Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

MK: MATERIAL TEKNIK

PRODI S1 PTM-FT

SKOR NILAI:

CRITICAL BOOK REPORT

MATERIAL TEKNIK

RIKKI FRANCISKO

NAMA MAHASISWA:

RIKI MUARA PANDAPOTAN SORMIN NIM: 5193121027

FRANCISKO N SIMANIHURUK NIM: 5193121018

DOSEN PENGAMPU : Drs.PUDIN SARAGIH,M.Pd.


MATA KULIAH : MATERIAL TEKNIK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang
diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Critical Book Report tentang
Material Teknik dengan sebaik–baiknya. Penulisan laporan Critical Book Report ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
matakuliah Material Teknik,Drs.Pudin Saragih,MP.d.

Laporan Critical Book Report ini saya sajikan dengan sebaik-baiknya. Namun,
walaupun demikian saya selaku penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik
dalam penulisan maupun dalam format penyajian. Saya harap para pembaca mampu
memakluminya. Serta semoga laporan Critical Book Report ini dapat menambah
wawasan serta manfaat lainnya bagi seluruh pembaca.

Medan, November 2019

Rikki dkk

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

1.1. Latar belakang .................................................................................................................................... 1


1.2. Tujuan Penulisan............................................................................................................................... 2
1.3. Manfaat Penulisan ............................................................................................................................ 2
1.4. Identitas Buku .................................................................................................................................... 2-3

BAB II RINGKASAN BUKU

2.1 Ringkasan Buku Utama ................................................................................................................... 4-10


2.2 Ringkasan Buku Pembanding.................................................................................................... ..11-13

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS

3.1 Pembahasan Isi Buku ................................................................................................................... 14


3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku .............................................................................................. 14

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 15


4.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai


sekarang.Kehidupan manusia selal berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada
transportasi,rumah,pakaian,komunikasi,rekreasi,produk makanan,dan lain-lain.

Perkembangan peradaban manusia jga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi


dan mengolah bahan untk memenuhi kebutuhn hidupnya.

Dengan perkembangan peradaban manusia zaman sekarang,manusia sudah mampu


mengolah material sehingga dapat menghasilkan suat bahan produk.

Dengan demikian kami akan menjelaskan mengenai pengolahan material serta


menjelaskan pengetahuan bahan-bahan material.

1
1.2 Tujuan Penulisan CBR

1.Penyelesaian tugas mata kuliah material teknik.

2.Menambah wawasan pembaca mengenai ilmu material serta cara pengolahannya.

3.Meningkatkan motivasi pembaca dalam mengenal proses pengolahan logam.

4.Menguatkan pemahaman pembaca betapa pentingnya mempelajari pengetahuan


mengenai proses pengolahan logam

1.3 Manfaat Penulisan CBR

1.Melatih kemampuan mahasiswa dalam mengktisi suatu buku.

2. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan buku yang satu dengan
yang lain.

1.4 Identitas Buku

Buku Utama

1.Judul : Pengetahuan Bahan dalam Pengerjaan Logam

2.Edisi : Pertama

3.Penulis : Ing.Alois Schonmetz dan Karl Gruber

4.Penerbit : CV Angkasa

5.Kota Terbit : Bandung

6.Tahun Terbit : 2013

7.ISBN :978-979-665-803-9

2
Buku Pembanding

1.Judul : Proses Pengolahan Besi dan Baja

2.Edisi : Pertama

3.Penulis : Daryanto

4.Penerbit : PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

5.Kota Terbit : Bandung

6.Tahun Terbit : 2010

7.ISBN :978-602-8837-22-4

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku Utama : Pengetahuan Bahan dalam Pengerjaan Logam

Penulis : Ing.Alois Schonmetz dan Karl Gruber

BAB I HAL-HAL UMUM MENGENAI LOGAM

Bahan logam yaitu:

1.Logam besi : baja besi dan tuang besi sinter.

2.Logam bukan besi : logam berat (cu,Mn,Cr,Pb,Zn,Sn,Si),logam ringan (Al,Ag),logam


mulia (Au,Ag)

Bahan bukan logam yaitu:

1.Bahan buaatan :termoplast,duroplast,elastomer,silikat,dll.

2.Bahan alami : kayu batu.

BAB II BAHAN BESI

Besi yang kimiawi murrni (Fe) tidak cocok sebagai bahan,karena terlalu lunak.Besi yang
dapat diolah secara teknis selalu merupakan suatu paduan antara besi (Fe) dengan zat
arang (C) dan unsure-unsur lainnya.Ukuran yang menentukan lainnya.Ukuran yang
menentukan untuk kekerasan,kekuatan,dan keuletan ialah tinggi kadar zat arang yang
selalu ada di dalam besi.

Besi yang dapat ditempa,ialah besi dengan kandungan C 0,O5 atau 2,06%

Besi yang tidak dapat ditempa (besi tuang), dengan kandungan C 2,5 atau 4,0%

BAB III KESUDIAN LAS BAHAN BESI

1.Pengelasan Baja Tahan Karat,Asam,dan Tuangan Baja

Yang terbaik ialah pengelasan busur cahaya dan gas lindung,karena ini menghasilkan
lebih sedikit pemanasan bahan dasar dan menghindarkan segala macam pengarangan
jalur sambungan las oleh gas bakar (misalnya,pengelasan leleh gas).

4
Kesudian las baja masing-masing adalah sedemikian berlainannya sehingga syarat
pengelasan yang ditetapkan oleh pabrik bajak (misalnya pemanasan
pendahuluan,pemijaran) harus benar-benar diindahkan.

Tujuan pemanasan pendahuluan :pencegahan rengatan.

Tujaun pemijaran : pembasmian tegangan serta kenaikan kekerasan di dalam jalur


sambungan las dan wilayah peralihan dan peningkatan keuletan.

BAB IV PERLAKUAN PANAS TERHADAP BAJA

Perlakuan panas ialah suatu cara yang mengakibatkan perubahan struktur bahan
melalui penyolderan atau penyerapan panas.Ynag disebut struktur ialah susunan dalam
logam,ia menjadi dapat dilihat jika sekeping logam yang terasah dan teretsa (asam
salpeter)diamati di bawah mikroskop.

1.Peralatan untuk Pemanasan

a.Api penempaan

Bahan bakar terbaik utuk pemasan ialah arang kayu,karena tidak mengandung
belerang.Untuk pengaturan api berlaku aturan dasar seperti pada penempaan intensitas
bara di bawah dan di atas benda kerja harus mencukupi untuk mencegah terjadinya
oksidasi dan pembentukan rongga terak.

b.Api pengelasan

Api ini dapat digunakan untuk pengerasan ulang misalnya sebuah ujung penitik atau
mata pahat,dengan sedikit kelebihan gas.Suatu api dengan kelebihan zat asam akan
mengakibatkan terbakarnya benda kerja .Suhu dapat ditaksir dengan melihat warna
pijar.

2.Tanur untuk Pemijaran dan Pengerasan

a.Tanur-Tanur Tersendiri

Tanur ini diisi dengan benda kerja dan setelah penyelesaian pemanasan dikosongkan
sama sekali.Benda pemijaran tetap berada pada tempat yang sama selama
penggarapan.

5
b.Tanur Pelaluan dan Tanur Ban Berjalan

Benda kerja serupa pada penggarapan jumlah besar yang tergeletak atau tergantung
pada sebuah perangkat angkut dilakukan,pada umumnya di bawah gas
lindung,mengarungi ruang pemijaran yang terentang memanjang dan dalam jangka
waktu tertentu mencapai berbagai daerah suhu.Pada akhir tanur benda kerja keluar
dengan suhu akhir yang dikehendaki.

BAB V PEMBUATAN BENDA SETENGAH JADI

Pada pembuatan benda setengah jadi (produk setengah jadi),maka baja yang telah
dituang menjadi blok atau batang diberi bentuk selesai yang dikehendaki melalui
penggilingan ,penggempaan,perentangan atau penuangan.

Pabrik baja memenuhi pemesanan menurut standar baja batang (bundar,bujur


sangkar,pipih,segi enam,segi delapan) digiling panas,ditempa atau direntang licin,poros
direntang atau diasah.Baja kawat:direntang keras atau dipijarkan.Lembaran:digiling
panas atau dingin (lembar halus,menengah,kasar,dan lembar ketel).Baja profil (L,T,I,Z)
digiling panas.Pipa:tanpa sambungan atau dilas.

BAB VI LOGAM BUKAN BESI

1.Logam Berat Bukan Besi

Kelompok logam berat mencakup semua logam yang berat jenisnya (e) lebih besar dari
4 kg/dm3.

a.Tembaga (Cu)

Penggunaan:

1.Penghantar panas yang baik.

2.Tabung pengapian ketel pemasakan.

3.Pemanasan air mandi.

4.Tuas solder (tahan api).

5.Penutup atap.

6
6.Talang atap.

7.Pipa pembuangan (tahan cuaca)

b.Seng (Zn)

Penggunaan:

1.Penutup atap. 4.Ember siram wadah.

2.Talang atap 5.Pelapis peti.

3.Bak mandi.

c.Timah (Sn)

Penggunaan:

1.Pelindung permukaan (lembaran putih,penimahan bagian-bagian konstruksi besi).

2.Bahan pengemasan (stanniol untuk pembungkus coklat,keju,sabun,dan


sebagainya,kapsul tabung,tabung pasta dan lain-lain).

d.Timbel (Pb)

Penggunaan:

1.Penutup atap.

2.Pipa saluran (tahan cuaca).

3.Penimbelan barang kesenian dari gelas.

4.Pembuatan segel (penyekat)

5.Alat dan saluran industry kimia seperti dalam pabrik asam.

BAB VII BAHAN UNTUK ELEKTRONIK

1.Bahan Magnetis

 Bahan magnetis lunak diperlukan untuk magnet listrik yang senantiasa mengalami
perubahan arah pemagnetan oleh arus bolak balik.
 Bahan magnetis keras digunakan untuk magnet menetap (magnet permanen)

7
2.Bahan Penghantar Arus

Bahan ini membutuhkan kemampuan hantar listrik yang besar dan tahanan jenis
(spesifis) yang rendah.

BAB VIII BAHAN TIRUAN

Yang dimaksud dengan bahan tiruan ialah material yang unsure-unsur penentunya
terdiri atas senyawa makromolekular dan organis.Bahan ini dibuat secara sintetis atau
melalui peralihan wujud produk alam.Karena bahan tiruan dalam kondisi tertentu
biasanya berada dalam keadaan plastis (=mudah dibentuk) dan pengolahan
berlangsung dalam keadaan ini,maka bahan itu dinamakan juga platik.

BAB IX MELEKATKAN LOGAM

Pelekatan logam dapat membawa keuntungan teknis dan ekonomis pada pelaksaan
yang cermat,dan dengan memperhatikan baik-buruknya dalam kasus yang cocok.Cara
ini tidak mendesak jenis penyambungan yang lumrah seperti
pengelingan,pelasan,penyolderan,melainkan menyodorkan diri sebagai kemungkinan
pilihan yang berharga untuk pemecahan masalah sambungan di dalam pembuatan satu
persatu,pengerjaan beruntun,dan pada perbaikan.

BAB X PENGUJIAN BAHAN

1.Ujian Kekuatan

Ujian kekuatan mekanis pada badan percobaan yang distandarisasikan di dalm


persyaratan percobaan yang seragam,memberikan hasil dalam bentuk bilangan yang
dapat dimanfaatkan secara keilmuan.Dibedakan antara percobaan statis pada beban
diam (tarik tekan,seret,lentur,punter,kekerasan) dan penyelidikan dinamis pada
pembebanan yang berubah nilai dengan cepat.

8
BAB XI PENGARATAN (KOROSI)

Penyebab korosi ini berupa kejadian yang sebagian bersifat kimiawi murni,sebagian
bersifat kimiawi murni,sebagian lagi bersifat elektrokimiawi.Korosi kimiawi murni
terjadi akibat pengaruh zat asam udara (oksidasi) seperti juga asam,larutan alkali,dan
garam.Korosi elektrokimiawi berdasarkan atas penguraian logam oleh arus galvanis
halus.Korosi elektrokimiawi dapat juga terjadi,jika benda kerja yang bahannya
berlainan langsung saling mendekap dan ke antara bidang-bidang sentuhannya
menyusup zat-zat yang bekerja sebagai elektrolit.

BAB XII BAHAN PELUMAS,BAHAN BAKAR,BAHAN SUMBER TENAGA,DAN BAHAN


ASAH

1.Bahan Pelumas

Bahan pelumas bertugas mencegah sentuhan langsung dari bagian-bagian yang saling
meluncur satu pada lainnya dan dengan demikian menurunkan gesekan serta
pembangkitan panas.

2.Bahan Bakar dan Bahan Sumber Tenaga

Pengembangan mengenai pemanfaatan tenaga air dengan jangkauan luas dan telah
diawali penggunaan energy nuklir,kini kebutuhan akan energy yang meningkat dengan
pesat,sebagian besar ditutupi dengan cara pembakaran bahan bakar.Bahan bakar yang
terpenting ialah batubara,hasil pengolahan minyak bumi,dan gas bumi

3.Bahan Asah

Bahan asah ialah bahan baku butir asah.Cakram asah (gerinda) terdiri atas butir-butir
asah dan bahan pengikat (ikatan).Butir asah berupa badan Kristal kecl keras yang
keseluruhannya disebut butiran

BAB XIII PENUANGAN

Ada berbagai macam cara penuangan,yaitu sebagai berikut.

9
1.Penuangan ke dalam cetakan pasir yang setelah pengejangan benda tuang harus
dirusak (cetakan terbuang).

2.Penuangan ke dalam cetakan tetap dari besi tuang atau baja


(kokil).Pengempaan,penyemprotan,atau pembantingan di dalam mesin tuang pada
pengerjaan jumlah besar benda tuang kecil.

3.Cara khusus dengan cetakan terbuang pada bagian-bagian kecil.

BAB XIV PENGERTIAN DASAR KIMIA

Ilmu kimia ada hubungannya dengan kejadian-kejadian yang menyangkut perubahan


jenis suatu badan menurut zatnya dan terjadinya di sini zat-zat yang memiliki sifat lain.

Penggondolan logam dari bijih dan batuan,penciptaan bahan buatan,zat warna,obat-


obatan,bahan penyuci,bahan pemupuk,bahan pangan,dll merupakan kejadian-kejadian
kimiawi.

BAB XV PENGERTIAN DASAR FISIKA

Kejadian alam yang tida mengakibatkan perubahan jenis zat badan-badan benda
dimasukkan ke dalam bidang pengetahuan fisika.Pembahasan daerah peralihan dari
fisika kek kimia dilakukan oleh bidang pengetahuan fisika atom.

BAB XVI UNSUR MESIN

Bagian (suku-suku) mesin yang berulang kali ditemukan pada berbagai macam mesin
dinamakan unsur mesin.Menurut tugasnya,bagian-bagian ini digologkan ke dalam tiga
kelompok berikut.

1.Unsur pengencangan:pena,pasak,sekrup,keeling.

2.Unsur lonjor poros:sumbu dan poros dudukan,penggandeng.

3.Unsur penyampaian gaya putar:operasi sabuk,roda-roda gigi,penggerak rantai.

10
2.2 Ringkasan Isi Buku Utama : Proses Pengolahan Besi dan Baja

Penulis : Daryanto

BAB I TEKNOLOGI BAHAN

1.Bahan Logam

 Penghantar listrk/panas yang baik.


 Dapat dibentuk dengan proses panas dan dingin.
 Mempunyai tegangan tarik tinggi.

2.Bahan Non Logam

 Tidak baik untuk penghantar listrik/panas.


 Sulit untuk dibentuk.
 Tegangan tarik rendah.
 Baik sebagai isolator/bahan isolator.

2.Proses Pengolahan Bahan Logam Besi

Biji tersebut sebelum diolah/diproses didalam dapur tinggi untuk mendapatkan bentuk
dan struktur yang sesuai dengan yang diinginkan,terlebih dahulu diproses pada proses
pendahuluan,karena biji besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan
pasir,tanah liat,dan batuan lainnya,serta dalam bentuk dan ukuran yang tidak sama
besar.Untuk kelancaran pengolahan,batu-batu biji tersebut dipecah dengan mesin
pemecah,kemudian disortir antara biji besi dan batu-batu ikutan dengan tromol
magnet.

BAB II MENEMPA LOGAM

Salah satu efek pekerjaan panas pada besi/baja adalah mudah dibentuk.Pembentukan
dimaksud misalnya,dipipihkan,digemukkan,dibengkokkan,dan sebagaianya.Dalam
pembentukandan pembengkokan logam yang dipanaskan,partikel-partikelnya dibuat
mengikuti bentuk dari barangnya.Untuk eperluan menempa,khususnya menempa
secara manual diperlukan beberapa peralatan.

11
BAB III TEKNIK PEMOTONGAN DAN PENGELASAN

Cara pemotongan yang banyak digunakan pada waktu kini adalah pemotongan panas
dengan gas oksigen.Pemotongan terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan
baja.Baja dipanaskan lebih dulu dengan api oksi-asetilen samapai mencapai suhu antara
800-900°C.Kemudian gas oksigen tekanan tinggi atau gas pemotong disemburkan ke
bagian yang telah dipanaskan dan terjadilah proses pembakaran yang membentuk
oksida besi.

Hasil pemotongan dinyatakan baik apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1.Alur potongb harus cukup kecil.

2.Permukaan potong harus halus.

3.Terak harus mudah terkelupas.

4.Sisi potong atas pemotongan tidak membulat

Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang
disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan
sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi
listrik

BAB IV PENGECORAN LOGAM

Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau
plastic yang dimasukkan ke dalam cetakan,kemudian dibiarkan membeku di
dalamcetakan tersebut,dan kemudian dikeluarkan atau dipecah-pecah untuk dijadikan
komponen mesin.

Proses pengecoran dibagi menjadi dua,yaitu:expandable (dapat diperluas) dan non


expandable (tidak dapat diperluas).

12
BAB V PENGERJAAN DINGIN

Pengerjaan dingin dapat mempertahankan kekuatan,memperbaiki kemampuan


permesinan,meningkatkan ketelitian dimensi,dan menghaluskan permukaan logam.

Secara umum proses pengerjaan dingin berakibat:

1.Terjadinya tegangan dalam logam.

2.Struktur butir mengalami distorsi atau pemecahan

3.Kekerasan dan kekuatan meningkat

4.Suhu rekristalisasi baja meningkat.

5.Penyelesaian permukaan lebih baik.

6.Dapat diperoleh toleransi dimensi yang lebih ketat.

BAB VI PERLAKUAN PANAS

Perlakuan panas (Heat Treatment) adalah proses untuk memperbaiki sifat-sifat dri
logam dengan jalan memanaskan coran sampai temperature yang cocok,lalu dibiarkan
beberapa waktu pada temperatur itu,kemudian didinginkan ke temperature yang lebih
rendah dengan kecepatan yang sesuai.

Perlakuan yang dilaksanakan pada coran adalah:pelunakan temperature


rendah,pelunakan,penormalan,pengerasan dan penemperan.

Pengerjaan panas mempunyai beberapa keuntungan diantaranya:

 Pada temperatur tinggi logam bersifat lunak dan ulet,sehingga gaya pembentukan yang
dibutuhkan menjadi relative lebih kecil.
 Deformasi yang dapat diberikan dari pemanasan ini adalah relative lebih besar.
 Terjadinya perbaikan struktur mikro pada logam yang dideformasi pada temperatur
tinggi.

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku

Kedua buku yang bertemakan pengolahan ataupun pengerjaan logam ini menurut saya
sangat bagus karena disamping materi yang padat dan cukup luas,kedua buku ini juga
dilengkapi dengan materi awal yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian
materi nya dengan baik sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang
ingin disampaikan kepada pembaca,begitu juga dengan maksud dan tujuan dari materi
yang ingin disampaikan kepada pembaca lebih terstruktur dan mudah dimengerti.

Buku Pengetahuan bahan dalam Pengerjaan Logam karya Ing.Alois Schonmetz dan
Karl Gruber materi kajiannya lebih terfokus dan lengkap,karena buku ini disusun
sebanyak 16 bab dan pembahasannya mudah dimengerti karena dalam proses
pengerjaan bahan logam dijelaskan secara bertahap mulai dari pengenalan bahannya
sampai proses pengolahannya.

Jika dibandingan dengan buku Proses Pengolahan Besi dan Baja karya Daryanto
materi kajiannya lebih terfokus pada pengolahan besi dan baja.Buku ini disusun
sebanyak 6 bab dan pembahasan dalam buku ini mudah dimengerti karena dalam
proses pengolahan logam lebih terfokus pada besi dan baja.

Tetap pada dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu tentang proses
pengolahan material logam.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku

Buku Pengetahuan bahan dalam Pengerjaan Logam karya Ing.Alois Schonmetz dan
Karl Gruber, sangatlah bagus, baik dari segi cover buku, layout, jika ditinjau dari segi
materi juga sudah sangat bagus dan isi dalam buku sangat bagus karena isinya
dijelaskan secara lengkap dan detail dan tata bahasa buku juga mudah dipahami.

Buku Proses Pengolahan Besi dan Baja karya Daryanto,sangatlah bagus baik dari
segi cover buku,layout,tata letak dan penggunaaan font juga bagus dan isi buku
dijelaskan secara terperinci dan tata bahasa buku juga mudah dipahami.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa buku
pertama yaitu : Pengetahuan bahan dalam Pengerjaan Logam karya Ing.Alois
Schonmetz dan Karl Gruber,kajian teorinya lebih terfokus pada terfokus dengan
bahan-bahan logam,pengolahan,pengujian bahan,serta teknik pengolahan logam, buku
yang kedua yang saya pakai sebagai pembanding yaitu : Proses Pengolahan Besi dan
Baja karya Daryanto,kajian teorinya lebih terfokus pada logam besi dan
baja,pengecoran,pengerjaan dingin,penempahan,perlakuan panas.

Maka kesimpulan dari 2 buku yang saya bahas adalah bahwa kedua buku ini membahas
tentang proses pengolahan material serta teknik-teknik pengolahan material tersebut.

4.2 Saran

Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik bagi pembaca ataupun mahasiswa jurusan
teknik,tetapi ada baiknya kedua buku ini dibuat contoh-contoh soal sebagai aspek
pendukungnya dan demikian dapat mempermudah pembaca dalam pemecahan
masalah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Davis,Joseph R.2002.Surfaces Hardening of Steels:Understanding The Basic.ASM


International.

Degarmo,E.Paul:Black,J T.;Kohser,Ronald A.2003.Materials and Processes in


Manufacturing (9th ed.).Wiley

Dosset,Jon L.:Boyer,Howard E.2006.Practical Heat Treating. ASM International.

Alois Schoenmetz Ing,Karl Gruber,dkk.Pengetahuan Bahan Dalam Pengerjaan


Logam.Bandung.Angkasa,1977.

Suherman,Wahid.Perlakuan Panas,Surabaya:ITS Press.

Sumarto,Harsono Wiryo.Teknik Pengelasan Logam.Jakarta:Pradnya Paramitha,2000.

Surdia,Tata.Teknik Pengecoran Logam.Jakarta:Pradnya Paramitha,1966.

16

Anda mungkin juga menyukai