Anda di halaman 1dari 3

SYEIKH AMMAR BUGIS

PENYANDANG DISABILITAS PENGHAFAL AL-QUR’AN DAN ULAMA

Ditulis oleh : Uun Uswatun Hasanah Opier

Setiap manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna bila
dibandingkan dengan makhluk cipaan-Nya yang lain, hal tersebut telah tersirat dalam firman-
Nya “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS.
At-Tin, 95:4). Manusia dibekali dengan berbagai aspek termasuk didalamnya adalah kekurangan
dan kelebihan yang masing-masing berbeda antara individu satu dengan individu yang lainnya,
dimana mereka memiliki keinginan yang secara terus menerus untuk selalu mengembangkan
segala aspek yang dimiliki dalam dirinya.

Pada dasarnya setiap individu pasti menginginkan kesempurnaan dalam dirinya, baik dari
segi materi, fisik, intelektual dan lain sebagainya, bila ditinjau dari sifat manusia yang selalu
tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki dan yang telah didapatkannya. Allah SWT
juga berfirman dalam surat An-Nahl ayat 78 yang berbunyi “Dan Allah mengeluarkan kamu dari
perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kekurangan dan
kelebihan patut kita syukuri adanya, karena itu merupakan pemberian Allah SWT yang tidak bisa
diganggu gugat. Bersyukur atas keadaan yang kita terima merupakan langkah utama untuk
belajar menerima diri secara utuh. Tanpa mensyukuri dan menyadari kekurangan diri, kita tidak
akan benar-benar mengerti kelebihan diri.

Syeikh Ammar Bugis adalah seorang penyandang disabilitas yang dua minggu lalu
sempat viral di media sosial karena kelebihan beliau menjadi seorang penghafal Al-qur’an
sekaligus menjadi seorang ulama. Nama Ammar Bugis terkenal sejak salah satu ulama terkenal
di Indonesia, yaitu Ustadz Yusuf Mansyur menceritakan perjuangan hidupnya.
Melalui akun Facebook pribadinya, Ustadz Yusuf Mansyur menceritakan bagaimana
Syeikh Ammar Bugis melalui masa kehidupannya. Syekh Ammar Bugis adalah Sarjana Jurusan
Jurnalistik alumnus King Abdul Aziz Universiti Jeddah. Beliau lulus dengan predikat cum laude,
dan mendapatkan penghargaan langsung dari Gubernur Makkah dan Wilayah Barat Amir Khalid
bin Faishal. Syekh Ammar Bugis, mengalami kelumpuhan total sejak bayi berusia dua bulan.
Syekh Ammar Bugis dilahirkan di Amerika Serikat tanggal 22 Oktober 1986 dalam keadaan
normal, ketika berusia dua bulan mengalami kelumpuhan total. Beliau tidak bisa berdiri bahkan
kepala pun tak bisa ditengokkan ke kanan dan ke kiri. Begitupun dengan lidah yang menjulur
keluar sejak lahir. Namun siapa sangka, banyak kelebihan yang beliau miliki," tulis Ustadz
Yusuf Mansyur.

Adapun nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi,
Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di
Masjidil Haram.

Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu. Sejak usia 11 tahun Syeikh Amar
Bugis sudah mulai menghafal Al-Qur’an dan ketika menginjak 13 tahun beliau sudah menghafal
Al-Qur’an 30 Juz. Selain itu, beliau juga sebagai dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai.
Yang menarik juga adalah bahwa beliau telah mempunyai anak yang sekarang sudah 14 tahun
usianya. MasyaAllah! Sungguh mulia wanita yang mau dan ridha bersuamikan beliau.

Sungguh keadaan Syeikh Ammar Bugis yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita
yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan
kita? Sehingga menurut beliau bahwa cacat yang sesungguhnya adalah orang yang cacat
berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya.

PESAN YANG DI SAMPAIKAN SYEIKH AMMAR BUGIS KEPADA UMAT ISLAM

Pertama, menunaikan rukun Islam yang lima: Bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT dan
Muhammad rasul-Nya, Sholat 5 waktu, puasa dan zakat serta naik haji ke baitullah bagi yang
mampu.

Kedua, banyak musuh Allah SWT yang menghina Rasulullah (baru-baru ini), maka pesan
beliau bela lah Rasulullah dengan cara melaksanakan Sunnah Rasulullah dalam kehidupan
rumah tangga, masyarakat, sekolah, kantor, pabrik dan sebagainya. Bukan dengan jalan teriak-
teriak (demonstrasi) dan kekerasan.

Ketiga, pada kaum wanita, beliau berpesan agar senantiasa menggunakan hijab yang
sesuai syariat. Karena wanita ibarat mutiara yang nilainya tinggi. Jika ia mudah dilihat dan
dipegang semua orang di jalan-jalan, niscaya murahlah nilainya. Pada jamaah laki-laki beliau
berpesan agar berbuat baik pada para istri, jangan pernah mencaci, memukul atau menghinakan
istri. Satu yang juga beliau tekankan adalah jangan sampai kalian pergi ke tukang sihir atau
dukun. Juga agar senantiasa beryukur atas nikmat Allah SWT yang agung.
Keempat, beliaupun berpesan kepada seluruh umat Islam agar giat menghafal Al Quran
dan jangan mudah putus asa. “Hafalkan Al-Quran, lakukan dengan ayat-ayat yang pendek
terlebih dahulu, sayapun dulu melakukannya demikian, sampai waktu itu saya bisa menghafal
satu juz dalam sehari,” ujarnya.

PENUTUP

Fenomena Syeikh Ammar Bugis ini menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi
Allah SWT. Namun pikiran dan perasaan kita sendiri yang seringkali membatasi diri kita,
memustahilkan diri kita, yang akhirnya itu semua menjadi doa buat kita sendiri. Semoga kisah
perjuangan hidup beliau dapat memotivasi kita untuk terus bersyukur dengan kelebihan dan
kekurangan yang kita miliki dan tetap semangat menuntut ilmu selagi masih diberikan kesehatan
dan kelimpahan rezeki oleh Allah SWT.

Referensi :

https://www.liputan6.com/disabilitas/read/4100490/syeikh-ammar-bugis-penyandang-disabilitas-
penghafal-alquran-dan-ulama diakses pada hari Selasa tanggal 19 November 2019

https://www.kaskus.co.id/thread/5125b581e374b4c464000003/syaikh-ammar-bugis-penakluk-
kemustahilan/ diakses pada hari Selasa tanggal 19 November 2019

https://www.nahimunkar.org.syaikh-ammar-bugis-menjadikan-kita-malu-pada-diri-sendiri/
diakses pada hari Selasa tanggal 19 November 2019

Anda mungkin juga menyukai