Anda di halaman 1dari 14

Seminar Akuntansi

Review International Journal


Auditor Industry Specialization and
Evidence of Cost Efficiencies in Homogenous Industries

Disusun oleh:

Eka Junita Rahmawati (1610112106)

Dela Benita Ziliwu (1610112109)

Sela Kurnialita (1610112110)

Ida Sapriani (1610112115)

Fadila Fajar Apriliani (1610112202)

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pembnagunan Nasional “Veteran” Jakarta

2019
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini untuk adalah untuk memeriksa apakah auditor spesialis
memaksimalkan manfaat efisiensi biaya ketika melayani sebagian besar perusahaan
klien di industri tertentu. Secara khusus, memperkirakan bahwa auditor spesialis
dapat memperoleh manfaat dari ekonomi skala ketika melayani perusahaan klien di
industri dengan operasi homogen serta industry dengan kedua operasi yang
homogen dan persyaratan akuntansi yang kompleks. Manfaat dari efisiensi biaya
ketika melayani klien di industri yang homogen dan kompleks tanpa mengurangi
kualitas layanan. Karena itu, memungkinkan untuk efek diferensial di industri yang
homogen dan kompleks merupakan faktor penting ketika memeriksa asosiasi antara
biaya audit dan spesialisasi industri.

SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah 23.852 pengamatan perusahaan homogen dan
non-homogen tahun antara 2004 dan 2009. Dengan dua karakteristik industri, yang
pertama ialah industri homogenitas berdasarkan korelasi di operasi perubahan
beban antara perusahaan dalam industri seperti di Cairney and Young. Kedua,
mengidentifikasi perusahaan-perusahaan di industri dengan operasi homogen yang
juga memiliki praktik akuntansi yang kompleks

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian terdapat dua klasifikasi industri: 1) Homgogenitas industri dan 2)
kompleksitas industri. Cairney dan Young (2006) meneliti pengukuran
homogenitas industri berdasarkan struktur biaya operasional perusahaan klien. Hal
ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena di dalamnya terdapat pengukuran
homogenitas operasional anggota industri dibandingkan mengklasifikasi atribut
lingkungkan industri (industri yang diatur). Secara spesifik mereka mengukur
homogenitas menggunakan kolerasi dari anggota industri perbedaan pertama dalam
beban operasi dari tahun ke tahun. Cairney dan Young berpendapat kalau
perhitungan ini merelfeksikan persamaan yang tidak terlihat dari operasi
perusahaan dalam industri karena bersamaan dengan hasil kondisi ekonomi secara
homogenitas relatif melaporkan dampak dari keuangan berbagai perusahaan di
industri,

Model regresi yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah:

LAFEESi,t = ß0 + ß1SPECi,i + ß2DVMOXi,t + ß3SPEC*DVMOXi,t + ß4LTAi,t


+ ß5BIG4i,t
+ ß6BUSSEGi,t + ß7GEOSEGi,t + ß8CATAi,t + ß9DEi,t + ß10ROIi,t +
ß11LOSSi,t
+ ß12DECYEi,t + ß13GCi,t + ß14FIRSTYRi,t + ß15HERFi,t + ß16LGDPi,t +
ß17DISTANCEi,t
+ Year Fixed Effects + ßi,t

Dalam persamaan tersebut, LAFEES merupakan audit fees. Kemudian terdapat


interaksi diantara spesialisasi auditor (SPEC) dan homogenitas industri (DVMOX)
yang merupakan variabel independen dari hipotesis pertama peneliti. Dalam hal ini,
SPEC memperlihatkan efek dari spesialisasi industri dalam fee audit dalam industri
yang tidak homogen.

Selanjutnya, untuk hipotesis yang kedua, peneliti mempertimbangkan kompleksitas


industri dengan mematuhi standar akuntansi dalam biaya yang dikenakan oleh
auditor kepada klien dalam industri yang kompleks dan homogen. Untuk menguji
apakah spesialisasi auditor terkait dengan semakin rendahnya biaya audit dalam
industri yang kompleks dengan operasi yang homogen. Peneliti kemudian
menggunakan model yang berbeda dengan hipotesis pertama:

LAFEESi,t = ß0 + ß1SPECi,i + ß2DVMOXi,t + ß3SPEC*DVMOXi,t +


ß4COMPLEXi,t
+ ß5SPEC*COMPLEXi,t + ß6DVMOX*COMPLEXi,t +
ß7SPEC*DVMOX*COMPLEXi,t
+ ß8LTAi,t + ß9BIG4,t + ß10BUSSEGi,t + ß11GEOSEGi,t + ß12CATAi,t +
ß13DEi,t
+ ß14ROIi,t + ß15LOSSi,t + ß16DECYEi,t + ß17GCi,t + ß18FIRSTYRi,t +
ß19HERFi,t
+ ß20LGDPi,t + ß21DISTANCEi,t + Year Fixed Effects + ßi,t
Di mana LAFESS merupakah audit fees di sini merupakan interaksi dari tiga cara
spesialisasi auditor (SPEC), homgenitas industri (DVMOX), dan kompleksitas
industri (COMPLEX) yang merupakan independen variabel dari bunga. Untuk
mengurangi multikolinieritas peneliti menggunakan variabel tersebut (SPEC,
DVMOX, dan COMPLEX) seperti Draper dan Smith (1981). Dalam model ini,
SPEC memperlihatkan efek dari industri spesialisasi di biaya audit dalam industri
yang tidak homogen, tidak kompleks, sedangkan dengan dua cara interaksi
(SPEC*DVMOX dan SPEC*COMPLEX) memperlihatkan tembahan efek dari
industri yang dispesialisasi dengan salah satu karakteristik industri tetapi tidak
dengan yang lainnya. Tiga cara interaksi memperlihatkan tambahan efek dari
spesialisasi industri yang kompleks dengan menaati persyaratan akuntansi dan
homogenitas dengan menaati operasi. Peneliti memprediksi signifikan dan
koefisien negatif untuk ß7 untuk H2, jika spesialisasi industri mencapai efisiensi
tambahan biaya ketika melayani perusahaan klien dalam industri ini. Jika
spesialisasi tidak menguntungkan atau tidak meneruskan setidaknya dalam bagian
tambahan ekonomis dari ukuran industri dalam kompleksitas industri yang
dicampurkan dengan homogenitas operasi, maka ß7 akan menjadi positif atau
signifikan.

Selanjutnya, untuk variabel yang sama antara kedua hipotesis merupakan variabel
yang konsisten dari penelitian sebelumnya mengenai audit fee. Variabel-variabel
tersebut adalah ukuran perusahaan klien (LTA), ukuran perusahaan auditor (BIG4),
kompleksitas perusahaan klien (BUSSEG dan GEOSEG), dan risiko perusahaan
klien (CATA, DE, ROI, LOSS, dan GC). Peneliti juga memasukkan independen
variabel untuk audit dengan tahun akhir bulan Desember (DECYE) dan keterikatan
audit pada tahun pertama (FIRSTYR). Konsistem dengan Numan dan Willekens
(2012), peneliti mengontrol untuk potensial efek dari kekuatan pasar sesuai dengan
konsentrasi auditor (HERF) sebaik dengan kekuatan pasar auditorn dengan
kompetitor terdekatnya (DISTANCE). Alasan dimasukkannya year fixed effect
adalah untuk menggambarkan variasi biaya audit dari waktu ke waktu.

Sampel yang digunakan oleh peneliti di dalamnya terdapat 23,852 perusahaan


dalam tahun fiskal antara 2004 hingga 2009. Karena adanya Sarbanes-Oxley Act
sebagai syarat auditor untuk membuktikan internal kontrol mulai tahun 2004,
peneliti memulai sampel tahun 2004 untuk mempertahankan konsistensi dalam
lingkungan peraturan.

FAKTOR PENGARUH

H1: Spesialisasi industri menghasilkan efisiensi biaya sebagaimana


dibuktikan dengan biaya yang relatif lebih rendah untuk audit dalam industri
dengan operasi yang homogen.

Dengan asumsi bahwa pasar sangat kompetitif, hubungan positif antara spesialisasi
industri dan biaya audit sebagai bukti tidak langsung kesediaan klien untuk
membayar keahlian dan reputasi auditor. Namun, hubungan antara fee dan
spesialisasi auditor tidak selalu langsung karena auditor yang memfokuskan upaya
mereka di industri tertentu dapat mengambil manfaat dari skala ekonomi. Skala
ekonomis teknis muncul dari peningkatan efisiensi sebagai hasil spesialisasi
(Yardley et al. 1992). Kesamaan dan keistimewaan antara klien auditor dapat
memengaruhi biaya produksi audit melalui pengaruhnya terhadap tenaga kerja dan
teknologi audit (Brown 2012). Beberapa studi eksperimental menunjukkan bahwa
spesialisasi industri membuat auditor lebih efisien. Sebagai contoh, auditor
spesialis memiliki pengetahuan non-kesalahan yang lebih besar (Solomon et al.
1999), membuat penilaian risiko yang lebih baik (Rendah 2004), mendeteksi lebih
banyak kesalahan konseptual (Owhoso et al. 2002), dan menafsirkan pola yang
tidak lengkap yang menggambarkan salah saji (Hammersley 2006).

Karena data biaya untuk perusahaan audit tidak tersedia untuk umum untuk
menganalisis efisiensi dalam pengaturan arsip, studi sebelumnya menyelidiki
kemungkinan skala ekonomi di pasar audit AS dengan menggunakan pendekatan
survivorship (pendekatan survivorship mengasumsikan bahwa hanya auditor yang
hemat biaya akan mendapatkan pangsa pasar dari waktu ke waktu) dan dengan
memeriksa perilaku biaya audit. Studi menggunakan pendekatan survivorship
memberikan bukti bahwa, dalam industri tertentu, konsentrasi tinggi
memungkinkan para pemimpin pasar audit untuk mengembangkan skala ekonomi
yang berhubungan dengan keahlian yang memungkinkan mereka untuk
mendapatkan pangsa pasar dari waktu ke waktu (Eichenseher dan Danos 1981;
Danos dan Eichenseher 1982, 1986; Hogan dan Jeter 1999). Temuan empiris ini
konsisten dengan model dalam Doogar dan Easley (1998) yang memprediksi
auditor dengan pangsa pasar yang lebih kecil akan merasa sulit untuk bersaing
dengan auditor pangsa pasar yang besar karena kendala produksi.

Di sisi lain, studi memeriksa biaya audit didasarkan pada model yang banyak
digunakan dikembangkan oleh Simunic (1980) di mana biaya adalah fungsi dari
biaya produksi langsung ("upaya") dan kerugian yang diperkirakan akan terjadi di
masa depan yang mungkin timbul sebagai akibat dari audit ("risiko"). Literatur
sebelumnya mendokumentasikan hubungan positif yang signifikan antara kedua
faktor ini (upaya dan risiko) dan biaya audit (Hay et al. 2006; Causholli et al. 2011).
Jika perusahaan audit spesialis mencapai skala ekonomi dalam memberikan
layanannya, maka efisiensi produksi tersebut dapat direalisasikan sebagai diskon
biaya. Beberapa penelitian menemukan bukti diskon biaya audit untuk spesialis di
industri yang diatur yang penulis kaitkan dengan skala ekonomi yang dihasilkan
dari pengetahuan terfokus dalam industri ini (Pearson dan Trompeter 1994; Fields
et al. 2004). Dekeyser dan Willekens (2012) memberikan bukti bahwa spesialisasi
industri dikaitkan dengan perolehan efisiensi, sebagaimana dibuktikan oleh
hubungan negatif antara spesialisasi dan jam audit. Studi ini juga menemukan
bahwa efisiensi ini diteruskan ke klien, terutama dalam pengaturan di mana
perusahaan audit memiliki kekuatan pasar yang lebih kecil.

Tingkat keuntungan efisiensi kemungkinan berbeda di seluruh industri karena


proses audit yang dipelajari dan dikembangkan lebih mudah ditransfer dalam
industri tertentu (Cahan, et al. 2008, Cairney and Young 2006). Studi sebelumnya
fokus pada industri yang diatur, yang membutuhkan pengetahuan khusus tentang
persyaratan akuntansi dan pelaporan regulasi. Homogenitas klien memfasilitasi
transfer pengetahuan khusus industri di seluruh klien, sehingga memudahkan
auditor untuk menyebarkan biaya memperoleh keahlian industri di seluruh basis
klien mereka di industri tertentu, yang mengarah ke potensi skala ekonomi.
Kesamaan yang lebih besar di seluruh perusahaan klien kemungkinan akan
memerlukan lebih sedikit perencanaan dan pengawasan oleh auditor spesialis,
menciptakan kecocokan pengetahuan sehingga tugas serupa dapat diselesaikan
dalam waktu yang lebih singkat atau oleh lower-level employee, dan menghasilkan
efisiensi dari teknologi audit bersama.

H2: Spesialisasi industri menghasilkan efisiensi biaya yang dibuktikan dengan


biaya yang relatif lebih rendah untuk audit di industri yang kompleks dengan
operasi yang homogen.

Cairney and Young (2006) memperluas penelitian sebelumnya dengan


mengembangkan definisi homogenitas industri yang lebih luas berdasarkan pada
struktur biaya operasional perusahaan klien dalam suatu industri. Dengan
menggunakan klasifikasi yang lebih luas ini, mereka menemukan hubungan positif
antara homogenitas industri dan spesialisasi auditor, yang menunjukkan bahwa
auditor berupaya mengaudit perusahaan klien tambahan dalam industri di mana
para anggota memiliki operasi yang sama. Temuan ini memberikan bukti tidak
langsung bahwa spesialisasi auditor memberikan keunggulan kompetitif berbasis
biaya dalam industri yang homogen karena spesialis dapat secara efektif dan efisien
menerapkan keahlian mereka. Demikian pula, Cahan et al. (2008) menganalisis
investment opportunity set (IOS) dan menemukan bahwa konsentrasi auditor dalam
suatu industri secara positif terkait dengan tingkat dan homogenitas IOS dalam
industri. IOS merupakan opsi pertumbuhan perusahaan, yang sulit untuk diamati,
memerlukan keleluasaan manajerial dalam menentukan nilainya, dan terkait
dengan harapan operasional di masa depan. Cahan et al. berpendapat bahwa iOS
yang tinggi membutuhkan investasi mahal dalam pengetahuan khusus industri dan
memungkinkan spesialis untuk menawarkan produk yang berbeda. Konsisten
dengan menyediakan produk yang berbeda dalam pengaturan dengan risiko yang
lebih besar, studi ini melaporkan hubungan positif antara industri IOS dan biaya
audit. Jika auditor memilih untuk berspesialisasi dalam industri yang homogen
karena skala ekonomis, kami berharap bahwa spesialis industri akan dapat
meneruskan penghematan biaya dalam bentuk biaya audit yang lebih rendah kepada
klien dalam industri ini.

Diharapkan, spesialis industri akan mencapai efisiensi biaya tambahan dalam


industri dengan operasi yang homogen dan praktik akuntansi yang lebih kompleks.
Praktik akuntansi yang kompleks kemungkinan meningkatkan risiko salah saji
material untuk audit. Ketika risiko salah saji material meningkat, auditor dapat
mengubah sifat, waktu, dan / atau luas prosedur substantif untuk mengurangi risiko
audit keseluruhan ke tingkat yang dapat diterima rendah (PCAOB 2010). Respons
terhadap risiko ini umumnya meningkatkan biaya audit sebagai hasil dari upaya
auditor tambahan (yaitu, lebih banyak jam kerja), investasi dalam teknologi audit,
atau pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang lebih berpengalaman (yaitu,
tingkat yang lebih tinggi yang dapat ditagih). Oleh karena itu, kompleksitas
akuntansi menunjukkan perlunya upaya audit tambahan dan keahlian, yang
diharapkan akan meningkatkan biaya audit rata-rata dan untuk meningkatkan
permintaan (kebutuhan) untuk auditor spesialis (Francis dan Seavey 2012). Auditor
spesialis memiliki kesempatan untuk merealisasikan penghematan biaya dalam
industri yang kompleks ini dengan operasi yang lebih homogen karena mereka
melayani proporsi pasar yang lebih besar dan dapat memanfaatkan investasi mereka
dalam teknologi audit khusus untuk mengatasi risiko akuntansi ini (misalnya,
pelatihan karyawan, in-house) kelompok konsultasi, perangkat lunak khusus, dll.).

ALASAN DILAKUKAN PENELITIAN

Alasan dilakukan penelitian yaitu untuk menguji apakah auditor spesialis industri
mendapatkan manfaat dari skala ekonomi pada industry di Indonesia dengan
homogenitas lebih besar karena auditor dapat menerapkan prosedur audit yang
dipelajari dan melaporkan pengetahuan kepada klien serupa.

Dalam industri dengan operasi yang homogen dan praktik akuntansi kompleks
membebankan Biaya audit yang relative lebih rendah terhadap spesialis di industri
tanpa karakteristik Biaya spesialis premium di industri non-homogen dan non-
kompleks. Kualitas audit tidak lebih rendah untuk klien yang diaudit oleh spesialis
yang menawarkan biaya lebih rendah dibandingkan dengan spesialis lain,
pengurangan biaya menunjukkan biaya efisiensi daripada audit kualitas yang lebih
rendah, industri tertentu cocok untuk spesialisasi karena auditor mendapat manfaat
dari biaya yang lebih rendah dan dapat meneruskan sebagian dari penghematan ini
ke klien.

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Makalah ini disusun sebagai berikut. Bagian pertama menemukan permasalahan


yang terjadi pada fenomena yang ada yaitu apakah auditor spesialis
memaksimalkan manfaat efisiensi biaya ketika melayani sebagian besar perusahaan
klien di industri tertentu. Bagian kedua, merangkum studi penelitian sebelumnya
tentang spesialisasi auditor dan pengaruhnya terhadap biaya audit pada
homogenitas industri. Bagian ketiga merumuskan dan menjelaskan hipotesis.
Bagian empat menentukan data dan metode dan Bagian lima menyajikan temuan.
Bagian terakhir membahas hasilnya, menarik beberapa kesimpulan dan
mengusulkan saran penelitian lebih lanjut.

HASIL PENELITIAN
Tabel 4 menyajikan Pearson Correlations tabel 4

1. Variabel spesialis industri menunjukkan korelasi positif dengan biaya audit


sebesar 0,29, yang menunjukkan bahwa spesialis industri menerima
premium biaya rata-rata. Korelasi juga menunjukkan bahwa perusahaan
klien dalam industri yang homogen cenderung memiliki biaya audit yang
lebih tinggi, sementara klien perusahaan di industri yang kompleks
menunjukkan biaya yang sedikit lebih rendah daripada perusahaan di non-
kompleks industri.
2. Korelasi antara LAFEES dan variabel kontrol sebagai saran berdasarkan
penelitian biaya audit sebelumnya. Peneliti menemukan bahwa korelasi
antara kami variabel bebas minat dan variabel kontrol di bawah 0,26,
menunjukkan bahwa hasil peneliti tidak terpengaruh oleh multikolinieritas.
Artinya tidak terdapat situasi yang menunjukkan adanya korelasi atau
hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam model penelitian
ini.

Peneliti menemukan positif dan secara statistik Panel A tabel 5:

1. koefisien signifikan positif untuk SPEC. Hubungan positif ini menunjukkan


bahwa spesialis industri melayani perusahaan klien di industri non-
homogen membebankan biaya premium.
2. koefisien pada DVMOX negatif dan signifikan. Menunjukan rata-rata
beban operasional tidak mempengaruhi biaya audit.
3. koefisien pada COMPLEX positif dan signifikan seperti yang diperkirakan,
memberikan dukungan bahwa proxy ini menangkap industri homogenitas
operasi dan kompleksitas akuntansi.
4. Hubungan negatif menunjukkan bahwa biaya audit lebih rendah untuk
perusahaan klien pada homogen industri yang melibatkan spesialis industri
relatif terhadap perusahaan klien di industri non-homogen yang melibatkan
spesialis industri. Oleh karena itu, kami menafsirkan temuan ini sebagai
bukti bahwa auditor mencapai efisiensi biaya yang mereka sampaikan
kepada klien mereka ketika mereka menangkap pasar yang besar berbagi
dalam industri yang homogen. Menunjukkan bahwa efek tambahan pada
biaya audit mengurangi premium spesialis.
5. Peneliti menemukan yang positif dan secara statistik koefisien signifikan
untuk SPEC , yang merupakan premium biaya untuk spesialis di non-
kompleks industri dan industri yang tidak homogen maupun
kompleks. Indikatornya variabel COMPLEX menunjukkan koefisien
positif dan signifikan secara statistik, yang menunjukkan bahwa auditor
non-spesialis membebankan biaya yang lebih tinggi kepada perusahaan
klien di industri yang kompleks karena inikompleksitas akuntansi
memerlukan upaya audit tambahan. Temuan ini intuitif karena spesialis
tidak dapat mengambil dari pengetahuan dan proses audit dari melayani
banyak klien di industri yang kompleks. Kami juga mencatat bahwa
interaksi dua arah SPEC * COMPLEX tidak signifikan di kolom kedua dan
ketiga. Oleh karena itu, auditor spesialis tampaknya tidak mengenakan
biaya biaya tambahan yang berbeda dari non-spesialis dalam industri yang
kompleks tanpa pertimbangan homogenitas industri.
6. Interaksi tiga arah antara spesialisasi, industri homogenitas, dan
kompleksitas industri. Kami menemukan bahwa koefisien pada istilah
interaksi ini (β 7: SPEC*DVMOX*COMPLEX ) negatif dan signifikan secara
statistik konsisten dengan H2. Karena itu, spesialis industri muncul untuk
membebankan biaya tambahan yang lebih rendah untuk perusahaan klien di
industri kompleks yang juga memiliki operasi yang homogen.

Panel B dari Tabel 5 memberikan informasi tentang signifikansi ekonomi.

Peneliti menggunakan metode yang ditunjukkan dalam Craswell et al. (1995) dan
Francis et al. (2005) untuk menghitung signifikansi ekonomi untuk variabel yang
peneliti minati dari kolom (4) Panel A. Berdasarkan informasi yang disediakan di
Panel A, peneliti menemukan bahwa spesialis industri di non-homogen, non-
homogen kompleks ndustri membebankan biaya premium rata-rata sekitar 11,18
persen.

Di sisi lain, biaya yang dibebankan oleh spesialis di industri yang tidak rumit dan
homogen (β menunjukkan suatu kenaikan sekitar 13,54 persen, sehingga
menghilangkan premium yang ditemukan di industri non-homogen. Akhirnya,
pengurangan biaya tambahan untuk spesialis di keduanya industri homogen dan
kompleks adalah sekitar 37,03 persen.

Tes Kualitas Audit

Efisiensi dalam produksi audit dapat dicirikan sebagai situasi di mana layanan
kualitasnya sama di dua audit berbeda tetapi kuantitas input lebih rendah untuk
lebih audit yang efisien. Karena penelitian sebelumnya mengartikan premium biaya
yang dibebankan oleh spesialis industri sebagai bukti kualitas audit yang lebih
tinggi (misalnya, Francis et al. 2005), kami menyadari bahwa temuan kami
mungkin menunjukkan kualitas audit yang lebih rendah daripada skala ekonomi
untuk spesialis di homogen ini dan industri yang kompleks. Untuk mengatasi
masalah ini, kami melakukan tes tambahan untuk menentukan apakah kualitas audit
berbeda antara perusahaan klien dengan spesialis industri di seluruh spesifik ini
industri. Jika kami menemukan bahwa kualitas audit tidak berbeda antara
perusahaan klien dengan spesialis di non-homogen, industri non-kompleks dan
perusahaan klien dengan spesialis di homogen dan / atau industri yang kompleks,
maka kami dapat memberikan bukti lebih lanjut yang menunjukkan bahwa hasil
audit yang lebih rendah dari skala ekonomi daripada audit kualitas yang lebih
rendah.

Untuk menilai perbedaan kualitas audit, kami melakukan dua tes berdasarkan
akrual diskresioner dan kemungkinan mengeluarkan opini going concern. Pertama,
kami mengembangkan model berdasarkan analisis akrual diskresioner dalam
Reichelt dan Wang (2010). Menurut kerangka dalam Francis (2011), peneliti dapat
mengevaluasi hubungan antara karakteristik auditor tertentu dan hasil dari proses
audit seperti properti pendapatan klien. Jika asosiasi sistematis ada, maka peneliti
menyimpulkan perbedaan kualitas audit untuk faktor terkait audit spesifik
digunakan dalam desain. Penelitian yang ada umumnya menggunakan akrual
diskresioner untuk mewakili potensi manajemen laba oleh perusahaan klien. Akrual
diskresioner berasal dari ekonometrik estimasi "akrual yang diharapkan" dan
mewakili sejauh mana akrual telah terjadi.

REKOMENDASI

Auditor dapat mencapai skala ekonomi tanpa mengorbankan kualitas dengan


mengkhususkan diri dalam industri yang homogen dan kompleks. Perilaku anti-
persaingan akan menyarankan bahwa spesialis mungkin diharapkan untuk
mengeksploitasi keunggulan kompetitif mereka dengan membebankan biaya yang
lebih tinggi di industri ini. Auditor spesialis melewati setidaknya sebagian dari
penghematan biaya mereka kepada klien mereka di industri ini.
ANALISA PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU
Dalam penelitian sebelumnya merupakan gabungan antara spesialisasi auditor dan
karakteristik industri menggunakan pendekatan survivorship (Eichenster dan
Danos 1981; Hogan dan Jeter 1999; Cairney dan Young 2006). Penelitian-
penelitian ini mengasumsukan kalau biaya efektif auditor lebih mungkin untuk
memperoleh market share dari waktu ke waktu; maka dari itu, semakin tinggi
konsentrasi auditor dalam peraturan dan homogenitas industri berarti keuntungan
spesialis auditor dan kliennya dari skala ekonomi yang berkaitan untuk pemindahan
pengetahuan spesifikasi industri dan keahlian dari perusahaan audit di dalam
industri. Dalam penelitian ini, diluaskan dengan mengevaluasi biaya audit dengan
memastikan apakah spesialisai audit mendapatkan biaya yang lebih sedikit dari
rata-rata, juga berhubungan dengan pemindahan pengetahuan berbagai klien yang
mirip dalam industri tertentu.

Dalam penelitian, peneliti tidak menemukan adanya signifikan yang berbeda dalam
kualitas pelayanan, baik berdasarkan kebijakan akrual atau kemungkinan
penerbitan laporan going concern, dalam industri tersebut di mana skala ekonomis
memperlihatkan biaya yang relatif rendah dalam spesialisasi di industri yang lain.
Peneliti menafsirkan penemuan sebagai bukti bahwa keuntungan auditor dari
efisiensi baiya ketika melayani klien dalam industri yang homogen dan komplekas
tanpa mencurigakan kualitas pelayanan. Maka dari itu, merupakan faktor penting
untuk mempertimbangkan efek berbeda dalam industri yang homogen dan
kompleks ketika memeriksa asosiasi diantara biaya audit dengan spesialisasi
industri.

Kelebihan:

1. Penelitian ini mengukur ukuran perusahaan lebih mendalam dengan


spesialisasi industri kompleks dan non kompleks sehingga menggambarkan
tingkat kualitas audit.
2. Mengumpulkan lebih banyak sampel perusahaan

Kekurangan:
1. Data tahun yang digunakan lebih sedikit yaitu rentang waktu 5 tahun ke
belakang.
2. Tidak menbahas teori yang mendukung hipotesis.
3. Tidak membahas mengenai pengertian dari variable-variabel.
4. Spesialisasi auditor adalah konstrusi yang tidak dapat di observasi, maka
pengukuran yang dilakukan peneliti mungkin tidak memperlihatkan secara
keseluruhan untuk membangun pengetahuan dan keaahlian eksternal
auditor. Perhitungan juga tidak memasukan perusahaan privat, yang
mungkin dapat memutarbalikkan level dari spesialisasi jika perusahaan
audit dan melayani beberapa perusahaan privat dengan industri yang
homogen dan kompleks.
5. Peneliti mengukur homognenitas perusahaan bersadarkan metode dalam
Cairney dan Young (2006) menggunakan perubahan dalam beban operasi
beserta dengan perubahan dalam beban operasi dan total asset.
6. Data-data biaya audit tidak tersedia secara publik. Maka dari itu, peneliti
menggunakan model biaya audi yang mengontrol beberapa faktor yang
mempengaruhi audit effort dan biaya audit untuk membuat kesimpulan
mengenai efisiensi biaya yang dicapai oleh spesialis industri.

Anda mungkin juga menyukai