Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGUKURAN POLIGON

Disusun oleh :
Risky Raka Saputra (21DI7683)
Wasib Zaky Mustafa (21DI7691)
Wildhan Ardatama Kusuma Prayoga (21DI7692)
Yodhi Setiawan (21DI7693)
Nama Instruktur :
Susilo Widiyantoro, S.T., M.Eng.

Nama Asisten Instruktur :

Desi Suci Richasari, S.T.

PROGRAM STUDI DIPLOMA 1 PENGUKURAN DAN PEMETAAN


KADASTRAL
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
2021
LAPORAN PENGUKURAN POLIGON

a. Judul Praktikum (Acara) : Pengukuran Poligon


b. Waktu Pelaksanaan : 29 November 2021 - 14 Desember 2021
c. Alat dan Bahan yang digunakan : 1. Teodolit
2. Waterpass
3. Rambu Ukur
4. Prisma Ukur
5. Meetband
6. Jalon
7. Statif
8. Paku Payung
9. Alat Tulis

d. Dasar Teori
Poligon adalah sudut banyak atau rangkaian titik-titik yang berurutan dan
saling membentuk sudut. Poligon (/ˈpɒlɪɡɒn/)(secara literal "banyak sudut", dari Bahasa
Yunani Kuno "poly" banyak + "gon" sudut) merupakan bangun datar yang terdiri
dari garis lurus yang bergabung untuk membentuk rantai tertutup atau sirkuit. (Wikipedia)
Poligon atau segi banyak merupakan kurva tertutup yang seluruh sisinya dibatasi oleh
garis. Poligon yang kita maksud adalah poligon yang digunakan sebagai kerangka
dasar pemetaan yang memiliki titik-titik, dimana titik tersebut mempunyai sebuah
koordinat X, Y dan Z. Koordinat X dan Y merupakan kerangka kontrol horizontal
yang mewakili sistem bidang datar, sedangkan koordinat Z adalah kerangka kontrol
vertikal yang mewakili titik ketinggian.
Poligon lebih banyak digunakan dalam pengukuran karena bentuknya
fleksibel, pengukurannya yang sederhana, peralatan yang mudah didapatkan, dan
penghitungannya yang mudah. Poligon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu poligon
terbuka dan poligon tertutup. Poligon tertutup merupakan kerangka dasar pemetaan
yang membentuk segi banyak dan bersifat menutup. Pada poligon tertutup, titik awal
kita gunakan sebagai acuan/referensi, dan juga pada poligon tertutup titik awal sama
dengan titik akhir. Sedangkan pada poligon terbuka, membentuk kerangka dasar
pemetaan poligon bersifat terbuka, titik awal dengan titik akhir berada pada titik yang
berbeda.
Dalam praktik poligon ini, kami melakukan pengukuran dengan meetband,
waterpass, theodolite, dan total station. Setelah itu kami sajikan dalam bentuk peta
situasi pada kertas milimeter ukuran A1, dengan skala 1:250 Pada pengukuran dengan
meetband atau pita ukur, kami membutuhkan jalon sebagai pelurusan setelah itu
waterpass kami menggunakan rambu ukur dan mengukur pulang pergi . Sedangkan
pada theodolite, kami mencari azimuth lalu membentuk poligon dan dilanjut
pembidikan detail situasi di setiap bangunan atau jalan yang ada di sekitar titik
poligon.
i. Urutan Kerja
1. Pertama tahap pengukuran meetband, siapkan alat dan bahan.
2. Tentukan empat titik poligon yang akan diukur lalu ukur dari titik A ke B, titik
B ke C, titik C ke D, hingga titik D ke A kembali.
3. Ukur menggunakan pita ukur dengan cara pelurusan dengan jalon jika tidak
memungkinkan untuk diukur menggunakan satu pita ukur.
4. Catat data hasil pengukuran pada setiap slag.
5. Lakukan pengukuran dengan pergi dan pulang (2x pengukuran)
6. Setelah mendapatkan data lapangan, hitung ketelitian tiap hitungan slag.
7. Jika memenuhi toleransi dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya. Namun jika
belum maka ulangi data yang dianggap blunder atau bisa diulang semuanya.
8. Setelah itu dilanjutkan pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal
menggunakan theodolite.
9. Siapkan alat dan bahan lalu dirikan theodolit di titik A, lalu dirikan tripod dan
unting-unting tepat pada titik B dan titik D.
10. Lakukan sentering dan levelling pada theodolite di titik A dan setting
horizontal nol (setting nol) lalu Hold agar ketika digeser tetap pada posisi 0
derajat horizontal.
11. Arahkan bidikan tepat di utara menggunakan bantuan kompas atau kompas
pada HP.
12. Lepas Hold dan lakukan pembidikan tepat pada titik B, posisikan benang
unting-unting tepat pada garis batas atas, bawah pada lensa theodolite.
Sehingga diperoleh azimut titik A.
13. Lanjutkan pembidikan dari titik B menuju titik D sebanyak 2 rangkap untuk
mendapatkan sudut pada A.
14. Setelah itu pindahkan alat di titik B dan unting-unting dan tripod di titik A dan
C.
15. Lakukan pembidikan dari titik A menuju titik C sebanyak 2 rangkap untuk
mendapatkan sudut pada B.
16. Setelah itu pindahkan alat di titik C dan letakkan unting-unting dan tripod di
titik B dan titik D.
17. Lakukan pembidikan dari titik B menuju titik D sebanyak 2 rangkap untuk
mendapatkan sudut pada C.
18. Terakhir, pindahkan alat di titik D lalu letakkan unting-unting dan tripod di
titik C dan titik A.
19. Lakukan pembidikan dari titik C menuju titik A sebanyak 2 ragkap untuk
mendapatkan sudut pada D.
20. Setelah mendapatkan azimut dan sudut pada masing-masing titik pada
poligon, buatlah tabel Kerangka Kontrol Horizontal dan hitunglah.
21. Tahap selanjutnya adalah pengukuran dengan waterpass. Siapkan alat dan
bahan.
22. Dirikan alat waterpass pada tengah-tengah titik antara titik A dan B, lakukan
levelling pada waterpass. Lalu dirikan rambu ukur pada titik A dan B.
23. Lakukan pembidikan pada titik A dan titik B sebanyak 2 kali pengukuran
(pulang-pergi), pada pembidikan kedua pindahkan waterpass agak ke depan
atau belakang agar hasil pengukuran dapat dibandingkan ketelitiannya.
24. Setelah titik A dan B selesai dibidik, pindahkan waterpass pada tengah-tengah
titik B dan C, letakkan rambu ukur pada titik B dan C.
25. Lakukan pembidikan sebanyak 2 kali, pulang-pergi.
26. Setelah titik B dan C selesai dibidik, pindahkan waterpass pada tengah-tengah
titik C dan D, letakkan rambu ukur pada titik C dan D.
27. Selanjutnya lakukan pembidikan sebanyak 2 kali pulang pergi.
28. Setelah titik C dan D selesai dibidik, pindahkan waterpass pada tengah-tengah
titik D dan A, letakkan rambu ukur pada titik D dan A.
29. Terakhir, lakukan pembidikan sebanyak 2 kali pengukuran pulang-pergi.
30. Setelah mendapatkan data waterpass, lakukan penghitungan Kerangka Kontrol
Vertikal.
31. Tahap selanjutnya adalah pembidikan detail situasi menggunakan theodolite.
Siapkan alat dan bahan, lalu dirikan alat di titik A lalu lakukan sentering dan
levelling. Lalu hitung tinggi alat.
32. Bidik titik B dan atur derajat horizontal disesuaikan dengan azimut pada titik
A. Setelah itu tempatkan rambu ukur pada masing-masing lengkungan di
bangunan atau jalanan.
33. Bidik baca benang atas, benang bawah, benang tengah, serta horizontal dan
vertikal. Lalu tulis hasilnya.
34. Lakukan pada masing-masing titik pada poligon, pembidikan detail situasi
berlaku di dalam poligon maupun diluar poligon.
35. Setelah mendapatkan semua data, lakukan plotting pada kertas milimeter blok
ukuran A1.

e. Hasil Pengukuran Meetband


Titik Pergi Pulang Ketelitian
A-B 64,886 64,890 1
16.222
B-C 27,114 27,118 1
6.779
C-D 65,410 65,390 1
3.270
D-A 26,006 26,000 1
4.333,833

Penghitungan Ketelitian
1. Titik A-B
Pergi : 64,886 meter
Pulang : 64,890 meter
Selisih : 64,890 – 64,886 = 0,004 meter
64,890+64,886
Rata-rata : = 64,888 meter
2
selisih 0,004 1
Ketelitian : = = meter
rata−rata 64,888 16.222
Data diatas memenuhi toleransi sehingga data dapat digunakan.
2. Titik B-C
Pergi : 27,114 meter
Pulang : 27,118 meter
Selisih : 27,118 – 27,114 = 0,004 meter
27,118+27,114
Rata-rata : = 27,116 meter
2
selisih 0,004 1
Ketelitian : = = meter
rata−rata 27,116 6.779
Data diatas memenuhi toleransi sehingga data dapat digunakan.

3. Titik C-D
Pergi : 65,410 meter
Pulang : 65,390 meter
Selisih : 65,410 – 65,390 = 0,020 meter
65,410−65,390
Rata-rata : = 65,400 meter
2
selisih 0,02 1
Ketelitian : = = meter
rata−rata 65,4 3.270
Data diatas memenuhi toleransi sehingga data dapat digunakan.

4. Titik D-A
Pergi : 26,006 meter
Pulang : 26,000 meter
Selisih : 26,006 – 26,000 = 0,006 meter
26,006+26,000
Rata-rata : = 26,003 meter
2
selisih 0,006 1
Ketelitian : = = meter
rata−rata 26,003 4.333,833
Data diatas memenuhi toleransi sehingga data dapat digunakan.

Tabel Kerangka Kontrol Horizontal


Nama Sudut Ks Sudut Azi Jarak D kX D kY X Y
Titik Terko mut sin cos
reksi a a
A 88O - 88O 108O 64,888 61, 0,0 - 0,0 1000 1000
21’ 7,5 21’ 54’ 386 04 21, 15 ,000 ,000
30” ” 22,5” 40” 030
B 92O - 92O 196O 27,116 - 0,0 - 0,0 1061 978,
38’ 7,5 38’ 15’ 7,5 02 26, 07 ,389 9858
55” ” 47,5” 52,5” 94 030 0
C 86O - 86O 289O 65,400 - 0,0 22, 0,0 1053 952,
26’ 7,5 26’ 49’ 61, 04 185 16 ,707 9621
15” ” 7,5” 45” 522 1
D 92O - 92O 17O 26,003 7,7 0,0 24, 0,0 992, 975,
33’ 7,5 33’ 16’ 18 02 831 06 2798 1628
50” ” 42,5” 2,5”
A’ 1000 1000
,000 ,000
Penghitungan :
1. Σ sudut = 88O 21’ 30” + 92O 38’ 55” + 86O 26’ 15” + 92O 33’ 50”
= 360O 00’ 30”

2. Fs = Σ sudut – (n-2) . 180O


= 360O 00’ 30” – (4 – 2) . 180O
= 00O 00’ 30”

−fs
3. Ks = = −30 } over {4 ¿ = - 7,5”
n

4. Sudut Terkoreksi (Sudut Ukuran + ks)


A. 88O 21’ 30” + (- 00O 00’ 7,5”) = 88O 21’ 22,5”
B. 92O 38’ 55” + (- 00O 00’ 7,5”) = 92O 38’ 47,5”
C. 86O 26’ 15” + (- 00O 00’ 7,5”) = 86O 26’ 7,5”
D. 92O 33’ 50” + (- 00O 00’ 7,5”) = 92O 33’ 42,54”

5. Azimut (Azimut sebelumnya - Sudut Koreksi + 180O)


Azimut AB = 108O 54’ 40” - 92O 38’ 47,5” + 180O
= 196O 15’ 52,5”
Azimut BC = 196O 15’ 52,5” - 86O 26’ 7,5” + 180O
= 289O 49’ 45”
Azimut CD = 289O 49’ 45” - 92O 33’ 42,5” + 180O
= 377O 16’ 2,5” - 360O
= 17O 16’ 2,5”
Azimut DA = 17O 16’ 2,5” - 88O 21’ 22,5” + 180O
= 108O 54’ 40”
Dari penghitungan azimut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa azimut DA
kembali ke azimut awal, artinya data poligon tertutup dapat digunakan.

6. Σ jarak = 64,888 + 27,116 + 65,400 + 26,003


= 183,407 meter

7. D sin a
A. 64,888 sin 108O 54’ 40” = 61,386
B. 27,116 sin 196O 15’ 52,5” = - 7,594
C. 65,4 sin 289O 49’ 45” = - 61,522
D. 26,003 sin 17O 16’ 2,5” = 7,718

di
8. Kx = ( ).(-fx)
Σd
64,888
A. Kx A = ( ).(-61,386) = 0,004
183,407
27,116
B. Kx B = ( ).(-(-7,594)) = 0,002
183,407
65,4
C. Kx C = ( ).(-(-61,522)) = 0,004
183,407
26,003
D. Kx D = ( ).(- 7,718) = 0,002
183,407

9. D cos a
A. 64,888 cos 108O 54’ 40” = - 21,030
B. 27,116 cos 196O 15’ 52,5” = - 26,030
C. 65,4 cos 289O 49’ 45” = 22,185
D. 26,003 cos 17O 16’ 2,5” = 24,831

di
10. Ky= ( ).(-fy)
Σd
64,888
E. Ky A = ( ).(- 21,030) = 0,015
183,407
27,116
F. Ky B = ( ).( -26,030) = 0,007
183,407
65,4
G. Ky C = ( ).( 22,185) = 0,016
183,407
26,003
H. Ky D = ( ).( 24,831) = 0,006
183,407

11. Mencari X
Xab = 1000 + 61,386 + 0,004 = 1061,3890
Xbc = 1061,3890 + (-7,594) + 0,002 = 1053,7071
Xcd = 1053,7071 + (-61,522) + 0,004 = 992,2798
Xda = 992,2798 + 7,718 + 0,002 = 1000,000

12. Mencari Y
Yab = 1000 + (-21,030) + 0,015 = 978,9858
Ybc = 978,9858 + (-26,030) + 0,007 = 952,9621
Ycd = 952,9621 + 22,185 + 0,016 = 975,1628
Yda = 975,1628 + 24,831 + 0,006 = 1000,000

f. Hasil Pengukuran Azimut


1. Titik A
St Titik Bidik Biasa Luar Biasa Luar Biasa Biasa
a
A B 00O 00’ 00” 180O 00’ 00” 270O 00’00” 90O 02’ 40”
D 88O 21’ 20” 268O 21’ 20” 358O 21’ 40” 178O 24’ 20”
Selisih 88O 21’ 20” 88O 21’ 20” 88O 21’ 40” 88O 21’ 40”
sudut

2. Titik B
St Titik Bidik Biasa Luar Biasa Luar Biasa Biasa
a
B A 00O 00’ 00” 180O 01’ 00” 270O 01’00” 90O 01’ 40”
C 92O 39’ 00” 272O 39’ 40” 362O 40’ 00” 178O 40’ 40”
Selisih 92O 39’ 00” 92O 39’ 40” 92O 39’ 00” 92O 39’ 00”
sudut

3. Titik C
St Titik Bidik Biasa Luar Biasa Luar Biasa Biasa
a
C D 00O 00’ 00” 180O 00’ 20” 270O 00’20” 90O 03’ 00”
B 86O 26’ 00” 266O 26’ 40” 356O 26’ 20” 179O 29’ 20”
Selisih 86O 26’ 00” 86O 26’ 20” 86O 26’ 20” 86O 26’ 20”
sudut

4. Titik D
St Titik Bidik Biasa Luar Biasa Luar Biasa Biasa
a
D A 00O 00’ 00” 180O 00’ 20” 270O 00’ 00” 89O 58’ 00”
C 92O 34’ 00” 272O 33’ 40” 362O 33’ 40” 182O 32’ 20”
Selisih 92O 34’ 00” 92O 34’ 40” 92O 34’ 40” 92O 34’ 00”
sudut
g. Hasil Pengukuran Waterpass
Titi Pengukuran Jara Pengukura Jara Toler Beda Beda
k Pergi (m) k n Pulang k ansi Tinggi (m) Tingg
Slag (m) Slag i
(m) (m) Rata-
Rata
A 955 1331 62,8 1350 971 63,2 3,011 -376 379 -
377,5
B 1418 1629 27 1576 1365 26,8 6,224 -211 211 -211
C 1693 1710 64 1745 1725 63,6 3,031 -17 20 -18,5
D 1425 814 36,8 670 1280 26,2 6,735 611 -610 610,5
3,5

Toleransi H = 12 √d
= 12 √0,183407
= 5,14
Jumlah beda tinggi rata-rata kurang dari 5,14, berarti telah memenuhi syarat dan
ukuran dapat digunakan.

Tabel Kerangka Kontrol Vertikal


Nama Bacaan Bacaan Jarak Delta Koreksi Z
Titik rambu pergi rambu pulang (m) H (m) H (m)
Muka Bela Muka Belak
kang ang
A Ba 1066 1534 1550 1087 64,888 -0,378 -0,001 150,000
Bb 844 1128 1150 855
B Ba 1686 1496 1628 1447 27,116 -0,211 -0,001 149,621
Bb 1572 1340 1524 1283
C Ba 1877 1846 1903 1885 65,400 -0,019 -0,001 149,409
Bb 1543 1540 1587 1565
D Ba 1496 926 726 1355 26,003 0,611 0 149,389
Bb 1352 702 614 1205
A Σ jrk= 150,000
’ 183,407

h. Hasil Pengukuran Detail Situasi


bacaan rambu vertikal horizontal
sta target
ba bb bt d m s d m s X Y Z

A 1000 1000 150

1.54 B 108 54 40

b1 1.815 1.7435 1.77925 90 0 0 156 56 0 1002.801 993.422 149.761


b2 1.702 1.626 1.664 90 0 0 136 3 20 1005.274 994.528 149.876

b3 1.596 1.506 1.551 90 0 0 166 23 40 1002.117 991.253 149.989

b4 2.726 2.622 2.674 85 0 0 179 30 20 1000.089 989.679 149.769

b5 2.865 2.747 2.806 85 0 0 181 38 40 999.6639 988.294 149.759

b6 1.636 1.551 1.5935 90 0 0 146 36 20 1004.678 992.903 149.947

b7 1.791 1.649 1.72 90 0 0 122 29 20 1011.978 992.373 149.820

b8 1.814 1.673 1.7435 90 0 0 116 54 40 1012.573 993.618 149.797

b9 1.9 1.591 1.7455 90 0 0 112 15 0 1028.599 988.300 149.795

b10 1.839 1.529 1.684 90 0 0 109 29 49 1029.222 989.654 149.856

j1 1.683 1.633 1.658 92 27 40 340 57 20 998.3715 1004.718 149.667

j2 1.683 1.637 1.66 92 27 40 358 2 0 999.8424 1004.589 149.683

j3 1.575 1.535 1.555 94 15 0 329 17 40 997.9687 1003.420 149.689

j4 1.32 1.242 1.281 94 15 0 10 49 40 1001.457 1007.619 149.683

j5 1.272 1.188 1.23 94 15 0 359 18 20 999.8988 1008.353 149.689

j6 1.232 1.108 1.165 94 15 0 358 43 0 999.7238 1012.329 149.459

j7 1.33 1.242 1.286 94 15 0 320 25 20 994.4241 1006.745 149.604

j8 1.295 1.215 1.255 94 15 0 300 25 20 993.1393 1004.029 149.694

j9 1.272 1.178 1.225 94 15 0 292 45 20 991.3793 1003.616 149.620

j10 1.645 1.608 1.6265 94 14 40 274 5 40 996.3297 1000.263 149.640

j11 1.545 1.499 1.522 94 14 40 255 40 40 995.5674 998.868 149.678

j12 1.41 1.34 1.375 94 15 20 255 19 0 993.2659 998.235 149.647

j13 1.36 1.278 1.319 94 15 0 24 49 40 1003.424 1007.401 149.615

j14 1.56 1.51 1.535 94 15 0 40 2 20 1003.199 1003.807 149.635

B 1061.389 978.9858 149.621


1.53
4 C 196 15 52.5

b32 1.63 1.365 1.4975 89 47 20 284 35 20 1035.744 985.661 149.755

b33 1.309 1.04 1.1745 89 47 20 281 20 20 1035.014 984.275 150.080

b34 1.594 1.495 1.5445 89 47 20 273 59 20 1051.513 979.674 149.647

b35 1.54 1.436 1.488 89 47 20 266 32 40 1051.008 978.359 149.705

b36 1.526 1.484 1.505 89 47 20 234 23 40 1057.974 976.541 149.665


b37 1.248 1.188 1.218 89 47 20 222 31 0 1057.334 974.563 149.959

b38 1.565 1.51 1.5375 89 47 20 202 59 20 1059.241 973.923 149.638

j15 1.172 1.129 1.1505 91 44 0 63 29 40 1065.234 980.903 149.874

j16 1.1 1.028 1.064 91 44 0 54 1 20 1067.21 983.212 149.873

j17 1.1 1.004 1.052 91 44 0 54 5 0 1069.157 984.612 149.813

j18 1.12 1.098 1.109 91 44 0 0 38 40 1061.414 981.184 149.979


150.03
993.965 0
p4 1.2 1.05 1.125 90 0 0 3 0 0 1062.174
150.09
990.657 4
p5 1.12 1.003 1.0615 90 0 0 356 0 0 1060.573
150.07
990.955 8
r3 1.15 1.004 1.077 90 0 0 34 56 0 1069.749

C 1053.797 952.9621 149.409


1.45
8 D 289 49 45

b24 1.044 0.932 0.988 90 52 40 7 44 20 1055.305 964.057 149.707

b25 0.882 0.771 0.8265 90 52 40 360 55 20 1053.976 964.058 149.870

b26 1.096 0.993 1.0445 90 52 40 356 10 40 1053.111 963.237 149.665

b27 0.88 0.769 0.8245 90 52 40 333 39 0 1048.871 962.906 149.872

b28 1.068 0.962 1.015 90 52 40 332 33 40 1048.914 962.367 149.690

b29 1.07 0.924 0.997 90 52 40 310 5 20 1042.63 962.362 149.646

b30 1.085 0.933 1.009 90 52 40 307 28 20 1041.736 962.207 149.625

b31 0.7 0.4 0.55 101 49 20 302 18 40 1029.507 968.325 144.301

D 992.2798 975.1628 149.389


1.54
3 A' 377 16 2.5

b11 1.01 0.87 0.94 91 11 40 30 40 0 999.4173 987.200 149.700

b12 2.028 1.888 1.958 86 34 20 33 19 0 999.942 986.820 149.810

b13 1.99 1.85 1.92 86 34 20 36 21 40 1000.55 986.397 149.848

b14 1.854 1.742 1.798 86 34 20 39 28 0 999.3734 983.778 149.802

b15 1.845 1.725 1.785 86 34 20 48 35 40 1001.248 983.071 149.863

b16 1.802 1.702 1.752 86 34 20 53 45 20 1000.316 981.054 149.777


b17 1.255 1.135 1.195 86 34 20 65 9 40 1003.131 980.186 150.453

b18 1.758 1.642 1.7 87 44 20 69 8 20 1003.103 979.287 149.689

b19 1.57 1.43 1.5 88 41 0 78 35 0 1005.996 977.933 149.754

b20 1.624 1.48 1.552 88 41 0 81 4 40 1006.498 977.395 149.711

b21 1.997 1.73 1.8635 88 41 0 95 26 20 1018.846 972.633 149.682

b22 1.88 1.62 1.75 88 41 0 100 15 0 1017.851 970.539 149.779

b23 2.06 1.672 1.866 88 41 0 104 6 40 1029.889 965.708 149.957

1. Data Wildhan Ardatama Kusuma Prayoga

i. Pembahasan
Pengukuran poligon merupakan metode paling fleksibel dan hitungannya
sederhana, hal inilah yang mendasari kami dilatih untuk menggunakan metode
poligon dalam perhitungan. Dalam melakukan pengukuran, kami menggunakan
beberapa alat seperti meetband, rambu ukur, waterpass, dan theodolite. Selain itu
kami juga menerapkan metoda-metoda yang telah kami pelajari seperti, seri rangkap,
pengukuran optis, dll. Maka pengukuran poligon merupakan perpaduan antara
beberapa cara yang telah kami pelajari sebelumnya. Tentunya dengan memperhatikan
toleransi dari setiap pengukuran, jika tidak memenuhi toleransi maka kami akan
melakukan pengukuran ulang agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Pada pengukuran poligon dan detail situasi ini, kami mendapatkan tempat di
Asrama Putri bagian Selatan, yaitu pada blok E. Menurut kami pengukuran pada
asrama putri merupakan pengukuran detail situasi dengan sistem terlengkap, karena di
asrama putri terdapat cukup banyak dan lengkap detail buatan, namun kami tidak
membidik detail alam. Detail buatan yang kami bidik meliputi bangunan aspi, parit,
taman, pagar, bangunan prodiksus, dan jalan. Pada peta detail situasi kami juga
melampirkan inset sebagai gambaran peta yang lebih jauh lagi namun dengan mini
peta. Kami menggunakan skala 1:250, yang artinya 1 cm pada peta mewakili 2,5 m
pada jarak sebenarnya.

j. Lampiran Peta Detail Situasi Asrama Putri Selatan (Blok E)

k. Daftar Pustaka
1. https://123dok.com/document/y95l5jlz-pengertian-poligon-dan-metode-
pengukuran.html
2. https://classroom.google.com/u/3/c/NDE3NzI2OTA4NjQ3/m/
NDI4NzE4MTI1NTM3/details
3. http://lib.unnes.ac.id/43126/1/Evaluasi%20Titik%20Kontrol%20Tinggi
%20Universitas%20Negeri%20Semarang%20Dengan%20Metode
%20Pengukuran%20Kerangka%20Dasar%20Vertikal%20Bench%20Mark
%20%28BM%29.pdf
4. http://share.its.ac.id/pluginfile.php/40441/mod_resource/content/
2/3.2.1%20Kerangka%20Kontrol%20Horisontal.pdf
5. https://arafuru.com/m/sipil/cara-menggunakan-waterpass-untuk-pemula.html
l. Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai