Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gedung-gedung, rumah-rumah, dan segala jenis bangunan lainnya merupakan


salah satu kebutuhan yang penting bagi manusia yang harus dipenuhi, segala
bangunan tersebut berfungsi sebagai tempat dan wadah aktifitas bagi penghuninya,
seperti perkantoran, rumah tinggal, dan segala jenis bangunan lainnya. Sebagian
orang membangun bangunan-bangunan tersebut juga dengan tujuan untuk bisnis,
seperti hotel, apartemen, dan perumahan. Bangunan bangunan ini didirikan dengan
tujuan untuk membuat wadah tempat tinggal bagi manusia dan untuk mencapai
keuntungan bagi sang pemilik bangunan-bangunan tersebut.

Terkadang bangunan-bangunan dengan tujuan bisnis menyalahgunakan hak-hak


mereka sehingga berdampak pada orang-orang yang berada dilingkungan sekitarnya
seperti pembangunan gedung-gedung yang menjulang tinggi di area yang berdekatan
dengan sungai, atau membuat bangunan yang sangat kontras dengan keadaan sekitar
masyarakatnya, atau juga membangun bangunan komersial seperti pusat perbelanjaan
di area pendidikan, bangunan ini secara tidak langsung mempengaruhi keadaan
sekitar mereka baik secara fisik dan mental.

Hendaklah bangunan-bangunan yang didirikan dengan tujuan tertentu harus


sesuai dengan keadaan sekitarnya, memberikan dampak positif dan memberikan
manfaat bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya, hal yang seperti inilah yang
diharapkan dalam bermasyarakat dan hal seperti ini pulalah yang diajarkan oleh
ajaran Islam agar manusia bisa memelihara hubungan mereka baik kepada Allah,
kepada sesama manusia sekitarnya dan pada lingkungan yang dijadikan tempat di
bangunnya bangunan tersebut. Pada kesempatan ini penulis ingin melakukan kritik
terhadap bangunan Namin hotel yang terletak diantara area permukiman dan area
komersil di daerah bandung.
Kritik yang penulis gunakan pada Makalah ini yaitu Kritik Interpretif-Evokatif
kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental. Bentuk kritik
cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan
dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang
baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain dan Menggugah
pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan.

DESKRIPSI OBJEK DAN ARSITEK

Profil Arsitek Ary Indra

Ary Indra lahir di Madiun 25 Mei 1971. Menerima gelar arsitektur dari
Universitas Brawijaya malang, Indonesia (1995). Ia telah memperoleh catatan sebagai
15 tahun kualifikasi pengalaman sejak saat itu. sebelum mendirikan Abody pada
tahun 2005, ia bekerja untuk AXIS Architecture Planners di Singapura dari 1998-
2006 dimana jabatan terakhir adalah kepala sekolah desain. Dia memiliki minat yang
luas dalam bidang arsitektur mulai dari perumahan, perhotelan, institusi dan arsitektur
industri yang belakangan ini menjadi subjeknya. Selain menjadi praktisi ersitektur
dikesehariannya, ia juga merupakan seorang penulis lepas untuk beberapa rubrik
arsitektur dan majalah gaya hidup di Indonesia. Saat ini ia sudah menulis buku Abody
and its 7 years of journey.

Pengalaman Kerja:

- !995, Junior Architect, Building Investment Dev, AUTO 2000, Astra Intl, Jakarta.

- 1996 - 1998, Junior Architect, Ciputra Development, Jakarta.

- 1998 - 2002, Architect, AXIS Architect Planners, Singapore.

- 2002 - 2006, Principal Designer, AXIS Architect Planners, Singapore.

- 2006 - now, Partner, ABODY, Jakarta.

Penghargaan:

- 2002, Singapore Architect Heritage Award (with AXIS Architect Planners) for 66
Emerald Hill, Singapore.

- 2010, AR Emerging Architect 2010, Londong, Highly Commended Project for Slide
of Joy.

Namin Dago Hotel


Namin hotel ini terletak di Jl. Hasanudin No.10, Lebakgede, Coblong, Kota
Bandung, Jawa Barat 40132, Bangunan ini di desain oleh arsitek Ary Indra, Hotel ini
terletak di sekitar area pendidikan, area komersil dan area permukiman warga sekitar
yang berada disana, Namin Hotel berselang hanya 5 menit jalan kaki dari berbagai
factory outlet fashion dan banyak restoran, serta berselang 10 menit berkendara dari
Kebun Binatang Bandung. Hotel ini berjarak 20 menit berkendara dari Paris Van Java
dan 25 menit berkendara dari bandara Husein Sastranegara. Hotel ini memiliki tiga
lantai, dengan bentukan yang unik diatapnya, atap hotel ini berbentuk trapesium dan
memiliki jendela di tengah-tengah trapesium tersebut.
A. Kajian Kritik
Namin By Naya Hotel yang terletak di Jl. Hasanudin No.10, Lebakgede, Coblong,
Kota Bandung, Jawa Barat 40132 ini merupakan hotel yang berada di area
pendidikan, komersial dan permukiman yang digolongkan menengah, hotel ini
merupakan hotel yang sederhana namun unik. Kesederhanaannya bisa dilihat dari
bentuk fisik bangunannya serta pelayanan/fasilitas dan biaya yang diterapkan pada
hotel ini.
Terlihat jelas pada tampak bangunan ini, memiliki ukuran yang proporsional
dengan keadaan bangunan sekitarnya, menjadikan bangunan ini terlihat sederhana
dan sangat cocok untuk berada di area tersebut, bangunan unik dan sederhana ini juga
terletak di tempat yang sangat strategis, dekat dengan kampus, rumah sakit, serta
dekat dengan pusat kota.
Konsep kesederhanaan pada bangunan ini sangat cocok dengan konsep
kesederhanaan dalam islam sebagaimana yang disebutkan dalam alqur’an :
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan,
dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian. (Al-Furqan : 67)
Bangunan ini tidak terlalu apa adanya dan juga tidak bermegah-megahan atau
terlalu berlebihan, Hotel Namin by Naya ini sangat simple, sederhana, namun terlihat
indah dan bagus,

Konsep keislaman pada


bangunan ini juga terlihat di
awal pintu masuk yang
bertuliskan
“sepiraa padhanging cahyo bakal mijil ayang ayang samangsa pinanggih
cumloroting cahya illahi”
“yang berarti seterang-terangnya cahaya di bumi lebih terang cahaya ilahi”, dari
kalimat ini jelas tergambar bahwa bangunan ini dibangun atas dasar unsur keislaman
dan kesederhanaan yaitu mengagungkan Allah tanpa menyombongkan diri atas
bangunan yang dibangunnya, hal ini juga terdapat pada Al-qur’an tentang akibat dari
orang-orang yang menyombongkan diri dengan bangunan-bangunan mereka pada
surat Al- Fajr ayat 6-14
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana tuhanmu berbuat terhadap kaum
‘Aad?(6) (yaitu) penduduk iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang
tinggi(7) yang belum pernah dibangun (suatu kota) seoerti itu, di negeri-negeri
lain(8), dan kaum tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah(9) dan kaum
fir’au yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak)(10) yang berbuat
sewenang-wenang dalam negeri(11) lalu mereka berbuat banyak dalam negeri
itu(12) karena itu tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab(13)
sesungguhnya tuhanmu benar-benar mengawasi(14)
Dari ayat ini sudah jelas bahwa bermewah-mewahan dalam membangun
bangunan merupakan sesuatu yang salah, oleh karena itu Namin by Naya hotel ini
membangun bangunan yang walaupun berada di lokasi perkotaan namun bangunan
ini tetap sederhana dan indah.
Kamar-kamar didalamnya juga memiliki sifat kesederhanaan, namun juga sangat
nyaman untuk ditinggali, mulai dari kamar yang yang paling mewah sampai kamar
yang paling sederhana
Kamar-kamar tersebut memiliki desain yang unik namun tidak terlalu berlebihan,
penataan ruangannya juga sangat rapi, letak kamar mandi pada ruangan ruangan ini
juga berbeda dari hotel-hotel yang lain yang biasanya meletakkan kamar mandi
setelah pintu masuk, namun berada di belakang setelah tempat tidur sehingga
terkesan lebih privasi,, hal ini juga merupakan sebuah nilai yang bisa di contoh dalam
merancang ruangan hotel yang secara tidak langsung terkesan islami.

Ruang makan pada hotel ini pun terlihat sederhana dengan gaya klasik yang
digabungkan dengan gaya modern, namun dengan kesan sederhana ini kita juga bisa
melihat begitu unik dan elegannya ruang-ruangan tersebut. Lantai pada bagian yang
dekat dengan jendela hanya plasteran semen, dan pada bagian dalamnya
menggunakan lantai berpola bunga-bunga batik yang berkesan homie.

Di hotel ini juga terdapat musholla, desain interiornya pun tidak diabaikan seperti
musholla-musholla pada umumnya yang dibiarkan tanpa hiasan atau apapun,
musholla pada hotel ini memiliki kaligrafi-kaligrafi asma’ul-husna yang indah
sehingga musholla terkesan hidup meskipun dengan ukurannya yang kecil.

pada hotel ini juga terdapat


ruag rapat/diskusi yang tidak
terlalu luas, namun terkesan indah
dan sederhana dengan penggunaan
material material kayu/yang
berwarna kayu.

KESIMPULAN

Namin by Naya hotel merupakan sebuah hotel yang sederhana yang terletak di
kawasan perkotaan yang bersifat komersial, walaupun dengan kesederhanaannya
hotel ini mampu memberikan nilai-nilai lebih yang membuat pengunjungnya merasa
puas dengan menginap disana. Namin by Naya hotel ini mangadopsi nilai nilai islam
dalam desainnya, dengan menghadirkan kesederhanaan sebagai salah satu konsepnya,
yaitu seterang-terangnya cahaya di bumi lebih terang cahaya ilahi.

Anda mungkin juga menyukai