Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERBEDAAN BUDAYA TAWAR MENAWAR ANTARA LAKI-LAKI DAN


PEREMPUAN

DISUSUN OLEH:
EKA SHELLYADONA
190810058
KURNIA RAMADHANI
190810222
MUTIARA ANDARA RATRY MAKSUM
190810211

PSIKOLOGI 2019
UNIVERSITAS MERCU BUA NA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi
ini. Dalam laporan ini kami menjelaskan mengenai budaya tawar menawar yang dilakukan oleh
laki-laki dan perempuan dalam perdagangan, khususnya yang terjadi di pasar atau pusat
perbelanjaan. Laporan hasil observasi ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
antropologi, kami menyadari, dalam laporan hasil observasi ini kami masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki.
A. LATAR BELAKANG
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial
dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah
pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran uang dan
barang. Terdapat banyak jenis pasar, salah satunya adalah pasar tradisional yang
merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya
transaksi jual-beli.
Jual beli merupakan kegiatan wajib bagi seluruh orang. Rasanya agak mustahil jika
ada seseorang yang mengatakan dirinya belum pernah melakukan kegiatan jual beli. Di
Indonesia sendiri praktik jual beli sangatlah banyak ditemukan, mulai dari di sekitar rumah,
pusat perbelanjaan, pasar, bahkan dengan kemajuaan teknologi kegiatan jual beli dapat
dilakukan dengan hanya bermodalkan telepon genggam. Di setiap negara pastinya cara
bertransaksinya berbeda-beda. Indonesia, memiliki budaya unik dalam hal jual beli, yaitu
tawar-menawar. Tawar menawar dapat didefinisikan sebagai suatu jenis negosiasi yang
dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Tawar
menawar akan terus dilakukan hingga pembeli dan penjual mendapatkan suatu harga
kesepakatan. Terdapat sedikit perbedaan antara cara menawar laki-laki dan perempuan.
Tawar menawar dapat dilakukan oleh berbagai macam kalangan, dari anak-anak hingga
orang dewasa.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa perbedaan cara menawar antara laki-laki dan perempuan?
b. Bagaimana tanggapan, respon, atau reaksi penjual adanya tawar menawar dari
pembeli?

C. TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui perbedaan cara menawar yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan
b. Mengetahui reaksi penjual terhadap pelanggannya yang melakukan tawar menawar..
D. HASIL OBSERVASI
Pada tanggal 19 Oktober 2019 kami melakukan observasi dengan mendatangi salah
satu pusat perbelanjaan di Yogyakarta (Malioboro). Banyak sekali barang yang dijual
mulai dari makanan, pakaian, kerajinan, dan oleh-oleh khas Yogyakarta. Tempat ini selalu
ramai pengunjung setiap harinya, baik dari warga lokal, wisatawan domestik, bahkan
wisatawan asing. Dengan begitu tentu saja terjadi transaksi jual beli. Kami mengamati
salah satu pedagang pakaian yang ada di Malioboro.
Subjek pertama yaitu dua orang wanita paruh baya yang sedang memilih-milih baju
kaos yang terpajang di tempat jualan pedagang tersebut. Harga baju kaos tersebut sudah
sangat jelas tertulis di antara tumpukan kaos tersebut. Tapi dua wanita ini menanyakan
apakah harganya masih dapat diturunkan. Pada awalnya pedagang tersebut menolak untuk
penurunan harga. Namun seperti tidak mengindahkan kata-kata sang pedagang, wanita
tersebut tetap saja menawar dengan harga yang lebih kecil. Berkali-kali pedagang menolak
harga yang wanita tersebut sebutkan, karena dianggap masih terlalu kecil dan pedagangnya
akan mengalami kerugian. Meskipun seperti itu wanita tersebut tetap tidak menyerah dan
terus melakukan penawaran. Seperti yang sempat terdengar oleh kami, wanita tersebut
akan mengambil/membeli beberapa pasang kaos dari sang pedagang, asalkan harganya
diturunkan. Cukup lama negosiasi dilakukan, hingga pedagang setuju dengan tawaran
wanita tersebut.
Subjek kedua yaitu seorang lelaki paruh baya yang ingin membeli baju batik. Pada
saat pertama kali singgah di tempat jualan pedagang tersebut, lelaki ini menanyakan harga
baju yang menurutnya bagus. Setelah diberitahu harganya, lelaki ini sempat menanyakan
apakah harga tersebut masih bisa kurang. Akhirnya pedagang tersebut menawarkan harga
yang lebih murah dari sebelumnya. Mendengar harga baju yang diinginkan telah
diturunkan beberapa nominal, lelaki tersebut pun langsung membayar baju batik tersebut.
Kami mendapatkan perbedaan cara menawar antara laki-laki dan perempuan.
Dalam hal ini cara tawar menawar yang dilakukan oleh perempuan lebih banyak
menghabiskan waktu dari pada tawar menawar yang dilakukan oleh laki-laki, karena
wanita mempunyai kemampuan berbicara yang lebih lihai ketimbang laki-laki yang pada
dasarnya cenderung tidak ingin bertele-tele dalam segala sesuatu, termasuk dalam hal
tawar menawar. Kemudian pada proses tawar-menawar ini menimbulkan reaksi antara
penjual dan seorang pembeli wanita, dimana penjual memberikan argumennya untuk
mempertahankan harga jual barang demi mendapatkan keuntungan. Sedangkan kepada
pembeli laki-laki, penjual lebih sedikit mengeluarkan argumennya terkait tawar-menawar,
karena laki-laki cenderung menerima harga yang telah tertera.

E. KESIMPULAN
Setelah melakukan observasi, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam hal tawar
menawar perempuan lebih memiliki kemampuan daripada laki-laki. Perempuan akan terus
berusaha hingga ia mendapatkan harga yang diinginkannya. Sedangkan laki-laki tidak
ingin berdebat terlalu lama dengan pedagang, sehingga laki-laki langsung menyetujui
harga yang telah ditawarkan dari sang pedagang.
F. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai