Abstrak
(seperti metode iterasi Jacobi dan metode ke 1 dilakukan untuk membuat a21
iterasi Gauss-Seidel). menjadi nol. Di sini kita gunakan
p a21 / a11 , a11 sebagai pembagi
2. PEMBAHASAN
disebut elemen pivot. Pada tahap ini
Metode Langsung
algoritma dapat disusun
a. Eliminasi Gauss
p:=-a[2,1]/a[1,1]
Metode eliminasi Gauss adalah
Untuk j:=2, 3, …, n+1
salah satu metode yang paling awal
a[2,j]:=a[2,j]+p*a[1,j]
dikembangkan dan banyak digunakan
a[2,1]:=0
dalam penyelesaian sistem persamaan
linier. Prosedur penyelesaian dari metode
Penggantian baris ke-3 dengan baris ke-3
ini adalah mengurangi sistem persamaan
ditambah p kali baris ke 1 dilakukan
ke dalam bentuk segitiga atas sedemikian
untuk membuat a31 menjadi nol, kita
sehingga salah satu dari persamaan-
persamaan tersebut hanya mengandung gunakan p a31 / a11 , dengan
satu bilangan tak diketahui, dan setiap algoritma
persamaan berikutnya hanya terdiri dari p:=-a[3,1]/a[1,1]
satu tambahan bilangan tak diketahui Untuk j:=2, …, n+1
baru. a[3,j]:=a[3,j]+p*a[1,j]
Untuk itu terlebih dahulu tuliskan a[3,1]:=0
sistem persamaan linier di atas ke dalam
bentuk matrik yang diperbesar, Penggantian baris ke-4 dan seterusnya
a11 a12 a1n a1n 1 dapat dilakukan dengan cara yang sama,
a21 a22 a2 n a2 n 1 sehingga keseluruhan tahap tersebut
dapat digabungkan menjadi
an1 ann ann 1 Untuk i:=2, 3, …, n
Kolom ke-n+1 sebagai vektor b. OBE p:=a[i,1]/a[1,1]
selanjutnya diterapkan untuk membuat Untuk j:=2, 3, …, n+1
nol elemen yang berada di bawah a[i,j]:=a[i,j]-p*a[1,j]
diagonal utama. Untuk membuat nol a[i,1]:=0
elemen a21 , a31 , , an1 , kita ikuti proses Sampai di sini kita peroleh matrik
perluasan, menjadi
berikut. Operasi penggantian baris ke-2
dengan baris ke-2 ditambah p kali baris
Ax b
Hasil perkalian
adalah dengan memecah matrik A
a11 a12 a13
menjadi matrik segitiga bawah L dan
LU m21a11 a12 m21 a22 a13 m21 a23
matrik segitiga atas U , lebih khusus lagi
a11m31 a12 m31 a22 m32 a13m31 a23m32 a33
L mempunyai elemen 1 pada diagonal
(1)
Dengan menyamakan LU dan A , kita m21 a21 / a11(1) ; a22
(2) (1)
a22 m21a12(1)
(2) (1)
peroleh a23 a23 m21a13(1)
(2) (1)
a11 (1)
a11 , a12 (1)
a12 , a13 (1)
a13 , a14 (1)
a14 , a24 a24 m21a14(1)
(1)
m31 a31 / a11(1) ; a32
(2) (1)
a32 m31a12(1) m42 (2)
a42 (2)
/ a22 (3)
; a43 (2)
a43 (2)
m42 a23
(2) (1)
a33 a33 m31a13(1) (3)
a44 (2)
a44 (2)
m42 a24
(2) (1)
a34 a34 m31a14(1)
berkaitan dengan suku warna merah dan
(2)
a32 (2)
, a33 (2)
, a34 merupakan nilai biru pada matrik LU . Sampai tahap ini
sementara dari elemen pada posisi yang kita sudah menghitung hamper semua
Jika A matrik bujur sangkar yang dapat Warna kuning merupakan elemen dari U
direduksi menjadi bentuk eselon baris U dan sisanya elemen dari L dengan
dengan eliminasi Gauss tanpa penukaran diagonal utama bernilai satu.
baris, maka A dapat difaktorkan sebagai
A LU , dengan Metode Iterasi
(n)
mn1 mn 2 mn 3 ann
diulangi lagi sampai nilai setiap variabel iterasi ke n-1. Persamaan (2) dapat ditulis
pada iterasi ke n mendekati nilai pada menjadi :
x1( k 1)
b1 a12 x2( k ) a13 x3( k ) a1n xn( k ) / a11
x2( k 1)
b2 a21 x1( k ) a23 x3( k ) a2 n xn( k ) / a22 (3)
xn( k 1)
bn an1 x1( k ) an 2 x2( k ) ann 1 xn( k 1) / ann
max xi( k 1)
xi( k ) Tol tidak jauh beda dengan iterasi Jacobi.
1 i n
Pada iterasi Gauss-Seidel, nilai hasil
dapat juga digunakan nilai relatifnya
perhitungan pada baris awal langsung
( k 1) (k )
x i x
i digunakan untuk perhitungan nilai
max ( k 1)
Tol
1 i n x i selanjutnya di dalam iterasi. Dengan cara
Di dalam metode Jacobi, nilai ini konvergensi akan tercapai lebih cepat.
yang dihitung dari persamaan pertama Bentuk umum iterasi Gauss-Seidel
tidak digunakan untuk menghitung nilai adalah sebagai berikut :
dengan persamaan kedua. Demikian
x1( k 1)
b1 a12 x2( k ) a13 x3( k ) a1n xn( k ) / a11
x2( k 1)
b2 a21 x1( k 1)
a23 x3( k ) a2 n xn( k ) / a22
x3( k 1)
b2 a31 x1( k 1)
a32 x3( k 1)
a34 x4( k ) a2 n xn( k ) / a33
xn( k 1)
bn an1 x1( k 1)
an 2 x2( k 1)
ann 1 xn( k 11) / ann
3. KESIMPULAN
Sistem persamaan yang banyak
dijumpai bersifat ‘jarang’ dan banyak
koefisien yang merupakan nol. Dalam hal
ini cara iterasi lebih baik. Sistem
persamaan ini banyak dijumpai pada
persamaan diferensial. Sistem persamaan
yang banyak, bila diselesaikan dengan
eliminasi akan kurang teliti dan
membutuhkan tempat yang banyak bila
diprogram pada komputer.