KAJIAN PUSTAKA
A. Perilaku Asertif
1. Pengertian Perilaku Asertif
suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya
kebebasan emosi dan keadaan efektif yang mendukung yang antara lain
kebebasan emosi15.
bahwa orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang
13
Mar’at, Samsuwiyati dan Lieke Indieningsih Kartono. 2006. Perilaku manusia, Pengantar
Singkat Tentang Psikologi. Bandung : PT. Refika Aditama. hal. 2
14
Rahmawati, Hetti. 2009. Modifikasi Perilaku Manusia. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang. hal. 3
15
Iriani, Niken. 2009. Perilaku Asertif. (http://www.rumah-optima.com/optima/index.php/perilaku-
asertif )
12
berpendapat dari oroentasi dari dalam, memiliki kepercayan diri yang baik,
orang yang kurang asertif (submisif) adalah mereka yang memiliki ciri
yakin pada diri sendiri, sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain,
dikemukakan16.
perasaan positif maupun negatif dan pikirannya secara tegas dan bebas
dengan tetap memperhatikan perasaan orang lain atau dengan kata lain
secara terbuka, tegas dan jujur tanpa perasaan cemas atau tegang terhadap
kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
16
----------. 2009. Pengertian Perilaku Asertif.(DuniaPsikologi.com)
17
Wahyudi, Hari. 1999. Know your self. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. hal 101
13
perasaan orang lain 18 .Ditambahkan pula oleh Chaplin bahwa perilaku
dirasakan dan dipikirkan kepada orang lain, namun tetap menjaga dan
juga melibatkan hak orang lain tanpa terlalu takut dalam proses tersebut.
18
Rini, J. F. 2001. Asertivitas.
19
Willis, L dan Daisley, J. hal 159
19
Chaplin, J. P. 2002. Kamus.hal. 53
20
Rahmawati, Hetti. op. cit., hal. 63
21
Fatma. 2009. Korelasi Antara Self Esteem Dengan Perilaku Asertif Siswa SMPN 20 Malang.
Malang: skripsi UNM hal 25
22
Ibid. hal 24
14
dalam proposisi yang tepat. Pada ujung kontinum yang lain adalah orang
terhadap hak dan kebebasan orang lain dan sangat egois dalam tingkah
lakunya.
adalah suatu bentuk perilaku yang secara sengaja bertujuan untuk melukai
dewasa.
23
Iriani, Niken. 2009. Perilaku Asertif. (http://www.rumah-optima.com/optima/index.php/perilaku-
asertif )
15
2. Ciri-ciri perilaku asertif
miliki, tetapi tidak berarti menyerah atau selalu menyetujui apa yang
diinginkan orang lain. Artinya, individu tidak harus menurut dan takut
lebih tua dari dirinya atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
c. Kejujuran
24
Tjalla, Awaluddin dan Made Christina novuanti.2008.Asertif Behavior on Early Teen.
Universitas Gunadarma.
16
e. Bahasa tubuh
tidak tepat.
maupun tindakan.
dengan baik.
pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan
membutuhkan.
25
Fensterheim, H. & J.Baer. 1995. Jangan Bilang Ya Bila Anda akan Mengatakan Tidak. Jakarta:
Gunung Jati. hal. 24.
17
h. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap
sehingga baik berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri
Tabel 2.1
Klasifikasi Perilaku Non Asertif, Asertif dan Agresif
Tingkah Laku Asertif Tingkah Laku Non Asertif Tingkah Laku Agresif
Pelaku Pelaku Pelaku
Perbaikan/ peningkatan diri Penyangkalan diri Perbaikan diri dengan cara
merugikan orang lain
Ekspresif Kecenderungan menahan Terlalu ekspresif
Bisa meraih tujuan-tujuan Tidak meraih tujuan-tujuan Meraih tujuan-tujuan dengan
yang diinginkannya yang diinginkannya mengorbankan orang lain
Pilihan untuk diri sendiri Pilihan dari orang lain Memilih untuk orang lain
Merasa nyaman dengan Tidak tegas, cemas, Memandang rendah orang
dirinya memandang rendah diri lain
perasaan positif dan negatif, tegas dalam memilih perilaku yang sesuai
dengan keadaan dan menyatakan secara jelas hal-hal yang dianggap tidak
disetujui.
26
http://www.upi.edu
18
3. Faktor yang mempengaruhi periaku asertif
a. Jenis Kelamin
b. Self esteem
27
Fensterheim, H. & J.Baer. 1995. Jangan Bilang Ya Bila Anda akan Mengatakan Tidak. Jakarta:
Gunung Jati. hal 65
19
keyakinan diri yang tinggi memiliki kekuatiran sosial yang rendah
c. Kebudayaan
perilaku itu sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan status sosial
d. Tingkat Pendidikan
e. Tipe Kepribadian
Interaksi akan efektif apabila setiap orang mau terlibat dan berperan
menanggapi pendapat serta sikap pihak lain. Sikap spontan seperti ini
20
ekstrovert bersikap terbuka dan tidak mempunyai ketegangan dalam
dirinya.
respon yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh tipe kepribadian seseorang.
berani menghadapi pendapat dan sikap dari pihak lain, mereka adalah
dalam arti luas, misalnya posisi kerja antara atasan dan bawahan.
21
4. Karakteristik perilaku asertif
a. Memulai interaksi.
adalah29:
a. Bicara jujur.
28
Lange, A dan Jakubowski, P. 1978. Cognitive Behavior Procedures for Trainners. USA:
Research Press.
29
Palmer dan Froehner. 2002. Penuntun Menumbuhken Harga Diri Bagi Remaja. Jakarta:
Gramedia
22
saran; 5) Mampu menerima kecaman dan kritik; 6) Memperlakukan orang
dapat di amati dari aspek-aspek perilaku yaitu kontak mata, ekspresi wajah,
postur tubuh dan volume serta intonasi suara30” Salah satu aspek yang
tidak kalah penting dari perilaku asertif adalah langsung tidaknya suatu
negatif31.
dalam situasi dengan tetap menghargai orang lain. Afirmasi diri, menurut
Perilaku ini dapat pula menimbulkan reaksi negatif dari orang lain. Orang
23
sinis. Namun apabila afirmasi diri diungkapkan secara tepat, reaksi-reaksi
amati dari aspek-aspek perilaku yaitu kontak mata, ekspresi wajah, postur
tubuh dan volume serta intonasi suara 33 ” Salah satu aspek yang tidak
kalah penting dari perilaku asertif adalah langsung tidaknya suatu respon
kategori34:
33
Wardhani, K R tri kusuma.2008.Perilaku Asertif dan Efektivitas Hubungan Interpersonal Siswa.
S1 UNM
34
Fatma. 2009. Op, Cit.
24
perilaku, pakaian, dan sebagainya, memberikan pujian berakibat
meminjam uang.
manusia.
b. Afirmasi diri
25
orang tua dan keluarga, seperti anak tidak diizinkan atau
orang lain.
a) Menolak permintaan.
26
b) Mengungkapkan ketidak senangan
c) Mengungkapkan kemarahan
orang lain. Disamping itu juga menurut Sanchez dan Sahn “semakin tinggi
35
Aryani, Opcit,.
27
Menurut Wardhani, berperilaku asertif merupakan pengungkapan diri
sendiri.
untuk dapat mengenal diri dengan lebih baik, bertindak lebih kongkrit
terhadap apa yang dirasakan, dan melalui proses ini individu akan
dan kerja sama dengan orang lain pada saat diperlukan dengna mudah.
orang lain mengenal diri dengan baik, dan mereka mengerti kebutuhan,
keinginan atau perasaan kita, sehingga kita merasa tidak perlu lagi
36
Wardhani, K R tri kusuma. Opcit,.
28
subjek untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia tidak sibuk dengan
sendiri.
nahi mungkar yaitu menyuruh manusia untuk selalu berbuat kebaikan dan
positif dan berbuat tegas. Hal itu sama dengan pengertian perilaku asertif
yaitu berkomunikasi dengan tepat dan tegas namun tidak mengabaikan hak
dan menyakiti orang lain. Maka Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an,
yaitu:
29
Hal ini sama dengan perilaku asertif yaitu berkomunikasi dengan tepat
dan tegas namun tidak mengabaikan hak dan menyakiti orang lain.
serta menghindarkan mereka dari sikap membeo kepada ide dan perbuatan
B١٩٩:
َ #َِِ
هCْ ا
ِ َ2 ْْ ِ*ض2ف َوَأ
ِ ْ*ُGْ
ِH ْ*َُْْ َ َوأGْ اIِ ُJ
Artinya:Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang
mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-
orang yang bodoh.BQ. S Al A’raaf 7 : 199:
memerintahkan untuk berkata benar dan tegas serta hal-hal yang kita
anggap salah atau benar. Perintah Allah SWT untuk berbuat tegas yaitu:
disebut perilaku asertif menurut ajaran Islam adalah perilaku yang penuh
37
Najati, Muhammad Utsman. (2003). Psikologi Dalam Tinjauan Hadits Nabi. Jakarta: Mustaqim.
hal. 374
30
B. Penyesuaian Sosial
1. Pengertian Penyasuaian Sosial
tahap pertumbuhan mana pun dan lebih dibutuhkan pada usia remaja,
dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia38. Ketiga faktor ini
38
Calhoun,& Acocella. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (ahli
bahasa oleh Suryati Pratiwi). Semarang: IKIP Semarang Press. hal 14
39
Hardy, Malcolm & Heyes Steve. 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga. hal 150
31
kelompok membuat beberapa individu menyesuaikan terhadap keyakinan
penyesuaian40, yaitu:
adaptation itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu
alam sekitarnya.
40
Sunarto, H & Hartono B Agung.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departement Pendidikan
dan Kebudayaan. hal 182
41
Davidoff, Linda L. 1987. Introduction Of Psychology (3th ed) Mc Graw. Hie Inc. New York. hal
36
32
Mappier mengatakan lingkungan teman sebaya merupakan suatu
kelompok yang baru, yang memiliki ciri, norma, kebiasaan yang jauh
berbeda dengan apa yang ada didalam lingkungan keluarga. Terhadap hal-
tuntutan yang berupa dorongan atau kebutuhan yang timbul dalam diri,
baik yang berupa fisik maupun sosial, seperti rasa sayang dan
luar diri individu, baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat sosial,
42
Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Hal. 157
33
oleh lingkungan sosialnya dan dapat mengembangkan sikap sosial yang
baik.
ciri ini sama pentingnya pada masa kanak-kanak maupun pada masa
tingkat usia.
tingkat usia.
34
d. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian.
mengancam kebahagiaan.
banyak meminta.
menjelaskan kegagalan.
saatnya bermain.
kepentingan sendiri.
menguntungkan.
hak-haknya dilanggar.
35
p. Dapat menjukan kasih sayang secara langsung dengan cara dan
berakhir.
orang tua dan kaluarga, merupakan faktor penting untuk mencapai rasa
individu yang memiliki penyesuaian sosial yang baik, dan ciri kepribadian
Berikut ini ciri-ciri yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan
Tabel 2.2
Ciri-Ciri Penyesuaian Diri
Individu yang dapat menyesuaikan diri Individu yang tidak bisa
No
dengan baik menyesuaikan diri
1 Suka bekerja sama dengan orang lain dalam Suka menonjolkan diri.
suasana saling menghargai.
2 Adanya keakraban. Menipu.
3 Empati. Egois.
4 Disiplin diri terutama dalam situasi sulit dan Suka bermusuhan.
berhasil dalam situasi sulit.
5 Berhasil dalam sesuatu hal diantara teman- Memandang rendah orang lain
temannya.
6 Buruk sangka.
45
Darajat, Zakiah. 1993. Remaja Harapan dan Tantangan. Jakarta: CV Ruhama. hal. 20
36
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat dimengerti bahwa ciri-
bekerjasama dengan orang lain, menghargai orang lain baik orang yang
lebih muda maupun orang yang lebih tua darinya, mempunyai disiplin
37
kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengalami gangguan
tingkah laku46.
individu itu akan mudah menerima kekurangan dan kelebihan orang lain.
sebagai berikut:
46
Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan KOnsep
Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: Refika Editama. hal 19
47
Elizabeth, B. Hurlock. 1997. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga. hal 287
38
b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok
sifat dan sikap dari orang lain yang berbeda; dan (2) bersedia bekerja
c. Sikap sosial
d. Kepuasan pribadi
anak harus merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran
dan terarah.
48
Kartini , Kartono. 1983. Mental Hygiene. Bandung: IKAPI. hal. 59
39
a. Pola tingkah laku dirumah
disebabkan juga karena tidak ada figure atau model yang baik untuk
ditiru.
adanya.
40
dalam berinteraksi dengan orang lain, merasa puas karena dapat berbagi
dengan orang lain, menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri agar
Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat lepas dari hubungan timbal
balik dengan orang lain yang terjadi dalam proses sosialisasi. Individu
a. Faktor fisik
a) Kondisi jasmaniah
49
Sunarto, H & Hartono B Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departement
Pendidikan dan Kebudayaan. hal 192
41
hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan
b. Faktor psikis
a) Pengalaman
penyesuaian sosial.
42
b) Belajar
kematangan pribadi.
c) Determinasi
atau yang buruk untuk mencapai taraf penyesuaian yang tinggi atau
penyesuaian sosial.
d) Konflik
43
telah dapat mengatasi konfliknya maka individu lebih mudah
c. Faktor lingkungan
a) Pengaruh rumah dan keluarga. Pengalaman mempengaruhi dalam
pribadi.
atau yang buruk untuk mencapai taraf penyesuaian yang tinggi atau
penyesuaian sosial.
44
d) Efek konflik pada perilaku tergantung pada saat konflik yaitu
lainnya.
45
f) Suasana hhubungan saudara yang penuh persahabatan, kooperatif,
sosial.
anak.
46
5. Bentuk-Bentuk Penyesuaian Sosial
ditandai dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau
dirinya.
lingkungan.
50
http://www.e-psikologi.com/remaja/160802.htm. diakses tanggal 17 januari 2007
51
Gunarsa, Ny. Singgih D. 1981.Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: Gunung Mulia. hal 53-54
47
b. Adjustve. Merupakan suatu bentuk penyesuaian dimana tersangkut
yang artinya penyesuaian sosial untuk bertindak sesuai dengan yang baru
pada penyesuaian sosial yang bersifat aktif akan terjadi hal-hal yang
orang-orang yang ada disekitarnya, serta ramah, dan disenangi oleh teman-
52
Ibid., hal 60
53
Gerungan, DR.W.A. 2000. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. hal 55
48
sosialisasi yang baik menunjukkan bahwa remaja mempunyai daya
menjalin tali silaturrahmi baik, dan orang yang menjalin dan menjaga tali
rezeki dari-Nya, dan Allah akan selalu menjaga mereka. Seperti yang di
49
ٰ8َ
َ0َ#ْٰ وَا8َHْ*ُ!ِْي اIِH ِإْ[َ
ً
َو
ِ ْ<Lَ ِِ
َْاHْ_ً
ۖ َو#َ. ِِH ُ`ْ ِ*آُاN
َُوا اَ َوLُْ2وَا
ِ ْHَ ِ وَاCْ
ِH ِ ِ
bُُ ِ وَاCَْ
ِر اCْٰ وَا8َHْ*ُ!َْ
ِر ذِي اCْ وَا
ِ #ِوَاْ َ[َ
آ
B٣٦: ُرًاdَ
ً
َ0ْdُ ن
َ
َُْ ۗ ِإن اَ َ
<ُ;ِ َ آWُ
َ ْ<َْ َأWََ
َ َو4
ِ #ِ[ا
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat
baiklaah kepada dua orang tuamu, karib-kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri.BQ.S An-Nisa 4: 36:
َي َو
َ ْLَِْ َ* اِ َوَ
ا`ْ َ* اْ;َ*َا َم َوَ
اg
َGَ. ُ;ِاN
َ َُاO
َ <ِI<َ
أَ<َ
ا
ُْ0ََْ َْاً
ۚ َوِإذَاhِِْ َو ِرHّ ن ًَْ
ِّ ر
َ ُ/َ0َْ< اْ;َ*َا َم
َ ْ#َْ ا
َ #ِّO
َ َوLَ ِg
ََ!ْا
اْ;َ*َا ِم أَنLِ ِCْ[َ ْ ا
ِ َ2 ُْوآLَk َْ ٍم أَنM ن
ُ lََ. ُْWَ*ِ ْCَ<
ََ
دُوا ۚ َوjْk
َ
ۚن
ِ ْوَاLُGْْ ِ وَاo7ِْ ا8ََ2 َ
َوُاGَN
َ!ْ َىٰ ۖ َو0 اِْ ِّ* وَا8ََ2 َ
َوُاGَNُوا ۘ َوLَ0ْGَN
B٢: ب
ِ
َ!ِGْ اLُ <ِLَ. َن ا
!ُا اَ ۖ ِإNوَا
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
50
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.BQ.S Al-
Maidah 2: 2:
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
pada remaja dengan menjelaskan beberapa sifat yang mereka miliki yaitu:
masa pra remaja (remaja awal), masa remaja (remaja madya) dan masa
remaja akhir54.
ditandai dengan sifat-sifat negatif pada remaja seperti tidak tenang, kurang
54
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. hal. 26
51
mereka. Masa remaja akhir ditandai dengan mulai kelihatan kematangan
remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18 th – 21/22 th).
usia kesuburan (fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada
remaja pria, dan WHO membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja
55
Ibid. hal. 21
56
Yusuf, Syamsu. Opcit.hal. 15
57
Fatimah,Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).Bandung : CV.
Pustaka Setia. hal. 19.
58
Dahlan, M. Djawad. 2011. Psikologi perkembangan anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. hal. 15.
52
Perkembangan sistimatis adalah perubahan dan perkembangan selalu
perubahan pada bagian atau fungsi dari organisme itu secara beraturan atau
berurutan.
Banyak hal yang diharapkan dapat dimiliki oleh para remaja dalam
tertentu59.
59
Mappiare, Andi, 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasiona. hal. 95
53
luasnya. Untuk ini remaja diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas
kaumnya.
sebagai kaumnya.
60
Ibid., hal. 101-105
54
d. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
atau pilihan yang ditempuhnya. Hal ini bila dapat dikuasai oleh
kemampuan mereka).
55
berikutnya. Pikunas mengemukakan beberapa tugas perkembangan pada
masa remaja61:
a. Menerima bentuk tubuh orang dewasa yang dimiliki dan hal-hal yang
belajar membina relasi dengan teman sebaya dan orang dewasa baik
yang ada.
kanakan.
Masa remaja ditandai oleh berbagai perubahan baik dari segi fisik
61
Ibid., hal. 37
62
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologis Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga. hal 207 - 209
56
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
tersebut diantaranya:
jenis.
63
Fitria, Azizah. 2010. Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Sosial Pada Remaja.S1 Psikologi
UIN MALIKI Malang.
57
f. Masa ini adalah masa yang kritis.
kaumnya.
lainnya.
terpuji.
64
Mappiare, Andi. Opcit., hal 101
58
D. Hubungan Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Sosial pada Remaja
teknik untuk dapat melalukan sosialisasi antara satu dengan yang lainnya, baik
berbagai kemampuan seperti cara berbicara, cara berjalan, cara duduk, cara
berpakaian dan cara melihat kepada suatu objek, sehingga menampilkan kesan
dapat menampilkan berbagai pola perilaku yang psositif dan remaja akan
dapat memberikan perhatian yang baik terhadap orang lain, sehingga dapat
memberikan kesan terhadap dirinya dari penilain orang lain maupun penilaian
yang dilakukan sendiri tentang apa yang telah dibuat atau apa yang telah
dilakukan.
59
Dalam pergaulan remaja dengan teman sebaya maupun dengan orang
dewasa seorang remaja yang memiliki perilaku asertif tidak mudah terjerumus
kedalam lingkungan yang tidak baik, karena mereka dapat membuat seleksi
akan selalu menimbang baik dan buruk pengaruhnya terhadap diri mereka dan
terhadap lingkungan.
Masa remaja yang selalu dihadapkan dengan berbagai godaan dan rayuan
untuk mendapatkan berbagai kesenangan sesaat apa bila mereka berada dalam
kelompok teman sebaya, disini mereka sering lupa diri terhadap masa depan
mereka yang masih panjang. Untuk kembali kedalam kehidupan yang layak
sesuai dengan tujuan hidup yang mereka impikan yaitu suatu kebahagiaan
pada masa dewasa, untuk ini remaja harus dapat mempergunakan masa remaja
motorik.
Remaja yang mempunyai harga diri yang tinggi dan baik cendrung akan
Kadang kala karena banyaknya perubahan yang terdapat pada remaja seperti
60
perubahan fisik (fisiologis) membuat perilaku remaja dalam melakukan
aktivitas sering merasa salah karena adanya norma dan nilai-nilai baru yang
remaja yang mengalami hal tersebut secara psikologis belum siap, tapi hal ini
mereka tidak dapat menolaknya karena semua manusia yang normal akan
melewati hal yang sama. Ketidak siapan remaja secara mental akan
menimbulkan tingkat kecemasan karena adanya tugas baru yang akan mereka
pikul. Bila remaja tidak mendapatkan informasi yang baik maka mereka akan
percaya diri.
karena ia yakin dengan keterbukaan dan kejujuran yang dimilikinya orang lain
Remaja yang memiliki sikap jujur, terbuka, tegas dan fleksibel dalam
61
informasi yang dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhan hidup
sebagai generasi penerus yang siap menuju kehidupan orang dewasa. Remaja
yang fleksibel dan cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan akan selalu
disukai oleh teman sebaya, oleh orang dewasa atau oleh lingkungan
masyarakat.
E. Hipotesa
pada remaja di MTs Al Istam Banten. Dengan kata lain semakin baik
pengunaan perilaku asertif pada remaja maka semakin baik pula penyesuaian
dimasyarakat.
62