Sofyan Hospitality. Jaringan hotel syariah tersebut juga sudah membuka cabang maupun
menjalin kerja sama operasi dengan hotel-hotel syariah di berbagai kota di Indonesia. Selain
Sofyan Hotel, saat ini juga ada sejumlah hotel yang mengusung konsep syariah dan tersebar
di berbagai kota di Indonesia. rep: irwan kelana
Accor mencanangkan membuka 24 hotel berkonsep multi branded di Indonesia dalam setahun ke depan
Industri hotel di Indonesia bakal panen besar pada tahun 2015 hingga tahun 2018. Gairah
tersebut menyeruak akibat adanya rencana pemerintah mengembangkan lebih dari 560
destinasi wisata baru di 19 provinsi Indonesia. Jakarta dan Bali pun masih menjadi wilayah
acuan (benchmark) pembangunan hotel di nusantara.
Menurut riset konsultan properti Jones Lang LaSalle, Jakarta bakal menambah pasokan lima
puluh hotel baru yang kini dalam tahap pembangunan. Jumlah kamarnya akan mencapai
11.224 unit. Sedangkan, Pulau Dewata akan menambah 15.300 kamar hotel baru sepanjang
tahun 2015 hingga tahun 2018. Rinciannya, 41% dari total kamar itu adalah hotel kelas
menengah, 26% hotel ekonomi, 17% hotel kelas mewah, dan 16% hotel kelas atas.
Namun, membangun sebuah hotel kini jauh lebih sulit dari sebelumnya, terutama bagi para
pengembang yang ingin mencari keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan di lokasi
utama, seperti Jakarta dan Bali. Selain ketersediaan lahan baru semakin sulit, juga harga
tanah di kawasan tersebut terus meroket saban tahunnya. Belum lagi, pemain hotel harus
dihadapkan dengan segelintir regulasi yang memberatkan bisnis mereka.
Alasan-alasan itulah yang melahirkan inovasi multi branded hotel, alias menggabungkan dua
atau lebih hotel dengan merek berbeda di sebidang tanah yang sama. Strategi tersebut
disinyalir dapat mengurangi overhead (beban pengeluaran) dan menghasilkan penghematan
yang optimal bagi pengembang. Selain itu, pengembang juga dapat menyesuaikan produk
hotelnya ke segmen tertentu yang ada di pasar.
Salah satu operator hotel yang serius menggarap konsep multi branded di Tanah Air adalah
Accor. Kamis lalu, Accor baru saja mengumumkan pengoperasian hotel multi branded
kelimanya di Indonesia, yaitu Novotel dan ibis Styles Mangga Dua Square. Pada Januari lalu,
Accor telah mengoperasikan konsep serupa di kawasan Bandara Seokarno-Hatta lewat merek
ibis Styles yang bersanding dengan ibis Budget.
Apalagi, operator hotel asal Prancis ini berkomitmen untuk membuka 200 hotel di Indonesia
hingga tahun 2020. Sejak hadir di Indonesia pada tahun 1993, Accor telah mengoperasikan
80 hotel dengan sembilan merek berbeda segmen. Dengan kata lain, konsep multi branded
akan mempercepat langkah Accor untuk merealisasikan targetnya tersebut.
Director of Operations Economy Hotels Accor Indonesia & Malaysia Xavier Cappelut
mengatakan, Accor tak memungkiri jika terobosan multi branded ini didesain untuk
melakukan serangkaian efisiensi. Namun, ia bilang, alasan utamanya tidak semata-mata
karena hal tersebut. "Yang terpenting, di lokasi tersebut ada pasar yang mendukung kami
untuk membuat konsep multi branded. Dengan konsep ini, kami ingin menjaring lebh banyak
konsumen dengan segmen yang berbeda di lokasi yang sama," paparnya.
Xavier melanjutkan, dengan konsep itu, pengelola hotel dapat melakukan efisiensi biaya
operasional. Selain hanya membutuhkan satu General Manager yang mengurusi kedua hotel,
pengelola hotel juga dapat membagi tenaga kerjanya, meliputi housekeeper, back office,
tenaga teknik, sales, dan pemasar. "Akan tetapi, fasilitas yang diterima oleh pelanggan hotel
satu dan hotel lainnya tidak bisa saling berbagi, seperti kolam renang, sarapan, dan lainnya.
Setiap hotel telah memiliki fasilitasnya masing-masing." terang Xavier.
Xavier pun mengaku, tantangan terberat menjalankan hotel multi branded adalah menjaga
agar kombinasi dua merek hotel itu tidak mengkanibalisasi satu sama lain. "Tantangannya
yaitu bagaimana merek yang satu dan yang lainnya masih mampu mempertahankan
diferensiasinya masing-masing. Kami juga harus memastikan tim sales dan pemasaran
berjalan dengan baik," paparnya.
Hingga 2015, Accor akan melipatgandakan hotel konsep multimereknya menjadi dua puluh
empat. Hotel multimerek yang sedang dalam tahap pembangunan adalah Novotel dan ibis
Styles Pantai Indah Kapuk, Mercure dan ibis Yogya Adi Sucipto, Mercure dan ibis
Samarinda, Mercure dan ibis Budget Bekasi, Mercure dan ibis Budget Pekanbaru, Pullman
dan ibis Styles Bandung, serta Pullman dan ibis Styles Supermal Surabaya.
Untuk kamar jenis Suite Room, selain kamar dengan ukurang yang luas, juga terdapat sofa
besar yang berdampingan dengan meja kerja. Cocok banget untuk bersantai atau membuat
rapat-rapat kecil dengan tim kerja.
Fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang terdapat di Berry Biz Hotel yang melengkapinya
menjadi sebuah hotel bisnis di Kuta, adalah tersedianya ruangan-ruangan rapat (meeting
pods) dengan kapasitas dari 6 orang hingga 10 orang dan ruangan besar (training center) yang
berkapasitas hingga 100 orang. Buat kamu yang ingin serius berbisnis, dihotel ini juga
menyediakan virtual office.
Selain betah bekerja di kamar, Brown & Butter, sebuah Coffee Shop 24 jam menjadi yang
paling favorit buat saya ketika menginap di Berry Biz Hotel ini. Rencananya coffee shop ini
akan dikembangkan menjadi sebuah coworking space.
Berry Biz Hotel ini merupakan hasil konsep dan desain dari Avila Hospitality sebuah
manajemen hotel yang telah memiliki beberapa property hotel terkenal yang tersebar di Bali,
seperti Bliss Surfer, Le Jardin, Bale Udang, dan masih banyak lagi.