Anda di halaman 1dari 3

Kajian malam Ahad

AL MU’MINU QOWIYYUN (MUKMIN YANG KUAT)


bersama : Ust. Solehudin Syaf, M.Ag

Bentuk segi empat bujur sangkar merupakan filosofi dalam menggambarkan kehidupan hal ini
terdapat dalam sebuah ungkapan “Hirup kudu masagi”. Ungkapan yang berisi petuah yang artinya
hidup harus serba bisa. Bentuk lain, ”jelema masagi” (Natawisastra,1979:14, Hidayat, 2005:219)
artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan. Masagi berasal dari kata
pasagi (persegi) yang artinya menyerupai (bentuk) persegi.
Selain di ungkap dalam bahasa sunda dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:2664 selain harus
serba bisa muslim juga di wajibkan untuk menjadi kuat, tidak hanya kuat fisik/jasad tapi kuat juga
dalam aspek-aspek lain yang dapat mendukung kita dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda
“Orang mukin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin
yang lemah. Namun, kedua-duanya mempunyai kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk
mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah.
Dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah
berkata : ‘Seandainya aku lakukan demikian, maka akan demikian dan demikian.’ Akan
tetapi hendaklah engkau berkata : ‘Ini adalah takdir Allah.  Apa yang dikehendaki-Nya pasti
terjadi.’ Karena perkataan “ seandainya” dapat membuka amal syaithan.” (HR. Muslim,
2664).
Menurut Imam Hasan Al Bana ada 10 Karakter untuk menjadi Mukmin yang kuat yaitu :
1. Salimul Akidah
Salimul akidah adalah akidah yang selamat, akidah merupakan hal yang penting dalam
menjalani sendi-sendi kehidupan di dunia ini. Keyakinan terhadap Allah adalah kunci
kekuatan karena apabila segala sesuatu di sandarkan kepada Allah maka semuanya
akan terasa nyaman dan tenang. Kita tidak boleh bergantung kepada makhluk baik
dalam bentuk materi, pekerjaan dll yakinkan dalam diri kita bahwa Allah adalah
segalanya untuk bergantung.
2. Sohihul Ibadah
Sohihul Ibadah ialah Benar dalam beribadah, perhatikanlah setiap amal ibadah yang kita
lakukan harus sesuai dengan Al Qur’an dan Sunah. Pelihara ibadah fardu dan
perbanyakalah amalan-amalan sunah.
3. Matiinul Huluk
Matinul Huluk artinya Akhlak yang kokoh, Al Qur’an merupakan sandaran untuk kita
untuk melakukan hal-hal yang baik, dalam al qur’an pula kita dipandu untuk
mempunyai akhlakul karimah karena setiap tindak tanduk kita dalam hidup
bermasyarakat tidak akan terlepas dari bagaimana akhlak kita terhadap orang lain,
mereka akan menilai pribadi kita dari akhlak, mengutip dari seorang ulama K.H.
Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dengan konsep 5 S (sopan, santun, senyum, sapa, salam)
itulah yang diharapkan dalam menjalani hidup bermasyarakat. Istilah orang sunda
“Sopan kasahandapaeun hormat kasaluhureun” jadi kita tidak perlu melihat usia untuk
melakukan hal-hal yang sopan dan hormat antara orang tua dan anak-anak sama saja,
Santun dalam hal apapun, senyum ketika bertemu dengan orang, menyapa ketika kita
bertemu dan ucapkan salam dimanapun kita berada meskipun kita tidak mengenal
terhadap orang tersebut.
4. Qowiyul Jismi (Fisik yang kuat)
Fisik yang kuat dan tidak mudah sakit itulah yang harus kita miliki, dengan menjaga
asupan makanan pastinya makanannya harus halal, halal secara dzatnya dan halal cara
mendapatkannya lebih baik sedikit tapi barokah dari pada banyak tapi tidak barokah.
Qowiyul jismi juga harus didukung dengan olahraga yang teratur antara kebutuhan
jasad dan ruhani harus seimbang sehinggga minimal kita mengisi waktu luang kita
dengan sedikit berolahraga, melemaskan sendi-sendi badan agar tidak menjadi kaku.
Ajaklah minimal 1 minggu 1 kali keluarga kita untuk melakukan olahraga joging, bulu
tangkis, futsal dll. Ada pepatah dalam bahasa asing mens sana incorporesano yang
artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat/sehat.
5. Musakoful Fikri (Wawasan yang luas)
Fenomena di abad ini bukanlah hanya perang secara fisik saja, melainkan perang secara
wawasan. Bagaimana kita bisa menang melawan orang-orang non muslim yang
notabene selalu menghina Islam kalau wawasan kita dibawah mereka, kita harus
mempunyai wawasan yang luas tentang segala Hal baik itu Ilmu Agama, Pengetahuan
Umum, Kesehatan dll. Banyak sekali di Media sosial saat ini yang terkadang selalu
menyudutkan syariat-syariat islam, mendukung adanya gerakan LGBT, Penistaan
terhadap agama dan Al Qur’an. Terkadang kita ciut terhadap mereka-mereka yang
selalu memposting yang tidak sesuai dengan hati nurani kita, disinilah perlunya kita
mempunyai wawasan yang luas, wawasan yang luas bisa di topang dengan pendidikan
ataupun dengan kita membaca dan memahami hadits-hadits, ataupun biografi para
salafusalih, ketika kita memiliki wawasan yang luas kita tidak akan merasa takut kalah
dan tidak takut terpojokan karena kita sudah siap dengan pengetahuan yang kita miliki.
6. Mujahadatul Linafsihi (sungguh-sungguh terhadap dirinya)
Mujahadah diperlukan oleh setiap insan di muka bumi ini, ketika kita bermujahadah kita
akan tahu bagaimana kapasitas kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah, kita akan
bersungguh-sunguh dalam beribadah dan kita tahu bagaimana menjaga diri kita agar
berada dalam kondisi yang sehat dan nyaman. Menjaga kesehatan pribadi pun penting
karena hal ini berkaitan dengan ibadah kita, bagaimana kita beribadah dengan khusyu
kalau kondisi fisik kita lemah dan tidak sehat.
7. Harisun ‘Ala Waktihi (bersungguh-sungguh dalam menjaga waktu)
Hadits tentang waktu sangatlah jelas bagaimana kita harus memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya, manfaatkanlah yang 5 sebelum datang yang lima perkara yang lain
- Muda Sebelum Tua
- Sehat sebelum sakit
- Kaya sebelum miskin
- Lapang sebelum sempit
- Hidup sebelum mati
8. Munadzomun Li suunihi
Munadzomun li suunihi artinya Tertata dalam semua urusan, pentingnya manajemen
dalam kehidupan sangatlah berpengaruh terhadap produktifitas kita baik dalam
pekerjaan ataupun urusan-urusan lainnya sehingga apa yang kita lakukan bisa sesuai
dengan harapan (arroja), jadi tidak akan ada urusan yang tumpang tindih satu sama
lain, ketika kita memiliki manajemen untuk menata urusan yang baik maka akan
berjalan di koridor masing-masing. Jadi tidak hanya satu pekerjaan kita berada di posisi
titik (.) tapi jadikan itu menjadi sebuah koma (,) karena ketika sudah berada di zona
nyaman kita tidak akan lagi mempunyai harapan-harapan yang lebih untuk menjalani
kehidupan yang lebih baik.
9. Oadirun ‘Alal Kasbi (mandiri secara ekonomi)
Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Dari ketiga hal tersebut posisi kita hanyalah sebagai
konsumsi saja, kita hanya menjadi pekerja bukan menciptakan lapangan kerja. Ketika
kita hanya menjadi pekerja kita akan selalu manjadi bawahan orang lain, apalagi negeri
kita hari ini banyak di kuasai pihak-pihak asing, kita menjadi pekerja di negeri sendiri
padahal negeri kita banyak sekali potensi yang bisa di gali, kita harus menjadi orang
yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan siap menjadi produsen karena
sebaik-baik pekerjaan ialah orang yang mampu memberi dan menciptakan pekerjaan
untuk orang lain serta Jual beli yang mabrur.
10. Nafi’un Lighoiirihi (Bermanfaat bagi semua orang)
Khoirunnas Anfauhum Linnas yakni sebaik-baik manusia ialah yang bermanafaat bagi
manusia lainnya. Mulai detik ini yuk kita tanamkan dalam hati kita manjadi pribadi-
pribadi yang bermanafaat baik bagi keluarga kita atauapun dalam hidup bermasyarakat.

Ketika salah satu dari kesepuluh faktor tersebut tidak ada maka akan menjadi pincang dalam
kehidupan, hidup akan menjadi rapuh dan akan mudah dihancurkan oleh orang lain. Terus
bagaimana kita untuk menjadi mukmin yang kuat?
a. Berusaha mengikhlaskan karena Allah SWT.
b. Melepaskan diri dari daya dan kekuatan kecuali daya dan kekuatan Allah SWT.
c. Tidak boleh merasa lemah.
d. Semangat untuk mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan berfaedah.
e. Memelihara ibadah fardu dan memeperbanyak ibadah sunah.
f. Biasa hidup sederha.
g. Mengkaji biografi hidup para Salafushalih.
h. Menghadiri majelis-majelis ilmu dan dzikir.
i. Berkumpul dengan orang-orang yang sholeh.
j. Menjauhi maksiat.
k. Banyak berlatih fisik.

Anda mungkin juga menyukai