterbatasan, Effendi
Effendi yang saat itu bekerja sebagai pegawai ne- dan Tasmaniar bertekad memberikan pendidikan
geri akhirnya mengajukan mutasi ke Padang agar terbaik untuk Antoni. Mereka ingin putranya lebih
terapi Antoni bisa maksimal. Selain itu karena per- baik daripada mereka sendiri.
timbangan agar tidak sering mengajukan izin tidak Effendi dan Tasmaniar pun membelikan kursi
masuk bekerja. roda ketika Antoni mulai masuk Taman Kanak-
”Setelah tinggal di Padang, Antoni terus di fisio­ kanak. Setiap hari Tasmaniar mendorong per-
terapi. Kami bawa juga ke dokter spesialis tulang gi-pulang ke sekolah. Itu berlangsung hingga putra-
dan dokter spesialis saraf. Juga berobat tradisional,” nya duduk di bangku SMA.
tutur Tasmaniar. Namun rencana Effendi dan Tasmaniar menye-
Dalam ikhtiar mencarikan kesembuhan putra- kolahkan Antoni bukan tanpa halangan. Ketika
nya, Effendi dan Tasmaniar masih harus mengha- hendak masuk SD, Antoni sempat ditolak karena
dapi beberapa tetangga yang mengejek kondisi An- kondisi fisiknya. Kepala sekolah SD tersebut me-
toni. Mereka tak punya pilihan selain lebih bersabar nyarankan untuk langsung memasukkan ke SLB.
dalam menyikapinya. ”Kami memohon agar Antoni diterima. Kami
Pasangan yang memiliki dua anak ini menyadari, akan menuruti saran menyekolahkan ke SLB ka-
ada hal lain yang lebih penting dibanding menang- lau sampai tiga bulan dia tidak bisa mengikuti pela-
gapi sikap negatif tetangga tersebut. Salah satunya jaran,” ungkap Tasmaniar.
menyiapkan mental Antoni untuk mampu mengha- Kepala sekolah setuju dan Antoni membuktikan
dapi situasi apapun di dunia luar. ”Kami mengajari diri. Tak hanya mampu mengikuti pelajaran, dia
Antoni menghadapi situasi itu. Kita harus bersabar bahkan selalu menjadi juara kelas.
dan terus bersyukur menerima keadaan pemberian Ketika masuk SMP dan SMA, Antoni tidak
Allah SWT,” ungkap Tasmaniar. mengalami kesulitan. Dia diterima di SMP Negeri
Effendi dan Tasmaniar juga memfasilitasi 18 dan SMA Negeri 5 Padang. ”Kadang saya tidak
­Antoni dengan kursi duduk khusus yang membuat perlu mengantarnya. Ada temannya yang datang
putra mereka dapat menggerak-gerakkan ­kakinya. menjemput ke rumah untuk berangkat bersama,”
Membelikan bola besar yang bisa ­ digunakan terang Tasmaniar.
me­
­ ne­lungkupkan badannya di atas bola agar Ketika Antoni diterima di Universitas Andalas,
­kaki­nya bisa digerakkan. ”Kami juga mengajaknya Effendi dan Tasmaniar terpaksa membeli mobil tua
berenang dalam bak mandi.” untuk digunakan antar jemput. ”Dari dulu sampai

14 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


sekarang tidak ada sarana transportasi umum yang mendapat informasi adanya lowongan bagi
aksesnya mudah untuk penyandang disabiltas,” penyandang disabilitas.
sesal Effendi. Antoni pun mengajukan lamaran dan diterima
Namun Effendi hanya sesekali mengantar sebagai tenaga honorer mulai April 2004. Setelah
Antoni berkuliah. Kebetulan ada temannya satu enam tahun, 1 Januari 2010, SK pengangkatan se­
kampus dari Kerinci, Jambi, Yalmiadi yang tinggal bagai ASN turun. ”Kami sangat senang dan ber­
di rumah mereka yang setiap hari menyetiri mobil. syukur,” ujar Tasmaniar tanpa bisa menutupi rasa
”Dia sudah kami anggap seperti anak sendiri,” tutur bahagianya.
Tasmaniar. Pada tahun yang sama Antoni mendapat bea-
Selama kuliah Antoni tak hanya belajar. Setiap siswa penuh dari Australia Awards Scholarship
Sabtu dan Minggu dia membuka kursus bahasa untuk melanjutkan studi S2 di Griffith University
Inggris di rumah. Queensland. Lengkap dengan disability ­package
Ternyata aktivitas ini membuka jalan bagi untuk kebutuhan khusus sebagai penyandang
Antoni untuk menjadi ASN di Pemerintah Kota ­disabilitas berupa pendampingan oleh seorang ang-
Padang. Kebetulan orangtua salah satu siswanya gota keluarga.
Antoni mengajukan permohonan membawa
ayahnya sebagai pendamping untuk membantu me-
ngangkat dan menurunkan dari kursi roda ke tem-
pat tidur dan toilet selama kuliah di Australia.
Sebelum berangkat, Tasmaniar memberikan
berbagai bekal kepada Antoni. Utamanya bekal si-
kap dan mental. ”Sebagai ibunya saya hanya mem-
”BERIKAN SEMANGAT berikan satu nasihat, jangan pernah meninggalkan
DAN DUKUNGAN, salat dan selalu bersyukur apapun kondisi yang di-
hadapi,” ungkapnya.
JANGAN DIHALANG- Selama Antoni kuliah di Australia, Tasmaniar
HALANGI IMPIANNYA berkesempatan mengunjunginya. Selama tiga bu-

MESKIPUN BAGI ORANG lan dia ikut mendapingi putranya. Begitu juga ke-
tika Antoni melanjutkan program doktoral, bahkan
LAIN TERDENGAR durasinya mencapai enam bulan.
MUSTAHIL. MASIH KAMI Atas semua pencapaian Antoni, Tasmaniar
dan Effendi tak putus mengucapkan rasa syukur.
INGAT KETIKA ANTONI ”Antoni telah mencapai sebagian cita-citanya.
KECIL BERCITA-CITA Semoga dia dapat berbakti untuk bangsa, negara,
agama, dan orangtua,” harap mereka.
INGIN JADI PROFESOR. Tak lupa Effendi dan Tasmaniar berpesan ke-
YAKINLAH ALLAH SWT pada orangtua yang memiliki anak penyandang

MENCIPTAKAN MAKHLUK disabilitas untuk tak merasa malu. Turuti apapun


cita-cita dan impian mereka.
TIDAK SIA-SIA APA PUN ”Berikan semangat dan dukungan, jangan di-
KONDISI FISIKNYA,” halang-halangi impiannya meskipun bagi orang lain
terdengar mustahil. Masih kami ingat ketika Antoni
TANDAS EFFENDI. kecil bercita-cita ingin jadi Profesor. Yakinlah Allah
SWT menciptakan makhluk tidak sia-sia apa pun
Effendi dan Tasmaniar kondisi fisiknya,” tandas Effendi dan Tasmaniar. l
Hanik Purwanto

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 15


KeluargaHebat

”Jika Tidak Disabilitas,


Belum Tentu Saya Bisa”

F
MENYANDANG isik Antoni Tsaputra memang memiliki
DISABILITAS TAK kekurangan. Sepanjang hidupnya ditak-
MENGHALANGI dirkan berada di atas kursi roda. Namun
ANTONI TSAPUTRA itu tak menghalanginya untuk memupuk
MELANJUTKAN cita-cita setinggi mungkin.
PENDIDIKAN HINGGA Kelumpuhan sulung dari dua bersaudara akibat
PROGRAM DOKTORAL muscular dystrophy yang membuat fungsi ­ototnya
DI AUSTRALIA. lemah sehingga tubuhnya lumpuh. Istilah medis
muscular dystrophy baru diketahui Antoni dari
seorang dokter di Australia tahun 2010.
Sebagai penyandang physical impairment berat
sejak kecil, Antoni tidak menyesali keadaannya.
Apapun yang terjadi pasti yang terbaik menurut
Allah SWT, terlepas dari baik atau buruk menurut
pandangan manusia.
Antoni juga tak merasa berbeda dengan teman-
temannya. ”Orangtua selalu berusaha agar saya
bisa melakukan apa yang bisa dilakukan anak
lain. Misalnya ingin main bola dengan adik dan
teman-teman, papa menggendong saya untuk ikut
bermain,” ungkapnya.
Antoni bersyukur teman-teman tidak mem­
bedakannya. ”Ada 1 atau 2 orang yang suka mengejek,
tapi saya tidak mempedulikan,” ungkapnya.
Saat SMP ada yang menertawakan impian
Antoni belajar ke luar negeri. ”Bagaimana kamu bisa
keluar negeri, Ton? Ke sekolah saja selalu didorong
dengan kursi roda oleh ibumu,” ujarnya menirukan
kalimat temannya.
Bukannya meredup, tekad Antoni justru berko-
bar. Semangatnya untuk mewujudkan impian ma-
kin kuat.

16 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


tuk mengikuti program fellowship di University of
Sydney tentang Disability Policy.
”Setahun kemudian saya menjadi s­ atu-satunya
penyandang disabilitas di antara beberapa p ­ egawai
Pemda se-Indonesia yang terpilih mengikuti
­Professional Fellowship on Legislative Process and
Governance di Washington DC dan Austin Texas
USA,” terang Antoni.
Tahun 2015 Antoni melanjutkan pendidikan
doktoral di bidang kajian Disability Policy di
UNSW Sydney. ”Saya mendapat beasiswa penuh
plus anggaran tambahan untuk kebutuhan khusus
­didampingi keluarga dari LPDP,” ungkapnya.
Keberhasilan melanjutkan kuliah di luar negeri
menguatkan tekad Antoni untuk mengangkat de-
rajat penyandang disabilitas. Setelah kembali dari
studi S2, dia bersama sesama penyandang difabel
melakukan advokasi.
”Kami memberikan awareness kepada
­pe­nyan­dang disabilitas, masyarakat, dan pemerintah
”Orangtua selalu mengajari untuk bersyukur. tentang pentingnya perubahan dari perspektif
Saya selalu bersyukur bagaimanapun kondisi fisik penyandang disabilitas sebagai kelompok yang
saya. Belum tentu saya bisa mencapai impian dan mengalami masalah karena impairment-nya se-
cita-cita jika terlahir tanpa disabilitas,” tegas suami hingga harus direhabilitasi (charity based) menjadi
Yuki Melani tersebut. Rasa syukur Antoni begitu rights based, disabilitas dipahami terjadi lebih di-
tinggi juga karena menyadari Allah tidak pernah sebabkan hambatan/barriers dari lingkungan fisik
keliru dengan ciptaan-Nya. dan mindset masyarakat. Sehingga pemerintah wajib
Antoni bukan sosok yang suka berpangku tangan. mengarusutamakan hak-hak penyandang disabilitas
Sejak pertengahan kuliah S1 di Universitas Andalas dalam seluruh sektor pembangunan,” papar Antoni.
Padang, dia membuka les bahasa Inggris di rumah. Menurut Antoni kata kunci disability rights
”Saya mencoba bekerja di pemerintahan ka- mainstreaming adalah partisipasi aktif penyandang
rena ingin menunjukkan bahwa penyandang disa­ disabilitas dalam pembangunan. ”Tidak lagi seba-
bilitas bisa melakukan pekerjaan di luar pekerjaan gai masyarakat pasif, tidak berdaya, dan harus se-
stereotype terkait kondisi fisik seseorang. Misalnya lalu dibantu. Tapi sebagai warga negara aktif yang
pengguna kursi roda cocoknya reparasi elektronik, bisa menjadi agent of change dan punya andil dalam
tunanetra jadi pemijat, tuli menjadi tukang cat dan ­decision making,” tegasnya.
lain-lain,” tegas Antoni. Untuk itulah, Antoni berharap bisa segera mewu-
judkan cita-citanya membangun ­Disability Research
Advokasi ke Sesama Difabel Centre untuk ikut berkontribusi mengemban­gkan
Kesempatan Antoni untuk mewujudkan mimpi disability studies sebagai emergent field di dunia pe-
belajar di luar negeri datang ketika mendapatkan nelitian Indonesia. ”Saya berharap hasil riset saya
beasiswa S2 di Griffith University Queensland ta- bisa menjadi salah satu r­ eferensi p
­ emerintah dalam
hun 2010. Tahun 2013 Antoni mendapat beasiswa pengembangan ­disability ­inclusive policy yang se-
dari Australian Leadership Awards Fellowship un- makin baik,” katanya. l Hanik Purwanto

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 17


KeluargaHebat

HENRY RIDHO-LAILA SARI

Orangtua
Paling Tahu
Karakter dan
Potensi Anak
DEMI MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN SECARA
MAKSIMAL POTENSI ANAK-ANAKNYA, HENRY
RIDHO DAN LAILA SARI TIDAK MENYEKOLAHKAN
MEREKA DI INSTITUSI PENDIDIKAN FORMAL. TETAPI
MENGAJARINYA SENDIRI. BAGAIMANA HASILNYA?

18 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


A
zzam Habibullah namanya. Usianya ”Saya mempresentasikan dalam Bahasa Ing-
masih teramat muda, Oktober 2018 gris selama sekitar 10 menit di hadapan para pro-
mendatang baru menginjak 17 tahun. fesor tentang aplikasi konsep transmigrasi dan
Namun anak sulung pasangan Henry kaitannya dengan pelestarian lingkungan di wila-
Ridho dan Laila Sari itu diundang sebagai peserta yah transmigrasi,” ungkap Azzam saat ditemui Sa-
dalam konferensi tentang lingkungan di Amerika habat Keluarga di rumahnya di Desa Tuntungan I,
Serikat dan Austria. Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang,
Pada tahun 2017 lalu Azzam berangkat ke Ame- Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
rika Serikat berkat proposalnya yang berjudul Pada 8-14 Juli 2018, Azzam kembali menjadi dele-
­Equity dan Population Adjustment. Dia menjadi gasi Indonesia di ajang yang sama di Kota Judenberg,
salah seorang pemuda dari empat pemuda seluruh Austria. Dia berhasil lolos setelah mempresentasi-
Indonesia yang diundang sebagai peserta konfe- kan proposalnya berjudul Let’s Write with the Nature:
rensi Caretakers of the Environment International An Innovative Program to Improve Enviromental and
(CEI). Sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada Ecological Awareness of the People in Young Age.
isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelan- Keikutsertaan Azzam di Amerika Serikat dan
jutan. Austria itu merupakan bentuk kerjasama Jaringan
Selama delapan hari di Salem, Oregon, Azzam Sekolah Alam Nusantara (JSAN) dengan CEI. Dia
bersama dengan puluhan pemuda lainnya dari ber- memang siswa Sekolah Alam Medan Raya (Samera)
bagai negara berdiskusi tentang pembangunan ber- yang didirikan orangtuanya.
kelanjutan, fieldtrip, pagelaran budaya, dan meng- Di luar prestasi itu, Azzam berhasil menerbit-
hadiri pameran lingkungan. kan dua novel indie, yakni Laksana Bulan di tahun

”KAMI MERASA DI BAWAH


BIMBINGAN KAMI,
ORANGTUANYA, ANAK-
ANAK AKAN TUMBUH
POTENSINYA SECARA
MAKSIMAL.”

Henry Ridho dan Laila Sari

Effendi dan Tasmaniar

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 19


KeluargaHebat

2016 dan Search pada tahun 2017 lalu. Kedua novel


bergenre petualangan anak muda itu dijual secara
personal. Bila novel pertama hanya terjual tak lebih
dari 10 eksemplar, maka novel kedua terjual lebih
dari 300 eksemplar.
Azzam juga aktif menulis di blognya, yakni
azzamhabibullah.net. Dia mengungkapkan pe-
mikirannya tentang berbagai fenomena lingkungan
dan sosial dengan gaya penulisan sederhana dari
sudut pandang anak muda.
”Tulisan-tulisan saya itu memotivasi anak muda
untuk berani dan jujur menghadapi berbagai feno-
mena di sekitarnya yang bila tidak disikapi dengan
benar akan membuat anak muda terpuruk,” terang
Azzam.
Pada usia yang masih belum ber-KTP itu, Azzam
mampu mengungkapkan pemikirannya, baik secara
lisan maupun tulisan. Remaja berkulit bersih dan
berambut ikal itu nampak lebih dewasa dari usia-
nya. Tutur katanya runut, sistematis, dan mengua-
sai apa yang dibicarakan. Dia juga fasih berbahasa
Inggris.

Menggali Potensi Anak


Azzam mengenyam sekolah formal saat menginjak
jenjang taman kanak-kanak, yakni di TK Aisyiyah.
Selanjutnya menjalani proses pembelajaran di ru-
mah, di Samera. Dia dididik langsung kedua orang-
tuanya serta pembelajaran melalui panduan video
tutorial. Dengan model seperti itulah, Azzam lulus
Paket A dan B tanpa kesulitan.
Tak hanya Azzam, kedua orangtuanya juga mem-
perlakukan yang sama terhadap anaknya yang lain,
yakni Azzami Haikal (7). ”InsyaAllah yang ketiga, studi Teknologi Pendidikan. Ia pendiri dan guru di
Azzira Humairah (4), dan yang bungsu, Azzakira taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang dikelola
Humairah (3), juga kami dididik langsung di rumah Aisyiah. Saat ini, Laila juga berprofesi sebagai train-
dan di sekolah alam ini,” kata Henry. er dan konsultan pendidikan.
Menurut sarjana elektro Universitas Sumatera ”Saya melihat karakter Azzam agak hiperaktif,
Utara itu, dia dan istrinya bukan tak percaya pada lebih cocok dididik langsung oleh orangtuanya,”
pendidikan formal. ”Kami merasa di bawah bim- terang Laila.
bingan kami, orangtuanya, anak-anak akan tumbuh Laila dan Henry mempunyai pemikiran, cara
potensinya secara maksimal,” terangnya. terbaik mengoptimalkan potensi anak adalah mem-
Henry dan Laila mendidik setelah mengamati biarkan mereka mengeksloprasi segala hal di ling-
dan menilai proses pembelajaran yang dilakukan di kungan sekitarnya. Harapannya, saat mencapai akil
sekolah formal. Laila merupakan lulusan psikolo- baligh, pada usia sekitar 12-14 tahun, anak menemu-
gi pendidikan yang melanjutkan S2 pada program kan bakat dan potensinya. Bila sudah ketemu, maka

20 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Tak cukup di situ, tahun lalu, dibantu Jamil
­ zzaini, pendiri Akademi Trainer Jakarta, ­lagi-lagi
A
Azzam diuji bakat dan potensinya. Hasilnya ­tetap
sama, Azzam memang punya potensi di bidang
penulisan.
Hal yang sama juga diterapkan pada anak ke-
dua Henry dan Laila, Azzami Haikal (11). ”Saya
ikutkan adiknya itu jadi asisten Azzam untuk me-
nemukan minat dan potensinya. Kami nggak mau
­adik-adiknya itu melihat sosok Azzam lantas harus
seperti abangnya. Tapi mereka harus punya minat
dan bakatnya sendiri,” tegas Laila.

Tidak Memaksa
Henry meyakini bila dididik di sekolah formal
anak-anaknya akan sulit berkembang optimal ka-
rena terperangkap aturan sekolah formal. Lang-
sung di bawah bimbingannya, dia dan Laila me-
rasa lebih bisa mengarahkan minat dan potensi
mereka.
”Kami tidak memaksa tapi sejak dini memberi
pilihan pada Azzam dan adiknya, Azzami, mau seko-
lah formal atau di rumah. Kalau akhirnya memilih
sekolah di rumah, mungkin karena mereka merasa-
kan sendiri manfaatnya,” kata Henry.
Sejak usia lima tahun, Azzam yang kini setara
SMA kelas 2, diajari untuk konsekuen atas pilihan
kariernya. Dia diajari pula manajemen hidup de-
ngan mengatur irama kegiatan hariannya.
Setelah mengetahui potensi Azzam dalam bi-
dang penulisan, Henry memberi tantangan berupa
menulis di blog satu tulisan setiap minggu. Bukan
pemaksaan, sebagai pengingat bahwa kalau sudah
orangtua tinggal mendukung dan memfasilitasi memilih harus punya konsekuensi.
agar potensinya bisa tumbuh dan berkembang. ”Saya tantang, kalau sudah bisa konsisten dan
”Hal itu bisa dilakukan bila dididik langsung konsekuen, saya akan berikan hosting berbayar yang
oleh orangtuanya yang lebih tahu karakter si anak selama ini berupa website gratisan,” kata Henry.
sehingga tahu cara mengarahkannya,” kata Laila. Tak hanya itu cara mendidik karakter Azzam.
Untuk menemukan minat dan potensi yang sebe- Henry dan Laila juga mencontohkan dan meng-
narnya, setelah diberi kebebasan bereksplorasi, secara arahkan Azzam sejak kecil untuk mampu menger-
berkala Azzam diuji oleh kedua orangtuanya. ”Pada jakan pekerjaan rumah, seperti mencuci, menyapu,
usia SMP kelas 2, Azzam itu suka nulis. Terus saya mengepel, dan membimbing adik-adiknya.
tantang Azzam bikin diary. Jadi kemana dia pergi dia Pada saat Azzam berusia 12 tahun, Henry mem-
tuliskan pengalamannya. Itu semacam ujian, apakah bimbingnya untuk berangkat sendiri ke Jakarta. Se-
memang benar potensi Azzam itu di dunia penulisan lama sebulan, si sulung tinggal dengan saudara se­
dan ternyata sampai saat ini benar,” papar Laila. pupunya di Depok.

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 21


KeluargaHebat

Azzam:
Bisa Bebas
Belajar
Apapun
AZZAM HABIBULLAH
MERASAKAN
MANFAAT BESAR
MENIKMATI METODE
PENDIDIKAN YANG
DIKEMBANGKAN
ORANGTUANYA.
KARENA ITU TAK
INGIN MENJALANI
PENDIDIKAN DI
SEKOLAH FORMAL.
Tidak ada kegiatan yang dilakukan Azzam di De-
pok selain hanya jalan-jalan. Maksud Henry agar

D
putranya dapat hidup dengan orang lain, saling
harga-menghargai, hormat-menghormati, dan ber- ididik langsung orangtua
tenggang rasa. sendiri di rumah, Azzam
Tahun 2016 lalu, Henry mengirimkan Azzam ke Habibullah mengaku ada ke-
Lampung untuk menghadiri Kontes Robot Terbang lebihan dan kekurangannya.
Indonnesia (KRTI). Putranya belajar melakukan Kelebihannya bisa bebas belajar apapun
peliputan dan mewawancarai peserta untuk dimuat sesuai minat dan potensinya, tidak diba-
di blognya. tasi ruang dan waktu serta aturan seperti
Melalui kegiatan itu, Azzam diharapkan termo- yang bisa diterapkan di pendidikan for-
tivasi untuk terus belajar. Henry meyakini, hal itu mal. ”Tidak dibatasi buku atau kuriku-
akan bermanfaat untuk hidup anaknya kelak. lum, tidak ada tuntutan kecuali kalau ada
Sekali lagi Henry menegaskan, semua yang diran- proyek atau tugas, itupun tema atau ma-
cang dalam pembelajaran terhadap anak-anaknya terinya kita yang menentukan,” katanya.
adalah hal-hal yang akan digunakan untuk diri- Kekurangannya, Azzam tidak punya
nya sehari-hari. Namun, juga punya peluang untuk teman sebanyak anak-anak di sekolah
menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih formal. Namun bukan berarti tidak per-
tinggi, yakni di perguruan tinggi. Karena itu, di Se- nah bergaul. Dua kali dalam setahun dia
kolah Alam Medan Raya (Samera) para siswa juga bergabung dengan teman-temannya se­
diberi materi pembelajaran khusus untuk mengha-
dapi ujian nasional. l Yanuar Jatnika

22 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


sama siswa sekolah alam dan mengikuti beberapa dan sebagainya. Kalau saya masuk di jalur pendi-
kegiatan orangtuanya untuk menambah wawasan dikan formal takut nggak bebas seperti sekarang,”
dan pengalaman. katanya.
”Di Jawa dan Palembang saya banyak teman Saat lulus Paket C atau setara SMA, Azzam ingin
sebaya. Kadang saya diundang jadi narasumber di melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. ”Saya
komunitas literasi, sehingga bisa sharing,” terang ingin kuliah di bidang politik di Universitas Indo-
Azzam. nesia. Tapi bukan untuk jadi politisi, mungkin jadi
Menurut Azzam, ayahnya sempat memberi akademisi, pengamat, atau penulis buku politik.”
pilihan saat lulus Paket B, apakah mau mencoba Azzam mengaku masih ingin menulis. Namun
pendidikan formal atau tetap belajar di rumah. bukan fiksi seperti yang telah dia jalani. ”Seperti
”Saya pilih tetap seperti selama ini. Dulu saya nga- fenomena-fenomena di dunia, tentang motivasi
jak teman-teman yang di jalur pendidikan formal dan sebagainya, tapi mungkin lebih ke arah motivasi
untuk menggarap proyek penulisan proposal. Me- anak muda, dan sejarah,” tutupnya. l
reka nggak bisa, ada yang bikin PR, mau ulangan, Yanuar Jatnika

”DI JAWA DAN


PALEMBANG SAYA
BANYAK TEMAN SEBAYA.
KADANG SAYA DIUNDANG
JADI NARASUMBER DI
KOMUNITAS LITERASI,
SEHINGGA BISA
SHARING.”
Azzam Habibullah

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 23


KeluargaHebat

SUHARNI

Menerobos Batasan
Orangtua Tunggal dan
Guru Honorer
MENJADI
ORANGTUA
TUNGGAL
DAN BEKERJA
SEBAGAI GURU
HONORER TAK
MENGHALANGI
TEKAD SUHARNI
MENYEKOLAHKAN
LIMA PUTRINYA
HINGGA
PERGURUAN
TINGGI. BAHKAN
SI SULUNG TELAH
MERAIH GELAR
DOKTOR DI
JEPANG.

24 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


”K
alau dihitung secara matemati- Untuk mendapatkan penghasilan, Suharni
ka ndak mungkin ketemu. Tapi membuka toko kelontong di rumahnya. ”Kalau
matematika Allah kan ndak be- kerja kantoran, anak-anak tidak ada yang ngasuh,”
gitu,” tutur Suharni (54) ketika tuturnya.
ditanya bagaimana cara membiayai pendidikan ke- Penghasilan dari toko kelontong tidak ­seberapa.
lima putrinya. Namun Suharni tak punya pilihan. ”Untuk makan,
Pernyataan warga Gemolong, Sragen, Jawa Te- ada sepetak sawah peninggalan almarhum yang
ngah ini tak mengada-ada. Di awal bekerja sebagai kami tanami padi. Pematangnya kami tanami
guru honorer pada tahun 2005 setelah sang suami, sayuran. Untuk lauk, ya cukup ikan asin.”
Slamet, meninggal dunia, honor yang diterima ha- Dalam situasi ekonomi serba terbatas, ­­Suharni
nya ­­­­­­Rp 165 ribu. Padahal dia harus membiayai ku­ selalu mengutamakan pendidikan kelima p ­ utrinya.
liah dua putrinya. Sebagaimana pesan almarhum suaminya agar
Untuk si sulung, Retno Wahyu Nurhayati yang menyekolahkan anak-anak mereka setinggi
kuliah di Institut Pertanian Bogor, Suharni harus ­mungkin apapun keadaannya. ”Cita-cita saya se-
mengirimkan biaya Rp 300 ribu. Putri nomor dua, mua anak bisa sarjana,” katanya.
Novia Dyah Kusumadewi, yang kuliah di Universitas
Negeri Sebelas Maret Solo, setiap hari pulang-pergi
dari Gemolong menggunakan bus. Biaya transpor-
tasi sebulan sekitar Rp 300 ribu juga.
”Malam kadang ndak bisa tidur mikir biaya kuli-
ah dan sekolah anak-anak. Apalagi kalau sudah wak-
tunya ngirim,” tutur guru honorer di SMK Muham-
madiyah 6 Gemolong ini.
Suami Suharni, Slamet, meninggal pada saat
Retno duduk di bangku kelas 3 SMP dan si bung-
su, Janita Dyah Kusuma Ratna baru berumur dua
tahun. Kematian sang suami membuatnya harus
mengambil alih peran dan tanggung jawab sebagai
ibu sekaligus ayah.

”CITA-CITA SAYA SEMUA


ANAK BISA SARJANA.”
Suharni

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 25


KeluargaHebat

Karena itulah sarjana Bahasa Jawa ini sambil


menjaga toko kelontong, dia menggelar tikar yang
digunakan untuk belajar bersama. Agar memahami
materi pelajaran anak-anaknya, Suharni ikut bela-
jar. ”Supaya bisa membuatkan soal-soal untuk la-
tihan anak-anak.”
Suharni juga rajin membelikan buku dan ma-
jalah untuk anak-anaknya. Namun karena tiadanya
biaya, dia membelikan yang bekas.

Termotivasi Ejekan Tetangga


Keinginan Suharni untuk menyekolahkan kelima
anaknya setinggi mungkin tak selalu mendapat
tanggapan positif dari tetangganya. Bahkan ada
yang mengejeknya karena dianggap bermimpi ter-
lalu tinggi.
”Suaminya meninggal, anaknya lima, apa mung-
kin bisa menyekolahkan,” begitu sebagian kalimat
yang diucapkan tetangga Suharni.
Ejekan tetangga itu tak membuat semangat Su-
harni kendor. Justru termotivasi untuk menunjuk-
kan bahwa tanpa suami pun dia mampu dan berha-
sil menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin.
Pada tahun 2005, setelah Bahasa Jawa ditetap-
kan sebagai muatan lokal dalam kurikulum SMA
dan SMK di Sragen, Suharni melamar menjadi
guru honorer di SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.
Dia masih membuka toko kelontongnya sepulang
”TIDAK PERNAH
mengajar. MEMBAYANGKAN ANAK
Suharni kerja rangkap karena penghasilan se-
bagai guru honorer sangat kecil, hanya Rp 165 ribu
SAYA MENCAPAI GELAR
setiap bulan. Pada saat bersamaan Retno diterima DOKTOR. BISA SARJANA
kuliah di IPB. Beban biaya yang ditanggung makin SAJA SUDAH LUAR BIASA.
besar setelah anak kedua, Novia, diterima di UNS.
Selain bekerja keras, Suharni memperbanyak LHA WONG SAYA INI
doa. ”Setiap malam saya salat tahajud. Saya percaya KAN SEORANG DIRI. INI
Allah akan memberikan pertolongan,” tuturnya.
Doa-doa yang dipanjatkan Suharni terkabulkan.
BENAR-BENAR KUASA
Untuk biaya kuliah Retno, dia dibantu adiknya. Tak ALLAH.”
hanya itu, berkat nilainya yang bagus, Retno dan
Novia mendapatkan beasiswa. Suharni

”Alhamdulillah beasiswa itu sangat membantu.


Apalagi anak-anak juga ngajar les di sela-sela kuli-
ah,” ujarnya penuh syukur.
Suharni makin bersyukur kala Retno berhasil
menyelesaikan kuliah. Air mata haru membasahi

26 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


kedua pipinya saat menghadiri wisuda si sulung. pada kelima putrinya.
”Dia berhasil membuktikan, meski dari desa dan Kelima putri Suharni pun tumbuh jadi sosok
anaknya janda tapi bisa sekolah tinggi,” tuturnya pantang menyerah. Dia menanamkan nilai-nilai
dengan mata berkaca-kaca. itu melalui pembiasaan sehari-hari dengan men-
Suharni makin bangga ketika Retno berhasil contohkan langsung melalui tindakan. Seperti be-
mendapatkan beasiswa melanjutkan kuliah ke Osa- kerja rangkap, menjadi guru sekaligus membuka
ka University, Jepang. Bahkan hingga meraih gelar toko kelontong agar bisa memenuhi biaya sekolah
doktor. anak-anaknya.
”Retno itu tegar, tak pernah mengeluh dan pan- Guru yang selalu berjalan kaki ketika meng-
tang menyerah. Kesulitan apapun dia hadapi. Bah- ajar ini juga membiasakan kelima putrinya dekat
kan ketika sakit dan harus dirawat di rumah sakit, dengan Allah. Setiap malam dia mengajak mereka
dia tak mau ngabari saya. Dia tidak ingin saya sedih menunaikan salat tahajud dan berdoa. Setelah itu
dan kepikiran,” ungkap Suharni. dilanjutkan dengan belajar dan mengerjakan tugas
Ketika Retno lulus kuliah, beban yang ditang- yang belum selesai.
gung Suharni tak lantas berkurang. Karena anak ke- Suharni mengaku makin rajin beribadah dan
tiganya, Agustin Ayu Kusumawati diterima di Uni- berdoa sejak suaminya meninggal. ”Hati saya ne-
versitas Diponegoro Semarang. langsa dan sering tidak bisa tidur. Jadi saya isi de-
Setelah Agustin lulus, Suharni membiayai anak ngan tahajud, berdoa dan membaca Alquran,”
nomor empat, Yuliana Dyah Kusumawardani yang tuturnya.
sedang menyusun skripsi di Universitas Negeri Se- Kini cita-cita Suharni bersama almarhum suami
belas Maret Solo dan si bungsu, Janita Dyah Kusu- terwujud satu-persatu. ”Tidak pernah membayang-
ma Ratna, yang berkuliah di Universitas Dipone- kan anak saya mencapai gelar doktor. Bisa sarjana
goro Semarang. saja sudah luar biasa,” tuturnya.
Ketika mendampingi Retno dikukuhkan seba-
Jepang dan Tanah Suci gai doktor, Suharni sangat terharu. Perasaan seperti
Suharni sangat yakin selalu ada jalan bagi orang saat mendampingi putri sulungnya wisuda S1 di IPB
yang mau berusaha. Keyakinan itu dia tularkan ke- kembali muncul. ”Lha wong saya ini kan seorang
diri. Ini benar-benar kuasa Allah,” tuturnya.
Selain si sulung yang bergelar doktor, putri ke-
dua dan ketiga Suharni telah menyandang gelar
sarjana. Keduanya kini menjadi aparatur sipil ne-
gara berdinas sebagai guru di sebuah SMA di Depok,
Jawa Barat dan Badan Kepegawaian Negara (BKN)
di Jakarta.
Tak hanya membanggakan, keberhasilan ke-
tiga putrinya juga meringankan beban Suharni.
”Kewajiban saya tetap mencarikan biaya untuk
SPP anak nomor empat dan lima. ­Kakak-kakaknya
ikut membantu memenuhi yang lainnya,” ung-
kapnya.
Suharni makin bangga, berkat sukses yang telah
diraih putri-putrinya, dia bisa menunaikan ibadah
umrah. Sungguh kesempatan yang tak pernah be-
rani dimimpikannya. ”Mereka urunan memberang-
katkan saya dan neneknya,” tutupnya penuh syukur.
l Hanik Purwanto

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 27


KeluargaHebat

Ibu Tidak
Pernah
Mengeluh
RETNO WAHYU NURHAYATI, Ph.D,
MENITIKKAN AIR MATA SAAT
MENCERITAKAN SOSOK IBUNYA. SUHARNI
BUKAN SEKADAR IBU TETAPI JUGA
MOTIVATOR DAN INSPIRATOR BAGINYA.

S
uharni adalah so-
sok ibu yang tegar,
punya visi, dan se-
lalu menenangkan
anak-anaknya. Selalu men-
dorong anak-anaknya menge-
jar cita-cita, terutama pendi- ”EFFORT YANG
dikan. Begitu Retno Wahyu IBU TUNJUKKAN
Nurhayati, PhD melihat sosok
ibunya.
MEMBUAT KAMI LEBIH
”Ibu sangat peduli pendi- BERSEMANGAT SEKOLAH
dikan. Bahkan sejak TK, ibu
memilihkan sekolah yang me-
DAN BELAJAR. KAMI
nurut beliau terbaik. Ketika JUGA MENJADI TAHU
itu kami tinggal di Kalimantan. BAGAIMANA CARA
Demi sekolah TK, saya dititip-
kan ke nenek di Karanganyar,” BELAJAR YANG EFEKTIF,”
ungkap Retno.
Ketika masuk SD, Retno Retno Wahyu Nurhayati

tinggal kembali bersama kedua


orangtuanya. Saat itu mereka
tinggal di Gemolong, Sragen.

28 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Kematian ayahnya juga membuat Retno selalu
was-was. ”Kalau sampai ibu tidak punya untuk bayar
SPP, ya berarti kami tidak bisa sekolah,” ungkapnya.
”Untungnya ada beasiswa untuk anak yatim. Ka-
lau tidak salah setiap bulan dapat Rp 50 ribu. Yang
Rp 35 ribu untuk SPP, sisanya ditabung untuk beli
buku,” tambah Retno.
Meski mengalami kesulitan ekonomi, menurut
Retno, ibunya tak pernah mengeluh. Kalau pun ada,
hanya mengingatkan kepada anak-anak untuk hi-
dup lebih hemat.
Meski kesulitan ekonomi, tekad Retno untuk
melanjutkan kuliah tak surut. Apalagi ibu dan al-
marhum ayahnya sangat ingin anak-anaknya berse-
kolah setinggi mungkin.
”Saya mengikuti program PMDK karena tidak
punya duit. Kebetulan saya ranking dua atau tiga
satu sekolah dan ada beasiswa serta biaya pendaf-
taran murah ke IPB. Kalau tidak salah waktu itu ba-
yar Rp 2 juta sudah untuk biaya kuliah satu tahun
dan asrama,” ungkap Retno.
Meski tergolong murah, untuk membayar biaya
”Ibu telaten membangunkan, memandikan, itu Suharni harus menjual barang-barang miliknya.
bahkan menggendong saya ke sekolah,” ungkap lu- Itulah yang membuat Retno khawatir dengan ke-
lusan Teknologi Pangan IPB tersebut. mampuan ekonomi dan kesehatan ibu di rumah.
Bila Retno dan adik-adiknya kesulitan dalam Namun Suharni selalu meredamnya. Bahkan se-
mengerjakan tugas-tugas sekolah, Suharni sigap lalu memompakan semangat Retno untuk melan-
membantu. Termasuk mencarikan buku-buku yang jutkan kuliah ke Bogor.
diperlukan. Meski serba kekurangan, Suharni tak pernah
Saat ujian, Suharni selalu membuatkan rangku- mengeluh kepada Retno. Bahkan termasuk ketika
man agar mudah mempelajarinya. ”Ibu juga mem- anak nomor dua, Novia masuk ke Universitas Ne-
buatkan soal-soal untuk latihan. Soal yang dibuat geri Sebelas Maret Solo.
ibu lebih banyak dari soal ujian. Kalau ujian jumlah ”Saat saya kepepet butuh uang, ibu selalu
soal 50, ibu membuat 100 soal,” ungkap Retno. ­mengirimi. Saya tidak tahu uang dari mana. Saat
Sikap ibunya inilah yang membuat Retno dan pulang karena libur kuliah, saya tahu ibu sama se-
adik-adiknya menyukai belajar. ”Effort yang ibu kali tidak punya uang,” ungkap Retno.
tunjukkan membuat kami lebih bersemangat seko- Memang ada bantuan dari paman Retno. Namun
lah dan belajar. Kami juga menjadi tahu bagaimana itu tak cukup untuk menutupi semua kebutuhan.
cara belajar yang efektif,” tuturnya. Maka ketika Retno lulus kuliah, Suharni sangat
Semangat Retno untuk berprestasi makin me- terharu dan bahagia. Hal yang sama terjadi ketika
ningkat setelah ayahnya meninggal saat dia duduk mendampinginya dikukuhkan sebagai doktor di
di bangku SMP kelas 3. ”Saya belum bisa bantu apa- Osaka. ”Ibu berpesan, jangan menjadi sombong dan
pun. Yang bisa saya berikan kepada ibu hanya pres- ilmu saya semoga menjadi berkah,” tutupnya. l
tasi di sekolah,” tuturnya. Hanik Purwanto

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 29


Sekolah Sahabat Keluarga

SMK TELKOM MALANG

Bikin Aplikasi dan


Libatkan Bapak-ibu Kos
MAYORITAS SISWA DARI LUAR KOTA MEMBUAT SMK
TELKOM MALANG MENERAPKAN STRATEGI BERBEDA
DALAM PELIBATAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN.
SELAIN MENGGUNAKAN APLIKASI, SEKOLAH
MELIBATKAN WALI SISWA, ALUMNI, DAN BAPAK-IBU KOS.

30 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Kepala SMK Telkom Malang Drs Hendy Adri-
yanto menyatakan, keluarga menanamkan ke se-
mua orang untuk saling mencintai. ”Bedanya de-
ngan teman, bila sakit, ya sudah sakit. Tapi kalau
keluarga, bila sakit ikut merasakannya,” jelasnya.
Banyak kegiatan yang bisa dipergunakan untuk
saling asah, asih, dan asuh. Tak sekadar simpati te-
tapi juga empati.
Sebagai pengganti kehadiran fisik orangtua, se-
kolah memanfaatkan aplikasi GAFE (Google Apps
for Education). Awalnya aplikasi ini untuk menun-
jang kegiatan belajar-mengajar. Dalam perkem-
bangannya manfaat yang diperoleh lebih luas.
Menurut M Hadi Wijaya, bagian kurikulum
SMK Telkom Malang yang mendampingi Hendy,
GAFE merupakan aplikasi untuk sekolah lengkap
dengan domain yang ditawarkan gratis oleh goo-
gle. Ada fasilitas unlimited storage di cloud dan bisa
membuat akun sangat banyak. Saat ini SMK Tel-
kom Malang menggunakan lebih dari 2500 akun di
GAFE.
Salah satu aplikasi di GAFE adalah Classroom
yang membuat kegiatan-kegiatan ada di kelas ter-
dokumentasi dan termonitor secara realtime, baik
di personal computer (PC) maupun smartphone.
Melalui aplikasi ini siswa saling terhubung dengan

P
sesama siswa dan guru.
enerapan konsep Sekolah Sahabat Ke-
luarga di SMK Telkom Malang berbeda Komunikasi dan Kolaborasi
dengan sekolah pada umumnya. Pemi­ Ada banyak aplikasi di GAFE yang dimanfaatkan
cunya adalah mayoritas siswa berasal SMK Telkom Malang. Intinya aplikasi yang mendu-
dari luar Kota Malang. Yang berarti pula orangtua kung adanya kolaborasi antar siswa, siswa dengan
siswa tidak bisa setiap saat bisa datang ke sekolah guru, guru dengan orangtua, bahkan dengan masya-
untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan bela- rakat sekitar pun bisa.
jar-mengajar. Seperti untuk ulangan, pengayaan, tes di kelas
Untuk itulah SMK Telkom Malang memperluas bisa menggunakan fasilitas ini secara realtime. Ha-
makna keluarga. Bukan hanya orangtua siswa tetapi sil pengerjaan tugas dan nilainya bisa diunggah ke
seluruh civitas, mulai dari guru, siswa, karyawan, aplikasi. Sehingga data-data tersebut tinggal ditarik
dan alumni. Termasuk pihak-pihak yang berhu- untuk pembuatan laporan di raport.
bungan dengan sekolah, seperti pengelola kantin Di manapun berada, guru dan siswa bisa meng-
sekolah, warga sekitar sekolah, dan bapak-ibu kos gunakan aplikasi ini. Seperti ketika karena tugas
siswa. lain harus meninggalkan kelas, guru bisa memberi-
Hubungan antar civitas layaknya sebuah ke- kan materi ajar maupun tugas ke siswa melalui apli­
luarga yang penuh kehangatan dan kepedulian. Se- kasi. Dengan demikian tidak ada alasan bagi siswa
kolah seperti tempat tinggal kedua dimana sebagian untuk tak mengerjakan tugas karena mereka ter-
besar waktu dipergunakan. koneksi dengan aplikasi ini.

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 31


Sekolah Sahabat Keluarga

Laporan dari aplikasi ini secara otomatis masuk


ke alamat e-mail bapak-ibu orangtua siswa atau cu-
kup ke wali siswa. Jika ada kasus yang melibatkan
siswa, misalnya prestasi kurang, guru bisa membe-
rikan laporan juga secara realtime.
Dengan demikian, meski orangtua tidak setiap
saat bisa hadir ke sekolah, semua informasi tentang
sekolah dan anak tetap bisa diperoleh. Bahkan pada
saat itu juga secara bersamaan.
”Melalui aplikasi ini komunikasi tidak pernah
berhenti. Setiap ada permasalahan segera diketahui
dan ditangani. Misal kalau ada yang bandel sehingga
menyebabkan sekolah memberikan hukuman, se-
perti tidak naik kelas, semua data histori tersimpan
di aplikasi. Jika orangtua mempertanyakan, tinggal
dibuka dan dibaca,” papar Hendy.
Menurut Hendy, pada aplikasi tersebut juga ter-
cantum nama siswa beserta wali siswanya. ”Bila ada
masalah pada siswa, misalnya tidak mengerjakan tu-
gas, maka guru bisa mengirimkan email kepada siswa
dan wali siswa. Jadi ada fungsi kontrol,” paparnya.
Ada pula fasilitas drive. ”Misalnya kami harus
mengumpulkan foto-foto kegiatan. Maka kami bagi Menurut pria yang merangkap sebagai Kepala
ke sesama guru dan siswa untuk mengirimkan fo- SMK Telkom Sidoarjo ini, SMK Telkom Malang
to-foto kegiatan ke dalam drive. Sehingga dalam menjadi pioner dalam penggunaan aplikasi ter-
setiap kegiatan kami bisa membuat laporan secara sebut. Karena hasil monitoring Dinas Pendidikan
berkolaborasi. Membuat kegiatan ini menjadi lebih dan Kebudayaan Kota Malang bagus, kemudian
mudah dan ringan,” ungkap Hadi. ditularkan ke seluruh Indonesia. Digunakan oleh
”Inilah bagian dari keluarga yang kami maksud. PAUD hingga perguruan tinggi.
Rasa memilikinya muncul,” tambah Hendy. ”Guru-guru SMK Telkom diundang ke beberapa
Siapapun bisa mengakses aplikasi ini. Namun kota untuk mengajar pembuatan dan pengelolaan
ada tingkatan tertentu untuk menjaga keamanan- aplikasi ini. Mulai dari Medan, Banjarbaru, Makas-
nya. Ada public yang bisa diakses siapa saja tanpa sar, Bandung hingga Purwokerto,” ungkap Hendy.
login. Ada pula tingkatan yang hanya bisa diakses
pemilik akun google, pemilik akun domain SMK Wali Siswa
Telkom Malang dan seterusnya. Seperti disinggung di atas, selain guru, ada peran
”Kami menggunakan aplikasi ini karena SMK besar pada wali siswa dalam kegiatan belajar-men-
Telkom Malang adalah sekolah TI dan anak-anak gajar di SMK Telkom Malang. Wali siswa tidak sama
sekarang tidak bisa lepas dari gadget. Untuk meng- dengan wali kelas.
hindarkan ekses negatif gadget, kami mengalihkan- Wali kelas bertanggung jawab secara adminis-
nya dalam bentuk aplikasi ini yang positif,” jelas trasi satu kelas saja. Mempunyai kewajiban mem-
Hendy. bimbing dan mengawasi siswa dalam kelas tersebut.
Lewat aplikasi ini pula Hendy bisa memonitor Namun Hendy menilai peran wali kelas kurang
kinerja guru dan wali siswa. Sehingga bisa secara ce- maksimal. Apalagi setiap kenaikan kelas selalu ber-
pat mengambil keputusan bila dirasa ada yang ku- ganti. Sehingga tidak secara intensif dan berkesi-
rang sesuai. nambungan memperhatikan siswa.

32 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Bisa juga wali siswa ini disebut setengah guru
bimbingan konseling. Segala permasalahan siswa
lebih intensif berada dalam pengawasannya. Bah-
kan bila diperlukan melakukan kunjungan ke ru-
mah orangtua siswa.
”Seperti dokter yang menangani pasien, wali
siswa punya riwayat lengkap siswa yang berada da-
lam tanggung jawabnya. Sehingga jika terjadi per-
masalahan pada seorang siswa pemberian ’obat’
menjadi lebih tepat,” terang Hendy.
Kepala sekolah yang menjabat sejak 2016 ini
menyatakan, pembentukan wali siswa ini didasari
oleh konsep keluarga. Kebutuhan industri yang be-
gitu cepat berubah memunculkan ide-ide baru yang
harus diterapkan ke siswa. ”Tidak bisa hanya meli-
batkan wali kelas,” katanya.
Selain memanfaatkan aplikasi GAFE, setiap dua
minggu sekali wali siswa mengumpulkan siswa-siswa
yang berada dalam tanggung jawabnya. Ada yang di
kelas, selasar atau tempat lain di sekolah untuk ngo-
brol. Jika ada yang spesial, wali siswa akan mengajak
berbicara siswa yang bersangkutan lebih personal.
”Memang awalnya rumit. Tapi memang selalu
begitu sesuatu yang baru. Orang belajar naik sepe-
da juga kesulitan. Meski jatuh tetap terus mencoba
sampai bisa,” papar Hendy.
Setiap dua bulan sekali Hendy mengumpul-
kan wali siswa untuk mendapatkan laporan. Jika
ada anak yang kurang mampu mengikuti pelajaran
segera terdeteksi agar mendapatkan bimbingan.
Harapannya ketika tiba saatnya semester berikut-
nya anak tersebut telah mampu mengejar keter-
tinggalan dan bisa melewati ujian kenaikan level
kompetensi.
”Bahkan kalau memang diperlukan guru mem-
berikan tambahan pelajaran khusus. Diberikan
Untuk itulah sejak dua tahun lalu dibentuk wali pada hari Sabtu sore setelah anak menyelesaikan
siswa. Seorang guru yang menjadi wali siswa ber- kegiatan sekolah,” ungkap Hendy.
tanggung jawab terhadap 30 anak, masing-masing
10 untuk tiap angkatan. Jadi seorang siswa mulai Libatkan Bapak-ibu Kos
dari kelas 1 hingga 3 berada dalam tanggung jawab Berasal dari luar Kota Malang membuat sebagian
wali siswa yang sama. besar siswa SMK Telkom tinggal di tempat kos. Un-
”Guru tersebut mementori mulai dari kelas 1 tuk itulah, sekolah secara periodik mengumpulkan
sampai kelas 3. Sehingga tahu persis merah-hitam- bapak-ibu kos.
nya siswa yang berada dalam pengasuhannya,” jelas Sekolah meminta kepada bapak-ibu kos un-
Hendy. tuk ikut merasa memiliki dan terlibat secara aktif

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 33


Sekolah Sahabat Keluarga

mengawasi siswa SMK Telkom yang


tinggal di rumah mereka. ”Bapak-ibu
kos ibarat pengganti orangtua bagi
siswa” tandas Hendy.
Sekolah juga menginisiasi diben-
Alumni dan
tuknya pengurus paguyuban ba-
pak-ibu kos siswa SMK Telkom
Malang. Termasuk membentuk grup
Kurikulum
WA sebagai sarana komunikasi de-
ngan sekolah. yang Selalu
Berubah
”Kami melibatkan bapak-ibu kos
karena menyadari usia SMK masih la-
bil. Masih butuh pengawasan. Berbeda
dengan usia mahasiswa yang sudah
bisa mikir sendiri,” kata Hendy.
Ada perkembangan positif dari ko-
TAK HANYA MENJADI BAGIAN
KELUARGA, ALUMNI MEMBERI
munikasi yang intesif antara sekolah
KONTRIBUSI BESAR TERHADAP
dengan bapak-ibu kos. Salah satu con-
KURIKULUM SMK TELKOM MALANG
toh, bila ada anak kos yang sakit dan YANG SELALU BERUBAH SETIAP
tidak masuk sekolah, mereka mem- SEMESTER.
buatkan surat izin yang di dalamnya

P
terdapat tanda tangan dan stempel
kos. eran alumni bagi SMK Telkom
Namun karena hubungan yang Malang sangat penting. Bahkan
sebegitu dekat kadang bapak-ibu ikut menentukan arah kuriku-
kos menggantikan peran orangtua lum yang disusun sekolah.
siswa mengambilkan raport. ”Kami Menurut Kepala SMK Telkom Malang
tidak izinkan. Karena mengambil Drs Hendy Adriyanto, setiap kali alumni
raport adalah kesempatan kami un- berkunjung, pihaknya selalu mengajaknya
tuk bertemu secara langsung dengan berdiskusi tentang tren dunia kerja. Ter-
orangtua siswa dan menyampaikan utama yang berkaitan dengan dunia TI.
program-program sekolah serta ber- Kebetulan mayoritas alumni berada
temu wali siswa,” kata Hendy. dalam industri TI dan merekalah yang
Pertimbangan jarak dan waktu menggunakan lulusan SMK Telkom. Se-
pula yang membuat sekolah me- hingga setiap perkembangan teknologi
mutuskan kelas inspirasi hanya dise- dan keahlian tenaga kerja yang dibutuh-
lenggarakan sekali setiap tahun pada kan selalu disampaikan ke pihak sekolah.
acara wisuda. Pada kesempatan itu Hasil diskusi tersebut lantas diolah dan
orangtua siswa yang dipilih diminta digodok untuk dikembangkan menjadi
berbagi pengalaman tentang dunia kurikulum sekolah. ”Sebelum diaplikasi-
kerjanya. kan, guru-guru kurikulum melakukan stu-
Begitu juga dengan komite seko- di banding ke sekolah-sekolah terbaik yang
lah. Sakur Wibowo, Ketua Komite telah melaksanakannya. Tak hanya itu, se-
SMK Telkom Malang hanya hadir un- tiap libur sekolah, guru-guru berkunjung
tuk mendiskusikan program dan pe- industri untuk memastikan kesesuaian
nyaluran dana BOS. lHanik Purwanto

34 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


konsep kurikulum dengan kebutuhan kerja. Setelah Hasilnya selama dua tahun berturut-turut SMK
itu kurikulum diolah lagi hingga dirasa sudah tepat Telkom Malang meraih hasil UN tertinggi se-Jawa
untuk kemudian diterapkan ketika siswa masuk se- Timur. Juga menjadi yang terbaik di antara semua
kolah,” terang Hendy. SMK Telkom seluruh Indonesia.
Karena itulah, setiap semester kurikulum bisa Organisasi alumni SMK Telkom Malang yang
berubah. Yang menjadi pedoman Hendy adalah bernama Wikusama terbentuk 1995. Setiap tahun
pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mereka mengadakan kegiatan di sekolah. Hingga
bahwa kurikulum tidak mati, bisa dikembangkan saat ini Wikusama ada di Bandung, Jakarta, Bali dan
dan disesuaikan dengan kebutuhan. Makassar.
”Bagi kami, kurikulum yang disusun pemerintah ”Alumni bagian keluarga besar SMK Telkom
sebagai pedoman. Kita yang harus kreatif menge- Malang yang tak terpisahkan. Mereka selalu ikut
lola karena anak sekarang berbeda. Kita yang harus memperhatikan perkembangan sekolah. Para juga
mampu mengikuti tren yang berkembang di dunia alumni mau menampung dan membantu adik-adik­
anak-anak,” tegas Hendy. nya yang sedang mencari kerja,” papar Hendy.
Kurikulum yang dinamis tidak begitu saja diterima Lebih dari 10 alumni memilih menjadi guru di
guru maupun siswa. Bahkan ada guru yang memper- SMK Telkom Malang. Inilah salah satu alasan yang
tanyakan kurikulum yang selalu berubah. ”Saya jawab, membuat sekolah berani mengembangkan kuriku-
yang abadi itu hanya perubahan. Kalau tidak percaya lum karena jaringan dengan alumni sangat kuat.
dengan ini, kita tidak akan bisa,” tegas Hendy. lHanik Purwanto

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 35


Sekolah Sahabat Keluarga

SD DE GREEN CAMP, TANJUNG PINANG

Tempat Belajar Siswa,


Guru, dan Orangtua
DI SD DE GREEN CAMP TANJUNG PINANG BUKAN
HANYA ANAK YANG BELAJAR DI SEKOLAH. TETAPI
JUGA TEMPAT BELAJAR GURU DAN ORANGTUA.
SEPERTI APA PELAKSANAANNYA?

”S
ekolah adalah tempat siswa belajar, guru belajar,
dan orangtua belajar” Itulah motto yang digaris-
kan Sekolah Dasar Islam De Green Camp dan di-
jalankan sekolah yang berlokasi di Jalan Merpati,
Batu Sembilan, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung
Pinang, Kepulauan Riau.

36 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Sekolah yang berdiri tahun 2011 dan berbasis
Islam dengan metode pembelajaran bersentuhan
langsung dengan lingkungan alam ini menerima
siswa baru tidak berdasarkan akademik. Tapi me-
minta komitmen orangtua untuk bersedia bekerja-
sama dengan sekolah mendidik putra dan putrinya. ”KOMITMEN ITU
Bila para siswa belajar dari Senin sampai Jumat,
maka para guru ditingkatkan kompetensinya setiap
ANTARA LAIN TENTANG
hari Sabtu. Pada hari Sabtu itu, para guru mene- PENGGUNAAN
rima pembelajaran lanjutan, tukar pengalaman dan
pikiran, tentang berbagai hal terkait strategi pem-
GADGET, KOMIK,
belajaran yang efektif, bagaimana mengoptimalkan SERTA PEMBIASAAN-
potensi anak didik yang berbeda-beda, dan bagai- PEMBIASAAN BAIK
mana menangani permasalahan peserta didik.
Orangtua juga tak lepas ditingkatkan pengeta- DI RUMAH MAUPUN
huannya dalam mendidik dan mengasuh anak-anak- DI SEKOLAH. SELAIN
nya. Dalam setahun, Komite Sekolah menginisiasi
parenting class atau kelas orangtua sebanyak 3 sampai
ITU, SEKOLAH JUGA
4 kali. ”Materinya tentang pola asuh, pendidikan anak MENGAJAK ORANGTUA
di rumah, dan keterlibatan orangtua dengan sekolah,”
terang Mohammad Iksan, Kepala SD De Green Camp.
UNTUK SAMA-SAMA
Dalam pola asuh, misalnya, sekolah dan orangtua SEPAKAT, BAHWA HASIL
bersama-sama membicarakan keselarasan pem- PENDIDIKAN ITU BUKAN
biasaan baik antara di sekolah dan di rumah.
Menariknya, dalam parenting class itu, dibagi dua DALAM BENTUK RANKING
kelompok, yakni kelompok ayah dan bunda. Kelom- DI RAPORT, TAPI LEBIH
pok ayah membahas tentang bagaimana menjadi
pemimpin rumah tangga yang baik. Sedangkan ke-
PADA PENANAMAN
lompok bunda fokus tentang bagaimana menjalin KARAKTER BAIK.”
komunikasi yang efektif, positif, dan produktif de-
ngan anak-anaknya. Mohammad Iksan

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 37


Sekolah Sahabat Keluarga
Namun gelaran parenting class ini tidak berlang- anak yang tidak sesuai atau keluar dari komitmen,
sung setiap tahun, tapi bergantian dengan kegiatan orangtua dipanggil untuk mendis­kusikan bersama
Family Gathering. ”Tahun 2017 lalu kita sudah gelar dan mencari penyelesaiannya.
Family Gathering, jadi tahun ini kita adakan parent- ”Misalnya anak berkata kotor atau melakukan
ing class. Keduanya diinisiasi Komite Sekolah,” kata pembiasaan yang kurang tepat, dicari penyebabnya,
Iksan. apakah akibat didikan dari rumah atau akibat per-
Keterlibatan orangtua dalam berbagai kegiatan gaulan di lingkungan sekitar rumah, kita bicarakan
itu merupakan bentuk komitmen antara orangtua dengan orangtuanya,” jelas Iksan.
dan sekolah untuk bersama-sama mendidik anak Sekolah juga menyiapkan semacam buku komu-
yang berkarakter. ”Komitmen itu dimulai saat wa- nikasi atau buku penghubung. Melalui buku komu-
wancara sebagai pintu masuk. Kami tidak melihat nikasi itu orangtua melaporkan pembiasaan baik
dari sisi anak, tapi apakah orangtua bisa bekerja- yang sudah dilakukan anaknya di rumah setiap hari.
sama dengan baik atau tidak,” lanjut Iksan. Sebaliknya, dalam buku penghubung itu juga guru
Menurut Iksan, komitmen itu dituangkan se- menginformasikan pembiasaan baik yang sudah di-
cara tertulis dalam surat pernyataan yang tidak laksanakan anak di sekolah.
hanya ditandatangani di atas materai. ”Komitmen ”Ada juga orangtua yang sengaja datang ke seko-
itu antara lain tentang penggunaan gadget, komik, lah untuk menginformasikan bahwa ada perubahan
serta pembiasaan-pembiasaan baik di rumah mau- pada anaknya yang perlu didiskusikan dengan
pun di sekolah. Selain itu, sekolah juga mengajak guru,” ungkap Iksan.
orangtua untuk sama-sama sepakat, bahwa ha- Ditegaskan Iksan, SD De Green Camp memiliki
sil pendidikan itu bukan dalam bentuk ranking di tujuh pilar atau dasar yang menjadi karakter utama
raport, tapi lebih pada penanaman karakter baik,” peserta didiknya, yakni jujur, disiplin, bertanggung-
jelasnya. jawab, adil, peduli, bekerjasama, dan bercita-cita.
Dalam perjalanannya antara sekolah dan orang­ ”Semua pilar atau dasar ini dijabarkan, dibiasakan,
tua terus melakukan evaluasi atas pelaksanaan ko- dan diterapkan dalam pembiasaan sehari-hari,”
mitmen itu. Bila guru melihat ada sikap dan perilaku katanya. lYanuar Jatnika

38 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Orangtua
Menjadi
Guru Tamu
PENGELOLA SD DE GREEN CAMP MENYADARI,
PESERTA DIDIK MEMPEROLEH ILMU TAK SEMATA
DARI GURU DI SEKOLAH. DARI KESADARAN
ITULAH, PIHAK SEKOLAH MENGUNDANG BEBERAPA
ORANGTUA UNTUK MENJADI GURU TAMU.

O
rangtua siswa diundang berbicara di depan peserta
didik sekitar dua jam pelajaran. Selama 70 menit
itu diminta menceritakan dalam bahasa anak-anak
tentang profesi yang dilakoninya dan bagaimana
mencapainya melalui perjuangan dan pengorbanan.
”Beberapa profesi orangtua peserta didik yang sudah kami
tampilkan antara lain wartawan, arsitektur, dan dokter. Ma-
sing-masing jenjang kita gelar satu kali dalam satu semester.

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 39


Sekolah Sahabat Keluarga

Jadi setahun dua kali dikalikan enam jenjang pen- melalui event market day.
didikan, maka dalam setahun kita adakan 12 kali Lantas di kelas empat diajarkan mengelola
orangtua yang jadi guru tamu,” terang Moham- cafe di lingkungan sekolah selama seminggu.
mad Iksan, Kepala Sekolah SD De Green Camp. Sedangkan di kelas lima dan enam, juga menge-
Khusus untuk semester ganjil tahun 2018 ini, lola cafe namun di luar sekolah. ”Orangtua oto-
menurut Iksan, untuk peserta didik kelas enam matis terlibat dalam mempromosikan market
akan dihadirkan beberapa orangtua yang ber- day ini, baik dari mulut ke mulut maupun mela-
profesi sebagai pengusaha. ”Kita mau ubah pola lui media sosialnya masing-masing,” kata Iksan.
pikir peserta didik sedini mungkin bahwa saat Sejak tahun 2017 lalu, De Green Camp sudah
ini bukan lagi mencari pekerjaan, tapi harus bisa meluluskan peserta didiknya. Peserta didik yang
menciptakan pekerjaan. Sebelumnya, sejak kelas sudah lulus dihadapan orangtua untuk mem-
1 sampai kelas 5 kita sudah kenalkan dengan ber- presentasikan kegiatan-kegiatan yang pernah
bagai macam profesi,” tambahnya. mereka ikuti selama sekolah disertai foto-foto
Menghadirkan pengusaha untuk menjadi kegiatan.
guru tamu ini juga sebagai bagian dari misi seko- Pada kelulusan tahun 2018, temanya berbeda.
lah De Green Camp dalam menumbuhkan jiwa Peserta didik menampilkan keahliannya ma-
kewirausahaan pada peserta didik. Sejak kelas sing-masing untuk dipertunjukkan di hadapan
satu, peserta didik rutin diajarkan berdagang orangtua dan guru. lYanuar Jatnika

40 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


SGM, Camp ini dan kini sudah di kelas 7 juga di SMP De
Green Camp.
Ketua Komite Sekolah Ivan Dwi Saputra me-

Bentuk ngatakan, komitmen pihak sekolah De Green


Camp untuk bekerjasama dengan orangtua pe-
serta didik juga dibuktikan dengan dukungan atas

Antusiasme kegiatan Saturday Green Morning (SGM) yang


diselenggaraklan empat bulan sekali ini. ”Perte-

Orangtua
muan ini hanya melibatkan orangtua, tidak ada
keterlibatan pihak sekolah,” katanya.
Pada kegiatan yang berlangsung informal, san-
tai, dan penuh keakraban ini dibahas mengenai
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH anak-anak, situasi, dan kondisi sekolah, serta lain-
MENGAJAK KERJASAMA ORANGTUA nya. Hasil dari pertemuan ini lantas dijadikan re-
DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER komendasi untuk masukan ke pihak sekolah. ”Bia-
PESERTA DIDIK DISAMBUT ANTUSIAS. sanya kita gali dari anak-anak sendiri lantas kita
BAHKAN ORANGTUA SISWA SAMPAI bawa ke pertemuan orang tua ini,” terang Ivan.
MENGADAKAN SGM. Elmin menambahkan, dalam acara SGM itu

E
juga pernah mengundang praktisi parenting
va Falentina, salah sorang orangtua pe- Elly Risman. ”Untuk anak-anak kelas 1-3, kita
serta didik, merasakan hasil pendidikan ­diskusikan komunikasi dan mengenal diri sendiri.
di SD De Green Camp pada anak sulung- Sedangkan untuk anak-anak kelas 4-6, materinya
nya. Meski sudah, anaknya masih melaksanakan tentang pelatihan menghadapi masa pubertas,”
kebiasaan baik yang diajarkan ketika SD. ”Terasa terangnya.
beda dengan lulusan SD lainnya,” katanya. Pelatihan yang mengundang Elly Risman itu
Eva mengaku bangga dan merasa tepat menye- baru sekali diadakan karena butuh biaya besar.
kolahkan dua anaknya di SD De Green Camp ka- ”Biaya operasional dari yayasan melalui komite, tapi
rena misinya sesuai dengan keinginannya. Yakni ditambah patungan,” kata Elmin. lYanuar Jatnika
mengutamakan pembentukan karakter diban-
ding prestasi akademis.
Sisi lain juga dikemukakan Elmin Fitriyah, sa-
lah seorang orangtua peserta didik lainnya. Nuan-
sa kekeluargaannya sangat kuat. Tidak hanya di
satu angkatan, tapi lintas angkatan. Tidak hanya
dekat dengan orangtua peserta didik tapi juga de-
ngan kakek dan neneknya.
”Dengan ketua yayasan kita bisa ngobrol
bareng dengan santai, tanpa jarak,” ungkap ibu
yang anak keduanya sudah duduk di kelas 5 dan
anak tertuanya merupakan lulusan SD De Green

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 41


Komunitas

INSTITUT IBU PROFESIONAL

Mencetak Pilar Keluarga


yang Tangguh
TAK HANYA HARUS MEMBEKALI DIRI DENGAN PENGETAHUAN,
MENJADI IBU JUGA DITUNTUT MAMPU BERSIKAP PROFESIONAL.
UNTUK ITULAH INSTITUT IBU PROFESIONAL HADIR.

T
idak mudah menjadi seorang ibu. Selain ibu yang kuat dalam mengelola rumah tangga, men-
mengelola rumah tangga dan mengasuh didik anak maupun berkiprah secara sosial.
anak, ia harus tetap menjadi perempuan Atas pemikiran itu dan tuntutan suami, Septi
yang bermartabat dan berkualitas. Baik Peni Wulandari mendirikan Institut Ibu Profe-
secara pribadi maupun sosial. sional (IIP) pada tahun 2011 di Kota Salatiga, tem-
Masalahnya, belum ada disiplin ilmu yang meng- patnya tinggal. IIP ini boleh dikatakan komunitas
ajarkan bagaimana menjadi ibu, mengasuh anak, sekaligus lembaga pendidikan nonformal para ibu
mengelola rumah tangga, dan sekaligus berperan yang peduli mengelola keluarga dan mengasuh dan
secara sosial. Pendek kata, untuk menjalankan mendidik anak
­peran-peran itu, seorang ibu harus bertindak pro- ”Institut Ibu Profesional dibentuk untuk men-
fesional, yakni bersungguh-sungguh menjalankan jadi laboratorium pencetak para ibu pilar keluarga
peran sebagai ibu, perempuan, dan istri. Seorang yang tangguh,” terang Septi beberapa waktu lalu.

42 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Sebelum mendirikan IIP, wanita kelahiran 21 bar ke 10 negara. Masing-masing kota ada koordi-
September 1974 itu memulai perubahan dari diri- natornya dan yang di luar negeri terbagi menjadi
nya sendiri. Ia belajar meningkatkan kualitas diri koordinator IIP ASEAN, Asia dan Non Asia (Ero-
sebagai perempuan, ibu, maupun istri. Selama bela- pa, Australia, dan Amerika). ”Jumlah ibu yang ter-
jar itu ia mencatat segala sesuatunya. gabung di IIP sampai saat ini sekitar 18 ribu orang,”
Dari pengalaman pribadinya itulah, muncul katanya.
kepedulian istri Dodik Mariyanto tersebut untuk Septi meyakini, dengan aktif di komunitas IIP,
memprofesionalkan kaum perempuan Indonesia. seorang ibu akan bangga terhadap profesinya se-
Khususnya para ibu sehingga lahir IIP. ”IIP hadir bagai ibu, mendidik anak dengan sepenuh hati, ce-
menemani para Ibu untuk bisa belajar dan tum- katan dalam mengelola manajemen domestiknya,
buh bersama, saling menguatkan dalam mendidik bisa mandiri secara finansial, dan tetap menem-

anak-anak serta mengelola keluarga,” kata Septi. patkan anak serta keluarga sebagai prioritas paling
Menjadi profesional merupakan tuntutan pe- atas. Keberadaannya pun bermanfaat bagi diri sen-
ran seorang ibu. Yaitu bersungguh-sungguh dalam diri, keluarga, dan masyarakat sekitarnya.
menjalankan perannya itu. IIP ini menjadi salah satu komunitas yang ditun-
”Apa yang kami lakukan di IIP bukanlah hal yang juk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
luar biasa, kami melakukan hal yang biasa-biasa untuk mengikuti studi banding ke Ministry of Fami­
saja, hal yang ’semestinya’ dilakukan seorang ibu. ly Singapore pada tahun 2015 lalu dalam rangka
Namun karena saat ini tidak banyak ibu yang mau mempersiapkan munculnya Direktorat Pembinaan
melakukannnya, maka aktivitas kami kadang diang- Pendidikan Keluarga. Lantas, pada tahun 2017 di-
gap tidak biasa,” ungkap Septi. nobatkan menjadi penggerak Pendidikan Keluarga
Sampai saat ini, IIP sudah merambah ke 57 kota oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. l
dan kabupaten di seluruh Indonesia dan menye- Yanuar Jatnika

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 43


Komunitas

Kegiatan Online
dan Offline di IIP
TAK HANYA HARUS MEMBEKALI DIRI DENGAN PENGETAHUAN,
MENJADI IBU JUGA DITUNTUT MAMPU BERSIKAP PROFESIONAL.
UNTUK ITULAH INSTITUT IBU PROFESIONAL HADIR.

P
elatihan menjadi orangtua di IIP dibuat jen-
jang seperti perkuliahan. Ada kelas matriku-
lasi sebanyak 12 pertemuan, sekali dalam se-
minggu. Kelas matrikulasi ini merupakan persiapan
untuk para ibu yang yang akan mengikuti kegiatan
pembelajaran di IIP.
Di kelas matrikulasi ini setiap peserta mendapat-
kan tugas. Contohnya untuk materi membangun
tim dalam keluarga, tugasnya seperti membuat su-

44 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


dan produktif dengan kekuatan yang dimilikinya.
- Kelas Bunda Shaleha, kelas untuk para ibu dan
calon ibu agar keberadaannya memberikan keber-
manfaatan bagi diri, keluarga, dan lingkungan seki-
tarnya.
Menurut Septi, kelas-kelas tersebut dilakukan
secara online melalui WhatsApp grup, google class-
room dan webinar atau seminar online. ”Setiap kelas
dipandu seorang fasilitator, yakni ibu yang sudah
lulus di kelas sebelumnya dan sudah mengikuti pe-
latihan sebagai fasilitator,” jelasnya.
Selain itu, ada kegiatan lain di IIP yang dilaku-
kan dengan konsep O to O (online to offline), yakni
kegiatan community building untuk membangun
kekuatan komunitas yang dipandu langsung oleh
SEJAK BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS ketua komunitas. Beberapa contoh kegiatan ini an-
IBU PROFESIONAL DAN MENGIKUTI tara lain:
PERKULIAHAN DI INSTITUT IBU - Rumah belajar (rumbel), ruang bagi para ibu
PROFESIONAL, SAYA LEBIH SADAR AKAN untuk menemukan passion-nya, 
PERAN DIRI. BAIK SEBAGAI PEREMPUAN, - Kelas ODOP (One Day One Post), sebuah kelas
SEBAGAI ISTRI MAUPUN SEBAGAI menulis untuk para ibu yang senang menulis. Kelas
IBU.SEBAGAI INDIVIDU SAYA PERLU menulis ini selalu akan memiliki karya, yaitu se-
MENGUPGRADE KOMPETENSI SAYA. BUKAN buah buku.
HANYA UNTUK KEPENTINGAN DIRI, TETAPI Setiap selesai project menulis maka tulisan para
DEMI BERPERAN LEBIH BAIK UNTUK ibu diterbitkan dalam bentuk buku, workshop dan
MEMBANGUN PERADABAN, KELUARGA DAN seminar, playdate (kelasnya anak-anak), f­amily
ORANG DI SEKITAR. Camp, kemping pendidikan  untuk seluruh ke-
luarga.
D. Nita P.S, Anggota IIP Bandung Di luar kegiatan itu, IIP juga menggelar finansial
building, dimana para ibu belajar tentang manaje-
men keuangan dan membentuk koperasi Ibu Profe-
rat cinta untuk suami dan menuliskan respons sua- sional Mandiri (KIPMA) sebagai wadah perputaran
mi ketika membacanya. perekonomian para ibu.
Bila lulus di kelas matrikulasi, peserta bisa Diadakan pula community social responsibility.
mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran jadi Melalui kegiatan ini, para ibu dan calon ibu berke-
orangtua. Beberapa kelas itu antara lain: giatan sosial di program Sejuta Cinta. Para ibu me-
- Kelas Bunda Sayang, kelas untuk  para ibu dan nyelenggarakan kegiatan sedekah Jumat, berbagi
calon ibu untuk mempelajari berbagai macam ilmu nasi bungkus, menyantuni anak yatim dan dhuafa di
tentang pola pengasuhan dan pendidikan anak. lingkungan komunitas maupun luar komunitas.
- Kelas Bunda Cekatan, kelas untuk para ibu dan Indikator keberhasilan dari semua kegiatan itu
calon ibu untuk terampil mengelola diri, keluarga hanya satu, yakni ibu menjadi kebanggaan keluarga.
maupun lingkungannya. ”Ketika ibu aktif di organisasi atau komunitas, tapi
- Kelas Bunda Produktif, kelas untuk para ibu justru anak dan suaminya protes, berarti ada yang
dan calon ibu yang ingin menemukan jati dirinya salah,” tegas Septi. lYanuar Jatnika

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 45


Parenting

46 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Meraih Masa
Depan Gemilang
MERENDA MASA DEPAN GEMILANG UNTUK ANAK TAK DAPAT
DILAKUKAN SECARA INSTAN. JUSTRU MASA KECIL ADALAH
KUNCINYA. DAPAT DIMULAI DENGAN MENCIPTAKAN MASA TUMBUH
YANG MENYENANGKAN.

”S
etidaknya anak yang Walau begitu orangtua tetap bisa
tumbuh dengan bahagia melakukan banyak hal untuk menyiap-
dapat menyerap banyak kan anak menyongsong masa depannya.
hal dengan baik, ter- Misalnya mengenalkan aneka profesi se-
masuk saat sudah belajar di sekolah,” kata jak anak berusia balita. ”Bisa dimulai dari
Psikolog Ajeng Raviando. lingkungan terdekat, orangtua kerjanya
Apakah hal itu menjamin anak akan apa. Kenalkan juga hal sederhana, seperti
sukses kelak, menurut Ajeng harus diser- kerja di kantor itu seperti apa,” terang
tai komponen lain. Sebab bicara kesuk- Ajeng.
sesan menyangkut kemampuan anak, ko- Selanjutnya dapat meluas dengan
mitmen, dan sebagainya. pengenalan berbagai profesi lain. Saat
Ajeng mencontohkan, anak yang ingin melewati sawah misalnya, dapat dijelas-
menjadi dokter misalnya, tidak cukup kan bahwa yang menggarapnya disebut
memiliki modal kemauan. Harus dilihat petani. Saat naik kereta bisa disinggung
kemampuan intelektualnya juga. yang mengemudikannya masinis, ketika

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 47


Parenting
naik pesawat dapat dikenalkan dengan pilot dan
pramugari-pramugara. Atau ketika ke rumah sakit PERHATIKAN NUTRISI!
bisa diperkenalkan dengan dokter, perawat, dan se-
bagainya. Saat belanja di supermarket dapat ditun-
jukkan profesi kasir dan sebagainya.
Beruntunglah yang hidup di perkotaan, sebab
banyak peluang untuk mengetahui aneka profesi
yang lebih beragam. Ada pula berbagai fasilitas per-
mainan edukatif yang dirancang sebagai simulasi
ragam profesi.
Namun bukan berarti keluarga di kota kecil atau
di desa yang lebih terbatas tak dapat mengenalkan
aneka profesi pada anak-anak. Selain dari buku dan
sumber lain, sekali waktu anak dapat diajak me-
ngunjungi berbagai tempat, seperti lahan pertani-
an, pabrik, atau perkantoran. OMEGA 3
Seiring bertambahnya usia anak dapat disertai Dapat diperoleh dari ikan, olahan

penjelasan lebih rinci. Sebab pada usia 9-10 tahun kedelai, dan telur, lemak omega

pada umumnya kognisi anak mulai berkembang. 3 berperan dalam perkembangan

Apalagi ketika sudah menginjak jenjang pendidikan otak dan penglihatan anak.

menengah pertama atau SMP.


”Kalau dikaitkan sistem pendidikan di Indone-
sia, ketika SMP anak mulai dapat diajak merancang
saat di SMA nanti hendak memilih jurusan apa. Nah
ini pula saatnya mengajak anak berpikir lebih jauh,
ingin menekuni profesi apa kelak. Kalau ingin jadi
dokter misalnya, harus kuat di IPA. Kalau ingin me-
nekuni bidang sosial, ya asah IPS-nya,” saran Ajeng.

Pahami Kecerdasan Majemuk Anak


Sembari mengenalkan ragam profesi sejak anak KOLIN
masih kecil, orangtua juga harus jeli mengamati ke- Untuk perkembangan otak serta fungsi
lebihan dan kekurangannya. Kemampuan motorik daya ingat. Sumber kolin antara lain
atau aktivitas fisik misalnya, bisa menjadi dasar per- brokoli, tahu, kembang kol, yogurt, telur,
timbangan untuk menentukan sekolah mana yang susu, kubis, dan daging sapi tanpa lemak.
lebih tepat untuk anak.
Yang pasti menurut Ajeng, orangtua harus me-
miliki bekal pengetahuan atau pemahaman menge-
nai multiple intelligent atau kecerdasan majemuk
pada anak. Jadi jangan terpaku pada kemampuan
intelektualnya saja.
”Supaya orang tua nggak berpikir kalau anak ­nggak
bisa matematika berarti nggak bisa ngapa-ngapain. VITAMIN B12
Bisa saja anak bersangkutan memiliki kecerdasan ba- Diperoleh dari ASI, susu sapi, keju, dan
hasa, parsial, dan sebagainya. Amati juga k
­ epribadian telur, vitamin B 12 membantu produksi
anak, apakah tergolong tekun dan teliti atau lainnya. sel darah merah dan pembentukan lemak
Jadi jangan menyerah ketika anak terlihat ’kurang dalam tubuh.

48 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


PROTEIN
Membangun sel dan jaringan tubuh, meningkatkan
perkembangan otak yang berguna untuk proses
berpikir dan belajar. Dapat diperoleh dari susu, keju,
yogurt, telur, dan kedelai.

VITAMIN A
Dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang,
penglihatan, serta perlindungan dari
infeksi. Sumbernya bayam, wortel, ubi,
dan paprika merah.

Untuk tumbuh dengan baik


anak tidak hanya butuh
jaminan keamanan fisik
dan psikologis, namun juga
asupan gizi yang memadai.

Pastikan anak terpenuhi


kebutuhan nutrisinya,
antara lain:
VITAMIN D
Membantu produksi kalsium untuk
memperkuat tulang dan gigi sehingga
fisiknya berfungsi baik. Dapat diperoleh dari
sinar matahari pagi, susu sapi, dan aneka
LEMAK olahan kedelai.
Sumber tenaga dan esensial untuk membantu
pertumbuhan. Sumbernya antara lain alpukat,
tahu, kacang, biji-bijian serta keju pasteurisasi.

ZAT BESI
Nutrisi yang bersumber dari daging
sapi, daging kambing, sayuran
hijau, dan kacang-kacangan ini
unsur penting dalam meningkatkan
aktivitas saraf dan membantu kerja
enzim untuk perangsangan saraf.

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 49


Parenting

Jangan Lupa,
Siapkan Dana
Pendidikan

A
tas nama masa depan gemi-
SEKARANG DUNIA CEPAT BERUBAH. MAKA lang, para orangtua punya
ANAK HARUS MEMILIKI LIFESKILL UNTUK angan dapat memberikan
MENGHADAPI SEGALA PERUBAHAN YANG pendidikan terbaik untuk anak-anak-
CEPAT ITU. nya. Buktinya Financial Planner Ghita
Argasasmita mengatakan, dia paling
Ajeng Raviando, banyak dicurhati mengenai persiapan
Psikolog dana pendidikan.
”Namun ketika orangtua
pintar’ di sekolah. Apalagi gaya belajar anak ma- mengetahui besaran biaya sekolah
­
cam-macam. Ada yang dapat langsung menyerap pen- dan kuliah mulailah kegalauan, keti-
jelasan lisan, ada yang butuh diterangkan dengan alat dakpercayaan diri dan banyak lagi
peraga dan sebagainya,” papar Ajeng. drama yang bermunculan,” ungkap
Selanjutnya orangtua harus melek teknologi dan Ghita Argasasmita.
perkembangan zaman. Karena profesi kini lebih Dia lantas menyodorkan data sur-
beragam. Bukan saja chef dan desainer yang mero- vei dana pendidikan terkini dari bebe-
ket, menjamur pula aneka pilihan pekerjaan terkait rapa sekolah di Ibu Kota dan sekitarn-
perkembangan internet dan segala turunannya ter- ya. Rata-rata menjadi dua kali lipat
masuk media sosial. dalam 5 tahun. (lihat infografis)
Dulu mana terbayang istilah selebgram, youtu- Githa meyakinkan, banyak klien-
ber, dan sebagainya. Nyatanya sekarang tak sedikit nya yang dengan pendapatan bulanan
anak muda yang mendulang rupiah dari sana. standard dapat menyekolahkan anak-
”Sekarang dunia cepat berubah. Maka anak ha- nya di sekolah yang dicita-citakan. Ba-
rus memiliki lifeskill untuk menghadapi segala pe- gaimana bisa? Inilah kuncinya:
rubahan yang cepat itu,” Ajeng mengingatkan.
Hal lain yang harus diingat para orangtua menu- Lakukan Financial Check Up!
rut Ajeng adalah bahwa bakat tidak selalu berban- Ini adalah tahapan maha penting. Ke-
ding lurus dengan minat. ”Misal seorang anak bakat nali potensi finansial yang dimiliki
sekali renang tapi tidak mau jadi perenang. Dia beserta hambatannya. Dengan menge-
hanya menikmatinya sebagai hobi untuk menye- tahui amunisi aset yang dimiliki, sese-
imbangkan kehidupannya. Jadi jangan pula paksa orang dapat menyusun strategi untuk
anak memilih profesi berdasar sesuatu yang menu- mencapai tujuan finansialnya.
rut orangtua menjadi bakatnya,” pungkasnya. l
Kristina Rahayu Lestari

50 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Perkiraan Biaya
Tingkat Nama Sekolah Uang Pangkal Saat Ini
5 Tahun Lagi
Al-Azhar Pusat Rp 38.000.000,00 Rp 76.400.000,00
High Scope Sentul Rp 37.000.000,00 Rp 74.500.000,00
SD Dwi Matra Jaksel Rp 32.250.000,00 Rp 64.900.000,00
Al Izhar Jaksel Rp 38.000.000,00 Rp 77.400.000,00
Santa Ursula BSD Rp 28.750.000,00 Rp 57.800.000,00

Perkiraan Biaya
Tingkat Nama Sekolah Uang Pangkal Saat Ini
10 Tahun Lagi
BINUS Int. Rp 148.900.000,00 Rp 602.500.000,00
Kuliah
Lokal Atmajaya Rp 128.500.000,00 Rp 520.000.000,00
 
UPH Rp 179.500.000,00 Rp 726.000.000,00
UNSW Rp 2.500.000.000,00 Rp 3.700.000.000,00
Kuliah Nanyang Singapore Rp 1.541.000.000,00 Rp 2.281.000.000,00
Luar Negeri
Harvard Rp 3.524.000.000,00 Rp 5.200.000.000,00

utang x pendapatan, apakah


terdapat pilihan take over kre-
dit atau melunasi sebagian.

Investasi!
Setelah mengetahui biaya
sekolah beserta inflasinya
yang mencapai 15% per ta-
hun, segeralah berinvestasi.
Jika tidak, orangtua mencip-
takan risiko anak tidak dapat
Ghita Argasasmita
melanjutkan sekolah.

Jangan salah beli produk!


Miliki Proteksi Cermati Utang! Apapun yang dilabeli kata
Proteksi jiwa dan kesehatan Jika memiliki utang konsum- ”pendidikan” biasanya akan
adalah tahapan awal untuk tif, segera dilunasi. Utang menjadi top selling product.
melindungi anak-anak se- KPR/KPA dan mobil juga Cobalah baca dan cermati
cara finansial. Jangan sam- perlu dievaluasi, apakah su- kembali isi polis asuransi
pai ketika orangtua mening- dah memasuki masa floating, pendidikan Anda. lKristina
gal, anak putus sekolah. apakah membahayakan rasio Rahayu Lestari

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 51


Dongeng

mengenai tas baru. Nampaknya mereka berdua ada-


lah dua orang yang beruntung bisa selalu mendapat-
kan apa yang mereka mau dengan mudah. Cila sedih
karena dirinya juga ingin mendapatkan tas koper
yang bisa membuat dirinya tidak berat membawa
buku-buku di tasnya, namun tidak mungkin bisa
minta bapak sama ibu karena kini bapak Cila sudah
tidak bekerja lagi karena sudah memasuki umur
pensiun.
Siang yang begitu terik sepulang sekolah, Cila
berjalan kearah pagar utama sambil melihat pe-
mandangan di sekitarnya. Dia amat iri dengan
teman-temannya yang selalu pulang dijemput ­sopir
atau dijemput dengan mobil. Sementara dirinya
hanya diantar dengan motor tua bapak dan kalau

Cita dan
Tas Baru
pulang sekolah Cila naik angkutan umum. Dalam

“W
hatinya Cila selalu ingin bisa merasakan dijemput
menggunakan mobil.
ah Tas kamu bagus Tapi apa daya bagi Cila, bapak bahkan hanya me-
banget Tasya, beli miliki motor tua dan kini sudah pensiun. Sehingga
dimana kamu? Lucu keuangan keluarga harus bisa sehemat mungkin un-
banget ya warna me- tuk tetap memenuhi kehidupan sehari-hari.
rah jambu, udah gitu Sesampainya di rumah, Cila langsung ke ruang
bisa didorong,” seru Zura pada tas baru kepunyaan tengah dan mengecup tangan ibu dan bapaknya,
Tasya. kemudian papa menawarinya makan, tapi akibat
“Ini dibeliin mamaku loh dari luar negeri,” kata dirinya yang sedang murung, Cila langsung masuk
Tasya bangga ke kamar tanpa menghiraukan pertanyaannya dari
“Ih keren banget, jadi mau minta beliin mami bapak.
juga deh, hihihi” Sementara Cila di dalam kamar, bapak merasa
Sementara Cila yang sedari tadi sibuk membaca bingung dengan sikap anaknya yang tiba-tiba saja
buku, diam-diam menyimak obrolan Tasya dan Zura terlihat sedih dan murung. Namun bapak untuk

52 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


mencoba mengerti terhadap sikap anaknya yang nampak tertarik dengan hasil karya temannya.
mungkin kelelahan dengan perjalanan yang amat “Kamu kok bisa buat ini? Ini keren banget, aku
terik dari sekolah menuju rumahnya. boleh nggak minta buatin kamu untuk kado ulang
** tahun mamaku? Nanti harganya mahal juga nggak
Malam harinya, Cila berpikir bagaimana ya dia apa-apa deh biar kakakku yang bayar, hihi”
bisa mendapatkan uang untuk membeli tas yang dia “Aku juga dong Cila. Rencananya Temanku si
idam-idamkan itu? Huf, harganya saja mahal, nggak Andi kelas sebelah mau pindah sekolah, aku mau
mungkin bisa kalau cuma mengandalkan tabungan pesen ini sebagai kenang-kenangan dariku buat
dari uang jajannya sehari-hari. Dia merasa sedih dia.”
dan tidak seberuntung Zura dan Tasya yang bisa Cila nampak bingung, kemudian sangat tidak
hidup tanpa merasa kesulitan untuk membeli apa menyangka dengan hal tersebut.
yang mereka mau. “Mau,kan Cila?” tanya Litha lagi.
Kemudian Cila baru ingat kalau besok pelajaran “Iya mau dong, Cil!” Seru Aryo menambahkan.
prakarya. Ada tugas membuat karya kreatif dan “Iya mau kok, buat kapan?”
yang terbaik bisa dilombakan dan mendapat hadiah. “Hari Jumat aja gapapa, mamaku ulang tahun
Cila panik karena belum mempersiapkannya hari Sabtu”
sama sekali. Bahkan bingung harus membuat apa, “Kalau aku buat kamis ya Cil.”
karena tidak ada uang untuk membeli bahan un- Kemudian keriuhan mendadak sunyi karena
tuk membuat karya yang bagus. Semenjak minggu kedatangan ibu Sodang dan beliau juga menyam-
lalu Cila terus menundanya. Dia juga tidak mungkin paikan bahwa yang berhak mewakilkan lomba
bilang bapak dan ibu untuk meminta uang malam- diumumkan besok. Namun Cila tidak peduli ka-
malam begini. Sudah jam 10, toko mana daerah ru- rena ada dua pelanggan pertama yang memesan
mahnya yang masih buka. karyanya, itu artinya dia bisa mendapatkan uang
Kemudian Cila mengambil kotak yang berisi alat sendiri. Begitu sampai rumah cila langsung ke gu-
dan bahan craftingnya, dan dia mencoba ke gudang dang dan membuat dua kotak album sekaligus.
mengambil limbah bekas sisa percetakan bapak. Se- Saat hari kamis, Aryo memberinya uang lima
telah semua bahan dan alat di depan ­matanya, dia puluh ribu dan Litha seratus ribu. Untuk seusia
diam memikirkan membuat apa. Namun tiba-tiba Cila yang masih kelas 5 SD dua bilangan tersebut
saja secara spontan dia membuat album bentuk ko- sangatlah besar dan berarti untuknya.
tak yang sangat unik. Dia membuatnya susah payah Cila sangat bersyukur dan tidak sabar pulang
hingga larut malam sampai akhirnyapun tertidur. ke rumah. Dan begitu di rumah dia mengkisah-
Keesokan paginya, Cila melanjutkan sedikit kar- kannya pada kedua orang tuanya. Bahkan setelah
yanya tadi malam dengan memberi foto-foto dalam Aryo dan Litha. Teman lainnya seperti Putri,
album kerajinan tangannya itu. Dia menaruh foto Zura, Tasya memesan juga kado dan membuat
dan tulisan-tulisan yang dihiasnya. Cila bisa memiliki tabungan sendiri.
** Meskipun akhirnya tidak berhasil memenang-
Saat pelajaran seni budaya, Cila dengan ma- kan lomba, namun karena hal ini Cila bisa meng-
lu-malu menggenggam karyanya karena hanya ber- hasilkan karya yang kini bisa dijual. Dia jadi bisa
bahan dasar limbah kertas yang tidak seperti teman meringankan kedua orangtuanya. Bahkan dia bisa
lainnya yang membuat boneka atau bingkai yang membeli tas yang lama diidam-idamkannya itu de-
mahal-mahal. Seperti biasa satu sama lain saling ngan hasilnya sendiri.
menunjukan karyanya. Namun hanya Cila yang ti- Bahagia itu sederhana. Cukup mensyukuri apa
dak. Akan tetapi tiba-tiba Litha dan Aryo mengham- yang dimiliki, Allah akan menambahnya dengan hal
piri dirinya. yang tidak diduga-duga.
“Cila, aku boleh liat punya kamu enggak?” (Litha Kusuma Wardhani – Creativepreneur)
Cila kemudian menyerahkan. Litha dan Aryo

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 53


Pemda Peduli

Strategi Dinas Pendidikan


Kota Tanjung Pinang
Sukseskan Pelibatan Orangtua
DINAS PENDIDIKAN KOTA TANJUNG jaran di satuan pendidikan di Kota Tanjung Pinang.
PINANG, KEPULAUAN RIAU BERKOMITMEN Sampai saat ini, sudah ada sekitar 51 sekolah dari
MENYUKSESKAN PELIBATAN ORANGTUA semua jenjang pendidikan yang teah melaksanakan
DALAM PENDIDIKAN. SEPERTI APA
pelibatan keluarga.
PROGRAMNYA?
Menurut Dadang, dalam struktur Dinas Pendi-

D
dikan Kota Tanjung Pinang, pengelolaan program
inas Pendidikan Kota Tanjung Pinang pendidikan keluarga diberi tempat tersendiri me-
memberi kewenangan dan kebebasan lalui bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendi-
kepada komite sekolah untuk memben- dikan Nonformal Informal (Bidang Paudni). ”Di Bi-
tuk paguyuban orangtua di kelas-kelas. dang Paudni itu ada seksi pendidikan keluarga yang
Itu perlu dilakukan agar komite sekolah bisa beker- khusus mengelola perencanaan, pelaksanaan, dan
jasama dengan paguyuban orangtua untuk keberha- pemantauan pelaksanaan pendidikan keluarga di
silan pelibatan keluarga di satuan pendidikan. lembaga-lembaga pendidikan formal dam nonfor-
”Komite sekolah sebagai payung besarnya dan mal,” terangnya.
paguyuban orangtua jadi payung-payung kecil di Dinas Pendidikan Tanjung Pinang juga selalu in-
kelas-kelas. Paguyuban orangtua inilah yang nanti- tensif menekankan pentingnya pelibatan orangtua
nya melalui komite sekolah berperan memberi ma- di satuan pendidikan. Melalui kunjungan langsung
sukan-masukan terhadap sekolah,” kata Kepala Di- maupun melalui surat edaran ke setiap satuan pen-
nas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Dadang AG, didikan. ”Hal ini terutama kami lakukan pada setiap
beberapa waktu lalu saat ditemui Sahabat Keluarga tahun ajaran baru menjelang Hari Pertama Sekolah
di ruang kerjanya. (HPS). Salah satu bentuknya, misalnya ada seremo-
Hal itu menjadi salah satu strategi yang dilaku- ni serah terima siswa dari orangtua pada sekolah,”
kan Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang, Ke- jelas Dadang.
pulauan Riau dalam upaya menyukseskan pelibatan Dadang juga menekankan agar guru atau wali
orangtua di satuan pendidikan. kelas tidak hanya bertemu dan berdiskusi dengan
Menurut Dadang, dalam pelaksanaan strategi ayah atau ibu peserta didik saja. ”Wali kelas perlu
itu, Dinas Pendidikan merangkul orangtua tidak berkomunikasi dengan keduanya, ayah dan ibunya.
melalui pihak sekolah tapi melalui komite seko- Jadi kalau di satu kelas ada 36 siswa, maka wali kelas
lah. Dengan demikian komite sekolah tidak merasa perlu berkomunikasi dengan 72 orangtua,” tegas-
dilangkahi kewenangannya dalam mengoordinir nya.
orangtua. Menurut Dadang, apapun yang dilaksanakan
”Kita sadari bahwa memang komite sekolah ini Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang selalu me-
sudah ada sejak lama dan keberadaannya sudah dia- ngacu pada rencana kerja Badan Perencana Pem-
tur dalam Permendikbud. Sehingga kita tidak bisa bangunan Daerah (Bappeda). Secara lebih luas,
meninggalkan peran komite sekolah,” jelas Dadang. pelibatan keluarga di satuan pendidikan itu secara
Melalui strategi itu juga Dinas Pendidikan ber- implisit masuk dalam poin pemberdayaan keluarga,
hasil meningkatkan peran keluarga, dalam hal ini pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan
orangtua, dalam membantu pelaksanaan pembela- sebagainya.

54 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Lembaga Bimbel Diajak Libatkan Keluarga
Tidak hanya menyasar satuan pendidikan formal,
dalam menyebarluaskan informasi pentingnya
keluarga dalam pembentukan karakter dan pres-
tasi anak, Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang
menyasar satuan pendidikan nonformal. Seperti
­
PKBM, LKP, dan lembaga bimbingan belajar.
Kepala Bidang Paudni Dinas Pendidikan Kota
Tanjung Pinang Sri Sumarlini menyatakan, pada
prinsipnya semua satuan pendidikan, baik formal
maupun nonformal sudah melaksanakan pendi-
dikan keluarga dalam bentuk pelibatan keluarga.
Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Hanya saja secara administrasi belum dikemas. ”Itu
hasil pemantauan kami di 51 satuan pendidikan se-
mua jenjang,” katanya.
Sri mencontohkan, ada sebuah bimbingan belajar
di Kota Tanjung Pinang yang menyelenggarakan ke-
“KOMITE SEKOLAH SEBAGAI PAYUNG las orangtua. Saat penerimaan peserta bimbingan be-
BESARNYA DAN PAGUYUBAN ORANGTUA JADI lajar, orangtuanya juga diundang untuk memperoleh
PAYUNG-PAYUNG KECIL DI KELAS-KELAS.” program dan jadwal bimbel. ”Mereka juga gelar kelas
orangtua per wali kelas. Kita minta bimbel juga me-
mikirkan anak-anak mereka di bimbel, bukan hanya
didik akademik tapi juga ada karakternya,” jelasnya.
Mengacu pada RPJMN Salah satunya saat salat harus istirahat. Pihak pe-
Erwin Syahputra Nasution, Kepala Bidang Peme- ngelola bimbel juga harus selalu berkomunikasi de-
rintahan Bappeda Kota Tanjung Pinang, saat dite- ngan orangtua peserta bimbel. Misalnya memberita-
mui di ruang kerjanya, mengatakan, rencana kerja hukan kehadiran anak di bimbel sesuai jadwal.
pemerintah kota selalu mengacu pada rencana kerja ”Soalnya bimbel ini diadakan di luar jam se-
pemerintah provinsi yang pada akhirnya mengin- kolah, yakni sore bahkan malam hari yang berpo-
duk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah tensi rawan. Jadi walikelas di bimbel harus selalu
Nasional (RPJMN). menginformasikanpada orangtua, bahwa anak ha-
”RPJMN itu kan pelaksanaan dari visi dan misi dir atau tidak hadir di bimbel,” terang Sri.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang salah sa- Di satuan pendidikan formal, saat pentas seni
tunya berupa Nawacita dan di dalamnya ada terkait akhir tahun tahun 2018 lalu ada beberapa seko-
pemberdayaan keluarga. Jadi tentunya sampai pe- lah yang guru dan kepala sekolahnya tinggal me-
merintahan kota juga pasti ada,” papar Erwin. nunggu undangan. ”Yang merancang acara pentas
Namun seperti apa bentuk aslinya pember- itu para orangtua, guru, dan kepala sekolah tinggal
dayaan keluarga dalam rencana kerja Kota Tan- menunggu undangan. Tidak ada lagi kasus dugaan
jung Pinang, menurut Erwin, masih dalam proses pungutan liar (pungli) sebab tidak ada lagi keterli-
penyusunan dan pembahasan. Hal itu mengingat batan sekolah dalam acara itu,” ungkap Sri.
masa transisi kepimpinanan kota Tanjung Pinang Soal pungli, diakui Sri menjadi salah satu
menyusul hasil Pilkada 2018. kendala untuk mengajak para orangtua terlibat
”Rasanya bidang pendidikan akan diutamakan. di satuan pendidikan. ”Mereka ragu dan takut
Sebab Walikota Tanjung Pinang terpilih mantan karena terkait pungli itu sehingga kami secara
guru dan mantan Ketua PGRI Kota Tanjung Pi- intens menjelaskannya,” tutupnya. l
nang,” pungkas Erwin. Yanuar Jatnika

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 55


Apa dan Siapa?

Mona
Ratuliu
Sempat
Bingung
Menjadi
Orangtua
MERASA TELAH MELAKUKAN TUGAS SEBAGAI
ORANGTUA DENGAN BAIK, MONA RATULIU
KAGET SAAT MENDAPAT PROTES DARI
ANAKNYA. TERNYATA YANG DILAKUKANNYA
SELAMA INI SALAH!

M
enikah dan tanpa tahu bagaimana
caranya menjadi orangtua yang se-
harusnya dialami Mona Ratuliu
(36). Artis dan presenter ini me-
nikah dengan Indra Brasco pada tahun 2002, saat
usianya baru 20 tahun.
Setahun kemudian ketika punya anak pertama,
Davina Shava Felisa, Mona mengaku masih tidak

56 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


tahu caranya menjadi orangtua. Dia hanya meniru
orangtua lainnya.
”Kalau kesal sama anak, ya cubit, saya marahin.
Nggak tahu harus menerapkan kedisplinan kayak
apa, harus ngajarin apa. Sama sekali buta,” tuturnya
beberapa waktu lalu.
Klimaks atas kebingungan Mona terjadi saat
Davina berusia 6 tahun. Bertepatan kelahiran anak
kedua, Barata Rahadian Nezar tahun 2009.
Pemicunya adalah protes Davina. ”Aku nggak
suka punya ibu kaya Bunda, rese. Suka ini suka itu,
suka hukum,” ujar Mona menirukan protes putri-
nya kala itu.
”Saya kaget! Selama ini sebagai orangtua saya
berusaha yang terbaik tapi kok justru yang keluar
dari anak malah kebalikannya,” sesal Mona.
Dari protes Davina itulah Mona menyadari,
untuk jadi orangtua harus belajar. Dia mulai men-
cari-cari teori mendidik anak.
Saat itu browsing melalui internet belum begitu
populer seperti sekarang. Sehingga Mona sempat
kebingungan.
Sampai suatu ketika Mona bertemu komunitas
ibu-ibu yang peduli pendidikan anak-anaknya. Dia
pun bergabung, aktif mengikuti berbagai kegiatan,
dan mencari buku parenting.
Dari pengetahuan yang diperolehnya, Mona
mengubah pola asuh. Dia juga meminta maaf dan
menjelaskan kepada anak-anak kesalahan yang te-
lah dilakukannya. Termasuk menyampaikan bahwa
ketika menikah usianya masih sangat muda sehingga
belum tahu cara menjadi orangtua. Mona dan Indra
pun berjanji akan menjadi orangtua yang lebih baik.
Pengetahuan yang diperoleh Mona juga
dibagikan kepada orangtua lain. Terutama saat mu-
lai booming media sosial, Twitter dan facebook. Se-
tiap mengikuti seminar parenting, dia tak lupa me-
lakukan live tweet.
”Pengin tahu, apakah orangtua lain merasakan
hal yang sama. Ternyata banyak yang juga meng-
alami kebingungan. Dari situ mulai saling bersa-
hut-sahutan. Ada yang minta diadakan kegiatan
parenting di Palembang, Kalimantan dan sebagai-
nya,” jelas Mona.
Menyadari tulisan di twitter menumpuk hingga
postingan yang lama sulit dibaca lagi, Mona mem-
KAPANLAGI.COM

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 57


Apa dan Siapa?
buat website. Awalnya monaratuliu.com lantas diu-
bah menjadi parenting.id. Dia menulis tentang pola
asuh, bagaimana jatuh bangunnya, dan sebagainya.

Konsekuensi Kedisiplinan
Kini Davina telah tumbuh jadi remaja, berusia 15
tahun. Adiknya, Barata Rahadian Nezar berusia 8
tahun, dan si bungsu, Syanala Kania Salsabila ber-
usia 5.
Mengatasi
Dalam melatih kedisiplinan anak-anaknya,
Mona dan Indra menerapkan prinsip konsekuensi.
”Ada aturan yang disepakati bersama. Bila dilanggar
Kecanduan
ada konsekuensi yang harus diterima,” jelasnya.
Misalnya, bila ada rencana ke mal, maka disepa-
kati anak-anak harus mandi sesegera mungkin. Bila
Gawai
saatnya tiba pergi ternyata ada anaknya yang belum
mandi, maka Mona dan Indra tak segan meninggal- PASANGAN ARTIS MONA
kannya. ”Itu nggak pakai marah tapi tegas mengajak RATULIU DAN INDRA BRASCO
mereka untuk mau konsekuen atas pilihan yang di- PUNYA CARA SENDIRI UNTUK
ambil,” jelas Mona. MENCEGAH ANAKNYA
Mona ingin mendidik anak untuk disiplin dan KECANDUAN BERMAIN GAWAI.
siap menghadapi konsekuensi bila melanggar se-

A
jak dini, yakni sebelum mereka menginjak usia re-
maja. ”Sekarang masih bersama orangtua yang bisa nak sulung Mona dan Indra,
melindunginya. Nanti kalau mereka sudah remaja, Davina Shava Felisa (15) per-
­lepas dari jangkauan orangtua, harus siap meng- nah mengalami kecanduan ga-
hadapi sendirian. Mendingan sekarang terpen- wai. Setiap saat asyik dengan
tok-pentok saat menghadapi risiko, tapi nantinya gawai sampai sulit diajak bicara dan lupa
sudah siap menghadapinya sendirian,” tandasnya. dengan tugas-tugas sekolahnya.
Tak mudah menerapkan prinsip ini. Pada awal- ”Menunduk melulu melihat gadget,
nya mendapat tentangan anak-anak. Tapi seiring tidur kemalaman sampai kesehatannya
berjalannya waktu dan terus-menerus diberi penje- terganggu. Sekarang sudah memakai ka-
lasan, anak-anak akhirnya memahami. ”Ahamdulil- camata minus. Padahal kami nggak ada
lah, aturan yang diterapkan di sekolah relatif sama,” yang pakai,” ungkap Mona.
kata Mona. Melihat itu, Mona dan Indra meng-
Namun, ada suatu masa anak melanggar aturan, ubah aturan. Mereka mengizinkan Davina
sebagai ibu, Mona merasa tak tega memberikan menggunakan gawai dengan syarat:
hukuman. Bila itu terjadi, dia menyerahkan pada Bila semua kewajibannya sudah di-
Indra. selesaikan
Soal penerapan pola asuh anak ini, awalnya ter- Seperti mandi, makan, dan belajar. Selain
jadi perbedaan antara Mona dengan suami. Perbe-
daan itu muncul karena mereka masing-masing
membawa pola asuh yang diwariskan dari orangtua
sehingga saat itu kerap terjadi perdebatan. bahwa cara cara bundanya lebih efektif. Akhirnya
Sampai akhirnya Indra kewalahan sendiri. ”Kok dia ikut cara-cara yang saya dapatkan dari semi-
sama bundanya lebih gampang sementara sama nar-seminar, bahkan kemudian ia pun mulai ikut
saya tersendat-sendat. Dari situ Indra mulai sadar seminar-seminar,” ungkap Mona.

58 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


itu, bila waktunya memungkinkan, sebelum me- Setelah jam delapan itu waktunya untuk ngobrol
makai gawai, Davina diharuskan melakukan aktivi- dengan ayah dan bundanya serta persiapan tidur.
tas fisik, seperti bermain sepeda, lari-lari kecil atau Tetap aktif di media sosial
kegiatan fisik lainnya. Devina mengunggah atau membalas chat
Hanya digunakan di rumah teman-temannya menggunakan gawai Mona. Jika
Ke sekolah boleh membawa ponsel yang hanya bisa di sekolah chatting menggunakan laptop. Sehingga
untuk telepon dan SMS lebih terkontrol karena akun-akunnya bisa dilihat
Maksimal sampai pukul 8 malam Mona. l Yanuar Jatnika

Dari ilmu parenting yang diperolehnya, Mona ”Karena itu, saya tak berharap hasilnya akan
dan Indra menyadari bahwa hasil mendidik ketiga sama. Tapi pola asuh yang diterapkan untuk ke-
anaknya akan berbeda-beda. Dipengaruhi karakter disiplinan, ketangguhan dan kepedulian, semua
masing-masing anak. sama,” terang Mona.l Yanuar Jatnika

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 59


Ruang Keluarga

Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing, Kemendikbud, Ananto Kusuma Seta Saat memberikan apresiasi bedah kelas dengan melibatkan peran
orang tua di SMP 1 Karawang Barat.

Pelibatan Keluarga
akan Jadi Acuan
Akreditasi Sekolah
P
elibatan keluarga di satuan pendidikan Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga
akan menjadi salah satu acuan bagi Badan Sukiman, mengatakan, pelibatan keluarga di satuan
Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) pendidikan menjadi acuan akreditasi, maka hal itu
dan Badan Akreditasi Nasional (BAN) da- kian mendorong satuan pendidikan untuk melibat-
lam melakukan akreditasi dan dalam Standar Pe- kan keluarga dan masyarakat dalam pengelolaan
layanan Minimum (SPM) di satuan pendidikan. pendidikan dan proses pembelajaran yang lebih op-
Memulai langkah itu, Direktorat Pembinaan Pendi- timal dan berkualitas.
dikan Keluarga telah melakukan pertemuan penda- Menurut Sukiman, pelaksanaan pelibatan ke-
huluan dengan BSNP dan BAN pada akhir Juni lalu. luarga di satuan pendidikan itu sebagai salah satu

60 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


strategi pendidikan keluarga untuk melengkapi ditasi bahwa sudah ada bukti pelibatan keluarga di
yang selama ini sudah diselenggarakan melalui or- satuan pendidikan dan tinggal menunggu penyu-
ganisasi sosial masyarakat dan organisasi keaga- sunan dokumen,” katanya.
maan. ”Juga untuk melengkapi pengembangan ber- Kiki Yuliati, Sekretaris BSNP, juga mengakui,
bagai bahan belajar yang disalurkan melalui laman pentingnya pelibatan keluarga dalam standar pe-
sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id dan media sosial ngelolaan pendidikan agar mendorong kepala se-
lain, serta peningkatan kerjasama dengan kemen- kolah merealisasikan peran keluarga di satuan
terian, lembaga, dan organisasi mitra penyeleng- pendidikan. ”Ada dua hal penting tentang masuk-
gara pendidikan keluarga,” jelasnya. nya pelibatan keluarga di satuan pendidikan dalam
Sementara Ketua BSNP Bambang Suryadi me- akreditasi pendidikan, yakni bagaimana sekolah
­
ngatakan, pelibatan keluarga di satuan pendidikan menerapkan pelibatan keluarga dan bagaimana ha-
merupakan salah satu unsur dari pengelolaan pem- sil pelibatan tersebut, yang tujuannya melihat dam-
berdayaan masyarakat dalam pengelolaan pendi- pak dan perubahan karakter anak,” paparnya.
dikan. ”Dengan berbagai pertimbangan, kami sudah Sementara Yulina Eva Riany dari the Parenting
mengawalinya dalam rancangan standar pengelolaan and Family Support Centre (PFSC) The University
Sekolah Menengah kejuruan (SMK),” katanya. of Queensland Australia menilai, dalam proses ini
Dikatakannya, standar pengelolaan pember- perlu dilakukan monitoring dan evaluasi yang lebih
dayaan masyarakat yang salah satunya pelibatan komprehensif untuk melihat bahwa program pen-
keluarga ini untuk memberikan acuan kriteria mi- didikan keluarga ini sudah membantu satuan pen-
nimal keterlibatan atau peran serta masyarakat/ didikan.
partisipasi masyarakat dalam pendidikan. ”Membantu di sini maksudnya, meningkatnya
Bambang menegaskan, saat ini BSNP sudah ber- prestasi akademik dan non akademik peserta di-
koordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengem- dik setelah diterapkan program pelibatan keluarga
bangan (Balitbang) Kemdikbud terkait pelibatan yang salah satu cirinya adalah menurunnya per-
keluarga sebagai bagian utama dari pemberdayaan masalahan di satuan pendidikan itu,” jelas Eva.
masyarakat. ”Namun yang terpenting saat ini sudah Ali Nugraha, pengajar dari Universitas Pendi-
ada keselarasan antara BSNP dan BAN terkait akre- dikan Indonesia, menambahkan, masuknya peli-
batan keluarga di satuan pendidikan dalam acuan
akreditasi akan membuka ruang kreativitas di sa-
tuan pendidikan tentang bagaimana melibatkan ke-
luarga secara konsisten dan berkelanjutan.
”Masalahnya, sekarang bagaimana menyusun
indikator akreditasi berupa pemetaan kategorisasi
pengembangan program, upaya preventif atau pen-
“UNTUK MELENGKAPI PENGEMBANGAN cegahan masalah, dan kuratif atau penanggulangan
BERBAGAI BAHAN BELAJAR YANG masalah,” kata Ali.
DISALURKAN MELALUI LAMAN Pertemuan itu menyepakati untuk segera me-
SAHABATKELUARGA.KEMDIKBUD.GO.ID DAN nyusun indikator-indikator pelibatan keluarga di
MEDIA SOSIAL LAIN, SERTA PENINGKATAN satuan pendidikan sebagai bagian dari instrumen a-
KERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN, kreditasi. Indikator-indikator itu berupa upaya pe-
LEMBAGA, DAN ORGANISASI MITRA ngembangan program, upaya preventif, dan kuratif
PENYELENGGARA PENDIDIKAN KELUARGA.” atau upaya penanggulangan masalah yang sudah
ada. Selain itu, juga perlu ditetapkan skor, bobot,
Dr. Sukiman, M.Pd dan skala akreditasi yang dapat mendorong sekolah
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga untuk melibatkan keluarga pada satuan pendidikan
dengan lebih optimal. l Yanuar Jatnika

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 61


Ruang Keluarga

Dukungan
Psikologis
Awal untuk
Remaja yang
Berkarakter

T
ahun 2017 lalu, seorang penyandang di- Padahal, sesaat setelah mengalami kelumpuhan
fabel yang nyaris sehari-harinya berada pada tahun 2015, Dinda mengalami depresi, bahkan
di kursi roda, Laura Aurella Dinda,  ber- sempat terlintas niat bunuh diri. Beruntung, dia
hasil meraih emas dalam ajang ASEAN memiliki orangtua yang dapat mendampingi pada
Para Games. Sebelumnya, dia menya­bet dua medali masa-masa sulit tersebut.
emas dan satu perak dalam Pekan Paralimpiade Na- Ibunya tidak berdiri sendiri. Dia kemudian me-
sional atau Pekan Paralimpik Indonesia (Peparnas) libatkan teman, guru serta lingkungan untuk mem-
tahun 2016. bantu melewatinya semua kesulitan itu dan mem-
Tahun 2018 ini, Dinda mengikuti ASIAN Para bangkitkan semangat Dinda.
Games 2018. Dia juga bersiap mengikuti Paralimpi- Apa yang dialami Dinda dan dilakukan orangtua
ade 2020 di Tokyo. dan lingkungannya itu merupkan bentuk nyata dari

62 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


Dukungan Psikologis Awal (DPA). Bukan
hanya penyandang difabel, DPA penting
bagi remaja yang masih dalam kondisi labil,
masa pencarian diri, dan ketidakseimban-
Mirip P3K
gan pertumbuhan antara fisik, psikologi,
dan sosial. untuk Luka
Psikologis
Jika pada masa tersebut anak dan re-
maja tidak didampingi dengan baik akan
menjadikannya mengalami masa krisis
atau situasi sulit. Karena satu dan lain se-

D
bab, banyak dari mereka yang mengalami alam buku pengembangan model Dukungan
kondisi sulit atau masalah psikosisial yang Psikologis Awal (DPA) bagi pendidikan anak
berakibat pada perilaku negatif, seperti dan remaja yang diterbitkan Direktorat
kurang disiplin, motivasi belajar rendah, Pembinaan Pendidikan Keluarga, DPA memiliki peran
membolos, melanggar aturan, kekerasan, serupa dengan pertolongan pertama pada kecelakaan
perundungan (bullying), mengonsumsi (P3K). Berbeda dengan P3K, luka yang dibantu
narkoba, dan masih banyak lagi.   untuk diatasi adalah luka batin atau psikologis yang
Dalam situasi tersebut, dukungan disebabkan masalah atau situasi sulit yang terjadi di
teman sebaya, orangtua dan masyarakat sa- lingkungan psikososial anak.  
ngat dibutuhkan dalam menangani masa si- DPA bisa dilakukan oleh siapa saja yang terlatih,
tuasi sulit anak dan remaja. seperti teman, guru atau lingkungannya. Tujuannya
Untuk itulah, Direktorat Pembinaan untuk mencegah dan mengurangi dampak yang lebih
Pendidikan Keluarga melalui Subdit Anak buruk akibat masalah yang dihadapi.
dan Remaja merancang program Dukungan Sejatinya DPA tidak hanya perlu untuk menolong
Psikologis Awal (DPA). Program ini mem- orang lain tapi juga menolong diri sendiri. Seseorang
bantu anak dan remaja mengatasi sejak dini yang sudah memiliki keahlian DPA akan mampu
berbagai masalah atau kondisi sulit yang mengatasi berbagai kegalauan dan kesulitan
mereka hadapi. atau permasalahan. Ia juga akan mampu memberi
Program ini sejalan dengan salah satu dukungan dan jalan keluar bagi orang lain yang punya
agenda utama Kementerian Pendidikan permasalahan psikologis.
dan Kebudayaan yaitu tentang Penguatan Dalam memberikan DPA, baik untuk diri sendiri atau
Pendidikan Karakter (PPK). Beberapa nilai orang lain, ada beberapa langkah, yakni:
karakter yang dikembangkan dalam DPA Memahami situasi
ini antara lain adalah kepedulian, empati, Menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk
mandiri, gotong royong, dan ketangguhan membantu menghadapi masalah yang sedang
pada anak.  dihadapi. Bila masalah itu dihadapi sendiri, kenali
Direktur Pembinaan Pendidikan Ke- masalah yang kita hadapi, sekaligus kenali diri kita
luarga Sukiman, menganalogikan DPA sendiri.
seperti kotak P3K untuk luka batin yang
sering terjadi di kalangan anak. ”Kami Berempati
harapkan setiap anak memiliki keteram- Dibutuhkan keterampilan dasar untuk memberikan
pilan DPA sehingga memiliki ketangguhan DPA, di antaranya berempati. Langkah ini sangat
bagi diri sendiri dan mampu memberi DPA penting untuk membangun hubungan baik melalui
kepada temannya yang membutuhkan dan pemahaman perasaan atau masalah yang dihadapi.
sedang bermasalah,” katanya. l Yanuar Jat-
nika/Aria A Mangunwibawa

SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018 63


Ruang Keluarga

Mendengarkan ketegangan yang dirasakan dan membuat tubuh


Mendengarkan secara aktif. Langkah ini penting untuk lebih nyaman. Relaksasi dapat diberikan ketika yang
membangun rasa saling percaya antara pihak yang membutuhkan bantuan dalam kondisi terkejut, panik,
membantu dan pihak yang dibantu. dan histeris. 

Memberi perhatian Bila kemampuan DPA ini dimiliki para remaja,


Mengenali dan memberikan perhatian, mendengarkan, diharapkan mereka akan mempunyai ketangguhan
kemudian menghubungkan dengan sumber dukungan dalam mengatasi berbagai masalah, baik yang
lain yang dapat berpartisipasi aktif utuk membantu dihadapi dirinya sendiri maupun yang dihadapi
menyelesaikan masalah. Dalam mencari sumber teman-temannya. Pada akhirnya, akan tercipta
dukungan, perlu kemampuan untuk mencari sumber lingkungan, baik di satuan pendidikan maupun
dukungan dari orang sekitar, seperti teman, saudara, di tengah masyarakat yang aman, nyaman, dan
atau lainnya. Bila tidak ada, bisa mencari sumber menyenangkan.
dukungan yang lebih luas, seperti guru BK, guru Anak yang bisa memberikan DPA akan terasah
pembimbing atau orang yang dituakan. Bahkan kalau rasa kepeduliannya, lebih mandiri, dan percaya diri.
diperlukan, bisa mencari sumber dukungan yang lebih Dimilikinya keterampilan memberikan DPA pada
luas lagi, seperti psikolog, lembaga pemerintah atau peserta didik dan tentu saja pendidik akan sangat
lainnya. mendukung terciptanya budaya sekolah yang ramah
pada anak. Lingkungan yang ramah ini sangat
Membantu relaksasi diperlukan semua anak dapat mengaktualisasikan
Merupakan cara sederhana untuk mengurangi semua potensi yang mereka miliki. Aria A Mangunwibawa

Kamu mau
minum dulu,
biar tenang?

64 SAHABAT KELUARGA  AGUSTUS 2018


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Sahabat Keluarga
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

a n

i a k

s e r

a
G

iL t e r Ke lu a rg a
MENGENAL RAGAM LITERASI
UNTUK KELUARGA
LITERASI BACA TULIS
Keluarga memiliki kemampuan mengakses, memahami, dan mengolah
informasi saat membaca dan menulis

LITERASI NUMERASI
Meningkatkan kemampuan memahami peran dan kegunaan berhitung
dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan menyelesaikan masalah.

LITERASI SAINS
Menggunakan pengetahuan, mengidentifikasi pertanyaan, menarik
kesimpulan dalam memahami serta membuat keputusan yang
berkenaan dengan alam.

LITERASI DIGITAL
Menggunakan dan mengelola media digital secara bijak, cerdas,
cermat, dan tepat untuk berinteraksi serta mendapatkan informasi
yang bermanfaat.

LITERASI FINANSIAL
Kecakapan dalam mengelola keuangan demi terciptanya
kesejahteraan keluarga.

LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN


Mampu memahami, menghargai, dan berpartisipasi dalam budaya.
Berpartisipasi secara aktif dan menginisiasi perubahan dalam
komunitas dan lingkungan sosial yang lebih besar.

Sahabat Keluarga @ShbKeluarga sahabatkeluargakemdikbud sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id Sahabat Keluarga


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA

ayo baca buku

dimulai dari

keluarga

Sahabat Keluarga
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id sahabatkeluargakemdikbud
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id Sahabat Keluarga @ShbKeluarga Sahabat Keluarga

Anda mungkin juga menyukai