LN Dal Vol 2
LN Dal Vol 2
2
3
4
5
6
7
8
9
Bab Prolog - Kehidupan Baru Sehari-Hari
“Shido! Aku memanggang sesuatu yang disebut kue kering!”
“To-Tohka...”
“Ummu? Apa!?”
10
Berbagai macam benda di dalamnya berbentuk tidak karuan dan
dapat terlihat bekas gosong di mana-mana. Semua itu hampir tidak
bisa dibilang kue kering.
Shidou dan Tohka berada pada kelas yang sama, tapi agar ‘setiap
murid secara individual mendapatkan pendidikan menyeluruh’...
atau begitulah alasan yang dibuat, berbagai hal seperti praktikum
lab dan PKK-pun dilakukan secara berkelompok kecil.
Dengan kata lain, hanya para gadis yang mengikuti PKK hari ini.
“Ini...”
“...”
Shidou menggigil.
“...!?”
“A-apa...!?”
12
Setelah mengamati ulang lintasan bayang-bayang keperakan itu, ia
melihat sebuah garpu tersangkut di dinding. *jriiing*... begitu bunyi
getarannya. Garpu itu berdesain simpel. Mungkin dari kafetaria.
“......”
Dia berkulit terang, dan memiliki rambut yang menyapu bagian atas
bahunya. Fitur dirinya tidaklah umum, namun anggun; dia tidak
menampilkan ekspresi seperti apapun pada wajahnya, memberikan
impresi layaknya boneka tak bernyawa.
“To-Tobiichi?”
“Nu.”
13
“Kamu tidak perlu memakan yang dibuat Yatogami Tohka itu
dengan mulutmu. Kalau kamu mau sesuatu untuk dimakan, coba
ini—”
“E—Errrr...”
“Apa kau bilang? Kau datang setelahku tapi bertingkah sok dan
seenaknya!”
“Ap......”
14
Seolah baru saja dilemparkan ke tengah-tengah ruang hampa, mata
Tohka berputar-putar.
“...?!”
15
Lalu terdengar suara renyah selagi dia mulai mengunyah——
“Fuaa...”
“Fu-Fuun, tidak jadi masalah! Kalau kuemu seperti itu, punyaku pasti
lebih enak!”
“Apa?”
“Nu... kalau begitu Shido, kue kering siapa yang mau kau makan?”
“Eh?”
16
Tohka dan Origami, dari kiri dan kanan pada saat bersamaan,
mengulurkan kotak mereka.
“Jadi, Shido?”
“...”
Baik Tohka dan Origami memiliki kilatan di mata mereka yang dapat
menembus dan menjebak musuh, dan saat mereka menatap
Shidou, keringat mulai mengalir di pipinya.
17
18
... Entah bagaimana, itu adalah suasana dimana tidak peduli yang
mana yang dia makan, dia akan terbunuh.
"..."
"..."
"... Errrr"
Dan pada saat itu, seperti yang diharapkan dari kedua belah pihak,
sejumlah besar tekanan yang dibangun di kepalan mereka dilepaskan
dan diarahkan ke vital masing-masing ——dan akhirnya memukul
kepala dan perut bocah malang yang berada di antara mereka.
19
Bab 1 - Misi: Dibawah Satu Atap
Bagian 1
“...Haaa...”
“...Haaa.”
Meski Tohka baru bulan lalu masuk ke Raizen High School dimana
Shidou bersekolah, mereka berdua sudah bersaing seperti ini setiap
hari.
20
——Bagaimanapun juga, kalau memang yang terjadi cuma adu
mulut gadis-gadis sekolahan seperti biasa, kondisi Shidou mungkin
tidak akan sekritis ini.
“...”
21
Akan tetapi, kalau ini berlanjut terus, tubuh Shidou tidak akan
bertahan, sebagaimana dapat diperkirakan dari situasi ini.
“Hmm...?”
“...Uwaa”
“Hujan ya? Hei, hei, bukannya perkiraan cuaca bilang akan cerah?”
“Gawat...”
22
Akan tetapi, seakan sedang menertawakan Shidou, hujan tersebut
menjadi lebat dalam sekejap.
“Ah...?”
Alih-alih butiran air yang jatuh dari langit, ada hal lain yang menarik
perhatiannya dari kejauhan.
“Anak perempuan...?”
23
Bibir Shidou mengucapkan kata-kata itu.
“Apa...?”
Kenapa?
24
Meskipun ia tidak dapat mengungkapkannya dengan baik dalam
kata-kata, sensasi yang tidak nyaman meluap-luap dalam pikiran
Shidou.
“...”
*Sraaaat*!
“Ha...?”
“...O-oi!”
25
“K-kau baik-baik saja? Oi!”
“...!”
Usai Shidou mengatakan itu, wajah gadis tersebut pucat pasi dan
matanya berputar-putar, lalu dia melonjak seakan mencoba
melarikan diri dari Shidou.
“...Err...”
“Eh?”
26
Baru saja Shidou melangkah maju, gadis itu berkata dengan takut-
takut.
“Jangan, sakiti...aku.”
“Errr...”
Dan, Shidou, yang tidak tahu harus bereaksi apa, melihat boneka
yang jatuh di tanah.
“Ini...punyamu?”
“...!”
27
“...!”
“H-haah...?”
[Ya ampun—— Jangan pura-pura, dasar mesum... yah, kali ini, kamu
sudah menolongku, jadi anggap saja ini special service yang
kuberikan untuk ka。mu.]
28
“...A, aah, iya."
[Daaah. Arigatou-san.]
“Aah—oi!"
“...Ah.”
Kemudian ia tersadar.
29
Tambah lagi, karena tadi lututnya menyentuh tanah, celana
panjangnya jadi kotor sekali.
Tidak ada yang bisa ia lakukan karena sudah sebasah ini. Maka,
Shidou mengesampingkan mood-nya, mencoba menghibur diri,
dan kembali berjalan pulang.
“...Hm?”
30
Adik Shidou, Itsuka Kotori, yang bersekolah di SMP di lingkungan
tempat tinggalnya, sebagai seorang murid SMP berusia tiga belas
tahun.
Dan pada saat yang sama, dia juga adalah pemimpin organisasi
yang menangani Roh lewat cara damai. <Ratatoskr>.
“Dasar.”
“Lagipula——”
“...”
31
Padahal hanya bertemu dengan adiknya, namun membuat
jantungnya berdebar-debar.
“——Aku pulang.”
Sambil memegang tas dan kaus kaki dengan satu tangan, Shidou
membuka pintu kamar mandi seperti yang biasa ia lakukan.
Dan—
“——!?”
32
Kalaupun ia menambahkan sepuluh kata pujian yang paling
berlebihan sekalipun yang dapat ia pikirkan, itu masih belum cukup
untuk menggambarkan bahkan 10% dari kecantikan gadis rupawan
yang memancarkan keberadaan yang luar biasa ini.
“To-Tohka...?”
“...?!”
33
“Ap...Shi-Shido!?”
“Guefugh...!?”
34
“—!”
Karena ukuran tubuh Tohka sedikit lebih besar, kulit yang tampak
dari leher sampai tulang selangka, membuatnya entah kenapa jadi
terlihat agak erotik. Hal ini membuat Shidou agak bingung di mana
harus menempatkan pandangannya.
35
Dia berkata dengan santai.
“L-latihan...!?”
“Oh—”
“Kau membawa Tohka kesini, bukan...? Oh, dan latihan, apa maksud
dari semua ini...!?”
36
“Eh? Err—mengenai itu—”
“Oh...?”
Begitu katanya.
“......Hmmm?”
37
“......Ahh, maaf, aku terlalu banyak pakai gula ya?”
38
“......Ahh, benar juga. Aku seharusnya menjelaskan dulu padamu.”
“Sebelum itu...?”
“......Lebih baik kamu ganti baju dulu, bukan? Nanti lantainya basah.”
39
Bagian 2
“... Jadi? Apa maksud semua ini?”
“Hmm—mengenai ini.”
40
“Karena itu aku tanya kenapa bisa jadi seperti iniiiiiii!’
“......”
“Rehabilitas......apa maksudmu?”
41
“......Shin. Bulan lalu, kamu mencium Tohka dan menyegel
kekuatannya, benar?”
“...Ugh, i-iya...”
“Be-berisik!”
“......Yah, tidak apa-apa, tapi ada satu masalah... sekarang ini ada
semacam koneksi yang mengalir di antara Shin dan Tohka.”
“Ap...?”
42
Bukannya itu berarti Tohka sekali lagi akan mempunyai kemampuan
untuk membelah langit dan bumi dalam satu ayunan?
Entah dia sadar atau tidak dengan kepanikan Shidou, Reine lanjut
berbicara dengan halus.
“Be-begitukah?”
“O-oh...begitu ya.”
43
“......Ya. Karena berbagai situasi ini, sudah diputuskan bahwa Tohka
akan tinggal di rumah ini untuk beberapa waktu sementara
bangunan residensial khusus Roh sedang dibangun.”
“Tunggu sebentar.”
“......Ada apa?”
“Eh...”
“......Dengan kata lain— meski sulit bagi kami untuk memastikan ini,
Tohka belum mempercayai manusia lain selain kamu. Baik itu aku
ataupun Kotori, meskipun kami punya banyak kesempatan untuk
berinteraksi dengannya—— hasilnya akhirnya tidak sama
sepertimu…...pertama-tama, meskipun cuma sedikit, kami akan
mengamankan sebuah tempat. Lalu, kami akan menguji apabila
Tohka mampu tinggal dalam kehidupan normal.”
“...Begitu...”
44
Tentu saja, setelah penjelasan tersebut, semuanya terlihat jelas
untuk Shidou.
“...”
45
“Eh...? Apa maksudmu... itu”
“Ap——”
“...Ka-kau bercanda—”
“——Hmm?”
46
Tanpa disadari, warna pita yang mengikat rambut twintail-nya
sudah berganti dari putih ke hitam.
“——!”
“Kau tidak mau, Shidou? Apa kau bilang kau tidak suka mengencani
para Roh dan membuat mereka jatuh hati padamu?”
—Benar.
“Ah...?”
47
“Kita hanya bisa diam menonton dunia porak-poranda
akibat spacequake atau sabar menunggu terjadinya sebuah
keajaiban sambil membiarkan AST membunuh para Roh. Mungkin
diantara dua kemungkinan itu.”
“...!”
Baik pada skala besar atau kecil– selama Roh muncul di daerah
tertentu, daerah tersebut akan hancur porak-poranda, seolah ada
bom yang meledak.
48
“...A, apa-apaan... itu...”
“—Kotori.”
“Ada apa?”
49
Setelah berkata demikian, dia menyandarkan punggungnya ke
bantalan di belakang.
Entah kenapa, ia merasa kalau itu tidak masuk akal, dan karena itu
ia ragu-ragu menyela pembicaraan. Jadi untuk menandakan ia ingin
Kotori lanjut berbicara, Shidou mengiyakan saja.
“Yah, tentu saja itu juga. Tapi itu gol tambahan. Kalau kamu
memandangnya seperti itu, berarti kami sama saja seperti para
AST.”
“... Hmm, yah, kupikir kau benar. Jadi... ada juga organisasi semacam
itu. Kapan dan kenapa kau jadi komandan di sana? Aku sama sekali
tidak tahu.”
50
sampai menyimpan rahasia seperti terlibat dalam hal yang dapat
membahayakan hidupnya. Sebagai seorang kakak, ia merasa sedikit
tidak puas.
51
“Walaupun kau bilang seperti itu, mau bagaimana lagi kalau itu
kenyataannya. Kenapa kau tidak bisa lebih menurut dan percaya
kata-kata adikmu? Kau pikir kau akan terlihat pintar kalau kau
meragukan kata-kata orang lain?”
...Sikapnya itu jauh berbeda dari Kotori yang manis seperti biasanya.
Keringat membasahi pipi Shidou.
“Karena...?”
“............”
52
“—Karena ditemukan seorang anak lelaki yang dapat menyegel
kekuatan para Roh dengan ciuman, <Ratatoskr> kemudian dengan
penuh keyakinan mengalihkan tujuannya ke arah perlindungan
para Roh.”
“Ap...”
“A-anak itu...aku?”
“Ya.”
“Tidak tahu.”
53
“La, lalu, bagaimana kau bisa tahu aku punya kemampuan seperti
ini! Dan lima tahun lalu! Apa sebenarnya yang terjadi waktu itu!”
“...”
Wajah itu—
“Ko-Kotori...?”
54
“Ba-bagaimanapun juga—”
“...”
Biarpun itu bukan niat sang gadis untuk menghancurkan dunia ini.
Menghadapi keputusan satu-sisi, menyimpulkan mereka sebagai
bencana dan mengincar nyawa mereka.
Seandainya kekuatan para Roh tidak disegel, suatu hari nanti, ada
kemungkinan bencana dahsyat berskala-besar seperti Eurasia itu
terulang kembali.
55
Shidou menghela nafas dalam-dalam dan menggaruk lepas
beberapa helai rambutnya.
56
“Ya, karena itulah kau tidak perlu khawatir dengan hal-hal di sini.
Silahkan ambil waktumu berpikir.”
“Biarpun kau bilang seperti itu... kupikir ada yang salah kalau
seorang gadis dan seorang lelaki muda sebaya tinggal di rumah
yang sama...”
“Guh...”
“...!”
57
Bahunya tersentak, lalu berbalik ke belakang.
“... Shido. Sudah kuduga, tidak boleh ya? Aku... tidak boleh tinggal
di sini?”
“...Uh.”
...Kalau ada manusia yang bisa bilang ‘tidak’ pada situasi ini, ia ingin
bertemu dengannya.
58
Bagian 3
"... Jadi, berbicara tentang pelatihan ini, apa itu? Apa yang akan
kamu lakukan untukku?"
"Ah?"
59
"Pada dasarnya, latihanmu, berdasarkan asumsi bahwa kamu akan
berkencan dengan semua Roh mulai sekarang, adalah mengatur
percakapan dengan gadis-gadis tanpa merasa gugup."
Setelah dia ingat harus berlatih dengan galge bulan lalu dan
menjalani pelatihan dalam seni menggoda — pipinya berkedut.
"Kali ini, kita akan membuat yang terbaik dari 'hidup bersama
dengan seorang gadis' sebagai pelatihan pertempuran langsung.
Intinya adalah bahwa bahkan jika kamu tiba-tiba menghadapi
situasi pengetatan dada dengan seorang gadis, kamu akan tetap
tenang dan dapat berperilaku sopan dan bertindak sesuai. "
"... Haa."
60
"Ya ampun, memaksakan dirimu pada orang lain seperti yang kamu
sukai, Shidou? Semoga beruntung tidak muncul namamu di koran
pagi."
"Aku tidak akan berada di dalamnya!"
"I-Begitukah ...?"
"Ya, dan aku tidak secara khusus bermaksud bahwa mereka harus
saling mencintai. Paling tidak, akan sulit jika mereka tidak cukup
mempercayaimu sehingga mereka tidak menolak ciuman itu. Itulah
sebabnya Reine memantau para Roh. secara individu pada suasana
hati dan perasaan positif mereka. "
"... Hm?"
61
Jika dia mencermati, di telinga kanan Kotori, dia bisa melihat dia
mengenakan intercam kecil.
"Dari apa yang kulihat beberapa saat yang lalu, bola lampu padam.
Bisakah kamu melanjutkan dan mengubahnya?"
"- !?"
Tapi itu hal yang wajar untuk dilakukan. Yang pasti— itu karena
tamunya ada di sana, di toilet.
62
"Apa ... shidou !?"
Selain itu, bola lampu yang Kotori katakan keluar - bersinar terang
dan mempesona. Kebetulan, sakelar lampu yang dipasang di
samping pintu mati.
Ini tidak masuk akal, bagi seseorang yang masuk dengan tiba-tiba
untuk dapat melihat taktik ini.
Dengan pipi Tohka memerah bit, pada saat yang sama dengan satu
tangan menarik ujung gaunnya, dia dengan kasar meraih kertas
toilet yang dipasang di dinding, dan kemudian melemparkannya ke
wajah Shidou dengan sekuat tenaga.
Meskipun itu hanya tisu toilet yang lembut, tetapi jika dilempar
dengan tiba-tiba, itu masih akan memiliki dampak yang cukup.
63
* Gulung**Gulung**Gulung* …… dan, tisu toilet yang telah memulai
serangan kamikaze pada hidung Shidou menarik garis putih di
sepanjang koridor.
64
65
... Apa yang terjadi adalah bahwa mereka memperkirakan kapan
Tohka akan memasuki toilet, sebelum mengirim Shidou untuk
menyerang. Dan terlebih lagi, mereka bermain dengan sopan
dengan kunci pintu dan lampu.
"Ah…?"
... Itu adalah sebuah puisi yang dia dengar dari suatu tempat yang
dibacakan dengan keras.
Benar. Itu adalah sesuatu yang Shidou tulis ketika dia masih di
sekolah menengah.
66
Shidou berteriak seolah-olah dia telah berhenti berfungsi,
mengeluarkan baterai radio dan menjatuhkannya.
"Bahkan jika kamu melakukan itu tidak ada gunanya. Lagipula, itu
sudah ditayangkan."
"Itu adalah penerus Penalti dari yang terakhir kali. Akan menjadi
masalah jika kamu tidak menganggapnya serius hanya karena ini
adalah latihan—— yah, santai. Selama kamu tidak salah, seperti
mengungkapkan nama penulis tidak akan terjadi. "
Galge itu jauh lebih baik. Pelatihan kali ini memiliki tingkat kesulitan
yang terlalu tinggi untuk Shidou, yang tidak memiliki kekebalan.
"Ahhhh, yah itu bukan masalah. Ada banyak hal yang akan
menyebabkan emosinya berayun. Dalam peristiwa semacam ini,
67
kemungkinan kekuatan Roh mundur kembali kepadanya sangat
rendah."
"Ke-Tohka…?"
"... Aku akan memaafkanmu ... jadi erm, beberapa ... bagaimana,
bisakah kamu mengambilkan kertas untukku?"
"Ah…"
68
Shidou mengambil kertas toilet yang jatuh di koridor dengan
tangannya, menggulungnya kembali dan menyerahkannya kepada
Tohka.
69
Bagian 4
"Shidou, tampaknya bak mandi sudah siap, jadi silakan saja."
Jebakan macam apa yang kau atur kali ini ...?
"……"
*Berkedut*
70
Kotori, yang menikmati bergoyang bersama dalam sinkronisasi
dengan BGM game, menghentikan jari-jarinya sejenak. Shidou tidak
mengabaikannya.
"Oh baik, jangan seperti itu— terutama hari ini, karena kita akan
menggunakan pencairan gelembung mandi."
"- !?"
71
Dalam sekejap. Ekor kembar Kotori berkedut dan mengacak-acak.
"……"
"……"
Saat ini dalam pikiran Shidou, Kastil Kotori yang tidak bisa ditembus
sedang diserang oleh bom gelembung, pemandangan yang benar-
benar nyata terbuka.
72
Karena aku, Itsuka Shidou, telah menjadi saudaramu selama
bertahun-tahun, bukan hanya untuk pertunjukan.
"Apa ..."
... Dan, melihat dari dekat, bahu Kotori gemetar, dia mengerti bahwa
dengan melihat itu dan dari melihat tangan kanannya
mencengkeram tangan kirinya dengan erat.
"……"
"Tohka ?!"
73
"Nu, ada apa Shidou? Membuat wajah yang aneh."
"... Apa-"
"…Aku berharap."
"……"
74
"... Apa, benar-benar tidak ada siapa-siapa."
"Fuu ~~"
75
Suara seseorang yang bersenandung, membawa Shidou keluar dari
kebingungannya.
"-!"
Meski sederhana, itu adalah strategi yang efektif. Karena saat ini,
Shidou tidak punya tempat untuk lari.
76
masih kecil] sambil menyeruput segelas wiski. Adegan itu melayang
di benaknya.
"-!"
"Tou!"
*Guyur!*
"Nu?"
Dengan demikian ... Shidou tidak bisa lagi menahan napas dan
pecah dari permukaan air susu dengan dia membuat 'pose hari
yang baik' di wajahnya.
77
"Y-Yo."
"……"
"—— !?"
"-! …………!"
78
Bagian 5
"Itu adalah benar — benar-benar ...... pengalaman buruk."
Anak-anak yang baik, baik Tohka dan Kotori, sudah tidur di kamar
masing-masing.
Semua orang sudah tertidur — itu sudah lama sampai malam. Dia
merasa gendang telinga kanannya bergetar dan Kotori
mengerutkan alisnya.
"U …… nn ……"
79
Di atas tempat tidurnya dia memutar tubuhnya, menggulung
selimut dan melilitkannya ke tubuhnya sebelum berbalik ke
samping, dan sekali lagi mulai mengeluarkan suara tidur yang
tenang.
"Tidak ~"
Itu 3:20 Pagi Itu adalah saat ketika, semua anak baik dan buruk
berada di dalam mimpi mereka.
80
"Un ... Oh ya ... aku memintamu ... untuk membantuku ... bangun ..."
Sementara Kotori menggelengkan kepalanya seperti Reine, dia
sekali lagi meraih ke arah area di sekitar tempat tidurnya.
"-!"
Ya, itu bukan Chupa Chups yang biasa. Itu adalah senjata
rahasianya, Super Mental Candy yang super menyegarkan yang
digunakan Kotori hanya ketika dia ingin menahan rasa kantuknya.
"... Aku tidak keberatan - tanpa penundaan, ini laporannya. Shin saat
ini dalam kondisi tidur."
81
Ketika Kotori mengatakan itu, dia membunuh suara langkah kakinya
dan meninggalkan kamarnya, turun menuruni tangga dan mencapai
pintu depan.
"Roger."
-Dan.
82
"Ah ...? Apa ini ...?"
"Tidak ..."
Apa yang—
"……"
Dia melihat sekelilingnya. Di depan matanya ada kain bulu tipis. Dan
di langit-langit, dia bisa melihat lampu, yang berbeda dari kamarnya
sendiri.
Menilai dari interior kamar ... Sepertinya itu adalah ruang tamu di
lantai dua yang jarang dia masuki.
83
"…… Mu?"
84
85
Di sana, seperti yang diharapkan, adalah penampilan Tohka yang
indah.
"……"
"……"
"Hiiiiiiiii——"
"Apa ...?"
"Kamu benarrr!"
86
Dan, pada saat itu pintu kamar terbuka, Kotori muncul.
"Coba kulihat, tentang apa ini. Bukankah ini tentang Shidou yang
tidak dapat menahan libido birunya yang meluap-luap, jadi dia
merangkak ke kasur Tohka? Berhenti membuat tuduhan aneh
padaku."
"Apa ...?"
Dia berteriak, Kotori tidak peduli dan karena alasan tertentu, mulai
mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Eh? Aah."
87
Di layar itu sebuah surat telah ditulis. Dan nama penerima—
Tonomachi Hiroto, teman Shidou, sedang ditampilkan.
"- !?"
"Ada stasiun radio yang luar biasa. Cobalah dengarkan itu. Itu
benar-benar membuat hatiku gemetar. Ini akan mengubah
pandanganmu tentang kehidupan."
"Hen-Henti——"
"Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !?"
88
Karena kenyamanan peradaban modern yang mengirimkan
informasi dengan cepat, sepotong informasi bencana telah dikirim
kepada temannya.
"Ini Penalti. Akan merepotkan jika kamu akan panik hanya dengan
menyentuh payudara Tohka dengan pipimu."
Dan kemudian, untuk beberapa alasan dia ingat perasaan dari tadi
dan mulai menyentuh tubuhnya — setelah menyentuh area di mana
payudaranya berada, seluruh tubuhnya menegang.
"……"
Puf! Tampaknya hampir seolah asap akan naik, wajah Tohka benar-
benar merah.
Dan kemudian Tohka mengangkat jeritan yang luar biasa, dan mulai
meraih benda-benda di sekitarnya dan melempar secara acak.
89
"Uwahh ……… Tenang, Tohka!"
90
Bab 2 – Gadis di Bawah Hujan
Bagian 1
"Oh, Itsuka ... Eh? Apa yang terjadi padamu?"
Saat itu pagi dan Shidou, yang menyeret kakinya yang berat ke
ruang kelas, dipanggil dengan suara bingung oleh Tonomachi.
Yah bahkan jika itu bukan dia, melihat keadaannya saat ini, semua
orang akan memiliki kesan yang sama juga.
"Oh ya, aku mendengar radio itu, ada apa dengan itu? Itu sangat
menarik."
91
"Ah ... Hahahaha ... Ya, k-kau benar ..."
Note : Dari gravure idol, istilah yang digunakan untuk menyebut model
Jepang yang berpose dengan hanya mengenakan pakaian dalam atau
pakaian renang.
"A-apa itu?"
"Perawat, miko, atau pelayan ...... yang mana yang paling kamu
sukai?"
"…Hah?"
92
"Sudah diputuskan bahwa kostum gravure untuk edisi berikutnya
akan didasarkan pada jajak pendapat para pembaca ... Ini sangat
menyusahkan."
"……"
"Hei, Apa-apaan ini? Apakah kamu tidak terlalu serius. Apakah kamu
tidak berpikir dunia di mana kekasih Pembantu dan kekasih Perawat
dapat hidup berdampingan dengan damai juga baik?"
93
Shidou meletakkan tasnya di kursinya, sambil mengabaikan
Tonomachi yang melemparkan majalah di atas meja dan
mengikutinya.
"……"
"Selamat pagi."
"Pembantu?"
"Aku melihat."
"Selamat pagi-"
94
Tonomachi mengangkat bahu dengan berlebihan, dan mulai
menggiling Shidou di samping perutnya.
"Meskipun ini terjadi setiap saat. Kenapa selalu kamu yang selalu
mendapat balasan setelah sambutan? K-Kamu ..."
Selain itu, dia masih dipengaruhi oleh induksi mengerikan yang dia
terima setelah pindah ke rumahnya kemarin. Dia tidak tahan
menambahkan lebih banyak bahan bakar ke api ketika 75 hari
belum berlalu.
"……"
"... Err, tentang ... pagi ini, aku minta maaf. Apakah tubuhmu baik-
baik saja?"
Sepertinya dia masih peduli tentang masalah itu pagi ini. Shidou
menggaruk pipinya sambil tersenyum pahit.
95
"O-Oh ... Jangan khawatir tentang itu ..."
"Mu ……"
"…Ah."
"T-Tapi kamu juga salah. Kamu tiba-tiba ... Kamu tahu ... aku
terkejut."
"... Eh?"
Tohka tersentak kaget dan keringat mulai jatuh di pipinya. Dia ingat
bahwa kemarin di rumah dijelaskan kepadanya bahwa fakta bahwa
Shidou dan Tohka tinggal bersama adalah rahasia.
96
"B-Bukan itu yang kamu pikirkan semua orang! Bukannya aku dan
Shidou hidup bersama !?"
"—— !?"
"I-Idiot…"
... Yah meskipun begitu, masih ada satu orang di sisi kiri Shidou
yang tidak puas ... Seorang siswa perempuan melepaskan tatapan
yang akan membuat siapa pun kedinginan.
"……"
97
—Namun, masalah itu akan diselesaikan dengan kecepatan yang
mengejutkan.
"……"
"Itu kalimatku."
Dari kiri dan kanan Shidou, tatapan tajam dipertukarkan dari kedua
sisi.
Note : Bento dari kata diatas adalah istilah dari Bahasa Jepang yaitu
Makan siang buatan sendiri biasanya dalam kotak kecil terbuka yang
berisi nasi dan beberapa lauk.
98
Shidou mengikuti, mengeluarkan bento-nya sendiri, dan
meletakkannya di atas meja. Mereka semua membuka kelopaknya
bersama, dan kemudian—
"……"
Bento Shidou adalah sesuatu yang dia buat untuk dirinya sendiri di
pagi hari. Dan tentu saja itu dibuat bersama dengan Kotori
(meskipun dia belum kembali ke rumah bulan ini).
Secara alami— jika perlu untuk menyiapkan porsi orang lain dari
bento yang disiapkan dengan tergesa-gesa, itu adalah tugas Shidou
untuk melakukannya.
"……"
"Nu, a-apa? Bahkan jika kamu menatapku seperti itu, aku tidak akan
memberikannya padamu ..."
"I-Ini ..."
99
Ketika Origami mengajukan pertanyaannya, Shidou mengeluarkan
keringat dingin dan menghindari kontak mata.
"S-Sebenarnya. Ini dijual oleh penjual makan siang pagi ini dan
kebetulan Tohka juga ada di sana—"
"Pembohong."
"154 hari yang lalu, kamu membeli ini di toko diskon yang ada di
depan stasiun seharga 1580 yen, dan kamu masih
menggunakannya. Ini bukan sesuatu dari penjual makan siang."
Tidak, dia berpikir bahwa ini adalah pertanyaan penting, tapi dia
dikalahkan oleh Origami dan tidak dalam posisi untuk mengatakan
apa-apa. Seperti barusan, kata-katanya akan terhenti di tengah
jalan.
* Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuu ----------- *
100
Dalam sekejap, ruang kelas yang bising saat istirahat makan siang,
tiba-tiba menjadi sunyi.
"……"
"... Eh?"
Berarti, dia sedang menuju ke medan perang tepat pada saat ini—
Untuk membunuh para Roh, seperti situasi dengan Tohka
sebelumnya.
"……"
101
Di sana, di pintu ruang kelas, suara seorang gadis menggema dalam
keadaan bingung.
Setelah para siswa menelan air liur mereka, mereka keluar menuju
koridor satu per satu.
"Aah. Untuk saat ini, mari tinggalkan penjelasan untuk nanti. Kita
juga akan Tohka."
"Nu-Nuu."
102
"Eh, Reine-san? Dengan cara ini berarti ..."
"...... Yah, ayo cepat. Itu tidak akan lama sebelum spacequake."
"Y-Ya. Dan— Ah, Reine-san. Apakah tidak apa-apa jika kita tidak
membawa Tohka?"
"…… Aah, ini tentang itu— Umu, kita akan meminta Tohka
mengungsi ke penampungan bersama semua orang."
103
"Eh? Apakah tidak apa-apa?"
"Tidak tapi……"
"...... Un, jika kita tertangkap kita akan berakhir dalam situasi yang
menjengkelkan. Ayo pergi."
104
"Sensei, aku mengandalkanmu untuk merawat Tohka!"
"Shidou ...?"
"Ah ... aku, punya tugas penting untuk dilakukan. Majulah tanpa
aku. Oke?"
105
Bagian 2
"—Aah, kalian berdua datang. Roh akan segera muncul. Aku
mengandalkanmu untuk persiapan, Reine."
"…Ah."
"—Sekarang ..."
"Meskipun kami minta maaf karena kami tidak memberi kau banyak
waktu tetapi apakah kau sudah membuat keputusan? Shidou."
"... Uh—"
Dia tersedak. Tapi, dari atas jembatan, suara keras dari sirene
bergema.
106
Ketika Kotori mendengar teriakan itu, *Merebut* dia menjentikkan
jarinya.
Itu adalah jalan utama yang dipenuhi banyak toko. Tentu saja tidak
ada sosok manusia yang terlihat, seolah-olah itu adalah kota hantu.
Di tengah gambar itu, *Melengkung*.
"Eh ...?"
Ruang angkasa.
"——!"
107
Meskipun dia tahu bahwa ini adalah peristiwa yang terjadi di dalam
layar, dia secara naluriah menutupi wajahnya dengan tangannya.
Kekacauan ini ... menyerupai tempat itu sekitar satu bulan yang lalu,
tempat ia pertama kali bertemu Tohka.
"……"
108
Dia telah melihat reruntuhan bangunan berkali-kali tetapi ini adalah
pertama kalinya dia melihat saat ledakan terjadi.
"Sepertinya begitu."
"Nasib baik - adalah apa yang ingin aku katakan, tetapi karena ini
adalah [Pertapa], ini seharusnya normal."
"Yah, kurasa begitu. Bahkan di antara para Roh, dia memiliki sifat
tipe jinak."
Awalnya, dia tidak mengerti apa yang Kotori dan yang lainnya
bicarakan, tapi kemudian langsung ingat.
109
Mungkin itu masalahnya. Karena spacequake itu meninggalkan
kawah berdiameter sekitar 10 meter. Dari sudut pandang mereka,
itu harus kecil dibandingkan dengan yang lain.
Tentu saja ... bahkan jika dia sepenuhnya memahami ini sekarang ...
"Aah, itu adalah nama kode Roh yang baru saja muncul. Tunggu
sebentar— Bisakah kamu memperbesar layar?"
"…Hujan?"
Tapi— bukan itu yang membuatnya tertarik, dia tidak lagi peduli
dengan hujan.
110
Di tengah area yang tampak seperti kawah, mereka dapat
mendeteksi sosok seorang gadis kecil.
"- ?!"
Jika mata dan otak Shidou bekerja dengan baik ... maka tanpa
ragu—
Gadis yang dia temui kemarin ketika dia pulang dari sekolah.
111
"A-Aku pernah bertemu dengan gadis itu sebelumnya ..."
112
113
Setelah mendengar Shidou berbicara sebentar, Kotori mengarahkan
jari-jarinya kepada para kru di jembatan yang lebih rendah.
"... Itu tidak mengenali nilai numerik utama gangguan itu ya. Itu
sama dengan Tohka terakhir kali ... Shidou, mengapa kamu tidak
memberitahuku ini di rumah kemarin?"
"Jangan katakan sesuatu yang mustahil. Aku tidak tahu dia adalah
Roh ketika pertama kali bertemu dengannya ...!"
"Baiklah."
Dia melirik ke arah layar— Asap berputar di sekitar tempat Roh itu -
yang sekarang disebut [Hermit]. Mungkin, sebuah rudal atau
semacam ledakan diluncurkan padanya.
114
Dan di sekelilingnya, sejumlah kecil manusia yang mengenakan baju
besi mekanik sedang melayang.
"-! Awas!"
Matanya terbuka lebar, dan dia menggiling bagian belakang gigi ini.
115
"Apakah kamu tidak belajar apa-apa ketika ini terjadi pada Tohka?
Kepada AST, tidak peduli penampilan apa yang diambil oleh para
Roh. Satu-satunya hal yang penting adalah rasa kewajiban mereka
untuk melindungi dunia ini. Bagi orang-orang itu, mereka akan
menolak keberadaan berbahaya dan ikuti naluri bertahan hidup
mereka seperti binatang. "
Tapi- [Hermit] tidak melawan dan hanya berlari dari satu tempat ke
tempat lain.
"Ini tidak biasa. Bahkan di antara para Roh [Hermit] adalah tipe yang
sangat patuh."
"…Kemudian-"
"... Kuh!"
116
Bagi mereka, mereka hanya peduli tentang mengalahkan musuh
yang menyebabkan kerusakan pada dunia ini.
—Metode yang bisa menggulingkan situasi ini ... hanya ada satu
cara.
"... Kotori."
"Apa?"
"... Jika bukan karena kekuatan Rohnya ... gadis itu tidak akan
pernah menjadi sasaran AST, kan?"
"Benar."
"……"
117
Setelah Shidou menggaruk kepalanya, dia menggunakan kedua
tangannya untuk menarik pipinya.
"Bantu aku dengan ini, Kotori! ... Aku — ingin menyelamatkan gadis
itu ...!"
"—Fufu…"
"ROGER!"
118
Bagian 3
"—Hei, Tama-chan sensei."
"…… Muu."
119
Setelah diberi tahu itu, Tohka membuat wajah canggung dan tidak
bahagia.
"Ah, tidak tidak, tidak apa-apa. Kurasa, masih ada orang yang tidak
tahu."
"—Ledakan, katamu?"
120
Melalui penjelasan Tama-chan, Tohka mengangkat alisnya.
"Ya. Yang terbesar sampai saat ini adalah sekitar 30 tahun yang lalu.
Bencana Langit Eurasia. Ada sekitar 150 juta korban, itu adalah
bencana terburuk sejak awal sejarah."
"……"
"…… Shidou."
* Buk * Buk *
121
Untuk beberapa alasan dia tidak tahu …… Dia memiliki firasat buruk.
Dan kemudian, ketika detak jantungnya mencapai klimaks.
"…… Uh."
122
Bagian 4
"Fuu ... Lewat sini kan?"
"...... Dimengerti."
Dan tentu saja, karena pergerakan AST, ada kemungkinan rute akan
berubah. Jika itu terjadi, mereka akan memulihkan Shidou, dan
kemudian menuju ke lokasi yang diprediksi selanjutnya— Namun,
pada saat ini lokasi department store ini ideal.
123
Dan tentu saja, mungkin ada kemungkinan mereka akan
menghancurkan gedung untuk mengeluarkan Roh seperti yang
mereka lakukan pada Tohka. Tetapi, untuk saat ini, mereka harus
menunggu Roh keluar dari gedung sendirian.
Dan karena itu selama waktu ini, tanpa AST mengetahuinya, itu
adalah kesempatan berharga bagi Shidou untuk menyelinap ke
medan perang dan bercakap-cakap dengan Roh, bahkan jika hanya
untuk beberapa menit.
"……"
Dan untuk berpikir itu, bahkan belum sebulan sejak itu. Dia tidak
berpikir bahwa dia akan sekali lagi kembali ke medan perang tetapi
tidak bisa membantu.
Untuk beberapa alasan aneh yang dia tidak bisa mengerti, Shidou
memiliki kekuatan yang luar biasa.
—Dan terlebih lagi, itu adalah sesuatu yang Shidou harapkan dan
harapkan.
124
Shidou menghela nafas kecil ... —Dan alasannya, dia harus merayu
para Roh dan mencium mereka— tingkat kesulitannya agak terlalu
tinggi untuk Shidou.
"-!"
Dari suara tak terduga yang digema oleh Kotori, itu membuat tubuh
Shidou gugup.
"... Uh !?"
"Salahmu- Karena Yoshinon adalah gadis yang baik hati yang belum
melakukan kesalahan - Eh, tidak?"
125
"oOOYaa? Aku bertanya-tanya siapa itu tapi bukankah itu
keberuntungan Onii-chan yang sesat?"
126
Ngomong-ngomong— pada monitor jembatan, segala macam
parameter lain sedang ditampilkan, termasuk proyeksi yang
diperbesar dari patung [Hermit], berbagai statistik dan jendela teks.
Salah satu anggota kru bersikeras. Namun, segera suara lain datang
dari arah lain.
"Tidak, tidak, dari data yang kami kumpulkan sampai sekarang, kita
tahu bahwa [Hermit] jarang mengambil kesempatan untuk
menyerang manusia! Kita harus menyiapkan konfrontasi dengan
memilih ③!"
"…… Fuumu."
127
Dan kemudian, menghadap ke arah mike dia membuka bibirnya.
"Fuu ……, aku tidak tahu. Karena aku, hanya seorang pengembara
yang lewat ………"
* Swoosh *
"……"
128
Persis seperti itu, beberapa detik berlalu.
"... H-Hei, Kotori. Apa yang akan kita lakukan dengan atmosfer ini
……?"
Shidou mengikuti arahan boneka dan tertawa datar. Tidak ada yang
menggunakan [orang jenaka] saat ini aku pikir, tapi dia menahan
diri untuk mengatakan itu.
*kesuraman*
"Iyaa—, tapi aku beruntung Onii-chan yang cabul. Kita bertemu lagi
di tempat yang aneh ini— Ahaha, aku menyambut orang seperti ya
Onii-san— Tampaknya semua orang membenci Yoshinon— Jika aku
129
meninggalkan tempat ini, mereka mungkin akan mulai
menyerangku lagi—— "
"—Yoshinon, ya? Fuun, Roh ini berbeda dari Tohka — dia memiliki
informasi tentang namanya sendiri."
"Ah…"
130
Tampaknya benar setelah diberitahu bahwa— Tohka, tidak memiliki
nama sendiri.
"Shidou ya? —Itu nama yang keren. Yah, itu tidak mengalahkan
Yoshinon ~~"
"Hai Hai— Ada apa? —Ini adalah apa yang membuat Yoshinon
terkesan oleh — Roh perbatasan Shidou-kun —membuat
percakapan yang cerdas — dan menggunakan nama yang baru saja
kamu ingat beberapa saat yang lalu——"
"Tidak, ini bukan hal yang sangat penting, tapi sesat ... Yoshinon
yang aku bicarakan - bukan bonekanya tapi itu namamu kan?"
"……"
131
Ketika dia melakukan itu, boneka yang telah riang mengobrol
sampai sekarang, tiba-tiba terdiam.
"Eh ...? Tidak, aku hanya, bertanya mengapa dia tidak berbicara
daripada menggunakan berbicara dengan hal perut ..."
"—Aku tidak mengerti apa yang Shidou-kun katakan ... Apa itu
bicara perut?"
132
Ketika dia melakukan itu.
"Tak tahu ... Yah, tidak peduli seberapa ramah dia, lawannya adalah
Roh. Itu ide yang buruk untuk menurunkan penjagaanmu."
"Errr——"
"Hal semacam itu, tidak jelas apa yang perlu kamu lakukan? Kamu
berada di dalam department store besar, kamu tahu? Karena kamu
punya waktu, kamu harus bisa berkencan, kan? Kamu mengerti?
Dengar— Bukan [mengapa bukankah kita punya kencan?] - Ini [mari
kita kencan], itulah tujuannya. Jangan berikan lawan pilihan untuk
memilih. "
"Ha-Haa ……"
133
Sambil merasa gugup Shidou, kembali menghadap [Yoshinon].
Dan tanpa basa-basi, dia mengulangi kalimat itu persis seperti yang
didengar.
"...... Yah, aku kira semuanya ternyata baik-baik saja pada akhirnya."
Sambil mendengar suara Kotori bercampur dengan desahannya,
Shidou bersama [Yoshinon], mulai berjalan di sekitar department
store (Toko serba ada) bersama.
134
Bagian 5
"……"
"……"
135
Tetesan hujan terus menerus menghujani permukaan Territory yang
dikerahkannya. Roh itu— sudah hampir satu jam sejak [Pertapa]
pertama kali memasuki gedung.
Note : Territory adalah sebuah pengaruh area yang diciptakan oleh CR-
Unit, memungkinkan imajinasi pengguna Unit menjadi Kenyataan.
136
"—Aku memang mencoba meminta izin, untuk berjaga-jaga tetapi
mereka mengatakan tetap siaga."
"... Yah, jika kamu berpikir tentang hal itu secara logis, itu akan
menjadi masalah. Tapi itu tidak sesederhana itu. Seseorang harus
membayar untuk unit perbaikan, itu tidak gratis— Jika situasi ini
seperti Kelas [Princess], seperti terakhir kali maka itu akan baik-baik
saja— Tapi kali ini targetnya adalah kelas [Hermit] yang lemah, kau
tahu? "
"……"
[Princess].
Tidak tahu detail pasti dari apa yang dia lalui tetapi Roh yang
memegang nama kode itu sekarang, gadis manusia— Yatogami
Tohka, yang menghadiri sekolah menengah yang sama dengan
Origami.
137
Paling tidak, pada saat ini - walaupun Origami sangat tidak puas -
dia adalah warga negara Jepang, sebuah eksistensi yang merupakan
kewajiban Origami untuk melindungi.
Dan sebagainya-
"……?"
Pada saat itu, dari sudut matanya, dia merasa melihat kilau rambut
hitam yang indah.
"……"
Jika dia membiarkan Roh menyelinap pergi seperti ini, itu akan
memalukan. Origami menarik nafas ringan, memfokuskan kembali
dirinya dan melanjutkan patroli.
138
Bagian 6
—Suatu waktu telah berlalu sejak dia bertemu [Yoshinon].
Dia tidak bisa memastikan apakah kata-kata itu hanya lelucon atau
apakah dia serius, dia menggaruk pipinya.
139
Meskipun dia bisa berbicara dengan Tohka secara normal sekarang,
pertama kali mereka bertemu, dia punya kasus ketidakpercayaan
yang serius terhadap manusia — setiap kali dia mendapat ide yang
salah, dia akan menghadapi pengalaman hidup atau mati.
…Tapi.
"Ha ha ha."
"……"
Itu seperti ... ya, dia seperti penarik tali untuk boneka di teater
panggung.
140
"——Ooo?"
"…… Uh!"
Dan, Shidou tiba-tiba terkejut ketika boneka itu secara tak terduga
memalingkan wajahnya ke arahnya.
141
Tidak, meskipun ia tahu ia bisa terbang ke langit, tapi untuk
beberapa alasan dalam pikiran Shidou, ia teringat citra kemarin dia
[Meluncuuuuuuuuuuuuuuuuuuuur!].
"Tidak, meskipun aku bertanya apakah aku keren atau tidak — dan,
wa-wawawa ... !?"
"Apa—!"
"——Umh !?"
142
Setelah beberapa detik, dia mengerti situasi saat ini bahwa dia
ditempatkan di bawah sekarang.
Itu yang diharapkan. Karena saat ini Shidou berada— dengan gadis
yang jatuh dari atas, ia hanya berhasil bertukar ciuman dengan
sempurna dengannya.
"……"
—Dan, sekali lagi dari sisi lain intercam, sirene yang keras bergema.
"Apa ...?"
143
Tetapi suara ini adalah, ketika suasana hati Roh pecah, sesuatu yang
akan berdering ketika bahaya mendekati Shidou.
"Eh ...?"
Jika itu masalahnya, lalu apa suara alarm yang dikirim ke telinganya?
"——Shidou, ini darurat ... Dan kemungkinan besar, jenis terburuk
yang mungkin."
"To-Tohka ……?"
144
Ya, orang yang berdiri di sana sekarang adalah Tohka, yang
seharusnya dievakuasi ke tempat penampungan bawah tanah SMA
Raizen.
Dan terlebih lagi, mungkin itu karena hujan yang turun, tubuhnya
basah kuyup. Seolah-olah dia berlari dengan kecepatan penuh
barusan, dia sekarang terengah-engah.
"——Shidou."
"Eh ……?"
145
*MENGINJAK*----!!
"Ap-Apaapaapaapaapa ……!"
146
"Ya. Jadi, sebelum situasi ini memburuk, kamu harus memperbaiki
suasana hati Tohka entah bagaimana."
"... Shidou. Tugas penting yang kamu katakan harus kamu lakukan,
apakah bertemu dengan gadis ini di sini?"
Di wajah kelinci Wayang itu, ada orang iseng seperti senyum - dia
bertanya-tanya bagaimana itu bisa sampai di sana.
147
"Onee-san? Err——"
"Apa—?"
"- !?"
"…… Uh."
148
Sambil melepaskan kekuatan yang tidak akan memungkinkannya
untuk menyetujui atau menolak, menggunakan kekuatan yang luar
biasa, dia * menggiling * * menggiling * menjepit cengkeramannya
di tulang pipinya.
"……! ……!"
"Gu-Gugu ……"
149
150
"U-Ugahhh !!"
"D-Diam! Shutup shutup shutup! Itu tidak bagus! Hal semacam itu
tidak baik!"
"-!"
"- !?"
"Yo-Yoshinon ……?"
151
Shidou, saat dia menggosok pipinya yang masih kesakitan, dan
pada [Yoshinon] yang telah menunjukkan perubahan yang begitu
cepat, dia memberikan pandangan khawatir.
"Aku ...... aku BUKAN anak yang tidak diinginkan! ... kata shidou ... ...
kata shidou bahwa aku ... dia berkata bahwa tidak apa-apa bagiku
untuk berada di sini! Lagi-lagi menghina dan aku tidak akan
memaafkanmu! HEY! Bagaimana kalau mengatakan sesuatu !? "
"……! ……!"
152
Untuk mencoba dan mengambil kembali boneka itu, Tohka itu
mengangkat tinggi dengan kedua tangannya, [Yoshinon] * Hop * *
Hop * melompat-lompat.
"H-Hei ... Tohka. Err …… itu ... maukah kamu mengembalikan itu
padanya?"
"…… Uh!"
"Shidou ...... Seperti yang kupikir ... kamu memilih gadis ini dan
bukan aku ... ..."
"-!"
153
Saat dia memikirkan itu, [Yoshinon] tiba-tiba mengangkat tangan
kanannya ke udara dan kemudian mengayunkannya, tepat di
bawahnya.
Tubuh luar terbuat dari bahan seperti emas halus, dan pola putih
diukir di sana-sini di sana.
"B-boneka ......!?"
154
Dan bersamaan dengan itu, asap putih mulai keluar dari tubuh
boneka itu.
"Dingin……!?"
Asap itu, mirip dengan nitrogen cair, adalah sesuatu pada suhu di
bawah nol.
"—Manifestasi Malaikat pada saat ini ... !? Shidou, ini buruk, larilah!"
Bulan lalu. Itu adalah sesuatu yang terwujud ketika Tohka masih
memiliki kekuatan Rohnya, takhta raksasa dan pedang.
155
Jadi, ketika dia berpikir bahwa [Yoshinon] menarik tangannya
kembali, boneka itu— [Zadkiel] bersama dengan raungan rendah,
membungkukkan tubuhnya.
"Eh …… !?"
"......! Tohka!"
Shidou berteriak cepat dan menarik tangan Tohka, dan ketika dia
memegangi tubuh Tohka, dia menyebabkan mereka jatuh ke tanah.
156
Semua peluru itu dengan jelas menembus rak barang di sekitar
mereka, setelah itu semuanya berubah menjadi cairan transparan
dan mengalir ke tanah.
"... Uh."
"……"
157
"Ya ... tapi kenapa itu tiba-tiba—"
"Sekarang ...!?"
"To-Tohka…?"
"Aduh…"
Tapi segera setelah itu dia menjadi [mumumu …………], * pui * dan
dia memalingkan wajahnya.
158
"Diam! Jangan bicara padaku! D-Daripada aku, gadis itu lebih
penting kan ...!"
"U-U-U-UUuuuuuuuuuuuuu— !!"
159
Bagian 7
"—Semua anggota AST melapor. Ada gerakan oleh Roh. Lanjutkan
serangan sesuka hati saat dilihat."
"—Roger."
Hujan yang mulai turun pada saat yang sama ketika [Hermit]
muncul, yang telah memantul dari permukaan luar wilayah
pribadinya, tidak memengaruhi persiapan mereka di luar gedung,
ketika dia terus menatap bacaan Roh yang secara langsung menjadi
ditunjukkan ke retina.
"-Api!"
160
Pada saat yang sama dengan gema dari perintah kapten Ryouko,
Origami dan yang lainnya menarik pemicu mereka sekaligus.
"……"
"- !?"
"-!"
161
Ketika [Hermit] menarik kedua tangannya, boneka itu dengan
ringan menari-nari di udara, dan mengibaskan misil-misil pengejar
yang mengejar.
Tetapi, pada saat itu sudah terlambat, anggota AST yang tersisa,
telah mengunci figur Roh.
"Kya——!"
Pada saat yang sama, Origami mendengar tangisan kecil dari suatu
tempat dengan superhearing-nya, ledakan yang sangat keras terjadi
di mana semua peluru telah berdampak sekaligus.
162
Dari bisikan seseorang, telah dikirim dan didengar oleh seluruh
anggota tim AST.
Ketika Roh kembali ke sisi lain, yang mereka sebut dimensi lain -
mereka mengklasifikasikannya sebagai [Hilang].
"……"
"……?"
163
Bab 3 – Belas Kasih yang Sangat Terdistorsi
Bagian 1
"Hei, Tohkaa ~ ……"
Ketika dia melakukan itu— * Don! * Suara keras terjadi dan seluruh
rumah bergetar.
"... Uh!"
"…… Fuun. Jangan ganggu aku ... Cepat dan pergi ke sisi itu Idiot –
Idiot."
164
Shidou benar-benar bingung, dia menghela nafas dengan muram
sambil menggosok alisnya dengan jari-jarinya.
"Ah ……? Bagaimana sekarang, ini bukan waktu yang tepat untuk
itu—"
"Jawab saja, pada saat itu bibir Shidou dan Yoshinon bertemu
bersama. Itu bukan kesalahan, benar?"
165
"Fumu ……"
"J-Jadi apa yang salah dengan itu? Aku mengatakan ini dulu, itu
benar-benar kecelakaan—"
"Aku tahu itu. Alih-alih itu, aku bahkan akan memuji kamu karena
mencapai tujuan yang kita tuju."
"Hei, HHeeeeiiii, Kotori. Aku pikir Yoshinon juga masalah besar tapi
...... salah."
166
Sambil mengatakan itu, Shidou mengarahkan matanya ke pintu
Tohka.
"Eh ...?"
"...... Seperti yang diharapkan, dia mulai kesal tentang hal itu. Jika
aku tidak salah, besok adalah hari Sabtu. Apakah kamu keberatan
meninggalkan Tohka kepadaku di sore hari? Mari kita lihat ......
Bagaimana kalau kamu membiarkan kami keluar dan membeli
bahan makanan?"
167
"……… Dengan hal-hal seperti ini, lebih baik jika orang yang
bersangkutan [shin] tidak ada di sana. Ini adalah sifat lembut hati
seorang wanita. Ingat itu."
"Ha-Haaa ……"
168
Bagian 2
"...... Dan jadi, itu saja, Tohka. Aku berpikir untuk pergi berbelanja,
maukah kamu menemaniku?"
Pakaiannya saat ini bukan jubah putih biasa atau seragam tentara.
Dari saku dadanya, boneka beruang yang ditutupi bekas luka
mengintip dari baju seperti pakaian dengan bagian bawah berwarna
gelap. Ada juga tas di bahunya, menunjukkan bahwa dia berencana
untuk pergi keluar dan membeli sesuatu.
Tapi Tohka sama dengan kemarin, dan dari balik pintu terdengar
suara jengkel.
"……… Fumu."
169
Setelah melihat layar terminal, dia menutupnya dan melangkah
maju menuju pintu.
"……… Tohka."
...
*Berderak*
Pintu kamar terbuka, dan dari dalam, wajah marah Tohka muncul.
Dia mungkin belum berganti pakaian sejak kemarin; dia masih
mengenakan seragam sekolah menengahnya. Terlebih lagi
pakaiannya masih basah. Omong-omong, mungkin dia belum tidur,
ada lingkaran hitam di bawah matanya. Jika dia berjalan di samping
Reine, yang lain akan mengatakan mereka bersaudara.
"Apa ...?"
170
"Aku mengerti ……… eh, kemarin malam aku mencoba
memanggilnya untuk makan malam, tetapi dia tidak keluar ..."
"……"
Dan dia diberi tahu kata-kata kasar seperti itu secara langsung dan
jelas.
Tapi itu benar. Tohka, yang akhirnya keluar, setelah melihat Shidou *
pui * dia memalingkan wajahnya, dan berjalan pergi dengan
langkah-langkah berat.
"……… Un, ayo lakukan itu. Hujan juga sudah turun sejak pagi ini.
Tolong jangan lupa membawa payung."
"Errrr ………"
171
Tapi, dia segera menyadari bahwa dia membuang-buang waktu. Dia
dengan ringan menarik pipinya untuk mendapatkan kembali
ketenangannya dan kemudian menuruni tangga.
"Lagipula ini libur sekolah ... Kurasa aku akan pergi berbelanja juga
di sore hari."
"……… Uh !?"
"Yo-Yoshinon ………?"
172
Ya, karena area dihancurkan oleh spacequake kemarin, dari sisi lain
dari tanda masuk larangan yang dipasang, sosok Roh [Yoshinon]
ada di sana.
"Alarm ...... tidak berdering ...... Eh, pola yang sama dengan Tohka
pada waktu itu, ya."
"……… Tapi, apa hal terbaik yang harus dilakukan sekarang ...?"
Jelas suara dia baru saja bangun. Dan tentu saja, itu adalah saudara
perempuan Shidou, Kotori.
173
"... Ini darurat. Aku menemukan Yoshinon."
"………"
"Y-Ya."
"Itu bagus. Pakai itu. Jangan lupa Roh dan siap untuk pesanan."
"Eh? Tung—"
174
—— * rebut * * toot *, * toot *, * toot *. Panggilan terputus.
"Ber-Bersiaplah ………"
Karena, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan. Dia diam-diam
meletakkan intercam ke telinganya, dan mengintip kondisi
[Yoshinon].
"...... Dipahami."
175
Karena Shidou mendekati Roh, sebuah jendela ditampilkan di
monitor utama bridge.
②Segera memeluknya erat, untuk memberi tahu dia cinta dari sisi
ini.
"* Cih * Meskipun sakit untuk tidak memiliki Reine di sini, tidak ada
yang bisa dilakukan."
176
"* Cih * Ini agak rusak."
"Diam, pak tua! Kamu hanya ingin melihat anak SMA telanjang!"
"Apa ……? Uh, komentar yang kasar! Tidakkah kamu tahu !? Ketika
membujuk seorang pria primitif yang telah dibawa kembali ke
zaman modern, telanjang bulat adalah cara paling efektif untuk
pergi!"
"Telanjang! Telanjang!"
"…………Diam!"
177
Dan di dalam bridge yang tenang, dia perlahan mengambil mic’e
dan—
Note : Pose Nyali atau asal terjemahannya Guts Pose adalah pose yang
dilakukan dengan membuat lengan bergerak ke atas dan ke bawah
sejajar
Tapi-
"Tidak mungkin!"
"- !?"
178
Dan dengan demikian, dia membuat wajah yang menunjukkan
bahwa dia akan menangis kapan saja sekarang dan segera
mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.
Tetapi, bahkan jika seperti yang dia katakan, itu tidak mungkin
mereka bisa berkomunikasi.
Ketika Kotori juga menyadari apa yang [Yoshinon] coba lakukan, dia
juga berteriak.
"Shidou! Untuk saat ini jika kamu masih punya waktu - pilihlah ①!
Tunjukkan padanya perutmu dan berguling!"
"Cepat!"
"………… !?"
179
Pada saat itu, ketika [Yoshinon] akan mengayunkan tangannya ke
bawah, dia membuat wajah tercengang.
"………………"
"………………"
"………………"
180
Shidou mencoba memiringkan kepalanya ke samping.
Itu mungkin sebuah kesalahan tetapi— saat ini, dia berpikir bahwa
dia bisa melihat tangan kiri [Yoshinon].
"Fumu ………"
Dan tentu saja itu juga masalah yang bahkan Kotori ingin
mengetahuinya.
181
"……… Mengerti."
"………………!"
Dan ketika dia memikirkan itu, dia berlari ke arahnya dan dia segera
meraih kepalanya, seolah untuk mengajukan pertanyaan dia
menggelengkan kepalanya keras.
"Ah, aduh duh duh duh ……………! Tunggu, tolong hentikan itu."
Setelah itu, dia menatap Shidou dengan mata yang sangat khawatir.
Seolah-olah, dia menanyakan keberadaan boneka itu.
"……………… Eh, maaf. Aku tidak tahu di mana itu juga …………"
182
Ketika Shidou mengatakan itu, [Yoshinon] membuat wajah seolah-
olah dunia akan segera berakhir, dan kehilangan kekuatannya dia
tenggelam ke lantai.
"——Tenanglah, Shidou."
183
"Yah, ② adalah pilihan yang paling aman. ……… tapi siapa orang
yang memilih sesuatu seperti ③."
"………………"
"………………!"
184
Seolah-olah untuk memeriksa kondisi di sisinya, tanpa menurunkan
pengawalnya dia dengan hati-hati melihat ke sana (……… secara
komparatif, ketika mata mereka bertemu dia akan berpaling) ke
[Yoshinon], dia memperbaiki postur tubuhnya dan sedikit
menundukkan kepalanya.
"Err ……… A-Jika tidak apa-apa ........ aku, juga akan membantu untuk
mencari boneka bersamamu?"
"……………!"
Itu cukup basah tetapi, yah, sekarang bukan waktunya untuk peduli.
"Ermmmm ……… jadi, tentang itu. Boneka itu, di mana dan kapan
kamu kehilangannya?"
"…………Kemarin…………"
185
Dan kemudian, dia menarik telinga kelinci yang tersangkut di kap
mesin dan menutupi wajahnya, sambil menyembunyikan matanya
dia terus berbicara dengan canggung.
"……………!"
186
[Yoshinon] menyetujui —— setelah bergumam sedikit di mulutnya,
dia mengeluarkan suaranya.
"Eh?"
"Yoshino …………?"
"Uwaaaaaaaa !?"
Tidak apa-apa karena hanya ada sedikit. Tapi, jika ini ditembak lebih
ke arah tubuh Shidou, dia akan menjadi kaktus sekarang.
187
Ketika Yoshino berbalik ke arah ini sambil bergerak-gerak, dan
setelah melihat wajah Shidou, dia menarik napas dalam-dalam.
"???"
Ketika dia melakukan itu, dia terkejut oleh kenyataan bahwa hujan
tidak lagi menyentuhnya, dan Yoshino mendongak dengan mata
yang berbalik dengan takjub.
Payung vinil transparan itu memukul mundur hujan yang jatuh dan
menerpa sambil bersinar terang.
"………………! ……………!"
"Y-Ya, kamu senang dengan itu ya? Gunakan itu, gunakan itu!"
188
"Ah aku?"
"Te………..rima ka…………..sih."
"Diam-Diam."
"—Nah, jika Roh merasa seperti itu, sesuatu seperti kemeja basah
bisa segera dikeringkan. Tapi bahkan sebelum itu, dia tidak
kesulitan membuat peluru hujan dari film tak terlihat yang dia buat."
……… Yah, itu tidak terlalu masalah. Dia hanya tidak tahan untuk
menonton, seorang gadis kecil basah kuyup oleh hujan.
189
Bagian 3
"—Bagaimana hasilnya? Apakah kamu menemukan bonekanya?"
Waktu sekarang 12:30 malam Sudah hampir 2 jam sejak Shidou dan
Yoshino memulai pencarian mereka. Jika mereka terus bekerja di
bawah hujan ini, tubuh mereka akan menjadi terlalu dingin dan,
kelelahan mereka juga akan menumpuk.
"Resolusi itu agak kasar tapi ………… kita bisa mengaturnya entah
bagaimana."
190
Kotori mengatakan bahwa, dan pada satu bagian dari monitor
jembatan <Fraxinus>, gambar-gambar dari daerah sekitar waktu
pertempuran kemarin antara AST dan Yoshino sedang
diproyeksikan.
"Dia tidak lagi memiliki boneka itu—— dalam bayangan ketika Roh
hilang."
"Fumu ……………"
191
"A-Aku akan mencoba mencarinya."
Dan, pada saat itu pembicara pergi, * riiinnnngg * suara seperti itu
keluar dan dia mendengarnya.
"Yoshino?"
"……………!"
"………………………!"
192
yang berbicara, setelah kekuatan Tohka disegel, dia menjadi sangat
rakus.
Meskipun dia tidak tahu sudah berapa lama sejak Yoshino mulai
mencari boneka itu, tapi karena sudah lewat tengah hari, akan aneh
jika tidak lapar. Perut Shidou juga sedikit kosong.
"………………!"
193
Dia punya dompet untuk berjaga-jaga, tetapi jika dia basah, akan
sulit untuk memasuki toko.
"Wow. Sudah lama tidak melihat Anda dan Anda berubah cukup
berani. Jika Anda berencana menekannya, berhati-hatilah. "
"……Hei."
"Aku tahu. ………… Yah, bagaimanapun juga, tidak ada tempat lain
untuk pergi, aku akan mengizinkannya secara khusus."
"Roger."
194
Bagian 4
"…… Umu."
Dia merasa agak tidak enak karena tidak makan apa pun kemarin
sore, dan karena tidak banyak tidur.
Tapi, alasan kegelisahan ini bukan karena dia kurang tidur atau dari
perutnya yang kosong — Tohka entah bagaimana mengerti itu.
"………………"
Tetapi bahkan jika dia melakukan sesuatu seperti itu, tidak mungkin
pusaran menjengkelkan di bagian bawah perutnya akan berakhir
begitu saja.
"...... Bagaimana kalau kita pergi dan makan siang dulu. Apakah
tempat ini baik-baik saja?"
Tohka mengangguk.
195
"Un ... Ini akan membantu jika kamu melakukan itu. Perutku sangat
kosong sehingga aku pikir aku akan mati."
"...... Tohka."
"Apa?"
"...... Sebelum makanan sampai di sini, aku ingin bicara sedikit ......
apa tidak apa-apa?"
"Nu ... Yah, aku tidak keberatan tapi ...... Pembicaraan macam apa
itu?"
196
Entah dia menyadari apa yang dipikirkan Tohka pada saat itu, Reine
tetap dalam suasana hati yang melamun dan mengeluarkan mesin
seperti benda dari tasnya, dan kemudian membuka lipatannya di
atas meja.
"Apa itu?"
"...... Yah, aku tidak pandai bercakap-cakap jadi aku akan langsung
ke titik. Tohka, alasan kamu kesal - tidak, akan lebih baik jika kamu
bisa - bisakah kamu memberitahuku alasan mengapa kamu telah
kesal dan asal usulnya? "
"—Kuh."
197
"Apa, kenapa dia harus muncul di sana ..."
"…………"
"Umu ……… Bahkan aku sendiri tidak tahu mengapa itu berubah
menjadi perasaan semacam ini."
Ciuman. Hanya satu kata itu, menyebabkan rasa sakit di sekitar area
dadanya.
"Ini tidak benar-benar ... Ini bukan urusanku siapa shidou bertemu
dengan dan di mana, dan siapa pun dia mencium. Aku tidak
seharusnya menemukan kesalahan di dalamnya. ... Tapi, saat aku
198
melihat itu, itu sudah —Bagaimana aku harus mengatakannya? Itu
agak — ya, itu perasaan yang agak buruk. "
"…………… Fumu."
"Ketika aku menyadari apa yang telah terjadi ………… aku mulai
meninggikan suaraku. Terlebih lagi ...... Tepat setelah itu, kelinci itu
berkata bahwa gadis itu jauh lebih penting baginya daripada aku
...... aku sudah — sedih, dan takut, untuk sejauh aku tidak bisa
melakukan apa-apa, dan aku menjadi tidak mampu memahami apa
yang terjadi sama sekali …………. Aku bahkan tidak mengerti apa
artinya ini ……… ini adalah pertama kalinya ini terjadi. "
"………… Tidak, kamu tidak sakit atau apa. Itu respon normal dan
sehat"
"B-Benarkah begitu?"
"...... Aah, itu tidak perlu dikhawatirkan. Tapi —— lebih baik jika kita
membersihkan kesalahpahaman itu terlebih dahulu."
"Salah paham…?"
"...... Aah, mengenai ciuman itu, itu benar-benar kecelakaan, dan ......
itu tidak berarti gadis itu lebih penting bagi Shin daripada Tohka."
199
"Eh, benarkah ...?"
"……Itu benar."
"—Ah…"
Dia benar-benar lupa tentang pusaran emosi yang aneh dan tak
terlukiskan yang memengaruhi jantung dan perutnya.
"……………, aku—"
200
Dan setelah itu, segera berdiri dari kursinya.
"…… Tohka?"
"Aku bersyukur."
"………… Fumu. Yah, itu adalah satu masalah yang diselesaikan ......
mungkin?"
Fakta bahwa pikiran dan tubuh Tohka akan terganggu oleh kejadian
ini sudah diduga.
Meskipun dia cemberut seperti anak manja ……… Jika Tohka, benar-
benar berpikir buruk tentang Shidou, dia tidak akan membenci
gadis yang ditemui Shidou.
201
Ngomong ngomong ngomong-ngomong, dari perasaan
menjengkelkan bahwa dia tidak bisa menenangkan diri, dia belajar
teror yang aneh dan tak terlukiskan dan kegelisahan ……… berbicara
tentang yang paling dekat dengan kebenaran.
Lalu,
"——Maaf untuk penantian panjang! Ini burger keju set ganda nasi
dengan porsi besar ayam goreng, set tiram goreng, campuran
panggangan, margarita, dan spageti bolognaise. Dan harap hati-
hati dengan piring besi panas."
"…… Un?"
202
"Silakan luangkan waktu dan nikmati."
Petugas itu menurunkan bagian atas tubuhnya dengan sudut 45
derajat seperti dia terbiasa dengan itu sehingga membuat busur,
dan kemudian meninggalkan tempat itu.
203
Bagian 5
"Mari kita lihat ………… kita punya telur, ah, ada juga daging ayam.
Ada nasi yang tersisa di penanak nasi juga ……… Kurasa Oyakodon
tidak apa-apa."
Dia dengan kasar menentukan menu apa yang akan dibuat dari
melihat ke dalam lemari es, dan segera setelah mengeluarkan
bahan-bahan yang dibutuhkan, dia mengintip ke arah ruang tamu.
Di sana ada Yoshino yang dengan penuh rasa ingin tahu melihat-
lihat hal-hal di dekatnya sambil duduk di sofa.
"…………?"
204
"Un, ada remote kontrol di sana — ya ya, sekarang tekan tombol kiri
atas."
"——!"
Pada saat itu, tubuh Yoshino meringkuk; air yang terkumpul di bak
cuci naik, berubah menjadi peluru dan ditembak di layar televisi.
"Apa ...?"
205
Dan kemudian dia membiarkannya mengalir di atas mangkuk berisi
nasi. Akhirnya ia menyebarkan peterseli Jepang di atasnya, dan itu
lengkap.
"Ini dia, sudah selesai. Ayo cepat dan isi perut kita sehingga kita bisa
pergi dan menemukan Yoshinon baik-baik saja."
"Nah, Itadakimasu."
"…………………!"
"Tidak?"
206
Tapi ketika Shidou menghadap ke arahnya, dia memalingkan
mukanya karena malu.
"O-Ou ……………"
"Apakah kamu masih ingin istirahat? Aku masih ingin lebih banyak
informasi jika mungkin dari Roh. Karena ini adalah kesempatan yang
baik, mengapa kamu tidak bertanya pada Yoshino berapa
umurnya?"
"Pertanyaan?"
207
"Hei ……… Yoshino. Ada beberapa hal yang ingin kuketahui —
bisakah aku mengajukan beberapa pertanyaan padamu?"
"Pahlawan?"
"Yoshinon adalah ... ... ideku, ideal ... ... kerinduan dari ... ... diriku.
Tidak seperti aku ... ... tidak lemah, tidak seperti aku ... ... tidak ragu-
ragu ... ... itu kuat, dan keren ..."
Yah, tentu saja Yoshino saat ini dibandingkan dengan Yoshino yang
berbicara melalui boneka, dari nada ke sikap itu seperti dia adalah
orang yang berbeda. Tapi-
208
Pada saat Tohka muncul, dia ingat jumlah lelucon yang terkumpul
dari boneka itu, dia membuat senyum pahit.
Tentu saja, selama waktu itu Yoshino berbicara dengan riang tapi —
dia tidak tahan lagi.
"……… Itu, kata-kata itu, karena ... ... itu adalah pertama kalinya ... ...
ada yang mengatakannya seperti itu."
"B-Begitukah ...?"
Yah ... awalnya dia adalah Roh yang hanya memiliki sedikit
kesempatan untuk berkomunikasi dengan seseorang. Mungkin
karena sesuatu seperti itu.
209
Dan, di sana Kotori mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Ha-Haah ...?"
"Jangan pedulikan itu. Tidak ada masalah untuk saat ini — hanya
tak terduga betapa tenangnya kamu, aku kira hasil dari 'latihan
bersama' mulai terlihat."
"……Aku berharap."
Tepat setelah dia meraih borgol gaun dalam dengan komposisi film
ringan seperti Astral Dress Tohka, dia mengeluarkan suara yang
akan terdengar seperti itu akan menghilang.
210
"………… Aku ...... benci, hal-hal yang menyakitkan. Aku juga benci ......
hal-hal menakutkan. Tentunya, orang-orang itu juga ...... apakah rasa
sakitnya, atau hal-hal menakutkan, aku pikir mereka ...... tidak
menginginkannya juga. Itulah sebabnya , Aku …… "
Itu adalah suara yang kecil dan samar, Shidou bisa dengan mudah
melewatkan apa yang dia coba katakan.
"Tapi ……… itu karena, aku ... ... aku, lemah ... ... dan seorang
pengecut. Jika aku sendirian ... ... aku tidak berguna. Aku ... ... takut
disakiti, ketika aku tidak bisa, melakukan apa pun ... ... itu di dalam
kepalaku ... ... akan menjadi gila ..., itu sebabnya, aku mungkin ... ...
melakukan hal-hal buruk kepada semua orang ... "
"Itu sebabnya ... ... Yoshinon ... ... adalah pahlawanku ... ... ketika
Yoshinon ... ... bersamaku, bahkan, jika aku takut ... ... dia akan
mengatakan ... ... tidak apa-apa. Dan, kemudian ... ... itu akan benar-
benar menjadi baik-baik saja. Itu sebabnya ... ... itu sebabnya. "
"…………… Kuh."
211
Shidou secara tidak sengaja menggigit bibirnya. Dia mencengkeram
kedua tangannya begitu keras, sehingga darah mungkin
menyembur keluar.
Entah itu [rasa sakit] atau [menakutkan] hal-hal itu sudah pasti
bahwa dia tidak menyukainya.
Yoshino — lemah?
Aah, tapi, itu — rasa belas kasihan yang kejam, dan sangat kejam.
"——"
"Aku akan."
212
"——, ……?"
213
214
"Aku pasti akan, menemukan Yoshinon. Dan …………
menyerahkannya kepadamu. Bukan itu saja. Aku akan membuat
Yoshinon tidak lagi perlu melindungimu. Kamu tidak perlu lagi
menghadapi mereka dengan hal-hal yang [menyakitkan] atau
[menakutkan]. Aku tidak akan membiarkan mereka di dekatmu. Aku
akan — menjadi, pahlawanmu. "
Itu hanya satu masalah yaitu, bahkan jika dia memiliki rahmat
seorang yang suci, rahmat itu tidak akan ditampilkan sebagai
imbalan kepadanya.
Jika itu alasannya, maka tidak ada pilihan selain diberikan dari luar.
Tidak lagi, tentang apa yang akan terjadi pada Roh atau apa yang
tidak, itu tidak lagi relevan baginya.
Kepada Yoshino. Bagi gadis kecil yang terlalu baik ini, tidak ada
yang menyelamatkannya, hal semacam itu, dia tidak bisa
memaafkannya.
"……………? ……………?"
Selama waktu itu, mata Yoshino menjadi hitam dan putih tetapi,
setelah 10 detik berlalu, dia membuka bibirnya.
215
"………Terima kasih banyak."
"………… Ou."
"Eh ……………?"
Tapi Yoshino dalam keadaan kosong dan menatap heran, sekali lagi
dia memiringkan kepalanya.
Itu seperti, dia tidak mengerti apa yang baru saja Shidou katakan.
"Eh? Aah, itu ………… bibir saling bersentuhan, seperti ini ..."
216
Meskipun Shidou menjelaskan kepadanya, Yoshino membuat wajah
seolah-olah dia tidak mengerti sama sekali, dan kemudian
mendorong wajahnya langsung ke wajah Shidou.
"……………… Uh!"
Itu adalah jarak yang, jika dia mendekatkan wajahnya, bibir mereka
akan bersentuhan.
Tapi Yoshino mengerang kecil, dan sekali lagi dia berkata dengan
suara lembut.
"…… Eh?"
217
Dan kemudian, dia melihat sosok Shidou dan Yoshino saling
berhadapan dan akan berciuman kapan saja, * piki *, dan tubuhnya
menegang.
"Eh ……?"
"……………Hai……"
Tapi itu mungkin sesuatu yang tidak bisa dihindari. Bagi Yoshino,
Tohka harus menjadi lawan menakutkan yang mengambil
bonekanya darinya — dan di atas itu, Tohka yang diam-diam
berlama-lama di sekitar pintu masuk ruang tamu, tekanan yang sulit
untuk dijelaskan keluar dari dirinya.
Kebetulan dari tadi, suara keras keluar dari bel di telinga kanannya
menunjukkan itu adalah situasi darurat.
"…………………"
218
"To-Tohka, ini ……"
"B-Begitukah ……"
219
Dia mengatakan itu, dan melihat sekilas pada Yoshino yang duduk
di sampingnya.
"…Aku melihat."
Tidak, bahkan kemarin dia pasti juga dalam keadaan bahwa dia
tidak keberatan; mungkin saja dia tidak memiliki emosi khusus
terhadap tindakan berciuman. Roh memiliki pengetahuan dan rasa
nilai yang berbeda tergantung pada apa masalahnya, mungkin ada
kemungkinan seperti itu.
"Hei, Kotori ...... ada sesuatu yang aku khawatirkan. Bisakah kamu
menyelidikinya untukku?"
220
"Apa?"
"Ah?"
221
"Apa ini ……… Apa MOU ini ……………! Gu, muguuuu …………….!"
Shidou adalah teman baik Tohka. Dan teman itu membawa teman
baru kembali.
Saat dia melihat Shidou dan gadis itu sendirian di ruangan, apa
yang disebut [firasat buruk] menyerbu seluruh tubuhnya, dan
menjadi mustahil baginya untuk berada di tempat itu.
"Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu …………………!"
"…………… Shidou—"
222
Tapi ……… karena [perasaan buruk] berputar-putar di dalam
dadanya, dia tidak bisa melakukannya.
223
Bab 4 – Berbagai Permintaan di Rumah Tobiichi
"Kami bertemu ... di sini, kan?"
224
Dia menanyakan hal ini padanya beberapa hari yang lalu dan
dengan demikian dia diundang ke rumahnya.
"Eh?"
"Ha-Haa ..."
"…Aku mengerti."
Bagi Shidou yang adalah orang yang pemalu, itu adalah pekerjaan
yang sangat enggan dilakukan tapi ... Ketika dia melihat kegelisahan
pada Yoshino, dia tidak bisa lagi mengatakan apa-apa.
225
Dan terlebih lagi — bagi Shidou sendiri, ada sesuatu yang ingin dia
diskusikan dengan Origami.
"…Aku melihat."
Beberapa hari yang lalu, tepat setelah dia melihat Yoshino diundang
ke rumahnya, kondisi Tohka masih tetap aneh.
"-Baik."
226
"Mengenali."
"Masuklah."
"... Fuu."
227
Shidou dengan ringan mengangkat tangannya untuk memberi
salam — dan membeku. * percikan * Dia menjatuhkan tas berisi kue
yang dia bawa di tangan kirinya. Keheningan yang mengikutinya
seakan staf sekarang tidak dapat menikmati kue lezat yang telah ia
rencanakan sebelumnya.
Ya, saat ini dia dari kepala hingga kaki, dengan kostum gaya
pelayan lengkap.
"Iya?"
228
Sejujurnya, "Aku saudara kembar Origami, cosplay yang mencintai
Irogami-chan!" Dalam skenario seperti itu, Shidou mempercayakan
harapannya pada skenario singkat ini, tetapi harapannya benar-
benar hancur.
"Masuklah."
"……?"
229
Dan, Shidou mengerutkan kening. Tiba-tiba dari intercam, derau
statis bergema.
Seolah ingin bertanya pada Kotori apa yang salah, dia menusuk
intercam. Ketika dia melakukan itu, dia mendengar sedikit suara
Kotori bercampur dengan statis.
"Aku melihat."
230
Intinya adalah — saat ini dia tidak punya pilihan selain berhasil
menyelesaikan misi ini sendirian.
Dan, saat dia memasuki ruang tamu, dia mencium aroma manis
yang mengambang.
Meskipun, rasanya tidak seperti bau makanan. Dengan kata lain, ini
adalah—
"Iya."
231
Dia merasa dia melihat sisi dirinya yang tidak ditunjukkannya
kepada teman-teman sekelasnya yang lain sebelumnya, itu sedikit
memalukan.
"Silahkan duduk."
"……"
"Eh ...?"
232
"Berbuat salah…"
"……"
"Tentang itu…"
"………"
"To-Tobiichi?"
"Iya?"
233
"K-Kapan kamu mulai hidup sendiri?"
"Tidak, haha, ha ... tapi seperti yang kukira, aku benar-benar berpikir
kamu luar biasa. Cepat atau lambat aku mungkin akan mulai hidup
sendiri juga, tetapi entah bagaimana, jika aku sendirian apakah itu
makanan atau pembersihan, itu akan menjadi masalah."
"Tidak masalah."
"Eh?"
234
Kepada Origami yang dengan jelas menyatakan itu, dia
memalingkan wajahnya kepadanya dengan heran.
"Eh? ..."
"Tunggu disini."
Dan seperti itu bahkan tanpa suara langkah kaki, dia berjalan ke
dapur.
235
Alih-alih seperti keperempuanan, dia tidak bisa merasakan
keberadaan ruangan ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Itu
seperti desain interior rumah model.
"... Un."
Dari survei cepat, dia tidak bisa melihat benda seperti boneka.
Objek itu sendiri terbatas di sini tetapi ruang struktur rumah itu
besar, itu akan menjadi masalah menemukannya.
Dan terlebih lagi, itu adalah masalah bagaimana cara menipu mata
Origami. Seperti yang diharapkan, akan perlu untuk mulai mencari
dengan benar ketika Origami mengambil nampan. Tidak,
seharusnya sebaliknya, Shidou akan berpura-pura mengambil
nampan dan kemudian—
"Bagaimanapun juga."
Bau itu berbeda dari dupa, aroma samar sampo Origami melayang
ke rongga hidungnya.
236
Setelah menyeka keringat yang secara alami dimuntahkan
menggunakan lengan bajunya, dia mengulurkan tangannya ke
cangkir teh.
"…… !?"
Dan yang lain milik Shidou, dia tidak bisa mengerti apa yang ada di
bagian bawah cawan sampai dia goyah, itu adalah lumpur seperti
cairan.
Dia pikir itu kopi untuk sesaat tapi ... itu salah.
"——Enfrt !?"
237
"I-Itu negara yang sangat istimewa ..."
"Ah ... Tobiichi? Aku merasa tidak enak karena kamu menyiapkan
sesuatu yang sangat berharga. Aku, mungkin lemah terhadap ini—"
"Tidak …… Tobiichi?"
"Bagaimanapun juga."
"Bagaimanapun juga."
"Bagaimanapun juga."
"……… Itadakimasu."
"……"
238
Tapi, seperti yang diharapkan jika dia hanya minum seperti ini akan
terasa aneh.
Bahkan jika itu hanya sedikit, Shidou ingin membuat rasanya lebih
ringan. Dia mengambil susu yang diletakkan di atas meja dengan
tangannya yang lain, dan menuangkannya ke dalam cangkir berisi
cairan itu.
"……!"
239
Shidou segera, memecahkan kemasan kotak kue yang telah
dibawanya, dan kemudian mendorong biskuit berbentuk manusia
yang rusak dari [kue luar biasa Tenguu], ke dalam mulutnya.
Note : Kue Luar Biasa Tenguu yang dimaksud adalah Kue Manisan
Tenguu.
Dan-
"…Ah?"
Selain itu.
"……"
"Iya?"
240
Seolah-olah Shidou adalah orang yang mengatakan hal-hal aneh,
dia membalas dengan dingin dan tenang.
Apakah itu berat badan Origami yang moderat, bau yang hanya
dimiliki oleh gadis-gadis, sentuhan lembut, atau gemerisik pakaian
pelayan, ini buruk bahkan jika Anda tidak mencampur semua itu
bersama-sama. Jika dia sedikit santai, rasanya seperti dia akan
mengaktifkan Kartu Perangkap padanya.
Note : Trik yang dilakukan dalam seri Yu-Gi-Oh ketika pemain akan
membalik kartu jebakan. Dalam hal ini, Origami menggunakan salah
satu trik di balik lengan bajunya.
"Aku melihat."
"Hah...?"
241
Tepat setelah dia menelan ludahnya, dia bertanya.
242
243
"Tapi kamu memanggilku, dengan menggunakan Tobiichi."
"………"
"Lalu ... Lalu apa yang kamu suruh aku lakukan ... !?"
244
"Berbuat salah……"
Meskipun itu adalah suara vokal yang biasa tanpa aksen apa pun
tetapi — hanya sedikit, dia merasa bahwa dia memegang gema
yang tidak aman dalam suaranya.
"Tidak ... bukan berarti aku tidak bisa ...... aku pikir."
"Aku melihat."
"………"
"………"
Ini sudah diduga, bahkan Shidou mengerti itu. ... Setelah berdehem,
dia menggelengkan tenggorokannya.
"………"
"Heh…?"
245
Karena pemandangannya yang nyata, Shidou yang juga bangkit,
menatapnya dengan heran.
Tetapi Origami tidak dalam sikap untuk peduli tentang itu; dia
membuka bibirnya sedikit.
"—Shidou."
"……!"
"O, Ou."
Lalu-
"Tunggu sebentar."
"O-Oi, Tobi—"
246
"………"
"Mandi."
"Hah…?"
"Ah-"
Tapi, dia tidak bisa terus melakukan itu. Tepat setelah beberapa
detik, dia segera membangunkan tubuhnya.
247
Dia memutar lehernya, apakah dia berkeringat atau apa?
Shidou berdiri tegak dan dia mulai memeriksa ruang tamu dengan
lebih teliti dibandingkan survei cepat sebelumnya.
Karena semua bagian dalam ruang laci telah diatur dengan cermat,
jika pengaturannya tidak aktif, ia akan segera menemukannya.
248
Tetapi, jika dia harus selalu mempertimbangkan itu, tidak ada yang
bisa dicapai. Sambil mengaturnya kembali ke tempat normalnya
sebisa mungkin, ia melanjutkan pencariannya.
"Sepertinya itu tidak ada di dalam ruang tamu ... yang berarti ..."
"Ayo lihat…?"
Ketika dia tiba di dapur, dia mencari secara sistematis mulai dari
lemari ke bawah bak cuci, dia memeriksa semuanya.
"Apa-apaan ini…?"
249
"Soft shell turtle gourd 1000."
... Yah, kemungkinan besar itu adalah sesuatu yang mustahil tetapi,
dia berpikir bahwa, jika ini semua dituangkan ke dalam panci dan
direbus, itu mungkin menghasilkan cairan dengan rasa yang sangat
kuat.
250
"Seperti yang diharapkan, itu bukan di dapur. Jadi tempat
selanjutnya adalah—"
"... Uh."
Untuk sementara dia menulis kata [人] di telapak tangannya tiga kali
dan menelannya, dia mencoba membayangkan Origami memiliki
kepala kentang, dan dia juga mencoba menghitung bilangan prima
untuk menenangkan dirinya.
251
Untuk beberapa alasan hari ini, Berserker di dalam kepala Shidou
menjadi liar. Serius apa alasannya? Itu seperti rangsangan karena
telah meminum banyak jenis obat kuat.
Di ruang enam tikar tatami, tempat tidur dan lemari pakaian diatur.
"……… Unn?"
... Entah bagaimana, dia merasa ada sesuatu yang tidak pada
tempatnya.
252
produk yang hanya dihapus dari kemasannya hanya dalam
beberapa hari terakhir.
"Apakah dia membeli yang baru baru-baru ini ...? Tidak, tapi tetap
saja ..."
"………"
Note : Bantal yang dimaksud adalah mirip seperti tulisan ‘Yes’ atau ‘No’.
Pada dasarnya tujuan bantal ini digunakan oleh pasangan yang baru
saja ingin melakukan Hubungan Malam Pertama tetapi malu-malu.
"………"
253
Dan — di sana.
"Ah."
"………"
Note : Maksud kata * Kachin * yang artinya dalam Bahasa Jepang adalah
Decing atau suara Gemerencang.
Itu bukan suara pintu normal. Itu kemungkinan besar, suara kamar
mandi dibuka.
"Ini buruk……"
254
Shidou dengan cepat meraih boneka di atas lemari pakaian, dan
memasukkannya ke dalam sakunya dengan paksa; dia kemudian
membunuh suara langkah kakinya dan kembali ke ruang tamu.
Itu dalam luasnya rambut. Dia berhasil tepat waktu. Shidou menarik
nafas kecil.
... Tingkat kesulitan pada hal terakhir yang harus dilakukan ... ... dia
merasa itu akan tinggi jika dia melakukannya, dan berharap itu
hanya imajinasinya.
Tapi Shidou, memiliki satu lagi tujuan pribadi untuk dirinya sendiri.
Mengenai Roh.
255
Shidou * meneguk * meminum air liurnya, sambil mengeluarkan
suaranya dia menghadap ke arahnya.
Terlebih lagi, karena dia baru saja mandi di air, handuk itu dengan
anggun menempel padanya, karena itu garis tubuhnya naik ke
permukaan. Keindahan yang sangat memikat ada di udara.
Tidak peduli berapa banyak ini adalah rumahnya sendiri, itu adalah
waktu berkunjung, dan pada saat memiliki seorang lelaki yang
berada pada generasi yang sama dengan dia di rumahnya, seperti
yang diharapkan, penampilannya terlalu abnormal.
"Apa?"
"...... Ah, aah, apakah kamu lupa baju ganti? Ah, hahahaha ………
kamu cukup canggung ya."
256
Ketika Shidou tertawa kering, seperti mesin yang belum diminyaki,
dia menghadap ke arah lusa.
"………"
"- !?"
"……?"
257
"Apa?"
Jika sekarang, tidak peduli apa yang dia katakan, itu tidak akan
dikirimkan ke Kotori dan yang lainnya.
"………"
"Mengapa?"
Ini wajar saja. Karena berbicara jujur, itu tidak masuk akal. Jika dia
tidak dapat berkomunikasi dengan <Fraxinus> maka, dia pasti akan
menghindari membocorkan informasi yang tidak diinginkan, dia
mungkin dimarahi bahwa dia telah menimbulkan kecurigaan yang
tidak diinginkan.
258
Untuk Origami. Karena Roh, dia kehilangan orang tuanya — dan
sekarang, membawa taringnya pada Roh.
"Mustahil."
259
"5 tahun yang lalu, kebakaran berskala besar terjadi di kota Tenguu
Kota Nankou."
"Eh ...?"
Karena api rumahnya terbakar, dan rumah saat ini sekarang adalah
setelah dia pindah.
"Apa ……?"
"Itu adalah Roh yang memiliki nyala api merah murni menutupi
dirinya. Aku — kehilangan segalanya karena Roh itu. Aku pasti tidak
akan memaafkannya. Aku tidak akan membiarkan orang lain
merasakan hal yang sama seperti yang kulakukan sebelumnya."
"Eh ...?"
260
"Saat ini dia ... tidak dikukuhkan sebagai Roh. Tapi, aku tidak bisa
mengampuni keberadaannya."
Poin yang dikatakan Origami benar. Itu karena, dia tidak tahu
bahwa kekuatan Tohka telah disegel oleh kemampuan Shidou.
"Tapi ...... bahkan jika spacequake itu terjadi, itu bukan keinginan
mereka untuk mewujudkannya !? Meski begitu—"
"-?"
261
Dia terlalu banyak bicara. Shidou menemukan beberapa jawaban
yang menghindar sementara pandangannya berenang di sekitar.
"Karena ini adalah kesempatan yang bagus, ada juga sesuatu yang
ingin aku tanyakan padamu."
"…… Uh."
Tanggal itu adalah — hari ketika Tohka datang ke dunia ini dengan
diam-diam.
"………"
262
Tapi, dia menggigit bibir bawahnya dan bernapas untuk
menenangkan dirinya.
"... Tobiichi. Kamu mungkin tidak percaya ini tapi — bahkan jika itu
sedikit, bisakah kamu mendengarkan apa yang harus aku katakan?"
Tanpa setitik keraguan, Origami menundukkan kepalanya ke depan.
"Yoshino?"
263
"Aku mohon padamu. Bahkan jika itu sedikit, bahkan jika itu sedikit
tidak apa-apa. Jika Yoshino muncul dari dunia lain kali ini, cobalah
berbicara dengannya— Sama seperti apa yang kamu katakan,
mungkin ada roh-roh jahat di luar sana. Tapi, Tohka dan Yoshino—
Aku tidak tahu bagaimana aku akan mengatakannya tetapi ...
mereka benar-benar ... orang baik ...! Gadis-gadis itu sangat baik,
mereka sangat baik sehingga jarang menemukan mereka bahkan di
manusia masyarakat……!"
"………"
Tenang. Tapi dia tidak bisa merasakan udara dingin dan misterius
itu lagi, sebaliknya itu adalah tatapan misterius.
"………"
264
"Aku — mengerti, aku ………"
"Aku ...... aku pikir aku ingin melakukan sesuatu tentang Yoshino —
aku ingin menyelamatkannya, aku juga ingin kamu menerima Tohka
juga. Namun, pada tingkat yang sama dengan keinginan itu. Aku
tidak ingin kamu, Tobiichi — ya, Aku tidak ingin kau membunuh
semua ... orang baik itu ...! "
"………"
"Aku tahu itu, kamu juga orang yang baik juga ......! Meskipun kamu
masih di sekolah menengah, tapi kamu berjuang untuk melindungi
dunia! Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan siapa pun. Aku
menghargai kamu untuk itu."
Dia kehilangan orang tuanya karena Roh 5 tahun yang lalu — dan
dia tidak ingin para korban lain menjadi seperti dia lagi, dia adalah
gadis bangsawan yang mengambil senjata untuk melindungi orang
lain.
Tapi-
265
"Itu adalah-"
"…… Uh."
266
Benar. Apa yang Shidou katakan adalah pikiran idealisnya. Itu terlalu
tidak masuk akal.
"………"
"Dari sudut pandang saya, itu bukan niat saya untuk melakukannya.
Hanya karena bacaannya menghilang, terlalu berbahaya untuk
meninggalkan Roh sendirian."
"A-Apa artinya?"
"Aku melihat."
267
Setelah Origami menjawab dengan kalimat pendek itu.
"—Apakah itu alasan mengapa ... kamu bilang kamu ingin datang
hari ini?"
Hanya sedikit, sedikit demi sedikit kelopak matanya jatuh, saat dia
mengucapkan kata-kata itu.
"Uh, tidak ...... t-tidak ada hal seperti itu. Alasan aku datang ke sini
hari ini, adalah untuk berbicara dengan Tobiichi ......"
"………"
* UUUUUUUUUUUUuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu— *
268
Dan, alarm spacequake berdering dari luar.
"A-Alarmnya ...?"
"………"
"Origami ……?"
269
Bab 5 – Bumi yang Membeku
Bagian 1
"……… !?"
"………!"
270
Dan di sana ada - seperti yang diprediksi Yoshino, sejumlah
manusia ditutupi dengan mesin dan baju besi yang melayang di
atasnya.
""Baik.""
"……………………… !?"
"………! ………!"
271
Sementara Yoshino menari di langit merasa bingung, dia juga
mengangkat teriakan yang tak terdengar.
Karena itulah, Yoshino akan merasa aman dan baik-baik saja. Dan
dia akan menahan diri untuk tidak menyakiti orang lain.
Tapi, sekarang—
"Kya ………………"
Perasaan takut menyebar di dalam hati Yoshino sejauh itu tidak bisa
dihindari.
272
* Gemerincing * * Gemerincing * giginya menangis,
"U, a, a ………"
-Dan.
273
Suara Ryouko yang agak bersemangat terdengar melalui pemancar.
"……………………"
"Apa—?"
274
Asap yang menutupi area di mana [Yoshino] jatuh dengan segera —
dan dari bagian dalam asap, sesosok boneka dengan siluet yang
berpikiran pelan muncul, yang belum dikonfirmasi hingga beberapa
saat yang lalu.
"Itu adalah-"
Ada kenangan tentang boneka itu. Itu adalah senjata [Hermit] yang
dipanggil dari terakhir kali — Malaikat.
- * KuooooOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO * ———
275
Tapi boneka [Hermit] tidak peduli dengan tim, dan terus
mengeluarkan udara dingin yang jahat dan mengaum.
"…………"
276
277
Gambar yang diproyeksikan dalam pandangannya adalah — seluruh
kota, memiliki fenomena yang sama terjadi.
Tiba-tiba genangan air yang terbuat dari hujan lebat mulai naik, dan
seketika membeku membentuk es berbentuk jarum yang tak
terhitung jumlahnya yang dikomersialkan.
278
Anggota AST lainnya bertindak sama, dan menembak [Hermit]
dengan semua amunisi yang mereka miliki.
Tapi-
"…………"
Ketika dia melakukan itu, banyak bacaan energi Roh yang lemah
tetapi sangat banyak muncul pada pandangannya, itu sangat
menakutkan.
"Ah, hujan?"
279
Hujan menutupi kekuatan Roh dan udara dingin. Di tirai air ini, dan
kastil-kastil es yang menutupi tanah, bertindak sebagai tembok
pelindung yang kuat untuk melindungi tuannya yang diabadikan.
"…………!"
Pada saat yang sama Ryouko membuat pesanan itu, dia mengirim
instruksi mental dari otaknya ke unit pendorong, dan meninggalkan
wilayah udara tempat Origami dan yang lainnya melayang beberapa
saat yang lalu.
Saat itu juga, ketika dia memikirkan itu, boneka itu memindahkan
kepalanya kembali ke tempat normalnya, bersama dengan suara
tidak menyenangkan yang dapat merobek telinganya, dari mulut,
seberkas sinar biru dilepaskan.
"Gu——"
280
Di pemancar, dia bisa mendengar suara kesedihan dari anggota
lain. Tampaknya, sudah terlambat untuk melarikan diri.
"———"
Tidak ada kesalahan. Itu adalah pemilik suara sedih yang dia dengar
dari sisi lain pemancar tadi.
"……………………"
"Roger!"
281
Origami dan yang lainnya mengirim instruksi ke otak mereka
sendiri, dan mengemudikan unit Thruster.
282
Bagian 2
"……………….!?"
"I-Ini ………"
Dan, pada saat itu, dia tiba-tiba teringat sesuatu dari tadi.
Selama dia tidur siang di sore hari, dia merasakan sesuatu seperti
suara Uuuuuuuuuuuuu—— bergema.
283
Dia berpikir bahwa itu adalah mimpi atau sesuatu, tapi itu ………
"Apakah itu ………… benda yang disebut alarm …….?? Yang berarti ini
adalah ……… .pasangan gempa?"
Gambar ledakan dan sebagainya sangat berbeda dari apa yang dia
dengar dari instruktur Tama-chan, dari apa yang dia lihat, itu adalah
situasi yang aneh. Dia harus bergegas dan mengungsi ke tempat
penampungan yang disebut.
"…………… !?"
Pada saat yang sama dia memastikan itu, Tohka, merasakan getaran
di hatinya.
Dia tidak punya dasar. Tetapi untuk beberapa alasan — dia tidak
bisa tidak merasa bahwa Shidou mungkin bersama gadis itu.
"……………"
284
Setelah menggigit bibirnya, Tohka berlari keluar ruangan.
285
Bagian 3
"Apa ………, apa-apaan ini, ini ………?"
Terlebih lagi, itu bukan salju yang menumpuk di atasnya. Kota itu
murni, beku.
286
………………Tapi itu jebakan yang aneh. Meskipun itu akan memakan
waktu seseorang tetapi itu bukan jebakan yang tidak mungkin
untuk melarikan diri. Jika dia mengatakan yang mana, alih-alih
menangkap penyusup dari luar, itu akan memperlambat seseorang
untuk melarikan diri dari dalam...
"Benar."
Dia mengatakan itu sambil melihat kota yang tertutup es dan Kotori
membalasnya.
"Tentu saja. Aku tidak bisa meninggalkan Yoshino dan kota seperti
ini lagi."
287
"…………… Shin, ada satu hal yang ingin kukatakan, apakah tidak
apa-apa?"
"………………"
Pada saat yang sama ketika dia mendengar itu, perasaan hatinya
yang terjepit erat, melewati seluruh tubuh Shidou.
288
"………… Kotori."
Dia menatap kota itu lagi dan menarik napas. Dia kemudian
memutuskan, memukul dadanya beberapa kali yang berdetak
kencang.
Dia mungkin bisa menebak niat Shidou hanya dengan itu, suara
Kotori terdengar kembali.
"—Sangat Baik. Berlari lurus ke kanan, sampai kamu keluar dari jalan
utama. Melihat kecepatan dan arah yang Yoshino tuju, kamu akan
mencapai di sana dalam waktu sekitar 5 menit. Jika dari tempat itu
kamu bisa mencapai itu lokasi di depannya. "
"Roger ………!"
"……………… Uhh."
289
"Kenapa kamu malu sekarang? Bukannya ini yang pertama kali
kamu lakukan."
"I ……… Itu, mungkin benar tapi …………… Tidak, bagaimana aku
mengatakan ini? Meskipun itu seperti kecelakaan pada waktu itu
tetapi ... Jika aku harus melakukannya dengan sengaja, maka
rasanya seperti kejahatan atau sesuatu ... "
"Oi oi."
290
"…………………"
"Kotori?"
Dan segera dia tiba di jalan utama tanpa ada yang terlihat — dia
kemudian dengan kuat mencengkeram kakinya di tanah.
"-Dia datang."
"—Yoshinoooooooooooo!"
"…………………!"
291
Yoshino yang melekat pada bagian belakang boneka yang bergerak
dengan kecepatan ekstrim, menunjukkan beberapa reaksi.
Dan ketika dia berpikir boneka yang cerdik itu menekuk tubuhnya,
Yoshino yang melekat pada punggungnya, mengangkat wajahnya
yang basah karena menangis.
"…………?"
"Aah, ini—"
292
Dan, saat itu ketika Shidou mengeluarkan boneka yang disimpan di
sakunya.
"Shidou!
"
Saat yang sama ketika suara Kotori bergema, dari belakang Shidou
semacam cahaya, diarahkan dan ditembakkan ke Yoshino.
"Apa …………?"
"O-Origami ………"
Dan terlebih lagi, bukan hanya itu. Bertanya-tanya ketika itu terjadi,
di lingkungan Shidou dan Yoshino, para penyihir AST berkumpul di
sekitar mereka.
Tapi,
293
Dan segera suara seperti itu datang dari belakangnya, Shidou
memalingkan wajahnya kembali ke arah aslinya.
"………………… Uh."
"I-Itu …… ..!"
294
Dan, gadis yang menggerakkan boneka itu mundur ke belakang
boneka itu, dan boneka itu membungkuk ke belakang dan mulai
menghisap atmosfer di sekitarnya.
"——Uh."
"……………..Shidou!"
Tapi, dia mengerti bahwa bahkan jika dia memanggilnya, tidak ada
artinya untuk melakukannya.
"<Sandalphon> …………!"
Dan, dia memanggil nama itu. Itu adalah pedang terakhir Tohka,
tahta. Itu adalah nama mukjizat yang memiliki bentuk.
"……………………………, Kuh—"
295
Bukannya dia tidak memprediksi ini. Dia memang menerima banyak
penjelasan dari Kotori dan yang lainnya, untuk berjaga-jaga.
Seperti apa keberadaan Tohka. Dan apa yang Kotori dan yang
lainnya rencanakan akan lakukan dengan Tohka.
Tentu, itu akan bohong jika dia tidak gelisah pada awalnya. Itu
karena kekuatan yang dimilikinya sampai sekarang, tiba-tiba
menghilang semua dalam satu hari.
-Tapi.
296
Dia menginjak tumitnya ke lantai, berulang-ulang.
"………… Kuh."
"……………… Uh!"
"Ku — a, aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh!"
297
"U-Uuwahh ……… !?"
"Apa——?"
"Shidou—"
"I-Ini adalah—?"
298
Dan ketika dia tercengang dia membuka mulutnya.
Itu, tidak lain adalah senjata Roh Tohka yang tiada bandingnya—
<Sandalphon>.
"Ke-Kenapa ini—?"
"-Itu mudah."
299
Shidou bukan satu-satunya yang terkejut dengan takhta yang tiba-
tiba muncul. Yoshino memasang wajah seolah dia melihat sesuatu
yang keluar dari dunia ini, dan segera mengendalikan <Zadkiel>
dan menggunakannya untuk melarikan diri dengan kecepatan luar
biasa.
"……………………"
Dan,
"Shidou!"
Itu nada yang lucu, dan intonasi yang unik. Dan yang lebih penting,
tahta mewah tepat di depannya. Tidak perlu mencari tahu siapa
pemilik suara itu — itu adalah Tohka.
300
Tohka mengenakan seragam sekolahnya yang biasa di Raizen,
tetapi — apakah itu dadanya atau roknya, bagian terpentingnya,
diayunkan dengan selaput cahaya yang indah.
"Nu?"
"Yang lebih penting — shidou, apa kamu baik-baik saja? Apa kamu
terluka?"
"Err ……… ..tentang itu, aku, aku minta maaf ……… dalam banyak
hal."
301
"Eh …………?"
302
Tohka meremas lehernya dengan rasa ingin tahu.
"Shi-shidou?"
"…………………"
"Aah."
"………… Uh."
"Eh ……………?"
303
"Shidou. Itu berbahaya. Jangan memberi tahu Tohka informasi yang
tidak perlu—"
"Sama………?"
"—Tidak hanya itu. Karena dia ... juga memegang kekuatan yang dia
tidak bisa lakukan sendiri, sama seperti kamu, dia telah merasakan
sakit selama ini …………!"
"……………"
"…………………"
Keheningan mengalir.
304
Tapi — itu tidak berlangsung lama.
"Tohka ……?"
Karena hujan, dia tidak bisa mendengar dengan baik apa yang baru
saja dikatakan Tohka. Dia membalasnya dengan ragu.
"…………, Tohka!"
305
Setelah mengatakan itu dia berjalan beberapa langkah dan, * GAN
*! Dia menendang tahta mewah <Sandalphon> yang ada di tempat
itu.
Ketika dia melakukan itu, tahta raksasa jatuh ke depan dan berubah
menjadi bentuk yang aneh.
"I-Ini adalah—?"
"—Bawa terus."
"…………………… !?"
306
Tapi Tohka hampir tidak meraih apapun, dan berdiri dengan tenang
di belakang <Sandalphon> seolah-olah dia memiliki magnet kuat
yang dilengkapi di bawah telapak kakinya.
"O — Ou ………"
"—Serius."
307
kakinya di belakang <Sandalphon>, dan sementara didukung oleh
Tohka mereka terus bergerak maju di atas es.
308
Bagian 4
"——Tim B, pergi duluan! Kita akan menjebak [Hermit]!"
"Roger!"
"……………"
309
Dari total 6 unit jangkar, benang ringan direntangkan, dan dililit
satu sama lain untuk membentuk jaring.
"………… !?"
Dari depan, dan kedua kiri dan kanan cahaya jaring yang terjerat
dengan sihir menghalangi jalannya.
Dan dari atas, Origami dan tim B mengambang dengan web Laser
yang lengkap.
310
Namun, AST tidak menunjukkan simpati atau belas kasihan kepada
Roh lawan.
-Tapi,
Pada saat yang sama dengan teriakan [Hermit], ada turbulensi luar
biasa yang terjadi di sekitarnya.
Dari titik yang menyentuh penghalang, bilah <No Pain (Tanpa Rasa
Sakit)> dan Territory di sekitar Origami mengeluarkan suara pecah
dan mulai membeku.
"…………… Ku——"
311
Berat tubuhnya dan peralatan yang dia kenakan, tiba-tiba kembali
dan pemandangan yang dia jelas terlihat sampai sekarang menjadi
buram dan dia menjadi tidak bisa melihat.
Selain itu, udara dingin yang menusuk yang memenuhi kota dan
tetesan hujan dingin yang turun dari langit, menyerang tubuh
Origami untuk pertama kalinya.
Ketika dia melakukan itu, penghalang tak terlihat sekali lagi muncul
di sekitar Origami, dan dengan lembut membuat tubuhnya
melayang. Dia mengaktifkan pendorongnya, dan entah bagaimana
berhasil melarikan diri dari penghalang [Hermit].
312
2 lebih banyak orang mungkin membeku bersama dengan Wilayah
mereka.
"…………………"
Pisau plasma dan Wilayah yang biasanya tidak memiliki zat juga
dibekukan, menjadi jelas bahwa ini bukan badai salju yang normal.
"Cih ………… ini menyebalkan. Apa yang akan kita lakukan tentang
ini?"
Dia mengatakan itu, dia mengirim data penghalang yang dia pindai
sebelumnya ke anggota lain.
"Ini adalah……"
"Yang berarti ...... dalam kondisi Territory yang tidak diaktifkan, kita
tidak akan membeku?"
313
"Mungkin."
"………… Itu juga akan sulit. Bahkan jika kebetulan kita bisa melewati
penghalang, Roh masih memiliki AstralDress yang kamu tahu?
Menggunakan serangan fisik yang tidak tercakup dalam sihir, kita
bahkan tidak akan menyebabkan setelah semua cidera bagi Roh. "
Astral Dress Roh, hanya bisa dipatahkan oleh output sihir yang
dirilis oleh Realizer.
Ini adalah dinding 2 lapis atribut yang berbeda. Itu hal yang
merepotkan.
314
Tapi, Origami mengaktifkan pendorongnya dan, terbang ke langit.
"Origami?"
"——!"
- * GOGOGOGOGO * ……!
315
Itu cukup berat. Otaknya mulai mendapatkan beban yang kuat dan
sakit kepala hebat menyerang Origami.
"Roger!"
316
Benjolan logam dan beton yang memiliki berat yang luar biasa,
jatuh tepat ke arah kubah badai salju.
-Tapi,
"…………………"
"Ini adalah-"
Dan pada saat dia mengeluarkan suara itu, dari telinganya * Bip * *
Bip * bel yang sakit didengar.
317
Peralatan berskala besar yang dipukul di luar bidang Territory
mengikuti hukum gravitasi dan jatuh ke tanah.
"…………!"
"To-"
318
Sambil membalik rambut depannya yang basah dari hujan ke
belakang, Tohka membuat senyum yang tidak pantas.
"………………"
319
320
Tetapi — dia bertanya-tanya mengapa.
Ryouko dan yang lainnya melayang dari tanah, dan menatap Tohka
yang melihat ke arah mereka; dia merasa bahwa Tohka
mengangguk kecil. Itu seperti — harapannya berjalan sesuai
rencana.
"Kuh—"
321
Bagian 5
Kembali 3 menit sebelum situasi.
Di tanah, badai salju berputar, itu adalah belahan bumi yang dibuat
dengan indah — dan di sekitarnya adalah para penyihir AST, yang
sedang mempersiapkan diri mereka dengan senjata mereka yang
berlebihan.
322
Dari informasi Reine, Shidou menyederhanakannya lebih jauh
sebelum menjelaskannya kepada Tohka. Tohka [muu ……]
meletakkan tangannya di bawah rahangnya dan mengerang keras.
"Apa katamu?"
"Apa ……?"
323
Dan, saat Shidou mengatakan itu.
"—Bukan."
"………… Tidak, err ……… Aku tidak tahu apakah itu mungkin atau
tidak—"
"Aku melihat."
"Tohka ……?"
324
Dia kemudian menendang bagian belakang kursi begitu saja, dan
terbang di udara — dia terbang ke arah Origami, yang masih
membawa bangunan.
Roh Tohka. Gadis yang akhirnya berhasil melarikan diri dari siklus
pertempuran tanpa akhir.
Selain membayar kembali resolusi itu, tidak ada tindakan lain yang
bisa Shidou lakukan sekarang untuk dimaafkan—!
"Apa itu?”
325
"Karena itu adalah sesuatu yang aku tidak benar-benar khawatirkan,
ada satu hal ……… aku lupa bertanya. Aku ... pada hari ketika
kekuatan Tohka disegel — ditembak oleh Origami kan?"
Benar. Jika ingatan Shidou benar. Pada hari itu, Shidou secara keliru
dikecam oleh Origami.
"Dan maksudmu?"
326
Tapi — tidak ada waktu untuk itu sekarang.
"……… Itu hebat. Jika itu hanya imajinasiku, aku akan menuju ke
kematianku sekarang."
"………… Shidou ... Jangan bilang padaku kamu berencana untuk ..."
327
Tapi, dia tidak bisa tetap kaget lama. Bagian yang disentuh
<Sandalphon> ketika menyentuh penghalang, sementara jeritan
bernada sangat tinggi terdengar, itu juga membeku.
"Ini buruk…………"
328
"Oi oi ……… Selama aku ditembak, kudengar kau bahkan tidak
sedikit gelisah, tahu?"
"Apakah kamu mengerti apa yang aku katakan? Aku katakan selama
kamu berada di tepi luar penghalang, luka kamu tidak akan
sembuh. Perbedaannya sangat besar dibandingkan dengan
ditembak oleh satu peluru. Jika kemampuanmu habis setengah
jalan , tidak ada kesalahan kamu akan mati !? "
"…………… Uh."
Dapat dimengerti bahwa ini adalah langkah bodoh, tetapi dia tidak
bisa berhenti.
329
Setelah menarik napas dalam-dalam, ia mengambil langkah di
dalam penghalang.
330
Bagian 6
"U, e ………… .., e ………… uh."
Itu adalah daerah yang sangat sunyi yang tidak akan terpikirkan
oleh siapa pun di dalam badai salju yang mengamuk. Hanya suara
Yoshino yang menangis dan terisak-isak yang bisa terdengar
bergema nyaring.
Dia sangat takut dan tidak bisa keluar. Tapi, di sini — cukup, sepi.
"BENAR."
"……………… !?"
"——!"
331
Yoshino berteriak dan melompat dari punggung <Zadkiel>, dan
berlari ke tempat itu.
Boneka itu adalah salah satu teman Yoshino [Yoshinon], yang telah
hilang selama beberapa hari terakhir.
Tapi-
"………………Hai Aku…………!"
*Gedebuk*!.
"Uh ………"
332
Tapi segera Yoshino tidak lagi perlu memeriksa tubuh.
Itu karena --- tiba-tiba, tubuh yang dia pikir setengah mati, mulai
bersinar. Itu seperti banyak luka yang dibuat pada tubuh menjadi
dijilat oleh api yang merangkak di permukaan mereka.
Meskipun bagian luar dari penghalang itu adalah badai salju seperti
senapan mesin, bagian dalamnya benar-benar sunyi. Itu adalah area
yang tidak ada yang aneh di dalamnya. Entah bagaimana itu
mengingatkannya pada bagian dalam igloo.
"—Yoshino!"
333
Ketika Shidou memanggilnya, dia berdiri sambil membawa boneka
kelinci.
Setelah dia mengatakan itu, [Ueeeeee ……] dia mulai menangis lagi.
334
Dia menggumamkan mulutnya saat berbicara untuk membuatnya
terlihat seperti bicara perut.
Tapi-
"…………… Dari hasil penyelidikan, mengenai kelas Roh saat ini yang
kami pantau, kami menemukan ada satu lagi bacaan kecil dan tidak
biasa yang disembunyikan di sana."
"…………… Ini pada dasarnya berarti ada kepribadian lain yang ada di
dalam Yoshino yang hanya muncul ketika dia memakai boneka itu."
"!, It-Itu artinya ………… .Yoshino tahu itu tentang dirinya juga?"
"………………… Mungkin begitu, mungkin tidak. Tapi ada satu hal yang
pasti, orang yang kamu ajak ngobrol di department store, alih-alih
menjadi Yoshino, adalah kepribadian lain yang muncul melalui
medium boneka. Yoshino pada saat itu akan meninggalkan semua
interaksi dengan Yoshinon dan dekat dengan keadaan di mana dia
sengaja menutup hatinya. Itulah alasan mengapa kekuatannya tidak
disegel meskipun dia dicium."
335
"……………"
"Jadi itu berarti ……… yang diharapkan, itu menyakitkan bahwa AST
bertujuan untuk hidupnya—?"
"………… Tidak. —Ini cukup sulit untuk dipercaya tapi gadis ini, untuk
menghindari melukai manusia alih-alih dirinya sendiri, mungkin
melahirkan kepribadian baru untuk mengendalikan kekuatannya
sendiri"
"——Uh."
"……………………"
336
Dan, tanpa diduga, Yoshino menunduk.
"Eh?"
"Eh ………….?"
Dia tidak bisa mendengar apa pun dari intercam. Pasti rusak saat
dia melewati penghalang.
"Apa itu?"
337
Sementara Shidou membiarkan air liurnya mengalir ke
tenggorokannya yang kering karena kegugupan, dia melanjutkan
kata-katanya.
Dan-
"—Eh?"
Pada saat itu, Shidou diserang oleh ... entah bagaimana perasaan
hangat mengalir ke tubuhnya,
"…………………?"
338
"T-Tidak ……… kamu tidak salah ……… .tapi ..."
"Jika itu yang ……… ..Shidou-san berkata, aku akan percaya itu."
Yoshino dalam keadaan di mana dia tidak tahu apa yang sedang
terjadi, jadi matanya berputar-putar. Dan untuk menutupi
penampilannya yang setengah telanjang, dia berjongkok.
"Ah ………… aah, un, errr …………… Aku pikir kamu memiliki banyak
hal yang ingin kamu katakan! T-Tapi untuk saat ini—"
"Tidak ………"
339
"Ini hangat-"
"Can ~ tik."
—Tapi, selesai itu tidak bertahan lama. Tanpa diduga tubuh Shidou
dan Yoshino tertutupi oleh perasaan mengambang yang misterius.
"Nowah ………!"
"………… !?"
340
Kotori pasti sudah, mengambilnya setelah mengkonfirmasi
pemeteraian selesai.
"………………dan."
"Ah……………"
341
Setelah itu ditunjukkan, Shidou menggaruk bagian belakang
kepalanya.
"Hai Aku……………"
"……………… nu."
"Hmm ……?"
342
Kemudian pintu ruang transporter terbuka, dan Kotori masuk
dengan napasnya yang kasar.
"Ko-Kotori …………?"
Lalu,
"Higuuh ………….!?"
343
tangannya di sekitar tubuhnya seperti itu, * Gyuu *, dia
memasukkan kekuatan ke lengannya.
344
345
"………… Kamu benar-benar tidak berpikir. Bahkan amuba lebih
bijaksana. Kamu makhluk setengah-sel."
"Ha ha…………"
346
Ketika dia mengatakan itu, Tohka berjalan berat.
347
Bab Epilog – Masa Lalu yang Mulai Mengambil Tindakan
Bagian 1
"Wha ... Apa-apaan iniiiiiiiiiiiiiiiii !?"
Di tanah yang kosong hanya dua hari yang lalu, seolah-olah dengan
* Don *, tiba-tiba ada di sana.
"Tidak, bukan itu yang aku tanyakan! Kapan benda ini dibangun ?!
Ini tidak mungkin dibangun hanya dalam sehari!"
"... Yang berarti, ketika kamu mengatakan bahwa kediaman itu akan
segera dibangun, itu hanya permainan kata-kata."
"... Nu."
Ada banyak hal yang tidak bisa dia telan, tetapi sia-sia bertarung
dengannya.
"—Jadi karena itu, Tohka akan tinggal di sebelah mulai besok. Aku
sudah memberitahunya. Dia seharusnya mengemasi barang-
barangnya sekarang."
"Ara, ada apa Shidou? Apakah kamu ingin tinggal bersama Tohka
lebih lama?"
349
"!, Tidak, i-itu benar-benar bukan masalahnya ..."
Dan-
"Tidak ...?"
Shidou memanggil nama gadis kecil itu. Astral Dress tidak menutupi
tubuhnya tetapi— tidak ada kesalahan.
350
Diantara Jalan, itu karena ada boneka kelinci yang dikenakan di
tangan kiri gadis kecil itu.
"Ah, tidak, tidak apa-apa. Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah
ujian sudah selesai?"
"Un—, ini hanya ujian pertama. Masih ada lagi, tapi aku ingin
mengucapkan terima kasih kepada Shidou-kun dulu. Jadi aku diberi
izin khusus untuk keluar sedikit."
"Yah, dengan itu, jika semua ujian sudah selesai, mari kita kencan
lagi, oke?"
"Fufu, kalau begitu, sampai jumpa lagi ~." Yoshinon berkata sambil
mengayunkan tangan kecilnya.
"——Ah, er ..."
351
Dan, ketika Shidou mendengar suara itu, bahunya terangkat.
Alih-alih suara Yoshinon, Shidou mendengar suara alami Yoshino
yang tidak salah lagi.
"Apakah itu ... oke ... jika aku datang ... dan bermain ... lagi?" Setelah
mengatakan itu, dia dengan takut-takut melirik ke arah Shidou.
"... Un."
Meskipun dia tidak tahu alasan mengapa ... dia merasa sedikit
bahagia.
Dia naik tangga, dan ketika dia hendak memasuki kamarnya, Shidou
mendengar suara lembut.
352
Pintu ruang tamu yang terletak jauh di dalam koridor terbuka
perlahan, dan dari sana, setengah dari wajah Tohka mengintip
keluar dan menatap Shidou.
* angguk * angguk *
"Berbuat salah…"
"... Un. Kamu mungkin sudah mendengar ini dari Kotori tapi ... Mulai
besok, diputuskan bahwa aku akan tinggal di sebelah."
353
"Ah, aah. Sepertinya begitu."
"Jadi ... umm, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Shidou,
selagi aku masih bisa."
"Berbicara?"
"... Umu."
"Un ... itu tentang Kotori dan yang lainnya, bagaimana mereka
mencoba menyelamatkan kita Roh ... dan Shidou yang membantu
mereka dengan itu."
"Aku ingin berbicara tentang sesuatu ... yang terhubung dengan itu
.... Shidou. Aku mohon padamu. Mulai sekarang, jika Roh seperti aku
dan Yoshino muncul, aku ingin kamu menyelamatkan mereka."
"Dari apa yang Kotori katakan, tampaknya ada sejumlah Roh yang
masih belum dikonfirmasi. Di antara mereka, harus ada beberapa
354
sepertiku, mereka yang tidak ingin bertarung tetapi masih terseret
ke dalamnya— ... semacam itu hal, hanya menyedihkan."
"……………………"
"………………"
"Un ... aku berhutang padamu. Tapi ... ada ... satu hal lagi. Apakah
tidak apa-apa?"
355
"Tidak ..."
"... Uh !?"
Lalu-
Dia berpikir dia masih di dalam mimpinya atau sesuatu, jika itu
masalahnya, metafora seperti apa yang ada dalam mimpi ini Freud-
sensei atau sesuatu seperti itu, dia dilarikan dengan pikiran yang tak
terhindarkan dalam sekejap.
356
Tapi, tanpa bantuan mencubit pipinya untuk memastikan, organ-
organ sensor yang digunakan di seluruh tubuh Shidou terus-
menerus memberitahunya bahwa INI ADALAH KENYATAAN!
"Puhaaa ..."
Dan saat masih pada posisi meningkat, dia menatap mata Shidou.
357
"Eh?" Shidou menjawab dengan datar, dan Tohka memalingkan
muka karena malu.
"... Itu sebabnya. Err, mengenai itu ... jangan lakukan itu, dengan
orang lain, lagi."
"Balasan!"
358
Bagian 2
Di ruang briefing yang terletak di sudut garnisun kota JGSDF
Tenguu, personel tempur dan personel non-tempur berbaris
berturut-turut.
Sesi laporan operasi beberapa hari yang lalu, serta untuk pertemuan
strategis untuk pembacaan Roh baru yang diamati di lingkungan,
semua ini dikumpulkan oleh perintah Ryouko.
"………………"
Terlebih lagi - itu adalah bacaan yang berbeda dari apa yang
biasanya tertinggal ketika dia tersesat.
Selain itu, dia masih tidak tahu apakah Shidou (yang seharusnya
berada di rumah Origami) pergi ke kota ketika alarm berdering atau
359
tidak— Dan kebetulan, untuk beberapa alasan, boneka yang dia
ambil beberapa hari yang lalu, juga telah menghilang dari
rumahnya ... Dia agak menyukainya.
Dan — pada saat itu, pintu kamar terbuka, Ryouko yang merupakan
kapten AST menunjukkan wajahnya.
"……………?"
360
"Personel tambahan ……… kan?"
"Ya. Ace top yang sangat energik. Dalam hal menggunakan Realizer,
tidak mengherankan bahwa dia berada di peringkat 5 teratas di
dunia. —Bahkan, sepertinya dia telah membunuh Spirit sendirian."
Note : Maksud kata Ace pada kasus ini adalah seseorang unggulan yang
bisa juga disebut Kartu As dalam sebuah pasukan.
"………… !?"
"-Masuklah."
"Baik."
"…………… !?"
Dia memiliki wajah yang cerdas, dan kuncir kuda diikat di belakang
kepalanya. Dia adalah seorang gadis karakteristik dengan tahi lalat
hitam tepat di bawah mata kirinya.
"……………………"
"Aku baru saja memberitahumu. Itu adalah Ace-sama Top yang aku
bicarakan sebelumnya."
"Haaa ……….!?"
362
Mana memiringkan kepalanya bertanya-tanya apa yang terjadi
dengan reaksi semua orang.
"Apa yang dimaksud dengan apa yang salah? …………. K-Kamu ...
bukankah kamu masih anak-anak— !?"
"Aku tidak berpikir ada masalah dengan itu. Itu tidak berhubungan
dengan ini dan usia seseorang hanya karakteristik individu. —Apa
ada satu di antara kamu yang bisa mengalahkanku?"
"Apa ………?"
363
"……………………"
"Baik."
Mana menjawab dengan kalimat pendek itu, dan dengan gerak kaki
yang indah, dia pergi dan duduk di samping Origami.
Pada saat yang sama ketika Ryouko mengatakan itu dengan suara
jengkel, sosok [Putri] ditampilkan di layar.
364
Origami sedikit tersentak. Tidak ada kesalahan. Itu adalah — Shidou.
Dan,
"………………… Uh."
"—Onii-sama?"
"…………?"
365
Kata Penutup
Lama tidak melihat Tachibana Koushi di sini.
Pahlawan yang akan kita bicarakan kali ini adalah Roh Yoshino yang
kedua.
"Gadis hutan"
366
[Yushinuo Lelebul Pocahontas]. Mereka takut pada suku saingan
[Badai gila], dan juga akan menjadi tipe orang kasar yang akan
mengamuk di hutan. Makanan favorit mereka adalah daging
mentah.
Eeeh ---- bahkan jika aku tidak mau menyerah, tapi itu seperti
dikecam oleh seseorang yang bersembunyi di dalam semak dengan
pakaian kamuflase.
Nah, kali ini juga, terima kasih atas berbagai metode dan upaya
yang dibuat buku ini. Tentu saja supervisor ilustrator Tsunako-san,
dan supervisor desain, terima kasih atas pekerjaan kelas satu setiap
367
kali kamu semua membantuku. Aku telah di bawah perawatan
kalian dengan serius.
Yang selanjutnya. Dalam [Date A Live Volume 3], tidak seperti Tohka
dan Yoshino, direncanakan bahwa Roh jahat akan memasuki
panggung. Itu akan membuatku bahagia jika kamu mencarinya.
Tachibana Koushi
368
Date A Live Volume 02 – Puppet Yoshino
Author: Tachibana Koushi
Illustrator: Tsunako
Translated and Edited by Arief Wibowo/Kaneki LN
369