farmakologi
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
AGUSTUS 2015
KONTRAK PEMBELAJARAN
Ruang lingkup perawat terdiri dari biologi, psikologi, sosial, kultural dan spiritual.Untuk
mencapai tingkat keberhasilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien,
perawat harus memenuhi aspek-aspek tersebut. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan,
perawat berperan juga dalam pemberian obat. Peran perawat dalam pemberian obat sangatlah
penting penting dalam menunjang terlaksananya pengobatan yang rasional. Oleh sebab itu,
pada semester ini anda diberikan mata kuliah farmakologi.
2. Deskripsi Pembelajaran
Mata Kuliah ini mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan pemberian obat
yang dapat membuat mahasiswa mendalami konsep dan teknik pemberian obat secara umum
dan per sistem organ. Mata ajar ini menggunakan metoda pembelajaran student center
learning (SCL) yang terdiri dari PBL, SGD, presentasi, dan diselingi dengan lecture.
3. Capaian Pembelajaran
a. Capaian Pembelajaran
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep
farmakodinamika, farmakokinetika, dan prinsip-prinsip terapi dengan obat serta mampu
mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada pemberian obat pada berbagai sistem
organ sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif, sesuai dengan perkembangan IPTEK
keperawatan.
7. Mengevaluasi pemberian obat yang sesuai dengan prinsip pengobatan rasional (C6)
8. Mendemonstrasikan kemampuan penyiapan dan pemberian obat (P1)
4. ANALISIS
PEMBELAJARAN
Mendemonstrasikan kemampuan
penyiapan dan pemberian obat secara
rasional (P1)
6. Materi/BacaanPerkuliahan
7. Tugas
8. KriteriaPenilaian
Total nilai (X), kemudian dikonversikan ke dalam huruf dengan penilaian acuan patokan
sebagai berikut:
TGL KEMAMPUAN AKHIR POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN METODE DOSEN
Mahasiswa dapat: Konsep farmakologi 1. Definisi dan ruang lingkup farmakologi Ceramah Hardini Tri Indarti,
Kamis
,10 1. Mengidentifikasi pengertian obat 2. Definisi obat Diskusi S.Si., Apt., M.Epid
Septe 2. Menjelaskan tujuan pemakaian obat 3. Kriteria obat
mber
2015 3. Menjelaskan perbedaan jenis-jenis 4. Tujuan pemakaian obat (farmakoterapi)
farmakoterapi 5. Jenis-jenis farmakoterapi
4. Menjelaskan perbedaan farmakoterapi 6. Terapi non farmakologis
dengan terapi non farmakologis
Fase Farmakologi 1. Fase farmasetika Ceramah Hardini Tri Indarti,
Sabtu, Mahasiswa dapat: 2. Fase farmakokinetika Diskusi S.Si., Apt., M.Epid
12 1. Menjelaskan perjalanan obat dalam tubuh
Septe
mber
2015
Mahasiswa dapat: Fase Farmakologi 1. Fase farmakodinamika Ceramah Hardini Tri Indarti,
Kamis
, 17 1. Membedakan fase farmasetika, 2. Kurva konsentrasi obat Diskusi S.Si., Apt., M.Epid
Septe farmakokinetika, dan farmakodinamika
mber
2015
2. Menjelaskan konsep aturan pakai obat
Mahasiswa dapat menyiapkan sediaan obat solid, Bentuk sediaan obat 1.Penyiapan obat solid : tablet, puyer, Praktikum Drs. JM Weking,
Sabtu,
3 semisolid, liquid suppositoria M.Kes., Apt.
Oktob
er 1. Penyiapan obat semisolid: salep, krim
2015 2. Penyiapan obat liquid: sirup, emulsi,
suspensi
Mahasiswa dapat menjelaskan dasar penentuan rute Rute Pemakaian Obat 1. Rute lokal Ceramah Andri Saepuloh, S.
Kamis
,8 pemakaian obat 2. Rute sistemik Diskusi Farm., CHT.,
Oktob CNLP., Apt.
er
2015
Mahasiswa dapat memahami konsep dosis Dosis 1. Konsep dosis dan kekuatan sediaan Ceramah Hardini Tri Indarti,
Kamis
, 15 2. Perhitungan dosis berdasarkan usia Diskusi S.Si., Apt., M.Epid
Okt 3. Perhitungan dosis berdasarkan berat badan Presentasi
2015
Mahasiswa dapat melakukan implementasi Dosis 1. Pemberian obat solid Praktikum Drs. JM Weking,
Sabtu,
17 perhitungan dosis dengan dosis terbagi M.Kes., Apt.
Okt
2. Pemberian obat
2015
semisolid dengan
dosis terbagi
3. Pemberian obat liquid
dengan dosis terbagi
Mahasiswa dapat: Pengobatan Rasional 1. Medication error Ceramah Hardini Tri Indarti,
Kamis
,22 1. Menjelaskan prinsip 9 tepat dalam 2. Prinsip 9 tepat pengobatan rasional Diskusi S.Si., Apt., M.Epid.
Okt pengobatan rasional
2015
2. Menjelaskan akibat pengobatan irasional