Anda di halaman 1dari 5

CASE BASED DISCUSSION

ASMA DAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatPuskesmas Jatilawang

Disusun Oleh :
Kelompok I

• Nur Azizah Hafaz 1713020001


• Nila Munaya 1713020003
• Mukhammad Arifin 1713020013
• Fachri Mubarok 1713020037
• Faradilla Nur Muliana 1713020048

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PERIODE 5 NOVEMBER 2018-12 JANUARI 2019

HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan, presentasi kasus dengan judul

ASMA DAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Disusun Oleh :
Kelompok I

• Nur Azizah Hafaz 1713020001


• Nila Munaya 1713020003
• Mukhammad Arifin 1713020013
• Fachri Mubarok 1713020037
• Faradilla Nur Muliana 1713020048

Telah dipresentasikan
Hari, tanggal: Senin, 19 November 2018

Disahkan oleh:
Dokter pembimbing,

dr. Gayut Baluwarti Pradhani


BAB I

PENDAHULUAN

Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifat
ringan dan tidak mengganggu aktiviti, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu
aktivitas bahkan kegiatan harian. Produktivitas menurun akibat mangkir kerja atau sekolah,
dan dapat menimbulkan disability (kecacatan), sehingga menambah penurunan produktivitas
serta menurunkan kualitas hidup.1

Kemajuan ilmu dan teknologi di belahan dunia ini tidak sepenuhnya diikuti dengan
kemajuan penatalaksanaan asma, hal itu tampak dari data berbagai negara yang menunjukkan
peningkatan kunjungan ke darurat gawat, rawat inap, kesakitan dan bahkan kematian karena
asma. Berbagai argumentasi diketengahkan seperti perbaikan kolektif data, perbaikan
diagnosis dan deteksi perburukan dan sebagainya. Akan tetapi juga disadari masih banyak
permasalahan akibat keterlambatan penanganan baik karena penderita maupun dokter
(medis). 1

Kesepakatan bagaimana menangani asma dengan benar yang dilakukan oleh National
Institute of Heallth National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) bekerja sama dengan
World Health Organization (WHO) bertujuan memberikan petunjuk bagi para dokter dan
tenaga kesehatan untuk melakukan penatalaksanaan asma yang optimal sehingga
menurunkan angka kesakitan dan kematian asma. Petunjuk penatalaksanaan yang telah dibuat
dianjurkan dipakai di seluruh dunia disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan negara
masing-masing. Merujuk kepada pedoman tersebut, disusun pedoman penanggulangan asma
di Indonesia. Diharapkan dengan mengikuti petunjuk ini dokter dapat menatalaksana asma
dengan tepat dan benar, baik yang bekerja di layanan kesehatan dengan fasiliti minimal di
daerah perifer, maupun di rumah sakit dengan fasilitas lengkap di pusat-pusat kota. 1

Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan
saat terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan mekanisme kompensatoriknya.
Gagal jantung adalah komplikasi tersering dari segala jenis penyakit jantung kongenital
maupun didapat. Penyebab dari gagal jantung adalah disfungsi miokard, endokard,
perikardium, pembuluh darah besar, aritmia, kelainan katup, dan gangguan irama. Di Eropa
dan Amerika, disfungsi miokard yang paling sering terjadi akibat penyakit jantung koroner,
biasanya akibat infark miokard yang merupakan penyebab paling sering pada usia kurang
dari 75 tahun, disusul hipertensi dan diabetes. 5

Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4% - 2% dan meningkat pada usia yang
lebih lanjut, dengan rata-rata umur 74 tahun. Prevalensi gagal jantung di Amerika Serikat
mencapai 4,8 juta orang dengan 500 ribu kasus baru per tahunnya.Di Indonesia belum ada
angka pasti tentang prevalensi penyakit gagal jantung, di RS Jantung Harapan Kita, setiap
hari ada sekitar 400-500 pasien berobat jalan dan sekitar 65% adalah pasien gagal
jantung.3Meskipun terapi gagal jantung mengalami perkembangan yang pesat, angka
kematian dalam 5-10 tahun tetap tinggi, sekitar 30-40% dari pasien penyakit gagal jantung
lanjut dan 5-10% dari pasien dengan gejala gagal jantung yang ringan.6

Prognosis dari gagal jantung tidak begitu baik bila penyebabnya tidak dapat
diperbaiki. Setengah dari populasi pasien gagal jantung akan meninggal dalam 4 tahun sejak
diagnosis ditegakkan, dan pada keadaan gagal jantung berat lebih dari 50% akan meninggal
dalam tahun pertama. 6

Anda mungkin juga menyukai