1Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65145
annisafitri6661@ub.ac.id
2Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65145
debriputri@ub.ac.id
3
Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65145
citramegawati@ub.ac.id
Abstract: Interior Design of Movie Production Content Garage SEZ Singhasari with
Modern Urban Style Approach. Singhasari is a creative economy program in Malang that
develops creative economic potential between the government, vendors and MSMEs. At this
time the construction process that has been completed is the Kampung Animasi and SMKN
2 Singosari. From the results of branding implementation, Kampung Animasi does not
display the corporate identity and uniqueness of each studio so it does not give an attractive
first impression to visitors who want to work together. Evaluating the results of the
development of the Kampung Animasi Area, the next sector design in the form of the film
sector will be designed by adopting a corporate identity by applying the Modern Urban
Style. The selected style corresponds to Content Garage. The elements that make up the
Modern urban style consist of applying corporate identity, unfinished materials, glossy
materials, open-plan layout planning, and Furniture Mobile.
Keywords: Creative Industry, Identity, Modern Urban, Movie Production Studio. SEZ
Abstrak : Perancangan Interior Studio Film Content Garage dengan pendekatan gaya
Modern Urban. KEK Singhasari merupakan program perekonomian kreatif di Malang raya
yang mengembangkan potensi perekonomian kreatif antara pemerintah, vendor dengan
UMKM. Pada saat ini proses pembangunan yang telah rampung adalah Kampung Animasi
dan SMKN 2 Singosari. Dari hasil penerapan branding, Kampung Animasi tidak
menampilkan identitas perusahaan dan keunikan dari tiap studio sehingga tidak memberikan
kesan pertama yang menarik kepada pengunjung yang ingin bekerjasama. Mengevaluasi
dari hasil pembangunan Kawasan Kampung Animasi, maka pada rancangan sektor
selanjutnya berupa sektor perfilman akan dirancang dengan mengangkat identitas
perusahaan dengan menerapkan Gaya Modern Urban. Gaya yang dipilih sesuai dengan
Content Garage. Elemen pembentuk gaya Modern urban terdiri dari penerapan identitas
perusahaan, material unfinish, material glossy, perencanaan layout open-plan, dan Furniture
Mobile.
Kata Kunci: Identitas, Industri Kreatif, Modern Urban, Studio Film.
1
PENDAHULUAN
Dewan Nasional KEK, 2021). fungsi KEK juga sebagai tempat pertumbuhan, penanaman
modal menghasilkan perputaran ekonomi, hal ini menjadikan sektor-sektor yang berada
dalam Khawasan Ekonomi Khusus sering mendapat kunjungan dari pemerintah untuk
pemantauan, mitra, dan investor. KEK Singhasari dibangun dari tahun 2021 dengan
dilanjutkan dengan pengembangan bidang perfilman berupa Studio Film Content Garage.
perfilman dan juga menjadi wadah dan ruang untuk berproduksi, berkreasi, berkumpulnya
komunitas perfilman area Malang Raya untuk menukar dan menciptakan gagasan di industri
Studio Film Content Garage bergerak memberikan pelayanan One Stop Services bagi
para Content Creator, Pihak UMKM, dan pelaku ekonomi yang membutuhkan jasa audio
visual. Fasilitas yang diberikan Content Garage dari penyewaan ruang shooting
(soundstage), dan jasa post-production. Selain membuka jasa penyewaan fasilitas kepada
mitra , saat ini Content Garage bergerak mengembangkan karya karya baru dari teknologi
2
Karena Content Garage merupakan perusahaan jasa menawarkan sewa area untuk
Malang Raya, maka dibutuhkan peran interior untuk mengangkat citra perusahaan. Interior
yang memiliki fungsi branding dan pengguna Content Garage umumnya adalah para
generasi muda maka perancangan Studio Film Content Garage menggunakan pendekatan
Gaya Modern Urban memiliki 6 aspek yang tepat diterapkan pada interior Content
Garage yaitu penerapan identitas perusahaan (interior branding), aksen simple geometric,
penerapan material fabrikasi, penerapan material glossy, konsep penataan layout open plan,
dan penggunaan perabotan yang bersifat mobile (Faridah dan Rachmaniyah, 2018).
Perancangan Studio Film Content Garage mengangkat topik utama yang diangkat yaitu
bagaimana menerapkan gaya modern urban kedalam rancangan interior studio film Content
Garage, adanya tujuan perancangan menerapkan gaya modern urban kedalam rancangan
3
TINJAUAN PUSTAKA
Gaya Modern Urban merupakan penggabungan dari Gaya Modern dan Gaya
Urban dengan menggabungkan elemen estetis yang terkandung didalam gaya modern
dan nilai nilai representasi karakter masyarakat urban yang terkandung dalam gaya
urban. Menurut (Faridah dan Rachmaniyah, 2018), konsep modern urban dapat
menonjolkan identitas perusahaan karena tema modern merupakan representasi dari sifat
kekinian dan tema urban merupakan representasi karakter masyarakat urban dengan gaya
pada material fisik dan unsur urban diterapkan pada filosofi, identitas perusahaan, dan
tata layout workspace perusahaan. Unsur pengaplikasian material gaya Modern Urban
Penerapan identitas menjadi salah satu elemen penting karena peran modern
urban adalah untuk menonjolkan Company identity pada sebuah perusahaan. Penerapan
Company Identity pada perusahaan melalui interior sebagai salah satu cara branding
perusahaan kepada pengunjung sebagai promosi, kegiatan usaha ini dapat disebut sebagai
Interior Branding yang dapat dilakukan dengan mengolah logo, sejarah perusahan,
tujuan, dan visi misi perusahaan yang sesuai dengan panduan grafis standar manual.
4
Interior Branding tidak hanya menampilkan logo perusahaan pada rancangan
desain namun dapat mengolah segala aspek dari elemen visual Company Identity
diterapkan kepada elemen-elemen estetis tertentu (Faridah & Rachmaniyah, 2018). Pada
pada elemen plafon, elemen dinding, elemen perabotan, tata letak kantor dan elemen
interior lainya.
Penerapan Simple Geometric ini dapat diterapkan pada elemen interior dan
perabot ruangan. Simple Geometric terdiri dari paduan garis tegas dan eksplorasi
komposisi dari bentuk bentuk dasar yang tidak memiliki permukaan kompleks.
3. Material Unfinish
unfinish dapat menghadirkan kesan ramai karena tekstur-tekstur yang dihasilkan selama
proses fabrikasi material. Secara filosofi, material unfinish memiliki kesan interior belum
selesai karena ruangan akan segera digunakan (Faridah dkk, 2018). Disimpulkan bahwa
hal tersebut merupakan representasi dari kehidupan masyarakat urban yang memiliki
4. Material Glossy
rancangan desain sehingga dapat menghasilkan ilusi ruangan terlihat lebih luas dan juga
dapat memberikan kesan lebih bersih. Finishing glossy yang merupakan ciri khas dari
5
5. Konsep Layout Open Plan
Layout Workspace Open Plan adalah tata layout yang memiliki karakter sedikit
ruangan, minim privasi dan sedikit sekat, Sehingga memaksimalkan pola kerja yang
fleksibel terutama untuk pola kerja berkelompok dengan tujuan memudahkan mengatur
pekerjaan.
6. Furniture Mobile
Furniture mobile merupakan futnitur yang mudah dipindah pindah. Manfaat dari
pengguna dalam melakukan aktivitas. Peran furniture mobile dalam gaya modern urban
diilhami dari filosofi modern dimana manusia mengingkan efisiensi dalam melakukan
beroda atau terdapat pin kaki di bagian bawah, mudah dilipat sehingga memudahkan
untuk diangkat, digeser, dan disimpan pada ruangan. Sehingga, apabila terdapat waktu
dimana ruangan harus beralih fungsi dalam kurun waktu yang cepat, furnitur dapat
6
2.2 Spesifikasi Studio Film
produksi film mulai dari proses developing, pra-production, production hingga post-
production. Untuk menunjang dalam proses produksi pada Studio Film, maka perlu
menyiapkan fasilitas yang dapat membantu kegiatan dari awal hingga akhir sebelum
masuk pada proses distribusi berikut adalah ruangan yang harus ada pada kegiatan
1. Soundstage
khususnya pada proses perekaman shooting. Ruangan ini sengaja dibuat kosong agar
lebih efisien untuk penataan set panggung digunakan untuk keperluan proses perekaman.
Soundstage harus fleksibel dengan mempunyai spesifikasi dimensi harus lebar dan
ketinggian langit-langit yang cukup tinggi bertujuan untuk efektifitas pekerjaan seperti
talent.
untuk mengawasi jalanya produksi seperti mengawasi lightning, audio, kamera, alat
rekaman audio, dan properti shooting. Control Room harus dibangun pada ketinggian 3
7
3. Dressing Room
Dressing Room adalah ruangan untuk menyiapkan talent dan stuntman untuk
4. Storage
Kantor studio film dibertujuankan sebagai kegiatan direksi dan pengelola dari
studio film. Kegiatan pada kantor dominan mencakup untuk kegiatan pre-production dan
post-production.
6. Recording Studio
membuat musik, mengaransemen, dubbing dan membuat sound effect sebagai pelengkap
dan pendukung film. Pada Studio Musik diperlukan kebutuhan akustik yang tinggi
7. Post-Production Studio
produksi. Disinilah para editor dan CGI Artist berperan dalam mengolah gambar dengan
memperbaiki skema warna, menambahkan aksen artistik, dan membuat visual effect yang
8
2.3 Sistem Penataan Kantor
pembagian kantor sangat berpengaruh pada efisiendi, ruang gerak bekerja di area kantor.
(Faridah dan Rachmaniyah, 2018) Pembagian ruang ruangan kantor dapat dibagi menjadi
1. Cellular
sempit dengan banyak ruang kanan dan kiri dengan kapasitas maksimal tiap bilik adalah
9
2. Group Space
Bentuk Group Space berupa perkembangan dari bentuk Cellular dengan ruang
yang lebih luas dan fleksibel dengan jarak koridor ± 15-20 meter.
3. Open Plan
Bentuk penataan ruang secara Open Plan merupakan bentuk penataan ruang yang
kaku dengan ruangan yang sangat luas, susunan ruangan yang fleksibel dan mengikuti
10
4. Landscape
Landscape merupakan tatanan ruang yang dibagi menjadi bagian sub-sub grup
space ditandai dan dibatasi oleh batas-batas sirkulasi yang memeri identitas group space,
batas-batas sirkulasi dapat menggunakai tirai, tanaman, lemari dan furnitur untuk
METODE PERANCANGAN
menjadi berberapa tahapan. Tahap pertama berupa tahap pengumpulan data primer dan
sekunder yang didapat dari developer KEK Singhasari, tahap kedua adalah proses
analisis dan sintesa dari analisa tapak, aktivitas, kebutuhan ruangan sesuai dengan
kebutuhan secara kualitatif dan kuantitatif., tahap ketiga merupakan aplikasi pada desain
dengan pendekatan pragmatis secara uji coba menghasilkan , serta tahap terakhir
11
Hasil eksplorasi desain mempertimbangan aspek pendekatan dari pendekatan
estetis meliputi teori warna, proporsi ruang, keseimbangan dan keselarasan yang sesuai
mempertimbangkan kebutuhan ruang, spesifikasi ruang baik dari elemen interior dan
furnitur.
bergerak pada bidang perfilman. Content Garage diharapkan menjadi wadah dan ruang
untuk berproduksi, berkreasi, ruang menukar dan menciptakan gagasan di bidang audio
visual. Content Garage memberikan pelayanan One Stop Services bagi para Content
Creator, Pihak UMKM, dan pelaku ekonomi yang membutuhkan jasa audio visual.
Teknisnya, fasilitas yang diberikan Content Garage dari penyewaan ruang soundstage,
dan jasa post-production. Selain membuka jasa penyewaan fasilitas kepada klien,
12
4.2 Konsep
Dengan mempertimbangkan dari visi misi Content Garage menggunakan gaya
modern urban dengan menerapkan 6 aspek pembentuk gaya modern urban. Penerapan 6
aspek pembentuk gaya modern urban pada rancangan Content Garage sebagai berikut :
kemudian dievaluasi sesuai dasar dari gaya Modern Urban sehingga menjadi panduan
13
Simple Geometric dengan memanfaatkan bentuk logo yang bentuk luarnya yakni
segienam kemudian diaplikasikan pada berberapa ruang yang bersifat publik dan semi
publik.
Gambar 4.3 Elemen Simple Geometric mengambil bentuk produk siap pakai.
menggunakan pepaduan garis vertikal dan horizontal dan memadu padankan bentuk
persegi dan persegi panjang kedalam rancangan seperti menambahkan tekstur nat
terbentuk pada dinding dan motif keramik, serta motif-motif yang dihasilkan dari produk
siap pasang.
3. Material Unfinish
14
Penerapan Material Unfinish pada rancangan dengan memanfaatkan tekstur
semen tanpa finishing pada area dinding, plafon dan lantai. Selain menggunakan tekstur
semen sebagai elemen, serat kayu alami dan tekstur produk siap pasang seperti
alami dan kesan estetika. Elemen tekstur semen dan tekstur serat kayu dimanfaatkan
4. Material Glossy
finishing glossy pada material glossy dan memanfaatkan tekstur glossy yang sudah ada
pada material yang siap pasang seperti material ACP (Alumunium Composite Panel) yang
5. Layout Open-Plan
meminimalisir penyekat ruang dengan tujuan membuat fungsi dan sirkulasi ruangan
efektif. Aplikasi layout open-plan digunakan pada ruangan yang bersifat kantor dan semi
15
6. Furniture Mobile
beraktivitas. Mobilitas tinggi adalah salah satu dari karakter masyarakat urban saat ini
yang hidup dengan fast-paced lifestyle akibat tuntutan dan pertumbuhan kota yang sangat
cepat.
1. Lantai 1
Lantai 1 berfungsi sebagai lobby dan area produksi film yang terdiri dari lobby,
soundstage berfungsi ruang perekaman dilm, storage, toilet, ramp dan makeup room.
16
Lobby didesain dengan terdapat counter sebagai tempat untuk melayani reservasi
dan menerima tamu dan terdapat kursi tunggu berfungsi sebagai tempat duduk bagi
customer di area lobby. Aplikasi gaya modern urban dengan menerapkan company identity-
dengan mengolah logo sebagai backdrop dibelakang area resepsionis, hal ini agar Content
Untuk memberi kesan lobby lebih menarik, pada bagian atas counter terdapat aksen
penutup dan terdapat lampu berbentuk letter box “Lobby – Content Garage” bertujuan
untuk menciptakan suasana fun dan tidak terkesan kaku. Penerapan elemen simple
geometric dengan perpaduan garis kuning vertikal-horizontal pada lantai berfungsi sebagai
aksen untuk mendukung kesan garage dan juga sebagai penunjuk arah.
Penerapan material unfinish pada rancangan terlihat dari lantai yang dibiarkan
sampai acian halus, plafon sengaja dibiarkan ekspos untuk memperlihatkan saluran utilitas
dan tata elektrikal lampu agar lebih mendapatkan suasana garage´nya. Pada dinding
menggunakan acian ekspos, motif beton precast sebagai backdrop dari lobby dan pada sisi
kiri dipadu dengan material spandex sehingga membentuk tekstur container untuk
17
B. Ruangan Terpilih – Bordes lantai 1 dan 2
dapat menambah kesan urban dari rancangan Content Garage dan merupakan sebuah usaha
garis kuning pada sisi kanan dan sisi kiri. Hal ini menambah estetika dan mendukung elemen
2. Lantai 2
Lantai 2 sebagai area kantor dan studio tahap Post-Production. Lantai 2 terdiri dari
Meeting Room, Brainstorming room, Office-Post Production, dan toilet pada ruangan Post-
Production.
18
A. Ruangan Terpilih – Meeting Room
briefing karyawan yang masih berada di ruang lingkup perusahaan. Penerapan identitas
perusahaan dengan memanfaatkan bentuk logo Content Garage diterapkan menjadi aksen
drop plafon di tengah meja rapat. Bentuk olah logo juga diolah menjadi bentuk meja rapat
dengan bentuk hexagon dengan aksen didalam bentuk shutter diafragma kamera.
Aspek elemen sederhana geometris diterapkan pada garis kuning yang mengelilingi
ruangan guna menambah estetika dan kesan garage. Elemen sederhana geometris juga
diterapkan pada bentuk drop plafon dan meja rapat yang berbentuk hexagon, serta garis-
garis yang tercipta dari bentuk conwood dan nat pada dinding.
Material unfinish pada rancangan dengan membiarkan elemen dinding dan lantai
menggunakan plesteran halus. dinding menggunakan plesteran halus dan motif beton
precast di sudut kanan dan belakang backdrop dari ruang meeting. Pada backdrop TV
menggunakan motif kayu yang terang untuk membuat ruangan lebih kontras dan lebih
memperlihatkan point of interest nya. dan sisi kiri diaplikasikan material conwood untuk
memberikan kesan formal serta menjadi pintu kamuflase untuk ruang brainstorming.
19
Ruangan Meeting dan ruangan brainstorming merupakan satu ruangan yang dipisah
dengan dinding semi permanen sehingga membatasi fungsi yang berbeda dari tingkat privasi
dan fungsi ruangan. Untuk ilusi ruangan terasa lapang, pada sisi kanan diaplikasikan kaca
besar sehingga dapat terlihat suasana soundstage. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi klien
dan pengunjung yang berkepentingan dengan Content Garage untuk melihat proses
shooting disana. Layout meja dan kursi rapat saling berhadapan masing masing agar
menambah keintiman saat meeting dan menambah efisiensi sirkulasi ruangan antara
ruangan rapat dan ruangan brainstorming. Elemen furniture mobile Kursi pada ruangan
rapat menggunakan kursi berbahan ringan dan beroda untuk memudahkan pergerakan pada
20
Gambar 4.11 Zoning pada sub ruangan Post-Production Office
Post-Production room merupakan area studio yang mencakup dari kegiatan
mengolah hasil rekaman dari pipeline produksi meliputi editing hingga sound mastering.
Ruangan ini digabung menjadi satu dengan control area yang menghadap langsung ke arah
soundstage. Ruangan ini dibagi menjadi 4 sub-ruangan yaitu control area, editing area,
sound mastering area, dan pantry. Ruang Post-Production dilengkapi dengan Pantry untuk
Penerapan Gaya Modern Urban dengan menerapkan konsep identity pada rancangan
seperti menerapkan warna khas dari Content Garage berupa warna orange pada motif tile
pantry, dan desain lampu gantung pada area tengah menggunakan siluet dari logo Content
Penerapan aspek sederhana geometris terlihat dari bentuk lampu berupa hexagon,
serta motif nat-nat kotak yang terbentuk dari tile pada pantry.Material unfinish diterapkan
pada dinding, lantai, dan plafon. Pada dinding juga terdapat perpaduan semen plester dan
motif beton precast sehingga membentuk variasi estetika. Penerapan finishing glossy
21
Penerapan layout open-plen pada ruangan ini menerapkan tata ruangan open-space.
Penataan secara open-space dapat memanfaatkan ruangan secara maksimal dengan sirkulasi
ruangan yang efisien. Ruang Post-Production memiliki banyak kebutuhan dalam satu
ruangan, sehingga untuk efisiensi dan sirkulasi maksimal dengan membagi ruangan menjadi
5 bagian dengan membagi sekat pada ruangan audio untuk kebutuhan perekaman.
Untuk efisiensi dan sirkulasi penggunaan ruang, posisi meja ditata mengelilingi
ruang, tiga seater menghadap jendela merupakan control area yang berfungsi mengontrol
produksi pada saat kegiatan perekaman berlangsung. Tiga meja menghadap tembok dan
meja tengah merupakan area post-pro untuk kebutuhan editing pada tahap selesai
perekaman.
Area yang terpisah sekat merupakan ruangan audio untuk kegiatan perekaman dan
mixing audio, pada ruangan tersebut, terdapat vocal booth yang berfungsi untuk mengambil
suara dan area untuk editing suara. Furniture menggunakan meja L yang terpasang langsung
di dinding, meja di tengah untuk karyawan/ orang magang yang memakai laptop dan meja
komputer 2 seater pada sisi selatan.Kursi menggunakan kursi office yang beroda sehingga
mudah untuk dipindah, hal ini menerapkan prinsip high mobility dalam elemen furniture
22
3. Lantai 3
Lantai 3 dimanfaatkan sebagai area untuk beristirahat dan bercengkrama santai yang
terdiri dari rooftop dan break area yang memiliki sub ruang musholla, area wudlu dan toilet.
ini memiliki sub-ruang musholla, area wudlu dan kamar mandi. Penerapan Gaya Modern
Urban pada rancangan adalah menerapkan identitas perusahaan pada rancangan diterapkan
Elemen Geometris sederhana diaplikasikan dari variasi rak, pengolahan bentuk logo
pada rak, rak pada sisi selatan break room rak buku berbentuk diafragma Content Garage
rak berisikan buku, novel, komik hingga pajangan board game yang digunakan untuk
bermain disaat istirahat. Material unfinish diterapkan pada dinding, lantai, dan plafon. Pada
dinding juga terdapat perpaduan semen plester dan motif beton precast sehingga
23
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil Perancangan Interior Content Garage dengan Pendekatan Gaya Modern
1. Pendekatan gaya modern urban merupakan gaya yang dapat meningkatkan citra
kekinian, dan tema urban mengandung makna gaya hidup masyarakat perkotaan
2. Pada penerapan gaya modern pada perancangan interior Content Garage, gaya modern
urban digunakan sebagai tema utama pada aplikasi interior dan mengangkat
permasalahan utama pada citra perusahaan yang berkaitan dengan interior branding.
3. Gaya modern urban dijadikan landasan dalam merancang interior dengan menerapkan
6 elemen ciri ciri gaya modern kedalam desain sebagai konsep makro. Konsep mikro
merupakan perkembangan dari 4 elemen gaya modern urban yaitu penerapan identitas
pengolahan logo dan visi misi sesuai dengan graphic standart manual dari Content
Garage sehingga membentuk kata kunci tertentu sebagai dasar dalam mendesain
ruangan.
24
Menyadari bahwa proses Perancangan Interior Content Garage KEK Singhasari
dengan Pendekatan Gaya Modern Urban masih jauh dari kesempurnaan, terdapat poin yang
5. Penerapan Gaya Modern Urban tidak dapat diterapkan secara maksimal pada interior
Studio Film Content Garage karena keterbatasan besaran ruangan dengan kebutuhan
25
DAFTAR PUSTAKA
Content Garage. (2022, April 23). Update Pembangunan Content Garage. Dipetik April
25, 2022, dari instagram @content_garage: https://www.instagram.com/p/CcqA3uHpvfT/
Faridah, I. N., & Rachmaniyah, N. (2018). Penerapan Gaya Modern Urban pada Interior
Sebuah Perusahaan Pengembang Properti. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol.7, No.2, F173-
F177.
KEK Singhasari. (2021, Juni 17). Kawasan KEK Singhasari. Dipetik 4 22, 2022, dari
kek.go.id: https://kek.go.id/kawasan/KEK-Singhasari
Malang Pos. (2021, Desember 4). Pembangunan KEK Singhasari Tahap I Sudah 70
Persen. Dipetik April 4, 2022, dari newmalangpos.id:
https://newmalangpos.id/pembangunan-kek-singhasari-tahap-i-sudah-70-persen
Wijiantoro, A., & Rucitra, A. A. (2017). Desain Interior Kantor Gojek Surabaya dengan
Langgam Modern Urban. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol.6, No.1, F51-F54.
Berkah Abadi Bersama Production. (2021, Maret 3). Susunan Divisi Kru Pembuatan Film.
Dipetik April 8, 2022, dari babproduction.id: https://babproduction.id/susunan-divisi-kru-
pembuatan-film/
Studio Antelope. (2022, Maret 3). Susunan Lengkap Kru Film Pendek. Dipetik April 25,
2022, dari studioantelope.com:
26
27