DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
2
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Sebagai pedoman pelayanan Unit Laboratorium Klinik
b. Penyelenggaraan pelayanan Unit Laboratorium Klinik
c. Menggambarkan identitas Unit Laboratorium Klinik
d. Terwujudnya suatu pelayanan yang sistematis, akurat, efisien dan
efektif
e. Meningkatkan mutu pelayanan Unit Laboratorium Klinik
2. Tujuan Khusus
a. Memudahkan pengontrolan kinerja di Unit Laboratorium Klinik
b. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di Unit
Laboratorium Klinik
C. RUANG LINGKUP
Unit Laboratorium Klinik Laboratorium RSUD Talisayan melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan masyarakat di wilayah kerja Unit Laboratorium Klinik RSUD Talisayan.
D. BATASAN OPERASIONAL
a. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi adalah : pemeriksaan yang meliputi
beberapa
3
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
b. Pemeriksaan koagulasi
Pemeriksaan koagulasi adalah pemeriksaan yang meliputi:masa
pembekuan dan masa perdarahan.
c. Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia adalah pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain :Glukosa darah, Faal Hati
(SGOT,SGPT,Bilirubin Total, Bilirubin Direct,Bilirubin Indirect ,Albumin,
Total ProteinDan Globulin), Faal Ginjal (Ureum, Creatinin, Asam Urat),
Analisa Lipid (Cholesterol Total, Trigliceryde, HDL, LDL) dan Elektrolit
(Na,K,Cl,Ca,Ph).
d. Pemeriksaan Urine
Perneriksaan urine adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan urine antara lain : Urine
Lengkap, Sedimen, HCG, dan drug monitoring.
e. Pemeriksaan Faeces
Pemeriksaan feses adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan dari faeces antara lain : Faeces
rutin
g. Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan Mikrobiologi adalah perneriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain : Pengecatan BTA
4
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
E. LANDASAN HUKUM
5
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
6
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
Analis Kesehatan memiliki tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
dalam melaksanakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium yang
dimaksud adalah pelayanan laboratorium secara menyeluruh meliputi salah satu
atau lebih bidang pelayanan, meliputi bidang hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, mikrobiologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi
(histopatologi, sitopatologi, histokimia, imuno patologi, patologi molekuler), biologi
dan fisik
7
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
c. Pasca Analitik
1. Mencatat hasil pemeriksaan di buku hasil masing-masing
parameter ±5 menit
2. Mencetak hasil dari print out ±5 menit/pasien
3. Pencatatan di buku ekspedisi dan distribusi hasil Laboratorium
±5 menit
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Laboratorium yaitu
1. Dinas pagi
Yang bertugas sejumlah 2 orang Kategori:
2. Dinas siang
Yang bertugas sejumlah 1 orang Kategori:
3. Dinas malam
Yang bertugas sejumlah 1 (satu) orang Kategori:
8
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
9
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
a. Lokasi
Dalam Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit yang
diterbitkan oleh departemen Kesehatan RI tahun 1998 dinyatakan
―Instalasi rumah sakit merupakan salah satu instalasi rumah sakit yang
bukan saja memberikan pelayanan untuk penderita rawat inap, tetapi juga
penderita rawat jalan. Karena itu laboratorium rumah sakit sebaiknya
terletak di daerah yang mudah dijangkau dari dalam maupun dari luar
rumah sakit.
b. Ruangan
Semua ruangan terutama yang digunakan untuk pemeriksaan
spesimen perlu mempunyai ventilasi yang baik dan mendapat sinar
matahari yang cukup. Ruang penerimaan spesimen dan pengambilan
specimen sebaiknya terpisah dari ruang pemeriksaan untuk mencegah
kontaminasi, terutama ruang pemeriksaan mikrobiologi.
1. Ruang penerimaan
2. Ruang pemeriksaan
3. Ruang administrasi/pengolahan hasil
Untuk memudahkan pengawasan, ruang pemeriksaan dibagi menurut
teknik pemeriksaan atau sesuai dengan disiplin ilmu Patologi, yaitu:
10
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas penunjang secara umum meliputi:
a. tersedia WC pasien dan petugas yang terpisah, jumlah
sesuai dengan kebutuhan.
b. penampungan/pengolahan limbah laboratorium.
c. keselamatan dan keamanan kerja.
d. ventilasi: 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK / 20m2 yang
disertai dengan sistem pertukaran udara yang cukup.
e. penerangan harus cukup (1000 lux di ruang kerja, 1000-
1500 lux untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan
sinar harus berasal dari kanan belakang petugas).
f. air bersih, mengalir, jernih, dapat menggunakan air PDAM
atau air bersih yang memenuhi syarat. Sekurang-kurangnya
20 liter/karyawan/hari.
11
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
12
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Registrasi (pendaftaran)
Register adalah proses dimana pasien melakukan proses pendaftaran
untuk melakukan pengambilan darah. Beberapa hal yang harus dicatat
dalam buku registrasi laboratorium, antara lain: nama pasien, tanggal lahir
pasien, nomor rekam medis, nomor register laboratorium, tanggal
permintaan pemeriksaan, asal ruangan yang meminta, nama dokter pengirim
permintaan, jenis kelamin, diagnose klinis, checklist jenis pemeriksaaan dan
tanda tangan dokter pengirim.
B. Pengelolaan Spesimen
Beberapa contoh pengolahan spesimen seperti tercantum dibawah ini:
2. Serum
a. Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar
selama 20-30 menit, kemudian disentrifus 3000 rpm selama
5-15 menit.
b. Pemisahan serum dilakukan paling lambat dalam waktu 2
jam setelah pengambilan spesimen.
c. Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah
dan keruh (lipemik).
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
3. Plasma
a. Kocok darah EDTA atau sitrat dengan segera secara pelan-
pelan.
b. Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah
pengambilan spesimen.
c. Plasma yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah
dan keruh (lipemik).
4. Urin
Untuk uji carik celup, urin tidak perlu ada perlakuan khusus,
kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam,
sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu dengan cara:
a) Demam tifoid
Untuk pemeriksaan biakan darah, paling baik dilakukan
pada minggu I atau II sakit, sedangkan biakan urin atau
tinja dilakukan pada minggu II atau III.
b) Untuk pemeriksaan Widal dilakukan pada fase akut
dan penyembuhan.
c) Pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman.
Spesimen harus diambil sebelum pemberian
antibiotika.
d) Pemeriksaan Gonorrhoe
Untuk menemukan kuman gonorrhoe, pengambilan
sekret uretra sebaiknya dilakukan 2 jam setelah buang
air kecil yang terakhir.
e) Pemeriksaan mikrofilaria
Untuk menemukan parasit mikrofilaria dalam darah,
pengambilan darah sebaiknya dilakukan pada waktu
malam (antara jam 20-23).
f) Pemeriksaan tuberculosis
Dahak diambil pada pagi hari segera setelah pasien
bangun tidur memungkinkan ditemukan kuman M
tuberkulosis lebih besar dibandingkan dengan dahak
sewaktu.
g) Pemeriksaan narkoba
Pemeriksaan darah dan urin untuk deteksi morfin,ganja
dan lain-lain dipengaruhi oleh waktu /lama sejak
mengonsumsi.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
5. Lokasi
Sebelum mengambil spesimen, harus ditetapkan terlebih
dahulu lokasi pengambilan yang tepat sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta, misalnya:
a) Spesimen untuk pemeriksaan yang menggunakan
darah vena umumnya diambil dari vena cubiti daerah
siku. Spesimen darah arteri umumnya diambil dari
arteri radialis di pergelangan tangan atau arteri
femoralis di daerah lipat paha. Spesimen darah
kapiler diambil dari ujung jari tengah tangan atau jari
manis tangan bagian tepi atau pada daerah tumit 1/3
bagian tepi telapak kaki atau cuping telinga pada bayi.
Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan
gangguan peredaran darah seperti "cyanosis" atau
pucat dan pengambilan tidak boleh di lengan yang
sedang terpasang infus.
b) Spesimen untuk pemeriksaan biakan, harus diambil di
tempat yang sedang mengalami infeksi, kecuali darah
dan cairan otak. Lokasi pengambilan darah untuk
pemeriksaan:
1) mikrofilaria: sampel diambil dari darah
kapiler (jari tangan). atau darah vena dengan anti
koagulan.
2) gas darah: sampel berupa darah heparin yang
diambil dari pembuluh arteri.
6. Volume
Volume spesimen yang diambil harus mencukupi
kebutuhan pemeriksaan laboratorium yang diminta atau
dapat mewakili objek yang diperiksa. Volume spesimen
yang dibutuhkan untuk beberapa pemeriksaan spesimen
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
Jenis Jumlah
HEMATOLOGI
Hematokrit Darah 2 ml K2/K3-EDTA 1 -1,5 G/P Suhu kamar (6 jam)
mg/ml darah
SEROLOGI
URINALISA
Keterangan:
P : Plastik (polietilen atau sederajat)
G : Gelas
T : Tabung reaksi
Volume : untuk jenis pemeriksaan lebih dari satu volume
spesimen disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Teknik
Pengambilan specimen harus dilaksanakan dengan
cara yang benar, agar spesimen tersebut mewakili keadaan
yang sebenarnya.
Teknik pengambilan untuk beberapa spesimen yang sering
diperiksa.
a) Darah Vena (dengan cara plebotomi/menggunakan
tabung vakum)
1) Posisi pasien duduk atau berbaring dengan posisi
lengan pasien harus lurus, jangan membengkokkan
siku. Pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
b) Darah kapiler
1) Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol
70 % dan biarkan sampai kering lagi.
2) Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak
dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
3) Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada
jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-
garis sidik kulit jari, jangan sejajar dengan itu. Pada
daun telinga tusuklah pinggirnya, jangan
sisinya.Tusukan harus cukup dalam supaya darah
mudah keluar, jangan menekan-nekan jari atau
telinga untuk mendapat cukup darah. Darah yang
diperas keluar semacam itu telah bercampur dengan
cairan jaringan sehingga menjadi encer dan
menyebabkan kesalahan dalam pemeriksaan.
4) Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan
memakai segumpal kapas kering, tetes darah
berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
c) Urin
1) Pada wanita
a. Pada pengambilan spesimen urin porsi
tengah yang dilakukan oleh penderita sendiri,
sebelumnya harus
b. diberikan penjelasan sebagai berikut:
c. Penderita harus mencuci tangan memakai
sabun kemudian dikeringkan dengan handuk.
d. Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia
dengan satu tangan.
e. Bersihkan labia dan vulva menggunakan kasa
steril dengan arah dari depan ke belakang.
f. Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan
kasa steril yang lain,
g. Selama proses ini berlangsung, keluarkan urin,
aliran urin yang pertama keluar dibuang. Aliran
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
d) Urin Kateter
1) Lakukan disinfeksi dengan alkohol 70 % pada bagian
selang kateter yang terbuat dari karet (jangan bagian
yang terbuat dari plastik).
2) Aspirasi urin dengan menggunakan samprit
sebanyak kurang lebih 10 ml.
3) Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup rapat.
4) Kirimkan segera ke laboratorium.
e) Tinja
Tinja untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal dari
defekasi spontan (tanpa bantuan obat pencahar), jika
pemeriksaan sangat diperlukan, dapat pula sampel tinja
diambil dari rektum dengan cara colok dubur.
f) Dahak
Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan
tindakan yang akan dilakukan, dan dijelaskan
perbedaan dahak dengan ludah.Bila pasien mengalami
kesulitan mengeluarkan dahak, pada malam hari
sebelumnya diminta minum teh manis atau diberi obat
gliseril guayakolat 200 mg.
1) Sebelum pengambilan spesimen, pasien diminta
untuk berkumur dengan air.
2) Bila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas.
3) Pasien berdiri tegak atau duduk tegak.
4) Pasien diminta untuk menarik nafas dalam, 2-3 kali
kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan batuk
yang kuat dan berulang kali sampai sputum keluar.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
b. Identifikasi
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen merupakan
hal yang penting, baik pada saat pengisian surat
pengantar/formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran,
pengisian label wadah spesimen. Pada surat
pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
sebaiknya memuat secara lengkap:
1. Tanggal permintaan
2. Tanggal dan jam pengambilan specimen
3. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin,
alamat/ruang) termasuk rekam medik.
4. Identitas pengirim (nama, alamat, nomor telepon)
5. Nomor laboratorium
6. Diagnosis/keterangan klinik
7. Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian
8. Pemeriksaan laboratorium yang diminta
9. Jenis specimen
10. Lokasi pengambilan spesime
11. Volume specimen
12. Transpor media/pengawet yang digunakan
13. Nama pengambil specimen
14. Informed concern
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
c. Pembuangan
Simpan semua spesimen sesuai dengan nomor urut, tanggal dan
hari serta bulan penyimpanan.
1. Serum
Disimpan selama 24 jam pada suhu ruang, setelah itu
dibuang.
2. Darah EDTA
Sisa sampel darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu
ruang, setelah itu dibuang.
3. Urine
Sisa sampel urin langsung dibuang pada shift bersangkutan
4. Feces
Sisa sampel feces langsung dibuang pada shift bersangkutan
5. Sputum
Sisa sampel Sputum langsung dibuang pada shift bersangkutan
D. Metode Pemeriksaan
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode
yaitu:
1. Tujuan pemeriksaan
Tujuan melakukan suatu pemeriksaan antara lain untuk uji saring,
diagnostik dan evaluasi hasil pengobatan serta surveilans. Tiap
tujuan pemeriksaan memerlukan sensitivitas dan spesifisitas yang
berbeda-beda, sehingga perlu dipilih metode yang sesuai karena
setiap metode mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang
berbeda-beda pula.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
2. Sensitivitas
Dikenal sensitivitas klinis dan sensitivitas analitik. Sensitivitas klinik
adalah persentase hasil positif sejati di antara pasien-pasien yang
berpenyakit.
Sensitivitas klinis = Positivitas di antara yang berpenyakit
Positif sejati
x 100%
Positif sejati + Negatif palsu
3. Spesifisitas
Dikenai spesifisitas klinis dan spesifisitas analitik. Spesifisitas klinis
adalah persentase hasil negatif sejati di antara pasien-pasien yang
sehat.
Negatif sejati
x 100 %
Negatif sejati + Positif palsu
E. EVALUASI
Metode yang telah digunakan perlu dikaji ulang secara periodik
mengingat.
1. llmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dari
waktu ke waktu.
2. Untuk memastikan bahwa metode tersebut masih tetap memiliki
makna klinis sebagaimana dibutuhkan.
F. Pemeriksaan CITO
Pemeriksaan CITO merupakan pemeriksaan yang membutuhkan waktu
segera untuk didapatkan hasil agar pasien dapat segera tertangani dan
dapat menyelamatkan nyawa pasien.Waktu yang dibutuhkan untuk
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
# MAKROSKOPIK
Warna
Kekeruhan
Bau
# Kimia
Berat Jenis 1,001 - 1,035
pH 4,6 - 8,0
Leukosit
Nitrit
Protein mg/dL
Glukosa < 25 mg/dL
Keton <5 mg/dL
Urobilinogen <1 mg/dL
Bilirubin < 0,5
Darah / Hb
# Sedimen
Eritrosit 0-2 / Lpb
Leukosit <5 / Lpb
Kristal / Lpb
Bakteri / Lpb
Epithel / Lpk
Silinder / Lpb
Pregnancy Test
Bakteriologi (BTA)
Pagi Negatif
Sewaktu Negatif
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
Kimia Darah
# Karbohidrat
Gula Darah Sewaktu 75 - 115 mg/dL
Gula Darah Puasa < 125 mg/dL
Gula Darah 2JPP < 120 mg/dL
# Lemak
Cholesterol Total 150 - 220 mg/dL
HDL Cholesterol 35 - 55 mg/dL
LDL Cholesterol < 150 mg/dL
Trigliserida < 150 g/dL
# Faal Ginjal
Ureum 20 - 40 mg/dL
Creatinin L : 0,7 - 1,1 / P : 0,6 - mg/dL
0,9
Asam Urat L : 3,4 - 7,0 / P : 2,4 - mg/dL
5,7
# Faal Hati
Bilirubin Total 0,3 - 1,0 mg/dL
Bilirubin Direct 0,1 - 0,3 mg/dL
Bilirubin Indirect
SGOT 0 - 35 U/L
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
SGPT 1 - 35 U/L
Protein Total 6,1 - 8,2 g/dL
# MAKROSKOPIK
Warna
Bau
Konsistensi
Lendir Negatif
Darah Samar Negatif
Pus / Sisa Makanan Negatif
# MIKROSKOPIK
Eritrosit 0-2 / Lpb
Leukosit <5 / Lpb
Epithel / Lpb
Sisa Makanan / Lpb
Telur Cacing / Lpb
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
H. Nilai Kritis
Nilai kritis ditentukan dengan cara:
1. Kepala Instalasi Laboratorium menentukan parameter nilai kritis sesuai
referensi
2. Diadakan pertemuan dengan komite medis untuk mencari kesepakatan
nilai kritis
3. Hasil nilai kritis di ketahui oleh direktur
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
B PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
Nilai Kritis
Jenis
No Umur Satuan
Pemeriksaan Rendah Tinggi
E PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI
Nilai Kritis
Jenis
No Umur Satuan
Pemeriksaan Rendah Tinggi
J. Pengelolaan Limbah
Laboratorium menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair, padat dan
gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar. Karena itu pengelolaan
limbah harus dilakukan dengan semestinya agar tidak menimbulkan dampak
negatif.
a. Limbah cair
Yaitu pelarut organik, bahan kimia untuk penguji, air bekas
pencucian alat, sisa sepsimen (darah dan cairan tubuh lainnya
b. Limbah padat
Peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung tangan, kapas,
botol specimen, kemasan reagen, sisa spesimen (ekskreta) dan
medium pembiakan.
c. Limbah gas
Dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen
oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa)
2. Pemisahan limbah
a. limbah dipisahkan dalam kantong kuning untuk sampah infeksius dan
kantong sampah hitam non infeksius.
b. Limbah benda tajam / spuit bekas dimasukkan ke dalam wadah
khusus benda tajam yang tahan tusukan
c. Labeli tempat limbah.
d. Pergunakan alat pelindung setiap menangani limbah.
e. Limbah cair langsung dialirkan melalui IPAL
1. Pencatatan
Data pasien dan jenis pemeriksaan pasien baik rawat inap maupun
rawat jalan dilakukan pencatatan pada buku hasil masing-masing
parameter pemeriksaan.
2. Pembuatan/Pelaporan hasil
a. Pembuatan hasil pemeriksaan pasien baik rawat inap maupun
rawat jalan dilaporkan dalam bentuk lembar hasil Laboratorium.
1. Pembuatan dan pencetakan hasil:
2. Hasil pemeriksaan diberikan kepada petugas administrasi
untuk diinput data pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta
3. Petugas Adminstrasi mencetak hasil yang dikeluarkan oleh
setiap alat pemeriksaan yang sudah diverifikasi oleh analis
Validasi hasil
b. Pelaporan Hasil:
1. Hasil Kritis: Hasil pemeriksaan laboratorium yang secara
signifikan diluar batas normal dan dapat mengindikasikan
kondisi yang mengancam terhadap nyawa pasien. Untuk itu
mendapat perlakuan khusus dalam pelaporan hasil. Bila
ditemukan hasil pemeriksaan yang masuk dalam kategori
Kritis petugas laboratorium setelah hasil di validasi harus
sesegera mungkin melaporkan ke unit layanan dimana pasien
dirawat melalui telepon.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
1. Pemeliharaan Peralatan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
2. Kalibrasi Peralatan
Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional penunjukan instrumen ukur dan bahan ukur. Kalibrasi
peralatan kesehatan bertujuan untuk memastikan hubungan antara nilai
–nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukur, atau
nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur, dengan nilai
sebenarnya dari besaran yang diukur. Nilai sebenarnya adalah konsep
ideal yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium adalah peralatan
laboratorium, oleh karena itu alat perlu di kalibrasi secara berkala.Cara
kalibrasi sangat bervariasi, tergantung dari merek alat untuk itu perlu
mengikuti petunjuk masing-masing alat. Alat laboratorium yang sifatnya
kerjasama dengan vendor, maka yang melakukan kalibrasi terhadap
alat tersebut adalah vendor dan berkewajiban untuk memberikan
sertifikat kalibrasi sesuai dengan kesepakatan keduabelah pihak.
Kalibrasi alat laboratorium dilaksanakan dengan kegiatan sebagai
berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
9. Alat gelas
a. Tabung yang dipakai harus selalu bersih
b. Untuk pemakaian ulang, cuci gelas dengan detergen ( sedapatnya
netral ) dan oksidan (hipoklorit ) kemudian bilas dengan air mengalir
c. Cara pencucian :
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB IV
LOGISTIK
Bagian Logistik
Bagian Logistik
Instalasi Perusahaan/Jasa
Dinas Kesehatan
Farmasi Barang
B. Perencanaan
1. Tingkat Persediaan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
C. Permintaan
D. Penyimpanan
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat
dengan mempertimbangkan :
6. Penggunaan
Penggunaan barang dan reagensia yang lebih dahulu masuk
persediaan harus digunakan lebih dahulu. Sedangkan yang
memiliki Masa kadarluarsa pendek juga dipakai terlebih dahulu.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB V
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
B. TUJUAN
1. Ketepatan Identifikasi:
a. Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima
pelayanan. Pasien diidentifikasi minimal menggunakan 2 (dua)
pengidentifikasi pasien yakni :
1. Nama lengkap (sesuai KTP / paspor / SIM)
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
isinya adalah nama pelapor dan penerima laporan jelas, tanggal &
jam dan isi laporan (critical result, hasil CITO, hasil out of range) .
Pelaporan nilai hasil pemeriksaan adalah nilai hasil pemeriksaan
yang memerlukan tindakan segera.
3. Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (HAM)
Petugas laboratorium memahami kebijakan tentang peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication / HAM)
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
B. Tujuan
1. Kacamata pelindung
2. Goggle
3. Pelindung wajah
4. Pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan
masker khusus untuk melindungi mata dan wajah dari
radiasi dan bahaya laser). Walaupun telah banyak model,
jenis, dan bahan dari perlindungan mata tersebar di pasaran
hingga saat ini,tetap harus berhati-hati dalam memilihnya,
karena bisa saja tidak cocok dan tidak cukup aman
melindungi mata dan wajah Anda dari kontaminasi bahan
kimia yang berbahaya.
b. Perlindungan Badan
c. Perlindungan Tangan
d. Perlindungan Pernafasan
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
1. Pra analitik
a. Blanko permintaan laboratorium harus diisi dengan lengkap nama,
tanggal lahir, jenis kelamin, ruang/alamat, no RM, dr pengirim,
keterangan klinis pasien) ditanda tangani oleh dokter pengirim.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
Hingga saat ini RSUD Talisayan telah mengikuti kegiatan PME yang
diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI. Kegiatan PME tingkat
nasional yang telah diselenggarakan oleh pemerintah dan yang telah diikuti
laboratorium RSUD Talisayan sampai saat ini adalah :
a. Persiapan
1. Dilaksanakan setiap tahunnya
2. Calon peserta mengirimkan surat pendaftaran
3. Calon peserta mengirim kembali dan mendaftar dengan membayar
biaya PME
4. Calon peserta diseleksi, bila sudah memenuhi syarat maka diberi
nomor peserta
5. Peserta menerima kiriman bahan kontrol (serum kontrol)
b. PengirimanSerum Kontrol
1. Serum kontrol diterima oleh Instalasi Laboratorium RSUD Talisayan
peserta beserta blangko pengisian
2. Kelengkapan dokumen terdiri dari :
a) Formulir hasil
b) Petunjuk pelaksanaan
c) Daftar alat dan reagen
d) Daftar pemeriksaan
3. Petugas analis mencatat tanggal bahan PME datang dan tanggal
pengerjaan/pemeriksaan di lembar formulir.
4. Bahan kontrol:
Bahan kontrol dapat berasal dari manusia, binatang atau
merupakan bahan kimia murni.Bahan kontrol berbentuk
bubuk.Penggunaan bentuk padat bubuk atau strip harus dilarutkan
lebih dahulu dengan aquabidest. Pada umumnya pemeriksaan di
bidang kimia klinik dan imuno-serologi menggunakan bentuk padat
bubuk (liofilisat) atau bentuk cair (pooled sera). Di bidang hematologi
digunakan bentuk cair menyerupai darah.
f. Kriteria Penilaian
1. Z Score ≤ 2 = Memuaskan
2. 2 < Z Score ≤ = Peringatan
3. Z Score > 3 = Tidak Memuaskan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALISAYAN
Jl. Sultan Hasanuddin, Poros Talisayan
TALISAYAN 77372
BAB VIII
PENUTUP
drg. Nursyamsi
NIP. 19770201 200502 2 001