Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BESAR

MATA KULIAH METODE PERANCANGAN

Edmie Lodovica Putri


D1031221015
Rancangan masjid baru dengan
konsep vernakular historis. Desain
Lokasi : Jatinangor, Indonesia 03
Fungsi Bangunan : Rumah Ibadah (Masjid)
masjid dibuat seperti rumah ibadah
yang tenang, menenangkan, dan
Arsitek: JXA Studio Al Huda Nusantara
Daerah: 1603 m²
dipenuhi dengan suasana
Tahun: 2021
Mosque
menyejukkan
03
Al Huda Nusantara
Mosque

KONSEP
Konsep dari atap bangunan ini mengambil dari filosofi Islam, yang dimana semakin tinggi, semakin
kecil. Hal ini menggambarkan iman, islam, dan mutu yang tinggi. Bagian depan, belakang, dan
samping bangunan masjid ini menyediakan beranda untuk menghadapi iklim tropis yang juga dapat
difungsikan sebagai tempat sholat bila diperlukan. Secara keseluruhan, desain Masjid Al-Huda
dimaksudkan untuk memadukan unsur dan nilai tradisional dengan filosofi bangunan modern untuk
menciptakan desain masjid kontemporer.
03
Al Huda Nusantara
Mosque

PENDEKATAN PERANCANGAN

Pendekatan perancangan yang dilakukan arsitek pada bangunan ini adalah pendekatan budaya. Terlihat dari fasad
bangunan. Desain masjid tidak didesain seperti masjid pada umumnya pada masa sekarang. Mengusung konsep
vernakular historis, bentuk dari bangunan ini terinspirasi dari bentuk masjid-masjid di Indonesia sebelum abad ke-19
serta bentuk atap. Melalui pendekatan budaya, bangunan yang dihasilkan memiliki nilai vernakularnya, contoh saja
pada bagian atap. Bagian atap ini memiliki konsep bertumpuk atau tumpang tindih. Atap ini menunjukkan banyak
kemiripan dengan struktur kayu pada peradaban Hindu-Buddha di Jawa dan Bali. Ornamen-ornamen islami dan jawa
dipadukan pada interior bangunan ini

KESIMPULAN

Korelasi antara pendekatan dan implikasi dalam bangunan yang


dilakukan oleh sang arsitek terlihat dari adanya pengaplikasian
budaya sekitar dengan bentuk bangunan. Bangunan memiliki nilai
historisnya sendiri. Wilayah tempat dimana bangunan dibangun
merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk muslim yang
beretnis jawa. Arsitek memadukan budaya-budaya Indonesia (budaya
wilayah itu sendiri) dengan budaya islam, yaitu budaya yang sudah
mengakar pada diri manusia itu sendiri . Pendekatan yang dilakukan
oleh sang arsitek sudah sangat tepat untuk kasus bangunan yang satu
ini
02
Shanghai International
Fortune Centre

Lokasi : Shanghai, China


Fungsi Bangunan : Office Buildings
Arsitek: Aedas
Daerah: 173327 m²
Tahun: 2021

Bangunan yang kali ini dipilih adalah bangunan


yang dirancang dengan menggunakan
pendekatan ekonomi. Bangunan di bangun
dengan mempertimbangkan potensial komersil
dan ekonomi suatu wilayah, yaitu di Shanghai
sebagai pusat bisnis China.
02
Shanghai International
Fortune Centre

KONSEP

Konsep dari bangunan kali ini adalah Green Office yang ramah
lingkungan, tidak sesak, dan sirkulasi berjalan dengan lancar dengan
membagi bentuk bangunan serta menyisakan area untuk sirkulasi
pejalan kaki. Tidak lupa dengan tambahan vegetasi membuat
bangunan ini tampak jauh lebih ramah lingkungan walaupun berada
di tengah-tengah kota yang padat. Bentuk bangunan juga dirancang
agar dapat menggambarkan kota shanghai yang terkenal akan
Area sirkulasi yang sangat luas, dengan tambahan vegetasi agar
komersilnya
menimbulkan kesan yang dinamis
02
Shanghai International
Fortune Centre

PENDEKATAN PERANCANGAN

Site berada di jantung kota Shanghai, yaitu metropolisnya China,, lahan


memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Maka dari itu fungsi yang dipilih
untuk bangunan ini adalah bangunan komersil. Area di sekitar site juga
memiliki nilai jual yang tinggi dan merupakan jalur komersil sejak
tahun 1990-an. Secara aspek pemasaran dan penjualan, fungsi
bangunan ini cocok untuk bidang ini. Finansial owner cukup untuk
membangun bangunan ini karena area memiliki potensi yang sangat
besar untuk balik modal

KESIMPULAN

Korelasi antara pendekatan yang dilakukan oleh arsitek adalah, fungsi


bangunan yang dihasilkan memiliki potensi komersil yang sangat
besar. Bangunan di desain dengan konsep international style, sangat
menggambarkan kota metropolis pada masa kini. Bangunan yang
seperti ini identik dengan bangunan yang bergerak di bidang komersil
atau pemasaran, sehingga pendekatan yang arsitek lakukan sudah
sangat tepat
Desainnya memperkenalkan
konsep “sport mall” dan
Lokasi : Hangzhou, Tiongkok 03
Fungsi Bangunan : Recreation &
mengadopsi tata letak radial “satu
Training Tongxiang National
pusat dengan banyak inti” untuk
Arsitek: PT Architecture DesignI
mengintegrasikannya menjadi satu Fitness Center and Li Ning
kesatuan. Desain bangunan seperti Daerah: 96400 m²
atrium Tahun: 2021 Sports Park
03
Tongxiang National Fitness
KONSEP
Center and Li Ning Sports Park
Konsep dari bangunan ini adalah dengan menggabungkan
fungsi stadium, mall, dan taman menjadi satu. Mengambi
konsep pola sirkulasi radial, dimana sirkulasi terpusat di tengah
03
Tongxiang National Fitness
Center and Li Ning Sports Park

PENDEKATAN PERANCANGAN
Bangunan dirancang dengan melakukan pendekatan kontekstual yaitu secara urban
konteks. Bangunan dirancang dengan fungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di
sekitarnya
Dalam hal desain perkotaan, lokasi proyek ini dipilih di Wuzhen Avenue, yang
menghubungkan pusat Kota Tongxiang dan Kota Wuzhen, untuk memperkuat
karakteristik budaya, olahraga, dan pariwisata poros perkotaan ini. Site dekat area
permukiman, bangunan di desain dengan tujuan agar masyarakat dalam mencapai pola
hidup yang sehat
Bangunan ramah anak, karena di desain untuk publik dari segara rentang usia
Bangunan difungsikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat dari kota,
taman, pusat olahraga, dan rekreasi

KESIMPULAN
Korelasi yang didapatkan dari pendekatan
perancangan dengan hasil bangunan adalah,
setelah melalukan pendekatan dalam konteks
urban, dihasilkan lah bangunan yang dapat
menjadi sport “mall” yang memenuhi
kebutuhan lingkungan dan masyarakat
sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai