Anda di halaman 1dari 11

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur © Jurusan Arsitektur Itenas | No.1 | Vol.

III
ISSN: Januari 2019

PENERAPAN KONSEP KUBISME


PADA BANGUNAN
PALASARI SHOPPING CENTER
Muhammad Riyadulhaq
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung
Email: mriyadulhaq@gmail.com

ABSTRAK

Pusat perbelanjaan saat ini semakin digemari oleh masyarakat Kota Bandung yang menjadikannya sebagai
salah satu objek untuk memenuhi kebutuhan psikologis dalam hiburan dan rekreasi selain sebagai tempat untuk
mengonsumsi kebutuhan akan barang dan jasa. Pusat perbelanjaan menjadi tren gaya hidup modern baru bagi
kalangan masyarakat urban. Sehingga menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi dimana perilaku konsumtif
masyarakat semakin tinggi. Perancangan pusat perbelanjaan ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi
masyarakat sekitar Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan psikologis maupun kebutuhan akan barang dan
jasa. Penerapan Konsep Kubisme pada Bangunan Palasari Shopping Center sebagai judul yang diangkat,
dimana kubisme menonjolkan aspek ruang atau tiga dimensi dan waktu. Bangunan dipandang tidak hanya dari
satu sisi saja, tetapi antara satu sisi dengan sisi yang lainnya merupakan satu kesatuan bentuk. Kubisme juga
sangat menonjolkan dimensi waktu yang ditunjukkan dengan menembus ruang secara berkesinambungan,
menyatukan alam, ruang luar, dan ruang dalam. Penerapan pada rancangan pusat perbelanjaan Palasari dapat
dilihat pada bentuk massa dan fasad bangunan yaitu bidang persegi yang tersusun secara seragam melalui sisi
tiga dimensinya dengan keseluruhan fasad menampakan satu kesatuan bentuk.
Kata kunci: Pusat perbelanjaan, Kubisme, Palasari Bandung

ABSTRACT

Shopping centers are now increasingly favored by the people of Bandung, which makes it one of the objects to
meet the psychological needs of entertainment and recreation as well as a place to consume the needs of goods
and services. Shopping centers are becoming a trend of new modern lifestyles for the urban community. So it
becomes needs that enough where the consumtive behaviour of society becomes higher. The design of the
shopping center aims to provide a place for people around the city of Bandung to meet psychological needs and
the need for goods and services. Application of the Concept of Cubism to the Palasari Shopping Center Building
as the title raised, where cubism accentuates aspects of space or three dimensions and time. The building is seen
not only from one side, but between one side and the other side is one form unity. Cubism also greatly
emphasizes the time dimension which is shown by penetrating space continuously, unite nature, outer space and
inner space. The application to the design of the Palasari shopping center can be seen in the form of masses and
facades of buildings, that is square fields arranged uniformly through three-dimensional sides with the entire
facade showing a unified form.

Keyword: Shopping center, Cubism, Palasari Bandung

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 1


Muhammad Riyadulhaq

1. PENDAHULUAN

Kota Bandung merupakan Ibukota dari Provinsi Jawa Barat yang memiliki pusat perdagangan, pusat
pendidikan atau pusat pariwisata yang besar sehingga menarik minat banyak orang untuk berdatangan
ke Kota Bandung, sehingga membuat Kota Bandung memiliki berbagai macam aktifitas dengan
intensitas yang tinggi. Salah satunya adalah aktifitas hiburan dan rekreasi.

Saat ini kehadiran pusat perbelanjaan semakin di gemari oleh masyarakat yang menjadikannya sebagai
salah satu objek untuk memenuhi kebutuhan psikologis dalam hiburan dan rekreasi selain sebagai
tempat untuk mengonsumsi kebutuhan akan barang dan jasa. Pusat perbelanjaan menjadi tren gaya
hidup modern baru bagi kalangan masyarakat urban. Sehingga menjadi kebutuhan yang harus
dipenuhi dimana perilaku konsumtif masyarakat semakin tinggi.

Maka dari itu pusat perbelanjaan Palasari menjadi bagian dalam objek bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan itu. Disamping itu pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi mendorong
terjadinya pertumbuhan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga pusat
perbelanjaan palasari ini juga sebagai upaya untuk memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Tema Perancangan


Tema yang dipilih adalah Arsitektur Kubisme. Kubisme berpusat pada pembubaran dan pemulihan
bentuk tiga dimensi, menggunakan bentuk geometris sederhana, disandingkan tanpa ilusi perspektif
klasik. Berbagai elemen dapat ditumpangkan, dibuat transparan atau menembus satu sama lain, sambil
mempertahankan hubungan spasial mereka. [1]

Arsitektur kubisme merupakan aliran arsitektur yang terinspirasi dari seni lukis kubisme yang tidak
hanya membuat bentuk dan warna dalam dimensi ruang tetapi juga dimensi waktu, menyajikan lukisan
tidak hanya dari satu sudut pandang yang lazimnya dalam lukisan tradisional, tetapi dalam berbagai
sisi, termasuk sisi yang seharusnya tidak terlihat dalam lukisan. Kubisme tidak sepenuhnya abstrak.
Prinsip dari aliran Kubisme menonjolkan aspek ruang atau tiga dimensi dan waktu.

Bangunan dipandang tidak hanya dari satu sisi saja, tetapi antara satu sisi dengan sisi yang lainnya
merupakan satu kesatuan bentuk. Kubisme juga sangat menonjolkan dimensi waktu yang ditunjukkan
dengan menembus ruang secara berkesinambungan, menyatukan alam, ruang luar, dan ruang dalam.
Selain itu ada tiga aspek penting didalam kubisme, yaitu aspek ruang, aspek pencahayaan, dan aspek
material. Adapun konsep kubisme yang dapat di terapkan dalam bangunan yaitu : efektifitas ruang,
konsep penyatuan ruang, bentuk ruang tiga dimensi, penyederhanaan bentuk geometri dan fasad yang
bersih. [2]

2.2 Lokasi Tapak


Lokasi tapak berada di area lahan Pasar Palasri yang berada di Jl. Palasari Kecamatan Lengkong, Kota
bandung Pasar Palasari merupakan salah satu unit pasar dari PD. Pasar Sederhana yang cukup di
gemari kaum pelajar karena terdapat pusat toko buku yang cukup lengkap. Terletak di bagian tengah
Kota Bandung yang berada di Jalan Palasari. Sekitar area lokasi merupakan area pemukiman warga
yang cukup padat namun lokasi ini cukup mudah untuk di akses bagi pengguna pusat perbelanjaan.
(Lihat Gambar 1)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 2


Penerapan Konsep Kubisme Pada Bangunan Palasari Shopping Center

Gambar 1. Peta Lokasi Palasari

Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031 tata guna lahan tapak
Palasari termasuk dalam wilayah perdagangan dan jasa. Luas lahan yang akan digunakan dalam
rancangan pusat perbelanjaan sebesar 32.000 M². Koefisien dasar bangunan minimum sebesar 70%
dari luas lahan. Koefisien luas bangunan yang boleh dibangun sebesar 1,4. Koefisien dasar hijau
minimum yang harus ada pada tapak sebesar 20% dari sisa minimum luas dasar bangunan yang boleh
dibangun. Tapak Palasari juga termasuk dalam kawasan Sub Wilayah Kota Karees. (Lihat Gambar 2)

Gambar 2. Regulasi Palasari

Berdasarkan data regulasi dari RTRW tahun 2011-2013 tersebut, maka didapatkan perhitungan luas
dasar bangunan yang dapat dibangun adalah sebesar 22.400 M² dengan batas garis sepadan bangunan
selebar 10 meter. Luas keseluruhan bangunan yang dapat dibangun adalah sebesar 44.800 M². Luas
minimal ruang hijau pada tapak adalah sebesar 1.920 M². Jumlah lantai yang dapat dibangun jika
memaksimalkan luas dasar bangunan adalah sebanyak dua lantai.

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 3


Muhammad Riyadulhaq

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Rancangan Bentuk


Bentuk massa didasari dari tiga buah persegi panjang sebagai tiga zona utama kemudian diantara tiga
massa tersebut ditambahkan gubahan massa dengan level ketinggian yang berbeda untuk
menggabungkan seluruh massa bangunan. Pada bagian samping massa disubtraktif sebagai respon
terhadap bentuk tapak. Pembagian zona bangunan berdasarkan bentuk awal yaitu sebagai anchor atau
sebagai magnet yang dihubungkan dengan bangunan yang diisi oleh retail-retail
(Lihat Gambar 3).

Gambar 3. Gubahan Massa Bangunan


3.2 Rancangan Tapak
Tapak diolah sesuai dengan kedekatan antar ruang bangunan pusat perbelanjaan. Dimana bangunan
utama berada di tengah tapak untuk memudahkan pencapaian dari berbagai sisi tapak. Jaur pejalan
kaki diletakan disekeliling tapak untuk kemudahan pejalan kaki mengakses keseluruhan tapak. Ruang
terbuka hijau diletakan mengelilingi bangunan. Area Timur tapak merupakan ruang terbuka yang
digunakan sebagai tempat makan. Pada setiap jalan yang berbatasan dengan tapak diberi area drop off
untuk kendaraan umum, sehingga dapat mengurang kemacetan di sekitarnya. (Lihat gambar 4).

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 4


Penerapan Konsep Kubisme Pada Bangunan Palasari Shopping Center

Gambar 4..Blok Plan

3.3 Rancangan Zonasi Tapak


Zona semi publik yang ditempatkan sebagai bangunan utama diletakan di tengah tapak untuk
memaksimalkan view dari jalan dan meminimalisir kebisingan dari luar tapak. Area publik
yang berbatasan langsung dengan jalan digunakan sebagai lansekap tapak dan ruang terbuka,
juga sebagai jalur sirkulasi kendaraan dan pedestrian untuk pejalan kaki. Area privat sebagai
area servis dan utilitas diletakan di dalam bagian belakang bangunan. (Lihat Gambar 5).

Gambar 5. Konsep Zonasi Tapak

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 5


Muhammad Riyadulhaq

3.4 Rancangan Aksesibilitas Tapak


Jalan masuk tapak melalui Jalan Palasari yang kemudian melalui area drop off di depan bangunan
pusat perbelanjaan. Kendaraan dapat langsung keluar melalui Jalan Palasari atau memutar balik ke
area drop off. Untuk kendaraan yang parkir dapat langsung memasuki area basement melalui ramp
yang ada di sisi kiri depan bangunan dan keluar basement melalui ramp yang berada di sisi kiri
belakang bangunan dan keluar melalui Jalan K.H. Ahmad Dahlan. Pedestrian untuk pejalan kaki
berada di sekitar bangunan, dan ruang terbuka di sekeliling tapak. (Lihat Gambar 6).

Gambar 6. Aksesibilitas Tapak

3.5 Rancangan Zonasi Bangunan


Lantai basement terbagi menjadi tiga zona yaitu zona publik, zona servis dan zona private. Zona
publik digunakan sebagai parkir kendaraan mobil juga parkir kendaraan motor yang dibedakan
penempatannya, parkir motor diletakkan di bagian kanan bangunan dan parkir mobil diletakkan
dibagian tengah dan kanan bangunan. Zona servis digunakan sebagai area loading dock barang yang
diletakkan di bagian belakang bangunan sebelah kiri. Zona servis digunakan sebagai area utilitas yang
diletakkan di bagian belakang bangunan sebelah kanan. (Lihat Gambar 7).

Gambar 7. Denah Lantai Satu


Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 6
Penerapan Konsep Kubisme Pada Bangunan Palasari Shopping Center

Lantai 1 terbagi menjadi tiga zona yaitu zona publik, zona servis dan zona private. Zona publik dibagi
menjadi tiga bagian yaitu area supermarket yang diletakkan di kanan bangunan, area toko buku yang
diletakkan di bagian kanan bangunan dan area retail-retail fashion yang diletakkan diantara
supermarket dan toko buku.. Zona servis digunakan sebagai area loading barang yang diletakkan di
bagian belakang bangunan. Zona private digunakan sebagai area karyawan dan servis supermarket
yang diletakkan juga di bagian belakang bangunan (Lihat Gambar 8).

Gambar 8. Denah Lantai Dua

Lantai dua terbagi menjadi tiga zona yaitu zona publik, zona servis dan zona private. Zona publik
dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kanan bangunan yang digunakan sebagai departemen store,
bagian kiri bangunan yang digunakan untuk retail-retail fashion dan bagian tengah digunakan untuk
retail-retail fashion dengan berbagai ukuran. Pada bagian tengah juga terdapat void sebagai sirkulasi
dari lantai bawah dan lantai atas. Zona servis digunakan sebagai area loading barang dari lantai
basement kesetiap retail yang diletakkan dibagian belakang bangunan. Zona private digunakan sebagai
area ruang karyawan dan servis untuk departement store yang diletakkan di bagian belakang (Lihat
Gambar 9).

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 7


Muhammad Riyadulhaq

Gambar 9. Denah Lantai Dua

Lantai tiga terbagi menjadi tiga zona yaitu zona publik, zona servis dan zona private. Zona publik
dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kanan bangunan yang digunakan sebagai bioskop, bagian kiri
bangunan digunakan masjid dan game center dan bagian tengah bangunan digunakan sebagai retail-
retail makanan dan area food court. Zona servis digunakan sebagai area loading barang dari basement
ke retail-retail makanan. Zona private digunakan sebagai area pengelola pusat perbelanjaan (Lihat
Gambar 10).

Gambar 10. Denah Lantai Tiga

3.6 Rancangan Fasad


Bentuk bangunan dihasilkan dari komposisi beberapa bentuk balok yang disatukan oleh massa di
antaranya sehingga menjadi satu bangunan. Bentuk yang sederhana dapat memaksimalkan ruang
sehingga ruang lebih efektif untuk dilakukan aktivitas di dalamnya. Pengurangan bentuk pada dua
bagian sisi bangunan adalah respon bangunan terhadap bentuk tapak. (Lihat Gambar 11).

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 8


Penerapan Konsep Kubisme Pada Bangunan Palasari Shopping Center

Gambar 11. Tampak Eksterior

Fasad bangunan dibentuk dengan komposisi bidang kotak di sebagian besar fasad yang disusun secara
seragam. Material yang digunakan pada fasad bagian tengah adalah alumunium composite panel.
Material ini memberikan fasad yang bersih tanpa ornamen dengan warna yang menarik. Pada sebagian
fasad di bawah diberi material kaca dengan sistem curtin wall. (Lihat Gambar 12).

Gambar 12. Tampak Depan Bangunan

Fasad bagian samping menggunakan material wood composite panel. Material ini membentuk garis-
garis hotizontal pada fasad. Wood composite panel dipasang pada fasad dan diberikan pebedaan level
pada muka fasad untuk memperlihatkan bentuk box sebagai konsep dari kubisme. (Lihat Gambar
13).

Gambar 13. Tampak Depan Bangunan

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 9


Muhammad Riyadulhaq

3.7 Rancangan Interior


Atrium yang cukup besar dengan void sampai ke atap skylight sehingga pengunjung dapat melihat ke
berbagai sisi dari pusat perbelanjaan. Atrium berfungsi sebagai anchor yang dapat digunakan untuk
pameran. Penggunaan lift kaca sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan dalam bangunan.
Lantai pada atrium menggunakan material granit fabrikasi dengan pola yang menarik (Lihat Gambar
14).

Gambar 14. Interior Atrium

Void yang cukup lebar dibagian samping bangunan, dengan pemanfaatan skylight pada atapnya. Void
ini juga difungsikan sebagai akses dari lantai basement sampai ke lantai tiga juga sebaliknya. Retail
yang berjajar disampingnya dengan koridor yang cukup lebar sehingga memberi kenyamanan kepada
pengunjung (Lihat Gambar 15).

Gambar 15. Interior Void

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur – 10


Penerapan Konsep Kubisme Pada Bangunan Palasari Shopping Center

4. SIMPULAN

Penerapan konsep kubisme pada rancangan pusat perbelanjaan Palasari dapat dilihat pada bentuk
massa dan fasad bangunan yaitu bidang persegi yang tersusun secara seragam melalui sisi tiga
dimensinya dengan keseluruhan fasad menampakan satu kesatuan bentuk. Fasad dibuat bersih tanpa
ornamen sebagai bagian dari konsep arsitektur kubisme. Penataan ruang yang dibuat seefektif
mungkin sehingga diharapkan dapat menjadi wadah rekreasi yang aman dan nyaman dengan
meminimalisir ruang negatif

DAFTAR PUSTAKA

[1] Eve Blau, Nancy J. Troy. 1997. Architecture and Cubism. MIT Pess/Canadian Centre for
Architecture.
[2] Taena, Matinus. 2010. Makalah: Perkembangan Arsitektur II Arsitektur Modern Fungsionalisme,
Rasionalisme dan Cubism. Kupang: Universitas Katolik Widya Mandira

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 11

Anda mungkin juga menyukai