Elemen Laporan Keuangan Pengakuan Dan Pengukuran
Elemen Laporan Keuangan Pengakuan Dan Pengukuran
Oleh :
Definisi tersebut menyediakan metode penyaringan pertama untuk menentukan isi laporan
keuangan. Pernyataan tersebut menjelaskan karakteristik penting yang harus dipenuhi sebelum
kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan dipertimbangkan sebagai elemen laporan keuangan. Ada
tiga hal yang menjadi catatan penting:
Pertama, konsep income komprehensif lebih terbuka daripada konsep income akuntansi
tradisional. Income komprehensif dapat dimasukkan dalam laporan yang mencakup perubahan
dalam aset bersih perusahaan untuk satu periode dari semua sumber transaksi kecuali transaksi
dengan pemilik. Ini adalah istilah yang all-inclusive yang dapat membantu pemakai mencari angka
income sesungguhnya dengan (a) menyediakan sifat angka yang kompleks secara detail dan
memungkinkan pemakai membuat penilaian; serta (b) menggambarkan kinerja perusahaan sebagai
kontinum ”dengan transaksi dan kejadian yang terjadi baik yang utama (normal) maupun luar biasa
pada keberadaan perusahaan secara keseluruhan”.
Kedua, definisi aset, utang dan ekuitas terkait dengan jumlah sumber daya dan klaim atas
sumber daya pada waktu tertentu, sementara definisi revenue, expenses, gains, dan losses terkait
dengan dampak transaksi, kejadian, dan keadaan selama satu periode.
Ketiga, nilai aset, utang dan ekuitas dianggap akan berubah sebagai hasil dari revenue,
expenses, gains, dan losses, yang memiliki implikasi artilkulasi. Dengan kata lain, laporan
keuangan dianggap berinteraksi dan berhubungan. SFAC No. 3 kemudian digantikan oleh SFAC
No. 6. Definisi elemen-elemen tersebut identik dengan definisi elemen-elemen dalam SFAC No.
3, kecuali bahwa definisi pada SFAC No. 6 tersebut dapat diterapkan juga pada organisasi
nonbisnis.
Ruang lingkup dan isi dari pelaporan keuangan menurut SFAC No. 6 berhubungan
erat dengan proses pengakuan. Pengakuan berkaitan dengan elemen-elemen mana yang
dimasukkan ke dalam financial statement termasuk atributnya yang harus diukur. Untuk bisa
dimasukkan sebagai bagian financial statement suatu transaksi tidak hanya harus memenuhi
definisi elemen tapi juga harus memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran yang andal.
Unsur-unsur laporan keuangan yaitu:
a. Bagian pertama terdiri dari tiga unsur yaitu: kekayaan, kewajiban, dan modal yang
menggambarkan tingkat atau jumlah sumber-sumber ekonomi atau klaim pada suatu saat.
b. Bagian kedua terdiri dari tujuh elemen yaitu laba komprehensif dengan komponen
pendapatan, biaya , untung dan rugi serta investasi oleh pemilik dan distiribusi kepada
pemilik.
Unsur-unsur dari pelaporan keuangan adalah suatu hubungan kelompok dengan suatu
kenyataan dasar, pada aktiva, kewajiban dan unsur lainnya yang berhubungan dengan ukuran
kinerja dalam suatu keadaan. Suatu pelaporan dsajikan arus dana selama suatu periode boleh
termasuk kategori dari dana-dana oleh operasi, pinjaman, penggunaan harta, cadangan,
penjualan aktiva dan lainnya.
Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelaporan Keuangan SFAC No. 5.
Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis (Recognation
and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises)
Kriteria dan petunjuk pengakuan yang seharusnya dimasukkan secara formal dan
pengakuan tersebut haruslah konsisten dengan praktek yang berlangsung serta tidak
mengimplikasikan perubahan yang radikal.
Konsep Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan adalah proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke
dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya atau
sejenisnya. Pengukuran, merupakan pemberian nilai dengan atribut-atribut pengukuran
akuntansi pada item tertentu dari suatu transaksi. Konsep pengakuan dan pengukuran
dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Sebagai kesatuan fundamental mengenai kriteria dan pedoman pengakuan terhadap
informasi yang secara formal harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan, serta untuk
menentukan kontribusi laporan keuangan terhadap tujuan pelaporan keuangan.
2) Untuk memenuhi maksud tersebut, dirumuskan kriteria dan pedoman umum yang konsisten
dengan praktek akuntansi.
3) Pengungkapan yang cukup, bentuk disclousure atas laporan keuangan diusahakan dengan
menyampaikan informasi dengan pengungkapan yang cukup memadai. Pengungkapan
informasi dapat ditempuh dengna dua cara yaitu bentuk catatan atau dalamm tanda kurung
(note or parenthentically) antara lain untuk, kebijaksanaan akuntansi, alternatif pengukuran
aktiva atau kewajiban, serta penjelasan atas kebijaksanaan akuntansi yang dipergunakan.
Kedua, dapat mengambil informasi tambahan (supplementary information ) yang
berhubungan dengan penyesuaian karena perubahan harga, analisis dan diskusi manajemen,
surat kepada para pemegang saham, dan informasi relevan lainnya.
Keseluruhan informasi tersebut tercermin dalam fullset laporan keuangan formal yang
terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, laba komprehensif, laporan arus kas dan investasi
serta distriibusinya kepada para pemilik informasi keuangan lainnya dan informasi non
keuangan.
Kriteria merupakan kelompok terakhir dalam laporan keuangan yang digunakan untuk
menyajikan arah pemecahan masalah yang meliputi pengakuan dan pengukuran beberapa
kejadian yang memengaruhi aset, kewajiban, atau modal yang diakui dalam laporan kekuangan
pada saat terjadinya. Kriteria pengakuan fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi
menurut SFAC No. 5 adalah sebagai berikut:
a. Definisi (definition), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (sebagai aktiva, hutang dan
modal) suatu perkiraan harus memenuhi definisi elemen laporan keuangan pada SFAC No.6
b. Keterukuran (meansurability), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, suatu perkiraan
harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur dalam unit moneter dengan reliabilitas yang
memadai
c. Relevan (relevance), merupakan karakteristik kualitatif. Untuk menjadi relevan, informasi
harus memiliki nilai umpan balik atau nilai prediksi bagi pemakai serta harus tepat waktu.
d. Keandalan (reliability), merupakan karakteristik kualitatif utama yang lainnya. Untuk
menjadi reliabel, informasi harus disajikan secara jujur, verifiable dan nertal serta tidak bias
sehingga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Realibilitas memengaruhi waktu
pengukuran.
Pengukuran yang dijumpai dan atau digunakan dalam praktek akuntansi serta direkomendasi
oleh FASB adalah sebagai berikut:
Harga perolehan (historical cost): aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas, atau
ekuivalennya yang dibayarkan untuk memeroleh aktiva atau terjadinya hutang.
Harga kini atau nilai ganti (current of replacement cost): aktiva dan hutang diakui sebesar
jumlah kas, atau ekuivalennya yang harus dibayar jika aset yang sama atau ekuivalen
diperoleh sekarang.
Nilai pasar (current market value): akitiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau
ekuivalennya yang akan diterima jika aktiva itu dijual.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable or settlement value): jumlah kas atau
ekuivalennya yang tidak didiskon dimana aktiva dan hutang diharapkan untuk dikonversi
dengan jumlah tersebut dimasa yang akan datang.
Nilai sekarang atau nilai yang telah didiskontokan dari nilai arus kas di masa yang akan
datang (present or discounted value of future cash flows): nilai arus kas masuk dimasa datang
yang didiskontokan yang akan digunakan sebagai dasar konversi aktiva dan hutang.
KESIMPULAN
1. Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelaporan Keuangan SFAC No. 5 (Pengakuan
dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis). Dimana konsep pengakuan
dan pengukuran dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Sebagai kesatuan fundamental mengenai kriteria dan pedoman pengakuan terhadap
informasi yang secara formal harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan, serta untuk
menentukan kontribusi laporan keuangan terhadap tujuan pelaporan keuangan.
b. Untuk memenuhi maksud tersebut, dirumuskan kriteria dan pedoman umum yang konsisten
dengan praktek akuntansi.
c. Pengungkapan yang cukup, bentuk disclousure atas laporan keuangan diusahakan dengan
menyampaikan informasi dengan pengungkapan yang cukup memadai. Pengungkapan
informasi dapat ditempuh dengna dua cara yaitu bentuk catatan atau dalam tanda kurung
(note or parenthentically) dan dapat mengambil informasi tambahan (supplementary
information ).
Kriteria pengakuan fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi menurut SFAC No. 5
adalah harus memenuhi definition, meansurability, relevance, dan reliability.
2. Elemen-Elemen Laporan Keuangan (Elements of Financial Statement) berdasarkan SFAC No.6
yakni:
a. Bagian pertama terdiri dari tiga unsur yaitu: kekayaan, kewajiban, dan modal yang
menggambarkan tingkat atau jumlah sumber-sumber ekonomi atau klaim pada suatu saat.
b. Bagian kedua terdiri dari tujuh elemen yaitu laba komprehensif dengan komponene
pendapatan, biaya , untung dan rugi serta investasi oleh pemilik dan distiribusi kepada
pemilik.