Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia/ diri melalui upaya pengajaran dalam latihan,
proses, cara, dan perbuatan mendidik. Pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan
formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah segenap bentuk pendidikan atau
pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang (TK, SD, SMP, SMA, dan
seterusnya) baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Pendidiakan informal
adalah pendidikan atau pelatihan yang terdapat keluarga atau masyarakat dalam bentuk yang
tidak terorganisasi. Karakter adalah waktak atau berilaku seseorang. Jadi, pendidikan
karakter adalah pendidikan yang mengajarkan anak untuk berperilaku jujur, sopan, santun,
kreatif, percaya diri, dan peduli.

Menurut penelitian usia remaja adalah usia yang tepat untuk pemberian pendidikan
karakter. Usia remaja berkisar antara usia 10 tahun sampai 21 tahun. Pada usia itulah
kebanyakan remaja sedang mencari identitas diri mereka. Pada masa inilah, remaja
memerlukan pendidikan karakter untuk mengarahkan mereka dan minat yang mereka miliki
ke arah yang positif. Hal itu dikarenakan pada usia remaja seperti ini, remaja mengalami
gejolak emosi yang sangat labil. Adanya berubahan tinggi badan, berat badan, mulai adanya
ketertarikan antar lawan jenis, dan berpengaruh terhadap psikologisnya. Kondisi itu
merupakan masa sulit mereka dan diperlukan pengendalian diri yang kuat saat berada di
sekolah, di rumah, dan lingkungan tempat bermain. Pendidikan karakter penting diberikan
untuk membatu remaja dalam mengendalikan emosinya dan tidak terjerumus dalam hal-hal
yang negatif. Hal itu dikarenakan, pendidikan untuk mencerdaskan otak saja tidak cukup
untuk menjadikan anak menjadi lebih baik dalam bersosiliasi. Seseorang juga harus memiliki
pengendalian emosi yang baik untuk dapat diterima dalam lingkungannya. Pengendalian diri
ketika marah, tidak menyukai seseuatu, senang, kecewa, dan bingung dapat membantu
seseorang menjadi lebih dewasa.

Pendidikan karakter dapat mendidik anak menjadi anak yang berprestasi dan kreatif.
Selain itu, dengan pendidikan karakter anak akan menjadi lebih peka terhadap lingkungan
sekitarnya, mengajarkan nilai toleransi, sifat saling mengasihi, berbudi pekerti, cinta damai,
mandiri, rasa ingin tau, menjadi lebih religius dan lain-lain. Banyak manfaat positif dalam
penerapan pendidikan karakter pada usia remaja.

Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter yang diberikan kepada
anak usia remaja dapat membentuk mereka menjadi remaja yang unggul dan berprestasi.
Dengan pendidikan berkarakter mereka akan dapat bersaing dengan baik di segala bidang
baik tingkat nasional maupun internasional. Dengan kata lain, remaja dengan pendidikan
berkarakter akan menjadi generasi penerus bangsa yang handal. Generasi yang membawa
bangsa menjadi lebih maju. Pendidikan karakter akan menjadikan remaja tumbuh menjadi
remaja yang unggul dan dapat dibanggakan secara fisik, stabil dalam emosi, dan intelektual
yang berkembang dengan baik.
Penjelasan dari contoh karangan eksposisi tentang pendidikan di atas adalah sebagai berikut.

Pada paragraf 1 dalam karangan eksposisi di atas adalah struktur teks bagian tesis. Bagian itu hanya
menjelaskan tentang pendidikan dan karakter. Pada paragraf 2 dan 3 dalam karangan eksposisi di
atas adalah struktur teks bagian argumentasi. Bagian yang berisi tentang pendapat tentang
pentingnya pendidikan karakter pada usia remaja. Pada paragraf 3 atau paragraf terakhir adalah
struktur teks penegasan ulang. Berisi rangkuman yang menegaskan kembali informasi tentang
pentingnya pendidikan berkarakter.

Anda mungkin juga menyukai