Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 2, No.

2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai


Teknik Kompresi Citra
Irmalia Suryani Faradisa dan Bara Firmana Budiono
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang
e-mail: irmaliafaradisa@yahoo.com

Abstrak—Algoritma metode Huffman adalah salah satu citra menjadi lebih sedikit dari pada representasi citra
algoritma kompresi untuk citra digital. Metode kompresi semula.
Huffman menggunakan prinsip bahwa nilai derajat keabuan Kompresi citra memberikan manfaat yang sangat besar
yang sering muncul di dalam citra akan dikodekan dengan dalam industri multimedia saat ini. Salah satunya adalah
jumlah bit yang lebih sedikit sedangkan nilai keabuan yang pada proses pengiriman data (data transmission) pada
frekuensi kemunculannya sedikit akan dikodekan dengan
saluran komunikasi data. Citra yang telah dikomprsesi
jumlah bit yang lebih panjang.
Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, membutuhkan waktu pengiriman yang lebih singkat
atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu dibandingkan dengan citra yang tidak dikompresi.
sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, Contohnya aplikasi pengiriman gambar lewat fax,
bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada videoconferencing, pengiriman data medis, pengiriman
monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung gambar dari satelit luar angkasa, pengiriman gambar via
disimpan pada suatu media penyimpanan. Citra yang telepon genggam, download gambar dari internet, dan
mempunyai sebaran nilai piksel tidak merata memiliki rasio sebagainya. Selain pada proses pengiriman data, kompresi
kompresi yang relatif besar sedangkan citra dengan nilai piksel citra juga bermanfaat pada penyimpanan data (data storing)
yang merata memiliki rasio kompresi yang lebih kecil.
di dalam media sekunder (storage). Citra yang telah
Kata kunci—Citra, Kompresi, algoritma Huffman, pohon dikompresi membutuhkan ruang memori di dalam media
Huffman storage yang lebih sedikit dibandingkan dengan citra yang
tidak dikompresi. Contoh aplikasinya antara lain aplikasi
I. P ENDAHULUAN basisdata gambar, office automation, video storage (seperti
Video Compact Disc).
Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk Ada dua tipe utama kompresi citra, yaitu kompresi tipe
teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio (bunyi, suara, lossless dan kompresi tipe lossy. Kompresi tipe lossy adalah
musik) dan video. Keempat macam data atau informasi ini kompresi dimana terdapat data yang hilang selama proses
sering disebut dengan multimedia. Era informasi teknologi kompresi. Akibatnya kualitas citra yang dihasilkan jauh
saat ini tidak dapat dipisahkan dari multimedia. Situs web lebih rendah daripada kualitas citra asli. Sementara itu,
(website) di internet dibuat semenarik mungkin dengan kompresi tipe lossless tidak menghilangkan informasi
menyertakan visualisasi berupa gambar atau video yang setelah proses kompresi terjadi, akibatnya kualitas citra hasil
dapat diputar [1]. kompresi tidak menurun. Salah satu contoh dari kompresi
Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia tipe lossless adalah metode Huffman. Metode Huffman
memegang peranan penting sebagai bentuk informasi visual. paling efisien dari metode lain yang sejenis karena pemetaan
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data lain simbol dari sumber data menjadi string unik
teks, yaitu citra kaya akan informasi. menghasilkan file output yang lebih kecil ketika frekuensi
Pada umumnya representasi citra digital membutuhkan symbol sesuai dengan frekuensi yang digunakan untuk
memori yang besar. Semakin besar ukuran citra tentu menghasilkan kodenya.
semakin besar pula memori yang dibutuhkannya. Pada sisi Agar pembahasan mengarah sesuai dengan tujuan
lain, kebanyakan citra mengandung duplikasi data. pembuatan aplikasi ini, maka pembahasan dibatasi pada
Duplikasi data pada citra dapat berarti dua hal. Pertama, hal–hal sebagai berikut:
besar kemungkinan suatu pixel dengan pixel tetangganya 1. Citra yang digunakan adalah citra gray scale dalam
memiliki intensitas yang sama, sehingga penyimpanan format BMP dengan kedalaman warna 8 bit.
setiap pixel memboroskan tempat. Kedua, citra banyak 2. Metode Huffman diimplementasikan menggunakan
mengandung bagian (region) yang sama, sehingga bagian Borland Delphi 7.0.
yang sama ini tidak perlu dikodekan berulang kali karena II. TINJAUAN PUSTAKA
redundan .
Saat ini, kebanyakan aplikasi menginginkan representasi A. Kompresi
citra dengan kebutuhan memori yang sesedikit mungkin. Saat ini, kebanyakan aplikasi menginginkan representasi
Kompresi citra (image compression) bertujuan citra dengan kebutuhan memori yang sesedikit mungkin.
meminimalkan kebutuhan memori untuk merepresentasikan Kompresi citra (image compression) bertujuan
citra digital. Prinsip umum yang digunakan dalam kompresi meminimalkan kebutuhan memori untuk merepresentasikan
citra adalah mengurangi duplikasi data di dalam citra citra digital. Prinsip umum yang digunakan dalam kompresi
sehingga memori yang dibutuhkan untuk merepresentasikan citra adalah mengurangi duplikasi data di dalam citra
sehingga memori yang dibutuhkan untuk merepresentasikan yang mempunyai dua nilai data: nilai keabuan dan frekuensi
citra menjadi lebih sedikit dari pada representasi citra kemunculannya. Dua simpul dengan frekuensi terkecil dari
semula. daftar diambil dan frekuensinya dijumlahkan. Hasil
penjumlahan kedua frekuensi ini menjadi frekuensi baru
B. Metode Huffman untuk sebuah simpul baru yang mempunyai dua cabang
Algoritma kompresi Huffman atau disebut dengan kedua simpul tadi (cabang kiri dan kanan). Simpul baru ini
encoding Huffman adalah algoritma yang dipakai untuk selanjutnya dimasukkan dalam daftar untuk dilakukan
mengkompresi file. Teknik kompresi ini dengan pengurutan simpul, penjumlahan dua simpul dengan
menggunakan code yang lebih kecil pada karakter yang frekuensi terkecil, dan pembuatan simpul baru. Proses ini
sering dipakai dan code yang lebih panjang untuk karakter berlanjut sampai semua simpul telah masuk ke dalam pohon
yang tidak begitu sering dipakai. dan frekuensi akar (root) dari pohon akan merupakan hasil
Setiap data dianggap satu simpul yang mempunyai dua mpenjumlahan semua frekuensi yang ada.
nilai data: nilai keabuan dan frekuensi kemunculannya. Dua
simpul dengan frekuensi terkecil dari daftar diambil dan A. Tabel Huffman
frekuensinya dijumlahkan. Hasil penjumlahan kedua Setelah dibentuk pohon Huffman, maka dilakukan
frekuensi ini menjadi frekuensi baru untuk sebuah simpul pembentukan tabel Huffman yang digunakan untuk
baru yang mempunyai dua cabang kedua simpul tadi menyimpan hasil dari pengkodean Huffman. Gambar 2
(cabang kiri dan kanan). Simpul baru ini selanjutnya memperlihatkan diagram alir tabel Huffman.
dimasukkan dalam daftar untuk dilakukan pengurutan
simpul, penjumlahan dua simpul dengan frekuensi terkecil,
dan pembuatan simpul baru. Proses ini berlanjut sampai Start
semua simpul telah masuk ke dalam pohon dan frekuensi
akar (root) dari pohon merupakan hasil penjumlahan semua Buat string buffer
angka biner
frekuensi yang ada.
Ambil satu piksel
III. P ERANCANGAN S ISTEM data citra

Gambar 1 berikut ini memperlihatkan diagram alir Cari representasi


pembuatan pohon Huffman. binernya dalam
table Huffman

mulai
T Paanjang angka
biner > 8 ?
Baca symbol /piksel data
Y
citra yang akan dikodekan
Ambil 8 bit dan Ambil data piksel
simpan berikutnya
Sorting dan hitung
frekuensi kemunculan
tiap nilai piksel
Seluruh piksel T
sudah diproses?
Buat daftar simpul dari hasil sorting,
tiap simpul mempunyai nilai piksel Y
dan frekuensi kemuculannya
Simpan data
pengkodean dalam file
Ambil dua simpul dengan frekuensi
terkecil dan hapus dari daftar
Selesai
Buat simpul baru dengan frekuensi Masukkan simpul baru
hasil penjumlahan dua frekuensi dalam daftar simpul
terkecil
Gambar 2. Flowchart tabel Huffman.

Dari citra gray scale 8 bit diambil nilai pikselnya dan


Semua simpul T dihitung frekuensi kemunculan masing-masing nilai piksel
sudah digunakan untuk tersebut. Kemudian dilakukan proses kompresi dengan
membuat pohon?
metode Huffman. Hasil file kompresi tersebut disimpan
Y beserta kode Huffmannya. Untuk melakukan proses
Simpan pohon dekompresi tersebut diambil dari file hasil kompresi dengan
Huffman
mengembalikan kode Huffmannya. Dari file hasil
dekompresi akan dihasilkan citra yang sama dengan cira
Selesai sebelum kompresi.
Jika citra biner 1 bit maka ulangi dari proses awal input
Gambar 1. Flowchart pohon Huffman. citra karena citra kurang dari 8 bit dan citra dengan warna
biner 1 bit hanya memiliki 1 warna kalau tidak hitam maka
Pohon Huffman dibuat dengan menggunakan algoritma hanya putih saja. Jika citra true color 24 bit citra dikonversi
pengkodean Huffman di atas. Dari data piksel dihitung terlebih dahulu menjadi citra gray scale 8 bit, selanjutnya
frekuensi kemunculannya. Tiap data dianggap satu simpul citra disimpan kedalam file dokumen untuk dilakukan
proses seperti citra gray scale 8 bit dan selanjutnya Berikut ini akan menampilkan cara dan form–form pada
dilakukan proses kompresi dengan metode Huffman. saat proses kompresi dan hasil Dekompresi pada citra
Start sehingga nilai yang diambil benar adanya dan bukan
rekayasa. Misalkan sebuah citra gray scale yang berukuran
155x153 dengan 8 derajat keabuan seperti gambar di bawah
Input ini. Maka ukuran citra tersebut adalah155 x 153 x 8 =
Citra
189720 bit.

Apakah citra Grey T


Cek Citra
Scale 8 bit?

Y
Apakah citra T Jika citra biner 1 bit
Hitung nilai piksel True color 24 bit atau Maka ambil gambar
Biner 1 bit? yang lain

Y
Lakukan
kompresi Jika citra true color 24 bit
Maka lakukan konversi ke
gray scale 8 bit
Simpan file
kompresi
Simpan file
Lakukan
Dekompresi

Output Gambar 5. Contoh citra.


Citra

Akan dilakukan kompresi dengan metode Huffman.


T Apakah anda ingin Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan kompresi
mengakhiri? terhadap citra diatas dengan metode Huffman:
Y
1. Hitung frekuensi dari tiap nilai keabuan untuk setiap
baris sampai setinggi citra dan setiap kolom sampai
Selesai
setinggi citra. Sehingga akan diperoleh frekuensi setiap
Gambar 3. Flowchart Sistem. nilai keabuan (piksel) seperti Tabel I.

Hasil file kompresi tersebut disimpan beserta kode TABEL I


TABEL FREKUENSI C ONTOH CITRA
Huffmannya. Untuk melakukan proses dekompresi tersebut
diambil dari file hasil kompresi dengan mengembalikan Keabuan Frekuensi
kode Huffmannya. Dari file hasil dekompresi akan 0 1104
dihasilkan citra yang sama dengan cira sebelum kompresi. 21 8
32 816
IV. I MPLEMENTASI DAN P ENGUJIAN S ISTEM 43 7253
53 526
Implementasi dilakukan dengan menerapkan hasil 64 1277
analisa dan desain ke dalam bahasa pemrograman (Coding) 75 1107
Borland Delphi. Berikut ini merupakan hasil implementasi 85 1820
96 619
yang terbagi menjadi beberapa proses aplikasi. 107 890
Form ini bertindak sebagai form utama, jadi ketika 117 880
program pertama kali dijalankan akan muncul Form 128 1040
Aplikasi Image Compression. 139 1091
149 918
160 764
161 421
171 890
181 1000
192 1218
201 10
203 3
249 60

2. Setiap nilai piksel merupakan sebuah simpul yang


mempunyai data nilai keabuan dan jumlah frekuensi.
3. Dari simpul-simpul tersebut, cari simpul yang memiliki
jumlah frekuensi terkecil pertama. Kemudian cari simpul
yang mempunyai jumlah frekuensi terkecil kedua. Dari
kedua simpul tadi jumlahkan frekuensinya. Hasil
Gambar 4. Tampilan form Aplikasi Kompresi. penjumlahan dari kedua simpul tadi menjadi sebuah
simpul baru yang memiliki dua cabang kedua simpul
tadi. Simpul yang memiliki jumlah frekuensi terkecil 9. Begitu didapatkan daun, maka nilai piksel dimasukkan
pertama menjadi cabang kiri dan simpul yang memiliki dalam tabel beserta angka-angka bit (“0” atau “1”) dari
jumlah frekuensi terkecil kedua menjadi cabang kanan. cabang-cabang yang dilalui untuk sampai pada daun ini.
4. Simpul baru ini selanjutnya dimasukkan daftar dalam 10. Maka diperoleh kode Huffman dari masing-masing nilai
beserta kedua cabang untuk dilakukan pencarian kebuan seperti tabel di bawah ini:
frekuensi terkecil, dan pembuatan simpul baru.
TABEL III
5. Proses ini berlanjut sampai semua simpul telah masuk ke
TABEL KODE HUFFMAN
dalam pohon dan frekuensi akar (root) dari pohon akan
merupakan hasil penjumlahan semua frekuensi yang ada. Keabuan Kode Huffman Panjang kode
6. Setelah terbentuk pohon Huffman dilakukan penelusuran 0 0011 4
terhadap pohon Huffman dengan memberikan kode “0” 21 000000011 9
32 10000 5
untuk setiap cabaang kiri dan “1” untuk setiap cabang
43 11 2
kanan. 53 00001 5
7. Maka akan terbentuk pohon Huffman seperti Gambar di 64 0110 4
bawah ini 75 0100 4
85 1010 4
96 01110 5
107 10010 5
117 10001 5
128 0001 4
139 0010 4
149 10110 5
160 01111 5
161 000001 6
171 10011 5
181 10111 5
192 0101 4
201 00000000 8
203 000000010 9
249 0000001 7

Dari Tabel III dapat dilihat bahwa setiap nilai kebauan


yang memiliki frekuensi dalam jumlah besar akan
Gambar 6. Pohon Huffman. dikodekan dengan jumlah bit yang lebih sedikit. Sedangkan
nilai keabuan yang memiliki jumlah frekuensi sedikit akan
Tabel II berisi keterangan pada setiap akar dan cabang pada dikodekan dengan jumlah bit yang lebih panjang. Kode
pohon Huffman diatas. Huffman dari masing-masing nilai keabuan tersebut
disimpan dalam memori komputer. Sebagai contoh dari
TABEL II tabel Huffman diatas akan menyimpan nilai keabuan 0 yang
TABEL KETERANGAN POHON HUFFMAN
memiliki kode huffnan 0011.
Jumlah
Huruf Simpul TABEL IV
Frekuensi
TABEL PERHITUNGAN KOMPRESI
A 201 203 21 249 161 53 128 139 0 75 23715
192 64 96 160 32 117 107 171 85
Panjang Frekuensi * panjang
149 181 43 Keabuan Frekuensi
kode kode
B 201 203 21 249 161 53 128 139 0 75 9248
0 1104 4 4416
192 64 96 160
21 8 9 72
C 32 117 107 171 85 149 181 43 14467
32 816 5 4080
D 201 203 21 249 161 53 128 139 0 4263
43 7253 2 14506
E 75 192 64 96 160 4985
53 526 5 2630
F 32 117 107 171 85 149 181 7214
64 1277 4 5108
G 201 203 21 249 161 53 128 2068
75 1107 4 4428
H 139 0 2195
85 1820 4 7280
I 75 192 2325
96 619 5 3095
J 64 96 160 2660
107 890 5 4450
K 32 117 107 171 3476
117 880 5 4400
L 85 149 181 3738
128 1040 4 4160
M 201 203 21 249 161 53 1028
139 1091 4 4364
N 96 160 1383
149 918 5 4590
O 32 117 1696
160 764 5 3820
P 107 171 1780
161 421 6 2526
Q 149 181 1918
171 890 5 4450
R 201 203 21 249 161 502
181 1000 5 5000
S 201 203 21 249 81
192 1218 4 4872
T 201 203 21 21
201 10 8 80
U 203 21 11
203 3 9 27
8. Kemudian dilakukan penelusuran pada pohon Huffman. 249 60 7 420
Jumlah 88774
Dimulai dari akar, penelusuran menurun didapatkan
simpul tanpa cabang (daun).
11. Simpan kode-kode Huffman tersebut harus ke dalam Jumlah frekuensi cukup berbeda jauh dengan frekuensi nilai
memori komputer untuk mempermudah dalam proses piksel lainnya. Sehingga rasio kompresi yang dihasilkan
dekompresi. cukup besar yaitu 53,956.
12. Lakukan proses perhitungan hasil kompresi dengan
cara mengalikan panjang kode dengan jumlah V. PENGUJIAN T ERHADAP M ETODE H UFFMAN DENGAN
frekuensi setiap nilai keabuan. Kemudian jumlahkan METODE LOSSY
semua hasil perkalian tersebut seperti yang
diperlihatkan pada Tabel IV. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kebenaran hasil
Dengan demikian, ukuran citra setelah pemampatan adalah dari metode huffman dengan metode lossy.
88774 bit. Jadi kebutuhan memori telah dapat dikurangi dari
189720 bit menjadi 88774 bit. Sehingga rasio kompresinya A. Pengujian terhadap Metode Huffman
dapat dihitung sebagai berikut: Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan metode
Huffman dan Lossy dengan mengambil satu buah image
[100 % - (88774/189720) x 100%] = 53.21 % untuk dijadikan contoh (sample).

Tampilan di bawah ini menunjukkan nilai piksel dari citra


dan hasi dekompresi, jumlah frekuensi tiap piksel, kode
Huffman tiap nilai piksel serta panjang dari kode Huffman.
Kode Huffman

Gambar 9. Tampilan citra sebelum dikompres.

Gambar 7. Tampilan form kode Huffman.

Hasil Dekompresi

Gambar 8. Tampilan form citra hasil dekompresi.

Dari gambar terebut dapat dilihat bahwa frekuensi terbesar


berada pada nilai piksel 43 dengan jumlah frekuensi 7253. Gambar 10. Tampilan form kode huffman.
penghitungannya 100% - ( 60272 / 121078 ) x 100% =
50.220%.

Gambar 13. Tampilan pada kompresi 50%.


Gambar 11. Tampilan hasil dekompresi.

B. Pengujian terhadap Metode Lossy


Metode lossy menghasilkan citra hasil pemampatan yang
hampir sama dengan citra semula. Ada informasi yang
hilang akibat pemampatan, tetapi dapat ditolerir oleh
persepsi mata. Mata tidak dapat membedakan perubahan
kecil pada gambar. Metode pengompresian lossy
menghasilkan nilai pemampatan yang tinggi daripada
metode lossless.

Gambar 4.16 tampilan pada kompresi 1%.

Pada kompresi dengan kualitas 1%, terlihat bahwa citra


akan mengalami kerusakan pada kualitasnya namun
untuk nilai kompresi yang didapat dapat dikatakan
ukuran citra tersebut menjadi kecil dari 121078 menjadi
59348 hasil penghitungannya 100% - ( 59348 / 121078 )
x 100% = 50.983%.
TABEL V
H ASIL PERBANDINGAN R ASIO KOMPRESI C ITRA

Gambar 12. Tampilan pada kompresi 100%.

Pada kompresi dengan kualitas 100% maka nilai dari


kompresi citra akan berukuran kecil dari 121078 menjadi
118340 pada citra tersebut tidak mengalami kerusakan
pada kualitasnya dan hasil penghitungannya 100% -
(118340 / 121078 ) x 100% = 2.261%. Dilihat dari tabel diatas Pada empat kali percobaan
Pada kompresi dengan kualitas citra 50% citra akan menggunakan teknik Huffman dan Lossy penulis dapat
mengalami kerusakan pada kualitasnya namun untuk mengambil kesimpulan berupa:
nilai kompresi yang didapat dapat dikatakan ukuran citra Untuk teknik kompresi Huffman, kualitas citra yang
tersebut menjadi kecil dari 121078 menjadi 60272 hasil didapatkan setelah proses kompresi tidak mengalami
kerusakan bahkan pada saat sesudah dikompresi dan
dekompresi untuk ukuran hasil pengkompressian masih 3. Citra yang mempunyai sebaran nilai piksel tidak merata
terbilang efektif, untuk kelebihan lainnya Huffman memiliki memiliki rasio kompresi yang relatif besar sedangkan
kemampuan dekompresi sehingga citra tersebut kembali citra dengan nilai piksel yang merata memiliki rasio
keukuran semula dan tidak ada file yang hilang ataupun citra kompresi yang lebih kecil.
yang rusak saat pengkompresian berlangsung. 4. Tingkat efisiensi memori file hasil kompresi dengan
Untuk teknik kompresi Lossy, kelebihan dari teknik menggunakan Metode Huffman diukur dari besarnya
kompresi ini yaitu kompresi bisa diperkecil dari pada teknik rasio kompresi yang dihasilkan. Citra yang mempunyai
kompresi Huffman akan tetapi kekurangannya adalah sebaran nilai piksel tidak merata memiliki tingkat
semakin dikecil sebuah kompresi citra maka akan semakin efisiensi lebih besar dibandingkan dengan citra dengan
kehilangan kualitas dari sebuah citra tersebut dan apabila nilai piksel yang merata.
warna hitam pada sebuah citra pada citra greyscale lebih
mendominasi maka ukurannya akan semakin terbalik yaitu B. Saran
menjadi besar seperti ditampilkan pada ”Gambar 5.8 citra B Untuk dapat lebih melihat dan membuktikan keefektifan,
menggunakan teknik lossy dengan kualitas citra 100% ” kelebihan dan kelemahan dari algoritma Huffman, perlu
dikarenakan ukuran citra tidak sempurna karena diadakannya sebuah penelitian yang bertujuan
pendominasian satu warna yang dikompresi menggunakan membandingkan seluruh algoritma kompresi dalam
teknik ini. kekurangan lainnya dari teknik kompresi ini mengkompres berbagai citra.
adalah tidak adanya teknik dekompresi untuk
mengembalikan lagi citra keukuran semula apabila sudah DAFTAR PUSTAKA
disimpan didalam file PC. [1] T. Sutoyo, Edy Mulyanto, Dr. Vincent Suhartono, Oky Dwi
Nurhayati dan Wijanarto. 2005. ”Teori Pengolahan Citra Digital”.
VI. KESIMPULAN Andi Publisher, Yogyakarta.
[2] http://mail.informatika.org/~rinaldi
A. Kesimpulan /Matdis/Makalah/MakalahIF2153-0708-075.pdf, Tanggal akses:
Minggu, 4 Mei 2008 pukul 05:50
Dari uraian dan pembahasan diatas yang berjudul [3] Darma Putra. 2009. ”Pengolahan Citra Digital”. Andi Publisher,
“Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman Dengan Yogyakarta.
Bahasa Pemrograman Delphi 7.0”. beberapa kesimpulan [4] http://en.wikipedia.org/wikipedia/Data_compression, Tanggal akses:
yang dapat diperoleh antara lain:. Sabtu, 15 Maret 2010 pukul 06:15
[5] Huffman Coding,
1. Teknik kompresi citra dengan metode Huffman pada http://www.en.wikipedia.org/wiki/Huffman_coding, Tanggal akses :
citra gray scale 8 bit dilakukan dengan pembuatan pohon Tanggal akses: Sabtu, 15 Maret 2010 pukul 06:28
Huffman berdasarkan frekuensi kemunculan nilai piksel. [6] Practical Huffman Coding,
Pohon Huffman akan menghasilkan kode biner yang http://www.compressconsult.com/huffman/, Tanggal akses:
Minggu, 4 Mei 20010 pukul 05:50
disimpan dalam tabel Huffman tiap 8 bit. [7] http://home.unpar.ac.id/~integral/
2. Kode biner yang dihasilkan dari Metode Huffman adalah Volume%209/Integral%209%20No.%201/Perbandingan%20Kinerja
setiap nilai piksel yang mempunyai frekuensi terbesar %20Algoritma%20Kompresi.pdf, Tanggal akses: Minggu, 4 Mei
mempunyai jumlah bit yang pendek sedangkan nilai 2008 pukul 20:01
piksel yang mempunyai frekuensi kecil mempunyai bit
yang lebih panjang.

Anda mungkin juga menyukai