Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr, Wb...

Yang terhormat Ibu Bapak kepala sekolah beserta para guru dan staf tata usaha. Yang
terhormat teman-teman siswa SMA Negeri 01 Tanjung dari kelas X sampai kelas XII.

Sebelum saya memulai untuk memberikan sebuah pidato, saya ingin mengajak kalian
semua untuk bersyukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang diberkati ini. Dan juga tidak lupa
marilah kita panjatkan sholawat dan salam untuk nabi kita Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari jaman kegelapan ke zaman yang terang benerang seperti yang kita
nikmati sekarang.

Hadirin yang terhormat

Pada hari ini, di kesempatan emas ini, saya ingin menyampaikan sebuah pidato
tentang “lingkungan kita”. Pidato yang saya akan sampaikan merupakan keluh kesah hati
saya terhadap lingkungan yang semakin hari semakin tercemar. Semoga di moment hari
lingkungan hidup yang jatuh pada hari ini, saya ingin mengajak teman-teman semua untuk
menjaga lingkungan yang selama ini menjaga kita.

Sahabat-sahabatku yang saya cintai

Sandar atau tidak, kita hidup di dunia ini bergantung pada lingkungan, kita minum air
yang bersumber dari lingkungan kita, kita menghirup udara yang bersumber dari lingkungan
kita, kita makan makanan yang bersumber dari sumber makanan yang hidup dan ditanam dari
lingkungan kita. Lingkungan kita mempunyai pengaruh yang besar untuk kehidupan kita.
Lingkungan adalah hidup kita. Oleh karena itu baik atau buruk lingkungan secara langsung
akan berpengaruh terhadap baik-buruknya kehidupan kita.

Beberapa tahun kebelakang, tentunya kita pernah mengalaminya sendiri ketika hidup terasa
hijau karena masih begitu banyak pohon yang terdapat di lingkungan kita. Tetapi lihat lah
sekarang ini, pohon-pohon itu telah berkurang dan nyaris tiada. Kehijauan hidup kita terganti
dengan bangunan-bangunan abu-abu kaku yang kian hari kian bertambah menggerus raung
terbuka hijau di lingkungan kita.

Beberapa tahun kebelakang, tentunya kita pernah mengalaminya sendiri ketika kita bisa
bernapas lebih dalam tanpa ada bau polusi yang menyerbak menyakiti paru-paru kita. Tetapi
bernapaslah sekarang, udara nan sejuk-bersih itu telah terkontaminasi oleh asap dan polusi.
Kesejukan udara yang dulu akrab dengan hidung kita, kini terganti dengan bau busuk polusi
sumber dari moderenisasi yang tidak bersahabat dengan lingkungan.

Beberapa tahun kebelakang, tentunya kita pernah mengalaminya sendiri ketika setiap
langkah yang kita tempuh, terlihat tanah yang bersih tanpa adanya sampah yang merusak
pandangan mata. Tetapi melangkah lah sekarang, tanah yang dulu bersih nan subur sekarang
tertimbun sampah busuk yang sudah seperti teman di setiap perjalanan. Kesuburan yang dulu
diandalkan pun kini tinggal legenda usang yang terabaykan.
Hadirin yang terhormat

Saya yakin pengalaman-pengalaman itu pernah dialami oleh semua orang di sini.
Sadarlah, keruasakan itu kita semua lah penyebabnya. Jika kita terus mengabaikan itu,
bencana yang kita tidak pernah bayangkan akan pasti datang mengingatkan. Jadi apa yang
harus kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan kita? Saya berdiri di sini bukan hanya
untuk mereport kondisi miris-kritis lingkungan kita saja, saya pribadi juga ingin mengajak
untuk melakukan beberapa tidakan yang sebenarnya kecil dan mudah kita lakukan. Dimulai
dengan memilah sampah dan membuangnya pada tempat seharusnya, mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan menghemat listrik serta menanam pohon sebagai
investasi hidup anak cucu kita selanjutnya. Hal-hal tersebut ayo kita bina dari sekarang. Hal-
hal kecil tersebut merupakan investasi besar untuk generasi mendatang.

Cintailah lingkungan kita sebagaimana kita mencintai hidup dan masa depan kita.
Sebenarnya itu yang saya ingin ungkapkan. Pidato yang saya sampaikan bukanlah apa-apa
dibandingkan tindakan kita selanjutnya. Terima kasih banyak atas perhatiannya, mohon maaf
jika ada salah kata.

Wassalamualaikum Wr, Wb...

Anda mungkin juga menyukai