Anda di halaman 1dari 29

Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan

Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik


BERNOSTALGIA BERSAMA MI BURUNG DARA DENGAN
VISITOR CENTER BERGAYA EKLEKTIK

Amanda Christabel, Astrid Kusumowidagdo, Stephanus Evert Indrawan


Interior Architecture Department, Universitas Ciputra, Surabaya 60219, Indonesia
corresponding email: amandagoey_design@hotmail.com

Abstract : Competition among companies to increase sale is getting fiercer, so branding is on to the
public to socialize company image, impression or identity of is necessary. PT. Surya Pratista Hutama is a
noodle company which is currently developing the brand of their noodle product. To develop the brand of
the company, there should be a forum for public interest and positive responses. Therefore, the company
plans to construct a Visitor Center as a space for cooking classes, presentations, and seminars on Mi
Burung Dara. The building will be divided into two sections, which are cafeteria on the first floor and mini
conference room on the second floor. The concept of the interior design of the building is international
taste. To reflect the concept in the building interior, eclectic style, which is a combination of design styles
from several periods and locations, is applied. The application of the eclectic style uses several national
and international cultures in the building interior.

Keywords: cafeteria, design, eclectic, mini conference room, visitor center

5
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

LATAR BELAKANG BISNIS umumnya langsung dibuang karena diang-


Masalah dan Solusi pada Bisnis yang Dituju gap sudah tidak cocok dengan desain hunian
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua modern
di Indonesia setelah kota Jakarta. Meski hanya 2. Pemikiran masyarakat bahwa menggunakan
kota kedua, Surabaya mengalami perkembangan jasa desainer interior itu butuh biaya besar
yang cukup pesat. Hal tersebut terbukti dari 3. Klien yang memiliki perbedaan keinginan
peningkatan pertumbuhan penduduk dan atau style berbeda dengan pasangannya,
pergerakan lahan yang semakin cepat, khususnya orangtua, saudara, sanak keluarga lainnya
Surabaya Timur dan Surabaya Barat. Semakin
meningkatnya jumlah penduduk berdampak Berdasarkan beberapa problem di atas terdapat
pula pada peningkatan pembangunan rumah, beberapa solusi yang ditawarkan oleh penulis
gedung apartemen, perkantoran, retoran, café, (Christabel, 2016), yaitu:
butik, serta mall termasuk toko-toko di dalamnya. 1. Memadukan elemen interior yang dinilai kuno
Kondisi ini menyebabkan adanya peningkatan ke dalam interior yang lebih modern secara
kebutuhan jasa desain interior. harmonis
2. Mendesain hunian yang unik dan sesuai de­
Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk tahun ngan pribadi klien dengan biaya yang sepan-
2011-2015 oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Jawa tasnya, untuk mengurangi biaya tentunya
Timur tercatat bahwa jumlah penduduk di Surabaya bisa memodifikasi mebel lama milik klien se-
senantiasa mengalami peningkatan dari tahun hingga tidak harus barang baru.
ke tahun. Puncaknya pada tahun 2015 penduduk 3. Jasa konsultan desain interior yang dapat
di Surabaya bertambah sekitar 15.000 jiwa, memadukan beberapa style ke dalam satu
tercatat 1.406.683 jiwa untuk penduduk laki-laki interior atau dapat terbilang bergaya eklektik
dan 1.441.900 jiwa untuk penduduk perempuan.
Namun berdasarkan pengamatan dan survey Visi
yang dilakukan oleh penulis baik secara tertulis Visi dari perusahaan yaitu menjadi salah satu biro
maupun tidak tertulis, masyarakat Surabaya konsultan interior yang unik dan unggul dalam
sendiri masih terbilang cukup sulit untuk memiliki desain bergaya eklektik yang dapat dinikmati
berani menyewa jasa desain interior. berbagai kalangan.

Beberapa problem yang muncul menurut penulis Misi


(Christabel, 2016) adalah: Dalam usaha mencapai visi yang telah
1. Barang lama atau kuno milik leluhur yang ditargetkan, misi yang dibawa oleh AMANDA

6
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

GOEY DESIGNS adalah sebagai berikut: paling sederhana, yang nantinya akan terus
1. Memberikan layanan jasa konsultan interior, berkembang menjadi lebih besar.
khususnya interior bergaya eklektik.
2. Bekerja secara profesional dan memberikan Maka diperlukan pembagian perencanaan
jasa interior yang terbaik untuk klien. lingkup kerja menjadi 3 fase:
3. Memberikan inspirasi, khususnya bagi 1. Fase 1 (Periode 2019 – 2021):
masyarakat Surabaya untuk lebih menghargai Pemilik berprofesi sebagai head designer, dan
barang antik atau kuno pemberian leluhur. melakukan pengerjaan dalam semua proses
4. Menjalin hubungan yang baik dengan klien desain, mulai dari analisis, membuat konsep
desain, gambar teknik, design modelling,
Keunggulan Bisnis visualization, post production, dan menyiapkan
1. Pemahaman akan kebutuhan dan keinginan data untuk presentasi. Sementara untuk
klien serta tentang gaya eklektik mewujudkan desain tersebut, dibutuhkan
2. Berkerja secara profesional dan konsisten kontraktor, workshop furnitur, dan home
pada kualitas hasil akhir proyek appliances (outsource).
3. Tidak selalu mengikuti trend di pasar, na-
mun menciptakan trend tersendiri Pemilik bertanggung jawab penuh terhadap
kinerja konsultan dalam mendesain dan tentu
Kepemilikan Usaha saja memberikan kualitas yang terbaik pada
AMANDA GOEY DESIGNS merupakan sebuah desain yang telah dihasilkan. Pemilik juga
perusahaan perseorangan, di mana pemilik peru­ bertanggung jawab penuh terhadap sistem
sahaan, Amanda Christabel merangkap sebagai operasional perusahaan.
pimpinan perusahaan desainer utama, serta pemilik
saham satu-satunya sebesar 100% tanpa ada pihak Pada fase awal ini, AMANDA GOEY DESIGNS
lain yang memegang saham tersebut. Dalam belum memiliki kantor dan karyawan tetap,
pengerjaan desain interior dan perwujudannya sehingga kantor sementara menggunakan teras
AMANDA GOEY DESIGNS akan memerlukan rumah nenek pemilik yang sudah dibongkar
bantuan dari beberapa pihak, hal ini bersifat dengan luasan 24m2 (8m X 3m) berlokasi di
outsorce dan sistem kerja yang tidak terikat. Taman Pondok Indah OX:30, Surabaya.

Fase usaha 1. Fase 2 (Periode 2022 – 2025):


Dalam mendirikan sebuah usaha, tentu saja Dalam fase kedua, pemilik tetap berprofesi
diperlukan tahapan-tahapan atau fase dalam sebagai head designer, kemudian memiliki 2
usaha tersebut. Dimulai dari tahapan yang karyawan yang keduanya menjabat sebagai

7
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

interior designers assistant. Untuk mewujudkan subjektif, sehingga ide-ide dari para pendatang
hasil desain, AMANDA GOEY DESIGNS tetap baru banyak yang lebih mengikuti perkembangan
menggunakan jasa kontraktor secara outsource. zaman dan teknologi. Akan tetapi kunci utama
Pemilik tetap bertanggung jawab penuh terhadap dalam berbisnis di dunia desain adalah bukan
kinerja dan kualitas produk serta memberikan mengikuti trend yang ada melainkan menciptakan
kualitas terbaik kepada pengguna jasa. Serta trend baru di pasar.
pemilik tetap bertanggung jawab penuh terhadap
operasional perusahaan. Pada fase awal tentu pesaing akan datang dari
banyak desainer interior yang fresh graduate
Di fase kedua ini, AMANDA GOEY DESIGNS yang langsung membuka jasa konsultan
menyewa satu unit kantor sebagai ruang kerja sendiri. Toko mebel ataupun showroom yang
dalam sebuah ruko tiga lantai di kawasan ruko menjadi pesaing dalam fase ini adalah toko
Taman Pondok Indah, Wiyung, Surabaya. mebel skala menengah yang kebanyakan juga
Selain itu mempersiapkan dana untuk renovasi memperkerjakan desainer-desainer yang baru
bangunan untuk kantor di kawasan Darmo lulus untuk dapat mendesain konsep interior
Permai. beserta produk mebel yang dijual oleh toko.

2. Fase 3 (Periode 2025 - _____ ): Fase berikutnya pesaing tidak akan berupa
Setelah AMANDA GOEY DESIGNS mulai perusahaan dari Surabaya namun juga dari
berkembang dan dikenal masyarakat luas, maka luar kota, seperti Jakarta dan Bandung.
AMANDA GOEY DESIGNS akan mempekerjakan Memasuki fase berikutnya perusahaan juga
lebih banyak karyawan yang terdiri dari: Head harus berhadapan dengan desainer-desainer
designers, Interior Designers, Interior Designers dari mancanegara yang lebih dahulu memeiliki
Assistant, Finance, dan Cleaning Service. Dalam pengalaman untuk proyek-proyek besar di luar
fase ketiga ini, AMANDA GOEY DESIGNS maupun di dalam Indonesia.
menempati kantor yang sudah direnovasi di
Darmo Permai Timur XIII/11A, Surabaya. Kesimpulannya adalah untuk bertahan dalam
persaingan bisnis biro interior di Surabaya,
Ancaman Pendatang Baru AMANDA GOEY DESIGNS harus memiliki
Seiring berjalannya waktu dan zaman yang terus kemampuan lebih dibanding biro lainnya,
berkembang, tentu dalam tiap usaha selalu baik dalam desain maupun pelayan terhadap
mendapatkan ancaman dari para pendatang costumer. Dengan kualitas dan keunikan filosofi
baru, tidak terkecuali dari usaha jasa konsultan desain dan pelayanan terhadap pengguna
desain. Ditambah lagi desain yang bersifat jasa, maka kemungkinan besar pengguna jasa

8
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

akan terus menggunakan jasa AMANDA GOEY elektronik terbaru pun dapat dimodifikasi dan
DESIGNS secara berulang. Sehingga otomatis dipadukan secara harmonis dalam satu desain
seiring berjalannya waktu, perusahaan akan interior. Filosofi itulah yang mendasari berdirinya
dapat bersaing dengan biro yang sudah terlebih AMANDA GOEY DESIGNS.
dahulu memiliki nama.

Break Event Point (BEP) DESAIN


Pada fase awal, AMANDA GOEY DESIGN tidak Latar Belakang Proyek
mengeluarkan modal peralatan yang banyak Di era perkembangam ekonomi, perusahaan
karena memanfaatkan sumber daya yang baik skala besar maupun kecil semakin ketat
sudah dimiliki. Pada tahap selanjutnya baru ada bersaing untuk meningkatkan penjualan.
pengeluaran lagi untuk invest pada fase tersebut, Proses bersaing tersebut tentunya akan diikuti
dimana perusahaan makin berkembang dan dengan kegiatan branding perusahaan kepada
membutuhkan renovasi dan sumber daya lebih. masyarakat. Branding sendiri adalah citra, kesan
BEP diperkirakan kembali dalam tahun kedua. atau identitas seperti apa perusahaan yang ingin
dibangun oleh pemilik. Teknik branding sendiri
INTEGRASI BISNIS DAN DESAIN dapat diaplikasikan dalam berbagai hal mulai dari
AMANDA GOEY DESIGNS adalah sebuah iklan, poster, merchandise, sampai social media.
konsultan interior, yang menawarkan desain
interior dengan keunggulan gaya eklektik. Gaya Termasuk PT. Surya Pratista Hutama yang sedang
eklektik bisa disebut sebagai percampuran mengembangkan branding produk mi miliknya.
beberapa gaya desain dari beberapa periode Saat ini perusahaan sedang mengadakan
waktu dan tempat yang berbeda yang kemudian campaign untuk produk Mi Burung Dara, yaitu
dikombinasikan menjadi satu. Mulai gaya mi kering yang tersedia dalam berbagai ukuran
modern, klasik, kontemporer, maupun tradisional, dan kemasan. Produk utama ini nantinya akan
bisa diterapkan dalam satu ruangan. menembak pasar yang lebih premium dan
bersaing dengan pasar internasional. Kampanye
Dilihat dari segi estetika, gaya ini lebih berkaca Mi Burung Dara sendiri secara umum diisi
pada gaya masa lampau ketimbang pada masa dengan kelas memasak bersama yang sebagian
depan. Bukan sesuatu yang aneh, apabila di besar diikuti oleh ibu-ibu dan mahasiswa jurusan
dalamnya terdapat berbagai unsur arsitektur kuliner. Sebagai wadah untuk menampung minat
seperti gothic, rococo, dan victorian. Itu sebabnya serta tanggapan positif dari masyarakat, maka
AMANDA GOEY DESIGNS ingin menunjukkan perusahaan berencana untuk membangun
bahwa mebel antik dari leluhur dan peralatan sebuah Visitor Center yang dapat digunakan

9
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan jang dan pada sisi kanan hanya berupa
kelas memasak, presentasi, dan seminar dinding sehingga berdampak pula pada
seputar produk Mi Burung Dara. Bangunan pemantulan bunyi yang tidak seimbang.
tersebut nantinya tebagi menjadi dua yaitu Mini
Conference Room pada lantai 2 dan Kafetaria 2. Problem Statement
pada lantai 1. Klien sendiri menginginkan konsep a. Bagaimana mendesain sebuah kafetaria
branding terbaru dari Mi Burung Dara, yaitu bernuansa ‘selera internasional’ yang
‘selera internasional’ dapat dimunculkan dalam unik dan menarik dengan counter open
desain interior bangunan nantinya. Oleh karena kitchen tipe island di dalam bentukan
itu desainer ingin berupaya agar keinginan klien eksisting yang memanjang serta kolom
dapat terpenuhi dengan mengaplikasikan gaya yang cukup banyak?
eklektik dengan memanfaatkan ragam budaya b. Bagaimana memaksimalkan kedua sisi
yang ada ke dalam sebuah desain interior. bangunan yang tidak seimbang sehingga
bisa memenuhi standar dan kebutuhan
Perumusan Masalah dari auditorium?
Pada saat proses observasi terdapat beberapa
masalah yang ditemui, yaitu: Tujuan Perancangan
1. Problem Definition Tujuan dari perancangan ini, yaitu:
a. Area yang didesain berada di kawasan 1. Menghasilkan desain kafetaria yang unik,
pabrik dengan view menghadap gudang nyaman dan memiliki filosofi perusahaan
produksi dan area parkir sepeda motor serta produk dari perusahaan.
b. Klien ingin konsep untuk kafetaria dapat 2. Mendesain sebuah counter open kitchen
menunjukan ‘selera internasional’ yang berbentuk island yang juga memiliki fungsi
merupakan tag line terbaru produk Mi Bu- sebagai area duduk, sehingga meski tidak
rung Dara. digunakan sewaktu-waktu area tersebut
c. Bangunan eksisting yang memanjang tetap menarik untuk dikunjungi.
dan memiliki kolom yang cukup banyak 3. Membuat desain layout yang fleksibel untuk
d. Klien ingin ada open kitchen di area ruangan dengan area memanjang dan
kafeta­ria dengan bentuk island sewaktu- banyak kolom.
waktu dapat digunakan oleh koki tamu 4. Menghasilkan desain yang autentik untuk
untuk demo memasak. sebuah auditorium dengan dasar standar
e. Untuk lantai dua sisi samping kanan kiri kebutuhan penyerapan dan pemantulan bu-
terlihat tidak seimbang, bagian sisi kiri nyi atau suara baik langsung maupun tidak
terdapat jendela kaca yang sangat pan- langsung

10
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Manfaat Perancangan Sedangkan kafetaria dibagi menjadi dua bagian


Manfaat Perancangan Teoritis dari perancangan yakni area indoor dan outdoor, dilengkapai juga
ini adalah: dengan konter makanan dan konter untuk koki
1. Memperoleh pembekalan dalam mendesain tamu melakukan demo memasak. Keinginan
area untuk publik klien adalah konter untuk memasak didisain
2. Memperoleh kesempatan untuk dapat berbentuk island sehingga dapat menjadi main
berkerja sama dengan real client interest dari ruangan kafetaria tersebut.
3. Membantu memberi solusi kepada klien
akan permasalahan yang ada pada desain Data Proyek
bangunan Visitor Center tersebut. Berikut informasi seputar perusahaan:

Manfaat Perancangan Praktis dari perancangan


ini adalah:
1. Menambah portofolio desainer
2. Memperoleh kesempatan untuk
mengaplikasikan desain eklektik yang
umumnya pada proyek residence kedalam
public area.

Ruang Lingkup Perencanaan


Lokasi bangunan visitor center tersebut masih
Gambar 1. Logo Mi Burung Dara
berada di kawasan pabrik PT. Surya Pratista (produk utama PT. Suprama)
Hutama (Suprama) di Sidoarjo dan masih dalam Sumber : Data klien 2015
tahap perancangan desain oleh arsitek yang
sebelumnya sudah ditunjuk perusahaan. Nama klien : Bapak Cun Widyanto Sulestio
(General Manager Mi Burung Dara)
Untuk proyek Visitor Center ini klien menginginkan Bidang Usaha : Perusahaan produksi Mi
fasilitas mini conference room serta kafetaria Alamat perusahaan :
di dalam banguna tersebut. Area lantai dua Jl. Raya Sidoarjo - Wonoayu KM.3, Suko,
dimaksimalkan untuk mini conference room yang Kec. Sidoarjo, Jawa Timur
dilengkapi juga dengan platform panggung, area Telepon : (031) 8963765
tertutup untuk meeting room, serta terdapat area Email : cwsulestio@gmail.com
untuk menyimpan kursi-kursi saat tidak terpakai. Luas bangunan : 789m2

11
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Gambar 2. Denah site eksisting


Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)

Gambar 3. Dokumentasi Eksisting


Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)

Tinjauan Umum
Nilai-nilai setiap masyarakat tertentu dapat di-
tafsirkan dari fungsi prasarana fisik yang berkem-
bang. Dalam dunia pariwisata, dapat dikatakan
bahwa Visitor Center adalah produk baru dengan

12
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

multi-fungsi yang mengekspresikan nilai-nilai saksi pembayaran


yang tercermin dalam infrastruktur fisik dan ma- 6. Mini conference hall: sebagai area multifung-
syarakat setempat yang mencoba untuk meng- si yang dapat digunakan untuk keperluan
gunakan dan mengelolanya sebagai sumber acara kantor
daya tarik wisata. (Knudson, Cable & Beck, 1999) 7. Stage: area untuk tampil
Kebutuhan ruang meliputi: 8. Meeting room: sebagai area untuk meeting
1. Entrance: sebagai pintu akses utama, pem- dengan klien ataupun karyawan
beri informasi jadwal buka dan tutup 9. Storage : sebagai area untuk menyimpan
2. Kafetaria: sebagai area untuk makan, meme- barang-barang yang masih belum terpakai
san makanan, berkumpul bersama
3. Outdoor area: sebagai area untuk makan, Tinjauan Khusus
memesan makanan, berkumpul bersama 1. Tujuan didirikan visitor center
4. Cooking show counter: sebagai area untuk Untuk memfasilitasi kegiatan demo mema-
menyajikan atraksi masakan secara langsung sak yang diadakan perusahaan. Konsep visi-
5. Food counter : sebagai area untuk meme- tor center ini nantinya juga diharapkan dapat
san makanan dan minuman, serta tran­ menunjukan branding produk mi burung dara.

Gambar 4. Dokumentasi dari klien


Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)

13
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

2. Tata cara dan ketentuan


Job desk Perkiraan jumlah pegawai
Sistem yang digunakan adalah sistem
Kasir 1 orang
pelayanan melayani sendiri; melayani
Kounter makanan 2-3 orang
orang banyak dengan cepat namun dalam
Kounter minuman 2 orang
waktu singkat. Pelayanan cenderung Cleaning service 2 orang
dapat dikatakan one way service. Kriteria Security 1 orang
kafetaria untuk kalangan perusahaan atau (pemegang kunci
kantor dapat dilihat dari berbagai aspek bangunan)

khususnya, Tabel 1. Perkiraan Jumlah Pegawai


a. Keterjangkauan: makanan dan minuman Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)
yang disediakan di kafetaria harus ter-
jangkau oleh kalangan pegawai. Data pengguna
a. Kooperatif: mengharuskan adanya ker- Pengguna Visitor Center dikategorikan menjadi
jasama yang baik antara pengunjung dua kategori besar, yaitu pelanggan atau klien,
personalia kafetaria. dan juga pegawai restoran. Untuk pegawai, akan
b. Kesehatan: makanan dan minuman yang terbagi sesuai dengan jabatan masing-masing
disediakan harus terjamin kebersihan dalam restoran tersebut sesuai dengan struktur
dan kesehatannya. organisasi. Perkiraan jumlah karyawan:

3. Struktur organisasi Aspek Pembentuk Ruang


Secara umum kafetaria ini bergerak di bawah Aspek pembentuk ruang nantinya meliputi elemen
manajemen marketing PT.Surya Pratista Hu- interior bangunan yang terdiri dari ruang kafetaraia
tama (Suprama). baik indoor maupun outdoor, mini conference atau
mini auditorium, dan meeting room.
Data Tapak
Site nantinya terletak di dalam area pabrik, dari
segi arah bangunan menghadap ke arah utara ANALISIS DATA
sehingga hanya memperoleh sinar matahari Pola Aktivitas Pemakai
pada pagi sampai menjelang sebelun jam 12 Penguna Visitor Center yang terdiri dari
siang. Untuk view secara keseluruhan nanti- auditorium dan kafetaria tersebut nantinya adalah
nya pemilik berencana untuk membangun green staff counter makanan, staff counter minuman,
house di samping bangunan. Namun untuk posisi kasir, cleaning service dan staff auditorium atau
sekarang masih dikelilingi area parkir truk dan mini hall. Serta terdapat koki tamu untuk acara
motor serta bangunan pabrik. kantor yang diundang sewaktu-waktu.

14
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Berikut perkiraan pola aktivitas yang akan terjadi di dalam Visitor Center:
08.30-09.00 09.00-11.00 11.00-14.00 14.00-16.00 16.00-18.00 18.00-19.00

Bersih-bersih, Melayani pengunjung seperti menyendokan makanan ke


Staff piring atau mangkok sesuai pilihan kostumer Bersih- bersih
persiapan area counter,
Kafetaria menghangatkan
(makanan) buang
makanan yang
sampah
sudah dikirim

Bersih-bersih, Memper- Menghangatkan Menghangatkan Menghangat- Bersih- bersih


Staff persiapan siapkan sisa masakan, sisa masakan, kan makanan area counter,
Helper menghangat- mempersiapkan
Kafetaria makanan mempersiapkan sisa supaya buang
kan makanan untuk menu masakan untuk
(makanan) yang sudah menu makan menu kudapan tidak rusak sampah
sarapan sore
dikirim siang

Staff Bersih-bersih, Bersih- bersih


Kafetaria persiapan Melayani pembelian minuman, mulai dari memberi gelas, area counter,
(minuman) membuat kopi sedotan, dan es batu buang
dan teh sampah

Staff Bersih-bersih, Bersih- bersih


Helper persiapan Menyiapkan minuman per pitcher atau per dispenser mulai dari area counter,
Kafetaria membuat kopi, teh dan jus buang sampah
(minuman) kopi dan teh

Mengecek
Kasir Memberikan layanan pembayaran kepada kostumer kembali data
keuangan dan
membuat laporan
keuangannya

Demo me- Demo me- Demo memasak


masak kelas masak kelas kelas sore
Koki tamu pagi (untuk siang (untuk
(optional) (untuk persiapan
persiapan da- persiapan da-
tang 30 menit datang 30 menit
tang 30 menit
sebelumnya) sebelumnya)
sebelumnya)

Bersih-bersih, Memnbantu jalannya acara meeting maupun seminar Bersih-bersih,


persiapan persiapan
Staff Mini untuk jadwal untuk jadwal
Hall acara meeting acara meeting
atau seminar atau seminar

Bersih-bersih
Bersih-bersih area ruang
Cleaning meeting, hall,
area ruang
service kafetaria dan
meeting dan
hall area counter
koki tamu

Tabel 2. Perkiraan Pola AktivitasSumber : Olahan Data Pribadi (2016)

15
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Pola Sirkulasi Ruang yang dibutuhkan untuk melaksanakan sejumlah


Pola sirkulasi ruang yang masih memungkinkan aktivitas di dalamnya secara maksismal.
untuk digunakan dalam Visitor Center ini adalah Berikut tabel kebutuhan besaran ruang yang
pola sirkulasi linear dan terpusat. Hal tersebut dibutuhkan:
dikarenakan pembagian zoning dan sirkulasi yang
Ruang Karakteristik
terlihat mulai dari entrance, hingga saat pengguna
masuk ke ruangan masing-masing. Arah sirkulasi Entrance Pencahayaan alami: sedang - tinggi
Penghawaan alami: rendah - tinggi
yang terlihat pada site terbilang linear. Temperatur: sedang - tinggi
Kelembaban udara: rendah - sedang
Enclosure: rendah
Sirkulasi manusia: sedang - tinggi
Impact suara: sedang - rendah
Karakteristik dan Kebutuhan Ruang Pencahayaan alami: sedang
Kafetaria
Karakteristik dan kebutuhan ruang Visitor Center Penghawaan alami: sedang
Temperatur: rendah - sedang
untuk saat ini meliputi: Kelembaban udara: rendah - sedang
Enclosure: sedang
Sirkulasi manusia: sedang - tinggi
Impact suara: rendah - sedang
Hubungan Antar Ruang
Besaran Ruang Pencahayaan alami: sedang - tinggi
Outdoorarea Penghawaan alami: rendah - sedang
Besaran ruang mencakup besar luasan area Temperatur: sedang
Kelembaban udara: rendah - sedang
Enclosure: rendah
Sirkulasi manusia: sedang
Impact suara: tinggi
Pencahayaan alami: sedang
Cooking Penghawaan alami: rendah
show Temperatur: sedang
counter Kelembaban udara: rendah
Enclosure: rendah
Sirkulasi manusia: rendah
Impact suara: sedang - rendah

Food Pencahayaan alami: sedang - tinggi


counter Penghawaan alami: rendah - tinggi
Temperatur: rendah
Kelembaban udara: rendah
Enclosure: rendah
Sirkulasi manusia: sedang
Impact suara: sedang - rendah
Pencahayaan alami: rendah - sedang
Mini Penghawaan alami: rendah - sedang
conference Temperatur: rendah
hall Kelembaban udara: rendah
Enclosure: tinggi
Sirkulasi manusia: sedang - tinggi
Gambar 5. Denah Awal Impact suara: rendah
Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)

16
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Ruang Karakteristik
Stage Pencahayaan alami: rendah
Penghawaan alami: rendah - tinggi
Temperatur: rendah
Kelembaban udara: rendah
Enclosure: rendah
Sirkulasi manusia: rendah
Impact suara: sedang - rendah

Meeting Pencahayaan alami: sedang


room Penghawaan alami: rendah - sedang
Temperatur: sedang
Kelembaban udara: sedang
Enclosure: rendah
Sirkulasi manusia: sedang Gambar 7. Bagan Hubungan Antar Ruang Lantai Dua
Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)
Storage Impact suara: sedang - rendah
Pencahayaan alami: sedang - tinggi
Penghawaan alami: sedang - tinggi
Temperatur: sedang
Kelembaban udara: rendah
Enclosure: rendah Grouping Ruangan
Sirkulasi manusia: rendah
Impact suara: sedang - rendah Berdasarkan data hubungan antar ruang, maka
grouping ruang pada Visitor Center ini adalah:
Tabel 3. Karakteristik Kebutuhan Ruang
Sumber : Olahan Data Pribadi (2016) 1. Area Publik, area dimana dapat diakses
oleh semua orang, baik orang dari
luar perusahaan dapat dengan bebas
beraktivitas di dalamnya. Area ini umumnya
mudah dijangkau.
2. Area semi privat, yaitu area yang tidak
dapat sembarang orang diperbolehkan
masuk, hanya untuk orang-orang dalam
perusahaan, orang yang diberi wewenang
khusus sebelumnya atau tamu undangan
perusahaan. Sifatnya semi tertutup karena
juga mengutamakan privasi perusahaan.
3. Area Privat, yaitu area yang ditujukan hanya
untuk diakses karyawan/staff perusahaan
dan sifatnya tertutup serta tidak mudah
Gambar 6. Bagan Hubungan Antar Ruang Lantai Satu diakses, harus menggunakan kunci atau
Sumber : Olahan Data Pribadi (2016)
kartu pengenal terlebih dahulu.

17
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Analisa Tapak Akses masuk satu-satunya menuju site adalah


Analisa Tapak Luar melalui Jalan Raya Suko di Sidoarjo kemudian
Untuk tapak luar keseluruhaan site dikelilingi melewati pos jaga, kantor utama, kantin
pemandangan di sekitar area pabrik PT. Surya karyawan, gudang produksi, menuju lahan yang
Pratista Hutama (Suprama). masih kosong.

Tipe area Human dimensions Minimal space

2 x 0,9 = 1,8 m2
Entrance
Minimal space +
sirkulasi (30%)
1,8 +
(1,8 x 30% )=
2,34 m2

Kafetaria 1,65 x 1,4 = 2,48 m2


Minimal space +
sirkulasi (30%)
2,48+(2,48 x 30% )
= 3,22 m2

1,8 x 1,4 = 2,52 m2


Minimal space +
sirkulasi (30%)
2,52+(2,52 x 30% )
= 3,27 m2

18
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Tipe area Human dimensions Minimal space

Outdoor area
1,65 x 1,2 = 1,98
m2
Minimal space +
sirkulasi (30%)
1,98+(1,98 x
30% )= 2,57 m2

Food
counter 2,65 x 4 = 10,6 m2

Minimal space +
sirkulasi (30%)
10,6+(10,6 x
30% )= 13,78 m2

Cooking 2,4 x 2.4 = 5,76


show counter m2

Minimal space +
sirkulasi (30%)
5,76+(5,76 x
30% )= 7,49 m2

19
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Tipe area Human dimensions Minimal space

2,2 x (2 x 1.5) =
6,6 m2

Minimal space +
sirkulasi (30%)
6,6 + (6,6 x 30% )=
8,58 m2

Meeting 2,2 x (2 x 1.5)


room = 6,6 m2

Minimal space
+ sirkulasi
(30%)
6,6 + (6,6 x
30% )= 8,58
m2

Mini hall
0,9 x 0,5 = 0,45
m2

Minimal space +
sirkulasi (30%)
0,45+(0,45 x
30% )= 0,59 m2

20
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Tipe area Human dimensions Minimal space

Stage
0,59 x200 orang
= 118 m2

3,5 x 6 = 21 m2

Minimal space +
sirkulasi (30%)
21 + (21 x 30%
)= 27,3 m2

Storage
0,5 x 0,6 = 0,3 m2
Minimal space +
sirkulasi (30%)

0,3 + (0,3 x 30%


)= 0,39 m2

0,39 x 20 stack
kursi(10 buah)=
7,8 m2

Tabel 4. Perkiraan Besaran Ruang


Sumber: Olahan Data Pribadi (2016)

Nantinya posisi bangunan akan menghadap


ke arah utara, kemudian di sampingnya akan
dibangun rumah kaca dengan bermacam koleksi
tanam rempah-rempah untuk bumbu masakan.
Bentuk dasar bangunan adalah persegi panjang.
Untuk lantai bawah digunakan sebagai dapur,
kafetaria, serta aula. Sedangkan lantai dua untuk
tempat pertemuan semacam auditorium atau
mini hall, dilengkapi dengan meeting room.

21
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Berikut kesimpulan yang diperoleh berdasarkan


analisa tapak:

Gambar 8. Analisa tapak luar


Sumber : Data Pribadi
Gambar 9. Zoning ruangan
Sumber : Data Pribadi

Analisa Tapak Dalam Konsep dan Aplikasi


Analisa tapak dalam dapat dilihat berdasarkan Konsep dan Solusi Perancangan
pencahayaan alami, penghawaan alami, Permasalahan utama untuk bangunan ini
temperatur, kelembapan udara, enclosure, adalah banyaknya jumlah kolom, bentukan
sirkulasi manusia, dan impact suara yang ruangan yang memanjang dan monoton serta
datang dari kawasan di sekitar area tersebut. letak site yang berada di kawasan pabrik.
Selain itu juga disesuaikan dengan aktivitas Sedangkan permintaan klien sendiri adalah
yang akan dilakukan di dalam area tersebut dan untuk mengangkat brand produk Mi Burung Dara
kecocokannya dengan kebutuhan ruang. secara internasional. Maka dari itu solusi yang

22
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Tabel 5. Pengelompokan Berdasarkan Karakter Ruang


Sumber : Data Pribadi

23
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

ditawarkan yaitu berupa desain interior Visitor 2. Teknik Pewarnaan


Center dengan prinsip eklektisisme dimana a. Monochrome, pemberian satu warna
hal tersebut dinilai dapat menginterpretasikan atau gradasi dari satu warna saja.
kata ‘selera internasional’ dengan perpaduan b. Colored , pemberian warna secara
ragam ornamentasi baik dari Indonesia dan terbatas atau restraint warna (misal-
dari luar negeri, serta menggunakaan dua kan: merah dan kuning atau biru dan
macam penataan sirkulasi yaitu linear dan kuning)
terpusat untuk mengatasi sifat monoton dari c. Polychromy, pengkombinasian banyak
jajaran kolom yang ada. Sedangkan untuk warna/multicolor
mengatasi problem ketidakseimbangan pada d. Kombinasi warna melalui warna atau
area mini hall, menggunakan pengolahan pada corak material
plafon dan lantai sebagai penyatu antara sisi e. Colorstically cold and netral, pemberian
kiri dan kanan. warna yang berkesan dingin dan netral
f. Calmness, pemberian warna yang
Definisi Eklektisisme mene­nangkan secara psikologis.
Menurut Sporre dalam bukunya Perceiving the
Arts (1992), eklektisisme adalah suatu gaya 3. Pengaturan Material
desain yang mengkombinasikan contoh-contoh a. Ekspos material, material ditampakkan
dari beberapa gaya yang berbeda dalam sebuah sesuai aslinya
komposisi tunggal. b. Tekstur, kualitas visual yang tampak
di permukaan secara warna ataupun
Berikut prinsip-prinsip dari desain eklektisime, yaitu: bentuk
1. Teknik Ornamentasi c. Rusticated, penyelesaian dengan
Ornamentasi dalam eklektisisme dapat menggunakan gaya pedesaan
dicapai dengan beberapa cara, yaitu: d. Luxury, penggunaan material mahal
a. Ornamentasi sebagai penyampaian untuk kenyamanan fisik dan kepuasan
simbolik e. Masonry form, penggunaan semua
b. Ornamentasi yang berkonteks lingkungan produk dari batu, batu bata ataupun
c. Ornamentasi sebagai sub ordinat, mem- blok beton.
pertegas kolom dan struktur bangunan f. Fine marble, marmer dengan kualitas
d. Ornamentasi sebagai dekorasi saja terbaik
e. Ornamentasi sebagai bagian dari ba- g. Local material, pengunaan material-
ngunan material lokal

24
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

h. Detail prefabrikasi, penggunaan detail- 3. Motif Figuratif


detail yang sudah dibuat pabrik. Motif figuratif menggambarkan benda-benda
i. Ruthlesness, material yang ditampakan sesuai dengan aslinya, misalnya bunga, ikan,
secara kasar buah, binatang dan sebagainya. Penyusunan motif
figuratif secara umum juga mempertimbangkan
Definisi Motif Batik ruang atau jauh dekat, warna dibuat mirip aslinya
Motif batik adalah kerangka gambar berpola yang dan lain-lain. Motif ini banyak digunakan pada
mewujudkan corak batik secara keseluruhan.  batik modern.
Motif batik berdasarkan pengolahannya menurut
Sugiyem (2008): 4. Motif Semifiguratif
Pada motif semifiguratif benda-benda dilakukan
1. Motif Geometris stilisasi dan deformasi. Penggambaran benda
Motif Geometris adalah motif-motif batik yang masih bertujuan untuk menggambarkan filosofi
ornamen-ornamennya merupakan susunan tertentu namun besar kecilnya benda, proporsi, dan
geo­m e­
t ris. Ciri ragam hias geometris ini perspektif tidak lagi diperhatikan. Pemberian warna
adalah motif ter­ s ebut mudah dibagi-bagi lebih bebas sehingga lebih bersifat dekoratif.
menjadi bagian-bagian yang disebut satu
“raport”. 5. Motif Nonfiguratif
Motif nonfiguratif disebut juga motif abstrak
Raport sendiri dibedakan atas dua macam, yaitu sehingga bentuk-bentuk benda apapun tidak
berbentuk seperti ilmu ukur biasa (segiempat, lagi dipersoalkan. Yang diutamakan adalah
lingkaran, dan sebagainya) dan tersusun secara keindahan motif itu sendiri. Motif abstrak dapat
garis miring misalnya motif parang. berupa garis, massa, spot, isian-isian, bidang
atau warna yang serasi antar bagian satu dengan
2. Motif Non Geometris lainnya maupun keseluruhan.
Motif non geometris adalah motif-motif batik yang
tidak geometris. Motif-motif golongan non geo­me­ Definisi Vintage
tris tersusun dari ornamen-ornamen alam, tum­ Definisi vintage saat ini merujuk pada minat
buhan dan hewan (Meru, Pohon Hayat, Candi, pada hal-hal kuno yang memiliki kualitas baik
Binatang, Burung, Garuda, Ular, dan seba­gai­ dan diakui secara luas. Kata vintage ini juga
nya) dalam susunan tidak teratur menurut bi­ bisa digunakan sebagai kata benda atau kata
dang geometris meskipun dalam bidang luas sifat. Sebagai kata sifat, maka kata benda yang
akan terjadi berulang kembali susunan motif ba­ berlabel vintage diasosiasikan dengan sesuatu
tik tersebut.

25
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

yang semakin bermakna karena model atau Pop art berasal dari kata Popular art, adalah
usianya yang lama. Sehingga, semakin tua usia aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol
benda tersebut, maka akan semakin baik dan dan gaya visual yang berasal dari media massa
tinggi nilai estetikanya. yang populer seperti koran, televisi, iklan dan
sebagainya. Menurut Klaus (2004) dalam
Menurut Luthfi Hasan (2015), seorang desainer bukunya Pop Art (Basic Art) tujuan dari Pop art
interior sekaligus pendiri Jakarta Vintage, adalah untuk mengkomunikasikan keindahan
benda dapat dikatakan vintage apabila memiliki kepada rakyat awam dengan cara-cara yang
karakteristik gaya yang kira-kira berasal dari mudah dimengerti oleh masyarakat.
tahun 1910-1990. Corak warna yang digunakan
identik dengan warna-warna kuno seperti hijau Ciri khas Pop Art antara lain yaitu penggabungan
zaitun, merah maroon, coklat muda, cokelat tua, foto serta permainan warna yang berani,
abu-abu dan hitam. kadang disertai penggunaan simbol-simbol
untuk menyampaikan pesan tertentu yang ingin
Vintage sendiri terbagi dalam beberapa gaya seperti disampaikan oleh senimannya.
Rococo, Victorian, Federal dan Mid-century. Untuk
proyek ini kesan vintage yang diambil adalah Mid- Definisi Scandinavian
century, yang memililki ciri khas berupa desain yang Gaya desain interior yang sedang tren saat
polos dan simetris tanpa banyak ornamen serta ini adalah gaya scandinavian. Skandinavia
cenderung berwarna gelap. disini berarti negara-negara dari Eropa Utara
seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia.
Definisi Retro Istilah Desain Scandinavian sendiri bermula
Kata Retro sendiri dimulai sekitar tahun 60-70an dari pameran desain di Amerika dan
berasal dari seorang ahli teori yaitu Jean Baudrillad Kanada pada tahun 1950an. Dimana istilah
dalam bukunya yang berjudul Scimulacra and tersebut memperkenalkan cara orang-orang
Simulation yang berarti kembali ke masa lalu. Dari Skandinavia hidup dalam desain dengan
berbagai tinjauan konseptualnya retro diartikan filosofi kesederhanaan yang terinspirasi dari
sebagai wacana yang tak berbentuk, dan tiada alam dan iklim utara, mudah diakses dan
bermakna sebagaimana konsep ‘form follow fun’. tersedia untuk semua.
Sehingga corak warna yang sering digunakan
cenderung bersifat hangat dan ceria. Retro pun Pada prinsipnya desain gaya Scandinavian
terbagi dalam berbagai aliran yang berbeda-beda, s­e­nan­tiasa memprioritaskan fungsionalitas
namun yang paling terlihat dampaknya adalah seni, tanpa menghilangkan keindahan dan keang­
menjadi asal mula terbentuknya aliran seni Pop Art. gunannya. Gaya Scandinavian memiliki karak­

26
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

ter dengan garis-garis sederhana dan tampilan Zoning Ruang


bersih yang terinspirasi dari pepaduan warna Publik Entrance, kafetaria, oudoor area
putih dan unsur kayu. Semi privat Mini hall, meeting room,
cooking show counter
Privat Backstage, storage, food counter
Ciri Scandinavian dapat juga dilihat dari warna,
Tabel 6. Pembagian Zoning
warna netral seperti putih dan abu-abu terang Sumber: Data Pribadi
menjadi ciri utama. Warna netral yang digunakan
memberikan kesan ruangan tampak luas dan
elegan.

Walaupun desain interior gaya Skandinavia


bukan gaya modern namun tampak seperti
desain modern. Dilihat dari bentuk furnitur
cenderung lebih dinamis dengan minim dekorasi
dengan model yang ramping.

Konsep Zoning, Organisasi Ruang dan Pola


Sirkulasi
Pada perancangan desain Visitor Center, terdapat
3 kategori zoning, yaitu privat, semi privat dan
publik. Pembagian zoning tersebut didasarkan
dari fungsi ruang dengan aktivitas yang berbeda
dan disusun menjadi sebuah denah. Gambar 10. Pola sirkulasi
Sumber : Data Pribadi

Perancangan organisasi ruang untuk Visitor


Center ini cenderung linear, begitu juga untuk Konsep Aplikasi Karakter Gaya dan Suasana
pola sirkulasi di dalamnya. Untuk menghilangkan Ruang
kesan monoton dalam ruang dengan bentuk Perancangan Visitor Center in menerapkan gaya
memanjang maka pada area tengah atau main eklektik untuk desain interior di dalamnya. Gaya
area dimana terdapat cooking show counter tersebut dipilih selain karena merupakan fokus
maka pola sirkulasi yang paling efektif adalah dari AMANDA GOEY DESIGN juga karena dinilai
pola sirkulasi linear kemudian dipadu dengan sesuai dengan filosofi brand Mi Burung Dara
pola sirkulasi terpusat. yang mengangkat tema ‘selera internasional’.

27
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Suasana yang diinginkan adalah suasana yang


nyaman, bersih, namun tetap memiliki ornamen
dekorasi, karena hal tersebut termasuk ciri utama
dalam eklektisisme. Di sini ornamen dekorasi ruang
yang digunakan diangkat dari motif batik dan pop art.
Sedangkan untuk perlengkapan di dalamnya seperti
furniture meja dan kursi merupakan perpaduan
gaya antara Vintage, Retro, dan Scandinavian.

Gambar 11. Ilustrasi 3D


Sumber : Data Pribadi

Konsep Aplikasi Bentuk dan Bahan


Pelingkup
Konsep aplikasi bentuk dan pelingkup yang
diambil adalah analogi dari bentuk dasar mi,
seperti mi keriting, mi bulat, dan mi pipih. Seperti
area cooking show yang mengambil bentukan
dari mesin pencetak mie bulat, sedangkan untuk
dinding diambil dari bentuk mi keriting untuk motif
wallpaper area vip dengan gaya retro dan bentuk
mi pipih untuk panel kayu bergaya vintage di area
food counter.

Selain itu untuk mengangkat brand dari Mi Burung


Dara aplikasi pola burung dara diolah dengan
filosofi motik batik figuratif dipadu dengan motif
geometris. Untuk area lantai satu motif burung
dara ini ditempatkan sebagai dekorasi ceiling di
area food counter. Lain halnya untuk lantai dua
yang berfungsi sebagai mini hall, aplikasi yang
sudah diolah tersebut ditempatkan sebagai
backdrop panggung.

28
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Gambar 13. Bagan Aplikasi logo Mi Burung Dara


Sumber : Data Pribadi

Konsep Aplikasi Furnitur dan Aksesoris


Pendukung Interior
Aplikasi furnitur yang digunakan berkonsep
mobile dengan pemilihan meja untuk dua orang
namun penataan secara umum untuk 6 orang,
sehingga memudahkan konsumen untuk dapat
memindah-mindah sesuai dengan jumlah orang
yang dibutuhkan per mejanya, hal tersebut terkait
dengan adanya demo memasak yang sewaktu-
waktu diselenggarakan di dalam kafetaria. Gaya
yang diadopsi untuk meja dan kursi set ini adalah
gaya Scandinavian dengan sedikit sentuhan
warna yang berani. Pemilihan warna tersebut
diambil berdasarkan corak warna logo Mi Burung
Dara yaitu merah, kuning, putih serta hitam.

Untuk meja counter rencananya menggunakan


beberapa papan-papan kayu bekas milik
perusahaan yang masih tersimpan namun
berhubung tidak diketahui pasti jumlah yang
tersisa berapa banyak maka untuk berjaga-jaga
desainer memilih penggunaan lapisan HPL motif
kayu untuk finishing pada papan MDF yang
digunakan sebagai alternatif pengganti papan
kayu. HPL yang digunakan menggunakan dua
Gambar 12. Contoh aplikasi bentuk mi untuk pelingkup
Sumber : Data Pribadi macam warna dengan tone yang sedikit berbeda
agar bagian dalam tampak kontras.

29
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Jenis lampu yang digunakan juga memiliki bentuk


analogi dari mi yang tersusun dari garis-garis,
seperti pada area food counter dan area makan
yang ditempatkan sesuai titik tengah per meja
makan yang ada di bawahnya .

Konsep Aplikasi Finishing pada Interior


Kafetaria dinilai sebagai salah satu fasilitas
umum, sehingga bahan finishing pun harus yang
Gambar 15. Ilustrasi model lampu
Sumber : Data Pribadi

bagian dindingnya menggunakan wallpaper, panel,


serta aksen bata ekspos tempel.

Untuk lantai dua yang berfungsi sebagai mini hall,


maka penyerapan akustik pun harus dipikirkan.
Oleh karena itu untuk lantai dipilih bahan parket
yang pada bagian tengah terdapat permainan
pola lantai. Dinding juga dimanfaatkan sebagai
pemantul akustik dengan finishing textured wall
kasar warna putih, sehingga resonansi suara
di dalam ruang dapat dipertahankan. Sebagai
tambahan untuk area dinding yang polos maka
ditambahkan pula panel persegi dari cetakan
serbuk kayu, selain itu juga berfungsi sebagai
peredam suara.

Gambar 14. Ilustrasi kursi, meja, dan counter


Sumber : Data Pribadi
KESIMPULAN
cukup tahan lama dan mudah dibersihkan, untuk Bisnis konsultan interior memiliki peluang
itu beberapa finishing furnitur menggunakan bahan yang besar untuk berkembang, hal tersebut
HPL. Finishing untuk lantai satu menggunakan dikarenakan permintaan masyarakat akan
bahan concrete yang diolah bersamaan dengan nat kebutuhan jasa desain interior yang terus
kuningan serta stiker vinyl motif marmer. Sedangkan bertambah seiring dengan pertumbuhan

30
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

properti serta perubahan gaya hidup yang lebih Penggunaan alur sirkulasi linier dan terpusat
menghargai seni. Akan tetapi hal tersebut tentu sengaja dipilih untuk menyamarkan kesan
diikuti dengan permasalahan yang semakin ruangan yang memanjang, sekaligus agar dapat
banyak. Permasalahan yang dihadapi di pasar menempatkan cooking counter sebagai main
juga cukup beragam, sehingga biro konsultan interest dari ruangan kafetaria. Untuk area mini
interior lainnya saling bersaing dengan cara hall, panel serat kayu diaplikasikan pada dinding
berinovasi agar masyarakat mau menggunakan untuk dapat meredam bunyi dari luar ruang dan
jasa mereka. dapat menahan resonansi gelombang bunyi di
dalam ruang. Lain halnya untuk menyalurkan
Terlebih untuk menjawab permasalahan akan bunyi, mengingat area yang digunakan sebagai
limbah mebel lama yang sudah dianggap mini hall cenderung memanjang maka perlu
kuno serta selera pasar yang berbeda-beda menggunakan bantuan secara tidak langsung
bahkan antar keluarga sendiri. Maka AMANDA dengan alat elektronik yaitu speaker.
GOEY DESIGN hadir di Surabaya untuk dapat
mememberikan solusi berupa desain interior Gaya eklektik ditawarkan sebagai solusi untuk
bergaya eklektik yang mampu menyatukan memperoleh kesan ‘selera internasional’, itu
perbedaan gaya interior baik dari masa sebabnya unsur gaya interior yang digunakan
lampau maupun masa sekarang, sekaligus merupakan perpaduan gaya antara Vintage,
memanfaatkan limbah mebel kuno menjadi Retro, dan Scandinavian. Gaya-gaya tersebut
elemen interior yang lebih modern dan menarik. dipilih dengan tujuan memberikan kesan nostalgia
pada pengguna ruang khususnya konsumen
Sedangkan inovasi yang dihadirkan pada proyek Mi Burung Dara dengan beragam usia dan
Mi Burung Dara ini adalah costumer experiance kalangan. Konsep ini juga diperuntukkan bagi
yang seolah bernostalgia di dunia mi, dengan para pengguna berusia muda untuk memberikan
menggunakan analogi bentuk mi ke dalam kesan refresh dan lain dari biasa, juga agar
komposisi desain interior yang lebih modern. mereka tahu bahwa pada masa lalu desain
Sedangkan solusi untuk mangangkat branding interior juga tidak kalah bagus dengan desain
perusahaan yaitu memanfaatkan pola motif interior masa kini. Sama halnya dengan produk
burung dara, namun didesain kembali dengan Mi Burung Dara yang meski berdiri sejak masa
pola menyerupai batik yang salah satu ciri khas yang lalu (tahun 70an) namun tetap mampu
budaya Indonesia. Selain itu pernak-pernik bertahan dan berdiri sampai detik ini. Selain itu
interior lainnya seperti lukisan, poster dan quote, untuk desain ornamen interiornya terinspirasi dari
mengadopsi gaya pop art yang juga popular di pop art serta batik yang merupakan ciri khas dari
kalangan anak muda. budaya Indonesia.

31
kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

SARAN Ekawatiningsih, Prihastuti. S.Pd., M.Pd.


Adapun beberapa saran dari penulis, agar ke 2009.  Ruang Lingkup Wirausaha Makanan
depannya proyek serupa dapat memperolah Bidang Restoran. Jurnal.  www.staff.uny.
hasil yang lebih baik: ac.id/dosen/prihastuti-ekawatiningsih-spd-
1. Melakukan observasi lebih tentang filosofi mpd. 1 April 2016.
brand perusahaan atau toko klien, serta ke- Garvin, David A.  1988. Managing Quality: The
adaan lapangan sekitar. Strategic and Competitive Edge. Free Press.
2. Memberikan desain yang inovatif dan ber- Amerika Serikat.
beda pada setiap proyek Hasan, Luthfi. 2015. Pengertian “Barang Antik &
3. Membangun komunikasi yang baik dengan Vintage”. www.koran-jakarta.com. 17 Juni
klien. 2016.
Katsigris, Costas dan Chris Thomas. 2008.
Design and Equipment for Restaurants
DAFTAR PUSTAKA and Foodservice: A Management View. John
Akmal, Imelda. 2009. Panduan Lengkap Menata Wiley & Sons. New Jersey.
Rumah. Gramedia. Jakarta. Klaus, Honnef. 2004. Pop Art. Taschen. Jerman
Anggraeni, R. 2007. Ide Unik Dekorasi Kodrat, David Sukardi. 2009.  Manajemen
Interior(Recycle-Reuse-Refunction). Strategi. Graha Ilmu. Jakarta.
Gramedia. Jakarta Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran :
Archidaily weblog, diakses melalui www.archdaily. Analisis Perencanaan dan Pengendalian.
com. 4 April 2016 Erlangga. Jakarta.
Badan Pusat Statistik, diakses melalui www.bps. Lee, Y., Changwhan Joo. 2003. Sound Absorption
go.id. 3 Desember 2015. Properties of Recycled Polyester Fibrous
Ching, Francis D.K.  2000. Arsitektur: Bentuk, Assembly Absorbers, AUTEX Research
Ruang dan Tatanan. Erlangga. Jakarta. Journal, Vol. 3, No2. www.autexrj.org/No2-
Ciputra Artpreneur, diakses melalui www. 2003/0047.pdf. 2 April 2016
ciputraartpreneur.com. 30 Maret 2016. Mediastika, Christina Eviutami. 2005. Akustika
Djamarah, Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bangunan: Prinsip-prinsip dan penerapannya
Rineka Cipta. Jakarta. di Indonesia. Erlangga. Yogyakarta.
Doelle,  Leslie L. 1972. Akustik Lingkungan. Panero, Julius. 1979. Dimensi Manusia dan
Erlangga. Jakarta Ruang Interior. Erlangga. Jakarta.
Echols, John M. dan Hassan Shadilly. 2006. Smithies, K. W., 1981, Principles of Design in
Kamus Inggris-Indonesia. Gramedia. Architecture, Van Nostrand Reinhold, New
Jakarta. York.

32
Christabel, Kusumowidagdo, Indrawan
Bernostalgia Bersama Mi Burung Dara Dengan Visitor Center Bergaya Eklektik

Sporre, Dennis J. 1992. Perceiving The Arts.


Prentice Hall College Div. New Jersey
Sugiyem, M.Pd. 2008. Makna Filosofi Batik. Jurnal
Majalah Ilmiah WUNY, Tahun X, Nomor 3.
www.staff.uny.ac.id/dosen/sugiyem-mpd. 15
April 2016
Suptandar, J. Pamudji. 1999. Disain Interior:
Pengantar Merencana Interior untuk
Mahasiswa Disain dan Arsitektur. Djambatan.
Jakarta.

33

Anda mungkin juga menyukai