A. TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan mampu dan terampiil menggunakan alat ukur sudut
(Theodolit).
2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan penguukuuran sudut mendatar cara
repetisi dengan benar.
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan menentukan posisi-posisi suatu titik
dan mengetahui besar sudut antara dua jurusan yang dilakukan beberapa kali.
C. LANGKAH KERJA
1. Menentukan lokasi pengukuran.
2. Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.
3. Memasang pesawat pada statif.
4. Menyetel sekrup tiga untuk mendatarkan pesawat dengan menggerakkan atau
memasukkan gelembung nivokotak dan nivo tabung ke tengah lingkaran dan tabung.
5. Menentukan titik-titik yang akan diukur, misalnya titik P1, titik A dan titik B.
6. Tekan tombol “FUNC”.
V 90º 12’ 20”
HR 120º 30’ 40’’
13. Untuk mengakhiri pengukuran cara repitisi, tekan tombol “FUNC” dan tekan tombol
“HOLD”
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
D. PERHITUNGAN
a. Titik A
D = A x h x cos α
= 100 x (567 – 426) x cos2 (900 – 90023`40``)
= m
b. Titik B
D = A x h x cos α
= 100 x (559 – 417) x cos2 (900 – 90023`50``)
= m
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
E. KESIMPULAN
1. Mahasiswa telah mampu dan terampil menggunakan alat ukur sudut (Theodolit)
dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa telah mampu melakukan pengukuran sudut mendatar cara refetisi
3. Mahasiswa telah mampu melakukan pengolahan data dan menggambarkan hasil
pengolahan data pengukuran dengan menggunakan alat Theodolit.
F. SARAN
1. Untuk mengurangi kesalahan pada saat melakukan pengukuran, sebaiknya sebelum
kelokasi pengukuran terlebih dulu memahami dan mempelajari prosedur pengukuran.
2. Sebaiknya menggunakan peralatan sesuai dengan funsinya
3. Dibutuhkan kekompakan dalam melakukan praktik agar job pengukuran dapat
diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
4.