Buku Sakti Gabungan - FINAL PDF
Buku Sakti Gabungan - FINAL PDF
1. Instalasi / Konfigurasi
Aplikasi Pendaftaran User SAKTI tidak membutuhkan instalasi spesifik karena berbasis web.
Pastikan PC/Laptop yang digunakan sudah terhubung dengan jaringan intranet Kementerian
Keuangan.
2. Petunjuk Operasional
2.1 Tampilan Halaman Login
Aplikasi Pendaftaran User SAKTI dapat diakses pada browser/peramban web dengan alamat
http://10.242.231.130/sakti.
Untuk mengakses, pengguna harus menginput username dan password aplikasi OMSPAN /
MonSAKTI yang telah dimiliki.
Tampilan pada halaman login adalah sebagai berikut:
Setelah pengguna selesai mengisi halaman perekaman user, klik tombol “Simpan” pada
sisi kiri bawah untuk menyimpan informasi yang telah diinput.
Setelah pengguna memasukkan Username dan Password dan meng-klik tombol Login, maka
pengguna akan diarahkan ke halaman Beranda. Halaman ini berisi informasi Satuan Kerja
(Profil) dan tampilan menu yang berada di sisi kiri.
Halaman 2
Untuk memulai perekaman / pendaftaran user, pengguna dapat mengklik tombol “Rekam”
pada sisi kanan atas halaman.
Halaman 3
NIP : Masukkan NIP user, pastikan bahwa NIP benar, salah satu contoh nip salah
adalah nip yang berakhiran 0 (misal 198201012001121000). Kesalahan NIP tidak bisa
diperbaiki dengan cara merubah user, melainkan user harus dihapus dan direkam ulang
Kode Satker : Terisi Otomatis sesuai dengan kode satker user yang digunakan
User Name : Pada saat pengisian nip maka kolom ini akan otomatis terisi
pppxx_xxxxxx_yyyyyyyyyyyyyyyyyy (ppp adalah peran/role, xxxxxx adalah satker,
yyyyyyyyyyyyyyyyyy adalah nip dan xx adalah no urut yang harus diisi).
Silakan tambahkan user sebagai prefix. Untuk user yang lebih dari 1 maka berikan angka
untuk user tersebut. Misalnya opr1 jika operator lebih dari 1 sehingga username
menjadi opr1_527010_199801022002122001
c. Informasi Role
Pada segmen ini pengguna dapat memilih detil dari role/peran user yang direkam sesuai
dengan peruntukannya, seperti Admin Lokal, Anggaran_Approver, dll. Pemilihan
tersebut dapat dilakukan untuk lebih dari satu peran.
Halaman 5
Pilih Tipe : Pilihan yang ada telah sesuai dengan tipe user yang digunakan.
Pilihan tipe:
Pilihan Role :
KPA
PPK
PPSPM
dll
Pilihan Peran : Akan terisi otomatis sesuai dengan role yang dipilih.
Untuk Approver simakBMN dan Approver Persediaan, jika dirangkap oleh satu orang
maka cukup membuat user aprlap.
Satu operator dapat merangkap beberapa kelompok pengguna dengan peran role
operator.
Approver, Validator dan Operator untuk satu modul tidak boleh dirangkap oleh orang
yang sama, misalnya user PPK tidak boleh merangkap user operator komitmen /spm.
Setelah pengguna selesai mengisi halaman perekaman user, klik tombol “Simpan” pada
sisi kiri bawah untuk menyimpan informasi yang telah diinput.
2.5 Membuat SK
Setelah semua pengguna SAKTI sudah direkam dan data sudah dipastikan benar, langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah pembuatan SK.
Gambar 9 Pembuatan SK
2.6 Upload SK
Setelah perekaman selesai, pengguna dapat mengunggah SK sebagai kelengkapan berkas
untuk pendaftaran user SAKTI. Pengguna dapat mengunduh template SK yang sudah
disiapkan pada aplikasi dengan mengklik tombol “Buat SK” yang terletak disamping tombol
“Rekam” pada halaman Summary.
Halaman 8
1
Gambar 11 Upload SK
Akan muncul dialog box Upload SK Pengguna. Klik tombol “Choose File” kemudian pilih file
SK yang akan diunggah kemudian klik tombol “Open”.
2
1
Gambar 12 Upload SK Pengguna
Halaman 9
Setelah proses selesai, akan muncul notifikasi bahwa SK telah berhasil diunggah. Klik tombol
“Tutup” untuk kembali ke halaman Summary. Perlu diperhatikan bahwa jenis file SK yang
dapat diunggah HANYA menggunakan format PDF, JPG, atau JPEG.
Proses Aktivasi akan dilakukan dengan mekanisme Batch oleh Direktorat SITP, Ditjen
Perbendaharaan. Sebelum melakukan proses tersebut, Direktorat SITP akan menyampaikan
surat terkait dengan jadwal aktivasi user SAKTI yang telah didaftarkan oleh pengguna.
Perubahan informasi user yang telah melalui proses aktivasi HARUS melalui layanan Service
Desk HAI DJPB dengan alamat https://hai.kemenkeu.go.id.
Halaman 10
a. Buka command prompt windows dengan klik windows dan ketik cmd > jalankan
Apabila komputer anda gagal melakukan ping ke appsakti.kemenkeu.go.id (request time out)
silahkan cek koneksi internet yang anda gunakan, apakah sudah menggunakan koneksi internet
PUSINTEK atau belum. Apabila masih tidak berhasil silahkan menghubungi service desk PUSINTEK melalui
telepon (021) 345.1165, 344.9230 ext. 4100, 2922.5900, email: servicedesk@kemenkeu.go.id.
3. Aplikasi SAKTI hanya dapat bekerja dengan aplikasi java yang telah terinstal. Versi Java bisa dengan versi
1.6.0_45 dan/atau versi di atasnya.
Apabila sebelumnya komputer belum terinstall java, maka installer akan secara otomatis mengistall java
versi 1.6.0_45.
4. Pada beberapa antivirus, terkadang file installer SAKTI terditeksi sebagai virus. Untuk mengantisipasi
kejadian tersebut, kami menyarankan untuk menonaktifkan antivirus anda selama proses instalasi
SAKTI.
Halaman 4 dari 9
Halaman 12
Contoh file : “Installer SAKTI per 28 Februari 2018.exe” Maka akan muncul tampilan berikut:
2. Masukkan 6 digit kode SATKER dan 6 digit kata sandi yang digunakan user Online Monitoring SPAN
SATKER anda. Pastikan kode yang anda gunakan sudah benar. Apabila anda salah memasukkan kode
satker maupun sandi akan muncul peringatan sebagai berikut:
Tampilan warning apabila salah memasukkan kode satker dan kata sandi
Halaman 5 dari 9
Halaman 13
3. Jika kode SATKER dan sandi yang anda masukkan sudah benar, akan muncul tampilan sebagai berikut:
Halaman 6 dari 9
Halaman 14
C. Hasil Instalasi
Setelah SAKTI terinstall akan terbentuk 3 folder pada direktori berikut ini:
Setelah kedua folder diatas terbentuk, pastikan java telah terinstal melalui command prompt dengan mengetik
perintah : “java –version” seperti pada tahap A poin 3.
Halaman 7 dari 9
Halaman 15
Apabila terdapat masalah pada saat melakukan pencetakan laporan pastikan Jasper server
configuration menuju ke alamat berikut:
Selain file sakti2-config.properties, pada folder .sakti juga akan terbentuk file (kodesatker).sky , file ini
akan terbentuk pada saat memasukkan kode satker ketika instalasi. Fungsi dari file sky ini adalah untuk
mengenkripsi data.
Pada saat pembentukan ADK maka ADK tersebut akan dienkripsi dan hanya bisa dibentuk apabila kode
satker sky sama dengan satker user yang sedang login. Apabila file ADK gagal terbentuk pastikan file .sky
ada pada folder .sakti dan nama file .sky sama dengan kode satker yang sedang login.
Halaman 8 dari 9
Halaman 16
Pada directory C:/SAKTI/conf akan terbentuk file “jaxws.properties”, file ini menentukan koneksi
aplikasi SAKTI pada server interface. Apabila aplikasi gagal launch, pastikan konfigurasinya seperti
dibawah ini:
1. Update aplikasi SAKTI dilakukan dengan dengan melakukan enter file “SAKTI.exe”.
Setelah itu Aplikasi SAKTI akan melakukan update secara otomatis dengan mengundhuh file-file update
seperti berikut.
Halaman 10 dari 9
Halaman 18
2. Jika pada folder C:/SAKTI/ tidak ditemukan file SAKTI.EXE, maka perlu melakukan copy paste file
Installer_Auto_Update_SAKTI_Client.exe ke folder C:/SAKTI.
Kemudian melakukan enter file “Installer_Auto_Update_SAKTI_Client.exe”.
3. Setelah dilakukan dilakukan enter file Installer_Auto_Update_SAKTI_Client.exe, maka akan muncul file
SAKTI.exe untuk melakukan update Aplikasi SAKTI.
Kemudian lakukan update Aplikasi SAKTI kembali sesuai urutan pada poin 1.
Halaman 11 dari 9
Halaman 19
Aplikasi SAKTI hanya dapat digunakan oleh pengguna yang sudah terdaftar dalam database aplikasi SAKTI,
oleh sebab itu administrator satker wajib melakukan manajemen apakah user yang telah terdaftar pada
aplikasi SAKTI masih memiliki hak akses atau tidak.
Permanen : Pegawai mutasi, pensiun, atau sudah tidak aktif lagi pada satker. Admin Pusat akan menghapus
user.
Sementara : Pegawai tidak aktif sementara, misal karena cuti, diklat atau dinas. Admin Pusat akan
menonaktifkan user.
Pada saat user SAKTI akan mengalami perubahan, administrator satker mengirimkan Surat melalui HAI
DJPBn sesuai dengan petunjuk surat nomor : S-4798/PB.8/2017 tentang petunjuk perubahan user sakti melalui
hai DJPb.
Ada beberapa hal yang wajib menjadi perhatian terkait legal pergantian user SAKTI:
a. Pastikan surat yang dikirim adalah surat resmi tertandatangan KPA dan discan dalam bentuk pdf,
serta file lampiran dalam bentuk excel. Excel dibutuhkan oleh Admin Pusat untuk menghindari
terjadinya salah input.
b. Judul surat sebaiknya berisi kata-kata “Pergantian user” dan kode satker, sehingga memudahkan
pihak satker jika ingin mengkonfirmasi mengenai surat tersebut.
c. Email user yang didaftarkan harus menggunakan email resmi Kemenkeu sesuai dengan surat nomor :
S-4798/PB.8/2017 tentang penyeragaman alamat email untuk user sakti. (khusus satuan kerja
kementerian keuangan.)
Setelah administrator satker mengirimkan surat permohonan, jawaban dari HAI berisi :
a. Untuk user baru : nama user dan password
b. Untuk pengaktifan user lama : keterangan bahwa user telah diaktifkan, jika tidak diberi data
password maka silakan gunakan password lama.
D. Administrator satker melakukan pengecekan data user dan peran pada SAKTI
Setelah mendapatkan username baru maka admin SAKTI harus melakukan pengecekan user tersebut pada
SAKTI.
Login sebagai Admin
Pilih Tree Menu : Administrasi -> Admin -> Pengelolaan Pengguna dan Kontrol Akses -> Pengelolaan
Pengguna (SATKER)
Cek pada data pengguna apakah user baru telah ada dan aktif ( cekbox aktif dicentang)
Klik baris user baru
Halaman 3 dari 9
Halaman 20
Cek data informasi umum, pastikan data tersebut sudah sesuai dengan permintaan
Cek Peran dan Kelompok Pengguna sesuai dengan daftar berikut ini
Halaman 4 dari 9
Halaman 21
Setelah mendapatkan akses user untuk aplikasi sakti, admin harus melakukan setting pejabat. Pastikan
pejabat yang sudah tidak aktif karena perubahan user permanen untuk dihapus dari data pejabat satker,
sementara pejabat yang baru/pengganti harus didaftarkan.
Halaman 5 dari 9
Halaman 22
Apabila terjadi perubahan user pejabat, admin satker harus melakukan setting ulang siapa pejabat yang berhak
untuk menjadi penandatangan. Tata caranya sebagai berikut:
Login sebagai Admin
Pilih Tree Menu : Administrasi -> Umum ->Penandatangan -> Penandatangan
Halaman 6 dari 9
Halaman 23
ADK Pejabat dibuat untuk mendaftarkan pejabat pada portal SPAN dan membuat pin pejabat pada SPAN SMS.
a. Login sebagai Admin
b. Pilih Tree Menu : Administrasi -> Umum -> Jabatan -> Pejabat
c. Pada blok data referensi pejabat pilih baris pejabat yang akan dibuat ADK
d. Klik tombol Buat ADK
Halaman 7 dari 9
Halaman 24
I. Mengirimkan Form Registrasi User SMS dan adk Pejabat ke KPPN mitra
Form yang sudah diisi dikirim kepada KPPN mitra untuk didaftarkan sebagai pejabat.
J. Mengaktifkan PIN Pejabat
Jika user telah berhasil aktif maka akan mendapat sms bahwa telah aktif
Contoh sms
Setelah Pejabat didaftarkan pada Portal oleh KPPN maka pejabat harus mengaktifkan dirinya sebagai
pejabat dan mendaftarkan PIN nya.
d. pejabat tersebut akan mendapatkan sms untuk melakukan pengaktifan pin pejabat
Contoh sms :
Halaman 8 dari 9
Halaman 25
f. Pejabat akan menerima SMS berisi aktivasi telah berhasil dan pemberian PIN Pejabat.
Halaman 9 dari 9
Halaman 26
PETUNJUK TEKNIS KONVERSI PAGU ANGGARAN
b. Unduh ADK dan DIPA Petikan dengan menekan menu yang ada di pojok kanan
bawah:
1
Halaman 27
PETUNJUK TEKNIS KONVERSI PAGU ANGGARAN
c. Cari direktori folder dimana tempat penyimpanan ADK DIPA berada dengan klik
tombol Browse. Pilih ADK dengan mencentang kolom ceklist kemudian klik tombol
Terima DIPA. Kemudian isikan data DIPA seperti gambar berikut lalu klik tombol
OK.
Catatan:
1) Nomor DIPA akan terbentuk secara otomatis by system.
2) Tanggal DIPA merupakan tanggal DIPA awal, cukup diinput sekali pada
konversi DIPA AWAL dan tidak perlu diubah pada konversi DIPA
berikutnya/revisi.
3) Tanggal Revisi disesuaikan dengan tanggal yang ada pada petikan DIPA
revisi.
2
Halaman 28
PETUNJUK TEKNIS KONVERSI PAGU ANGGARAN
Hasil konversi data DIPA dapat dilihat pada form Belanja dan Form
Penerimaan/Pendapatan (jika Satker yang bersangkutan mempunyai data
Pendapatan). Pastikan total dana yang terkonversi sesuai dengan cetakan DIPA
Petikan Satker yang bersangkutan.
3
Halaman 29
PETUNJUK TEKNIS KONVERSI PAGU ANGGARAN
b. Hasil konversi data DIPA tersebut juga dapat dilihat melalui Modul General
Ledger dan Pelaporan (GLP) pada Menu Laporan => Laporan FA => pilih Tahun
=> Cetak
Tampilan cetakan Laporan FA sebagai berikut:
b. Untuk melihat bahwa proses ubah nomor DIPA telah berhasil dapat dilihat
melalui Modul General Ledger dan Pelaporan (GLP) pada Laporan FA.
4
Halaman 30
Petunjuk Teknis
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
dengan Aplikasi SAKTI
A. Pendahuluan
Proses ini merupakan proses penyusunan rencana kerja dan anggaran Satuan kerja yang nantinya
akan disahkan menjadi dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA) tahun anggaran berikutnya. Proses
yang ada pada aplikasi SAKTI dimulai dari usulan Satuan kerja yang nantinya akan disampaikan ke level
Unit Eselon I dan selanjutnya akan disampaikan ke Direktorat Jenderal Anggaran. Kegiatan ini
melibatkan dua level user, yaitu: Operator dan Approver (KPA), baik itu di level Satker, Unit Eselon I,
maupun DJA.
B. Proses Penyusunan RKA Satker Menggunakan Aplikasi SAKTI
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4. Untuk Satker/pengguna baru aplikasi SAKTI, dapat langsung melakukan migrasi data RKAKL-
nya dengan melakukan konversi data dari aplikasi RKAKL seperti pada proses konversi data
pagu DIPA melalui menu Konversi Data lalu klik tombol Terima RKAKL.
5. Untuk Satker/pengguna yang sudah pernah menggunakan aplikasi SAKTI, proses
penyusunan RKAKL-nya dapat melalui menu Migrasi RKAKL, kemudian gunakan tombol
Mapping Kode untuk melakukan penyesuaian terhadap data tahun sebelumnya dengan
tahun yang akan datang, selanjutnya klik tombol Proses.
2
Halaman 31
6. Masuk menu RUH Belanja kemudian klik tombol Satker. Klik tombol Simpan, kemudian
lakukan perubahan data belanja yang diperlukan. Jika ingin meng-edit data, klik tombol
(edit). Setelah perubahan/revisi selesai, klik kembali tombol (simpan ).
edit save
7. Setelah melakukan perubahan pada menu Belanja, lakukan kembali penyesuaian rencana
penarikan pada menu POK dan Rencana Penerimaan/Pendapatan (jika ada).
3
Halaman 32
8. Lakukan Validasi pada menu Validasi Data Belanja, dan pastikan semua data telah valid.
4
Halaman 33
10. Setelah validasi data berhasil di level user Operator, lakukan login sebagai user Approver
(KPA) level Satker dan masuk status history yang sama dengan user Operator (RKAKL
AWAL).
11. Approver melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Operator, jika sudah sesuai beri tanda
cek (√) pada kolom V (validate), kemudian klik tombol (simpan).
5
Halaman 34
12. Setelah Approver level Satker melakukan penyimpanan proses validasi maka data RKA tersebut
sudah mengalir ke SAKTI level Unit Eselon I. Selanjutnya, Operator SAKTI level Unit melakukan
login dengan status history sumber dan tujuan RKAKL AWAL dan tahun login T+1.
Pilih data Satker yang akan di-review. Operator Unit dapat melakukan perubahan
terhadap data Satker-satker yang ada di bawahnya (seperti Operator Satker melakukan
perubahan pada menu RUH Belanja). Kemudian lakukan validasi data belanja.
6
Halaman 35
13. Setelah Operator level Unit selesai melakukan proses di menu RUH Belanja, selanjutnya
lakukan validasi di level user Approver level Unit. Lakukan login sebagai user Approver (KPA)
level Unit dan masuk status history yang sama dengan user Operator (RKAKL).
14. Setelah Approver level Unit melakukan penyimpanan proses validasi maka data RKA
tersebut sudah mengalir ke SAKTI level DJA. Selanjutnya, Operator SAKTI level DJA
melakukan login dengan status history sumber dan tujuan RKAKL AWAL dan tahun login
T+1.
7
Halaman 36
Pilih data Satker yang akan di-review. Operator DJA dapat melakukan perubahan terhadap
data seluruh Satuan kerja. Kemudian lakukan validasi data belanja.
15. Setelah Operator level DJA selesai melakukan proses di menu RUH Belanja, selanjutnya
lakukan validasi di level user Approver level DJA. Lakukan login sebagai user Approver (KPA)
level DJA dan masuk status history yang sama dengan user Operator (RKAKL).
Selanjutnya Approver level Unit melakukan persetujuan dengan melakukan centang pada
kolom yang bertanda A (approve).
16. Selanjutnya membuat ADK dan Kirim ADK tersebut ke SPAN melalui menu ADK Kirim.
17. Proses penyusunan RKAKL menggunakan aplikasi SAKTI telah selesai.
8
Halaman 37
Petunjuk Teknis
Revisi DIPA Kewenangan Satuan Kerja (revisi POK)
A. Pendahuluan
Proses ini merupakan revisi anggaran yang merupakan kewenangan Satuan kerja, yang mana data
tersebut tidak perlu dikirimkan hasil perubahannya ke Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan atau
Direktorat Jenderal Anggaran dan tidak merubah digital stamp pada data DIPA. Kegiatan ini melibatkan
dua level user, yaitu: Operator dan Approver (KPA).
B. Proses Revisi DIPA Kewenangan Satuan Kerja Menggunakan Aplikasi SAKTI
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3. Masuk Menu RUH Belanja kemudian klik tombol Satker. Pilih (centang) semua Output yang
2
Halaman 38
3
Halaman 39
edit save
6. Untuk melakukan copy data, pilih level mana yang akan disalin dengan men-centang pada
kolom O (operasi) kemudian klik tombol tempel/paste pada level lain. Setelah
4
Halaman 40
8. Lakukan Validasi pada menu Validasi Data Belanja, dan pastikan semua data telah valid.
9. Jika data belum valid, lihat kode kegagalan pada hasil validasi di tombol Cetak Validasi, dan klik
tombol Lihat Kode Validasi untuk mengetahui data-data mana saja yang belum valid. Data hanya
dapat divalidasi apabila kegagalan yang muncul pada cetakan validasi sudah disesuaikan.
5
Halaman 41
10. Setelah validasi data berhasil di level user Operator, lakukan login sebagai user Approver
(KPA) dan masuk status histori yang sama dengan user Operator. Periksa hasil pekerjaan
Operator pada aplikasi SAKTI modul Penganggaran.
11. Masuk Modul Penganggaran > RUH Belanja. Periksa hasil perubahan yang dilakukan
Operator, jika sudah sesuai beri tanda cek (√) pada kolom V (validate), kemudian klik
tombol (simpan).
6
Halaman 42
12. Setelah KPA (Approver) melakukan penyimpanan dengan klik tombol Simpan, maka tombol
Keterangan:
- Nomor DIPA dan Tanggal DIPA dibiarkan tetap.
- Tanggal Revisi diisi sesuai dengan tanggal persetujuan revisi tersebut oleh KPA.
- Periode Buku otomatis akan terisi sesuai dengan Tanggal Revisi
- Tanggal Upload diisi sama dengan Tanggal Revisi.
7
Halaman 43
Kemudian klik tombol maka revisi kewenangan Satker tersebut telah selesai
dilaksanakan.
Hasil revisi tersebut dapat dilihat melalui Modul General Ledger dan Pelaporan (GLP) pada
Laporan FA.
a. Hasil Konversi data DIPA dapat dilihat pada form Belanja dan form Penerimaan/Pendapatan
(jika Satker yang bersangkutan memiliki data Pendapatan). Pastikan total dana yang
terkonversi sesuai dengan cetakan DIPA Petikan Satker yang bersangkutan.
b. Hasil konversi data DIPA tersebut juga dapat dilihat melalui modul General Ledger dan
Pelaporan > Laporan > Laporan FA > Pilih Tahun > Cetak.
8
Halaman 44
9
Halaman 45
Petunjuk Teknis
Revisi DIPA Kewenangan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan dan
Direktorat Jenderal Anggaran
A. Pendahuluan
Proses ini merupakan revisi anggaran usulan Satuan kerja, yang mana data tersebut akan dikirimkan
hasil perubahannya ke Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan atau Direktorat Jenderal Anggaran sesuai
dengan kaidah Peraturan Menteri Keuangan yang terbaru. Kegiatan ini melibatkan dua level user pada
Satuan kerja, yaitu: Operator dan Approver (KPA).
B. Proses Revisi DIPA Menggunakan Aplikasi SAKTI
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4. Masuk Menu RUH Belanja kemudian klik tombol Satker, akan muncul seperti gambar di
2
Halaman 46
5. Pilih (centang) semua Output yang ditampilkan kemudian klik , kemudian klik tombol
6. Lakukan revisi yang diperlukan. Jika ingin meng-edit data, klik tombol (edit). Setelah
edit save
3
Halaman 47
7. Setelah melakukan perubahan pada menu Belanja, lakukan kembali penyesuaian rencana
penarikan pada menu POK dan Rencana Penerimaan/Pendapatan (jika ada).
8. Lakukan Validasi pada menu Validasi Data Belanja, dan pastikan semua data telah valid.
4
Halaman 48
10. Setelah validasi data berhasil di level user Operator, lakukan login sebagai user Approver
(KPA) dan masuk status history yang sama dengan user Operator.
11. Approver melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Operator, jika sudah sesuai beri tanda
5
Halaman 49
12. Setelah Approver melakukan penyimpanan, maka lakukan proses pembuatan ADK Usulan
Revisi (level operator ataupun approver) pada menu ADK > RKAKL POK > Kirim, seperti pada
gambar berikut:
Keterangan:
Jenis ADK: - SPAN: untuk pengiriman ADK usulan revisi ke Kanwil DJPb atau DJA
- SAKTI: untuk melakukan backup data usulan Revisi ke PC lokal.
Tahun Anggaran: terisi sesuai dengan tahun login
Direktori Tujuan: lokasi tempat penyimpanan ADK.
Pilih data yang akan dibuatkan ADK usulan revisi dengan mencentang/beri tanda cek (√)
pada data tersebut, kemudian klik tombol Proses.
Jika berhasil akan muncul notifikasi seperti berikut:
6
Halaman 50
13. Hasil bentukan adk usulan revisi akan terbentuk pada direktori yang telah kita pilih
sebelumnya seperti pada gambar berikut:
7
Halaman 51
Petunjuk Teknis
Usulan Revisi DIPA dengan Persetujuan Unit Eselon I
A. Pendahuluan
Proses ini merupakan usulan revisi anggaran (DIPA) yang perlu mendapat persetujuan oleh Unit
Eselon I-nya, yang mana data tersebut akan dikirimkan hasil perubahannya ke Direktorat Jenderal
Anggaran sesuai dengan kaidah Peraturan Menteri Keuangan yang terbaru. Kegiatan ini melibatkan dua
level user pada baik pada Satuan kerja maupun Unit Eselon I, yaitu: Operator dan Approver (KPA).
B. Proses Usulan Revisi DIPA dari Satker
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4. Masuk Menu RUH Belanja kemudian klik tombol Satker, akan muncul seperti gambar di
bawah, lalu klik OK.
2
Halaman 52
6. Klik (simpan) terlebih dahulu agar tombol-tombol pada form RUH Belanja menjadi aktif.
7. Lakukan revisi yang diperlukan. Jika ingin mengubah data, klik tombol (edit). Setelah
perubahan/revisi telah selesai, klik tombol (simpan).
edit save
8. Setelah melakukan perubahan pada menu Belanja, lakukan kembali penyesuaian rencana
penarikan pada menu POK dan Rencana Penerimaan/Pendapatan (jika ada).
9. Lakukan Validasi pada menu Validasi Data Belanja, dan pastikan semua data telah valid.
3
Halaman 53
10. Jika muncul notifikasi “Data Belum Valid”, lihat kode kegagalan pada hasil validasi di tombol
untuk mengetahui data-data mana saja yang belum valid, dan klik tombol
untuk mengetahui keterangan dari kode-kode validasi.
4
Halaman 54
11. Setelah validasi data berhasil di level user Operator, lakukan login sebagai user Approver
(KPA) dan masuk status history yang sama dengan user Operator.
12. Approver (KPA) masuk ke menu RUH Belanja, Pilih (centang) semua Output yang
ditampilkan kemudian klik OK.
13. Klik (simpan) terlebih dahulu kemudian lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Operator.
14. Jika sudah sesuai beri tanda cek (√) pada kolom V (validate), kemudian klik tombol
(simpan) kembali.
15. Setelah Approver/KPA Satker melakukan penyimpanan, maka data usulan revisi DIPA Satker
tersebut secara otomatis telah terkirim ke level Unit Eselon I-nya.
16. Proses Usulan revisi DIPA pada level Satker selesai.
5
Halaman 55
3. Pilih data Satker mana yang akan dilakukan review seperti contoh berikut:
4. Lakukan penyesuaian/revisi terhadap data Satker tersebut, setelah selesai lalu klik tombol
6
Halaman 56
5. Setelah penyesuaian selesai dilakukan, lakukan Validasi Data Belanja. Pilih kode Satker
6. Setelah validasi data berhasil di level user Operator UNIT, lakukan login sebagai user
Approver (KPA) UNIT dan masuk status history yang sama dengan user Operator Unit-nya,
kemudian masuk ke form RUH Belanja.
7. Klik (simpan) terlebih dahulu kemudian lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Operator
Unit.
7
Halaman 57
8. Approver (KPA) melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Operator, jika sudah sesuai beri
tanda cek (√) pada kolom S (submit), kemudian klik tombol (simpan).
Setelah itu klik tombol , akan muncul notifikasi seperti gambar berikut:
9. Setelah Approver UNIT melakukan penyimpanan, maka data usulan revisi DIPA Satker
tersebut secara otomatis telah terkirim ke level DJA.
10. Proses Usulan revisi DIPA pada level Unit Eselon I selesai.
2. Masuk form RUH Belanja, klik tombol maka akan tampil data seluruh Satker di
lingkup Unit Eselon I tersebut seperti berikut:
8
Halaman 58
3. Masukkan kode Satker mana yang akan dibuatkan usulan revisinya pada kolom pencarian,
4. Klik pada data Satker yang akan kita buatkan revisinya, kemudian klik
5. Pilih (centang) semua Output yang ditampilkan kemudian klik OK.
Catatan: pastikan output yang tampil tercentang semua agar datanya tersimpan di status
history yang baru.
9
Halaman 59
Kolom validate (V) akan otomatis langsung tercentang pada layar ini. Lakukan klik tombol
terlebih dahulu.
10
Halaman 60
Kemudian klik
9. Lalu klik tombol sehingga akan muncul informasi usulan revisi DIPA
untuk Satker tersebut seperti pada gambar berikut:
10. Lakukan perubahan pada data Belanja tersebut, kemudian klik setelah perubahan
selesai dilakukan.
17. Selanjutnya, Setelah melakukan perubahan pada menu Belanja, lakukan kembali penyesuaian
rencana penarikan pada menu POK dan Rencana Penerimaan/Pendapatan (jika ada).
18. Lakukan Validasi pada menu Validasi Data Belanja, dan pastikan semua data telah valid.
Pilih data yang akan divalidasi dengan memberi centang, kemudian klik tombol
19. Setelah validasi data berhasil di level user Operator UNIT, lakukan login sebagai user
Approver (KPA) UNIT, kemudian masuk ke form RUH Belanja.
11
Halaman 61
Pilih semua output yang akan ditampilkan dengan meng-klik , output akan terpilih semua,
kemudian klik
21. Klik (simpan) terlebih dahulu kemudian akan muncul notifikasi sebagai berikut:
12
Halaman 62
Kemudian klik
22. Berikan tanda centang pada kolom S (submit) seperti pada gambar berikut:
Setelah itu klik tombol , akan muncul notifikasi seperti gambar berikut:
23. Setelah Approver UNIT melakukan penyimpanan, maka data usulan revisi DIPA Satker
tersebut secara otomatis telah terkirim ke level DJA.
24. Progres revisi DIPA tersebut dapat dipantau melalui menu Monitoring seperti pada gambar
berikut:
13
Halaman 63
25. Proses Usulan revisi DIPA pada level Unit Eselon I selesai.
14
Halaman 64
2
PETUNJUK TEKNIS
RENKAS PADA APLIKASI SAKTI
A. Ketentuan Umum
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi minimal versi SAKTI UI versi 07 April 2017 yang dapat
diunduh pada ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan
password: saktiEUT123#). Untuk Satker yang telah melakukan proses Konversi DIPA kedalam
aplikasi SAKTI tidak perlu melakukan langkah-langkah B.
a) Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengunggah dokumen ADK DIPA Awal.
Masuk ke Modul Anggaran kemudian pilih Menu Utility
b) Pilih menu Memilih Status History
c) Akan muncul kolom Status Histori Tujuan dan Status Histori Sumber, pilih “DIPA AWAL –
Revisi ke 0”
d) Klik “OK”
2. Proses Konversi DIPA
a) Apabila sukses membaca ADK, Secara otomatis uraian DIPA akan muncul pada kolom
seperti pada gambar diatas. Klik pada kotak kecil di sisi kanan.
b) Klik “Terima DIPA”
c) Akan muncul kotak Input Tanggal DIPA. Isi uraian seperti Nomor DIPA, Tanggal DIPA, dan
Tanggal Revisi sesuai dengan data pada DIPA Petikan (tanggal revisi cukup disamakan
dengan tanggal DIPA)
d) Klik “OK”
e) Apabila sukses, akan muncul notifikasi konversi ADK berhasil dilakukan
1. Akan muncul tabel yang berisi kode beserta uraian Program, Output , Kegiatan, beserta
jumlah pagu
2. Klik dua kali pada Komponen (3 digit dan bold text) seperti pada contoh diatas untuk
memunculkan sub komponen dibawahnya.
3. Pada deskripsi sub komponen, akan muncul opsi Rencana Penarikan seperti pada gambar
diatas
4. Klik tombol Rencana Penarikan untuk merekam Renkas
1. Setelah mengklik tombol Rencana Penarikan, akan muncul pop up box yang berisi detil
rencana penarikan. Pada kolom Dasar Hitung, terdapat beberapa opsi yaitu Persen, Jumlah
Penarikan, Rata-rata, dan Rata-rata Gaji. User dapat mengklik tombol persen apabila ingin
1. Akan muncul tabel yang berisi Tanggal, Uraian, Realisasi/Rencana beserta Potongan seperti
pada gambar diatas
2. Pada menu POK sebelumnya, nominal renkas yang direkam adalah Rp200.000.000,- maka
waktu pencairan yang dibutuhkan adalah sebanyak 5 hari kerja (dengan asumsi bahwa satker
contoh adalah satker kecil, silahkan berpedoman pada PMK 197/PMK.05/2017 tentang
Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas untuk petunjuk
lebih lanjut mengenai Renkas). Maka, pencairan dilakukan pada tanggal 20 April 2017
(dengan asumsi bahwa pada Jumat tanggal 14 April 2017 adalah Tanggal Merah). Klik tombol
Rekam pada opsi tanggal 20-04-2017.
1. Akan muncul tabel seperti pada gambar diatas. Klik pada Uraian Belanja sehingga warna
tabel berubah menjadi biru. Pada contoh diatas, akun yang akan dilakukan rencana
penarikan adalah akun 52 – Belanja Barang. Pada praktiknya, silahkan menyesuaikan akun
sesuai dengan kebutuhan terkait Transfer DAK/Dana Desa.
2. Isi kolom Rencana Harian dengan nominal yang sama dengan nominal yang diinput pada POK
1. Anda akan kembali pada tampilan tabel sebelumnya. Pada kolom V dan A terdapat dua kotak
kosong yang artinya rencana penarikan kas belum divalidasi dan di approve. Silahkan login
menggunakan user PPK untuk melakukan validasi dan kemudian login dengan user KPA untuk
melakukan approve secara berjenjang.
1. Setelah melakukan login dengan user valangd, Klik menu Modul Penganggaran RUH
2. Pilih Renkas Harian
3. Klik pada tombol […] untuk memilih satker dan memunculkan tabel uraian dibawahnya
4. Lakukan klik pada kotak kecil di sisi kanan tanggal rencana penarikan sesuai yang telah direkam
oleh operator pada tahap sebelumnya. Apabila berhasil, akan muncul tanda centang pada
kotak dengan deskripsi V seperti pada gambar diatas. Seperti yang dapat dilihat pada gambar
diatas, kotak dengan deskripsi A terkunci dikarenakan yang memiliki wewenang atas Approval
adalah user KPA.
5. Klik Simpan Validasi
1. Setelah melakukan login dengan user KPA, Klik menu Modul Penganggaran RUH
1. Operator yang sudah sukses mencatat sampai dengan approve Renkas pada Modul Anggaran
langsung melakukan perekaman SPP untuk kemudian dilanjutkan menjadi SPM dengan cara
masuk ke Modul Pembayaran RUH SPP Catat/Ubah SPP
2. Pilih Jenis SPP tipe 237 – LS Banyak Penerima
3. Klik “Tambah”
1. Setelah melakukan simpan, operator dapat melanjutkan pembuatan SPM sampai dengan
upload ADK SPM melalui Portal SPAN.
2. Setelah berhasil mengupload ADK SPM, operator dapat mengajukan SPM ke FO Pencairan
Dana KPPN
3. Seksi Pencairan Dana KPPN kemudian memproses SPM menjadi SPPT dengan contoh kasus
sebagai berikut:
a. Apabila SPM tertanggal 20 April 2017 seperti contoh diatas diproses sebelum jam 3 sore,
maka tanggal SPPT mengikuti tanggal hari itu (20 April 2017) dan proses PPR juga
dilakukan pada hari itu dengan mencatat jatuh tempo SPM 5 hari.
b. Apabila SPM tertanggal 20 April 2017 seperti contoh diatas diproses setelah jam 3 sore,
maka tanggal SPPT tetap mengikuti tanggal hari itu (20 April 2017) dan proses PPR oleh
seksi bank dilakukan keesokan harinya namun jatuh tempo SPM tetap 5 hari.
4. Apabila KPPN sudah sukses menerbitkan SP2D atas SPM Renkas DAK Fisik/Dana Desa
tersebut, maka operator SAKTI dapat mencatat SP2D dengan merujuk pada User Manual
Transfer DAK yang dibagikan pada saat Lokakarya DAK.
1. Setelah perubahan telah dilakukan, lakukan proses validasi dan approval kembali.
2. Data akan segera ter-update di OMSPAN setelah beberapa waktu.
3. Jika RPD tidak jadi dicairkan pada saat tanggal jatuh tempo, maka RPD harus dibatalkan
(diubah menjadi 0) pada hari itu juga, jika tidak maka ada kemungkinan akan terjadi
ketidakcukupan pagu saat membuat RPD pada hari berikutnya.
4. Penginputan surat dispensasi dilakukan pada aplikasi konverter dengan alamat:
portalsakti.kemenkeu.go.id
3. Akan muncul semua surat dispensasi yang telah dibuat. Untuk menambahkan, klik icon +
TAMBAH yang ada di pojok kanan atas, seperti pada gambar di bawah berikut:
Keterangan isian:
- KODE SATKER: isikan kode enam digit kode satker yang akan diajukan dispensasinya,
kemudian klik enter.
- NO SURAT: Isi secara manual nomor surat yang berasal dari Satker terkait pengajuan
dispensasinya.
- TGL SURAT: pilih tanggal surat sesuai dengan surat dispensasi yang diajukan oleh
Satker.
- NO SPM: Cari nomor SPM yang akan diajukan dispensasinya
- TGL SPM: pilih tanggal SPM sesuai dengan nomor SPM yang akan diajukan
dispensasinya.
- ADK SPM: Pilih ADK SPM sesuai dengan nomor SPM-nya
- NILAI SPM: Pilih jumlah dana sesuai dengan NO SPM dan ADK SPM-nya.
- KETERANGAN: Isikan keterangan secara manual terkait pemberian dispensasi yang
diberikan oleh KPPN kepada Satuan kerja.
Contoh hasil penginputan parameter sebagai berikut:
1. Apabila RPD bulanan dan Renkas harian sudah terlanjur direkam sedangkan data DIPA
revisi belum dikonversi ke dalam aplikasi SAKTI, maka perekaman RPD bulanan dan harian
tidak perlu dilakukan perekaman kembali pada status history yang baru, sistem akan tetap
membaca hasil dari perekaman RPD bulanan dan Renkas harian yang telah dilakukan
sebelumnya/pada status history sebelumnya, dengan kata lain informasi RPD bulanan dan
Renkas harian tidak hilang dengan adanya konversi data DIPA revisi.
Keterangan:
a. Data POK/RPD Bulanan setelah konversi pagu DIPA dengan penambahan status
history
2. Apabila RPD bulanan dan Renkas harian belum dilakukan perekaman sebelum data DIPA
revisi dikonversi ke SAKTI, silakan lakukan konversi data DIPA terlebih dahulu kemudian
lakukan perekaman RPD bulanan dan Renkas harian namun perekaman cukup dilakukan
pada bulan-bulan dan tanggal-tanggal yang direncanakan saja, tanpa perlu merekam
sesuai dengan total jumlah pagu DIPA yang tersedia. Untuk RPD bulanan, perekaman tidak
perlu dilakukan validasi dan approval, sedangkan Renkas harian tetap memerlukan proses
validasi dan approval.
Petunjuk Teknis
Perekaman UP Awal dan SPP UP
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik Opsi Pilih Kelompok Akun, kemudian pilih akun yang akan ditambahkan sesuai dengan akun
yang terdapat pada DIPA/RKAKL
Halaman 3 dari 40
Halaman 83
Halaman 4 dari 40
Halaman 84
Maksimum UP : Isikan dengan maksimum UP yang dapat dilakukan oleh satker Anda
Non Aktif : Abaikan (jangan dicentang)
2. Klik Simpan
1. Pilih Nomor DIPA sesuai dengan adk DIPA TA 2017 yang telah direkam sebelumnya dan pilih
sumber dana Non PNBP
2. Setelah memilih nomor DIPA, secara otomatis kolom total dan Estimasi UP akan terisi
3. Isikan kebutuhan UP sesuai dengan UP satker Anda. Misal: 50 juta atau 100 juta
Halaman 5 dari 40
Halaman 85
Halaman 6 dari 40
Halaman 86
Petunjuk Teknis
Melihat Rincian Saldo Kas Pada Bendahara Pengeluaran
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masuk ke Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Bank Bendahara
Pengeluaran
2. Klik tombol Saldo Per Kategori untuk melihat rincian saldo kas per kategori (UP,TUP,Pungutan
Pajak, Dana Titipan, Droping Tukin)
3. Klik Saldo Detail untuk melihat rincian yang lebih detail terkait saldo kas bendahara di setiap
transaksi
Halaman 7 dari 40
Halaman 87
1. Tampilan diatas merupakan kolom pop up dari menu Saldo Per Kategori
Tampilan diatas merupakan kolom pop up dari menu Saldo kas Detail
Halaman 8 dari 40
Halaman 88
Petunjuk Teknis
Pencatatan Pemindahan Kas dari SPM UP/GUP oleh Bendahara Pengeluaran
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masuk ke Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Bank Bendahara
Pengeluaran
2. Klik tombol Tambah
Halaman 9 dari 40
Halaman 89
1. Isi tanggal dengan tanggal ketika uang UP/GUP masuk ke rekening koran bendahara dan pilih
opsi “Penyetoran Kas Bank”
2. Pilih kategori kas UP/GUP/GUP NIHIL
3. Klik tombol Cari pada opsi No.SP2D
4. Klik Nomor SP2D pada SPM UP/GUP yang akan ditarik uangnya pada Pop Up Dialog cari SP2D
5. Klik tombol Pilih
1. Pastikan bahwa kolom jumlah berisi nominal yang telah sesuai dengan nominal pada SPM
UP/GUP yang ingin ditarik kasnya
2. Isikan uraian transaksi pada kolom Keterangan
3. Klik Simpan
Halaman 10 dari 40
Halaman 90
1. Masuk ke menu Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Tunai
Bendahara Pengeluaran
2. Klik Tambah
1. Isikan tanggal dengan tanggal penarikan uang dari Bank ke Kas Bendahara
2. Pilih opsi Penarikan dari bank dan pilih kategori kas UP/GUP/GUP NIHIL
3. Isikan nominal yang akan ditarik ke kas (tidak melebihi nominal SPM terkait)
4. Isi uraian transaksi
5. Klik simpan
6. Pastikan bahwa kas tunai telah bertambah dengan melihat saldo kas tunai pada menu Total Saldo
Kas Tunai di kotak pojok kanan bawah
Halaman 11 dari 40
Halaman 91
Petunjuk Teknis
Mengubah Kuitansi Persediaan Yang Sudah Menjadi SP2D Menjadi Kuitansi
Barang Intrakomptabel/Ekstrakomptabel
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Halaman 12 dari 40
Halaman 92
Halaman 13 dari 40
Halaman 93
4. Perlu diingat bahwa quantity dan harga satuan barang jumlahnya harus sama dengan jumlah total
(pada contoh diatas sebesar Rp15.000.000,-_
5. Klik simpan
1. Pada poin 1 dan 2 gambar diatas, terlihat bahwa kode akun tetap tidak berubah meskipun telah
dilakukan perubahan data kuitansi dari persediaan menjadi barang . Hal ini disebabkan karena
apabila akun tersebut ikut berubah, maka tentunya akan mempengaruhi SPM yang telah dibuat
sebelumnya. Akan tetapi, meskipun pada menu kuitansi tidak merubah akun namun penjurnalan
secara otomatis akan berubah mengikuti koreksi kuitansi pada Modul GL aplikasi SAKTI.
Petunjuk Teknis
Mengubah Kuitansi Persediaan&Barang Yang Sudah Menjadi SP2D Menjadi
Kuitansi Jasa (Non Kode Barang)
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Halaman 15 dari 40
Halaman 95
1. Klik pada Uraian barang yang telah direkam sebelumnya dan centang pada kotak opsi “Non Kode
Barang/Pengembangan di Bawah Kapitalisasi Aset”
2. Klik tombol simpan
3. Perlu diingat bahwa yang dapat diubah hanya jenis kuitansinya saja (dari kuitansi barang
persediaan/aset menjadi jasa). Untuk jumlah nominal pada kuitansi TIDAK DAPAT DIUBAH LAGI.
Halaman 16 dari 40
Halaman 96
1. Pada poin 1 dan 2 gambar diatas, terlihat bahwa kode akun tetap tidak berubah meskipun telah
dilakukan perubahan data kuitansi dari jenis kuitansi persediaan menjadi jasa . Hal ini disebabkan
karena apabila akun tersebut ikut berubah, maka tentunya akan mempengaruhi SPM yang telah
dibuat sebelumnya. Akan tetapi, penjurnalan pada Modul GL aplikasi SAKTI secara otomatis telah
berubah mengikuti koreksi kuitansi.
Catatan: Langkah-langkah yang sama juga dapat diterapkan untuk mengubah Kuitansi
jenis Barang (Aset) Kuitansi jenis jasa
Halaman 17 dari 40
Halaman 97
Petunjuk Teknis
Perekaman Supplier Tipe 6 PPNPN
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI UI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan aplikasi SAS versi 16.0.8 yang dapat diuntuh pada folder Aplikasi Eksisting pada ftp yang sama dan
lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka aplikasi SAS user PPK. Isikan data pegawai PPNPN secara lengkap beserta nomor rekening di
menu PPNPN Input Data RUH PPNPN. Apabila data sudah terisi semua dan berhasil disimpan,
keluar dan pilih menu RUH Potongan DPP.
Halaman 18 dari 40
Halaman 98
1. Pilih Menu RUH Daftar Pembayaran Penghasilan (gambar pertama) dan Klik tombol Rekam
2. Pilih Bulan/tahun pembayaran honor PPNPN
3. Pilih jenis pembayaran. Klik “1” untuk pembayaran bulanan
4. Klik/centang pada tombol Proses
5. Klik “Proses DPP”
Halaman 19 dari 40
Halaman 99
1. Pilih daftar pembayaran PPNPN yang berisi data PPNPN yang akan diinput sebagai supplier
2. Klik Kirim ADK
1. Klik tanda “...” dan pilih folder tujuan untuk menyimpan ADK
2. Pilih opsi ADK Supplier SAKTI
3. Klik Proses
Halaman 20 dari 40
Halaman 100
Catatan: Buat Header Baru, JANGAN MENGGABUNGKAN KE HEADER SUPPLIER TIPE 3/1
1. Klik rekam
2. Klik tombol “...” pada opsi Negara dan isikan “ID” pada pop up yang muncul. Klik juga “...” pada
opsi KPPN dan isikan kode KPPN yang menjadi tempat bayar satker Anda.
3. Isi alamat satker
4. Klik tombol “...” pada opsi propinsi dan isikan Kode Pos satker Anda
5. Isi data email, nomor telepon, dan fax satker Anda
6. Pilih tipe supplier PENERUSAN PINJAMAN
Halaman 21 dari 40
Halaman 101
7. Klik simpan
1. Klik Upload
2. Pilih adk supplier PPNPN yang telah di create dari SAS
3. Klik open
Halaman 22 dari 40
Halaman 102
1. Apabila supplier tipe 6 telah berhasil di upload, akan ada notifikasi berhasil uploaddan
nama-nama pegawai PPNPN akan muncul di list Cari Supplier Penerus Pinjaman
1. Login menggunakan user PPK dan pilih menu Komitmen ADK ADK Supplier
2. Klik supplier tipe 6 PPNPN yang telah direkam sebelumnya
3. Klik Pilih dan pilih folder tujuan untuk menyimpan adk supplier
4. Klik proses
Halaman 23 dari 40
Halaman 103
1. Buka portal SPAN (http://sakti.kemenkeu.go.id/home) dan login menggunakan akun satker yang
telah disediakan
2. Upload adk dengan memilih jenis ADK Supplier
3. Selanjutnya, daftarkan supplier pada Front Office KPPN agar mendapatkan NRS dari SPAN (apabila
supplier belum pernah terdaftar). Apabila supplier PPNPN sudah pernah didaftarkan, maka cukup
mencatat NRS-nya saja pada aplikasi SAKTI dengan langkah dibawah ini:
Halaman 24 dari 40
Halaman 104
Petunjuk Teknis
Pencatatan Pajak CMS pada Kuitansi SPM GUP
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masuk ke Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Bank Bendahara
Pengeluaran
2. Klik tombol Tambah
Halaman 25 dari 40
Halaman 105
1. Isi tanggal dengan tanggal ketika uang UP/GUP masuk ke rekening koran bendahara dan pilih
opsi “Penyetoran Kas Bank”
2. Pilih kategori kas UP/GUP/GUP NIHIL
3. Klik tombol Cari pada opsi No.SP2D
4. Klik Nomor SP2D pada SPM UP/GUP yang akan ditarik uangnya pada Pop Up Dialog cari SP2D
5. Klik tombol Pilih
1. Pastikan bahwa kolom jumlah berisi nominal yang telah sesuai dengan nominal pada SPM
UP/GUP yang ingin ditarik kasnya
Halaman 26 dari 40
Halaman 106
1. Masuk ke menu Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Tunai
Bendahara Pengeluaran
2. Klik Tambah
1. Isikan tanggal dengan tanggal penarikan uang dari Bank ke Kas Bendahara
2. Pilih opsi Penarikan dari bank dan pilih kategori kas UP/GUP/GUP NIHIL
3. Isikan nominal pajak kuitansi yang akan dibayarkan melalui CMS
4. Isi uraian pembayaran pajak
5. Klik simpan
Halaman 27 dari 40
Halaman 107
Halaman 28 dari 40
Halaman 108
1. Klik pada supplier yang akan dipilih untuk melakukan pungutan pajak
2. Klik “Pilih”
Halaman 29 dari 40
Halaman 109
Halaman 30 dari 40
Halaman 110
1. Klik pada menu “Pilih Akun Pajak” dan secara otomatis pungutan pajak yang telah direkam
sebelumnya akan muncul. Klik pada akun pajak yang akan dilakukan penyetoran.
1.
1. Setelah memilih akun pajak yang akan disetor, pilih juga NPWP Supplier pajaknya
2. Klik/centang pada kotak “Pilih”
3. Isikan nomor ketetapan (bebas sesuai format masing-masing satker), masa pajak, dan tanggal
setoran. Jumlah setoran pajak secara otomatis akan muncul jika sudah melakukan Poin 1
4. Isikan No. Objek Pajak (jika ada), Alamat, Jenis setoran (003 untuk supplier dan 910 untuk
bendahara), dan keterangan setoran pajak.
5. Isikan tanggal diterima bank, NTPN, No. Billing, beserta Bank tempat melakukan penyetoran pajak.
6. Klik “Simpan” pada bagian bawah kolom setor pajak.
Halaman 31 dari 40
Halaman 111
Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Pencatatan Pemindahan Kas Tukin/Honor Terpusat Lainnya
Pada Rek. Bendahara Pengeluaran
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI versi terbaru yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
dan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masuk ke Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Bank Bendahara
Pengeluaran
2. Klik tombol Tambah
Halaman 32 dari 40
Halaman 112
1. Isi tanggal dengan tanggal uang tukin/honor ls dari pusat lainnya ketika masuk rek. bendahara
2. Pilih kategori kas setoran Masuk
3. Klik tombol Kategori Kas dan piih “Lainnya”
1. Masuk ke menu Modul bendahara Approval Transaksi Pemindahan Kas Kas Tunai
Bendahara Pengeluaran
2. Klik Tambah
Halaman 33 dari 40
Halaman 113
1. Isikan tanggal dengan tanggal penarikan uang dari Bank ke Kas Bendahara
2. Pilih opsi Penarikan dari bank dan pilih kategori kas Lainnya. Isikan jumlah nominal beserta
keterangan
3. Klik simpan
1. Klik kembali tombol Tambah dan isikan tanggal pembayaran uang Tukin/honor terpusat lainnya
2. Pilih opsi Setoran Keluar
3. Isikan Kategori kas Lainnya beserta jumlah tukin/honor terpusat lainnya. Isikan JUMLAH BERSIH
SETELAH DIKURANGI PAJAK.
4. Isi kolom keterangan
5. Klik Simpan
6. Catatan: Sisa pengurangan pajak pada poin 3 dapat disetor dengan cara Pungut-Setor Pajak
Halaman 34 dari 40
Halaman 114
Petunjuk Teknis
Pencatatan Pengembalian Belanja
1. Pilih Nomor DIPA sesuai dengan DIPA satker yang telah diunggah
2. Klik pilih No.SP2D jika pengembalian berasal dari SPM tertentu. Kosongkan (tidak perlu dipilih)
apabila pengembalian belanja bukan berasal dari SPM.
3. Pilih program sesuai dengan pengembalian belanja yang akan dilakukan
Halaman 35 dari 40
Halaman 115
Halaman 36 dari 40
Halaman 116
4. Isikan data Pengesahan Pengembalian Belanja yang terdiri dari tanggal setoran diterima oleh
Bank Persepsi, NTPN, NTB, dan Bank tempat menyetor.
5. Klik simpan
Halaman 37 dari 40
Halaman 117
Petunjuk Teknis
Pencetakan LPJ Bendahara Pengeluaran
1. Isi kolom Informasi Kas Fisik (jika ada). Pada contoh diatas, kolom informasi Kas Tunai memiliki
saldo sebesar Rp5.000.000,-
2. Isi kolom Hasil Pemeriksaan Kas. Jika ada selisih kas, isikan sesuai dengan keadaan riil seperti pada
contoh diatas. Jika tidak ada, cukup tuliskan tanda “-“ saja.
3. Klik Cetak
4. Pilih penandatangan pada kolom Form Cari Penandatangan dan kemudian klik Cetak.
5. Periksa kesesuaian data LPJ sebelum melanjutkan proses rekonsiliasi ke KPPN.
Halaman 38 dari 40
Halaman 118
Petunjuk Teknis
Pencatatan PNBP
1. Pilih Jenis Pengembalian/Setoran . Contoh diatas adalah perekaman SSBP atas setoran denda
kurang pelimpahan, maka Jenis Pengembalian/Belanja yang dipilih adalah PNBP Umum. Apabila
jenis pengembalian belanja yang akan disetorkan adalah UP/TUP, maka silahkan memilih Jenis
Pengembalian/Setoran UP/TUP.
2. Pilih Jenis Pungutan/PNBP “Non SBS”
3. Pilih Program dan Kegiatan sesuai dengan setoran yang akan dilakukan
4. Pilih Akun sesuai dengan setoran yang akan dilakukan
5. Pilih tanggal setoran SSBP
6. Pilih NPWP wajib setor
7. Isikan nomor dan tanggal SPN, jika tidak ada maka cukup isikan data dummy saja.
8. Isi jumlah dan keterangan setoran.
Halaman 39 dari 40
Halaman 119
1. Isikan data Pengesahan setoran yang terdiri dari Tanggal setoran diterima bank dan NTPN
2. Isikan pula nama Bank Persepsi tempat menyetor beserta Kode Billing.
Halaman 40 dari 40
Halaman 120
MODUL KOMITMEN
Halaman 2 dari 19
Halaman 121
1. Isi Jenis dan Nama Supplier sesuai data yang tersedia. Pada contoh diatas, Jenis Supplier yang
digunakan adalah CV
2. Isi data NPWP Supplier
3. Klik Simpan
1. Klik pada nama supplier yang sudah tersimpan (akan muncul di kolom Cari Supplier)
2. Klik Header Supplier Address
1. s
Halaman 122
2.
3. Klik Cari, akan muncul hasil pencarian Negara Indonesia
4. Klik pada hasil pencarian
5. Klik Pilih
1.
2. Ubah sortir pencarian dari Kode menjadi Deskripsi
3. Isikan nama KPPN. Pada
pencarian KPPN Jakarta II
4. Klik tombol Cari
5. Akan muncul hasil pencarian, klik pada KPPN wilayah bayar satker Anda
6. Klik Pilih
Halaman 123
-
2. Klik Simpan
1. Klik pada kotak kecil disamping data supplier yang telah tersimpan (pada menu Cari Alamat)
2. Akan muncul header Supplier Bank di bagian atas kolom. Klik pada header tersebut
Halaman 125
1. Klik Rekam
3. Tuli
4. Klik Cari
6. Klik Pilih
Halaman 126
2. Akan muncul Pop Up Box yang berisikan list nama-nama bank. Klik pada bank yang akan dipilih
sesuai dengan data supplier. Pada contoh diatas, bank yang digunakan sebagai contoh adalah Bank
Mandiri.
3. Klik Pilih
4. Akan muncul hasil pencarian mata uang. Klik pada deskripsi mata uang Rupiah
6. Isikan data Alamat, Detail cabang bank, Nomor rekening, serta Nama pemilik rekening sesuai dengan
data riil supplier
Halaman 127
1. Login dengan menggunakan user PPK untuk melakukan pebentukan ADK BCSR yang seterusnya akan
dikirimkan ke SPAN agar dapat melakukan pendaftaran supplier baru. Masuk ke menu Komitmen ADK
ADK Supplier
2. Klik pada kotak kecil disamping data supplier yang akan didaftarkan
Halaman 128
II. Perekaman Kontrak dan BAST Kontraktual Sampai Dengan Menjadi SP2D
Kegiatan merekam kontrak adalah aktivitas pencatatan data perikatan antara Satker dengan Pihak
Ketiga dalam rangka pelaksanaan APBN, untuk mendukung pengelolaan data pagu, perencanaan kas
dan referensi dalam pelaksanaan pembayaran. Kegiatan merekam kontrak meliputi :
Merekam BAST
Kegiatan merekam BAST adalah aktivitas pencatatan data Berita Acara Serah Terima (BAST) barang
atau jasa yang diserahkan Pihak Ketiga kepada Satker, untuk kemudian didetailkan oleh Modul
Aset Tetap dan Persediaan, serta digunakan oleh Modul Pembayaran sebagai referensi
pembayaran. Kegiatan merekam BAST meliputi :
1) Kontrak yang dapat direkam BAST-nya hanya kontrak yang sudah dilakukan pencatatan CAN,
2) Dalam hal merekam BAST barang, untuk aset dengan kode sub-sub kelompok barang yang sama
namun memiliki harga satuan yang berbeda, harus direkam terpisah.
4) Lengkapi_isian
Lengkapi isian element interface halaman pertama/muka, terutama memilih supplier/penerima
pembayaran, karena tanpa memilih terlebih dahulu, berakibat sebagai berikut :
data rekap gaji untuk potongan PPh(pajak penghasilan) tidak akan otomatis terisi
akun-akun potongan pajak tidak terisi kode kpp dengan benar, karena kode KPP diperoleh dari
kode NPWP Supplier.
Isian mandatory /yang harus diisi, akan divalidasi oleh system kebenaran isiannya. Jika tidak sesuai
dengan ketentuan, maka system akan berulang memberi peringatan dan harus diisi dengan benar.
5) Interface rekapitulasi_gaji
Adalah interface yang menampilkan data rekap gaji yang berasal dari Modul Komitmen.
Digunakan untuk mengubah data rekap gaji jika diperlukan.
Halaman 131
Contoh: kondisi saat ini dari aplikasi GPP , Nilai potongan kelebihan bayar tahun berjalan disatukan
dengan potongan lain-lain. Untuk mendapat data COA yang valid, nilai tersebut bisa dipecah
sehingga aplikasi akan melakukan mapping otomatis sesuai kode akun/coa potongannya.
6) Interface_COA
Adalah interface untuk menambah,menghapus atau mengubah kode COA pengeluaran dan kode
COA Potongan/Penerimaan beserta nilai uang pengeluaran/potongan.
Untuk SPP yang penerima pembayarannya disatukan dalam Daftar Lampiran, maka total nilai
bersih pembayaran (NILAI PENGELUARAN NILAI POTONGAN), harus sama dengan total nilai
Daftar Lampiran.
7) CETAK SPP
LOGIN user level OPERATOR
Memilih DATA SPP yang akan dicetak
Memilih PPK yang akan menandatangani SPP. (Perhatikan dengan cermat saat memilih PPK,
karena ketika user PPK akan melakukan validasi SPP, maka hanya data-data SPP yg ditandatangani
bersangkutan saja yang akan ditampilkan)
Uraian nama tempat/kota tandatangan dokumen serta tanggal dokumen dicetak, bisa
diedit/diubah
8) VALIDASI/SETUJU SPP
LOGIN user level VALIDATOR
Pilih data yg akan divalidasi/disetujui oleh PPK. (data yang ditampilkan hanya data-data SPP yg
ditujukan kepada PPK bersangkutan, yaitu kesesuaian antara NIP PEJABAT PPK yang tertera di
dokumen SPP dengan NIP USER LOGIN VALIDATOR, tiap kode SATKER dan data yang sudah status
cetak SPP)
Sebelum melakukan persetujuan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan atas Hard Copy/Cetakan SPP
dibandingkan dengan View Data atas SPP yang akan disetujui/divalidasi
Pilih data SPP yang akan dicatat nomor INVOICE/Resume Tagihan (Data yang bisa dicatat nomor
invoice, adalah data yang sudah dibuatkan ADK-PMRT SPP)
1) MENCETAK SPM
Login user level OPERATOR
Pilih menu cetak SPM lalu pilih DATA SPM yang akan dicetak. (Data yang ditampilkan adalah data
yang sudah dicatat nomor invoice/resume tagihan)
Memilih PPSPM yang akan menandatangani SPP. (Perhatikan dengan cermat saat memilih PPSPM,
karena ketika user PPSPM akan melakukan validasi SPM, maka hanya data-data SPM yg
ditandatangani bersangkutan saja yang akan ditampilkan)
Uraian nama tempat/kota tandatangan dokumen serta tanggal dokumen dicetak, bisa
diedit/diubah
2) VALIDASI/SETUJU SPM
LOGIN user level APPROVER
Pilih data yg akan divalidasi/disetujui oleh PPSPM. (data yang ditampilkan hanya data-data SPM yg
ditujukan kepada PPSPM bersangkutan, yaitu kesesuaian antara NIP PEJABAT PPSPM yang tertera
di dokumen SPM dengan NIP USER LOGIN APPROVER, tiap kode SATKER dan data yang sudah
status cetak SPM)
Sebelum melakukan persetujuan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan atas Hard Copy/Cetakan SPM
dibandingkan dengan View Data atas SPM yang akan disetujui/divalidasi
Pencatatan SP2D
1. Pada kolom site terdapat supplier type 1, kita akan membuat supplier type 3
2. Klik tombol rekam
3. Input alamat supplier
4. Klik tombol simpan
5. Klik tombol OK
Halaman 135
1. Podo kolom site sekarang sudah muncul supplier type 1 dan 3. Klik supplier type 3 (√)
2. Klik tombol Supplier Pegawai
1. Pilih Bulan
2. Pilih Tahun
3. Pilih nomor gaji. Apabila untuk data gaji yang sama, namun dibuat ADK beberapa kali, maka akan muncul beberapa
nomor gaji untuk data gaji yang sama. Misalnya data gaji Februari pada aplikasi GPP ketika dibuat ADK untuk dikirim
ke SAKTI beberapa kali, maka akan membentuk beberapa nomor gaji. Contoh : GPP52704820160229000039.zip
(pertama kali), GPP52704820160229000040.zip (kedua kali), dst.
4. Klik tombol Rekam SPP
Halaman 138
1. Klik tombol Golongan I, II, III dan IV (system akan menghitung secara otomatis)
2. Klik tombol keluar
3. Klik tombol Ya
Halaman 139
3. Samakan kolom total pembayaran dengan jumlah bersih pada daftar gaji induk
4. Apabila terdapat perbedaan nilai pada kolom Jumlah Pengeluaran/Jumlah Penerimaan dengan daftar gaji induk,
maka klik tombol RUH akun
Halaman 140
1. Pada contoh kasus diatas terdapat selisih sebesar Rp. 1.186.140,- untuk akun 423991. Klik tombol tambah
2. Klik tombol 4xx & 8xx
3. Input kode akun yang ingin dicari (423991) dan Klik tombol Cari
4. Pilih akun 423991
5. Klik tombol pilih
6. Input nilai. Contoh : Rp. 1.186.140,-
7. Klik tombol simpan
8. Klik tombol keluar untuk keluar dari menu RUH Akun
1. Pada kolom Akun Potongan/Penerimaan sudah terdapat akun 423991 sebesar Rp. 1.186.140,-
2. Kolom Jumlah Penerimaan sudah sama dengan jumlah potongan pada daftar gaji induk
3. Kolom total pembayaran sudah sama dengan jumlah bersih pada daftar gaji induk
4. Klik tombol simpan
5. Klik tombol OK
Halaman 141
Untuk selanjutnya silahkan mengikuti langkah-langkah seperti tersebut dibawah ini : (apabila kurang jelas bisa membuka
BUKU PINTAR SAKTI)
1. Cetak SPP (user operator SPP/SPM)
2. Validasi SPP (user PPK)
3. Membuat ADK SPP (user PPK)
4. Kirim ADK SPP ke Portal SPAN di alamat sakti.kemenkeu.go.id (operator)
5. Catat nomor tagihan ADK resume tagihan balasan dari Portal SPAN (user operator SPP/SPM)
6. Cetak SPM (user operator SPP/SPM)
7. Validasi SPM (user PPSPM)
8. Membuat ADK SPM (user PPSPM)
9. Kirim ADK SPM ke Portal SPAN di alamat sakti.kemenkeu.go.id (operator)
10. Upload nomor SP2D menggunakan ADK hasil download dari OM SPAN (user operator SPP/SPM)
Halaman 142
Petunjuk Teknis
Koreksi SPM yang telah menjadi SP2D pada aplikasi sakti
Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-16/PB/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Tata Cara
Koreksi Data Transaksi Keuangan pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI UI versi 17 Oktober 2016 yang dapat diunduh pada
ftp://10.100.88.42/PILOTING%20SAKTI/sakti-installer/ (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#) dan lakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Klik uraian pembayaran dan lakukan perubahan, apabila ingin merubah uraian pembayaran.
2. Pilih Akun yang akan dirubah. Pada gambar diatas, akun belanja yang akan dirubah adalah 521111.
3. Klik tombol RUH akun
1. Pilih Akun yang akan dirubah. Pada gambar diatas, akun belanja yang akan dirubah adalah 521111.
2. Klik tombol ubah
3. Pilih akun yang seharusnya. Pada gambar diatas, akun belanja yang seharusnya adalah 521219.
4. Klik tombol simpan
5. Klik tombol keluar
Halaman 144
Daftar Isi
1
Halaman 149
A. Petunjuk Teknis
Pembuatan SPM GAJI 13/THR pada SAKTI
Petunjuk teknis ini merupakan panduan bagi satuan kerja pengguna SAKTI dalam melakukan pembuatan SPM Gaji ke-
13/THR. Adapun ketentuan teknis pembayaran diatur lebih lanjut sesuai peraturan yang berlaku.
Sebelum memulai perekaman SPP dan SPM Gaji 13/THR pastikan Anda telah menggunakan SAKTI UI versi auto update
dengan menjalankan file Installer_Auto_Update_SAKTI_Client.exe yang dapat diunduh pada:
ftp://10.100.88.42/PERSIAPAN%20PILOTING%20TAHAP%20IIIB/INSTALLER/
(user: eutsakti dan password: saktiEUT123#)
Langkah-langkah untuk pembuatan SPM Gaji 13/ THR adalah sebagai berikut:
I. Pencatatan Supplier Tipe 3 - Pegawai
II. Pembentukan ADK Supplier Tipe 3 - Pegawai
III. Perekaman SPP Gaji 13/ THR (Supplier Tipe 3)
IV. Perekaman SPM Gaji 13/ THR (Supplier Tipe 3) s.d. Pencatatan Nomor SP2D
1. Pada kolom site terdapat supplier tipe 1, kita akan membuat supplier tipe 3
2. Klik tombol rekam
3. Input alamat supplier
4. Klik tombol simpan
5. Klik tombol OK
3
Halaman 151
1. Pado kolom site sekarang sudah muncul supplier tipe 1 dan 3. Klik supplier tipe 3 (√)
2. Klik tombol Supplier Pegawai
4
Halaman 152
5
Halaman 153
Login menggunakan user operator Komitmen
2 4
6
Halaman 154
1. Masuk ke Modul Pembayaran RUH SPPCatat/Ubah SPP
2. Pilih Jenis SPP (241 - GAJI ke-13 / 242 - THR)
3. Klik tombol tambah
4. Klik tombol Refresh (Jika Kategori Jenis SPP 240 tidak muncul)
1 2 3
7
Halaman 155
1. Klik tombol tambah untuk menginput dasar pembayaran (pilih dasar pembayaran yang sesuai sebagai dasar
pembayaran gaji ke-13/THR)
2. Input informasi SPP :
a. Cara Bayar : SP2D
b. Sifat Pembayaran : Pembayaran Langsung (LS)
c. Jenis Pembayaran : Pengeluaran Anggaran
3. Input Uraian Pembayaran
4. Klik tombol Cari Supplier (Pilih supplier tipe 3)
5. Klik tombol rekap gaji
1. Klik tombol Golongan I, II, III dan IV (sistem akan menghitung secara otomatis)
2. Klik tombol keluar
3. Klik tombol Ya
8
Halaman 156
3. Samakan kolom total pembayaran dengan jumlah bersih pada daftar gaji 13/THR
4. Apabila terdapat perbedaan nilai pada kolom Jumlah Pengeluaran/Jumlah Penerimaan dengan daftar gaji 13/THR,
maka klik tombol RUH akun
9
Halaman 157
1. Pada contoh kasus diatas terdapat selisih sebesar Rp. 1.186.140,- untuk akun 423991. Klik tombol tambah
2. Klik tombol 4xx & 8xx
3. Input kode akun yang ingin dicari (423991) dan Klik tombol Cari
4. Pilih akun 423991
5. Klik tombol pilih
6. Input nilai. Contoh : Rp. 1.186.140,-
7. Klik tombol simpan
8. Klik tombol keluar untuk keluar dari menu RUH Akun
1. Pada kolom Akun Potongan/Penerimaan sudah terdapat akun 423991 sebesar Rp. 1.186.140,-
2. Kolom Jumlah Penerimaan sudah sama dengan jumlah potongan pada daftar gaji 13/THR
3. Kolom total pembayaran sudah sama dengan jumlah bersih pada daftar gaji 13/THR
4. Klik tombol simpan
5. Klik tombol OK
10
Halaman 158
IV. Perekaman SPM Gaji 13/ THR (Supplier Tipe 3) s.d. Pencatatan Nomor SP2D
Untuk selanjutnya silahkan mengikuti langkah-langkah seperti tersebut dibawah ini : (penjelasan lebih lanjut dapat
diperoleh melalui BUKU PINTAR SAKTI atau hai.djpbn.kemenkeu.go.id)
1. Cetak SPP (user operator SPP/SPM)
2. Validasi SPP (user PPK)
3. Membuat ADK SPP (user PPK)
4. Nomor tagihan ADK resume tagihan akan terisi otomatis
5. Cetak SPM (user operator SPP/SPM)
6. Validasi SPM (user PPSPM)
7. Membuat ADK SPM (user PPSPM)
8. Kirim ADK SPM ke Portal SPAN di alamat sakti.kemenkeu.go.id (operator)
9. Upload nomor SP2D menggunakan ADK hasil download dari OM SPAN (user operator SPP/SPM)
11
Halaman 159
B. Petunjuk Teknis
Pembuatan SPM TUNKIN 13/TUNKIN THR pada SAKTI
Petunjuk teknis ini merupakan panduan bagi satuan kerja pengguna SAKTI dalam melakukan pembuatan SPM Tunkin 13/
Tunkin THR. Adapun ketentuan teknis pembayaran diatur lebih lanjut sesuai peraturan yang berlaku.
Sebelum memulai perekaman SPP dan SPM Tunkin 13/Tunkin THR pastikan Anda telah menggunakan SAKTI UI versi
auto update dengan menjalankan file Installer_Auto_Update_SAKTI_Client.exe yang dapat diunduh pada:
ftp://10.100.88.42/PERSIAPAN%20PILOTING%20TAHAP%20IIIB/INSTALLER/
(user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
Langkah-langkah untuk pembuatan SPM Tunkin 13 dan Tunkin THR adalah sebagai berikut:
I. Pencatatan Supplier Tipe 1 – Satker
II. Pembentukan ADK Supplier
III. Perekaman SPP Tunkin 13/Tunkin THR (Supplier Tipe 1)
IV. Perekaman SPM Tunkin 13/Tunkin THR (Supplier Tipe 1) s.d. Pencatatan Nomor SP2D
Jalankan SAKTI.EXE kemudian Login menggunakan user operator komitmen (mohon abaikan apabila supplier tipe 1 sudah
ada sebelumnya dan tidak ada perubahan/update atas data supplier satker saudara)
12
Halaman 160
II. Pembentukan ADK Supplier Tipe 1
13
Halaman 161
2 4
1
2
3
1. Klik tombol tambah untuk menginput dasar pembayaran (pilih dasar pembayaran yang sesuai sebagai dasar
pembayaran Tunkin ke-13/THR Tunkin)
2. Input informasi SPP :
a. Cara Bayar : SP2D
b. Sifat Pembayaran : Pembayaran Langsung (LS)
c. Jenis Pembayaran : Pengeluaran Anggaran
3. Input Uraian Pembayaran
4. Klik tombol Cari Supplier (Pilih supplier tipe 1)
14
Halaman 162
IV. Perekaman SPM Tunkin 13/Tunkin THR (Supplier Tipe 1) s.d. Pencatatan Nomor SP2D
Untuk selanjutnya silahkan mengikuti langkah-langkah seperti tersebut dibawah ini : Cetak SPP (user operator SPP/SPM)
1. Cetak SPP (user operator SPP/SPM)
2. Validasi SPP (user PPK)
3. Membuat ADK SPP (user PPK)
4. Nomor tagihan ADK resume tagihan akan terisi otomatis
5. Cetak SPM (user operator SPP/SPM)
6. Validasi SPM (user PPSPM)
7. Membuat ADK SPM (user PPSPM)
8. Kirim ADK SPM ke Portal SPAN di alamat sakti.kemenkeu.go.id (operator)
9. Upload nomor SP2D menggunakan ADK hasil download dari OM SPAN (user operator SPP/SPM)
15
Halaman 163
C. Petunjuk Teknis
Pembuatan SPM GAJI 13 LNS dan Pegawai Lainnya /THR LNS dan Pegawai Lainnya pada SAKTI
Petunjuk teknis ini merupakan panduan bagi satuan kerja pengguna SAKTI dalam melakukan pembuatan SPM Gaji ke-13
LNS dan Pegawai Lainnya /THR LNS dan Pegawai Lainnya. Adapun ketentuan teknis pembayaran diatur lebih lanjut sesuai
peraturan yang berlaku.
Sebelum memulai perekaman SPP dan SPM Gaji 13/THR LNS dan Pegawai Lainnya pastikan Anda telah menggunakan
SAKTI UI versi auto update dengan menjalankan file Installer_Auto_Update_SAKTI_Client.exe yang dapat diunduh pada:
ftp://10.100.88.42/PERSIAPAN%20PILOTING%20TAHAP%20IIIB/INSTALLER/
(user:eutsakti dan password: saktiEUT123#)
Langkah-langkah untuk pembuatan SPM Gaji 13 LNS dan Pegawai Lainnya dan THR LNS dan Pegawai Lainnya adalah
sebagai berikut:
I. Pencatatan Supplier Tipe 6 – Penerusan pinjaman
II. Pembentukan ADK Supplier
III. Perekaman SPP Gaji 13 LNS dan Pegawai Lainnya dan THR LNS dan Pegawai Lainny (Supplier Tipe 6)
IV. Perekaman SPM Gaji 13 LNS dan Pegawai Lainnya dan THR LNS dan Pegawai Lainnya (Supplier Tipe 6) s.d.
Pencatatan Nomor SP2D
16
Halaman 164
III. Perekaman SPP Gaji 13 LNS dan Pegawai Lainnya dan THR LNS dan Pegawai Lainnya (Supplier Tipe 6)
Login menggunakan user operator SPP/SPM
2 4
1
2 3
18
Halaman 166
1. Klik tombol tambah untuk menginput dasar pembayaran (pilih dasar pembayaran yang sesuai sebagai dasar
pembayaran gaji ke-13/THR LNS dan Pegawai Lainnya)
2. Input informasi SPP :
a. Cara Bayar : SP2D
b. Sifat Pembayaran : Pembayaran Langsung (LS)
c. Jenis Pembayaran : Pengeluaran Anggaran
3. Input Uraian Pembayaran
4. Klik tombol Supplier Header(Pilih penerima pembayaran)
5. Pilih Supplier Header Tipe 6 yang akan dilakukan pembayaran
IV. Perekaman SPM Gaji 13 LNS dan Pegawai Lainnya dan THR LNS dan Pegawai Lainnya (Tipe 6) s.d. Pencatatan
Nomor SP2D
19
Halaman 167
20
Halaman 168
Hubungan Modul Aset Tetap dengan modul lainnya dalam rangka integrasi Sakti adalah:
a. Dengan Modul Administrasi, mendapatakan:
- Kodifikasi barang
- Kodifikasi ruangan
- Referensi alamat (prop/kab/kota)
- Pejabat Penandatangan (KPA/KPB)
- Kodifikasi K/L
- Kodifikasi Eselon 1
- Kodifikasi Wilayah / Kanwil (jika K/L = KemenKeu)
- Kodifikasi satker (UAKPB)
- Mapping kode barang dengan kode akun
- Kodifikasi jenis transaksi (pembelian, Hibah,dll)
b. Dengan Modul Komitmen
- Mendapatkan Data Supplier
- Mendapatkan Data Kontrak
- Mendapatkan Data Perolehan barang persediaan/aset.
c. Dengan Modul Bendahara
- Mendapatkan Data Perolehan barang persediaan/aset.
d. Dengan Modul Persediaan
Halaman 169
(e)
GL & Pelaporan
(a) (d)
Administrasi Persediaan
ASET TETAP
(b) (c)
Komitmen Bendahara
Halaman 4 dari 69
Halaman 170
Untuk menjaga kebenaran dan keabsahan data, maka transaksi asset tetap direkam dalam
3(tiga) jenjang keamanan berupa status perekaman. Dengan demikian setiap transaksi
mempunyai status perekaman.
1. Status Rekam , yakni ketika transaksi untuk pertama kali direkam. Perekaman awal ini
dilakukan oleh Operator. Pada status ini transaksi masih dapat diubah dan dihapus.
2. Status Validasi , yakni setelah dilakukan pemeriksaan/validasi atas transaksi yang berstatus
Rekam. Pemeriksaan/validasi dilakukan oleh Validator. Pada status ini transaksi tidak dapat
diubah atau dihapus.Bila ternyata diperlukan koreksi, maka transaksi ini harus dibatalkan
validasinya sehingga statusnya kembali menjadi Rekam .
3. Status Setuj , yakni setelah dilakukan persetujuan / approval atas transaksi yang berstatus
Validasi. Persetujuan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Barang (KPB). Pada status ini transaksi
tidak dapat diubah atau dihapus.
Transaksi yang masuk didalam laporan hanya transaksi dengan status Setuju .
Pembahasan penggunaan menu-menu transaksi berdasarkan Aplikasi SAKTI versi 2.1 tanggal 05
Juli 2017 yang terdiri dari:
1. Transaksi BMN;
2. Transaksi KDP;
3. Transaksi BMN Bersejarah; dan
4. Transaksi Barang Pihak Ketiga.
Halaman 5 dari 69
Halaman 171
2. Validasi Transaksi
a. Validasi
setelah melakukan
pemeriksaan terhadap transaksi tersebut. Setelah divalidasi, transaksi tersebut tidak dapat diubah
atau dihapus.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persetujuan >> Validasi.
Yang ditampilkan adalah daftar transaksi yang belum divalidasi, statusnya 'Rekam'
Centang / tick pada kolom paling kiri, transaksi yang akan diberikan validasinya
Centang field 'Pilih Semua' untuk memilih semua transaksi
Tekan tombol untuk melihat transaksi secara rinci
Tekan tombol untuk memberikan validasi
b. Batal Validasi
Digunakan untuk membatalkan validasi terhadap suatu transaksi sehingga statusnya kembali
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persetujuan >> Batal Validasi.
Halaman 6 dari 69
Halaman 172
Yang ditampilkan adalah daftar transaksi yang telah divalidasi, statusnya 'Validasi'
Centang / tick pada kolom paling kiri, transaksi yang akan dibatalkan validasinya
Centang field 'Pilih Semua' untuk memilih semua transaksi.
Tekan tombol untuk melihat transaksi secara rinci
Tekan tombol untuk membatalkan validasi
Halaman 7 dari 69
Halaman 173
3. Persetujuan
a. Persetujuan Transaksi
Digunakan untuk memberikan status
yang telah divalidasi. Persetujuan transaksi tidak dapat dibatalkan.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persetujuan >> Persetujuan Transaksi.
Yang ditampilkan adalah daftar transaksi yang telah divalidasi dan belum disetujui, statusnya
'Validasi'
Centang / tick pada kolom paling kiri, transaksi yang akan diberikan persetujuannya
Centang field 'Pilih Semua' untuk memilih semua transaksi.
Tekan tombol untuk melihat transaksi secara rinci
Tekan tombol untuk memberikan persetujuan
Halaman 8 dari 69
Halaman 174
Proses migrasi ulang bertujuan untuk memperbaiki data transaksi modul aset di SAKTI BMN
T.A 2017 disesuaikan dengan aplikasi SIMAK-BMN T.A 2017 yang menjadi bahan laporan keuangan
audited 2017.. Proses ini harus dilaksanakan bagi Satker yang sudah memiliki data transaksi pada
aplikasi SIMAK-BMN. Bagi Satker baru yang belum memiliki data BMN bisa langsung melakukan
finalisasi transaksi pada proses migrasi saldo awal.
1. Penyiapan Adk Migrasi Dari Aplikasi Simak BMN
Operator Modul Aset Tetap berkoordinasi dengan operator SIMAK BMN untuk memastikan bahwa
data yang ada di aplikasi SIMAK BMN telah lengkap pada posisi audited 2016. Langkah-langkah
penyiapan ADK Migrasi SIMAK BMN:
1. Login ke aplikasi SIMAK BMN dengan user operator dan tahun login 2018;
2. Cetak Neraca Posisi BMN di Neraca per 31 Desember 2017 (Audited) kemudian bandingkan
dengan Neraca Percobaan yang dicetak dari aplikasi erekon;
3. Jika belum sama hubungi koordinator wilayah atau kantor pusat terkait perubahan saldo
audited satuan kerja dan lakukan perubahan pada aplikasi SIMAK BMN satuan kerja;
4. Jika telah sama, login ke aplikasi SIMAK BMN dengan user operator dan tahun login 2018;
5. Membuat ADK migrasi dari aplikasi SIMAK BMN dari menu utility > Pengiriman ke SAKTI/Web
Base.
Pastikan SIMAKBMN anda Login Tahun 2018 saat pembentukan ADK Migrasi
Halaman 9 dari 69
Halaman 175
b. Setelah ADK berhasil terupload, maka klik pada menu lanjutkan dan lakukan proses
selanjutnya dengan mengklik menu proses.
c. Kemudian lanjutkan kembali dan cetak hasil tak termigrasi dan verifikasi apakah terdapat aset
yang tidak termigrasi.
Halaman 10 dari 69
Halaman 176
d. Jika semua transaksi aset termigrasi, lakukan proses summary bulan Desember 2017 agar
saldo aset dapat masuk ke laporan.
e. Setelah melakukan summary bulan Desember 2016, operator mencetak laporan BMN SAKTI
dan membandingkannya dengan laporan BMN hasil SIMAK BMN, daftar laporan yang
dibandingkan sebagai berikut:
- Laporan Posisi BMN di Neraca (SAKTI) Vs Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK
BMN),
- Laporan Penyusutan (SAKTI) Vs Laporan Penyusutan dan Amortisasi KPB (SIMAK
BMN),
Halaman 11 dari 69
Halaman 177
Pastikan data BMN hasil migrasi sama dengan data BMN di aplikasi SIMAK BMN. Jika
Perbandingan data SIMAK dan SAKTI sama, dapat dilakukan finalisasi migrasi ulang
modul aset.
f. Bandingkan pelaporan keuangan (Neraca TA 2017) periode Des 2017 dari aplikasi SAKTI
dengan data laporan keuangan sebelum dilakukan migrasi ulang atau dengan laporan
keuangan dari cetakan aplikasi SAIBA dan laporan keuangan dari e Rekon LK.
g. Jika hasil pembandingan laporan keuangan TA 2017 antara SAKTI dengan Aplikasi SAIBA
dan e Rekon LK sama dapat dilanjutkan tutup periode Des TA 2017.
Jika mengalami kesulitan dalam melakukan analisa data aset yang tidak sama selama
migrasi, dapat menghubungi hai.djpbn.
Menu Saldo Awal (100) merupakan saldo BMN pada awal tahun anggaran berjalan atau awal
tahun mulai diimplementasikannnya SAKTI yang merupakan akumulasi dari seluruh transaksi
BMN tahun sebelumnya. Atau dapat digunakan untuk merekam data-data yang diperoleh
sebelum tahun anggaran berjalan, yang belum dibukukan.
Dokumen yang dipergunakan oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) pada
proses
pemasukan saldo awal dapat diperoleh dari Buku Barang, Hasil Opname Fisik Barang atau
Laporan
Tahunan UAKPB.
Menu ini digunakan untuk menginput BMN yang diperoleh dengan pembelian dari DIPA/APBN
pada Tahun Anggaran Berjalan yang tanpa melalui proses Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Pencatatan berdasarkan Berita Acara Serah Terima yang ditrigger dari modul Komitmen atau
Kuitansi yang ditrigger dari modul Bendahara.
Contoh transaksi yang menggunakan menu ini adalah pembelian aset tetap menggunakan
SPM/SP2D yang hanya dengan sekali bayar.
Penginputan pada saat BAST tanpa menunggu terbitnya dokumen pembayaran/pengesahan
(SPM/SP2D/SP3B-BLU/SP2B-BLU/SP3/SP2HL/SPHL, dll).
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perolehan >> Pembelian.
Halaman 12 dari 69
Halaman 178
Setelah memilih menu tersebut, akan ditampilkan pilihan dokumen yang digunakan, kemudian
akan ditampilkan daftar dokumen tersebut dimana barang-barangnya belum dicatat di modul
Aset Tetap.
Pilih/klik salah satu dokumen/baris yang akan dicatat dan klik tombol maka akan
ditampilkan daftar barang pada dokumen tersebut yang belum dicatat di Aset Tetap, seperti
contoh dibawah ini.
Pilih / klik salah satu barang yang akan dicatat dan klik tombol maka akan tampil form
input pencatatan pembelian aset, seperti contoh dibawah ini.
Halaman 13 dari 69
Halaman 179
Field dengan warna abu-abu tidak dapat diubah dan telah terisi secara otomatis dengan data
yang diambil dari dokumen terkait.
Field dengan warna putih perlu dilengkapi sebagai kelengkapan data aset.
Tanggal Pembukuan, diisi tanggal kapan BMN
dibukukan.
Asal Perolehan, diisi dengan nama sumber perolehan BMN (rekanan, ruislag pihak
ketiga) disesuaikan dengan jenis transaksinya.
Merk / Type, diisi dengan merk dan tipe barang
(bila ada).
Keterangan, diisi dengan keterangan lainnya yang dianggap perlu berkenaan dengan
barang tersebut.
Metode Penyusutan, diisi dengan metode penyusutan untuk barang tersebut, dapat
dipilih dari list Garis Lurus, Saldo Menurun Ganda atau Unit Produksi.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data
tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Halaman 14 dari 69
Halaman 180
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu ADK >> Penerimaan ADK
>> Penerimaan ADK Transfer masuk.
Setelah memilih menu tersebut, tekan tombol maka akan tampil form
sebagai berikut:
tentukan lokasi folder penyimpanan adk transfer masuk tersebut lalu tekan tombol
tunggu hingga mucul notifikasi ADK berhasil terproses. Apabila berhasil
masuk ke menu RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Transfer Masuk Melalui
ADK. Secara otomatis transaksi telah tercatat seperti gambar berikut :
Anda dapat menekan tombol untuk memastikan ADK aset yang ditransfer telah
sesuai dan juga merekam tanggal pembukan dan mengisi kolom keterangan bila
dibutuhkan.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu melakukan
validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Halaman 15 dari 69
Halaman 181
Hal yang perlu diperhatikan adalah tanggal awal pemakaian dan tanggal pembukuan,
tanggal awal pemakaian diisi sesuai tanggal aset diperoleh pertama kali (tanggal
pembelian/perolehan aset awal) dan tanggal perolehan adalah tanggal BAST aset
transfer masuk tersebut pada contoh gambar diatas diketahui memperoleh aset
berupa P.C Unit sebanyak 1 unit senilai 8.000.000 dengan tanggal awal pemakaian 31-
12-2016 dan tanggal pembukuan 14-08-2017, diketahui aset tersebut telah disusutkan
sebanyak 2 (dua) periode yaitu semester II 2016 dan Semester I 2017 ( jarak antara
tanggal awal pemakaian - tanggal pembukuan) dan masa manfaat dari aset tersebut
adalah 8 (delapan) periode dalam semester, nilai penyusutan per periode semester
adalah senilai 8.000.000 : 8 = 1.000.000. Sesuai informasi tersebut seharusnya Nilai
Buku/Neraca adalah Nilai Per Satuan dikurangi nilai penyusutan, Maka Nilai
Buku/Neraca adalah senilai 8.000.000 - 1.000.000 - 1.000.000 = 6.000.000 dan Sisa
Masa Manfaat tersisa 6 periode dalam Semester.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu melakukan
validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Halaman 16 dari 69
Halaman 182
Menu ini digunakan untuk mencatat perolehan aset yang bersumber dari hibah dan diterima
dari pihak ketiga di luar Pemerintah Pusat, misalnya dari pemerintah daerah maupun dari swasta.
Pencatatan aset tersebut sebagai BMN dilakukan berdasarkan BAST, tanpa menunggu adanya
register ke DJPPR dan pengesahan ke KPPN (MPHL-BJS)
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perolehan >> Hibah Masuk
Setelah memilih menu tersebut, tekan tombol maka akan tampil form sebagai berikut
Field yang ada diisikan sesuai dengan keterangan pada dokumen BAST dengan memperhatikan
Tanggal awal pemakaian karena akan menentukan penyusutan dan sisa masa manfaat aset
tersebut.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data
tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Halaman 17 dari 69
Halaman 183
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perolehan >> Penyelesaian Pembangunan Langsung.
Terkait prosedur perekaman silahkan lihat transaksi Pembelian ( Transaksi 101 )
Merupakan transaksi perolehan BMN hasil penyelesaian pembangunan hasil dari pekerjaan
melalui tahapan Konstruksi Dalam Pengerjaan, baik berupa bangunan/gedung maupun BMN
lainnya yang akan menjadi aset tetap baru. Pada menu ini Aset BMN yang tercatat sebagai aset
KDP (Misalnya : Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan) akan direklasifikasi menjadi Aset
Tetap (Misalnya : Bangunan Gedung Kantor Permanen) baru.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perolehan >> Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP.
Tekan tombol maka akan tampil form pengisian sebagai berikut :
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Halaman 18 dari 69
Halaman 184
2. Untuk mencatat perubahan transaksi BMN yang sebelumnya telah dicatat sebagai aset
intrakompatabel menjadi aset ekstrakompabel atau sebaliknya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perolehan >> Reklasifikasi Masuk.
Tekan tombol maka akan tampil form pengisian sebagai berikut :
Catatan Khusus
1. Transaksi reklasifikasi aset dapat dilakukan sepanjang waktu tanpa melihat periode
pelaporan
2. Data penting Reklasifikasi aset adalah (No.SPPA,NUP,Tanggal Perolehan, Jenis, Jumlah dan
Nilai Aset), pada Aplikasi SAKTI list barang asal yang akan dipilih sesuai dengan barang yang
telah direklasifikasi keluar sebelumnya.
3. Membuat Surat Keterangan Perbaikan Pencatatan Laporan Barang Milik Negara yang
ditandatangani KPA
4. Periode melakukan reklasifikasi masuk dengan periode melakukan reklasifikasi keluar harus
sama. ( dalam periode semester yang sama)
5. Total nilai bruto reklasifikasi masuk dengan total nilai bruto reklasifikasi keluar harus
sama.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu melakukan
validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Halaman 19 dari 69
Halaman 185
Menu ini digunakan untuk merekam pengembangan atas suatu BMN yang sudah dimiliki (sudah
tercatat) sampai dengan tahun anggaran berjalan. Pengembangan BMN yang dimaksud adalah
pengembangan yang memenuhi syarat/ketentuan untuk dapat dikapitalisasi dan langsung
selesai (tanpa melalui tahapan KDP/termin pembayaran)
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perubahan >> Pengembangan Langsung.
Setelah memilih menu tersebut, akan ditampilkan pilihan dokumen yang digunakan, kemudian
akan ditampilkan daftar dokumen tersebut dimana barang-barangnya belum dicatat di modul
Aset Tetap.
Pilih/klik salah satu dokumen/baris yang akan dicatat dan klik tombol maka akan
ditampilkan daftar barang pada dokumen tersebut yang belum dicatat di Aset Tetap, seperti
contoh dibawah ini.
Halaman 20 dari 69
Halaman 186
Pilih / klik salah satu barang yang akan dicatat dan klik tombol maka akan tampil form
input sebagai berikut :
Field terisi otomatis sesuai Berita Acara Serah Terima yang ditrigger dari modul Komitmen atau
Kuitansi yang ditrigger dari modul Bendahara, tinggal menyesuaikan jumlah item dan apakah
pengembangan aset tersebut merubah atau tidak masa manfaat.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Merupakan transaksi pengembangan BMN yang sudah hasil dari pekerjaan melalui tahapan
Konstruksi Dalam Pengerjaan, baik berupa bangunan/gedung maupun BMN lainnya yang akan
menjadi aset tetap yang sudah ada. Pada menu ini Aset BMN yang tercatat sebagai aset KDP
akan direklasifikasi menjadi Aset Tetap.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perubahan >> Pengembangan Dengan KDP.
Tekan tombol maka akan tampil form pengisian sebagai berikut :
Halaman 21 dari 69
Halaman 187
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Perubahan Kondisi (Kode Transaksi 203 )
Digunakan untuk melakukan pencatatan perubahan kondisi BMN. Perubahan kondisi BMN
dilakukan agar terdapat kesesuaian antara pencatatan pada aplikasi SIMAK BMN dengan
kondisi fisik BMN yang sebenarnya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Perubahan >> Perubahan Kondisi.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Menu ini digunakan mencatat transaksi penghentian BMN sebelum dilakukan proses/langkah
penghapusan BMN karena BMN tersebut tidak dipergunakan lagi dalam operasi normal satker
yang bersangkutan.
BMN yang telah dihentikan dari penggunaan berubah (reklas) dari Aset Tetap menjadi Aset
Lainnya.
Pencatatan transaksi ini harus didasarkan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Satker memiliki keputusan pertimbangan yang rasional bahwa BMN tersebut tidak lagi
digunakan dalam kegiatan operasional. Contoh dari pertimbangan rasional: kondisi/keadaan
BMN yang rusak sehingga tidak dapat digunakan kembali melalui proses
reparasi/pemeliharaan atau biaya pemeliharaan sama dengan atau lebih besar daripada
membeli aset yang baru.
Halaman 22 dari 69
Halaman 188
2. Telah terdapat dokumen sumber yang dibutuhkan yaitu surat keterangan penghentian
penggunaan.
Catatan Khusus
1. BMN yang telah dihentikan penggunaannya, akan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi dari
BMN yang bersangkutan.
2. Tidak selalu penghentian BMN dari penggunaannya identik dengan transaksi lanjutan
berupa penghapusan BMN, apabila kondisi masih bernilai ekonomis/baik maka dapat
dilanjutkan dengan hibah keluar atau Pengalihan status penggunaan BMN kepada Pengguna
Barang lain maupun penggunaan kembali.
3. Transaksi ini khusus untuk aset yang sudah dihentikan penggunaannya secara permanen dan
tidak ada manfaat ekonomi pada masa yang akan datang. Sehingga aset tetap tersebut
harus dieliminasi dari neraca.
4. Apabila masih ada nilai bukunya, maka terus dilakukan penyusutan.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Penghentian Penggunaan >> Penghentian Penggunaan.
List Kode Barang yang tampil apabila memilih status BMN RB/U/H adalah daftar barang yang
telah direkam rusak berat sebelumnya, sementara apabila memilih status Non RB/U/H maka list
kode barang akan tampil semua.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data
tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Menu ini digunakan untuk mencatat BMN yang dipergunakan kembali setelah sebelumnya
dilakukan penghentian BMN dari penggunaan dikarenakan perubahan kondisi. BMN
Halaman 23 dari 69
Halaman 189
tersebut dapat dipergunakan kembali setelah mendapat perbaikan, baik dengan atau tanpa biaya
tambahan.
Dampak dari transaksi ini adalah perlu adanya pencatatan atas aset tersebut dengan
mengembalikan (reklasifikasi) dari pos Aset Lainnya ke pos Aset Tetap sebelumnya termasuk
akumulasi penyusutannya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Penghentian Penggunaan >> Penghentian Penggunaan.
List Kode Barang yang tampil adalah daftar barang yang sudah dihentikan
penggunaan sebelumnya.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data
tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Usulan Penghapusan BMN digunakan pada saat pengguna barang sudah mengajukan surat
permohonan persetujuan pemindahtanganan/pemusnahan atas BMN.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >> Usulan
Penghapusan BMN >> Pencatatan Barang Yang Akan Dihapuskan.
Halaman 24 dari 69
Halaman 190
List Kode Barang yang tampil apabila memilih status Henti Guna adalah daftar barang yang telah
direkam Penghentian Penggunaan sebelumnya, sementara apabila memilih status Non Henti
Guna maka list kode barang akan tampil semua.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Menu ini digunakan untuk merekam penghapusan BMN dari pembukuan berdasarkan suatu
surat keputusan penghapusan oleh instansi yang berwenang.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Penghapusan >> Penghapusan.
List Kode Barang yang tampil adalah barang yang telah dilakukan penginputan Usulan
Penghapusan BMN sebelumnya.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data
tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Menu ini digunakan untuk mencatat penyerahan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya ke UAKPB
lain dimana UAKPB tersebut masih dalam satu entitas pelaporan akuntansi Pemerintah Pusat.
Bukti penyerahan berupa Berita Acara Serah Terima atau dokumen yang dapat dipersamakan.
Pada menu ini akan dilanjutkan dengan menu pembuatan ADK transfer keluar yang menghasilkan
ADK yang harus dikirimkan ke Satker Penerima pada periode yang sama.
Halaman 25 dari 69
Halaman 191
Satker Pemberi harus tetap membuat surat pengantar dan BAST atas Transfer Keluar, yang salah
satu kegunaannya adalah untuk mencocokkan antara isi ADK dengan fisik aset.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Penghapusan >> Transfer Keluar.
Pastikan anda telah memilih kode barang dan NUP yang sesuai dengan barang yang akan
ditransfer keluar dan memasukkan kode satker yang sesuai dengan kode satker penerima aset
nantinya.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data
tersebut.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah dengan memilih menu ADK >> Pembuatan ADK
>> Pembuatan ADK Transfer Keluar.
Tampilan menu sebagai berikut :
Tentukan lokasi penyimpanan ADK dan masukkan Kode Satuan Kerja Tujuan maka secara otomatis
daftar barang yang akan dibuatkan transfer keluar akan muncul sesuai perekaman transaksi
transfer keluar sebelumnya.
Tekan tombol dan pastikan mucul informasi adk telah terbuat, contoh nama file ADK
Transfer keluar ETR527137528310_15-AUG-2017_15-41-54.17.gz.
Halaman 26 dari 69
Halaman 192
Menu ini disediakan untuk menginput Barang Milik Negara yang berkurang di tahun berjalan
karena dihibahkan ke pihak lain di luar Instansi Pemerintah Pusat. Jenis Satuan Kerja yang
memakai menu ini adalah Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah (KD).
Satker mencatat di menu ini apabila izin hibah telah disetujui oleh Pengelola Barang
(DJKN/KPKNL). Instansi penerima hibah antara lain:
Halaman 27 dari 69
Halaman 193
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi BMN >>
Penghapusan >> Hibah Keluar.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
1. KDP yang mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya
membutuhkan periode waktu tertentu dan belum selesai.
2. Perekaman SPM/SP2D pertama kali untuk pembayaran pertama dalam rangka
memperoleh aset tetap yang pembayarannya dilakukan per termin dan SPM/SP2D tersebut di
tahun anggaran berjalan.
Catatan Khusus
1. Perolehan pertama atas KDP merupakan pembayaran atas uang muka pekerjaan
kepada penyedia barang /jasa; atau.
2. Perolehan atas KDP merupakan pembayaran termin pertama atas pengadaan barang/jasa
per masing-masing jenis BMN ditambah PPN 10% tanpa uang muka pekerjaan
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi KDP >>
Perolehan
Tekan tombol maka akan ditampilkan pilihan dokumen yang digunakan, kemudian
akan ditampilkan daftar dokumen tersebut dimana barang-barangnya belum dicatat di modul
Aset Tetap.
Halaman 28 dari 69
Halaman 194
Pilih/klik salah satu dokumen/baris yang akan dicatat dan klik tombol maka akan
ditampilkan daftar barang pada dokumen tersebut yang belum dicatat di Aset Tetap, seperti
contoh dibawah ini.
Pilih / klik salah satu barang yang akan dicatat dan klik tombol maka akan tampil
form input pencatatan perolehan KDP, seperti contoh dibawah ini.
Halaman 29 dari 69
Halaman 195
Field dengan warna abu-abu tidak dapat diubah dan telah terisi secara otomatis dengan data
yang diambil dari dokumen terkait.
Field dengan warna putih perlu dilengkapi sebagai kelengkapan data aset.
Apabila data dan perekaman telah diyakini benar langkah selanjutnya yaitu
melakukan validasi pada user vallap lalu persetujuan pada user aprlap.
Menu ini disediakan untuk menginput penambahan KDP setelah perolehan awal sampai dengan
penambahan KDP terakhir dan siap dioperasikan untuk menjadi aset tetap yang definitif.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu RUH >> Transaksi KDP >>
Pengembangan.
Terkait prosedur perekaman silahkan lihat transaksi Perolehan KDP ( Transaksi 502 ).
Halaman 30 dari 69
Halaman 196
3. Penyusutan
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari
suatu aset. Oleh karena itu besarnya penyusutan perlu dihitung secara periodik agar nilai asset yang
dilaporkan mencerminkan nilai yang wajar.
Metode penyusutan, masa manfaat atau kapasitas produksi setiap aset telah dicatat pada saat
perekaman perolehan aset, dan dapat diubah apabila diperlukan.
Tampilan menu penyusutan adalah sbb:
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Penyusutan >> Perhitungan Penyusutan
Periodik.
Tahun Anggaran, terisi oleh sistem sesuai tahun anggaran saat login.
Semester, pilih semester 1 atau semester 2.
Mode, menentukan apakah proses penyusutan percobaan atau final.
o Trial, ini bersifat proses perhitungan penyusutan sementarauntuk mendapatkan laporan
hasil proses penyusutan, dan dapat diulang.
o Final, ini bersifat proses perhitungan penyusutan permanen, dan tidak dapat diulang. Pada
proses ini jurnal penyusutan dikirim ke Buku Besar dan periode aset untuk semester
tersebut ditutup. Pilihan ini dinon aktifkan
o Batal Susut, untuk membatalkan penyusutan Trial agar dapat dilakukan penyusutan Final.
Halaman 31 dari 69
Halaman 197
Setelah tombol diklik, sistem akan melakukan proses perhitungan penyusutan, mengirim
jurnal penyusutan ke Buku Besar.
Perhitungan penyusutan Final dilakukan otomatis oleh sistem bersamaan dengan penutupan
periode akhir semester. Untuk penutupan periode bulan 6 (Juni), dilakukan perhitungan penyusutan
Final Semester I. Sedangkan untuk penutupan periode bulan 12 (Desember), dilakukan perhitungan
penyusutan Final Semester II.
Halaman 32 dari 69
Halaman 198
4. Pencatatan
Merupakan fasilitas untuk mencatat identitas dan keberadaan aset, terdiri dari pencatatan Kartu
Identitas Barang (KIB), pencatatan Daftar Barang Ruangan (DBR), pencatatan Daftar Barang Lainnya
(DBL) serta pencatatan perubahan dari DBR ke DBL dan sebaliknya.
Tampilan menu Pencatatan adalah sbb:
Halaman 33 dari 69
Halaman 199
Pada form daftar KIB seperti contoh diatas, klik tombol untuk merekam KIB baru
atau klik tombol untuk mengubah data KIB yang telah direkam. Maka form RUH KIB
akan ditampilkan.
Isi Kode Barang.
Isi No. Aset. No KIB diisi otomatis oleh sistem berdasarkan urutan.
Klik tombol , layar akan menampilkan sebagian informasi berkenaan dengan BMN
yang dimaksud, lengkapi informasi yang masih kosong.
Setelah data diisi lengkap, tekan tombol untuk menyimpan data tersebut.
Apabila penyimpanan berhasil, akan dimunculkan form data KIB untuk NUP berikutnya (bila
ada) yang telah terisi dengan data yang sama dengan isian pada Rekam untuk NUP sebelumnya.
User tinggal mengubah field-field yang memang berbeda dengan NUP sebelumnya.
Halaman 34 dari 69
Halaman 200
KIB Tanah.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Pencatatan >> Kartu Identitas Barang >> KIB
Tanah.
Tampilan layar untuk Rekam dan Ubah untuk pencatatan KIB Tanah adalah sbb :
Halaman 35 dari 69
Halaman 201
Halaman 36 dari 69
Halaman 202
Halaman 37 dari 69
Halaman 203
Untuk :
Kepemilikan, pilih Milik Sendiri atau Pihak Ketiga
Kode Barang, masukkan kode aset barang yang sesuai
No Urut Pendaftaran, masukkan NUP awal-akhir yang berada dalam ruangan yang sama
Kode Ruangan, pilih kode ruangan yang sesuai dengan keberadaan aset
Untuk :
Kode Barang, masukkan kode barang yang sesuai
No Urut Pendaftaran, masukkan NUP awal-akhir yang berada dalam ruangan yang sama
Dari Ruangan, diisi otomatis oleh sistem berdasarkan keberadaan aset saat ini
Halaman 38 dari 69
Halaman 204
Untuk :
Dari Ruangan, pilih kode ruangan yang asetnya akan dipindahkan
Ke Ruangan, pilih kode ruangan yang dituju
Halaman 39 dari 69
Halaman 205
c. Perubahan DBR/DBL
Modul Aset Tetap menyediakan fasilitas perekaman apabila terjadi perpindahan BMN dari Daftar
Barang Ruangan ke Daftar Barang Lainnya atau sebaliknya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Pencatatan >> Perubahan DBR/DBL.
Halaman 40 dari 69
Halaman 206
5. Monitoring
Monitoring merupakan fasilitas untuk transaksi atau kegiatan yang telah dilakukan, seperti status transaksi,
lokasi aset, pencatatan BAST/Kuitansi dan status penerimaan data aset. Tampilan menu Monitoring sbb:
Pilih Jenis barang BMN, KDP, barang Bersejarah atau barang Pihak Ketiga.
Pilih Status transaksi Rekam, Validasi atau Setuju.
Pilih Jenis Transaksi dari popup list, atau centang checkbox 'Semua' untuk melihat semua jenis
transaksi.
Pilih periode transaksi.
Klik tombol , daftar transaksi yang ditampilkan adalah sesuai dengan pilihan diatas.
Halaman 41 dari 69
Halaman 207
Halaman 42 dari 69
Halaman 208
DBL
PilihJenis DokumenBAST atau Kuitansi dan klik ikon (refresh), di box sebelah kiri akan
ditampilkan daftar BAST atau Kuitansi yang belum tercatat di Aset tetap.
Pilih (klik) salah satu baris BAST/Kuitansi pada box sebelah kiri tersebut, maka pada box sebelah
kanan akan ditampilkan daftar barang dalam BAST atau Kuitansi tersebut yang belum tercatat di
Aset tetap.
Halaman 43 dari 69
Halaman 209
6. Penutupan Periode
Pada aplikasi SAKTI, dimana modul-modul telah terintegrasi, maka diperlukan penutupan periode
(tutup buku) sesuai dengan tutup buku bulanan yang ada di modul GLP. Setelah periode ditutup,
maka tidak diperbolehkan ada transaksi dengan tanggal pembukuan berada pada periode tersebut.
Periode yang telah ditutup tidak dapat dibuka kembali, sehingga koreksi terhadap transaksi
terdahulu dilakukan pada periode berikutnya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Penutupan Periode >> Melakukan Tutup
Periode Bulanan.
Tampilan Tutup Buku bulanan adalah sbb:
Khusus untuk periode akhir semester, bersamaan dengan penutupan periode tersebut, sistem akan
melakukan proses perhitungan Penyusutan Periodik Final. Untuk penutupan periode bulan 6 (Juni),
dilakukan perhitungan penyusutan Final Semester I. Sedangkan untuk penutupan periode bulan 12
(Desember), dilakukan perhitungan penyusutan Final Semester II.
Halaman 44 dari 69
Halaman 210
Summary Database adalah sekumpulan data yang merupakan rekapan dari seluruh transaksi untuk
suatu satker. Dibuat per bulan untuk keperluan pembuatan Laporan.
Pembuatan Summary Database dijalankan per bulan, setelah penutupan periode.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Summary >> Pembuatan Summary Database.
Tampilan parameternya adalah sbb:
Sebagai contoh, form parameter diatas menunjukkan bahwa periode sudah tutup s/d bulan Maret
2014. Maka radio button bulan Januari dan Februari dibuat mati dan tidak dapat dipilih.
Anda dapat membuat summary bulan Maret dan seterusnya, namun tidak boleh loncat. Misalnya
summary Maret telah dibuat, maka anda hanya dapat membuat summary April, tidak boleh Mei,
Juni dst. Hal ini dicegah oleh sistem dengan menampilkan peringatan.
Halaman 45 dari 69
Halaman 211
8. Cetak
a. Buku/Daftar
i. Buku Barang
Buku Barang adalah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi BMN dan dilakukan secara
berkesinambungan dan sistematis. Berdasarkan ketentuan yang berlaku BI yang dibuat oleh instansi
terbagi menjadi:
a. Buku Barang Intrakomptabel adalah buku yang digunakan untuk mencatat BMN yang memenuhi
kriteria kapitalisasi.
b. Buku Barang Ekstrakomptabel adalah buku yang digunakan untuk mencatat BMN yang tidak
memenuhi kriteria kapitalisasi.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Cetak >> Buku/Daftar >> Buku Barang.
Tampilan parameter untuk mencetak Daftar/Buku Barang adalah sbb :
Pada saat tombol diklik, layar menampilkan Format Buku Barang sebagai berikut :
Halaman 46 dari 69
Halaman 212
Halaman 47 dari 69
Halaman 213
Semua data, jika ingin mencetak keseluruhan sub kelompok barang yang ada.
Per Sub Kelompok Barang, jika ingin mencetak per sub kelompok tertentu, dengan
memasukkan kode barang yang diinginkan, atau memilih dari daftar barang.
Periode Laporan diisi sampai dengan tanggal terakhir laporan yang ingin kita sajikan.
Pada saat tombol diklik, layar menampilkan Format Buku Barang Bersejarah sbb :
Halaman 48 dari 69
Halaman 214
Nama, NIP, Jabatan, Kota, otomatis diisi oleh sistem berdasarkan tabel penandatangan, tetapi
masih bisa diisi sendiri atau diganti.
Setelah tombol diklik, layar menampilkan laporan KIB sesuai parameter yang dipilih.
Tanah
Halaman 49 dari 69
Halaman 215
Bangunan Air
Halaman 50 dari 69
Halaman 216
Alat Besar
Alat Angkutan
Halaman 51 dari 69
Halaman 217
Alat Persenjataan
Halaman 52 dari 69
Halaman 218
Daftar BMN Tahun Lalu adalah daftar yang menampilkan seluruh data transaksi tahun anggaran
sebelumnya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Monitoring >> Daftar BMN Tahun Lalu.
Tampilan parameter untuk mencetak Daftar BMN Tahun Lalu adalah sbb :
Halaman 53 dari 69
Halaman 219
Daftar Barang Ruangan (DIR) adalah daftar yang digunakan untuk menampilkan BMN yang berada
dalam ruangan yang sudah direkam dalam menu perekaman transaksi. Langkah yang dilakukan
adalah dengan memilih menu Cetak >> Buku/Daftar >> Daftar Barang Ruangan (DBR).
Centang checkbox 'Semua' untuk mencetak daftar barang dalam semua ruangan, atau pilih Ruang
tertentu untuk mencetak daftar barang dalam ruangan tersebut.
Pilih 'Posisi Tanggal' untuk mengetahui daftar barang pada posisi tanggal tertentu.
Klik tombol , maka akan ditampilkan Daftar Barang Ruangan seperti contoh dibawah ini.
Halaman 54 dari 69
Halaman 220
Halaman 55 dari 69
Halaman 221
Register Transaksi Harian (RTH) menampilkan detail transaksi dalam rentang waktu yang ditentukan,
menurut Jenis Transaksi yang diinginkan.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Cetak >> Buku/Daftar >> Register Transaksi
Harian (RTH).
Tampilan parameter untuk mencetak RTH sbb:
Setelah tombol diklik, layar menampilkan format RTH seperti contoh berikut:
Halaman 56 dari 69
Halaman 222
Listing BMN akan menampilkan daftar BMN pada keadaan terakhir sampai periode tertentu.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Cetak >> Buku/Daftar >> Listing BMN.
Tampilan parameter untuk mencetak Daftar/Buku Listing BMN sbb:
Halaman 57 dari 69
Halaman 223
o Kode Ruangan
o Kondisi
Sampai Dengan Tanggal, isi batas tanggal sesuai yang diinginkan.
Setelah tombol diklik, layar menampilkan format Listing Data BMN sbb:
History BMN akan menampilkan daftar history transaksi data BMN dari mulai perolehan BMN
tersebut sampai periode tertentu.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Cetak >> Buku/Daftar >> History BMN.
Tampilan parameter untuk mencetak Daftar/Buku History BMN sbb:
Halaman 58 dari 69
Halaman 224
b. Laporan
i. Laporan Barang
Laporan Barang adalah sarana untuk melaporkan posisi Barang Kuasa Pengguna pada awal dan akhir
suatu periode tertentu serta mutasi Barang Kuasa Pengguna yang memenuhi kriteria kapitalisasi
pada setiap periode tertentu.
Aplikasi ini memberikan tiga pilihan periode laporan Barang Kuasa Pengguna yang dapat dibuat oleh
instansi:
a. Laporan BMN bulanan
b. Laporan BMN semesteran
c. Laporan BMN tahunan
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Cetak >> Laporan >> Laporan Barang.
Tampilan isian parameter untuk Laporan Barang Kuasa Pengguna adalah sbb :
Halaman 59 dari 69
Halaman 225
Halaman 60 dari 69
Halaman 226
Halaman 61 dari 69
Halaman 227
Halaman 62 dari 69
Halaman 228
Halaman 63 dari 69
Halaman 229
Tampilan Laporan Posisi BMN di Neraca terdiri dari isian sebagai berikut :
Periode, pilih Bulanan, Semesteran atau Tahunan
Bulanan, pilih bulan untuk laporan yang diinginkan
Semesteran, pilih Semester 1, Semester 2, Unaudited atau Audited
Tahunan, pilih Tahun berjalan, Unaudited atau Audited
Laporan, pilih tingkat laporan yang diinginkan
Halaman 64 dari 69
Halaman 230
Halaman 65 dari 69
Halaman 231
Halaman 66 dari 69
Halaman 232
Halaman 67 dari 69
Halaman 233
c. Label
Registrasi barang meupakan salah satu perangkat dalam penatausahaan barang. Registrasi barang
bertujuan untuk memberikan identitas terhadap barang dan sebagai pembeda antara Barang Milik
Negara dengan barang-barang yang dimiliki oleh pihak ketiga. Aplikasi memberikan kemudahan
dalam pembuatan registrasi barang dengan menggunakan fasilitas yang terdapat di dalam menunya.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Cetak >>Label.
Tampilan Daftar/Buku Pencetakan Label adalah sbb:
Label Besar:
Dengan kertas/label ukuran A4, 2(dua) kolom per baris.
Halaman 68 dari 69
Halaman 234
Label Kecil:
Dengan kertas/label ukuran A4, 3(tiga) kolom per baris.
Halaman 69 dari 69
Halaman 235
b. Masuk pada menu Persediaan > Refrensi > Metode Pencatatan Persediaan
c. Klik Tombol Rekam di kiri bawah, lalu isikan metode pencatatanya “PERPETUAL” dan tahun
mulai berlaku “2016”
Halaman 236
e. Masuk sub menu berikutnya > Metode Penilaian Persediaan, lalu klik tombol rekam yang ada
pada kiri bawah.
Halaman 237
f. Pada Kolom Sub-sub kelompok barang, isikan pada kolom pertama saja “01” (Barang Pakai
Habis), Metode Penilaian HST dan Tahun Mulai Berlaku 2016, lalu klik simpan.
g. Lanjutkan untuk sub kelompok kedua “Barang Tak habis Pakai”, isikan Metode Penilaian HST
dan Tahun Mulai Berlaku 2016, lalu klik simpan.
Halaman 238
h. Lanjutkan untuk sub kelompok ketiga “Barang Bekas Pakai”, isikan Metode Penilaian HST dan
Tahun Mulai Berlaku 2016, lalu klik simpan.
d. Lakukan langkah-langkah proses unggah ADK Migrasi Referensi seperti yang tertera pada
gambar diatas.
e. Proses ini akan memasukkan data kode detil barang, deskripsi barang dan satuan barang
persediaan yang sebelumnya ini telah direkam di aplikasi Persediaan ke dalam Aplikasi
SAKTI.
f. Untuk migrasi data Transaksi masuk ke menu Persediaan => Migrasi Data => Migrasi Data
g. Lakukan langkah-langkah proses unggah ADK Migrasi Data Transaksi seperti yang tertera
pada gambar diatas.
h. Proses ini akan memasukkan data transaksi barang persediaan yang sebelumnya ini telah
direkam di aplikasi Persediaan eksisting ke dalam Aplikasi SAKTI sebagai saldo awal.
i. Apabila terdapat kesalahan dalam melakukan migrasi akan terlihat pada kolom status batch
pada bagian paling kanan form. Untuk melihat penyebab kesalahan yang timbul, dapat
Halaman 240
dilakukan dengan melihat log hasil migrasi data dengan menekan tombol LOG pada bagian
bawah form seperti terlihat pada gambar berikut:
j. Setelah diketahui penyebab kegagalan migrasi, dan dilakukan perbaikan data transaksi
aplikasi Persediaan maka proses migrasi unggah ADK dapat diulangi kembali.
iii. Jalankan modul Persediaan aplikasi SAKTI dengan login 2016 sebagai operator
Persediaan dan cetak Laporan Hasil Migrasi melalui menu Persediaan => Migrasi Data =>
Migrasi Data
Halaman 241
Lakukan pencocokan antara kedua laporan tersebut. Apabila data setiap barang sudah
sama antara kedua laporan, maka dapat dilanjutkan ke proses persetujuan hasil migrasi
di level pengguna APPROVER (APRLAP)
b. Dalam hal terdapat perbedaan antara Laporan Rincian Persediaan UAKPB dan Laporan Hasil
Migrasi, maka harus di analisa perbedaannya dan lakukan perbaikan kemudian dilakukan
upload ulang ADK Migrasi dengan ADK yang telah diperbaiki. Jika ada perbedaan data
laporan rincian persediaan dan Laporan hasil migrasi, segera hubungi Hai.djpbn.
Dilakukan perbaikan ADK kiriman migrasi terkait barang persediaan yang sudah di
transaksikan usang / rusak di aplikasi persediaan eksisting. Dimana pada aplikasi
eksisting, barang yang sudah usang /rusak harga satuan terakhirnya mengikuti pada
saat barang persediaan tsb di transaksikan usang/rusak. Apabila ada pembelian
setelah barang persediaan tersebut di transaksikan usang/rusak di aplikasi
persediaan eksisting maka barang persediaan usang/rusak dengan harga satuan
terakhir. <Diperlukan Penjelasan/Perubahan di aplikasi>
Apabila dari aplikasi Persediaan eksisting sudah terdapat barang persediaan dengan
uraian NULL, maka barang persediaan tersebut juga akan tertolak saat migrasi di
modul Persediaan SAKTI, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
perbaikan data di aplikasi Persediaan eksisting.
i. Setelah semua data diyakini sama dapat dilakukan persetujuan atas transaksi migrasi
saldo awal tersebut. Proses persetujuan ini hanya dapat dilakukan oleh pengguna
dengan level APPROVER. SIlahkan log in SAKTI di user approver dengan parameter tahun
2016. Menu persetujuan transaksi terdapat di Persetujuan => Persetujuan Transaksi
ii. Sebelum melakukan persetujuan, pengguna level approver dapat melihat transaksi yang
akan disetujui dengan menekan tombol LIHAT. Setelah diyakini data yang akan disetujui
telah benar, maka dapat dilakukan persetujuan dengan memilih data-data transaksi yang
akan disetujui kemudian dilakukan persetujuan dengan menekan tombol SETUJU.
Setelah transaksi disetujui maka data transaksi tersebut akan hilang dari form. Hal ini
menandakan bahwa tidak ada lagi transaksi yang harus disetujui oleh pengguna level
approver.
b. Tutup Periode
Apabila persetujuan telah dilakukan, maka dapat dilakukan proses tutup periode persediaan
Desember 2016 untuk membawa data hasil migrasi tersebut untuk dijadikan saldo awal
Tahun Anggaran 2017. SIlahkan log in di user approver dengan parameter tahun 2016. Menu
Tutup Periode transaksi terdapat di menu Tutup Buku => Tutup Periode.
Halaman 243
Tampilan Login terletak di pojok kanan dari pada Gambar 1.1 Tampilan Awal Aplikasi adalah sebagai
berikut:
Catatan Penting: “Sebelum melakukan transaksi persediaan, perlu direkam terlebih dahulu
Kodifikasi Barang Persediaan yang digunakan. Untuk UAPKPB yang tidak On-Line
dengan UAKPB, mekanisme Pengelolaan Kode Barang Persediaan dilakukan
melalui Kirim Terima ADK Referensi Barang Persediaan antara UAKPB dan
UAPKPB”.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Referensi >> Mengelola
Barang Persediaan.
Halaman 245
1. Zona Input:
Kode Golongan
Kode Bidang
Kode Kelompok
Kode Sub-Sub Kelompok Barang sudah ditentukan berdasarkan PMK. Untuk merekam
Kode Barang Baru harus ditentukan dulu Sub-Sub Kelompok Barang tersebut dengan
memilih kombinasi mulai dari Kode Golongan sampai Kode Sub-Sub Kelompok.
Atau dengan menekan: akan muncul Lookup Sub-Sub Kelompok seperti berikut
ini:
Untuk melakukan pencarian, masukan nilai yang akan dicari pada kolom nilai pencarian
seperti pada gambar lookup Sub-Sub Kelompok diatas.
Pencarian bisa dilakukan berdasarkan Nama Barang atau Kode SubSubKel sesuai kategori
yang dipilih.
Kolom ini mati (disabled) dan nilai nya di generate oleh system. Pada saat rekam, Kode
Barang Persediaan merupakan gabungan Kode Subsubkelompok (10 digit) dan Kode
Barang Persediaan (6 digit) terakhir ditambah 1.
3) Deskripsi
Halaman 247
Kolom Deskripsi untuk merekam penggambaran barang tersebut. Kolom ini bisa diisi
angka maupun huruf atau karakter lainnya.
4) Satuan
Kolom Satuan untuk merekam satuan hitung atau ukur dari barang tersebut. Kolom ini
bisa diisi angka maupun huruf atau karakter lainnya.
2. Zona Grid:
Merupakan gabungan Kode Subsubkelompok (10 digit) dan Kode Barang Persediaan (6
digit). Disabled.
2) Deskripsi,
4) Satuan,
3. Zona Pencarian:
4. Tombol-Tombol:
1) Rekam
Halaman 248
Untuk merekam data Barang Persediaan yang baru. Semua zona input akan hidup
(enabled), kecuali kolom Kode Barang Persediaan. Tombol <Batal> dan <Simpan> akan
hidup (enabled).
2) Ubah
Untuk mengubah data Barang Persediaan yang sudah ada. Tombol <Ubah> akan hidup
(enabled) jika Barang Persediaan yang akan diubah sudah dipilih dengan menekan salah
satu baris pada Zona Grid. Kolom yang bisa diubah adalah Deskripsi dan Satuan. Selain
kedua kolom tersebut akan mati (disabled). Tombol <Batal> dan <Simpan> akan hidup
(enabled).
3) Hapus
Untuk menghapus data Barang Persediaan yang sudah ada. Tombol <Hapus> akan hidup
(enabled) jika Barang Persediaan yang akan dihapus sudah dipilih dengan menekan salah
satu baris pada Zona Grid. Konfirmasi pada saat hapus.
Barang Persediaan yang bisa di hapus adalah Barang persediaan yang belum pernah
digunakan untuk transaksi persediaan. Jika sudah ada transaksi, maka data barang
tersebut tidak akan dihapus dan akan muncul pesan sbb:
Jika belum digunakan maka Data Barang Persediaan tersebut akan dihapus.
4) Batal
5) Simpan
Untuk menyimpan data pada saat rekam atau ubah.Tombol <Simpan> ini akan hidup jika
menekan tombol <Rekam> atau <Ubah>.
Jika ada data yang belum lengkap, maka akan muncul pesan:
6) Cari
Untuk melakukan pencarian data dan akan ditampilkan di grid. Pencarian berdasarkan
combo lookup pencarian
7) Cetak
Untuk mencetak data Barang Persediaan yang sudah tersimpan di basis data. Contoh
tampilan keluaran bisa dilihat pada Gambar 3.3.3 Cetak Referensi Barang Persediaan
Halaman 250
Tabel ini tidak dapat ditambah, diubah atau dihapus, hanya dapat dicetak.
Penjelasan Form Kategori Sub-Sub Kelompok
1. Zona Grid
1) Kode
2) Nama
3) Satuan
2. Zona Pencarian
3. Tombol-Tombol:
1) Cari
Untuk melakukan pencarian data dan akan ditampilkan di grid. Pencarian berdasarkan
combo lookup pencarian.
2) Cetak
Untuk mencetak data Sub-Sub Kelompok Persediaan yang sudah tersimpan di basis data.
Contoh tampilan keluaran bisa dilihat pada Gambar 3.4.3 Tampilan Cetak Kategori Sub-
Sub Kelompok.
Halaman 252
Tutup Buku
Tutup Periode Persediaan
Tutup Periode Persediaan merupakan salah satu proses yang penting di modul persediaan. Selain
untuk menjaga transaksi supaya tidak terjadi salah periode, juga untuk menyusun saldo akhir
(Periode Balance) persediaan per periode. Informasi Periode Balance ini digunakan pada saat
pengiriman data persediaan ke Aset Tetap dan untuk bahan rekonsiliasi dengan modul GLP. Yang
bisa melakukan Tutup Periode Persediaan adalah Approver UAKPB atau Approver UAPKPB.
Catatan Penting: “Sebelum melakukan persetujuan atau melakukan transaksi persediaan, perlu
dilakukan Tutup Buku periode sebelumnya”.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Tutup Buku >> Tutup Periode
Persediaan.
1. Zona Input:
Kode Satuan Kerja disini diambil dari Satker Pengguna dan tidak bisa diedit atau
disabled.
Label Nama Satuan Kerja ini merupakan Deskripsi dari Satuan Kerja Pengguna yang login.
Disabled.
Kode Pembantu Satuan Kerja disini diambil dari UAKPB Pengguna dan tidak bisa diedit
atau disabled.
Label Nama Satuan Kerja ini merupakan Deskripsi dari UAKPB Pengguna yang login.
Disabled.
5) Periode
Kolom Periode merupakan combo pilihan yang terdiri dari Periode yang ada di basis
data, seperti berikut ini:
2. Zona Grid:
1) Kode Satker
2) Pembantu Satker
3) Periode
Periode yang muncul di grid ini menyatakan bahwa periode untuk satker dan pembantu
satker tersebut sudah dilakukan Tutup Buku. Disabled.
4) Uraian Periode
5) Tutup Tanggal
Halaman 255
6) Tutup Oleh
3. Tombol-Tombol:
1) Rekam
Untuk melakukan Tutup Buku. Zona input akan hidup (enabled) hanya combo Periode.
Tombol <Batal> dan <Simpan> akan hidup (enabled).
Rekam harus dilakukan secara berurutan. Periode tidak bisa ditutup jika Periode
sebelumnya belum tutup. Periode tidak bisa ditutup jika masih ada transaksi yang belum
selesai atau pending pada periode tutup buku tersebut.
2) Batal
Untuk membatalkan perekaman sebelum di simpan. Tombol <Batal> ini akan hidup jika
menekan tombol <Rekam>.
3) Simpan
Untuk menyimpan data pada saat rekam. Tombol <Simpan> ini akan hidup jika menekan
tombol <Rekam>.
Jika ada data Periode yang akan ditutup belum dipilih, maka akan muncul pesan:
Jika ada data Periode bulan sebelumnya belum ditutup, maka akan muncul pesan:
Halaman 256
Dan jika masih ada transaksi yang belum selesai, akan muncul pesan:
Tekan <No> jika tidak ingin mencetak laporan transaksi yang pending.
Tekan <Yes> untuk menampilkan laporan transaksi yang pending seperti berikut
ini:
4) Keluar
Halaman 257
Transaksi Masuk
Saldo Awal
Transaksi Saldo Awal disini dipergunakan untuk memasukan data yang secara dokumen merupakan
data tahun sebelumnya tetapi dimasukan tanggal pembukuan sesuai tahun anggaran login. Yang dapat
melakukan Transaksi Masuk Saldo Awal adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Saldo
Awal.
Halaman 258
Pembelian
Sub menu transaksi Pembelian ini merupakan transaksi masuk Persediaan dari hasil pembelian baik
dari modul Komitmen maupun dari modul Bendahara. Yang dapat melakukan Transaksi Masuk
Pembelian adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >>
Pembelian.
Menu Transaksi Masuk Pembelian untuk pengguna sebagai Operator UAKPB
Transfer Masuk
Sub menu transaksi Transfer Masuk ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil transfer
masuk dari UAKPB atau Satker lain. Yang dapat melakukan Transaksi Transfer Masuk adalah
pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Transfer
Masuk.
Halaman 260
Hibah Masuk
Sub menu transaksi Hibah Masuk ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil
penerimaan hibah dari Organisasi lain di luar Pemerintahan. Yang dapat melakukan Transaksi Hibah
Masuk adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Hibah
Masuk.
Halaman 261
Rampasan
Sub menu transaksi Rampasan ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil penerimaan
rampasan. Yang dapat melakukan Transaksi Rampasan adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >>
Rampasan.
Perolehan Lainnya
Halaman 263
Sub menu Transaksi Perolehan Lainnya ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil
penerimaan selain saldo awal, pembelian, transfer masuk, hibah masuk dan rampsan. Yang dapat
melakukan Transaksi Perolehan Lainnya adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Perolehan
Lainnya.
Transaksi Keluar
Habis Pakai
Halaman 264
Sub menu Transaksi Habis Pakai merupakan transaksi pengeluaran persediaan karena pemakaian.
Yang dapat melakukan Transaksi Habis Pakai adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau
Operator UAPKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >> Habis
Pakai.
Transfer Keluar
Halaman 265
Sub menu transaksi Transfer Keluar ini merupakan transaksi pengeluaran Persediaan yang dikirim ke
UAKPB atau Satker lain. Yang dapat melakukan Transaksi Transfer Keluar adalah pengguna sebagai
Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >> Transfer
Keluar.
Hibah Keluar
Sub menu transaksi Hibah Keluar ini merupakan transaksi pengeluaran Persediaan sebagai hibah ke
Organisasi Tujuan di luar Pemerintahan. Yang dapat melakukan Transaksi Hibah Keluar adalah
pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >> Hibah
Keluar.
Keluar Lainnya
Sub menu transaksi Keluar Lainnya ini merupakan transaksi pengeluaran Persediaan selain Habis
Pakai, Transfer Keluar, dan Hibah Keluar. Yang dapat melakukan Transaksi Keluar Lainnya adalah
pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >> Keluar
Lainnya.
Koreksi
Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan barang persediaan,
baik jumlah maupun nilainya. Koreksi ini dilakukan tanpa melalui kegiatan opname fisik.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Koreksi >> Koreksi Jumlah.
Halaman 269
1) No Dokumen
3) Tgl Dokumen
Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti sebelum
tahun anggaran login. Disabled.
4) Tgl Pembukuan
5) Kode Barang
6) Nama Barang
7) Jumlah
8) Jenis Transaksi
9) Status
Belum Disetujui
Sudah Disetujui
2. Zona Pencarian:
Sedangkan tampilan Cetak Register Transaksi Harian (RTH) Koreksi Jumlah seperti pada
gambar seperti berikut :
Halaman 272
Untuk Koreksi Jumlah ini dapat dilakukan proses Rekam, Ubah dan Hapus.
Untuk Ubah dan Hapus, harus diklik baris/row yang dipilih terlebih dahulu.
Untuk Transaksi Koreksi Jumlah baru, tekan tombol pada Form Daftar maka akan
muncul form seperti pada Gambar 7.1.4 Tampilan Detil Rekam dan Ubah Transaki Koreksi Jumlah :
Gambar 7.1.4 Tampilan Detil Rekam dan Ubah Transaki Koreksi Jumlah
1) No Dokumen
2) No Bukti
Halaman 273
3) Tanggal Dokumen
Halaman 274
Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti jatuh pada
tahun anggaran login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul
Kalendar, seperti berikut:
4) Tanggal Buku
Tanggal transaksi dibukukan. Tahun pada Tanggal Buku harus sama dengan Tahun
Anggaran Login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul Kalendar,
seperti pada Tanggal Dokumen diatas.
2. Zona Barang:
1) Transaksi Persediaan
Radio Button untuk memilih Transaksi Koreksi Masuk atau Keluar. Jika Transaksi
Persediaan dipilih Masuk maka transaksi akan menambah persediaan. Kolom Harga
Satuan akan hidup (enabled). Jika dipilih Keluar maka transaksi akan mengurangi
persediaan. Kolom Harga Satuan akan mati (disabled).
2) Kode Persediaan
Penjelasan Kolom Kode Persediaan bisa dilihat di subbab 5.1.3 Penjelasan Form Detil
Transaksi Masuk bagian Zona Barang > Kode Persediaan
Halaman 275
3) Jumlah Barang
Diisi dengan jumlah barang yang dikoreksi. Diisi dengan angka. Enabled.
4) Saldo Barang
Otomatis terisi dengan jumlah saldo barang yang tercatat disistem. Disabled.
5) Harga Satuan
Jika Transaksi Koreksi Jumlah Masuk, maka Harga Satuan harus diisi (enabled). Jika
Koreksi Jumlah Keluar, maka otomatis terisi dengan harga satuan terakhir (disabled).
6) Total Harga
Halaman 276
7) Terbilang
8) Keterangan
1) Simpan
Untuk menyimpan data penghapusan barang yang telah diinputpan. Menekan tombol
<Simpan>, maka data yang telah dimasukan akan disimpan ke dalam database setelah
lolos validasi.
Jika Detil Barang belum diisi, maka akan muncul pesan sbb:
Jika Jumlah Barang belum diisi atau 0, maka akan muncul pesan sbb:
Jika Jumlah Barang melebih jumlah saldo barang, maka akan muncul pesan sbb:
Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal dokumen, maka akan muncul pesan:
Halaman 277
Halaman 278
Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal transaksi sebelumnya, maka akan muncul
pesan:
Jika tanggal buku jatuh pada Periode yang sudah tutup, maka muncul pesan seperti
berikut:
Jika transaksi sudah lengkap, maka akan muncul pesan konfirmasi sbb:
Tekan <Cancel> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
tampilan tetap di Form Detil.
Tekan <No> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
muncul konfirmasi keluar modul.
Tekan <Yes> untuk melakukan penyimpanan data ke dalam basis data, maka
akan muncul pesan berhasil sbb:
Halaman 279
2) Batal
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Koreksi >> Koreksi Nilai
1) No Dokumen
3) Tgl Dokumen
Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti sebelum
tahun anggaran login. Disabled.
4) Tgl Pembukuan
Halaman 281
5) Kode Barang
6) Nama Barang
7) Harga Satuan
8) Status
Belum Disetujui
Sudah Disetujui
2. Zona Pencarian:
Sedangkan tampilan Cetak Register Transaksi Harian (RTH) Koreksi Nilai seperti pada gambar
seperti berikut :
Halaman 283
Untuk Koreksi Niali ini dapat dilakukan proses Rekam, Ubah dan Hapus.
Untuk Ubah dan Hapus, harus diklik baris/row yang dipilih terlebih dahulu.
Untuk Transaksi Koreksi Nilai baru, tekan tombol pada Form Daftar maka akan
muncul form seperti padaGambar 7.2.4 Tampilan Detil Rekam dan Ubah Transaki Koreksi :
Gambar 7.2.4 Tampilan Detil Rekam dan Ubah Transaki Koreksi Nilai
1) No Dokumen
Halaman 284
2) No Bukti
3) Tanggal Dokumen
Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti jatuh pada
tahun anggaran login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul
Kalendar, seperti berikut:
4) Tanggal Buku
Tanggal transaksi dibukukan. Tahun pada Tanggal Buku harus sama dengan Tahun
Anggaran Login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul Kalendar,
seperti pada Tanggal Dokumen diatas.
Halaman 285
2. Zona Barang:
1) Kode Persediaan
Penjelasan Kolom Kode Persediaan bisa dilihat di subbab 5.1.3 Penjelasan Form Detil
Transaksi Masuk bagian Zona Barang > Kode Persediaan
2) Saldo Barang
Otomatis terisi dengan jumlah saldo barang yang tercatat disistem. Disabled.
3) Harga Satuan
Harga Satuan yang diinput sebagai Harga Satuan Baru hasil koreksi. Enabled.
4) Total Harga
5) Terbilang
6) Keterangan
1) Simpan
Untuk menyimpan data penghapusan barang yang telah diinputpan. Menekan tombol
<Simpan>, maka data yang telah dimasukan akan disimpan ke dalam database setelah
lolos validasi.
Halaman 286
Jika Detil Barang belum diisi, maka akan muncul pesan sbb:
Halaman 287
Jika Harga Satuan sama dengan Harga Satuan Barang yang disistem, maka akan muncul
pesan sbb:
Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal dokumen, maka akan muncul pesan:
Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal transaksi sebelumnya, maka akan muncul
pesan:
Jika tanggal buku jatuh pada Periode yang sudah tutup, maka muncul pesan seperti
berikut:
Halaman 288
Jika transaksi sudah lengkap, maka akan muncul pesan konfirmasi sbb:
Tekan <Cancel> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
tampilan tetap di Form Detil.
Tekan <No> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
Tekan <Yes> untuk melakukan penyimpanan data ke dalam basis data, maka
akan muncul pesan berhasil sbb:
2) Batal
8 Opname Fisik
Setiap akhir periode perlu diadakan opname fisik persediaan untuk menentukan kuantitas dari setiap
jenis barang persediaan dan selanjutnya catatan persediaan disesuaikan berdasarkan hasil opname
fisik tersebut.
Operator UAPKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Opname Fisik >> Cetak Bahan
Opname Fisik.
2) Deskripsi
3) Satuan
4) Saldo Barang
2) Cari
Untuk melakukan pencarian data dan akan ditampilkan di grid. Pencarian berdasarkan
combo lookup pencarian.
3) Cetak
Untuk mencetak Bahan Opname Fisik. Jika masih ada transaksi yang belum selesai atau
masih pending, maka akan muncul pesan sbb:
Halaman 293
Jika tidak ada transaksi yang pending, maka akan tayangan Bahan Opname Fisik seperti
berikut:
Halaman 294
4) Keluar
Tekan <Ya> untuk keluar form Cetak Bahan Opname Fisik atau
Operator UAPKPB.
Halaman 296
Catatan Penting: “Sebelum melakukan Rekam Hasil Opname Fisik, perlu diselesaikan semua transaksi
yang pending pada UPKPB tersebut”.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Opname Fisik >> Rekam Hasil
Opname Fisik.
Sedangkan tampilan Cetak Hasil Opname Fisik seperti pada gambar seperti berikut :
Untuk Hasil Opname Fisik ini dapat dilakukan proses Rekam, Ubah, Hapus, Lihat dan Cetak.
Untuk Ubah dan Hapus, harus diklik baris/row yang dipilih terlebih dahulu.
Untuk Rekam Hasil Opname Fisik baru, tekan tombol pada form Daftar.
Jika masih ada transaksi yang belum selesai atau masih pending, maka akan muncul pesan sbb:
Tekan <No> jika tidak ingin mencetak laporan transaksi yang pending.
Tekan <Yes> untuk menampilkan laporan transaksi yang pending seperti berikut ini:
Halaman 299
Jika tidak ada transaksi yang pending, maka akan muncul form detil seperti pada Gambar 8.2.5 Form
Detil Rekam Hasil Opname Fisik:
1) No Dokumen
2) No Bukti
3) Tanggal Dokumen
Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti jatuh pada
tahun anggaran login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul
Kalendar, seperti berikut:
Halaman 301
4) Tanggal Buku
Tanggal Rekam Hasil Opname Fisik dibukukan. Tahun pada Tanggal Buku harus sama
dengan Tahun Anggaran Login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan
muncul Kalendar, seperti pada Tanggal Dokumen diatas.
Kode Barang Persediaan, gabungan dari Kode Sub-sub Kelompok dan Kode Barang (6
digit). Disabled.
2) Deskripsi
3) Satuan
4) Hasil Opname
Untuk mencatat / meng-input jumlah barang hasil penghitungan Opname Fisik. Enabled.
1) Simpan
Untuk menyimpan ke dalam basis data data barang yang telah diinputkan. Jika Header
Form belum diisi, maka akan muncul pesan sbb:
Halaman 302
Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal transaksi sebelumnya, maka akan muncul
pesan:
Halaman 303
Jika tanggal buku jatuh pada Periode yang sudah tutup, maka muncul pesan seperti
berikut:
Jika transaksi sudah lengkap, maka akan muncul pesan konfirmasi sbb:
Tekan <Cancel> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
tampilan tetap di Form Detil.
Tekan <No> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
muncul konfirmasi keluar modul.
Tekan <Yes> untuk melakukan penyimpanan data ke dalam basis data, maka
akan muncul pesan berhasil sbb:
2) Batal
Tekan <Ya> untuk keluar form RUH Hasil Opname Fisik atau
Yang dapat melakukan Persetujuan Hasil Opname Fisik adalah pengguna sebagai Approver UAKPB
Catatan Penting: “Sebelum melakukan Persetujuan Opname Fisik, perlu dilakukan Tutup Buku
periode sebelumnya pada UAPKPB tersebut”.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Opname Fisik >> Persetujuan
Hasil Opname Fisik.
Untuk melihat detil transaksi yang sudah ada, akan muncul layar Detil Transaksi seperti
pada: Gambar 8.3.2 Tampilan Form Detil Persetujuan Opname Fisik. Disabled.
2) Setuju
Untuk melakukan persetujuan atau approval terhadap Opname Fisik yang sudah
direkam. Dengan melakukan persetujuan ini, maka saldo barang secara fisik akan sama
dengan saldo barang yang ada di sistem. Dan jika login sebagai Approver UAKPB, maka
akan ada jurnal Opname Fisik yang di kirim ke Modul GLP.
3) Keluar
Tekan <Ya> untuk keluar form Detil Persetujuan Opname Fisik atau
Persetujuan
Catatan Penting: “Sebelum melakukan Persetujuan Transaksi Persediaan, perlu dilakukan Tutup
Buku periode sebelumnya pada UAPKPB tersebut”.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Persetujuan >> Persetujuan
Transaksi.
Halaman 309
Untuk melihat detil transaksi yang sudah ada, akan muncul layar Detil Transaksi seperti
pada: Gambar 9.1.3 Tampilan Detil Persetujuan Transaksi. Disabled.
2) Setuju
3) Kembali
Fitur aplikasi SAKTI yang terkait lnventarisasi dan Penilaian Kembali terdiri dari transaksi-
transaksi sebagai berikut:
1) Reklasifikasi Masuk hasil Inventarisasi (kode transaksi 121)
2) Reklasifikasi Keluar hasil lnventarisasi (kode transaksi 321)
3) Perubahan Nilai oleh Tim Penilaian Kembali (kode transaksi 205)
4) Koreksi Kuantitas hasil lnventarisasi (kode transaksi 222)
5) Barang Berlebih Hasil lnventarisasi (kode transaksi 120)
6) Barang Tidak Ditemukan hasil lnventarisasi (kode transaksi 221)
Untuk membukukan transaksi terkait lnventarisasi dan Penilaian Kembali sesuai dengan
tanggal dokumen Berita Acara Laporan lnventarisasi dan Penilaian Kembali, satker dapat
melakukan batal tutup sementara pada Modul GLP. Batal tutup sementara pada modul GLP
tersebut akan membuka periode tutup aset kecuali periode bulan 06 dan bulan 12.
A. Penjelasan detail terkait menu IP adalah sebagai berikut:
1. Reklasifikasi Masuk hasil lnventarisasi (kode transaksi 121)
Pada saat melakukan inventarisasi, dimungkinkan ditemukan BMN yang dicatat pada
klasifikasi BMN yang tidak seharusnya. Untuk mencatat BMN dimaksud pada klasifikasi yang
seharusnya, satker agar menggunakan menu Reklasifikasi Keluar hasil Inventarisasi untuk
melakukan koreksi kode barang yang salah sedangkan untuk membukukan kode barang yang
benar menggunakan menu ini (Reklasifikasi Masuk hasil lnventarisasi). Menu ini hanya dapat
digunakan setelah satker melakukan input data Reklasifikasi Keluar hasil Inventarisasi.
Menu transaksi ini hanya dapat digunakan untuk merekam BMN berupa tanah; gedung dan
bangunan; jalan, irigasi, dan jaringan (berupa jalan dan jembatan serta bangunan air) yang
diperoleh sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, termasuk yang statusnya sebagai aset
kemitraan.Perekaman melalui menu ini menghasilkan jurnal sebagaimana transaksi
reklasifikasi masuk BMN sebagai berikut:
D Aset
K Koreksi nilai aset non revaluasi
D Koreksi nilai aset non revaluasi
K Akumulasi Penyusutan/amortisasi asset
D Beban penyusutan/amortisasi asset
K Akumulasi penyusutan/amortisasi asset
Cara perekaman pada Aplikasi SAKTI sebagai berikut :
Pilih Transakasi Aset Tetap >> RUH >> Transaksi BMN >> Inventarisasi dan Penilaian Kembali
>> Reklasifikasi Masuk hasil Inventarisasi
Klik Rekam maka akan tampil form sebagai berikut :
Halaman 316
Kode barang asal yang ditampilkan adalah kode barang yang telah direkam terlebih dahulu
pada transaksi Reklasifikasi Keluar hasil Inventarisasi.
Apabila form telah diisikan silahkan klik Simpan lalu validasi dan setujui transaksi tersebut.
Apabila form telah diisikan silahkan klik Simpan lalu validasi dan setujui transaksi tersebut.
b) Nilai hasil IP > nilai buku sebelum IP, di mana nilai hasil IP < nilai perolehan pertama
kali
D Revaluasi Aset
K Aset
D Akumulasi Penyusutan/amortisasi aset*
K Revaluasi Aset
Nilai akumulasi penyusutan juga mencakup nilai beban penyusutan tahun
anggaran berjalan
c) Nilai hasil IP < nilai buku sebelum IP, di mana nilai hasil IP < nilai perolehan pertama
kali
D Revaluasi Aset
K Aset
D Akumulasi Penyusutan/amortisasi aset*
K Revaluasi Aset
Nilai akumulasi penyusutan juga mencakup nilai beban penyusutan tahun
anggaran berjalan
Cara perekaman pada Aplikasi SAKTI sebagai berikut :
Pilih Transakasi Aset Tetap >> RUH >> Transaksi BMN >> Inventarisasi dan Penilaian Kembali
>> Perubahan Nilai oleh Tim Penilaian Kembali.
Klik Rekam maka akan tampil form sebagai berikut :
Apabila form telah diisikan silahkan klik Simpan lalu validasi dan setujui transaksi tersebut.
Apabila form telah diisikan silahkan klik Simpan lalu validasi dan setujui transaksi tersebut.
D Aset
K Koreksi nilai aset non revaluasi
Cara perekaman pada Aplikasi SAKTI sebagai berikut :
Pilih Transakasi Aset Tetap >> RUH >> Transaksi BMN >> Inventarisasi dan Penilaian Kembali
>> Barang Berlebih hasil Inventarisasi
Klik Rekam maka akan tampil form sebagai berikut :
Apabila form telah diisikan silahkan klik Simpan lalu validasi dan setujui transaksi tersebut.
Halaman 319
Apabila form telah diisikan silahkan klik Simpan lalu validasi dan setujui transaksi tersebut.
Silahkan pilih jenis laporan yang anda ingin lakukan pencetakan lalu pilih Cetak maka akan
tampil report sebagai berikut :
Pendetailan 16 segmen CoA dapat dilakukan pada transaksi yang berasal dari :
1. Modul Bendahara Kuitansi (setelah proses simpan kuitansi)
2. Modul Komitmen Kontrak dan BAST Non Kontraktual (setelah proses simpan kontrak dan BAST non kontraktual)
3. Modul Pembayaran SPP (setelah proses validasi SPP oleh PPK)
Pastikan Anda telah menggunakan aplikasi SAKTI UI versi terbaru yang dapat diunduh pada
\\10.100.88.42\ftproot\PERSIAPAN PILOTING TAHAP IIIB\INSTALLER (user:eutsakti dan password: saktiEUT123#) dan
lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
2. Untuk dokumen yang berasal dari Modul Komitmen Kontrak dan BAST Non Kontraktual
Login menggunakan user operator GLP
Apabila ingin mencetak Laporan FA Detail (16 Segmen) lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kuitansi telah berhasil didetailkan sampai dengan Komponen dan Sub Komponen
2. Kontrak dan BAST Non Kontraktual telah berhasil didetailkan sampai dengan Komponen dan Sub Komponen
3. SPP telah berhasil didetailkan sampai dengan Komponen dan Sub Komponen
Untuk pembatalan Pendetailan 16 segmen CoA setelah kuitansi, kontrak, BAST non kontraktual dan SPP berhasil
didetailkan, ada 2 cara pembatalan pendetailan sebagai berikut :
I. Hapus kuitansi, kontrak, BAST non kontraktual dan SPP, kemudian :
Halaman 330
1. Masuk ke GL dan PelaporanProsesInput FA Detail (16 Segmen)
2. Input Filter Pencarian
a. Sumber Data : Pilih Semua
b. No. Dokumen
c. Tanggal Dokumen
d. Filter Status : Belum Didetailkan
e. Klik cari
3. Pilih dokumen yang akan dihapus pendetailannya
4. Klik tombol Rekam Detail
5. Pilih Detail FA yang akan dihapus pendetailannya
6. Klik tombol hapus
7. Klik tombol keluar
II. Hapus pendetailannya terlebih dahulu, setelah itu hapus kuitansi, kontrak, BAST non kontraktual dan SPP.
Halaman 331
Modul GL dan Pelaporan berfungsi untuk menyajikan seluruh transaksi seluruh modul ke
dalam Laporan Keuangan. Transaksi-transaksi tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk-
bentuk pencatatan akuntansi, yang di awali dengan pembuatan jurnal dilanjutkan proses
posting ke dalam buku besar (General Ledger/GL) dengan melewati validasi dan
persetujuan yang diperlukan. Transaksi keuangan yang tidak tertangani oleh modul-modul
lainnya dicatat dalam modul ini.
Secara periodik GL ditutup untuk kebutuhan penyusunan Laporan Keuangan dan untuk
menjaga konsistensi data GL. Apabila GL untuk suatu periode telah ditutup, maka transaksi
pada seluruh modul dalam periode itu tidak boleh dilakukan perubahan. Kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi, dicatat pada periode berikutnya dengan mekanisme
penyesuaian atau koreksi.
GL diolah sedemikian rupa menjadi berbagai macam Laporan Keuangan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. GL dan Laporan Keuangan disampaikan kepada pihak-pihak terkait
seperti DJPBN, instansi vertikal di atasnya, dan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
Interface yang harus ada antara lain perekaman jurnal transaksi yang tidak tertangani oleh
modul-modul yang lain, penutupan buku, pencetakan Laporan Keuangan, dan pengiriman
ADK kepada pihak-pihak terkait.
Modul GL dan Pelaporan berperan sebagai pengendali realisasi kegiatan anggaran dan
pengelola data-data jurnal untuk dijadikan laporan keuangan. Sebagai pengendali realisasi
kegiatan anggaran, modul GL akan mencatat pagu masing-masing COA dari DIPA dan
mencatat setiap realisasi transaksi pendapatan/belanja yang terjadi di masing-masing
modul. Data pagu DIPA dan data realisasi pendapatan/belanja selanjutnya diolah untuk
menghasilkan informasi tentang dana DIPA yang masih tersedia untuk bisa dibelanjakan
(Fund Availability) per masing-masing COA.
Untuk menyusun laporan keuangan Satker, data-data jurnal akuntansi sebagian besar
diperoleh dari modul lain yang terkait yaitu modul Komitmen, Pembayaran, Bendahara, Aset
Tetap, Persediaan. Modul GL masih membuat jurnal manual secara terbatas, yaitu untuk
jurnal-jurnal yang tidak diakomodasi oleh modul lain.
Halaman 3 dari 35
Halaman 332
f. Dari Modul GL
- Jurnal manual
f. Persediaan
a. Penganggaran
e. Aset Tetap
GL&PELAPORAN
d. Pembayaran
b. Komitmen
c. Bendahara
Halaman 4 dari 35
Halaman 333
b. Neraca Percobaan
c. Laporan Operasional
d. Neraca
Halaman 5 dari 35
Halaman 334
MULAI
MULAI
MIGRASI SALDO
AWAL NERACA
MEMBUAT
JURNAL MANUAL /
MENERIMA
JURNAL MODUL
MONITORING
VALIDASI JURNAL
JURNAL
INPUT REALISASI
POSTING JURNAL
KINERJA
TUTUP BUKU
SELESAI
SELESAI
Halaman 6 dari 35
Halaman 335
2. Menu Proses
Pada Menu Proses, pengguna dapat mengakses sub-sub menu yang tersedia di Modul
GLP, yaitu dari menu proses migrasi data saldo awal neraca di awal implementasi sistem
aplikasi Sakti, kemudian menu input data jurnal dari modul GLP, selanjutnya dilakukan menu
validasi data jurnal, menu posting data jurnal dari bukubesar ke neraca saldo, Monitoring
Jurnal, Input realisasi kinerja satker hingga menu tutup buku.
Overview
Proses migrasi data saldo awal ini hanya dilakukan sekali ketika proses implementasi sistem
SAKTI pertamakali, proses migrasi hanya boleh dijalankan oleh level satker saja, level
konsolidator tidak perlu melakukan proses migrasi. Saldo awal yang dimaksudkan disini
adalah merupakan posisi neraca Satker, yaitu posisi kekayaan-hutang-ekuitas Satker
tersebut saat pertama menerapkan sistem Sakti. Kegiatan ini meliputi pembuatan ADK
Migrasi di aplikasi SAIBA yang kemudian diunggah di Aplikasi SAKTI dengan tujuan untuk
memproses migrasi data Neraca sebagai data awal implementasi SAKTI dan sebagai
syarat melakukan transaksi periode berjalan.
a. Memastikan Neraca pada Laporan Keuangan Audited 2016 dan Neraca pada Aplikasi
SAIBA per tanggal 31 Desember 2016 telah sesuai (Bandingkan saldo akun Neraca
Percobaan LK Audited 2016 dengan Neraca Percobaan aplikasi SAIBA dan cetak
neraca percobaan dari aplikasi E-rekon LK per tanggal 31 Desember 2016). Jika
Halaman 7 dari 35
Halaman 336
tidak sama konfirmasi ke operator SAIBA apakah ada perbaikan transaksi yang belum
diinput sebelum saat Audited 2016.
5) Login sebagai Operator pada Aplikasi SAIBA pastikan login tahun 2017
6) Pilih menu Utility >> Pengiriman ADK untuk Migrasi ke SAKTI >> Proses
>>Proses Pengiriman Selesai >> OK
Halaman 8 dari 35
Halaman 337
7) ADK Migrasi dengan file ekstensi .CSV terbentuk di folder C:\SAIBA\krm siap
diupload di SAKTI untuk proses migrasi
Halaman 9 dari 35
Halaman 338
2) Pilih Tahun Anggaran 2016 Klik tombol Cari untuk mencari ADK file dengan format
MGR_SAI_BBBEEWWWWSSSSSSJJ_HHBBTTTT.CSV yang akan di unggah
Halaman 10 dari 35
Halaman 339
Halaman 11 dari 35
Halaman 340
6) Setelah Neraca percobaan sesuai, selanjutnya klik simpan jika sesuai atau klik
keluar bila tidak sesuai.
7) Apabila berhasil akan muncul tampilan seperti dibawah ini, selanjutnya klik Ya
kemudian OK
8) Setelah berhasil migrasi data, pilih menu Validasi Jurnal, pilih semua baris, pilih
semua halaman, dan proses validasi.
Halaman 12 dari 35
Halaman 341
9) Setelah Validasi Jurnal Berhasil, pilih menu Posting Jurnal, pilih semua baris, pilih
semua halaman, dan proses.
10) Cetak Neraca Percobaan Akrual per 31 Desember 2016 dari Aplikasi SAKTI dan
Aplikasi SAIBA pastikan Neraca sudah sama.
11) Pastikan Modul Persediaan telah melakukan migrasi dan tutup buku Desember
2016.
12) Pastikan Modul Aset Tetap telah melakukan migrasi, Finalisasi tahun 2016
13) Lakukan Tutup Buku GL dan Pelaporan Bulan Desember 2016 pada menu Tutup
Buku
Halaman 13 dari 35
Halaman 342
Halaman 14 dari 35
Halaman 343
Overview
Sebagian besar transaksi keuangan diarahkan untuk bisa menghasilkan jurnal akuntansi
secara otomatis dengan mengacu pada peta jurnal (posting rule) yang sudah dirumuskan
dalam tabel referensi, seperti yang dilakukan di modul Komitmen, modul Bendahara, modul
Pembayaran, modul Aset Tetap, dan modul Persediaan. Terhadap transaksi keuangan yang
tidak bisa ditangani oleh modul-modul tersebut, maka akan dilakukan input jurnal secara
manual di modul GLP.
Jurnal manual adalah fasilitas yang disediakan oleh modul GL untuk memasukan data-data
jurnal manual lewat modul GL yang tidak terkait dan tidak mengikuti aturan di peta jurnal,
tetapi pembentukan COA-nya tetap diikat dan merujuk ke data DIPA berdasarkan segment
program, kegiatan dan output pada tahun anggaran berjalan.
Data jurnal yang bisa dilihat lewat form jurnal manual adalah hanya data-data jurnal yang
berasal dari modul GL saja (jurnal manual), data jurnal yang berasal dari modul lain tidak
bisa di lihat lewat form jurnal manual ini.
Pengguna dapat melakukan input data jurnal untuk modul GLP yang dapat diakses melalui
Sub Menu Jurnal Manual, Menu ini membebaskan pengguna untuk memilih akun yang akan
dijurnal.
Halaman 15 dari 35
Halaman 344
Halaman 16 dari 35
Halaman 345
5) Tambahkan Akun untuk menginput pasangan akun yang telah dibuat pada poin 4
,setelah simpan akun dan telah terbentuk jurnal debet dan kredit, klik kembali tombol
Simpan seperti gambar dibawah.
Pilih menu validasi jurnal, pilih sumber Sumber Data/ Modul GLP , dan isikan parameter
lainnya jika diperlukan untuk memanggil jurnal yang kita buat, pilih semua dan lakukan
proses validasi, pastikan proses validasi berhasil
Halaman 17 dari 35
Halaman 346
Setelah melakukan proses validasi jurnal berikutnya yang harus dilakukan adalah
melakukan posting jurnal. Pilih menu Posting Jurnal pilih sumber Sumber Data/ Modul GLP ,
dan isikan parameter lainnya jika diperlukan untuk memanggil jurnal yang kita buat, pilih
semua dan lakukan proses Posting, pastikan proses Posting berhasil
Validasi Jurnal digunakan untuk melakukan pengecekan jurnal yang dibentuk oleh semua
modul sebelum dilakukan proses posting jurnal. Pilih menu validasi jurnal, lakukan filter
Halaman 18 dari 35
Halaman 347
pencariaan (optional), atau pilih semua sesuai kebutuhan jurnal yang akan divalidasi, pilih
semua dan pilih semua halaman, Satu halaman validasi terdiri dari sepuluh baris jurnal, dan
lakukan proses validasi.
Posting Jurnal dilakukan setelah melakukan validasi jurnal, posting jurnal bertujuan
untuk summary jurnal supaya masuk ke Laporan.
Halaman 19 dari 35
Halaman 348
Menu ini digunakan untuk menginput capaian kinerja satker (per bulan) berdasarkan
program, kegiatan, dan output sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Pilih menu Realisasi Kinerja Satker, pilih periode , program, dan Tambah data
2) Klik Tambah Realisasi, pilih kegiatan, output, Realisasi Sekaranng, Bukti Dokumen, dan
keterangan, lalu klik Simpan Realisasi kemudian klik simpan kembali (pojok kanan
bawah)
Halaman 20 dari 35
Halaman 349
1) Melihat status validasi jurnal, apakah jurnal tersebut sudah dilakukan proses validasi
atau belum. Jika sudah divalidasi, kolom Divalidasi akan tercentang.
2) Melihat status posting, apakah jurnal tersebut sudah dilakukan proses posting atau
belum. Jika sudah diposting, kolom Posting akan tercentang.
3) Melihat detil-histori jurnal, detil jurnal terutama yang berasal dari modul lain dapat
dilihat tarcking datanya. Klik baris jurnal kemudian klik detil, aplikasi akan membawa
ke form sumber transaksi
Halaman 21 dari 35
Halaman 350
4) Menampilkan data jurnal permodul, per-kelompok jurnal hinga yang lebih detil
Halaman 22 dari 35
Halaman 351
Fitur ini digunakan untuk mempermudah pengguna dalam melakukan jurnal umum, jurnal
penyesuaian khusus akan memberikan pasangan jurnal secara otomatis terbukukan sesuai
dengan referensi pasangan jurnal yang sudah dipastikan pasangannya, setiap jurnal akan
terbentuk dua records saja dan saling berpasangan, jurnal yang terbentuk adalah berbasis
AKRUAL.
Seperti data jurnal yang lain, perlakuannya diberikan perlakukan yang sama, jurnal ini dapat
dimonitor lewat monitoring jurnal, proses berikutnya harus melalui proses validasi dan
proses posting jurnal terlebih dahulu sebelum dapat di close.
Menambah Data
Pilih dan masukan data periode dengan mengklik combo-box periode
Halaman 23 dari 35
Halaman 352
Lengkapi data-data yang diperlukan seperti pada penjelasan table diabawah ini
No Field Keterangan
5. Sub Kelompok Jurnal Sub kelompok jurnal yang dipilih, akan menentukan
akun dari pasangan utama yang akan
digunakan/dipasangkan
6. Kode Akun Nomor akun yang akan digunakan sesuai dengan sub
kelompok jurnal pada no.5, dapat dilihat dan diambil
Halaman 24 dari 35
Halaman 353
9. Akun Pasangan Pasangan akun dari akun yang telah dipilih pada nomor
6 diatas, secara otomatis akan ditampikan setelah akun
pada no 6 diatas dipilih.
Merubah Data
Data Jurnal yang sudah diinput dan disimpan pada preses sebelumnya dapat dirubah,
tahapan proses perubahan data sebagai berikut :
Halaman 25 dari 35
Halaman 354
6) Data yang akan dirubah harus dipilih dan di-klik terlebih dahulu
7) Klik tombol akan ditampilkan form input perubahan data seperti pada
proses penamabahan data sebelumnya, tahapan-tahapan yang lain sama dengan
proses tahapan pada saat penambahan data.
Halaman 26 dari 35
Halaman 355
Pada akhir periode akuntansi dan pelaporan, maka dilakukan proses tutup buku, proses
tutup buku digunakan untuk mengClose semua kegiatan transaksi pada periode berjalan
termasuk kegiatan transaksi yang berasal dari modul lain di luar GL, selain itu proses tutup
buku juga akan menyiapkan saldo awal untuk bulan berikutnya.
Monitoring tutup transaksi adalah form yang tersedia di modul GL yang berfungsi untuk
melihat kegiatan proses tutup buku yang telah dijalankan oleh setiap modul, setiap modul
yang telah melakukan kegiatan proses tutup buku akan dicatat dan ditampilkan di form ini,
form monitoring tutup transaksi dapat dilihat seperti dibawah ini.
Pengguna dapat mengakses Sub Menu Tutup Buku, maka muncul Form Tutup Buku. Data
jurnal yang ditampilkan di Form Tutup Buku merupakan data jurnal yang telah divalidasi dan
telah terposting Ke Neraca Saldo (Trial Balance).
Dilihat dari proses tutup bukunya sendiri ada dua macam tutup buku yaitu tutup buku
sementara dan tutup buku permanen, “tutup buku sementara” adalah proses tutup buku
yang dimungkinkan proses tutupnya dapat diulang kembali dengan cara melakukan proses
“buka tutup” terlebih dahulu, maksimal 1 Semester, Periode Januari s.d Juni bisa
dilakukan tutup buku sementara, namun untuk menutup periode Juli syaratnya harus
Halaman 27 dari 35
Halaman 356
menutup periode Juni Permanen. Proses “tutup permanen” adalah proses tutup buku yang
sifatnya final dan tidak bisa dilakukan proses “buka tutup” buku ulang.
Halaman 28 dari 35
Halaman 357
4. Menu Laporan
Setelah dilakukan pemrosesan data jurnal di modul GLP, pengguna dapat mengakses menu
laporan.
Laporan Operasional(LO)
Laporan Perubahan Ekuitas(LPE)
Buku Besar
Neraca
Neraca Percobaan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Belanja
Laporan Pengembalian Belanja
Laporan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah
Laporan Rekonsiliasi Neraca dengan Sub-Ledger
Laporan Kinerja Satker
Laporan FA
Laporan Transaksi Valas
Halaman 29 dari 35
Halaman 358
Halaman 30 dari 35
Halaman 359
Halaman 31 dari 35
Halaman 360
diregister-1
Halaman 32 dari 35
Halaman 361
Bendahara
Pengeluaran
9. PEMOTONGAN PAJAK BEN-pungutan Dr. Kas Lainnya di Tidak ada jurnal
oleh Bendahara
bendahara Pengeluaran
Cr. Utang Potongan
Bendahara yang
belum disetor
10. PENERIMAAN DANA BEN- Dr. Kas Lainnya di Tidak ada jurnal
TITIPAN Bendahara Bendahara
menerima Pengeluaran
uang kas untuk Cr. Utang perwalian
disampaikan Bendahara yang
ke pihak yang belum disampaikan
berhak kepada yang
berhak
17. SETORAN PNBP UMUM BEN-Menyetor Dr. Diterima dari Dr. Diterima dari
DENGAN SBS PNBP dengan Entitas Lain Entitas Lain
Halaman 33 dari 35
Halaman 362
22. PEROLEHAN DARI AST- Dr. Gedung dan Tidak ada Jurnal
PENYELESAIAN Penyelesaian Bangunan
PEMBANGUNAN Pembangunan Cr. Konstruksi
Dalam pengerjaan
Halaman 34 dari 35
Halaman 363
digunakan dalam
operasi
pemerintahan
Cr. Koreksi Nilai
Aset Tetap Non
Revaluasi
Dr. Koreksi Nilai
Aset Tetap Non
Revaluasi
Cr. Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap yang Tidak
Digunakan dalam
Operasi
Pemerintahan
24. PENGHAPUSAN, REKLAS AST- Dr. Beban Kerugian Tidak ada jurnal
KELUAR (DARI BMN YG Penghapusan Pelepasan Aset
DIHENTIKAN) aset dari Cr. Aset Tak
neraca BMN Berwujud yang
tidak digunakan
dalam Operasional
Pemerintahan
Dr. Akumulasi
Penyusutan
Gedung dan
Bangunan
Cr. Koreksi Nilai
Aset Tetap Non
Revaluasi
Halaman 35 dari 35