NASKAH PUBLIKASI
FATHIMAH AYU R
NPM 1102015075
2
ABSTRAK
PENGETAHUAN PRAKTIK KESEHATAN MULUT MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI ANGKATAN 2015
Fathimah Ayu R 1, Riyani Wikaningrum2, Amir Mahmud3
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI; 2Staf pengajar Klinis Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI; 3Staf pengajar Agama Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Korespondensi : fayur98@gmail.com
Latar Belakang : Fokal infeksi tersering berasal dari mulut, hal ini disebabkan oleh karena infeksi
pada gigi dan gusi. Penyebab utama terjadinya peradangan pada gusi adalah pembentukan plak
pada gigi. Pencegahan pembentukan plak adalah salah satu upaya untuk mencegah terjadinya fokal
infeksi. Usaha untuk mengontrol dan mencegah pembentukan plak dapat dilakukan secara
sederhana, efektif dan praktis yaitu dengan cara menggosok gigi secara teliti dan teratur. Di
Indonesia masih banyak ditemukan kekeliruan dalam kebiasaan menyikat gigi. Teknik menyikat
gigi yang tidak adekuat dalam penghilangan plak dan dapat menyebabkan abrasi jaringan keras
atau resesi gingival, sehingga diperlukannya pengetahuan yang benar mengenai cara menyikat
gigi. Menjaga kesehatan gigi dan mulut akan sangat menentukan kualitas hidup manusia,
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan desain Cross-
sectional. Sampel dari penelitian ini adalah Mahasiswa FKA YARSI 2015 sebanyak 90 orang.
pengumpulan penelitian dengan menggunakan kuisioner dan lembar tilik.
Hasil : Dari 90 responden hasil pengisian kuisioner didapatkan 88 orang dalam kategori tinggi
pada pengetahuan, didapatkan 86 orang dalam kategori tinggi pada sikap, dan 85 orang dalam
kategori tinggi pada Tindakan. Pada hasil observasi didapatkan 78 orang dalam kategori tinggi.
Hasil uji statistik Chi-Square antara Pengetahuan dengan praktik, sikap dengan praktik, dan
tindakan dengan praktik masing-masing adalah p=0.927 (p>0.05), p=0.143 (p>0.05), p=0.176
(p>0.05) menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan diantara pengetahuan, sikap, dan
tindakan dengan praktik menyikat gigi.
Kesimpulan : Tingkat pengetauan, sikap dan tindakan mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi,
Tingkat praktik menyikat gigi mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, tetapi tidak ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik pada mahasiswa FKA YARSI
angkatan 2015.
3
ABSTRACT
ORAL HYGINE KNOWLEDGE AND PRACTICE AMONG MEDICAL
STUDENT YARSI BATCH 2015
Fathimah Ayu R 1, Riyani Wikaningrum2, Amir Mahmud3
1
Faculty of medicine students in YARSI University, 2 Departement of Medicine, Faculty of
Medicine, YARSI University, 3 Departement of Islamic Study, Faculty of Medicine, YARSI
University
Correspondence: fayur98@gmail.com
Background: Focal infection mostly comes from the infection of the oral cavity. Plaque formation
is the main cause of gingivitis. Toothbrushing is one of the easiest way to prevent a Plaque
formation that can cause a focal infection. There are still many mistakes among Indonesia citizen
on toothbrushing. A wrong technique on toothbrushing can cause greater damage such as Tissue
abration and Ginggival recession gingival, therefore a good toothbrushing technique is needed.
Keeping good oral health can determine the quality of someone life.
Metode : This study is a descriptive analytic study using a cross-sectional design. The sample of
this study was 90 FKA YARSI Students. collection of research using questionnaires and Checklist.
Hasil : Out of 90 respondents the results of filling out the questionnaire there are 88 people in the
high category of knowledge, 86 people in the high category of attitudes, and 85 people in the high
category on Actions. In the observation results, 78 people were in the high category. The results of
the Chi-Square statistical test between Knowledge and practice, attitudes with practice, and actions
with practice were respectively p = 0.927 (p> 0.05), p = 0.143 (p> 0.05), p = 0.176 (p> 0.05)
indicating that there is no significant relationship between knowledge, attitudes, and actions with
the practice of brushing teeth.
Kesimpulan : The level of knowledge, attitudes and actions of YARSI medical students are in the
high category, The level of practice of brushing students' teeth is included in the high category, but
there is no significant relationship between knowledge and practice for students of the 2015 FKA
YARSI
4
Pendahuluan
Fokal infeksi tersering berasal dari mulut, hal ini disebabkan oleh karena
infeksi pada gigi dan gusi, serta dapat juga melalui prosedur dental. Penyebab
utama terjadinya peradangan pada gusi adalah karena pembentukan plak pada gigi
(Yaacob et al., 2104). Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air liur
seperti musin, sisa-sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposit, sisa makanan serta
bakteri. Plak ini mula mula berbentuk seperti agar cair yang lama kelamaan
menjadi kelat, tempat tumbuhnya bakteri seperti Streptococcus. Bakteri seperti
Streptococcus mutans dapat mensintesis polisakarida besar seperti dextrans dan
levans dari sukrosa yang nantinya akan mengakibatkan karies pada gigi (Brooks
& Carroll, 2012), karies yang dibiarkan dapat berlanjut menjadi gingivitis hingga
periodontitis yang nantinya akan menyebabkan bakteremia dan fokal infeksi
Teknik menyikat gigi yang tidak adekuat dalam penghilangan plak dan
dapat menyebabkan abrasi jaringan keras atau resesi gingiva. Karena itu,
pengetahuan tentang produk kebersihan mulut, prosedur, dan perilaku merupakan
faktor penting dalam mencegah penyakit mulut dan mencapai kesehatan mulut
yang baik (Badovinac, 2012). Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI
angaktan 2015 merupakan mahasiswa kedokteran tingkat tiga yang telah melewati
5
berbagai kurikulum kedokteran diharapkan mempunyai pengetahuan yang baik
tentang fokal infeksi dan cara mencegahnya, mahasiswa tersebut juga diharapkan
dapat mengedukasi pasien tata cara menjaga kesehatan mulut apabila terdapat
suatu kasus fokal infeksi.
Metode Penelitian
Hasil
6
Tabel 1. Karakteristik Sampel Mahasiswa
Kategori Frekuensi Presentase
Jenis kelamin Perempuan 72 80 %
Laki-Laki 18 20 %
Usia 20 Tahun 12 13.4%
21 Tahun 57 63.3%
22 Tahun 18 20 %
23 Tahun 1 1.1 %
24 Tahun 2 2.2%
Terakhir Berkunjung < 6 bulan 25 27.78 %
Ke Dokter Gigi 6 bulan 5 5.56 %
> 6 bulan 36 40 %
7
Tabel 2. Skor Pengetahuan
Kategori Frekuensi Presentase
Buruk 0 0%
Sedang 2 2.2 %
Tinggi 88 97.8 %
8
Tabel 5. Skor Tindakan
Kategori Frekuensi Prensentase
Buruk 0 0%
Sedang 5 5.6 %
Tinggi 85 94.4 %
9
Tabel 7. Deskripsi Skor Observasi
10
Analisa Hubungan Antara Pengetahuan, sikap dan tindakan dengan praktik
Tabel 8. Analisis Data Hubungan Antara Pengetahuan dengan Praktik
Praktik
P
Buruk Sedang Baik
Pengetahuan Buruk 0 0 0
0% 0% 0%
Sedang 0 0 2
0% 0% 100% 0.927
Tinggi 0 3 76
0% 3.8% 96.2%
Dari tabel diatas hasil tabulasi silang menunjukan bahwa 76 orang (96.2%)
memiliki skor pengetahuan dengan kategori tinggi dan skor praktik dengan
kategori baik. Hasil analisis dengan menggunakan Chi Square p=0.927 (p>0.05)
menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan praktik mahasiswa.
Dari tabel diatas hasil tabulasi silang menunjukan bahwa presentase yang
memiliki skor sikap tinggi dan memiliki skor praktik baik 75 orang (97.4%). Hasil
analisis dengan menggunakan Chi square p=0.143 (p>0.05) menunjukan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan praktik mahasiswa.
11
Tabel 10. Analisis Data Hubungan Antara Tindakan dengan Praktik
Praktik
P
Buruk Sedang Baik
Tindakan Buruk 0 0 0
0% 0% 0%
Sedang 0 1 4
0% 20% 80% 0.176
Tinggi 0 2 74
0% 2.6% 97.4%
Pembahasan
12
tersebut dapat diasumsikan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi maka
pengetahuan terhadap terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut akan
tinggi pula.
Pada lembar tilik nomor 4 “Berikan perlahan lahan khusus pada daerah
pertemuan antara gigi dan gusi” terdapat 58 orang (71.6%) melakukan secara
tidak sempurna dan sebanyak 4 orang (4.9%) tidak melakukannya. Penelitian
oleh Simonsoro (2013) mengatakan betapa pentingnya menyikat gigi pada bagian
pertemuan antara gusi dan gigi dikarenakan ditemukan banyaknya bakteri
Streptococcus di sekitar sulcus vestibular gigi dibandingkan pada sulcus lingual
gigi. Bakteri aerob atau aerob fakultatif seperti Streptococcus sering ditemukan
pada bagian vestibular gigi karena terpapar banyak oksigen. Daerah permukaan
gigi dan kantung Periodontal merupakan tempat awal mula terjadinya karies gigi
13
dan penyakit periodontal, sehingga membersihkan daerah pertemuan antara gigi
dan gusi sangat diperlukan.
14
Kesimpulan
Saran
Diharapkan bagi mahasiswa fakultas kedokteran YARSI angkatan 2015
lebih memperhatikan lagi kesehatan individu masing-masing serta dapat
mengaplikasikan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Untuk peneliti
selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara
tindakan dengan pengetahuan. Peneliti berharap untuk selanjutnya dapat
menambahkan populasi yang lebih luas tidak hanya dari satu universitas saja.
15
Referensi
Badovinac, A., Bozic, D., Vucinac, I., Vesligaj, J., Vrazic, D., Plancak, D., (2012)
Oral Health Attitudes and Behavior of Dental Students at the University of
Zagreb, Croatia . dilihat 9 Mei 2018
http://www.jdentaled.org/content/77/9/1171.long
Danser, MM., Gomez, SM., Weijden VD., 2003. Tongue Coating And Tongue
Brushing : A Literature Review. Dilihat 28 Desember 2018.
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1034/j.1601-5037.2003.00034.x
Quirynen, M., Avontroodt, P., Soers, C., Zhao, H., Pauwels, M., Van
Steenberghe, D., 2004. Impact of Tongue On Microbial Load And Taste. J
Clin Periodontal, 10 (31), p. 506-510.
16
Simonsoro, A., Tomas, I., Rubio, RC., Catalan, MD., Nyaad, B., Mira, A., 2013.
Microbial Geography Of The Oral Cavity. Dilihat 28 Desember 2018.
https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/0022034513488119?url_ver=
Z39.88-
2003&rfr_id=ori%3Arid%3Acrossref.org&rfr_dat=cr_pub%3Dpubmed
Yaacob M, Worthington HV, Deacon SA, Deery C, Walmsley AD, Robinson PG,
Glenny AM. Powered versus manual toothbrushing for oral health.
Cochrane Database of Systematic Reviews 2014, Issue 6. Art. No.:
CD002281. DOI: 10.1002/14651858.CD002281.pub3.
17