Anda di halaman 1dari 54

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

PEDOMAN
PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM KLINIK RSUD TALISAYAN

Disusun Oleh :

TIM ASSESMEN PASIEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

TALISAYAN

2019
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

NOMOR : 187/SK-DIR/RSUD.Talisayan/VI/2019
TENTANG
PENGORGANISASIAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD
TALISAYAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

Menimbang : a. bahwa pelayanan laboratorium klinik merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diperlukan untuk menegakkan diagnosis, dengan
menetapkan penyebab penyakit, menunjang
sistem kewaspadaan dini, monitoring
pengobatan, pemeliharaan kesehatan, dan
pencegahan timbulnya penyakit;

b. bahwa laboratorium klinik perlu diselenggarakan


secara bermutu untuk mendukung upaya
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik Yang Baik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Pengiriman
dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik
dan Muatan Informasinya;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42
Tahun 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Praktik
Ahli Teknologi Laboratoium Medik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik;
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Keputusan direktur rumah sakit umum daerah talisayan tentang


Pedoman Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Patologi Klinik
Rsud Talisayan di RSUD Talisayan

Kedua : Kebijakkan Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Patologi Klinik


Rsud Talisayan di RSUD Talisayan sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliuran dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Talisayan
Pada tanggal : 06 Juni 2019
Direktur RSUD Talisayan

drg. Nursyamsi
NIP. 19770201 200502 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………… i

SURAT KEPUTUSAN ………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1

BAB II GAMBARAN UMUM RSUD TALISAYAN …………………………… 11

BAB III VISI, MISI, MOTTO, TUGAS DAN FUNGSI RSUD TALISAYAN … 13

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD TALISAYAN …………………… 15

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA……………………………. 25

BAB VI URAIAN JABATAN…………………………………………………….. 26

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA…………………………………………… 46

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL………….. 52

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ………………………………………………. 56

BAB X PERTEMUAN / RAPAT ………………………………………………… 58

BAB XI PELAPORAN ………………………………………………………….. 60


PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan
Nomor 187 / SK - DIR / RSUD.Talisayan / VI / 2019 Tentang Pedoman
Pengorganisasi Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam
suatu pola koordinasi yang dipersatukan untuk mencapai suatu hasil
yang telah ditetapkan. Organisasi merupakan suatu sistem dengan
struktur yang teratur menggunakan semua sumber yang ada dalam
suatu pekerjaan dan menentukan mekanisme untuk menjalankannya
melalui kerja sama dan koordinasi. Laboratorium Klinik harus
mempunyai struktur organisasi yang terpampang serta terlihat dengan
jelas.

Laboratorium terintegrasi adalah Laboratorium Klinik yang


pelayanannya terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, seperti laboratorium pada puskesmas, rumah sakit, atau
klinik. Struktur organisasi adalah alat untuk memusatkan perhatian dan
daya pada pencapaian sasaran dan tujuan melalui pendekatan yang
teratur dan sesuai prosedur.

Ahli Teknologi Laboratorium Medik adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau analis kesehatan atau analis
medis dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan
jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan
perseorangan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Struktur Organisasi menyediakan kerangka kerja untuk


menjabarkan kebijaksanaan dan rencana menjadi kegiatan dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

memperhitungkan sejumlah tenaga atau pekerjaan terkait dengan


tujuan organisasi yang dapat dibagi secara sistematik menjadi unit-unit.
Struktur pokok organisasi laboratorium, terdiri dari:

1. Jabatan Struktural
a. Kepala: memimpin dan memastikan semua kegiatan selaras
dengan kebijaksanaan organisasi.
b. Bidang/seksi-seksi: melaksanakan prosedur organisasi dan
bekerja sama antar bidang/seksi melalui koordinasi dan
pengawasan Kepala.
c. Tata usaha / administrasi: menjalankan sistem pengaturan
dokumen organisasi, baik ke dalam maupun ke luar
organisasi.
2. Jabatan Fungsional
Terdiri dari tenaga-tenaga teknis pelaksana kegiatan
laboratorium di luar jabatan struktural, yang melakukan kegiatan
sesuai kompetensinya.

Tata Kerja menggambarkan hubungan kerja melalui penetapan


garis kewenangan, tanggung jawab, komunikasi serta alur kerja agar
diperoleh fungsi yang optimal melalui koordinasi unit-unit terkait.Tata
kerja organisasi berusaha membentuk struktur yang baik, serta secara
efisien dan efektif membuat pengelompokan dari sumber daya
manusia, sarana fisik, dan fungsi-fungsi yang terkait agar tercapai
keberhasilan sasaran dan tujuan. Struktur organisasi berbentuk bagan
yang memperlihatkan tata hubungan kerja antar bagian dan garis
kewenangan di antara kepala/penanggung jawab laboratorium, petugas
administrasi dan pelaksana teknis.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

Proses pengorganisasian dimaksudkan untuk membangun kerja


sama yang baik dan cara koordinasi agar menghindari pekerjaan yang
sia-sia dan menghindari situasi saling menghalang. Proses
pengorganisasian,meliput:

a. Pengembangan Struktur Yang Baik–Tata Kerja

1. Penentuan fungsi-fungsi yang perlu dilaksanakan dengan


jenis perkerjaan yang perlu dicapai.
2. Pembagian pekerjaan yang perlu menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil yang dapat dilaksanakan oleh satu orang.
3. Perkiraan kebutuhan sumber daya manusia (jumlah dan
kualifikasi).
4. Perkiraan kebutuhan sarana (peralatan, bahan dan ruang).
5. Pengelompokan dan atau pengoordinasian fungsi-fungsi
termasuk sumber daya manusia dan sarana yang ada ke
dalam struktur organisasi.

b. Gambaran Hubungan Yang Baik–Interaksi

1. Penugasan pekerjaan yang diperlukan untuk


pelaksanaan tugas tertentu (tanggung jawab) dan
keputusan yang tepat untuk melakukan upaya dalam
melaksanakan tugas tertentu (wewenang).
2. Penugasan kegiatan pekerjaan yang spesifik (jabatan
fungsional).
3. Tenaga teknis pada setiap instalasi laboratorium
pemerintah termasuk ke dalam kelompok jabatan
fungsional.
4. Jabatan fungsional merupakan tenaga teknis
laboratorium yang tidak termasuk dalam struktural.
5. Pranata laboratorium kesehatan merupakan tenaga
non struktural yang terbagi atas pranata laboratorium
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

kesehatan ahli (minimal S1 kesehatan) dan pranata


laboratorium kesehatan terampil (minimal lulusan
SMAK/sederajat).
6. Gambaran penugasan ditulis dalam uraian tugas,
alur/mekanisme kerja.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/SK/XI/1992
rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sedangkan untuk rumah sakit khusus memberikan pelayanan
sesuai dengan spesialisasinya. Pelayanan rumah sakit mencakup pelayanan
kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan itu sendiri
meliputi pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, rehabilitasi medis dan
pelayanan asupan keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit
gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap.
Laboratorium dan selain itu juga akan menggambarkan identitas Instalasi
Laboratorium itu sendiri. Fungsi Instalasi laboratorium Patologi Klinik adalah
sebagai laboratorium klinik dari unit pelayanan kesehatan rumah sakit, yang
meliputi pemeriksaan hematologi klinik, kimia klinik, imunologi klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi, urinalisa, feses rutin, cairan otak dan transudat
exudat. Setiap jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan
berdasarkan Prosedur Tetap (Protap) atau Standar Operating Procedure
(SOP) yang ada.
Untuk mengatur semua sistim operasional laboratorium diatas, maka
perlu dibuatkan suatu pedoman pengorganisasian laboratorium patologi klinik
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan di lapangan. Perlu disadari
bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal dari Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik, maka betul-betul buku pedoman tersebut di sosialisasi dan di
Implentasikan dengan baik.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai pedoman pengorganisasian Unit Laboratorium Klinik
b. Penyelenggaraan pelayanan Unit Laboratorium Klinik
c. Menggambarkan identitas Unit Laboratorium Klinik
d. Terwujudnya suatu pelayanan yang sistematis, akurat, efisien dan
efektif
e. Meningkatkan mutu pelayanan Unit Laboratorium Klinik

2. Tujuan Khusus
a. Memudahkan pengontrolan kinerja di Unit Laboratorium Klinik
b. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di Unit
Laboratorium Klinik

C. Ruang Lingkup
Instalasi Laboratorium RSUD Talisayan melaksanakan pengukuran,
penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di
wilayah kerja Instalasi Laboratorium Klinik RSUD Talisayan.

D. Batasan Operasional
1. Laboratorium
Laboratorium adalah Tempat reset ilmiah,eksperimen,pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan – kegiatan tersebut secara
terkendali.
2. Laboratorium Klinik
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan specimen klinik untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan


pemulihan kesehatan. Laboratorium ini sering dibagi atas sejumlah
bagian :
a) Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi adalah : pemeriksaan yang
meliputi beberapa pemeriksaan antara lain : Darah rutin,
Hemoglobin, hematokrit, Leukosit, Eritrosit, Hitung Jenis/Diff, Laju
Endap Darah/LED, Malaria DDR, Golongan Darah.

b) Pemeriksaan koagulasi
Pemeriksaan koagulasi adalah pemeriksaan yang meliputi:
masa pembekuan dan masa perdarahan.

c) Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia adalah pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain :Glukosa darah, Faal Hati
(SGOT, SGPT, Bilirubin Total, Bilirubin Direct, Bilirubin Indirect
,Albumin, Total Protein Dan Globulin), Faal Ginjal (Ureum,
Creatinin, Asam Urat), Analisa Lipid (Cholesterol Total, Trigliceryde,
HDL, dan LDL) dan Elektrolit (Natrium (Na) ,K (Kalium), Cl
(Klorida), Ca (Kalsium), ph).

d) Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine adalah pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan yang membutuhkan bahan urine antara lain
: Urine Lengkap, Sedimen, Tes Kehamilan, dan drug monitoring.

e) Pemeriksaan Immuno-serologi
Pemeriksaan Immuno-serologi adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan yang memerlukan serum
sebagai bahan pemeriksaan. Adapun pemeriksaan serologi antara
lain widal, HbsAg, Anti-HIV, Anti-HCV, Anti-HBsAg, Salmonelle
IgG/IgM dan Malaria ICT.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

f) Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan Mikrobiologi adalah perneriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain : Pengecatan BTA dan Feaces
Lengkap
3. Standar Pelayanan Laboratorium adalah sumber yang berlaku sesuai
dengan tingkat atau kelas rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium tersebut.
4. Tenaga Profesional / Formal Laboratorium adalah tenaga yang
mencakup : dokter spesialis laboratorium ( Patologi Klinik ) dan ahli
teknologi laboratorium medis ( Analis Laboratorium ).
5. Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan
ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi
prosdur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya.
6. Tenaga Penunjang Laboratorium adalah tenaga yang mencakup :
Teknisi Alat – alat Analyzer laboratorium, paramedis, petugas
administrasi laboratorium.
7. Standar Prosedur Operasional ( SPO ) adalah kumpulan instruksi,
langkah –langkah yang telah dibakukan untuk menyelesaikan proses
kerja rutin tertentu.
8. Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang
dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan
spesimen/pasien untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium. Semua
ruangan harus mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur pelayanan
dan memperoleh sinar matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup.
9. Peralatan Laboratorium
Laboratorium harus dilengkapi dengan semua peralatan yang
diperlukan sesuai dengan layanan yang disediakan sekalipun tidak
digunakan secara rutin. Pada saat instalasi alat maupun saat kerja rutin,
peralatan harus diperhatikan menunjukan kemampuan atau memenuhi
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

kinerja yang dipersyaratkan dan harus memenuhi spesifikasi yang sesuai


untuk pemeriksaan bersangkutan.

10. Bahan Laboratorium


a) Reagent adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi untuk
mendeteksi, mengukur, memeriksa dan menghasilkan zat lain.
b) Standar adalah zat –zat yang konsentrasi atau kemurniannya
diketahui dan diperoleh dengan cara penimbangan.
c) Bahan Kontrol adalah bahan yang digunakan untuk memantau
ketepatan suatu pemeriksaan di laboratorium, atau untuk
mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari –hari.
d) Air merupakan bahan termurah dari semua bahan yang digunakan
di laboratorium tetapi air merupakan bahanterpenting dan yang
paling sering digunakan, oleh karena itu kualitas air yang digunakan
harus memenuhi standar seperti halnya bahan lain yang digunakan
dalam analisis.
11. Spesimen merupakan bahan pemeriksaan yang berasal dari manusia.
Sedangkan sampel dapat diartikan sebagai bahan dari spesimen
manusia atau dapat berupa bahan pemeriksaan bersumber lingkungan
(non klinis).
12. Metode Pemeriksaan
Tujuan melakukan suatu pemeriksaan antara lain untuk uji saring,
diagnostik dan evaluasi hasil pengobatan serta surveilan. Tiap tujuan
pemeriksaan memerlukan sensitivitas dan spesifitas yang berbeda –
beda, sehingga perlu dipilih metode yang sesuai karena setiap metode
mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang berbeda –beda pula.
13. Pemantapan Mutu ( quality assurance ) laboratorium kesehatan adalah
semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan
hasil pemeriksaan laboratorium. Pemantapan Mutu terbagi menjadi 2 :
a) Pemantapan Mutu Internal ( Internal Quality Control ) adalah
kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

masing –masing laboratorium secara terus menerus agar tidak


terjadi atau mengurangi kejadian error/penyimpangan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
b) Pemantapan Mutu Eksternal (PME) adalah kegiatan yang
diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain diluar laboratorium
yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu
laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan
kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak
pemerintah, swasta atau internasional. Setiap laboratorium
kesehatan wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang
diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi
semua bidang pemeriksaan laboratorium.
14. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium
merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium secara
keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan
kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal
dari manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium
yang selalu kontak dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi
kuman patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke
petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat. Untuk
mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang
ketat. Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan
tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk
melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya
sesuai SOP, serta mengontrol bahan/spesimen secara baik
menurut praktik laboratorium yang benar.

15. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan Pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam
perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan
untuk peningkatan pelayanan laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan


dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu
tindakan.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN

A. Sejarah
Rumah sakit umum Daerah Talisayan merupakan pelayanan kesehatan
yang didirikan berdasarkan SK Bupati Kabupaten Berau Nomor:
440/119/SDK-1/III/2015 yang diresmikan oleh PLT Bupati Kabupaten Berau
pada tanggal 1 oktober 2015 yang sekaligus menunjuk Drg.Nursyamsi
sebagai Direktur RSUD Talisayan yang pertama. RSUD Talisayan
menempati luas tanah  4 ha yang terletak di jalan Sultan Hasanuddin poros
Talisayan Kecamatan Talisayan. RSUD Talisayan pertama kali
beroperasional pada tanggal 1 November 2016. Dalam hal pelayanan
rujukan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan melayani
rujukan dari 5 Puskesmas yang ada di Daerah pesisir utara Kabupaten
Berau, diantaranya Puskesmas Biduk – Biduk, Puskesmas Batu Putih,
Puskesmas Talisayan, Puskesmas Biatan Lempake dan Puskesmas
Tubaan.

Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan adalah Unit Pelaksana Teknis


Dinas Kesehatan Kabupaten Berau yang secara Teknis Fungsional
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Teknis Operasional
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan upaya Pelayanan Kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi terpadu dalam rangka pelaksanaan
peningkatan Pelayanan Kesehatan serta pencegahan penyakit dan
melakukan upaya rujukan di wilayah Kabupaten Berau. Rumah Sakit Umum
Daerah Talisayan terletak pada lokasi yang strategis, dikelilingi penduduk
sekitar yang padat, dipusat Kecamatan Talisayan, beralamatkan di :

Jl.Sultan Hasanuddin, Kec Talisayan,Kab.BERAU


Email : rsutalisayan@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

B. Tugas Pokok Dan Fungsi


Sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit kelas D dengan
kemampuan sarana dan prasarana serta dukungan sumber daya manusia
yang dimiliki memberikan pelayanan sebagai berikut:

1. Pelayanan Rawat Jalan


a. Poliklinik Umum
2. Pelayanan Gawat Darurat dan VK Bersalin Kebidanan
a. Yang didukung dengan dokter jaga 24 jam.
b. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
c. Instalasi VK Bersalin Kebidanan
d. Ambulans
3. Pelayana Rawat Inap
a. Rawat Inap Dewasa
b. Rawat Inap Anak
c. Ruang infeksi
d. Ruang Nifas Ibu&Anak Kebidanan
4. Pelayanan Penunjang Medis
a. Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Farmasi
c. Pelayanan Gizi.
d. Pelayanan Ambulance / Mobil Jenazah
e. Pelayanan Rekam Medis
f. Pelayanan Sterilisasi/CSSD
5. Pelayanan Administrasi dan Keuangan
a. Pelayanan Pandaftaran
b. Pelayanan Loket Pembayaran
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB III
VISI, MISI, MOTTO, BUDAYA KEJA, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSUD
TALISAYAN

A. Visi RSUD Talisayan


“Penyedia layanan kesehatan yang unggul dan terpercaya yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat”

B. Misi RSUD Talisayan


1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional,
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
2. Mengembangkan sumber daya manusia yang professional sehingga
selalu siap menghadapi perubahan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya rumah sakit yang efektif dan
effisien.
5. Menyelenggarakan kemitraan strategis dengan stake holder dan
melaksanakan upaya rujukan.

C. Motto RSUD Talisayan


“Melayani lebih baik”

D. BUDAYA KERJA
“BARRAU”
1. B : bermutu
2. A : Aman
3. R : Ramah
4. R : Responsif
5. A : Amanah dan Profesional
6. U : Unggul
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

E. Tugas RSUD Talisayan


Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 BAB III Pasal 4 tentang
Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan
adalah setiiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.

F. Fungsi RSUD Talisayan


Dalam menjalankan tugas-tugasnya RSUD Talisayan mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua sesuai kebutuhan medis;
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan;
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD TALISAYAN

A. Susunan dan Struktur Organisasi


Susunan kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan adalah
sebagai berikut:
1. Direktur
2. Komite Medis
3. Komite Keperawatan
4. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
5. Komite Mutu dan PPI
6. Satuan Pemeriksaan Internal
7. Unit Perencanaan dan Penilaian Kinerja RS
8. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan
9. Seksi Penunjang Medis dan Non Medis
10. Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

B. Uraian tugas dan fungsi :


1. Direktur
Direktur dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
b. penetapan kebijakan penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan
kewenangannya;
c. penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
dan fungsi unsur organisasi; evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Direktur dibantu
oleh Seksi yang merupakan unsur pelaksana teknis perumahsakitan
dan Sub bagian yang merupakan pelaksana administrasi yang sesuai
bidang tugasnya masing-masing.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

2. Komite Medis
a. Komite medis sebagaimana merupakan unsur organisasi non
struktural yang mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan tata
kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).
b. Komite medis dibentuk dan bertanggung jawab kepada Direktur
Rumah Sakit.
c. Komite medis bertugas meningkatkan profesionalisme staf medis
yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
1. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan
melakukan pelayanan medis di rumah sakit;
2. Memelihara mutu profesi staf medis; dan
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

3. Komite Keperawatan
a. Komite keperawatan sebagaimana merupakan unsur organisasi
non struktural yang mempunyai tanggung jawab untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur
tata kelola klinis yang baik.
b. Komite keperawatan dibentuk dan bertanggung jawab kepada
Direktur Rumah Sakit.
c. Komite keperawatan bertugas meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
1. Melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang
akan melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di
Rumah Sakit;
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan;
3. Menjaga disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

4. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya


a. Komite tenaga kesehatan lainnya sebagaimana merupakan unsur
organisasi non struktural yang mempunyai tanggung jawab untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan lainnya serta
mengatur tata kelola klinis yang baik.
b. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya mempunyai fungsi
meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan lainnya yang
bekerja di Rumah Sakit dengan cara:
1. melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga kesehatan lainnya
yang akan melakukan pelayanan di Rumah Sakit;
2. memelihara mutu profesi tenaga kesehatan lainnya; dan
3. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi Tenaga Kesehatan
Lainnya.

5. Komite Mutu, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


a. Komite mutu, pencegahan dan pengendalian infeksi sebagaimana
merupakan unsur organisasi non struktural yang mempunyai
tanggung jawab untuk meningkatkan mutu, manajemen risiko, dan
pencegahan dan pengendalian infeksi serta akreditasi.
b. Komite mutu, pencegahan dan pengendalian infeksi dibentuk dan
bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
c. Komite mutu, pencegahan dan pengendalian infeksi bertugas
meningkatkan mutu dan mencegah dan mengendalikan infeksi
dengan cara:
1. Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit;
2. Melaksanakan manajemen risiko dan pencegahan dan
pengendalian infeksi;
3. Persiapan dan pelaksanaan akreditasi.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

6. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)


a. Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud unsur
organisasi yang bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja
internal rumah sakit.
b. Satuan pemeriksaan internal sebagaimana dimaksud berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada direktur Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugas Satuan Pemeriksaan
Internalmenyelenggarakan fungsi:

1. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di unit


kerja rumah sakit;
2. penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan
pemantauan efektifitas dan efisiensi sistem dan prosedur dalam
bidang administrasi pelayanan, serta administrasi umum dan
keuangan;
3. pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang
ditugaskan oleh direktur Rumah Sakit;
4. pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut
atas laporan hasil audit; pemberian konsultasi, advokasi,
pembimbingan, dan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan
operasional rumah sakit

7. Unit Perencanaan dan Penilaian Kinerja Rumah Sakit


Unit Perencanaan dan Penilaian Kinerja Rumah Sakit berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur. Unit Perencanaan dan
Penilaian Kinerja Rumah Sakit mempunyai tugas membantu Direktur
sesuai dengan penugasan, di bidang perencanaan dan penilaian kinerja
tingkat rumah sakit. Pembentukan Unit Perencanaan dan Penilaian
Kinerja Rumah Sakit ditetapkan oleh Direktur.
Dalam melaksanakan tugas Unit Perencanaan dan Penilaian Kinerja
Rumah Sakit, kepala unit dapat dibantu oleh staf sesuai dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

kebutuhan dan ditetapkan oleh Direktur, serta dalam menjalankan


tugasnya berkoordinasi dengan seluruh unsur dalam rumah sakit.

8. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan


Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas pokok
memimpin penyusunan, koordinasi, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi kebijakan terkait pelayanan medis dan keperawatan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya sebagaimana, seksi
pelayanan medis dan keperawatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pemberian pelayanan medis, keperawatan
dan kebidanan;
b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan
kebidanan;
c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
di bidang pelayanan medis, keperawatan dan kebidanan;
d. pemantauandan evaluasi pelayanan medis, keperawatan dan
kebidanan.

9. Seksi Penunjang Medis dan Non Medis


Seksi Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas pokok
memimpin penyusunan, koordinasi, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi kebijakan terkait pelayanan penunjang medis dan non medis.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya sebagaimana, seksi
penunjang medis dan non medis mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang medis dan
non medis;
b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis dan non
medis
c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
di bidang pelayanan penunjang medis dan non medis;
d. pengelolaan rekam medis;
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

e. pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis dan non


medis.

10. Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan


a. Sub Bagian administrasi umum dan keuangan sebagaimana
dimaksud mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi
umum dan perencanaan.
b. Dalam melaksanakan tugas administrasi umum sebagaimana
dimaksud, sub bagian administrasi umum dan keuangan
menyelenggarakan fungsi pengelolaan:
1. ketatausahaan;
2. kerumahtanggaan;
3. pelayanan hukum dan kemitraan;
4. pemasaran;
5. kehumasan;
6. pencatatan, pelaporan, dan evaluasi;
7. penelitian dan pengembangan;
8. sumber daya manusia; dan
9. pendidikan dan pelatihan
c. Dalam melaksanakan tugas keuangan sebagaimana dimaksud, sub
bagian administrasi umum dan keuangan menyelenggarakan
fungsi:
1. perencanaan anggaran;
2. perbendaharaan dan mobilisasi dana; dan
3. akuntansi

11. Instalasi
a. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh
Kepala Instalasi.
b. Instalasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan
medik, pelayanan penunjang medik, dan penunjang non medik.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

c. Jenis dan jumlah instalasi disesuaikan dengan kebutuhan Rumah


Sakit dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur. Instalasi,
terdiri atas:
1. Instalasi Gawat Darurat dan Ambulance;
2. Instalasi Rawat Jalan;
3. Instalasi Rawat Inap;
4. Instalasi Farmasi;
5. Instalasi Laboratorium;
6. Instalasi Gizi;
7. Instalasi Rekam Medik dan Sistem Informasi dan Komunikasi;
8. Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Pengolahan Limbah
9. Instalasi Sterilisasi
10. Instalasi Laundry;

11. Instalasi Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas dan Pengelolaan


Gas Medik
12. Instalasi Pemulasaran Jenazah;

12. Instalasi Gawat Darurat Dan Ambulance


Fungsi instalasi gawat darurat adalah
a. Melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat:
Diagnosis dan penanganan permasalahan pada ;
1. A (Airway Problem): Jalan Nafas
2. B (Breathing Problem): Pernafasan
3. C (Circulation Problem): Sirkulasi pembuluh darah
b. Melakukan resusitasi dan stabilitasi:
1. Melakukan stabilisasi dan evakuasi
c. Memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam
seminggu
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

13. Instalasi Rawat Jalan


a. Melakukan pengamatan, penegakan diagnosis terhadap penderita
dalam satu fasilitas ruangan secara terpadu tanpa menginap di
Rumah Sakit.
b. Melakukan pengobatan, melakukan pemeriksaan penunjang dan
rehabilitasi terhadap penderita tanpa harus menginap.
c. Menyediakan tempat/ latihan/ praktek / penelitian bagi siswa dan
tenaga kesehatan.
d. Memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk
meningkatkan keterampilannya sesuai kompetensi masing-masing.
e. Merupakan sumber data primer untuk monitoring, evaluasi dan
penelitian.

14. Unit Rawat Inap


a. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari
sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya.

b. Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan


keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari
24 jam.
c. Melaksanakan fungsi rehabilitasi bagi pasien oleh tenaga
kesehatan yang professional.
d. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara
unit maupun antara profesi.
e. Menyediakan tempat/ latihan/ praktek / penelitian bagi siswa dan
tenaga kesehatan.
f. Memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk
meningkatkan keterampilannya sesuai kompetensi masing-masing.
g. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan
berkembangnya gagasan yang kreatif.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

h. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode


keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan.

15. Instalasi Farmasi


Tugas dan fungsi petugas farmasi
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai, meliputi;
1. Pemilihan;
2. Perencanaan kebuhihan;
3. Pengadaan;
4. Penerimaan;
5. Penyimpanan;
6. Pendistnibusian;
7. Pemusnahan dan ponarikan;
8. Pengendalian;
9. Administrasi.
b. pelayanan farmasi klinik, meliputi;
1. Pengkajian dan pelayanan Resep;
2. Penelusuran riwayat penggunaan Obat;
3. Rekonsiliasi Obat;
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
5. Konseling;
6. Visite;
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
10. Dispensing sediaan steril; dan
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

16. Instalasi Laboratorium


a. Menyediakan dan melaksanakan serta menilai hasil pemeriksaan
patologi klinik seperti; kimia klinik, hematologi klinik, mikrobiologi
klinik, urinalisa klinik dan imuno-serologi klinik
b. Pengelolaan Sediaan Laboratorium, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai, meliputi: pemilihan, perencanaan kebutuhan
(baik reagen maupun peralatan medis), pengadaan (baik reagen
maupun peralatan medis), penerimaan (baik reagen maupun
peralatan medis), penyimpanan (baik reagen, sampel maupun
peralatan medis), pemusnahan reagen expired, pembuangan
sampel, serta administrasi.
c. Melakukan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia
maupun metode pemeriksaan.
d. Melakukan kerjasama dengan unit fungsional lain demi
meningkatkan pelayanan.

17. Instalasi Rekam Medik Dan Sistem Informasi Dan Komunikasi


Memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun
elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik
dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan
lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga
rekaman.

18. Instalasi Kesehatan Lingkungan Dan Pengolahan Limbah


a. Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap sumber
pencemaran.
b. Melakukan kegiatan pengawasan terhadap faktor lingkungan fisik,
kimia, dan biologis serta radiasi rumah sakit.
c. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
sanitasi / kesehatan lingkungan, dan lingkungan hidup.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

d. Mengkaji, merencanakan dan mengembangkan sanitasi dan


kesehatan lingkungan rumah sakit.
e. Pengawasan pengelolaan kebersihan umum rumah sakit (House
Keeping).
f. Pengelolaan upaya kesehatan dan keselamatan kerja.
g. Mengumpulkan data keadaan kebersihan lingkungan, air, udara,
tempat – tempat umum, debu dirumah sakit.
h. Melakukan analisa kualitas udara, air, dan lingkungan sampah.
i. Mengendalian pembuangan sampah medis dan non medis sampah
organik, dan non organik.
j. Melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan tempat-tempat umum
ruang tunggu pasien.

19. Instalasi Sterilisasi


a. Menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan
pasien. Secara terperinci, fungsi dari pusat sterilisasi adalah
menerima, memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit
untuk kepentingan perawatan pasien.
b. Memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang
membutuhkan sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi
yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Alur aktivitas fungsional
cssd dimulai dari pembilasan, pembersihan/dekontaminasi,
pengeringan, inspeksi dan pengemasan, memberi label, sterilisasi,
sampai proses distribusi

20. Instalasi Laundry


a. Perencanaan kebutuhan linen
b. Pencucian linen, pengeringan linen dan penyetrikaan linen
c. Penyimpanan linen
d. Pendistribusian linen
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

e. Inventarisasi linen
f. Pengendalian mutu pelayanan linen

21. Instalasi Teknik Dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Gas Medik


a. Melaksanakan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah
sakit.
b. Mengadakan program pemeliharaan/perbaikan secara rutin, baik
preventif maupun break down maintenance.
c. Secara berkala mengadakan kalibrasi dan uji performa alat-alat agar
berfungsi sesuai dengan standar yang berlaku.
d. Merancang rencana kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan yang
digunakan dalam program pelayanan kesehatan, serta kebutuhan
suku cadang yang diperlukan.
e. Melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana Rumah Sakit.

22. Instalasi Pemulasaran Jenazah


Fungsi ruang jenazah adalah:
a. Tempat meletakkan / penyimpanan sementara jenazah sebelum
diambil keluarga
b. Tempat memandikan/dekontaminasi jenazah
c. Tempat mengeringkan jenazah setelah dimandikan
d. Ruang duka dan pemulasaraan.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

C. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TALISAYAN KABUPATEN BERAU,


KALIMANTAN TIMUR

Direktur

Komite Medis Komite Komite Mutu SPI Unit Perencanaan dan


Keperawatan dan PPI Penilaian Kinerja RS

Seksi Pelayanan Medis Seksi Penunjang Medis Sub Bagian Administrasi


dan Keperawatan dan Non Medis Umum dan Keuangan

Instalasi

Instalasi Pelayanan Medis Instalasi Penunjang Klinik


Instalasi Penunjang Non Klinik
1. Instalasi Gawat Darurat dan 1. Instalasi Farmasi
1. Instalasi Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Gas
Ambulance 2. Instalasi Radiologi
Medik
2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Laboratorium dan
2. Instalasi Pemulasaran Jenazah
3. Instalasi Rawat Inap Pelayanan Darah
3. Instalasi Rekam Medik dan Sistem Informasi dan Komunikasi
4. Instalasi Bedah dan High Care 4. Instalasi Gizi
4. Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Pengolahan Limbah
5. Instalasi Kamar Bersalin 5. Instalasi Sterilisasi dan Laundry
6. Instalasi Perinatal
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

DIREKTUR

PENANGGUNGJAWAB INSTLASI
LABORATORIUM KLINIK

KEPALA RUANGAN UNIT


LABORATORIUM KLINIK

Sie.ADMINSTRASI Sie.SAMPLING Sie.REAGENSIA

Bidang Bidang Kimia dan Bidang Bidang


Hematologi Immuno-serologi Urinalisa Mikrobiologi
Klinik Klinik Klinik Klinik
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

Struktur organisasi adalah alat untuk memusatkan perhatian dan daya


pada pencapaian sasaran dan tujuan melalui pendekatan yang teratur
dan sesuai prosedur. Struktur Organisasi menyediakan kerangka kerja
untuk menjabarkan kebijaksanaan dan rencana menjadi kegiatan dengan
memperhitungkan sejumlah tenaga atau pekerjaan terkait dengan tujuan
organisasi yang dapat dibagi secara sistematik menjadi unit-unit. Struktur
pokok organisasi laboratorium, terdiri dari:

A. Jabatan Struktural
1. Kepala: memimpin dan memastikan semua kegiatan selaras
dengan kebijaksanaan organisasi.
2. Bidang/seksi-seksi: melaksanakan prosedur organisasi dan
bekerja sama antar bidang/seksi melalui koordinasi dan
pengawasan Kepala.
3. Tata usaha/administrasi: menjalankan sistem pengaturan
dokumen organisasi, baik ke dalam maupun ke luar organisasi.
B. Jabatan Fungsional
Terdiri dari tenaga-tenaga teknis pelaksana kegiatan laboratorium
di luar jabatan struktural, yang melakukan kegiatan sesuai
kompetensinya.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB VI
URAIAN JABATAN UNIT LABORATORIUM

Unit Laboratorium Patologi Klinik adalah Unit pelaksana teknis di lingkungan


RSUD Talisayan yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah
dan tanggung jawab langsung kepada Direktur dan Pelayanan penunjang sarana.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
dipimpin langsung oleh Penanggungjawab yakni seorang Dokter Spesialis
Patologi Klinik. Uraian Jabatan Kerja Instalasi Laboratorium RSUD Talisayan
terdiri dari beberapa jabatan staff Laboratorium, yaitu:
JABATAN NAMA PENDIDIKAN
Kepala Instalasi Rahmat Hidayat,AMd.AK D-III Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
Sie.Administrasi Maulina Eka Wardhini,AMd.AK D-III Ahli Teknologi
dan Bela Syair Mondial,AMd.AK Laboratorium Medik
Sie.Reagensia Rahmat Hidayat,AMd.AK D-III Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
Sie.Sampling Felicitas Ledsandra Yanita.K, D-III Ahli Teknologi
AMd.AK dan Musriati, AMd.AK Laboratorium Medik
Sie.Hematologi Bela Syair Mondial,AMd.AK D-III Ahli Teknologi
Klinik Laboratorium Medik
Sie.Kimia Klinik Felicitas Ledsandra Yanita.K, D-III Ahli Teknologi
dan Immuno- AMd.AK Laboratorium Medik
serologi
Sie.Urinalisa Musriati, AMd.AK D-III Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
Sie.Mikrobiologi Maulina Eka Wardhini,AMd.AK D-III Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

1. Uraian Tugas Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium


1. Persyaratan jabatan :
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
b. D-III/D-IV Ahli Laboratorium Teknologi Medis
c. Memiliki kemampuan manajerial kepala unit laboratorium
d. Memiliki kemampuan pengadaan dan perencanaan reagen
laboratorium
e. Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium
2. Tugas Pokok :
a. Memimpin dan mengelola Unit Laboratorium untuk pencapaian Visi
dan Misi RSUD Talisayan
b. Mengembangkan pelayanan Unit Laboratorium sehingga mampu
memberikan pelayanan yang unggul dan berperan optimal sebagai
revenue center
c. Memimpin dan mengembangkan SDM Unit Laboratorium
d. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan rutin dan berkala
manajemen dan administrasi Unit Laboratorium
e. Mengembangkan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap
pemanfaatan sediaan laboratorium
f. Membina hubungan baik intern dan ekstern RS
g. Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium
berjalan baik dan lancar
3. Uraian Tugas :
a. Menyebarluaskan dan membangun pengetahuan dan kesadaran
mengenai visi, misi, tujuan RS kepada seluruh staf Unit
laboratorium
b. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Unit laboratorium
c. Memberikan usulan program kerja dan anggaran Unit laboratorium
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

d. Mengembangkan kemampuan SDM Unit laboratorium sehingga


berperan aktif terwujudnya pelayanan laboratorium yang unggul
e. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dinas kerja
staf bawahannya
f. Memberikan laporan tertulis secara berkala (bulanan, triwulan,
tahunan) disertai analisa dan rekomendasi kepada Manager
Penunjang Medis sesuai format yang telah ditetapkan, tentang
kegiatan pelayanan di Unit Laboratorium, yang terdiri dari :
1. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium harian
2. Laporan kegiatan laboratorium bulanan
3. Laporan pemakaian reagen bulanan
4. Laporan permintaan reagen bulanan
5. Laporan pemeriksaan rajal dan ranap bulanan
6. Laporan audit internal laboratorium bulanan
7. Berkoordinasi dengan unit terkait baik rawat inap maupun
rawat jalan
8. Membuat minimal stok reagen laboratorium
9. Mengatur dan mengadakan evaluasi terhadap kinerja
analis laboratorium melalui
10. pertemuan internal setiap 1 kali dalam sebulan, dan
membuat dokumentasinya untuk diserahkan kepada Kepala
Bagian penunjang medis
11. Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat laboratorium dan
membuat dokumentasinya serta melaksanakan tugas-tugas
lain dari atasan
4. Wewenang :
a. Menyetujui/menolak ijin/cuti staf bawahannya
b. Menyetujui/menolak kerja lembur staf bawahannya
c. Membina/membimbing staf bawahannya khususnya staf baru
d. Menetapkan nilai prestasi kerja staf bawahannya
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

e. Memberikan teguran secara lisan terhadap staf bawahannya


f. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan unit
laboratorium kepada pihak terkait sesuai prosedur yang berlaku
g. Menetapkan/menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu
dilakukan dalam suatu keadaan tertentu
5. Tanggung jawab :
a. Terhadap upaya pencapaian Visi dan Misi RSUD Talisayan
b. Terhadap upaya menjujnung tinggi value perusahaan
c. Terhadap Brand Image RSUD Talisayan
d. Terhadap pelayanan unit laboratorium yang unggul
e. Terhadap pengembangan pelayanan unit laboratorium
f. Terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen unit
laboratorium
g. Terhadap kebenaran, ketepatan dan keakuratan laporan kinerja unit
laboratorium
h. Terhadap kinerja staf unit laboratorium
i. Terhadap kebenaran penilaian kinerja (PPK) staf unit laboratorium
j. Terhadap kelengkapan, ketersediaan dan kualitas sarana,
prasarana dan peralatan (SPP) unit laboratorium
k. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan unit kerja yang terkait
langsung dan tidak langsung dengan pelayanan unit laboratorium

2. Uraian Tugas Ahli Teknologi Laboratorium Medik Instalasi Laboratorium


1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Mengembangkan prosedur untuk mengaambil dan memproses
spesimen
b. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen
c. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium
d. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan
prosedur pengengendalian mut dan mengembangkan
pemecahanmasalah yang berkaitan dengan data hasil uji.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

e. Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru untuk


menentukanmanfaat kepraktisannya
f. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara
efektif dan efesien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium
g. Merancang, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
labotaorium
h. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalm bidang
teknik kelaboratoriuman
i. Merancang dan melaksanakan penelitian dalm bidang laboratorium
kesehatan
2. Kewenangan
a. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di laboratorium;
b. Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah serta
penanganan cairan dan jaringan tubuh lainnya;
c. Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas bahan/reagensia;
d. Mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara,
mengkalibrasi, serta menangani secara sederhana alat laboratorium;
e. Memilih dan menggunakan metoda pemeriksaan;
f. Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik,
imunologi, imunohematologi, mikrobiologi, parasitologi, mikologi,
virologi, toksikologi, histoteknologi, sitoteknologi;
g. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu;
h. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
i. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium;
j. Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan
kepada yang berwenang;
k. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium; dan
l. Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara
analitis.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

3. Hak
a. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan
Standar Prosedur Operasional;
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima
Pelayanan Kesehatan atau keluarganya;
c. Menerima imbalan jasa dan/atau tunjangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia,
moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama;
e. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya;
f. Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan atau pihak lain
yang bertentangan dengan Standar Profesi, kode etik, standar
pelayanan, Standar Prosedur Operasional, atau ketentuan
Peraturan Perundang-undangan; dan
g. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
4. Kewajiban
a. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi,
Standar Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan
etika profesi serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan
Kesehatan;
b. Memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau
keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. Menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
d. Membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
e. Merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke tenaga kesehatan lain
yang mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata Kerja menggambarkan hubungan kerja melalui penetapan garis


kewenangan, tanggung jawab, komunikasi serta alur kerja agar diperoleh fungsi
yang optimal melalui koordinasi unit-unit terkait.

Tata kerja organisasi berusaha membentuk struktur yang baik, serta secara
efisien dan efektif membuat pengelompokan dari sumber daya manusia, sarana
fisik, dan fungsi-fungsi yang terkait agar tercapai keberhasilan sasaran dan
tujuan.

Struktur organisasi berbentuk bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja


antar bagian dan garis kewenangan di antara kepala/penanggung jawab
laboratorium, petugas administrasi dan pelaksana teknis.

Proses pengorganisasian dimaksudkan untuk membangun kerja sama


yang baik dan cara koordinasi agar menghindari pekerjaan yang sia-sia
dan menghindari situasi saling menghalangi. Proses pengorganisasian
meliputi:

A. Pengembangan Struktur Yang Baik–Tata Kerja


1. Penentuan fungsi-fungsi yang perlu dilaksanakan dengan jenis
perkerjaan yang perlu dicapai.
2. Pembagian pekerjaan yang perlu menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil yang dapat dilaksanakan oleh satu orang.
3. Perkiraan kebutuhan sumber daya manusia (jumlah dan kualifikasi).
4. Perkiraan kebutuhan sarana (peralatan, bahan dan ruang).
5. Pengelompokan dan atau pengoordinasian fungsi-fungsi termasuk
sumber daya manusia dan sarana yang ada ke dalam struktur
organisasi.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

B. Gambaran Hubungan Yang Baik–Interaksi


1. Penugasan pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
tertentu (tanggung jawab) dan keputusan yang tepat untuk
melakukan upaya dalam melaksanakan tugas tertentu (wewenang).
2. Penugasan kegiatan pekerjaan yang spesifik (jabatan fungsional).
Tenaga teknis pada setiap instalasi laboratorium pemerintah
termasuk ke dalam kelompok jabatan fungsional. Jabatan
fungsional merupakan tenaga teknis laboratorium yang tidak
termasuk dalam struktural.
Pranata laboratorium kesehatan merupakan tenaga non
struktural yang terbagi atas pranata laboratorium kesehatan ahli
(minimal S1 kesehatan) dan pranata laboratorium kesehatan
terampil (minimal lulusan SMAK/sederajat).
3. Gambaran penugasan ditulis dalam uraian tugas, alur/mekanisme
kerja.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pada dasarnya kegiatan Laboratorium Klinik harus dilakukan oleh


petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang
memadai, serta memperoleh/memiliki kewenangan untuk melaksanakan
kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya.

Setiap laboratorium harus menetapkan seorang atau sekelompok orang


yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan
dengan pemantapan mutu dan keamanan kerja. Pemenuhan kebutuhan
jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga Laboratorium Klinik dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan Laboratorium harus dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi


pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh kewenangan untuk
melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Unit Laboratorium
menetapkan petugas yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan berbagai
kegiatan pelayanan Laboratorium berdasarkan standar mutu dan keamanan kerja.
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Instalasi Laboratorium RSUD Talisayan saat
ini:

Kualifikasi Tenaga
Jabatan Sertifikasi
Formal Informal yang ada
Penanggungjawab
Dr.Spesialis
Instalasi Pelatihan SIP dan STR -
Patologi Klinik
Laboratorium
Kepala Ruangan DIII/DIV Ahli
Instalasi Teknologi Pelatihan SIP dan STR 1
Laboratorium Laboratorium Medik
Ahli Teknologi DIII/DIV Ahli
Laboratorium Teknologi Pelatihan SIP dan STR 5
Medik Laboratorium Medik
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

Dilihat berdasarkan fungsinya, laboratorium kesehatan, yakni melakukan


pemeriksaan bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan dari manusia
yang tujuannya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan perorangan atau
masyarakat, maka kebutuhan SDM yang terbesar adalah Analis Kesehatan
sebagai tenaga teknis laboratorium

Analis Kesehatan memiliki tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
dalam melaksanakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium yang
dimaksud adalah pelayanan laboratorium secara menyeluruh meliputi salah satu
atau lebih bidang pelayanan, meliputi bidang hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, mikrobiologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi
(histopatologi, sitopatologi, histokimia, imuno patologi, patologi molekuler), biologi
dan fisik

A. Pola Kebutuhan Tenaga


Kebutuhan Jumlah Tenaga Laboratorium berdasarkan penghitungan
beban kerja
1. Rata-rata pasien per hari
2. Jam pengerjaan /hari/pasien
3. Jam pengambilan sampel yang diperlukan/pasien/hari
4. Jam pengolahan sampel/pasien/hari
5. Jam kerja efektif setiap analis/hari (7 jam/hari)
a. Pra Analitik
1. Adminitrasi pemeriksaan kelengkapan data pasien 1
menit/pasien
2. Input data
3. Pengambilan sampel ±5 menit
4. Preparasi sampel ±5 menit
b. Analitik
1. Melakukan pemeriksaan cito ±60 menit
2. Melakukan pemeriksaan non-cito/tidak gawat darurat ±140 menit
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

c. Pasca Analitik
1. Mencatat hasil pemeriksaan di buku hasil masing-masing
parameter ±5 menit
2. Mencetak hasil dari print out ±5 menit/pasien
3. Pencatatan di buku ekspedisi dan distribusi hasil Laboratorium
±5 menit

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Laboratorium yaitu:
1. Dinas pagi
Yang bertugas sejumlah 2 orang Kategori:

a. 1 orang kepala ruang unit Laboratorium, sampling dan administrasi


b. 1 orang Pelaksana hematologi, kimia, immunoserologi, urinalisa dan
mikrobiologi
c. Jam dinas dari jam 08.00 s/d jam 14.00 WITA

2. Dinas siang
Yang bertugas sejumlah 1 orang Kategori:
a. 1 orang pelaksana sampling, administrasi dan pemeriksaan
masing-masing parameter pemeriksaan
b. Jam dinas dari jam 14.00 s/d jam 21.00 WITA

3. Dinas malam
Yang bertugas sejumlah 1 (satu) orang Kategori:
a. 1 orang pelaksana sampling, administrasi dan pemeriksaan
masing-masing parameter pemeriksaan
b. Jam dinas dari jam 21.00 s/d jam 08.00 WITA
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana analis dibuat oleh Kepala
ruangan unit laboratorium dan disetujui serta ditandatangani oleh
penanggungjawab unit laboratorium.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan
ke analis pelaksana laboratorium setiap satu bulan
3. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari
tertentu maka analis tersebut dapat mengajukan permintaan dinas
pada lembar permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan
kebutuhan tenaga yang ada (apabila tenaga cukup dan berimbang
serta tidak mengganggu pelayanan maka permintaan disetujui).
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, libur
dan cuti. Apabila analis yang berdinas berhalangan sehingga tidak
dapat bcrdinas sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana ),
maka analis yang bersangkutan akan mencari tenaga analis
pengganti yaitu analis yang libur atau kesanggupan tenaga analis
yang lain
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Pengertian
Orientasi adalah pengenalan bagi pegawai baru tentang falsafah, tujuan,
administrasi dan pengelolaan laboratorium termasuk tugas dan wewenang
serta prosedur kerja yang ditetapkan di Unit Laboratorium.

B. Tujuan
1. Agar karyawan yang baru tersebut dapat langsung
mengetahui,memahami,dan mengenal lingkungan hubungan kerjanya
2. Agar karyawan baru dapat segera dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerjanya
3. Agar karyawan baru memahami struktur organisasi serta uraian tugas,
tanggung jawab, wewenang, sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing.
4. Agar karyawan baru memahami prosedur kerja yang ditetapkan di
Instalasi Laboratorium
5. Agar karyawan baru tersebut dapat segera dapat melaksanakan tugas-
tugasnya dengan baik dan lancar

C. Sasaran
Sasaran program orientasi adalah karyawan baru meliputi CPNS, PNS yang
dialihtugaskan (mutasi) dan karyawawan non PNS hasil rekuitment dan
karyawan lama yang dialihtugaskan ke unit lain.

D. Pembimbing
a. Penanggungjawab Unit Laboratorium
b. Kepala Ruangan Unit Laboratorium
c. Penanggungjawab Sub seksi
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

E. Waktu
1. Rencana Kegiatan disesuaikan dengan kegiatan rekruitmen pegawai baru
RSUD Talisayan sesudah kegiatan orientasi umum yang diprogramkan
dari RS
2. Pelaksanaan orientasi selama ±3 bulan

F. Kebijakan
Calon karyawan baru harus mengikuti program orientasi agar mengetahui
pekerjaan dan tanggung jawabnya

G. Kompetensi Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang AHLI Teknologi


Laboratorium Klinik
1. Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsinya di laboratorium kesehatan
2. Mampu merencanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya
3. Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknik operasional
pelayanan laboratorium, yaitu:
a. Keterampilan pengambilan spesimen, trmasuk penyiapan reagen
pasien (bila dipelukan), labeling, penanganan, pengawetan, fiksasi,
pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman spesimen
b. Ketrampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode
pengujian dan pemakaian alat yang benar
c. Keterampilan melakukan perawatan dann pemeliharaan alat,
kalibrasi dan penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang
dilakukan
d. Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk
pengujian spesimen
4. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium
5. Memliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakkan pengendalian
mutu dan prposedur laboratorium
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

6. Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil


uji laboratorium

H. Metode
1. Pemaparan oleh pembimbing
2. Tanya jawab
3. Praktek di lokasi kerja
4. Evaluasi

Setiap petugas / personil baru yang bekerja di Laboratorium wajib mendapat


orientasi mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan ditempati, kesehatan kerja
dan keselamatan kerja. Untuk petugas yang lama dilakukan penyegaran setiap
satu bulan sekali. Materi orientasi bagi petugas yang baru melingkupi :

A. Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan bidangnya


B. Pengenalan Instrumen dan Reagen (B3) yang ada di Laboratorium
C. Pengenalan alat pelindung diri ( APD )
D. Pengenalan Keamanan dan keselamatan kerja Laboratorium
E. Cara penanggulangan dan penanganan kecelakaan Kerja di Laboratorium
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Pertemuan atau rapat merupakan suatu wadah pertemuan bersama
dengan suatu tujuan untuk evaluasi bersama, menyelesaikan atau mencari
solusi bersama mengenai permasalahan atau perencanaan yang dihadapi.

B. Tujuan Rapat
1. Untuk memecahkan / mencari jalan keluar suatu masalah.
2. Untuk menyampaikan informasi, perintah atau peringatan.
3. Sebagai alat koordinasi antar internal atau antar eksternal.
4. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi dalam masalah-masalah
yang sedang terjadi.
5. Menampung semua permasalahan dari para peserta rapat.

C. Jenis Pertemuan/Rapat
Pertemuan atau rapat yang di ikuti dan diselenggarakan oleh Instalasi
Laboratorium, dibedakan menjadi dua bagian, antara lain:
1. Rapat Eksternal
Merupakan rapat yang diselenggarakan dan melibatkan semua unit yang
berada di dalam sistem organisasi, antara lain:
a. Rapat rutin, dihadiri oleh semua kepala unit yang terkait dengan
pelayanan atau perwakilan dan staff, rapat rutin membahas
tentang; evaluasi kinerja mutu, masalah dan pemecahannya,
evaluasi dan rekomendasi, dll.
b. Rapat Insidentil, diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah
atau sesuatu hal perlu dibahas segera.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

2. Rapat Internal
Merupakan rapat internal Laboratorium yang melibatkan semua staff di
Instalasi Laboratorium, antara lain;
a. Rapat bulanan, sebulan sekali, sesuai kebutuhan dihadiri oleh
semua staf Instalasi Laboratorium. Membahas tentang
permasalahan di Instalasi Laboratorium, tindak lanjut dan evaluasi
mutu pelayanan.
b. Rapat Insidentil, diadakan apabila ada masalah yang harus segera
diselesaikan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

BAB XI
PELAPORAN DAN PECATATAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam


perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk
peningkatan pelayanan laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan
secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan
mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.

A. Pencatatan
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuaidengan jenis
kegiatannya. Ada 5 jenis pencatatan, yaitu :

1. Pencatatan kegiatan pelayanan


2. Pencatatan logistik
3. Pencatatan kepegawaian
4. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal,
keamanan laboratorium
Dalam bab ini hanya akan dibahas pencatatan kegiatan pelayanan saja.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku
sebagai berikut :

1. Buku registrasi besar/induk berisi data – data pasien secara


lengkap serta hasil pemeriksaan laboratorium
2. Buku register pemeriksaan rujukan
3. Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan
4. Buku ekspedisi rujukan
5. Buku komunikasi pertukaran petugas ( shift )
6. Buku register peminjaman alat oleh perawatan/ kerusakan
7. Buku catatan kontrol harian
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

B. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :

1. Laporan kegiatan rutin harian


Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian
ini dilakukan oleh kepala unit laboratorium ataupun petugas
laboratorium baik secara lisan maupun tulisan. Pelaporan harian ini
seperti laporan mengenai jumlah petugas laboratorium yang dinas
dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang dihadapi setiap
harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang berhubungan
dengan pengambilan sampel, hasil pemeriksaan lab, dan pelaporan
tentang kebutuhan sarana dan prasarana unit laboratorium baik
pengadaan bahan reagent ataupun peralatan. Pelaporan harian ini
biasanya disampaikan kepada unit atau kepala bidang terkait

2. Laporan kegiatan rutin bulanan


Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari
laporan kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium.
Pelaporan ini biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang
dilakukan unit laboratorium dalam kurun waktu setahun. Pelaporan ini
dapat berupa: laporan rapat bulanan intern, laporan inventaris
pemeliharaan barang instalasi laboratorium, laporan penilaian
karyawan, laporan indikator mutu, laporan evaluasi program kerja
instalasi laboratorium, laporan kebutuhan karyawan, laporan kejadian
K3RS.

3. Laporan Tahunan

Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan


laporan tahunan ini untuk mengevalusi seluruh laporan harian dan
bulanan sehingga dapat dilihat total kegiatan yang berlangsung dalam
pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dari
evaluasi laporan tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan
laboratorium dapat berupa rekapitulasitotal pasien yang melakukan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372

pemeriksaan hematologi, kimia klinik, urnalisa, feaces, bakteriologi,


elektrolit dll, rekapitulasi laporan total keluhan pasien, rekapitulasi
indikator mutu, dll.

4. Laporan pemeriksaan
a. Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil :
Managemen laboratorium harus membuat format laporan hasil
pemeriksaan. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya
kepada pemakai harus ditentukan dengan mendiskusikannya
dengan pengguna jasa laboratorium.

b. Penyerahan hasil tepat waktu


Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas diterimanya
hasil pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang
disepakati.

c. Komponen laporan hasil pemeriksaan


Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan
dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima
dan menggunakan informasi medis.

Anda mungkin juga menyukai