REPL:BLIK INDONFSiA
PERATURAN#8ilt?fl
F""'H"1*i&5prEpllff JNDoNESTA
TENTANG
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 7
Kegiatan di luar kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3' tidak Capat
dibiayai dari Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun 2O14.
Pasal 8
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desenher
5
DAFTAR ISI
Format
l. Pagu Alokasi DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 untuk Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
2. Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2013.
vtl
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR i lT7/penrcntat/OT.140/lz/20t3
TANGGAL : 16 Desenber 201j
BAB I
PENDAHULUAN
A. L,atar belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
ke-5 (2010-2O14) mengarahkan pembangunan pertanian memiliki
peran strategis dalam perekonomian nasional melalui kontribusinya
dalam pembentukan modal, penyediaan bahan pangan, bahan baku
industri, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber
devisa negara dan sumber pendapatan masyarakat, serta berperan
dalam pelestarian lingkungan melalui praktek budidaya pertanian
yang ramah lingkungan, sehingga arah kebijakan dan strategi yang
ditempuh pada RPJMN 2OIO-2OL4 difokuskan pada kesejahteraan
ralcyat dalam aspek ekonomi dan pangan.
2. Trrjuan
Tujuan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2Ol4 rni
untuk:
a. menyediakan prasar€rna dan sarana fisik dasar pembangunan
pertanian;
b. memperkuat kapasitas kelembagaan penyuluhan pertanian
dan ketahanan pangan masyarakat; dan
c. meningkatkan kineda pembangunan pertanian di daerah.
C. Sasaran
Sasaran Pengalokasian DAK Bidang Pertanian Tahun 2Ol4 pada
SKPD lingkup Pertanian, yaitu:
1. SKPD yang menangani Bidang Pertanian, Hortikultura,
Perkebunan dan Peternakan lingkup Provinsi;
2. SKPD yang menangani Bidang Pertanian, Hortikultura,
Perkebunan, Peternakan, Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan
Pangan lingkup Kabupaten/ Kota.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang diatur dalam petunjuk Teknis pemanfaatan
DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 ini meliputi:
1. Kebljakan dan Kegiatan Pemanfaatan DAK Bidang pertanian;
2. Kegiatan DAK Bidang Pertanian Provinsi;
3. Kegiatan DAK Bidang Pertanian Kabupaten/ Kota; dan
4. Pembinaan dan Pelaporan DAK Bidang Pertanian.
BAB II
KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PEMANFAATAN DAK
BIDANG PERTANIAN TAHUN 2014
4
2. Selain penyediaan Dana Pendamping sebesar l0% (sepuluh persen)
untuk membiayai kegiatan lisik, masih diperlukan dukungan dana
APBD diluar dana pendamping 10% (sepuluh persen) tersebut yang
besarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah
untuk kegiatan operasional (non fisik) antara lain: (1) biaya
administrasi, (2) biaya desain perencanaan dan penyiapan frsik, (3)
biaya pemeliharaan prasarana, sarana dan peralatan, (4) biaya
seleksi Calon Petani/Calon Lokasi (CP/CL) dan Survei Investigasi
Desain (SID), serta (5) koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan; dan
3. Dalam rangka meningkatkan kinerja penyediaan prasarana dan
sarana pertanian, maka DAK Bidang Pertanian Tahun 2014
disinergikan dengan anggaran Dekonsentrasi dan T\rgas Pembantuan
di Provinsi dan Tugas Pembantuan di Kabupaten/Kota serta sumber-
sumber pembiayaan lainnya.
E. Pelaksanaan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2014
1. Pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 untuk
pen5rusunan RKA/DPA DAK Bidang Pertanian secara teknis mengacu
kepada Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun
2014, sedangkan secara administrasi keuangan mengacu kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan Dana Alokasi Khusus di Daerah;
2. Pemanfaatan sisa anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 dan
tahun-tahun sebelumnya dapat digunakan kembali di Tahun 2O14
dengan menggunakan Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang
Pertanian Tahun 2013 dan 2014;
3. Penggunael sisa anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 dan
tahun-tahun sebelumnya untuk menambah target dan capaian
sasaran kinerja kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 yang
telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang
Pertanian Tahun 2013:
4. Sisa anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 dan tahun-tahun
sebelumnya tidak boleh digunakan sebagai dana pendamping APBD
Tahun 2014;
5. Penggunaan sisa anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 tidak
perlu menggunakan dana pendamping dari APBD Tahun 2014;
6. Sisa €rnggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 tidak dapat
dialokasikan untuk kegiatan DAK diluar Bidang Pertanian;
7. SKPD lingkup Pertanian yang tidak menggunakan sisa anggaran
DAK Bidang Pertanian Tahun 2013 untuk kegiatan DAK Bidang
Pertanian di Tahun 2014, maka akan dikenakan sanksi (hnishment)
bagt SKPD tersebut dalam perhitungan alokasi DAK Bidang
Pertanian Tahun 20151
8. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa untuk kegiatan DAK Bidang
Pertanian Tahun 2014 harus mengacu pada Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2OI2, yaitu Kegiatan secara Kontraktual
yang merupakan kegiatan fisik untuk membangun/
merehabilitasi/merenovasi prasarana dan sarana fisik dasar di
bidang pertanian dengan akun belanja barang/jasa dan belanja
modal:
5
9. Hibah DAK Bidang Pertanian yaitu barang/asset Daerah yang
bersumber dari anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 dapat
dihibahkan kepada lembaga swadaya/kelompok masyarakat selaku
penerima hibah apabila di pandang lebih efrsien, efektif dan
bermanfaat. Mekanisme hibah barang/asset Daerah diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah;
10. Revisi kegiatan DAK Bidang Perlanian Tahun 2Ol4 agar mengacu
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2014.
Hal-hal khusus lainnya, pada Angka 25 Permendagri Nomor 27
Tahun 2013 menyatakan program dan kegiatan yang dibiayai dari
dana transfer dan sudah jelas peruntukannya seperti dana darurat,
dana bencana alam dan pelaksanaan kegiatan dalam keadaan
damrat dan/mendesak lainnya yang belum cukup tersedia dan/atau
belum dianggarkan dalam APBD dapat dilaksanakan mendahului
penetapan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dengan cara:
(1) menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang perubahan
penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD; (2)
menJrusun RKA SKPD dan mengesahkan DPA SKPD sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan; (3) Ditampung dalam Peraturan Daerah
tentang perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila
Pemerintah Daerah telah menetapkan perubahan APBD atau tidak
melakukan perubahan APBD.
BAB III
KEGIATAN DAK BIDANG PERTANIAN PROVINSI
8
d) Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi gudang benih bawang
merah, bawang putih dan tanaman obat dengan minimum
luasan 75 m2, dengan spesifikasi bangunan pennanen
(beton), terdapat para-para kayu bertingkat di dalam seluruh
bangunan (untuk bawang merah dan putih), ventilasi dan
sirkulasi udara di dalam bangunan harus cukup dan terdapat
sarana perapian/cerobong pengasapan apabila gudang
dibangun di dataran tinggi;
e) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air dan
instalasinya; dan
f) Penyediaan alat dan mesin produksi benih yaif.t pouer
sprager, mini tractor, kendaraan roda 3 (tiga) dilengkapi
dengan bak angkut.
1l
l.Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Proteksi
Tanaman
Balai proteksi tanaman mempunyai fungsi meliputi:
a. Pelayanan diagnostik OPT, xtrveilanslpengamatan OPT,
penerapan teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan
ramah lingkungan. Fungsi tersebut dilaksanakan oleh
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit TPH (LPHP TPH)
di wilayah/ kawasan lintas Kabupaten/ Kota;
b. Pelayanan pengendalian OPT dilaksanakan oleh Brigade
Proteksi Tanaman (BPT); dan
c. Pemantauan dan analisis residu pestisida serta Pengawasan
peredaran pestisida.
t7
Jenis bangunan lainnya seperti kandang, ruang penetasan,
bangunan pengolah limbah, pagar, laboratorium, shelter,
bangunan penanganan ternak (cattle yard/, pembukaan dan
peremajaan HPI disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat.
b. Rehabilitasi/Renovasi UPTD
Rehabilitasi/renovasi UPID dapat digunakan untuk bangunan
kantor, kandang ternak, laboratorium, gudang peralatan,
gudang pakan, garasi, toilet, pengolahan limbah ternak, shelter,
cattle gard, dan pagar kantor.
BAB IV
KEGIATAN DAK BIDANG PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
l9
Untuk Kabupaten/ Kota yang mempunyai potensi lahan kering maupun
persawahan dapat dibangun lumbung pangan masyarakat dan lantai jemur
dalam rangka mewujudkan cadangan pangan masyarakat sesuai dengan
potensi dan kebutuhan masyarakat.
Komponen irigasi air tanah, antara lain: sumur bor/gali, pornpa air
dan perlengkapannya, rumah pompa, dan jaringan irigasi air tanah,
dengan uraian sebagai berikut:
a. Pembangunan sumur dengan cara pengeboran atau digali untuk
Daerah yang mempunyai potensi air tanah cukup baik.
b. Penyediaan pompa air dan perlengkapannya agar rnenggunakan
jenii pompa sentifugal ataupun submersibel, yang digerakan
denga.t penggerak motor diesel/ bensin, motor listrik ataupun
tenaga surya.
c. Pembangunan rumah pompa air berupa bangunan permanen dan
cukup kuat untuk menahan getaran mesin dengan pengamanan
yang baik untuk pompa yang berkapasitas besar atau disesuaikan
dengan kebutuhan.
d. Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) untuk
mengaliikan air dari PomPa air ke lahan usaha tani'
20
2. Irigasi Air Permukaan
Kegiatan irigasi air permukaan merupakan pemanfaatan air
permukaan (sungai, danau, mata air, air bekas galian tambang)
dimana pada lokasi tersebut mempunyai potensi air permukaan.
2T
4. Dam Parit
Dam parit merupakan bangunan untuk meninggikan permukaan air
dengan membendung aliran permukaan atau sungai kecil yang
mempunyai potensi sebagi sumber air irigasi.
kbar badan jalan usaha tani minimal dapat dilalui kendaraan roda-3
(tiga) dan dibuatkan tempat untuk berpapasan, sedangkan
kapasitasnya disesuaikan dengan jenis komoditas yang akan diangkut
dan alat angkut yang akan digu.nakan.
Spesifikasi dan komponen jalan usaha tani (balat jalan, badan, jalary
saluran drainase, goronggorong dan jembatanl disesuaikan dengan
kebutuhan lapangan.
22
2. Pembangunan Jalan Produksi
Jalan produksi yaitu prasarana transportasi yang dibangun pada
kawasan Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan yang sudah ada
tanaman / ternak yang di miliki petani Hortikultura, Perkebunan dan
Petemakan. Jalan produksi ditujukan untuk pengangkutan sarana
produksi menuju lahan pertanian, memperlancar mobilitas alat dan
mesin pertanian serta mengangkut hasil produk pertanian dari lahan
pertanian menuju tempat pengumpulan sementara, tempat
pengolahan atau pasar.
23
b. Kabupaten/Kota yang telah memiliki kantor BPP di Kecamatan
dan kondisinya baik, maka pemanfaatannya diprioritaskan untuk
pengadaan sarana penyuluhan berupa: seperangkat alat bantu
pembelajaran untuk penyrrluhan pertanian di kantor BPP di
Kecamatan dan pembangunan pagar (pagar untuk Kantor BPP,
bukan pagar untuk lahan BPP di Kecamatan) serta pengadaan
kendaraan Roda-2 (dua) untuk penyuluh pertanian Pegawai Negeri
Sipil (PNS) sesuai kebutuhan;
c. Kabupaten/ Kota yang telah memenuhi kriteria poin a dan b
tersebut di atas, maka pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun
2014 untuk pembangunan Kantor BPP di Kecamatan yang baru.
2 Rehabilitasi/Renovasi Kantor BPP di Kecamatan
Rehabilitasi kantor BPP di Kecamatan yaitu memperbaiki/mengganti
semua elemen bangunan yang rusak.
27
2) Pengembangan Benih Tanaman Sayuran dan Tanaman
Biofarmaka, komponennya dapat mencakup:
28
b) Pembangunan shadirq net (rumah bayang) untuk leather leaf
dengan spesifikasi sebagai berikut: paranet 70 - 75%, mulsa
plastic hitam perak, bambu petung, instalasi air (bak
penampungan, sumur, pompa, hand sprayer);
c) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air dan
instalaginya;
d)Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi laboratorium kultur
jaringan;
e) Penyediaan peralatan laboratorium kultur jaringan; dan
f) Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara Iain pouer
spraVer, mini tractor, kendaraan roda 3 (tiga) dilengkapi
dengan bak angkut.
b. Rehabilitasi/Renovasi UPTD
Rehabilitasi/renovasi UPTD dapat digunakan untuk bangunan
kantor, kandang ternak, laboratorium, gudang peralatan,
gudang pakan, garasi, toilet, pengolahan limbah ternak,
shelter, cattle gard, dan pagar kantor.
c. Penyediaan sarana pendukung UPTD
Sarana pendukung UPID terdiri dari: peralatan rearding
(timbangan, tongkat, pita ukur, identitas ternak, computer datt
printer), cLopper, tnnd traktor, sarana pengangkut rumput,
mesin tetas, peralatan penampung semen (dummg, artificial
uagirua setl, peralatan prossesing semen (mikroskop, timbangan
digital, heating, layar monitor, aol top, incubator,
haemocgtometer, fiilling'sealing, pH meter, spektronile,
alat/mesin pinter straut, rak strau.t, container freezing,
mntainer storage, dan peralatan stenlisasr), kendaraan roda-2
(duai, kendaraan roda-3 (tigal, genset, dan instalasi air'
BAB V
PEMBINAAN DAN PELAPORAN
Pembinaan
1. Sekretariat Jenderal cq. Biro Perencanaan bersama-sama
Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian terkait melakukan
pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 lingkup Pertanian Provinsi
dan atau Kabupaten/ Kota.
2. Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi melakukan
pembinaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 lingkup Pertanian
Kabupaten/Kota.
3. Kepala Dinas/Badan lingkup Pertanian Kabupaten/Kota
melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala
Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi dalam menyusun
RKA- DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 untuk mensinergikan
terhadap program/ kegiatan yang terkait dengan bidang
pertanian.
4. Mekanisme pengusulan data teknis DAK Bidang Pertanian
Tahun 2015- unluk Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi
disampaikan oleh Kepala Dinas/Badan secara resmi ke
Sekretaris Jenderal cq. Kepala Biro Perencanaan Kementerian
Pertanian dengan tembusan Gubernur dan Eselon-I terkait.
Adapun sofiapg dan hardcopg dapat dikirim melalui Fax.
(02i) - 78839618 dan atau emailke: pa.kementan@gmail.com.
5. -untuk data teknis DAK Bidang Pertanian
Mekanisme pengusulan
Tahun 20f5 Dinas/Badan lingkup Pertanian
Kabupaten/ Kota harus disampaikan melalui Kepala
oinaJ/eadan lingkup Pertanian Provinsi untuk diteruskan
secara resmi G Sekretaris Jenderal cq' Kepala Biro
Perencanaan Kementerian Pertanian dengan tembusan
Bupati/Walikota dan Eselon I terkait. Adapun -s-o7t^copg dan
naiacopg dapat dikirim melalui Fax. (O21) - 78839618 dan
atau email ke: pa.kementan@.gmail.com.
32
6. Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) DAK Bidang Pertanian
Tahun 2014 lingkup Pertanian Provinsi agar disampaikan oleh
Kepala Dinas/Badan secara resmi ke Sekretaris Jenderal cq.
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian dengan
tembusan Gubernur dan Eselon-I terkait. Adapun sofiapg
dan tnrdcopg dapat dikirim melalui Fax. (021)-78839618 dan
atau email ke: pa.kementan@email.com.
7. Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) DAK Bidang Pertanian
Tahun 2Ol4 lingkup Pertanian Kabupaten/Kota harus
disampaikan melalui Kepala Dinas/Badan lingkup Pertanian
Provihsi untuk diteruskan dan disamoaikan secara resmi ke
Sekretaris Jenderal cq. Kepala Biro Peiencanaan Kementerian
Pertanian dengan tembusan Bupati/Walikota dan Eselonl
terkait. Adapun soficopg dan hardcopg dapat dikirim melalui
Fax. (021)-78839618 dan atau email ke:
pa. kementan@email.com.
8. Biaya pembinaan, pen1rusunan data teknis, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan DAK Bidang
Pertanian Tahun 2014 lingkup Pertanian Provinsi dibebankan
pada APBD Provinsi.
9. Biaya pembinaan, pen)'usunan data teknis, pemantauan,
evaluasi kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 lingkup
Pertanian Kabupaten/Kota dibebankan pada APBD
Kabupaten/Kota.
1O. Kepala Dinas/Badan Lingkup Pertanian Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang tidak mengirimkan DPA DAK Bidang
Pertanian Tahun 2Ol4 ke Sekretaris Jenderal Cq Kepala Biro
Perencanaan Kementerian Pertanian akan dikenakan Sanksi
(Punishmentl terhadap alokasi anggaran DAK Bidang pertanian
Tahun 2015.
B. Pelaporan
1. Kepala Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi pelaksana DAK
Bidang Pertanian Tahun 2013 wajib menyamp,aikan lapgrSl
triwulan dan tahunan tentang realisasi pelaksanaan DAK
Bidang Pertanian Tahun 2013 kepada Sekretaris Jenderal c'q'
Kepali Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, - dengan
tembrrsan Direktiir Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal/ Kepala Badan
lingkup Kementerian Pertanian terkait dan Gubernur terkait.
2. KepaTa Dinas/Badan lingkup Pertanian Kabu-paten / Kota
pel-aksana DAK Bidang Pertanian - Tahun 2013 Yajiq
henyampaikan laporan triwulan dan tahunan ler-ltang. re-alisa.si
pelai<san'aan DAK-Bidang Pertanian lahgn 2O13 kepada Kep.ala
binas/Badan lingkup Peltanian Provinsi untuk- diteruskan .dan
disampaikan seiari resmi ke Sekretaris Jenderal c.q Kepala
Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, dengan tembusan
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Keme.nterian
Keuangan, Direktur Jenderal/Kepala Badan lingkup
Kemen-terian Pertanian terkait dan Bupati/Walikota terkait'
3. Format laporan triwulan dan tahunan mengacu Pada format
yang tertuang pada format laporan triwulanan dan tahunal
"""sri"l Suraf Edaran Bersama Kepala Bappenas, Menteri
Keuanqan dan Menteri Dalam Negeri, Nomor
0239/il{.PPN/ rr /2oos, sF-r722|MK-O7 l2OO8 €n Nomor
900/3556/Si dentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan
Teknis Peiaksanaan d-an Evaluasi Pemanfztatan Dana Alokasi
Khusus.
33
Laporan triwulanan yang ditujukan ke Sekretaris Jenderal c.q
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian paling lambat
diterima minggu pertama setiap triwulan berakhir uia pos, fax
(021-7804156, 78839618) dan atau email ke alamat
biroren. kementan@email. com.
a. Untuk triwulan I (Januari Maret) paling lambat diterima
-
minggu pertama April berupa laporan perenc€rnaan kegiatan
sebagaimana format 8 (khusus untuk laporan triwulan I,
kolom yang digunakan hanya kolom 1 s/d 8);
b. Untuk triwulan II (April - Juni) paling lambat diterima minggu
pertama Juli;
c. Untuk triwulan III (Juli - September) paling lambat diterima
minggu pertama Oktober;
d. Untuk triwulan IV (Oktober - Desember) yang sekaligus
sebagai laporan tahunan paling lambat diterima minggu
pertama tahun berikutnya; dan
e. Format laporan triwulan dan tahunan DAK Bidang Pertanian
Tahun 2013 sebagaimana tercantum dalam Format 2a dan
Format 2b yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.
4. Laporan akhir tahun anggaran DAK Bidang Pertanian Provinsi
Tahun 2013 lingkup Pertanian Provinsi disampaikan oleh
Kepala Dinas/Badan kepada Sekretaris Jenderal c'q' Kepala
Biro Perencanaan Kementerian Pertanian dengan tembusan
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian
Keuangan, Direktur Jenderal/Kepala Badan lingkup
Kementerian Pertanian terkait dan Gubernur terkait'
5. Laporan akhir tahun anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun
ZO1S tingkup Pertanian Kabupaten/Kota disampaikan oleh
Kepala Oit""7e"d"tt kepada Kepala Dinas/Badan tiryklp
Pertanian Provinsi untuk diteruskan dan disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal c'q Kepala Biro Perencanaan Kementerian
Pertanian dengan tembusan Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal/Kepala
Badan lingkup Kementerian Pertanian terkait dan
Bupati / Walikota terkait.
akhir tahun anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun
6. Laporan
2Ol3 memuat gambaran umum' keluaran (output)' hasil
(outcome), dampak (impact) dari kegiatan DAK Bidang Pertanian
i"htrn iotg d"tt realisasi anggaran' hambatan, dan masalah
yang dihadapi, serta saran perbaikan di masa mendatang'
7. Hasil laporan DAK Bidang Pertanian Tahun 2O13 menjadi
salah
satu dasar penilaian dalam menetapkan alokasi anggaran DAK
Bidang Pertanian Tahun 2O15'
8. Bagi SKPD lingkup pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota
yang tidak menyampaikan laporan -DAK. Bidang Pertanian
iaftutt 2013 ke Sekretaris Jenderal Cq Kepala Biro Perencanaan
akandikenakansanksi{Punishment|terhadappengalokasian
anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2015'
34
BAB VI
PENUTUP
ANIAN
NESIA,
35
Format 1.
ALOKASI DAK BIDANG PERTANIAN TA. 2OT4
ProvinsiAceh 11.445.080
Kab. Aceh Barat 4.218.440
Kab. Aceh Besar 6.371.280
Kab. Aceh Selatan 6.189,860
Kab. Aceh Si 4.120.210
Kab. Aceh Tensah 4.589,220
Kab. Aceh Tenggara 5.528.460
Kab. Aceh Timur 7.677,400
Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen 6.705,570
Kab. Pidie
Kab. Simeulue 3.901,130
Kota Banda Aceh
Kota Saban 2.816.480
Kota Lan 2.928,140
Kota Lhokseumawe 2.596.150
Kab. Nagan Raya 5.173,450
Kab. Aceh Ja 4.695,790
Kab. Aceh Barat Daya 5.780,700
Kab. Gayo Lues 5.167.320
Kab. Aceh Tamian 5.039.830
Kab. Bener Meriah 5.594.830
Kab. Pidie Ja
Kota Subulussalam 2.562.160
Provinsi Sumatera Utara 9.350.120
Kab. Asahan 5.450.940
BIDANG PERTANIAN (dalam j
2
Kab. Dairi 4.423.610
Kab. DeliSerdang 6.405.280
Kab. Karo
Kab. Labuhanbatu 3.910,470
Kab. Lan 6.299.040
Kab. Nias 4.190,610
Kab. Simaluneun
Kab. Tapanuli Selatan 6.140,450
Kab. TapanuliTengah 5.021.910
Kab. Tapanuli Utara
Kab. Toba Samosir
Kota Biniai 2.748.820
Kota Pematangsiantar 2.557.590
Kota Tebing Tinggi 2.824,460
Kab. Pakpak Bharat 4.087.460
Kab. Nias Selatan 4.350,420
Kab. Humba Hasundutan 4.492,720
Kab. Serda Bedaeai 6.060.300
Kab. Samosir 4.793.810
Kab. Batubara 4.234,360
Kab. Padane Lawas 3.794.940
Kab. Pada Lawas Utara 3.722,480
Kab. Labuhanbatu Selatan 3.321,110
Kab. Labuhanbatu Utara 4.284.840
Kab. Nias Barat 3.367,280
Kota Gunungsitoli 2.652.230
Provinsi Sumatera Barat 7.792.220
Kab. Lima puluh Kota 4.625,120
Kab. 7.271,890
BIDANG PERTANIAN (dalamj
I 2 3
159 Kab. Klaten 8.535,460
150 Kab. Kudus 5.023.280
151 Kab. Magelang 6.961.020
L62 Kab. Pati 10.267.680
163 Kab. Pekalongan 4.889.620
t64 Kab. Pemalang 8.7s9,550
165 Kab. Purbalingga 5.606,180
L66 Kab. Purworejo 4.993.830
t67 Kab. Rembang 7.377.340
168 Kab..Senrarang
6.931.840
169 Kab. Sragen
8.238,510
170 Kab. Sukoharjo
5.714.530
771 Kab. Tegal
6.191.260
L72 Kab. Temanggung
5.304.230
t73 Kab. Wonogiri 6.780,570
174 Kab. Wonosobo
5.191.810
L75 Kota Magelang 2.394,930
L76 Kota Pekalongan 2.283,830
777 Kota Salatiga
2.646.530
t78 Kota Surakarta 2.326,570
779 Kota Tegal 2.266,420
xtv Provinsi Daerah lstimewa yogvakarta 6.555,990
180 Kab. Bantul
6.086,350
181 Kab. Gunung Kidul 7.296,790
t82 Kab. Kulon Progo 4.031,920
183 Kab. Sleman 5.206,370
XV ProvinsiJawa Timur 21.948,320
L84 Kab. Bangkalan 7.117,870
185 Kab. Banyrlwangi 7.588.160
BIDANG PERTANIAN
ALOI{ASI
1 2 3
296 Kab, Maros 5.941,670
297 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 4.584,710
298 Kab. Pinrang 7.746,690
299 Kab. Kepulauan Selayar 4.213,920
300 Kab. Sidenreng Rappang 6.537,670
301 Kab. Sinjai 5.254,630
302 Kab. Scppeng 5.780,550
303 Kab, Takalar 5.234,700
304 i(ab. Tana Toraia 5.860,530
30s Kab. Wajo 8.752,370
306 Kota Parepare 2.704,880
307 Kota Palopc 3.508,920
308 Kab. Luwu Timur 5.694,690
309 Kab, Toraja Utara 5.595,060
XXIV Provinsi Sulawesi Barat 6.216,840
310 Kab. Majene 4.435,610
311 Kab. Mamuju 4.964,620
31.2 Kab. Polewali Mandar 5.847,260
313 Kab. Mamasa 6.734,450
31,4 Kab. Mamuiu Utara 3.976,040
xxv Provinsi Sulawesi Tenggara 6.777,560
315 Kab. Buton 6.313,350
316 Kab. Konawe 6.185,180
317 Kab. Kolaka 4.794,590
318 Kab. lvluna 6.191 ,160
319 Kota Kendari 3.377,890
320 Kota Bau-bau 3.484,530
32r Kab. Konawe Selatan 6.284,540
322 Kab. Bombana 4.405,900
BIDANG PERTANTAN
Kab. Lembata
Kab. Ma 7.076.150
Kab. Neada 4.569.600
Kab. Sikka 5.210.770
Kab. Sumba Barat 4.087.000
Kab. Sumba Timur 5.211.400
Kab. Timor Tensah Selatan 6.822.160
Kab. Timor Te h Utara
Kota Kupan 2.708.480
Kab. Rote Ndao 4.976.370
Kab. Man rai Barat 5.830.000
Kab. Naeekeo 6.800.070
Kab. Sumba Barat 3.765.980
Kab. Sumba Te 3.304,510
Kab. ManggaraiTimur 3.857.100
Kab. Sabu Raiiua 4.198.270
Provinsi Maluku
Kab. Maluku Ten ra Barat
Kab. Maluku Tengah 6.112,400
Kab. Maluku Ten
Kab. Buru
Kota Ambon 2.493,690
Kab. Seram Bagian Barat 4.789.460
Kab. Seram Bagian Timur 3.438.480
Kota Tual 2.456.150
Kab. Maluku Barat Da 6.982.930
Kab. Buru Selatan 3.964.260
Provinsi Maluku Utara 6.467,330
Kab. Halmahera Tengah 6.078.510
BIDANG PERTANIAN juta
di
EF
?:
ci 2
3
T
!|t
i5
tl
ttE!
t
'c i;! :,
; Fi
J | 'il
s
G' i s{1
'e ,i!
;E ??ift* r?iii
!r i EE$sit iserg
;liE;$ii$l !iiii
tg !gslg3e3
i: iiiii Ei i
iili
s
iii
tt t!t!!i!! ; i;i
$E
E
2
Iiiiiiiiiii
I ,EI XXEXXJtd ,tEliF
5F oFo69
3-.or.
I
io,
d.
FT
HT
x!
;fr
a
Bo
:T
E* ix
! UP
E "TE
F
g
r ilE
at gg!
€I. tE
.3
sE E!
i E II{ Ei il?$i
gg
EEg.;rEEti ,[;its
+E5
E?irlgBiil
Ji
EbXETXXE €EEEg
ss tsgg$g$$$
iE EXiic€i€
rirS!!Ir!E
!EE5E!gNES ssfl3i
II !Ei!EiEE
ila! [
gEE ??Et???i
r1? F FFFF FFF
STTETiJJiEX a$$i€ E
F!
^>
: 8! t**'-"
E rsd
e !.eR J-.-'c