Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KEGIATAN

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PPG


DI SMAN 48 JAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan
Memenuhi syarat-syaratguna menempuh ujian
Program Pengalaman Lapangan
di SMA

Oleh :
Ahmad Syauqi 19016318010188
Aji Priambodo 19016318010189
Anggraeni Puspaningtyas 19016318010172
Beny Setyaningrum 19016018010205
Vanny Septia Efendi 19016318010525
Wawan Setiawan 19016318010187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
AGUSTUS 2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah, Guru Pamong, dan
Dosen Pembimbing PPL-PPG Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka menyatakan bahwa mahasiswa di bawah ini:

No. Nama No. Peserta


1 Ahmad Syauqi 19016318010188
2 Aji Priambodo 19016318010189
3 Anggraeni Puspaningtyas 19016318010172
4 Beny Setyaningrum 19016018010205
5 Vanny Septia Efendi 19016318010525
6 Wawan Setiawan 19016318010187

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA


Negeri 48 Jakarta dari tanggal 29 Juli sampai dengan 16 Agustus 2019. Hasil
kegiatan tercakup dalam naskah laporan ini.

Jakarta, 20 Agustus 2019

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Wahidin, M.Pd Yati Rosdayati, S.Pd


NIDN. 0308037905 NIP. 196408141991032009

Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMA NEGERI 48 JAKARTA

Acah Rianto, M.Pd


NIP. 196604011988121003

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan PPL-
PPG ini sebagai tugas akhir PPL mahasiswa PPG Pendidikan Matematika Tahap 2
UHAMKA.
Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan di SMAN 48 Jakarta pada tahun ajaran 2019/2020. Dari
kegiatan- kegiatan tersebut dapat kita ketahui tentang KBM yang telah terlaksana di
sekolah ini.
Tim penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan dan bimbingannya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia–
Nya.
2. Bapak Wahidin, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan selama PPL berlangsung.
3. Bapak AcaH, Rianto M.Pd selaku Kepala SMAN 48 yang telah memberikan
dukungan moral maupun spiritual pada setiap program PPL-PPG yang telah
dilaksanakan.
4. Ibu Yati Rosdayati, S.Pd, selaku guru pembimbing lapangan PPL-PPG dari
UHAMKA.
5. Bapak dan Ibu guru serta karyawan-karyawati SMAN 48 Jakarta yang telah
memberikan dukungan moral maupun spiritual pada setiap program PPL-PPG
yang telah dilaksanakan.
6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya program PPL.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan untuk itu mohan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca pada umumnya
dan penyusun pada khususnya

Jakarta, 20 Agustus 2019


Penyusun,

Ahmad Syauqi, dkk

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 2

KATA PENGANTAR............................................................................................. 3

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 5

A. SEJARAH PERKEMBANGAN SEKOLAH .................................................5


B. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH .......................................................7
C. DENAH LOKASI SEKOLAH ........................................................................7
D. KEADAAN FASILITAS SEKOLAH ............................................................8
E. SUSUNAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ........................10

BAB II DESKRIPSI MANAJEMEN SEKOLAH ...................................................12

A. PENGELOLAAN/ PELAKSANAAN KURIKULUM ................................. 12


B. PEMBINAAN KESISWAAN ....................................................................... 24
C. PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER .................. 24
D. PEMBINAAN KERJASAMA DENGAN ORANGTUA .............................. 25
E. PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN ..................................... 26
F. ANALISIS MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH ......................... 27

BAB III KEADAAN KELAS YANG DIOBSERVASI ..........................................28

A. X MIPA 2 (Syauqi) ........................................................................................ 28


B. X MIPA 5 (Vanny) ......................................................................................... 34
C. XI MIPA 2 (Wawan) ...................................................................................... 36
D. XI MIPA 3 (Beny).......................................................................................... 39
E. XI MIPA 4 (Rere) .......................................................................................... 42
F. XI MIPA 5 (Aji) ............................................................................................. 46

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 50

LAMPIRAN ................................................................................................................................. 51

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Perkembangan Sekolah

SMA Negeri 48 Jakarta berdiri tahun 1978, ketika itu masih menjadi kelas jauh SMA
Negeri 22 Utan Kayu Jakarta Timur. Sebelum menempati lokasi sekarang di Jalan Pinang
Ranti II waktu itu di wilayah Kramat Jati Jakarta Timur. Sebagai kelas jauh SMA Negeri 22,
SMA Negeri 48 Jakarta menempati gedung SPG Negeri 7 Jakarta (sekarang menjadi SMA
negeri 113 Jakarta ) Pada Tahun 1979 SMA Negeri 48 pindah di lokasi sekarang ini menempati
gedung yang sedianya oleh Kanwil Depdikbud adalah untuk SD. Oleh Bp. Drs. Yulimarnis
melakukan pendekatan dengan Kakanwil akhirnya diputuskan gedung tersebut untuk SMA
Negeri 48 Jakarta.
Pada tanggal 28 Agustus 1981 secara resmi berdiri dan pisah dengan SMA Negeri 22
Jakarta dan tanggal tsb.dijadikan tanggal lahir SMA Negeri 48 Jakarta. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan 2 shift, pagi dan siang. Sejak berdiri hingga sekarang ini SMA Negeri 48 Jakarta
telaha mengalami pergantian kepala sekolah sebagai berikut :
1. Drs. Yulimarnis (1978 – 1987)
2. Drs. Subardjo (1987 – 1992)
3. Hidayat Wikantasasmita (1992 – 1994)
4. Drs. Iwa Miswari (1994 – 1998)
5. Dra. Tioman Manik (1998 – 2004)
6. Drs. Sartiman MM, (2004 – 2006)
7. Drs. H.M. Idris Muhalih, MM (2006 – 2010)
8. Drs. Syamsu Arifin,MPd. (2010 – 2011)
9. Masduki,S.Pd, MPd. (2011 – 2013)
10. Drs. Alex Haryanto, MSi (2013 – 2014)
11. Dra. Markorijasti, MSi (2014 – 2015)
12. Acah Rianto, M.Pd. (2015 sd sekarang)

Seiring dengan berjalannya waktu prestasi SMA Negeri 48 Jakarta pun kian menanjak,
dari yang semula sekolah regular menjadi sekolah pendamping unggulan, dan sejak tahun 2006
menyandang predikat sebagai sekolah unggulan. Hal ini dapat dibuktikan oleh siswa-siswi
melalui prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Misalnya tahun 2004/2005
meraih peringkat 3 Ujian Nasional Tingkat Provinsi DKI Jakarta.Tahun 2005/2006 Program
studi IPS meraih Peringkat 1 Ujian Nasional, sedangkan IPA meraih peringkat 3 se provinsi
DKI Jakarta.
Tahun 2002 sampai dengan 2004 gedung SMA Negeri 48 direnovasi dan SMA
Neggeri 48 menempati gedung SDN 07 dan SDN 08 Pinang Ranti Jakarta Timur. Tahun 2004

5
renovasi selesai dan SMA Negeri 48 menempati gedung baru, yang diresmikan oleh Gubernur
Sutiyoso.
Gedung dengan 3 lantai, mempunyai rombongan belajar sebanyak 24 rombel.Fasilitas
yang dimiliki lapangan basket, futsal, lab. Biologi, Lab Fisika, Lab. Bahasa dan Komputer.
Secara bertahap selanjutnya dibuat Lab. Kimia, Lab. IPS dan Ruang Audio Visual.
Tahun 2005 masjid Bahrul Ulum dibangun kembali dan selesai tahun 2006 yang
peresmiannya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Dinas DIkmenti DKI
Jakarta : Drs. HM. Margani Mustar, Ketua Pembangunan Masjid H, Sri Hardono dan Kepala
Sekolah Drs. Sartiman, MM.
Tahun 2007 SMA Negeri 48 Jakarta meraih Juara 2 Lomba Sekolah Sehat Tingkat
Nasional. Sedikit demi sedikit sekolah beserta komite dengan programnya melengkapi sarana
dan prasarana misalnya Setiap ruang dilengkapi AC dan LCD Proyektor beserta Jaringan
Internet.
Tahun Pelajaran 2007/2008 SMA Negeri 48 Jakarta memiliki 945 siswa, kelas X 8
rombel, Kelas XI IPA 5 rombel, Kelas XI IPS 3 rombel, Kelas XII IPA 5 rombel dan kelas XII
IPS 3 rombel.Jumlah tenaga pengajar 63 orang, 43 berstatus guru PNS dan 20 guru Honorer,
sedangkan karyawan dan pekarya berjumlah 21, 10 karyawan PNS dan 11 karyawan honorer.
Komite pada tahun tersebut adalah sebagai mitra sekolah, fungsi dan peranan Komite
untuk ikut membantu sekolah dan orang tua siswa sangat penting artinya. Namun sejalan
dengan perubahan kebijakan dari Pemda DKI Jakarta tentang Sumber Dana Operasional
Sekolah bersumber dari BOP dan BOS, keberadaan Komite berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Tahun selanjutnya prestasi siswa yang pernaih diraih Medali Emas pada
Olympiade Ekonomi, tahun selanjutnya meraih medali Perak Olympiade Astronomi. Tahun
berikutnya 3 siswa meraih kejuaraan Thinkquest Tingkat Internasional di California USA.
Siswa yang diterima di PTN melalui jalur PMDK, jalur Undangan dan SBMPTN semakin
banyak.

6
B. Struktur Organisasi Sekolah

C. Denah Lokasi Sekolah

7
D. Keadaan Fasilitas Sekolah
I.Sumber Belajar
Kondisi Ruangan
Jumlah Luas
No Jenis Sumber Belajar Kurang Tidak
ruang Ruang Baik
baik Baik
1 Ruang Perpustakaan 1 8x15m Baik
2 Ruang Laboratorium
Lab Fisika 1 8 x 12 m Baik
Lab Kimia 1 8x9m Baik
Lab Biologi 1 8 x 15 m Baik
Lab Bahasa 1 8x9m Baik
Lab Komputer 2 8x9m Baik
3 R. 1
8x9m
Kesenian/Keterampilan
4 Ruang media, Audio 1
8x9m
Visual
5 Rumah Kaca (Green 1
House)
6 Ruang Olah Raga 0
(Indoor)
7 Lapangan Olah Raga (Out 3
1500 m2
door)
8 Ruang Serba Guna 1 8 x 25 m Baik
9 Buku Perpustakaan
a. Fisika Cukup - Baik
b. Non Fisika - Kurang Baik
Referensi - Kurang Baik
10 Alat Peraga/Alat Bantu
Pembelajaran Cukup Baik
a. Matematika Cukup Baik
b. IPA Cukup Baik
c. IPS Cukup Baik
d. Bahasa
11 Alat Praktik
a. Kesenian Cukup Baik
b. Keterampilan Tdk ada
c. Penjas Cukup Baik
12 Media Pendidikan
a. OHP Cukup Baik
b. Audio Player/radio Cukup Baik
c. Video Player/TV Cukup Baik
d. Slide Projector/LCD Cukup Baik
e. Komputer pembel Cukup Baik
f. Papan Display/mading Cukup Baik
13 Software
a. Kaset Pembelajaran Cukup
b. VCD Pembelajaran Cukup
14 Internet Cukup Baik

8
II.Sarana / Ruang Penunjang

Ada, Kondisi
No Jenis Sarana Tidak ada Keterangan
Baik Kurang Baik
1 Ruang Kepala Sekolah Baik
2 Ruang Wkl Kepala Sekolah Baik
3 Ruang Guru Baik
4 Ruang Tata Usaha Baik
5 Ruang BK Baik
6 Ruang OSIS Baik
7 Ruang Komite Sekolah Baik
8 Ruang Serba Guna Baik
9 Ruang UKS Baik
10 Ruang Ibadah Baik
11 Pos Satpam Baik
12 Ruang MGMP Baik
13 Ruang Tamu Baik
14 Ruang Koperasi Baik
15 Lapangan Upacara Baik
16 Kantin Baik
17 Toilet Baik
18 Ruang Makan Baik
19 Ruang Sanggar Baik

III.Prasarana
Keberadaan Fungsi
No Jenis Sarana
Ada Tdk ada Baik Tidak Baik
1 Instalasi Air Ada Baik
2 Jaringan Listrik Ada Baik
3 Jaringan Telpon Ada Baik
4 Internet Ada Baik
5 Akses Jalan Ada Baik
6 Parkir Mobil/Motor Ada Baik
7 Lapangan Upacara Ada Baik
8 Kolam Ikan Ada Baik
9 Sumur resapan Ada Baik
10 Taman Toga Ada Baik
11 Green House Ada Baik
12 Taman Baca/Literasi Ada Baik
13 Bak Pembuangan Ada Baik
Sampah

9
E. Susunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah semua Guru


Guru Guru Guru Guru Bantu Jumlah
Pendidikan Terakhir
Tetap Honor DPK PTT Guru

Pascasarjana ( S2 – S3 )
Kependidikan/Non 15 4 - - 19
Kependidikan

Sarjana 37 10 - - 47

Sarmud / D3 ( lebih rendah 1 - - - 1


)

Jumlah Guru 43 14 - 57

Jumlah Guru setiap mata pelajaran (Lampiran daftar nama guru. Pendidikan, jurusan, mata
pelajaran yang diajarkan, jumlah jam mengajar masing-masing mata pelajaran)
JUMLAH GURU
Mata Selu- Pendidikan Jurusan Kele- Keku-
Pelajaran Rt2 jam bihan rangan
ruhny
a S2/S3 S1 D3/SM Sesuai Tdk mengajar

Pend Agama 5 1 4 v
PKN 2 2 v
Bhs.Indonesia 5 2 2 1 v
Sejarah 4 1 3 v
Kesenian 3 3 v
Matematika 9 5 4 v
Fisika 3 3 0 v
Kimia 2 2 0 v
Biologi 3 2 1 v 20 – 24 jam
Ekon/Akunt 3 3 v
Geografi 3 3 v
Sosiologi 1 1 0 v
Bhs.Inggris 4 2 2 v
Bhs.Asing 2 2 v
Penjas 2 2 v
TIK 1 1 v
BK 5 5 v
Jumlah Semua 57 19 37 1
Guru
*) Non Kependidikan
Jumlah Pegawai

10
`
Pegawai Jumlah
Pendidikan Terakhir Pegawai Tetap Pegawai Honor
DPK Pegawai
Pasca sarjana 1 - - 1
Sarjana 3 4 - 7
Sarmud/D3 - - - -
D2 /D1 - - - -
SLTA/KPAA 1 7 - 8
SLTP & SD - - - -
Jumlah Semua
5 11 - 16
Pegawai
i.

Jenis Tugas
No Jenis Tugas Jumlah
1 Pegawai Administrasi 8
2 Petugas Perpustakaan 1
3 Petugas Laboratorium IPA 1
4 Teknisi Komputer 1
5 Teknisi Lab -
6 Petugas Keamanan ( Satpam ) 2
7 Petugas Kebersihan/Pembantu Pelaksana 3
Jumlah Semua Pegawai 16

11
BAB II
DESKRIPSI MANAJEMEN SEKOLAH

A. PENGELOLAAN/ PELAKSANAAN KURIKULUM


Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 48 Jakarta berlandaskan Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan Struktur Kurikulum dan Muatan kurikulum SMA
Negeri 48 Jakarta adalah jumlah perumpunan dan beban pelajaran yang dipakai sebagai acuan proses
pembelajaran. Sebagaimana tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
Struktur kurikulum yang merupakan pola dan susunan mata pelajaran serta program pendidikan lainnya
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sejak di kelas X sampai dengan kelas
XII, ditempuh selama tiga tahun untuk kelas regular. Sejak dicanangkannya Kurikulum 2013 SMA Negeri
48 Jakarta menjadi salah satu sekolah yang harus melaksanaan kurikulum 2013 di Provinsi DKI Jakarta.
Pada tahun 2016 kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan kebudayaan merevisi Kurikulum 2013
dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Nomor 21 tentang Standar Isi, Nomor 22 tentang Standar Proses, Nomor 23 tentang
Standar Penilaian, dan Nomor 24 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar menggantikan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, dan 66 Tahun 2013. Berdasarkan hal tersebut maka
KTSP ini disusun dengan memperhatikan berbagai macam kondisi terbaru sebagai bahan revisi untuk
menyesuaikan dengan struktur kurikulum 2013.

1. Kerangka Dasar
Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan
dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum
2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh
potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa
Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung
makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi
muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi
bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh

12
lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik


melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu
dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu
dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat,

Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang
dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk
proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

Landasan Yuridis
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional,
beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

2. Struktur Kurikulum
Tahun Pelajaran 2018/2019 SMA pelaksana Kurikulum 2013 memiliki kewajiban untuk menyusun
KTSP dan melaksanakannya Kurikulum 2013 secara keseluruhan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan sebagai berikut:

No. Dimensi Kompetensi


1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

13
No. Dimensi Kompetensi
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,


sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
2. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks


diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional
dan internasional.
Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

Konseptual
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,
generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan
terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan
yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik,
algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri
dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan
teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan

14
No. Dimensi Kompetensi
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

3. Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:


1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari


yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
secara mandiri
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap
satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi Tingkat
Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat Kompetensi
menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam
Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan.

Tingkat Pendidikan Menengah (Kelas X-XII SMA)

KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
e. bertanggung jawab,
f. responsif, dan

15
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
g. pro-aktif,

Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan


perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora

Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,


dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Keterampilan Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,

Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan


pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan.
Tabel 2. Tingkat Kompetensi

Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata
pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran
peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran umum kelompok
A merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan
dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
16
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.

Lintas minat, Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. Pemilihan
peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada Pendaftaran Online atau PPDB Online. Selain
mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran
tertentu untuk lintas minat, peserta didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka
peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata
pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII.

1) Struktur Kurikulum Kelas X (sepuluh)

a. Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam disajikan dalam tabel berikut:
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok Umum (A)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)

1 Matematika 3 3

2 Biologi 3 3

3 Fisika 3 3

4 Kimia 3 3

Lintas Minat

1 Ekonomi / Geografi 3 3

2 Bahasa Jepang 3 3

Bimbingan Konseling /BTIK 2 2


Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
17
Tabel 3. Struktur kelas X MIPA

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta Kelas X Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
disajikan dalam tabel berikut :
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok Umum (A)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)
7 Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

Kelompok C (Peminatan)

1 Geografi 3 3

2 Sejarah 3 3

3 Sosiologi 3 3

4 Ekonomi 3 3

Lintas Minat

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3

2 Matematika 3 3

Bimbingan Konseling / BK TIK 2 2


Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
Tabel 4. Struktur Kelas X IPS

2) Struktur Kurikulum Kelas XI (sebelas)


a. Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, disajikan dalam tabel berikut:
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok Umum (A)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4

18
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)
7 Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)

1 Matematika 4 4

2 Biologi 4 4

3 Fisika 4 4

4 Kimia 4 4

Lintas Minat

1 Bahasa & Sastra Inggris 4 4


Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
Tabel 5. Struktur Kelas X MIPA

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta Kelas XI Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
disajikan dalam tabel berikut :
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok Umum (A)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)
7 Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

Kelompok C (Peminatan)

1 Geografi 4 4

2 Sejarah 4 4

19
3 Sosiologi 4 4

4 Ekonomi 4 4

Lintas Minat

1 Bahasa dan Sastra Inggris 4 4


Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
Tabel 6. Struktur Kelas XI IPS

3) Struktur Kurikulum Kelas XII ( Dua belas)


a. Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta Kelas XII Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, disajikan dalam tabel berikut:
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok Umum (A)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)
7 Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)

1 Matematika 4 4

2 Biologi 4 4

3 Fisika 4 4

4 Kimia 4 4

Lintas Minat

1 Bahasa Jerman 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
Tabel 7. Struktur Kelas XII MIPA

b. Struktur Kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta Kelas XII Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
disajikan dalam tabel berikut :
Mata Pelajaran Alokasi Waktu

20
Smt. 1 Smt.2
Kelompok Umum (A)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)
7 Seni Budaya 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

Kelompok C (Peminatan)

1 Geografi 4 4

2 Sejarah 4 4

3 Sosiologi 4 4

4 Ekonomi 4 4

Lintas Minat

1 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4


Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
44 44
per Minggu
Tabel 8. Struktur Kelas XII IPS

4) Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik,dan kekhasan
masing-masing mata pelajaran. Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran Pendidikan agama dan
ahlak mulia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap social dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya hanya dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan kelompok Kompetensi
Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Pengelompokan Kompetensi Dasar seperti tersebut di atas sebagaimana terdapat pada setiap Mata
Pelajaran yang akan dijabarkan dalam dokumen 2 atau Silabus Mata Pelajaran.

21
3. Muatan Kurikulum
Muatan KTSP terdiri atas muatan umum yang berupa muatan nasional dan muatan lokal; muatan
peminatan akademik; muatan peminatan lintas minat/pendalaman minat.
a. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A, kelompok mata
pelajaran B, dan kelompok mata pelajaran C (peminatan), termasuk bimbingan konseling dan
ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan.
b. Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota dan/atau satuan
pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah setempat.
Dilaksanakan sebagai bagian mata pelajaran di kelompok B yang terintegrasi pada pelajaran Seni
Budaya.
c. Muatan kurikulum nasional yang dilaksanakan di SMA 48 sudah merujuk pada PP No. 87 tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tenang PPK
pada Satuan Pendidikan Formal, dimana satuan pendidikan bertanggungjawab untuk memperkuat
karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan cara
kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat.

Pelaksanaan PPK menggunakan tiga pendekatan yaitu:


1) Pendekatan berbasis kelas
Pelaksanaan PPK pada pendekatan berbasis kelas salah satunya terimplementasi dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dimana aktivitas kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan
berupaya untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan agar individu tumbuh dan berkembang sebagai
manusia yang sehat jasmani, rohani dan moral, hal tersebut menunjukkan adanya upaya
menanamkan nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai religius (tadarus, doa pagi, berdoa setiap
sebelum dan sesudah belajar), sikap jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social dan bertanggungjawab.
Terlampir dalam RPP yang sudah bermuatan karakter

2) Pendekatan berbasis budaya sekolah


Pada pendekatan berbasis sekolah, di SMA 48 menanamkan pembiasaan karakter antara lain:
a) Menyambut kedatangan siswa di sekolah dengan salaman setiap pagi yang dilakukan oleh wali
kelas dan guru piket, ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk surat keputusan kepala
sekolah
b) Tadarus dijadwalkan setiap Selasa dan Kamis yang dilaksanakan berdasarkan ketetapam di
tingkat stuan pendidikan melalui rapat kerja tahun pelajaran 2018/2019. (terlampir kartu
monitoring tadarus setiap kelas yang ditandatangani wali kelas dan kepala sekolah)
c) Literasi yang dilakukan 3 minggu satu kali setiap hari Rabu. Kegiatan tersebut sesuai dengan
ketetapan satuan pendidikan melalui rapat kerja tahun pelajaran 2018/2019
d) Kegiatan ekstra kurikuler sebanyak 23 jenis yang terjadwal sesuai kesepakatan hasil rapat
Pembina ekskul dan masing-masing memiliki Pembina ekstra kulikuler yang ditetapkan melalui
surat keputusan kepala sekolah

3) Pendekatan berbasis masyarakat:


a) Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai
pemangku kepentingan utama pendidikan. Di SMA 48 telah terbentuk Pengurus Komite SMA
Negeri 48 untuk periode 2017 – 2020 dan sudah ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
Surat Keputusan Kepala Sekolah
b) Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai
sumber pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat
seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha dan dunia
industri. SMA 48 mengikutsertakan dunia usaha untuk mengisi kantin sekolah yang bekerjasama

22
dengan Koperasi Sekolah. Mengembangkan program kewirausahaan bekerjasama dengan SMK
27 dan Perkampungan Industri Kecil Penggilingan.
c) Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi,
pegiat pendidikan, dan LSM. SMA 48 mengadakan kerja sama dengan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Universitas Indra Prasta Jakarta dalam bentuk menerima
mahasiswanya untuk melakukan PPL dan memberdayakan potensi akademisinya untuk menjadi
nara sumber di berbagai kegiatan peningkatan kompetensi guru. Mengaktifkan keberadaan
masjid Bahrul Umum yang ada di lingkungan SMA
d) Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah,
kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada umum

Muatan Kurikulum abad 21 menggambarkan pembelajaran learning and Innovation ”4Cs” (Critical
Thinking & Problem Solving, Creativity & Innovation, Communication, Collaboration)

4. Mata pelajaran
a. Jumlah mata pelajaran di kelas X sebanyak 16 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
wajib A sebagai muatan kurikulum nasional, minimal 3 mata pelajaran wajib B yang dapat ditambah
dengan mata pelajaran BK/BTIK sebagai muatan lokal, dan 5 mata pelajaran peminatan.
b. Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran peminatan yang
tersedia setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Mata
pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil, beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran
lintas minat dan/atau pendalaman minat
c. Mata pelajaran lintas minat diambil dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk
kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok
peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang sama. Untuk kelompok peminatan IPS
diberikan lintas minat mata pelajaran Matematika Peminatan diharapkan sebagai penguatan dan
dapat mendukung mata pelajaran yang lain.
d. Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke SMA sesuai dengan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik. Peserta didik mengambil semua mata
pelajaran yang tersedia dalam peminatan tertentu mulai awal semester 1 (satu) sampai dengan lulus.
e. Jumlah mata pelajaran di kelas XI dan kelas XII untuk semua peminatan Ilmu Pengetahuan Alam,
peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya minimal 14 mata
pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, minimal 3 mata pelajaran wajib B, 5 mata
pelajaran peminatan yang sebaiknya tetap dari kelas X.
f. Khusus untuk kelas XII dilaksanakan pendalaman mata pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional,
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran baik guru kelas X, XI maupun kelas XII.

Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta didik dan pendidik.
Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik.Pendidik sebagai fasilitator
mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam
pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran diberikan secara kontekstual dengan
memperhatikan perkembangan kekinian dari berbagai aspek kehidupan.

5. Muatan Lokal
Muatan lokal diatur sedemikian rupa dalam mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.
Penyikapan terhadap mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang tercantum dalam kurikulum
2013, tim pengembang kurikulum SMA Negeri 48 Jakarta menetapkan ketentuan sebagai berikut.

Penetapan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


SEMESTER
Peminatan
1 2 3 4 5 6
23
MIPA Pengolahan Budidaya Budidaya Pengolahan Kerajinan Pengolahan

IPS Budidaya Pengolahan Kerajinan Pengolahan Kerajinan Pengolahan


Penetapan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan tersebut didasarkan pada kebutuhan, potensi dan
daya dukung yang dimiliki sekolah.

B. PEMBINAAN KESISWAAN
Pada pendekatan berbasis sekolah, di SMA 48 menanamkan pembiasaan karakter antara lain:
a) Menyambut kedatangan siswa di sekolah dengan salaman setiap pagi yang dilakukan oleh wali kelas
dan guru piket, ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam bentuk surat keputusan kepala sekolah
b) Tadarus dijadwalkan setiap Selasa dan Kamis yang dilaksanakan berdasarkan ketetapam di tingkat
stuan pendidikan melalui rapat kerja tahun pelajaran 2018/2019. (terlampir kartu monitoring tadarus
setiap kelas yang ditandatangani wali kelas dan kepala sekolah)
c) Literasi yang dilakukan 3 minggu satu kali setiap hari Rabu. Kegiatan tersebut sesuai dengan ketetapan
satuan pendidikan melalui rapat kerja tahun pelajaran 2018/2019.
d) Kegiatan ekstra kurikuler sebanyak 23 jenis yang terjadwal sesuai kesepakatan hasil rapat Pembina
ekskul dan masing-masing memiliki Pembina ekstra kulikuler yang ditetapkan melalui surat keputusan
kepala sekolah.

C. PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu peserta
didik mengembangkan potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Kegiatan
Pengembangan Diri melalui kegiatan ektra kurikuler dilaksanakan sebagian besar di luar kelas dan jam
pelajaran. Kegiatan ektrakurikuler ini diasuh oleh Pendidik atau pembimbing yang telah ditunjuk oleh
sekolah dan dilaksanakan secara rutin pada sore hari pada Senin sampai dengan Sabtu.
Mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan sumber daya manusia yang tersedia di sekolah,
maka SMA Negeri 48 Jakarta memfasilitasi jenis kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut.
No Bidang Kegiatan
OSIS/MPK
1 Organisasi Dewan Ambalan
BDI
PAMUKA
2 Bela Negara PASKIBRA
PMR
Kerohanian Islam (ROHIS)
3 Rohani
Kerohanian Kristen (ROHKRI)
Bola Volley
Sepak Bola / Futsal
4 Olah raga
Bola Basket
Bulutangkis
Seni Teater
Seni Tari
Seni
5 Seni Musik
Paduan Suara
24
Film cerita pendek
6 Beladiri Pencak Silat
KIR
7 Sains IT Club
Matematika
Fisika
KIMIPA
Biologi
8 Olimpiade Kebumian
Astronomi
Ekonomi
TIK
Geografi

Kegiatan ekstrakurikuler ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI dan XII. Adapun hari pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler adalah Senin - Sabtu. Ekstrakurikuler Pramuka merupakan program wajib yang harus diikuti
peserta didik sebagai implementasi dari kurikulum 2013. Ekstrakurikuler Kepramukaan wajib diikuti oleh peserta
didik kelas X sampai dengan XI, sedangkan kelas XII lebih difokuskan pada peningkatan kualitas akademik.

D. PEMBINAAN KERJASAMA DENGAN ORANGTUA

Pembinaan kerjasama dengan orangtua siswa dilakukan oleh perwakilan Komite Sekolah yang terdiri dari
perwakilan orang tua siswa.
Komite Sekolah bertujuan untuk:
a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan;
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan;
c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan

Peran Komite Sekolah


a. Pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di
satuan pendidikan.
b. Pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c. Pengontrol (Controlling Agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
d. Mediator (Mediator Agency) antara pemerintah (Executive) dengan masyarakat di satuan pendidikan.
Fungsi Komite Sekolah
Untuk menjalankan perannya komite sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha) dan pemerintah
berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

25
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang
diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai: a).
kebijakan dan program pendidikan; b). rencana anggaran pendidikan dan belanja madrasah
(RAPBM); c). Kriteria kinerja satuan pendidikan; d). criteria tenaga kependidikan; e). hal-hal lain
yang terkait dengan pendidikan.
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan
mutu dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran
pendidikan di satuan pendidikan.

E. PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN

Fasilitas pembelajara dikelola dengan baik oleh manajemen sekolah dengan bantuan guru-guru dan pesuruh
sekolah.

F. ANALISIS MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH


Manajemen pendidikan merupakan suatu bentuk kerjasama sekelompok manusia, baik studi dan praktek
operasional penyelenggaraan pendidikan dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien. Manajemen pendidikan pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan manajemen
sekolah. Namun, demikian manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas daripada manajemen
sekolah. Dengan perkataan lain, manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau

26
penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dan system
pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas pada salah satu sekolah saja, sedangkan manajemen
pendidikan meliputi seluruh komponen system pendidikan.
Hal terpenting dan implementasi manajemen pendidikan atau manajemen sekolah adalah manajemen
terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Komponen-komponen Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) sama dengan ruang lingkup Manajemen Pendidikan seperti yang diungkap oleh beberapa sumber di
atas. Komponen-komponen manajemen pendidikan tersebut meliputi:
1. Manajemen kurikulum
2. Manajemen kesiswaan
3. Manajemen sarana pendidikan
4. Manajemen tata usaha
5. Manajemen keuangan
6. Pengorganisasian sekolah
7. Hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas).
Di SMA Negeri 48 terdapat keunggulan yang dapat dipertahankan antara lain:
1. Fasilitas sekolah yang memadai sehingga mendukung aktivitas belajar mengajar antara murid dengan
peserta didik
2. Seluruh warga sekolah turut menjaga ingkungan sekolah yang nyaman dan asri
3. Adanya kegiatan ekstrakurikuler yang beragam misalnya dalam bidang olahraga, kesenian dan
kerohanian sehingga mendukung pengembangan minat bakat peserta didik.
4. Mengawali aktivitas belajar dengan tadarus dan peserta didik sudah memiliki inisiatif untuk
melakukan sholat wajib berjamaah
5. Peserta didik tertib dan rapi dalam menggunakan pakaian seragam sekolah
6. Terdapat BI corner yang bisa menjadi daya tarik peserta didik ke perpustakaan sehingga mendukung
gerakan literasi sekolah.
Keunggulan yang sudah ada bisa menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan sekolah dan aktivitas
belajar mengajar berjalan dengan lancar.

27
BAB III
KEADAAN KELAS YANG DIOBSERVASI

A. X MIPA 2

Tiga minggu sudah saya bersama teman-teman PPG Matematika UHAMKA


praktek lapangan di SMA Negeri 48 Jakarta, saya mengajar di kelas X IPA 2 untuk mata
pelajaran matematika wajib. Sebelumnya guru di sekolah tersebut sudah mengajar satu
pertemuan tentang definisi nilai mutlak, kemudian saya melanjutkan materi tersebut di
awali persamaan linear, persamaan nilai mutlak, pertidaksamaan linear, pertidaksamaan
kuadrat, pertidaksaman rasional, pertidaksaman irasional dan pertidaksaman nilai
mutlak.
Siswa kelas X IPA 2 berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 18 siswa dan 18 siswi
serta 27 siswa beragama islam dan 9 siswa beragama kristen protestan dengan
Muhammad Isa Aidiputra sebagai Ketua Kelas dan Bapak Purwanto, S.Kom sebagai
wali kelas. Mereka umumnya berasal dari sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
berbeda-beda di sekitar wilayah kramat jati, di antaranya SMP Negeri 150, SMP Negeri
126, SMP Negeri 209, SMP Negeri 263, SMP Negeri 50, SMP Negeri 35, SMP Negeri
281, SMP Negeri 24, SMP Negeri 20, SMP Trisoko, SMP Global Islamic School, SMP
Santo Markus dan SMP-SMP lainnya.
Selama saya mengajar di kelas X IPA 2, secara umum siswa di kelas tersebut
sangat aktif dan mempunyai minat belajar yang tinggi pada kegiatan pembelajaran.
Mereka aktif bertanya dan menjawab pertanyaan bahkan mengerjakan soal-soal latihan
di depan kelas. Berikut foto-foto keaktifan siswa kelas X IPA 2 dalam pembelajaran
matematika wajib:

28
Dalam menerima pelajaran, siswa siswi di kelas X IPA 2 sangat antusias baik siswa
yang cepat dalam mempelajari hal baru, maupun siswa yang tergolong lebih lambat
dalam menerima materi. Siswa yang lebih cepat akan bertanya soal-soal yang memiliki
bobot yang lebih. Siswa yang lebih lambat akan serius bertanya tentang pemecahan
masalah yang sudah diajarkan guru.
Kelebihan siswa siswi di kelas ini adalah sifat mereka yang sangat santun dan
mudah diarahkan untuk mengikuti instruksi guru dalam mengikuti kegiatan belajar aktif
yang sudah di rancang guru. Mereka cenderung merespons setiap instruksi guru, baik
ketika mereka bingung ataupun ketika mereka sangat excited dengan aktivitas kelas itu.
Suatu kegiatan pembelajaran di kelas tersebut, saya memberikan beberapa soal-soal
latihan untuk dikerjakan, mereka sangat antusias mengerjakan dengan berlomba-lomba
untuk segera menyelesaikan semua soal-soal latihan yang saya berikan agar mereka
dapat maju ke depan kelas dan menuliskan jawabannya di papan tulis.
Kekurangan dari kelas X IPA 2 yang saya bisa katakan hanya satu yaitu, jam
pelajaran matematika wajib di hari kamis tepat sekali setelah istirahat kedua yang
umumnya digunakan untuk sholat dhuhur berjama’ah dan makan siang. Ini
menyebabkan, siswa siswi punya waktu yang cukup singkat untuk mengerjakan kedua
kegiatan tersebut (20 menit), sehingga ada siswa yang telat masuk ke dalam kelas di jam
pelajaran tersebut.
Adapun untuk posisi tempat duduk mereka sepakat untuk sementara statis setiap
harinya. Berikut denah tempat duduk di kelas X IPA 2 serta biodata siswa kelas X IPA
2.

29
DENAH TEMPAT DUDUK
KELAS X IPA 2
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
SMA NEGERI 48 JAKARTA

ESTER DELLAS BELA NABILA

JIHAN RIO DEWI FATHI’AH

NANDA ERICK HILDA NOVIA

TANTY NUNO WINDY ICA

DINDA FATIH ILHAM ISA

DASYA ZIA RIFQI RONALD

SONYA RAFAEL REVITO IRDINA

ERICA RADHITYA DWIKI MELISSA

RAFA ILHAM

AXEL PB

MEJA GURU

WHITE BOARD

30
NAMA JENIS ALAMAT
BULAN
NO. NAMA LENGKAP PANGGIL KELAM (KOTAMA EKSKUL HOBI CITA-CITA
LAHIR
AN IN DYA)
Jakarta
1 AISYA CAHYA DANISWARA ICA P Timur Agustus Padus Nyanyi, Baca Insyinyur, Arsitek
Jakarta
2 ANDRIAN NUNO SAMIVALEN NUNO L Timur Maret Obscure Musik Insyinyur
AUDEAN RODERICK SAMUEL Jakarta
3 KUMONTOY ERICK L Timur Juni KIR Belajar Dokter
Jakarta
AXEL WILSON L
4 AXEL Timur Agustus Badminton Badminton Psikolog
Jakarta
5 CHRISTANTY AGATHA TANTY P Timur April Padus, OSN Musik Dosen
6 DASHA JULIA PUTRIRANI SELY P Bogor Juli Saman Nonton Dokter
7 DELLAS ADITYA DELLAS L Bogor Juli Paskibra Main Game Insyinyur
Jakarta
8 DEWI WULANDARI DEWI P Timur Februari Saman Musik, Baca, Nonton Dokter, Ahli Geologi, Interpreneur
9 Dinda Arifka Ramadhita DINDA P Bogor November Saman Nonton Dokter
Jakarta
10 DWIKY AHMAD MEGANANTA EKAS L Timur Desember Femo Main Gitar Dokter
Jakarta Septembe
11 ERICA THERESIA STEVHANY ECA P Timur r Padus, KIR Bernyanyi dan Baca Buku Guru/Dosen
ESTHER TRI OCTAVIANI PUTRI Jakarta
12 HUTABARAT ESTHER P Timur Oktober Padus, KIR, DC Musik, Baca, Nonton Dokter, Istri CEO atau Pendeta
Jakarta Paskibra,
13 FATHI`AH AZZAHRA FATHI'AH P Timur Februari Obscure, OSN Bernyanyi Sukses
Jakarta
FATIH IZZATULLAH HADI L
14 FATIH Timur Agustus Femo Musik
15 HILDA NOVITA ANGGRAINI HILDA P Depok November KIR, Padus Baca Novel Dokter
Jakarta Paskibra, Rohis, Ngerjain Soal, Baca buku,
16 ILHAM REZY SAPUTRA ILHAM L Timur April OSN Basket, Futsal Pengusaha, CEO,Dokter, Arsitek, Dosen
Jakarta
17 IRDINA FATHIYAH RAHVI IRDINA P Timur April Fvrenzzy Travelling Dokter Anak
18 JIHAN AURELIA JIHAN P Bekasi Juni KIR, OSN,DC Nonton Drakor Istri CEO

31
JUBELANITA ROSALINDA Jakarta
19 PANGGABEAN BELA P Timur Februari Padus, KIR, OSN Musik Pengusaha
Jakarta
20 MELISSA NATHANIA NABABAN MELI P Timur November KIR, OSN Nonton, Jalan-jalan Orang Sukses
MUHAMAD ILHAM NUR Jakarta
21 HIDAYAH ILHAM L Timur Mei Femo Main Game CEO
Jakarta
22 MUHAMMAD ISA AIDIPUTRA ISA L Timur Maret Basket Main Game CEO
Jakarta
23 MUHAMMAD RAFA ATHALLAH RAFA L Timur Juni Japan Club, OSN Main Game Sukses
Jakarta
24 MUHAMMAD RIFQI RIFQI L Timur Maret Rohis Main Sepakbola Pengusaha, Bea Cukai
25 MUHAMMAD WAFIZIA ZIA L Bogor November Badminton Main Bola CEO yang sukses
Jakarta Septembe Saman, Obscure,
26 NABILA ZAHRA ASTARINDA NABILA P Timur r OSN Berenang Arsitek
Jakarta Septembe
NANDA CITRA PRADITA P
27 NANDA Timur r KIR, OSN Berenang Dokter
Jakarta Septembe
28 NOVIA PUTRI WIDAYANTA NOVIA P Timur r Fvrenzzy Musik Dokter
Jakarta Futsal,
29 PUTRA BAGUS PERMANA PB L Timur Mei Badminton OR Dokter
RADHITY Jakarta
30 RADHITYA ARRAYYAN. A A L Timur Desember Futsal Main Game, Futsal Pemain Bola, Pengusaha
RAFAEL IMMANUEL Jakarta
31 PANGGABEAN RAFAEL L Timur Januari Badminton OR PNS
Jakarta
REVITO ANANDA LEKSANTO L
32 REVITO Timur Maret Femo OR Dokter
Jakarta
RIO AQUILA JATRA L
33 JATRA Timur Januari Padus, FLS2N OR, Nyanyi Dokter, Masuk STAN
Jakarta Dokter Anak, Ketua DPR, Pebisnis, Arsitek,
34 RONALD ARVE GAUTAMA RONALD L Timur April Basket, Voli Basket, Musik, Voli Camat, Ketua MPR
35 SONYA MAQRIAFLAH RUSWAN SONYA P
36 WINDY ANGELINA WINDY\Y P Bekasi Juni Saman, OSN Baca Novel Electrical Engineer

32
B. X MIPA 5

Selama tiga minggu praktek lapangan di SMA Negeri 48 Jakarta, saya mengajar di kelas
X IPA 5 untuk mata pelajaran matematika peminatan. Guru sudah mengajar satu pertemuan
tentang pangkat bulat, dan saya akan melanjutkan dengan bentuk, akar, pangkat pecahan,
logaritma dan fungsi eksponen.
Kelas X IPA 5 terdiri dari 17 siswa dan 17 siswi dengan Muhammad Daffa sebagai Ketua
Kelas X IPA 5. Kelas ini sepakat untuk melakukan sistem rolling untuk memilih tempat duduk
setiap harinya. Berikut denah tempat duduk di kelas X IPA 5 dengan siswa siswa yang
menempati pasangan meja tersebut berbeda di setiap harinya.

Secara umum siswa di kelas X IPA 5 sangat aktif dalam pembelajaran. Mereka mau
mencoba games baru yang diberikan guru, menulis poster dan terlibat dalam diskusi kelas.
Hanya ada beberapa siswa yang masih nmalu-malu untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam
menerima pelajaran, siswa siswi di kelas X IPA 5 sangat antusias baik siswa yang cepat dalam
mempelajari hal baru, maupun siswa yang tergolong lebih lambat dalam menerima materi. Siswa
yang lebih cepat akan bertanya soal-soal tipe sulit atau konsep lebih lanjut. Siswa yang lebih
lambat akan serius bertanya tentang pemecahan masalah yang sudah diajarkan guru.

33
Kelebihan siswa siswi di kelas ini adalah sifat mereka yang sangat kooperatif dan mudah
diarahkan untuk mengikuti instruksi guru dalam mengikuti kegiatan belajar aktif yang sudah di
rancang guru. Mereka cenderung merespons setiap instruksi guru, baik ketika mereka bingung
ataupun ketika mereka sangat excited dengan aktivitas kelas itu. Suatu hari, saya menyiapkan
kuis dengan permainan kuis online kahoot.it. Siswa kelas X IPA 5 sangat antusias sampai-
sampai pada saat istirahat pertama mereka tidak ingin istirahat, karena ingin melanjutkan kuis.
Berikut foro-foto keseruan bermain kuis online dari kahoot.it

Kekurangan dari kelas X IPA 5 yang saya bisa katakan hanya satu yaitu, jam pelajaran
matematika peminatan tepat sekali setelah jam olahraga. Ini menyebabkan, siswa siswi butuh
waktu lebih untuk mengganti pakaian selama pergantian jam dan itu cukup memakan waktu
kelas matematika peminatan sekitar 5 sampai 10 menit.

Kelas X IPA 5 ini baru saja terbentuk awal tahun ajaran 2019-2020. Dengan waktu yang
masih singkat, menurut saya kelas ini sangat kompak dan selalu aktif dalam kegiatan sekolah.
Tanggal 9 Agustus 2019 lalu, SMAN 48 Jakarta mengadakan acara adiwiyata tingkat sekolah.
Semua siswa siswi dari kelas X IPA 5 juga terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini saya ketahui
ketika saya mengajar, ada beberapa siswa yang bergantian untuk izin mengenai persiapan acara
adiwiyata tersebut.

34
Selama mengajar dan mengobservasi di kelas X IPS 5, saya menggunakan media tayang
dengan menggunakan laptop. Fasilitas yang sudah mendukung dengan LCD proyektor di kelas
tersebut sangat menunjang saya untuk berkreasi menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Saya menggunakan power point slides sebagai media pembelajaran, menayangkan video untuk
menarik perhatian siswa terhadap topik yang akan saya ajar, dan juga mengadakan kuis berbasis
online dengan menggunakan website kahoot.it. Namun, saya hanya satu kali menggunakan kuis
berbasis online, hal ini dikarenakan tidak semua siswa mempunyai smartphone berbasis android
atau ios yang biasa digunakan untuk mengaskes kahoot.it. Ada satu siswa yang menggunakan
blackberry phone dan ada juga yang tidak mempunyai handphone. Untuk mengakali hal tersebut,
saya minta siswa untuk mengerjakan kuis berpasangan. Namun, saya tidak menjadikan kuis
online sebagai pilihan lagi untuk mengajar pada pertmuan selanjutanya agar kemampuan siswa
secara probadi lebih terukur.

Di kelas X IPA 5 saya membimbing siswa-siswa yang masih kesulitan dengan


pendekatan individu dengan berkeliling ke maja-meja untuk mengecek pekerjaan siswa. Dari
situlah saya mengetahui mana siswa yang bisa mengerjakan dengan benar, dan mana siswa yang
masih bingung dengan konsep matematikanya. Saya mengajarkan mereka di meja mereka
langsung dan juga mengecek langsung apakah mereka mengerti apa yang baru saja saya jelaskan.
Dalam mengkondisikn kelas saya tak lupa menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini agar siswa
mengetahui arah pembelajaran. Selain itu saya sering mengajak anak-anak untuk ice breaking
dengan senam-senam yang saya ciptakan sendiri agar kelas lebih hidup, lebih kompak dan tetap
fokus pada pembelajaran.

35
Sejauh ini saya sangat senang mengajar di kelas X IPA 5, dengan keaktifan peserta
didiknya dan fasilitas yang memadai untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Saya berharap, siapapun guru yang mengajar kelas X IPA 5 selalu aktif terlibat dalam proses
pembelajaran dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

36
C. XI IPA 2

Selama tiga minggu praktek lapangan di SMA Negeri 48 Jakarta, saya mengajar di kelas
XI IPA 2 untuk mata pelajaran matematika peminatan. Guru sudah mengajar satu pertemuan
tentang pangkat bulat, dan saya akan melanjutkan dengan bentuk, akar, pangkat pecahan,
logaritma dan fungsi eksponen.
Kelas XI IPA 2 terdiri dari 14 siswa dan 22 siswi dengan Rafi Pratama Putra Djajadi
sebagai Ketua Kelas XI IPA 2. Kelas ini sepakat untuk melakukan sistem rolling untuk memilih
tempat duduk setiap harinya. Berikut denah tempat duduk di kelas XI IPA 2 dengan siswa siswa
yang menempati pasangan meja tersebut berbeda di setiap harinya.

Secara umum siswa di kelas XI IPA 2 sangat aktif dalam pembelajaran. Mereka mau
mencoba games baru yang diberikan guru, menulis poster dan terlibat dalam diskusi kelas. Hanya
ada beberapa siswa yang masih malu-malu untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam menerima
pelajaran, siswa siswi di kelas XI IPA 2 sangat antusias baik siswa yang cepat dalam mempelajari
hal baru, maupun siswa yang tergolong lebih lambat dalam menerima materi. Siswa yang lebih
cepat akan bertanya soal-soal tipe sulit atau konsep lebih lanjut. Siswa yang lebih lambat akan
serius bertanya tentang pemecahan masalah yang sudah diajarkan guru.

37
Kelebihan siswa siswi di kelas ini adalah sifat mereka yang sangat kooperatif dan mudah
diarahkan untuk mengikuti instruksi guru dalam mengikuti kegiatan belajar aktif yang sudah di
rancang guru. Mereka cenderung merespons setiap instruksi guru, baik ketika mereka bingung
ataupun ketika mereka sangat exciited dengan aktivitas kelas itu. Suatu hari, saya menyiapkan kuis
dengan permainan kuis online kahoot.it. Siswa kelas XI IPA 2 sangat antusias sampai-sampai pada
saat istirahat pertama mereka tidak ingin istirahat, karena ingin melanjutkan kuis.
Kekurangan dari kelas XI IPA 2 yang saya bisa katakan hanya satu yaitu, jam pelajaran
matematika peminatan tepat sekali setelah jam olahraga. Ini menyebabkan, siswa siswi butuh
waktu lebih untuk mengganti pakaian selama pergantian jam dan itu cukup memakan waktu kelas
matematika peminatan sekitar 5 sampai 10 menit.
Selama mengajar dan mengobservasi di kelas XI IPA 2, saya menggunakan media tayang
dengan menggunakan laptop. Fasilitas yang sudah mendukung dengan LCD proyektor di kelas
tersebut sangat menunjang saya untuk berkreasi menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Saya menggunakan power point slides sebagai media pembelajaran, menayangkan video untuk
menarik perhatian siswa terhadap topik yang akan saya ajar, dan juga mengadakan kuis berbasis
online dengan menggunakan website kahoot.it. Namun, saya hanya satu kali menggunakan kuis
berbasis online, hal ini dikarenakan tidak semua siswa mempunyai smartphone berbasis android
atau ios yang biasa digunakan untuk mengaskes kahoot.it. Ada satu siswa yang menggunakan
blackberry phone dan ada juga yang tidak mempunyai handphone. Untuk mengakali hal tersebut,
saya minta siswa untuk mengerjakan kuis berpasangan. Namun, saya tidak menjadikan kuis online
sebagai pilihan lagi untuk mengajar pada pertmuan selanjutanya agar kemampuan siswa secara
probadi lebih terukur.
Di kelas XI IPA 2 saya membimbing siswa-siswa yang masih kesulitan dengan pendekatan
individu dengan berkeliling ke maja-meja untuk mengecek pekerjaan siswa. Dari situlah saya
mengetahui mana siswa yang bisa mengerjakan dengan benar, dan mana siswa yang masih
bingung dengan konsep matematikanya. Saya mengajarkan mereka di meja mereka langsung dan
juga mengecek langsung apakah mereka mengerti apa yang baru saja saya jelaskan.
Dalam mengkondisikn kelas saya tak lupa menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini agar siswa
mengetahui arah pembelajaran. Selain itu saya sering mengajak anak-anak untuk ice breaking
dengan senam-senam yang saya ciptakan sendiri agar kelas lebih hidup, lebih kompak dan tetap
fokus pada pembelajaran.

38
D. XI IPA 3

Selama tiga minggu praktek lapangan di SMA Negeri 48 Jakarta, saya mengajar di
kelas XI IPA 3 untuk mata pelajaran matematika peminatan. Guru kelas tersebut sudah
mengajar dua pertemuan tentang persamaan trigonometri sederhana beserta soal-soal
latihannya, dan saya akan melanjutkan dengan persamaan kuadrat dalam bentuk
trigonometri dan pertidaksamaan trigonometri.

39
Kelas XI IPA 3 terdiri dari 14 siswa dan 22 siswi dengan Luthfi Misbachul Munir
sebagai Ketua Kelas XI IPA 3. Kelas ini sepakat untuk melakukan sistem rolling untuk
memilih tempat duduk setiap harinya. Berikut denah tempat duduk di kelas XI IPA 3
dengan siswa siswa yang menempati pasangan meja tersebut berbeda di setiap harinya.

Secara umum siswa di kelas XI IPA 3 sangat aktif dalam pembelajaran. Mereka
mau mencoba games baru yang diberikan guru, seperti mencoba permainan Kahoot yang
dilakukan per individu ataupun dengan team. Dalam menerima pelajaran, siswa siswi di
kelas XI IPA 3 sangat antusias baik siswa yang cepat dalam mempelajari hal baru, maupun
siswa yang tergolong lebih lambat dalam menerima materi. Siswa yang lebih cepat akan
bertanya soal-soal tipe sulit atau konsep lebih lanjut. Siswa yang lebih lambat akan serius
bertanya tentang pemecahan masalah yang sudah diajarkan guru. Berikut ini adalah foto
ketika siswa sedang melakukan games matematika Kahoot.

40
Kelebihan siswa di kelas ini adalah sifat mereka yang sangat kooperatif dan mudah
diarahkan untuk mengikuti instruksi guru dalam kegiatan belajar aktif. Mereka cenderung
merespons setiap instruksi guru, baik ketika mereka bingung ataupun ketika mereka sangat
tertarik dengan aktivitas kelas itu. Berikut foto ketika siswa sedang mengikuti proses
pembelajaran.

Kekurangan dari kelas XI IPA 3 yang saya amati adalah mereka kesulitan mengatur
waktu antara organisasi di sekolah dengan kegiatan akademik. Akibatnya, konsentrasi dari
beberapa siswa tidak maksimal saat proses pembelajaran. Selain itu, banyaknya kegiatan
yang akan dilakukan oleh pihak sekolah sehingga siswa harus sering koordinasi dengan
penanggung jawab sekolah. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat
yaitu kegiatan Adiwiyata Mandiri.
Selama mengajar dan mengobservasi di kelas XI IPA 3, saya menggunakan media
tayang dengan menggunakan laptop. Fasilitas yang sudah mendukung dengan LCD
proyektor di kelas tersebut sangat menunjang saya untuk berkreasi menggunakan teknologi
dalam pembelajaran. Saya menggunakan power point slides sebagai media pembelajaran,
menayangkan video untuk menarik perhatian siswa terhadap topik yang akan saya ajar, dan
juga mengadakan kuis berbasis online dengan menggunakan website kahoot.it.
41
Di kelas XI IPA 3 saya membimbing siswa-siswa yang masih kesulitan dengan
pendekatan individu dengan berkeliling ke maja-meja untuk mengecek pekerjaan siswa.
Dari situlah saya mengetahui mana siswa yang bisa mengerjakan dengan benar, dan mana
siswa yang masih bingung dengan konsep matematikanya. Saya mengajarkan mereka di
meja mereka langsung dan juga mengecek langsung apakah mereka mengerti apa yang
baru saja saya jelaskan. Dalam mengkondisikn kelas saya tak lupa menjelaskan tujuan
pembelajaran hari ini agar siswa mengetahui arah pembelajaran. Selain itu saya sering
mengajak anak-anak untuk ice breaking dengan senam Chicken Dance agar kelas lebih
hidup, lebih kompak dan tetap fokus pada pembelajaran.
Sejauh ini saya sangat senang mengajar di kelas XI IPA 3, dengan keaktifan peserta
didiknya dan fasilitas yang memadai untuk mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran. Saya berharap, siapapun guru yang mengajar kelas XI IPA 3 selalu aktif
terlibat dalam proses pembelajaran dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

E. XI IPA 4

KELAS : XI MIPA 4
WALI KELAS : Dra. Wilda Yanti
KETUA KELAS : FAJRI IRHAMMI

1. Daftar Nama Siswa Kelas XI MIPA 4

NO NAMA PANGGILAN NO. HP ALAMAT


AISYAH FATHIYAH Tiya
1. 08788397462 Puri Gading
SALSABILA
2. ALISYA TARASARI Alisya 082122502003 Cibubur
3. ANDHIKO IMAN RAFI Andhiko 0817260503 Jatiwaringin
ANNISA KUSUMA Cica
4. 081317492566 Condet
WARDHANI
AULIA NAJWA Aulia
5. 087888300125 Bekasi
SALSABILA
DARREL IHSAN Darrel
6. 089614996362 Cibubur
YUSNAFIRI
DENALDI CAESAR Denaldi
7. 089627209625 Jl Raya Bogor
ATHALLA
8. ELIZA MUTIARA Eliza 082211241620 Halim
9. FAIZ RAMANDA DIAZ Faiz 087882268867 Cililitan
10. FAJRI IRHAMMI Fajri 081388398864 Cileungsi
11. FIRYAL KHANSA Fia 0858812552 Cipayung
12. HANA NABILAH ZULFAA Hana 081284160735 Bekasi
HILWA AZKYA ANNIYA Kya
13. 081290829072 Cipayung
AFANIN
INNAYA NAJWA Naya
14. 08997702000 Bekasi
FAZRIPUTRI
JANICE SHAFFIYAH Janice
15. 089536347115 Bekasi
FITRAHILLAH
JAUZA NABILAPUSPA Jauza
16. 085282565512 Lubang Buaya
WIJAYA
17. KANIA ASMARINA Kania 089632423953 Puri Gading
42
MUHAMMAD ADI WIRA Adi
18. 081311631424 Lubang Buaya
KUSUMA
MUHAMMAD BINTANG Tatang
19. 081517107287 Pondok Ranggon
FADHILAH
20. MUHAMMAD ILHAM Ilham 08817206889 Pasar Rebo
MUHAMMAD RAYHAN Khadafi
21. 08118493203 Halim
KHADAFI
MUHAMMAD Iky
22. 081284500479 Pondok Melati
RIZKYANSYAH
23. MUTIARA SHALIHA Waya 085959939839 Ceger
NADA HANA KAMILA Nada
24. 082246536119 Cilangkap
SULAEMAN
25. NAJWA ARZU NISRINA Awa 082211968585 Bekasi
26. RAFI RAIHAN IKBAR Rafi 085764000366 Cipayung
27. RAFITO HUMAM ABRAR Rafito 081212245009 Pinang Ranti
REZA PUTRA SURYA Rez
28. 0895371730042 Bambu Apus
PRATAMA
RIFAT DWIANDRA Rifat
29. 081380350119 Cipayung
BHAKTI
30. RIZQA KARIMA Rima 081297796768 Jati waringin
SAFINKA MUTIARA Safinka
31. 087782792505 Ceger
FERANDINAL
32. SAFIRA Fira 081513131383 Condet
SALMA SALSABILLA Salma
33. 083806204477 Bekasi
FEIZAL
34. SOPHIA BERNADINE Sofi 085782503008 Cipayung
35. SYIFA RAHMADANY Syifa 081314409670 Cibubur
ZALFA MUTHIA Caca
36. 081908660938 Cibubur
SALSABILA
Jumlah : 36 orang
Perempuan : 22 orang
Laki-laki : 14 orang

2. Denah Tempat Duduk

Nada Safinka Adi Rizky Bintang - - -

Rifat Rafito Sophia Safira Darrel Faiz Faiz Andhiko

Reza Denaldi Hana Jauza Annisa Eliza Hilwa Rizqa

Fajri Ilham Innaya Kania Janice Najwa Mutiara Innaya

Khadafi - Firyal Hilwa Alisya Aulia Syifa Zalfaa

Depan

3. Kelompok belajar
A B C D
Aisyah Janice Andhika Aulia
Alisya M. Ilham Annisa Eliza
Faiz Rafi Raihan Innaya Mutiara
Fajri Rizqa M. Adi Reza P
Salma M Rayhan
E F G H
43
Darrel Denaldi Hilwa M. Bintang
Firyal Hana N M. Rizkyansyah Nada Hana
Jauza Kania Safinka Rifat
Syifa Najwa Safira Sophia
Rafito Zalfa

4. Siswa yang diobservasi


A. Fajri Irhammi
 Fajri adalah ketua kelas yang rajin, dalam belajar
juga merupakan siswa yang cerdas. Terbukti dari
nilai hasil kuis yang tergolong tinggi.
 Dalam diskusi kelompok Fajri dapat diandalkan
karena mampu memahami dengan baik dan
dapat menerangkan dengan baik.
 Namun terkadang perlu diadakan pendekatan
personal jika keadaan emosionalnya mengalami
penurunan

B. Muhammad Bintang
 Merupakan siswa yang mengalami
kekurangan dalam hal akademis
namun yang sangat mudah
bersosialisasi.
 Gaya belajar Bintang merupakan
audio-kinestetis sehingga perlu
perlakuan ekstra agar dapat menyerap
materi pembelajaran dengan maksimal
dan tidak mengganggu siswa lain.
 Pendekatan secara personal sangat
diperlukan
C. Janice Shafiyyah

 Janice dalam belajar juga merupakan siswa yang


cerdas. Terbukti dari nilai hasil kuis yang
tergolong tinggi.
 Dalam diskusi kelompok dapat diandalkan karena
mampu memahami dengan baik dan dapat
menerangkan dengan sangat baik.
 Tergolong siswa yang mandiri dan mampu
diandalkan.

D. Rafito Humam Abrar

44
 Rafito merupakan siswa yang cerdas. Nilai hasil
kuisnya yang tergolong tinggi.
 Dalam diskusi kelompok dapat diandalkan karena
mampu memahami dengan baik dan dapat
menerangkan dengan sangat baik.
 Tergolong siswa yang sangat mudah bersosialisasi
 Kemampuan verbalnya sangat tinggi. Dapat
menjelaskan dengan tertata dan bertutur kata rapi

E. Nada Hana Kamila Sulaeman

 Nada dalam belajar juga merupakan siswa yang


cerdas. Terbukti dari nilai hasil kuis yang
tergolong tinggi.
 Siswa senang berdiskusi dengan Nada karna
mampu menjelaskan hingga tuntas dan sabar
 Kekurangannya Nada samgat pemalu, sehingga
sangat sulit untuk presentasi dengan baik
 Dalam diskusi kelompok dapat diandalkan karena
mampu memahami dengan baik dan dapat
menerangkan dengan sangat baik.

5. Uji Kinerja
Pelaksanaan : Senin 19 Agustus 2019
Kelas : XI MIPA 4
Materi : Matriks (Kesamaan, Penjumlahan, Pengurangan)
Dosen Penguji : Dr. Samsul Maarif, M. Pd
Guru Penguji : Siti Maryani, S. Pd

45
F. XI IPA 5

Selama tiga minggu praktek lapangan di SMA Negeri 48 Jakarta, saya mengajar di kelas
XI IPA 5 untuk mata pelajaran matematika wajib. Guru sudah mengajar satu pertemuan tentang
materi prasyarat program linear, dan saya melanjutkan membuat model matematika dan
menentukan nilai optimum.
Kelas XI IPA 5 terdiri dari 13 siswa dan 23 siswi dengan Ahmad Ridho sebagai Ketua
Kelas XI IPA 5. Kelas ini sepakat untuk melakukan sistem rolling untuk memilih tempat duduk
setiap harinya.
Secara umum siswa di kelas XI IPA 5 sangat aktif dalam pembelajaran. Hanya sedikit
siswa yang masih malu-malu untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam menerima pelajaran,
siswa di kelas XI IPA 5 sangat antusias baik siswa yang cepat dalam mempelajari hal baru, maupun
siswa yang tergolong lebih lambat dalam menerima materi.

46
Kelebihan siswa di kelas ini adalah sifat mereka yang sangat kooperatif dan mudah
diarahkan untuk mengikuti instruksi guru dalam kegiatan belajar aktif. Mereka cenderung
merespons setiap instruksi guru, baik ketika mereka bingung ataupun ketika mereka sangat tertarik
dengan aktivitas kelas itu.
Kekurangan dari kelas XI IPA 5 yang saya amati adalah mereka kesulitan mengatur waktu
antara organisasi di sekolah dengan kegiatan akademik. Akibatnya, konsentrasi dari beberapa
siswa tidak maksimal saat proses pembelajaran.

Selama mengajar dan mengobservasi di kelas XI IPA 5, saya menggunakan media tayang
dengan menggunakan laptop. Fasilitas yang sudah mendukung dengan LCD proyektor di kelas
47
tersebut sangat menunjang saya untuk berkreasi menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Saya menggunakan aplikasi GeoGebra sebagai media pembelajaran untuk membantu dalam proses
menggambar daerah himpunan penyelesaian. Aplikasi ini dapat membantu siswa dalam mengecek
kebenaran gambar yang mereka buat di buku tulis.
Di kelas XI IPA 5 saya sering berkeliling ke meja-meja untuk mengecek kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal. Saya mengajarkan mereka di meja mereka langsung dan juga
mengecek langsung apakah mereka mengerti apa yang baru saja saya jelaskan. Kemudian, saya
intruksikan beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal. Hal ini saya terapkan agar melatih
kepercayaan diri siswa untuk berani tampil di depan umum. Sekaligus saya bisa mengetahui
pemahaman materi dari sebagian siswa yang maju. Dalam mengkondisikan kelas saya juga tak
lupa menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini agar siswa mengetahui arah pembelajaran. Setiap
akhir pertemuan saya memberikan kuis yang bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan. Namun, hasil kuis tidak bisa langsung dapat diterima
siswa karena keterbatasan waktu dalam mengoreksi di pertemuan tersebut.
Sejauh ini proses pembelajaran di kelas XI IPA 5 berjalan dengan tertib dan lancar. Namun,
adanya kegiatan Adiwiyata (Pokja) dan persiapan hari kemerdekaan 17 agustus masih sangat
mengganggu konsentrasi siswa di kelas. Hal itu juga membuat sebagian besar siswa tidak bisa
mengikuti kuis di akhir pertemuan. Saya akhirnya harus mencari cara lain agar dapat mengukur
kemampuan para siswa tersebut.

48
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Setelah melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 48 Jakarta selama kurang lebih 3 minggu
dari tanggal 29 Juli 2019 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2019, akhirnya tim penulis dapat
menyimpulkan,:
o Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah sangat penting bagi
mahasiswa PPG Dalam Jabatan sebagai pengembangan profesionalisme guru untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan proses pendidikan terutama proses pembelajaran
Dari kegiatan pelaksanaan PPL ini akhirnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu
menjadikan mahasiwa PPG sebagai guru yang profesional. Hal ini dapat terjadi karena
adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa PPL dengan pihak sekolah baik kepala
sekolah, pengawai, guru maupun siswa/siswi SMA Negeri 48 Jakarta. Hal ini juga tak
lepas dari kerjasama yang baik antar mahasiswa PPL SMA Negeri 48 Jakarta dengan
dosen pembimbing dan Tim Dosen PPG FKIP UHAMKA..
o Situasi dan Kondisi SMA Negeri 48 Jakarta yang terakreditasi A dan sangat memenuhi
syarat demi berlangsungnya kegiatan pembelajaran dengan baik.

B. Saran
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan(PPL) di SMA Negeri 48 Jakarta
Tim Penulis akan menyampaikan beberapa saran yaitu:
o Pihak Sekolah
 Mengoptimalkan semua fasilitas pembelajaran yang dimiliki sekolah demi
kemajuan intelektualitas dan keterampilan diri siswa
 Meningkatkan mutu pendidikan yang telah diraih untuk menjadi lebih baik lagi
 Memperthankan prestasi yang telah di capai
o Pihak Universitas Hamzanwadi
Diharapkan pengorganisasian program PPL ini akan terlaksana dengan lebih
baik lagi di masa mendatang
o Mahasiswa PPL SMA Negeri 48 Jakarta
 Diharapkan selalu menjaga kekompakan dan kerjasama antar mahasiswa PPL
 Diharapkan lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan disiplin dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mahsiswa PPL
 Diharapkan tetap menjalin silaturahmi antar mahasiswa PPL walaupun program
PPL telah berakhir.

49
DAFTAR PUSTAKA
www. sman48-jkt.sch.id

50
LAMPIRAN

51
Dokumentasi Selama PPL

52

Anda mungkin juga menyukai